Disusun Oleh :
Ganung Rizal Pambudi
4.21.15.0.10
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Sarjan Terapan Dosen Pembimbing
Teknik Mesin Produksi dan Perawatatan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karuniaNya
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kuliah Magang Industri.
Laporan ini merupakan bukti bahwa penulis telah melaksanakan Kuliah Magang
Industri yang dilaksanakan di PT. Pamapersada Nusantara Balikpapan Operation.
Kuliah Magang Industri merupakan kegiatan wajib bagi Mahasiswa semester VII
Prodi Sarjana Terapan Teknik Mesin dan Perawatan Politeknik Negeri Semarang.
Kuliah Magang Industri yang telah dilaksanakan oleh penulis termasuk dalam mata
kuliah wajib yang berjumlah 6 SKS di semester VII. Untuk itu, setelah
menyelesaikan Kuliah Magang Industri ini mahasiswa diharapkan mendapat
tambahan pengetahuan yang diterapkan oleh industri sesuai dengan perkembangan
teknologi industri terkini.
Adapun tujuan dari Kuliah Magang Industri ini adalah mahasiswa mampu melakukan
pemecahan masalah (problem solving), berinovasi serta optimasi di industri /
perusahaan sesuai kemampuan yang telah dimiliki selama perkuliahan sesuai
perkembangan teknologi terkini sebagai bahan utama untuk topik pembuatan skripsi.
Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja, serta mempunyai kontribusi dan
ikut terlibat langsung dalam tim yang ada di industri. Selain itu Kuliah Magang
Industri ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai
hubungan antara teori dan penerapan sehingga dapat memberikan bekal bagi
mahasiswa untuk terjun ke dunia industri.
iii
4. Bapak Hartono, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
5. Bapak Ir. Agus Slamet, M.T., selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan
Teknik Mesin Produksi dan Perawatan.
6. Bapak Ir. Heru Saptono, M.Eng., selaku Dosen Wali Kelas MS-4A.
7. Bapak Drs. Supandi, M.M. selaku dosen pembimbing laporan kuliah magang
industri.
8. Bapak Sulasman selaku Operation Head PT. Pamapersada Nusantara Balikpapan
Operation.
9. Bapak Eri Yulianto selaku Department Head Comex.
10. Bapak M. Sidiq Lubis Ibrahim selaku Section Head Departemen Comex.
11. Bapak Mohammad Takarina selaku pembimbing lapangan dan Technical Officer
Departemen Comex.
12. Seluruh staff Departemen Comex PT. Pamapersada Nusantara BPOP yang telah
membimbing dan mendukung dengan maksimal kegiatan kuliah magang
industry.
13. Seluruh teman-teman mekanik Departemen Comex PT. Pamapersada Nusantara
BPOP yang telah mendukung dengan maksimal kegiatan kuliah magang industri.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
sempurna, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan Magang Industri ini dapat memberi
manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
COVER i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Perusahaan 1
1.2 Ruang Lingkup 3
1.3 Tujuan 4
1.4 Manfaat 4
BAB II TINJAUAN UMUM PT. PAMAPERSADA NUSANTARA 5
BALIKPAPAN OPERATION
2.1 Latar Belakang Perusahaan 5
2.1.1 Sejarah Singkat 7
2.1.2 Makna Logo 9
2.1.3 Lokasi Perusahaan 9
2.1.4 Visi, Misi dan Budaya Perusahaan 10
2.1.5 Ketenagakerjaan 12
2.2 Manajemen dan Struktur Organisasi 13
2.2.1 Tugas dan Wewenang 14
2.2.2 Aktif Kerja PT. Pamapersada Nusantara BPOP 17
2.3 Produk Yang Dihasilkan 18
2.3.1 Engine 18
BAB III PELAKSANAAN KULIAH MAGANG INDUSTRI 19
3.1 Pelaksanaan Kuliah Magang Industri 19
v
3.1.1 Safety Induction 19
3.1.2 Orientasi Umum 21
3.1.3 Melakukan Overhaul di Bagian Engine 25
3.1.4 Assembling Cylinder Block 27
3.1.5 Inspection Cylinder Head 28
3.1.6 Pengerjaan Project Mesin Cleaning Camshaft 30
3.1.7 Membantu Mengerjakan Project Mesin Cleaning Bolt 32
3.1.8 Redesign Presstool Cylinder Head 33
3.1.9 Modifikasi Mesin Pengaduk Cat 35
3.1.10 Perancangan Cylinder Block Washer Tank 36
3.1.11 Presentasi Hasil Kuliah Magang Industri 38
BAB IV HASIL KONSENTRASI MAGANG 39
4.1 Latar Belakang Topik 39
4.2 Rumusan Masalah 40
4.3 Pembahasan 41
4.3.1 Metodologi 41
4.3.2 Desain Alat 44
4.3.3 Productivity Engine Tahun 2018 48
4.3.4 Waktu Proses Overhaul Engine 12 V Series 49
4.3.5 Analisa Desain 51
4.3.6 Analisa Keuntungan 56
BAB V PENUTUP 60
5.1 Kesimpulan 60
5.2 Saran 61
DAFTAR PUSTAKA 62
LAMPIRAN 63
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 4.5 Diagram Presentase Plan Productivity Engine Tahun 2018 48
Gambar 4.6 Desain Kontruksi Penyangga 51
Gambar 4.7 Ukuran Material Besi H-Beam (Satuan mm) 51
Gambar 4.8 Ukuran Material Besi U-Channel (Satuan mm) 52
Gambar 4.9 Ukuran Frame Penyangga (Satuan mm) 52
Gambar 4.10 Diagram Benda Bebas H-Beam 52
Gambar 4.11 Pemilihan Material Pada Besi H-Beam dan U-Channel 54
Gambar 4.12 Fixation Pada Kontruksi 54
Gambar 4.13 Pemberian Beban Pada Kontruksi 55
Gambar 4.14 Pengaturan Mesh Control 55
Gambar 4.15 Hasil Simulasi Pembebanan 56
Gambar 4.16 Target Penurunan Re-do in Process Overhaul 57
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Magang Industri merupakan suatu mata kuliah yang wajib ditempuh di
Program Studi Sarjana Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan Politeknik
Negeri Semarang, khususnya mahasiswa semester tujuh. Kuliah Magang Industri
bertujuan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh
secara teori maupun praktek selama masa perkuliahan, sehingga mahasiswa dapat
terjun langsung menghadapi permasalahan yang terjadi di lapangan serta
menyelesaikannya dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu yang telah
dipelajarinya. Waktu pelaksanaan magang industri yaitu tiga bulan, dan bertempat di
PT. Pamapersada Nusantara Balikpapan Operation
PT. Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis
“mining & earthmoving contractor”. PT Pamapersada Nusantara adalah anak
perusahaan milik PT. United Tractors Tbk yang secara aktif mengelola sejumlah
besar pertambangan batubara, emas, quarry dan sebagainya, mengerjakan konstruksi
bendungan dan pengerjaan jalan serta berbagai proyek penggalian bumi dan
transportasi yang beroperasi di seluruh Indonesia. Embrio PT. Pamapersada
Nusantara dimulai sejak 1974 dalam bentuk divisi rental di PT United Tractors,
kemudian pada tahun 1993 divisi ini berubah menjadi sebuah perusahaan mandiri
bernama PT Pamapersada Nusantara. Sebagai salah satu kontraktor pertambangan
terbesar, PAMA memiliki kompetensi yang luas dan pemahaman yang menyeluruh
dalam hal pengembangan dan operasional, terutama batubara yang meliputi :
Ekplorasi, Perencanaan, Pembangunan Infrastruktur, Operasi Pertambangan,
Reklamasi dan Re-Vegetasi, Transhipment dan Penjualan. Dalam menjalankan
operasinya, PAMA memiliki 3.556 unit produksi mencakup unit produksi utama
maupun unit support dari kapasitas kecil hingga kapasitas besar
(https://www.pamapersada.com/id/).
1
Program perawatan unit merupakan salah satu program PT. Pamapersada Nusantara
yang bertujuan untuk mengembalikan performa unit supaya kembali seperti standard
pabrik Rekomendasi perawatan yang dibutuhkan harus disusun berdasarkan data yang
diperoleh saat pemeriksaan unit. Rekomendasi perawatan ini dapat berupa perbaikan
komponen, penggantian komponen, overhaul, dan lain-lain sesuai kebutuhan unit.
2
pada komponen cylinder block ini membuat waktu proses (leadtime) overhaul engine
mundur hingga satu shift, oleh karena itu masalah tersebut harus diperbaiki supaya
tidak terjadi re-do in process dan leadtime overhaul engine bisa dioptimalkan.
Program Studi Sarjana Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan merupakan
salah satu program studi yang terdapat di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Semarang.
Program Studi Sarjana Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan khususnya
konsentrasi produksi mempunyai lulusan yang memiliki kompetensi mengaplikasikan
manajemen produksi dengan dukungan sistem informasi manufaktur,
mengaplikasikan desain sistem yang terintegrasi, mengaplikasikan ilmu teknik mesin
yang berkaitan dengan kontrol kualitas penyimpanan barang jadi serta pemecahan
masalah atau inovasi di bidang teknik mesin produksi dan perawatan pada proses
overhaul unit alat berat di PT. Pamapersada Nusantara BPOP yang dituangkan dalam
materi skripsi.
Ruang lingkup laporan kuliah magang industri di PT. Pamapersada Nusantara BPOP
adalah di Departemen Comex (Component Exchange) khususnya pada bagian engine.
Terjadinya re-do in process pada komponen cylinder block disebabkan karena proses
washing masih dilakukan dengan peralatan tidak sesuai yang membuat hasilnya
kurang maksimal (tidak terjangkau keseluruh bagian), sehingga cylinder block harus
dilakukan washing ulang. Kondisi tersebut membuat leadtime overhaul engine
mundur hingga 1 shift, dengan demikian permasalahan yang akan dibahas dalam
laporan kuliah magang industri ini adalah perancangan cylinder block washer tank
guna mengurangi re-do in process overhaul engine 12 V Series.
3
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA BALIKPAPAN OPERATION
PAMA memiliki kantor pusat di Jakarta, 2 support offices dan 17 job sites yang
tersebar di wilayah Kalimantan, Sumatra dan 1 job site di Sumbawa. Dalam
menjalankan operasinya, PAMA memiliki 3.556 unit produksi mencakup unit
produksi utama maupun unit support dari kapasitas kecil hingga kapasitas besar serta
karyawan sebanyak 19.105 orang. Dalam upayanya untuk menjadi yang terbaik dan
terdepan di Indonesia, PAMA juga memiliki beberapa fasilitas yang sangat penting
seperti Coal Stockpile dan Port Facilities di Paring Lahung dan Teluk Timbau,
Kalimantan Tengah. Selain itu, PAMA juga memiliki fasilitas Central of Equipment
Recondition (ERKA) & Port Infrastructure di Balikpapan. Di sinilah dilakukan
remanufacturing, overhaul dan rekondisi unit alat berat PAMA. PAMA juga
memiliki Tyre Retread & Comex (Component Exchange) untuk Light & Heavy Dump
Truck di Balikpapan.
5
PT. Pamapersada Nusantara Balikpapan Operation (BPOP) merupakan salah satu
support office yang bergerak dalam bidang overhaul alat berat produksi seperti HD,
Dozzer, Gradder, PC dan Excavator sebagai pendukung kegiatan pertambangan di
semua operating sites PAMA. PT. Pamapersada Nusantara BPOP memiliki 8
departemen guna mendukung kegiatan operasionalnya, antara lain : departemen
Comex (Component Exchange), PTS (Plant Technical Support), Erka (Equipment
Recondition of Kariangau), SHE (Safety Health & Environment), SM (Supply
Management), TRP (Tyre Retread), HCGS (Human Capital General Service), dan
FA (Finance Accounting).
PT. Pamapersada Nusantara BPOP juga memiliki beberapa sub kontraktor untuk
membantu dan menunjang kegiatan produksi dan perawatan dalam proses overhaul,
yaitu :
Adapun beberapa job sites yang menjadi customer PT. Pamapersada Nusantara BPOP
dalam program overhaul unit alat berat, antara lain :
1) Job sites ADARO berada di km 73, Jl. Hauling road, Padang Panjang,
Paringin, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan
2) Job sites INDOMINCO berada di Tandung Mayang (KM 200), Bontang
Sangatta, Kalimantan Timur
3) Job sites KPCS berada di Jl. Poros Kabo-Sangatta, Sangatta Selatan, Sangatta,
Margo Mulyo, Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur
4) Job sites BRCB berada di Tumbit Dayak, Sambaliung, Kabupaten Berau,
Kalimantan Timur
5) Job sites KIDECO berada di Unnamed Road, Rantau Bintungan, Muara
Samu, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur
6
6) Job sites BPCB berada di Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan
Timur
7) Job sites BEKB berada di Tenaiq, Muara Pari, Lahei, Kabupaten Barito Utara,
Kalimantan Tengah
8) Job sites JEMBAYAN berada di Unnamed Road, Buana Jaya, Tenggarong
Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
9) Job sites MTBU berada di Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan
10) Job sites TOPB berada Jl. Hauling Road km.43 Desa Buhut jaya Pujon,
Kalimantan Tengah
11) Job sites ASMIN berada di Barunang, Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas,
Kalimantan Tengah
12) Job sites SMM berada di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah
13) Job sites ABKL berada di Loa janan (Jl. sukarno hatta km 15),
Samarinda, Kalimantan Timur
14) Job sites TCM berada di Melak, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Pada pertumbuhan yang pesat dimasa kini dan menatap pembangunan bangsa ke
masa depan dengan cita – cita dan impian. PT. Pamapersada Nusantara sebagai salah
satu perusahaan secara konsisten memantapkan jati dirinya untuk ikut serta berperan
dalam proses pembangunan ekonomi bangsa. dimana produktifitas perusahaan ikut
juga menentukan produktifitas nasional. PT. Pamapersada Nusantara yang kini
menjadi salah satu perusahaan kontraktor pertambangan terkemuka di Indonesia
tentunya tidak akan membuat insan PAMA lupa akan sejarah masa lalunya.
Pada 31 oktober tahun 1972, salah satu devisi ASTRA yang bergerak dalam bidang
penjualan alat berat dinyatakan sebagai anak perusahaan ASTRA dengan nama PT.
United Tractors (UT). Pada tahun 1974, ASTRA membentuk devisi penyewaaan alat
berat dengan nama devisi rental. Dengan meningkatnya penambangan timah dan
nikel, pada tahun 1978 divisi rental UT melayani kontrak semi borongan (rental
dengan jaminan produktivitas). Devisi rental ini mengalami peningkatan dengan
7
berjalannya waktu sehingga pada tahun 1989, devisi rental diubah namanya menjadi
plant hire dan mining division.
Kegiatan plant hire dan mining division semakin luas dan banyak melakukan
kegiatan dibidang pertambangan, khususnya batubara. Sehingga pada tahun 1992
divisi ini dijadikan sebagai anak perusahaan PT. United Tractors dengan nama PT.
Pamapersada Nusantara (PAMA) yang mengkhususkan sebagai kontraktor
pertambangan.
Hingga saat ini, PAMA sudah menjadi perusahaan besar yang memiliki lebih dari 10
anak perusahaan yang mana terdiri dari 5 perusahaan utama yaitu PT. Kalimantan
Prima Persada yang memiliki keunggulan dalam integrated mining services; PT.
Pama Indo Mining yang bergerak dalam penambangan bahan baku semen yang
merupakan usaha joint venture dengan PT. Dian Abadi Perkasa (sebelumnya oleh PT.
Indo Kodeko Cement / PT. Indocement Tunggal Prakarsa); PT. Energia Prima
Nusantara yang bergerak dalam bisnis pembangkitan, distribusi dan penjualan energi;
PT. Tuah Turangga Agung yang merupakan grup perusahaan untuk mengelola bisnis
kepemilikan tambang dan penjualan batu bara serta PT. Danusa Tambang Nusantara
sebagai grup perusahaan untuk mengelola bisnis mineral selain batu bara dan saat ini
sudah mengakuisisi PT. Sumbawa Juta Raya yang bergerak dalam bisnis emas.
8
2.1.2 Makna Logo
Logo PT. Pamapersada Nusantara dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut dan
pengertian mengenai logo PT. Pamapersada Nusantara.
Lambang tiga buah segitiga warna biru melambangkan huruf P dan N yang
merupakan singkatan dari P itu Pamapersada dan N yaitu Nusantara. Sedangkan arti
PAMA adalah yang pertama dan utama sesuai visi PAMA untuk menjadi kontraktor
pertambangan terbesar yang pertama dan paling utama dipersada nusantara
(indonesia).
9
2.1.4 Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
PT. Pamapersada Nusantara mempunyai visi dan misi yang menjadi landasan dan
arah tujuan dalam menjalankan usahanya.
1) Visi
Sebagai kontraktor pertambangan kelas dunia, PAMA memiliki visi yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pemegang saham.
PAMA jelas menyatakan To be a World Leader Mining Contractor with the
best Productivity Engineering. Safety and Environment (Best Present).
2) Misi
1. Menyediakan pelayanan operasional dengan perangkat keras belatar
belakang pertambangan terbuka dan pemindahan tanah yang
memungkinkan pelanggan dapat keuntungan terbaik ditingkat dunia.
2. Memberikan kesempatan kerja kepada karyawan untuk mengembangkan
kompentensi mereka dalam mencapai tujuan.
3. Berupaya terus-menerus untuk menguasai teknologi dan kemampuan
rekayasa yang berwawasan manusia untuk kemajuan bangsa dan negara.
4. Memberikan pengembalian yang terbaik bagi pemegang saham.
3) Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan diarahkan pada pembentukan sikap dan perilaku yang
didasarkan pada enam nilai inti (6 Core Values) dan diwujudkan di PT.
Pamapersada Nusantara. Enam Nilai Inti PAMA :
10
1. Tim yang SINERGIS
Kita, Tim yang secara emosional berkomitmen untuk saling melengkapi,
menghargai satu sama lain, bekerja dengan antusias dan kompak untuk
mencapai hasil yang berlipat ganda, sehingga menjadi TIM
PEMENANG.
2. Bertindak penuh TANGGUNG JAWAB
Kita, Tim yang bekerja penuh integritas (sepenuh hati, jujur, disiplin,
memegang teguh nilai etika dan moral, memiliki komitmen) dalam setiap
tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan, sesuai antara kata dan
perbuatan.
3. Siap Menghadapi setiap TANTANGAN dan mewujudkannya
Kita, Tim yang siap siaga, fleksibel dan tuntas dalam menghadapi setiap
tentangan, perubahan dan kompetisi, serta memiliki sikap ulet, tangguh
dan pantang menyerah untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.
4. PERBAIKAN terus menerus
Kita, Tim yang mengutamakan kualitas, tidak cepat puas, dengan
senantiasa belajar dan melakukan perbaikan terus menerus, untuk
memperoleh hasil/proses yang lebih baik.
5. K3LH adalah cara hidup kita
Kita, Tim yang memiliki sikap tanpa kompromi dan konsisten dalam
menjalankan standard K3LH sebagai cara terbaik untuk mencapai sasaran
perusahaan serta menjadi tanggung jawab kita semua. Kepedulian kita
merupakan pengakuan akan hak kehidupan yang layak bagi generasi
mendatang.
6. Memberikan NILAI TAMBAH pada semua pihak terkait
Kita, Tim yang peka dan tanggap atas kebutuhan pelanggan melalui
kemitraan yang saling menguntungkan serta memberikan manfaat lebih
bagi pihak terkait secara proporsional demi mewujudkan upaya kepuasan
semua pihak terkait.
11
2.1.5 Ketenagakerjaan
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Berikut adalah klasifikasi tenaga kerja yang ada di Indonesia yaitu sebagai berikut :
1) Berdasarkan penduduknya
a. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat
bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.
b. Bukan tenaga kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan
tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja.
2) Berdasarkan batas kerja
a. Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64
tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak
bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
b. Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas
yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan
sebagainya.
3) Berdasarkan kualitasnya
a. Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu
keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah
atau pendidikan formal dan nonformal.
b. Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam
bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja
12
terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga
mampu menguasai pekerjaan tersebut.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar
yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut,
pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
PT Pamapersada Nusantara BPOP saat ini memiliki tenaga kerja kurang lebih 1.625
yang memiliki keahliannya masing masing.
Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. Pamapersada Nusantara BPOP dan Departemen
Comex
13
2.2.1 Tugas dan Wewenang
1) Operation Head
Tugas dan wewenang Operation Head :
a. Tersedianya rencana kerja dan anggaran untuk kegiatan overhaul jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
b. Terintegrasinya kegiatan operasional overhaul
c. Terkoordinasinya kegiatan komunikasi internal dan eksternal.
d. Terkoordinasinya kegiatan inovasi/perkembangan teknologi terbaru
e. Terkoordinasinya kegiatan manajemen mutu
2) Secretary
Tugas dan wewenang Secretary :
a. Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan
menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya.
b. Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi hingga human
relations (HR).
c. Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
d. Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan.
e. Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.
f. Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan.
3) Operation Deputy Head
Tugas dan wewenang Operation Deputy Head:
a. Membantu Operation Head dalam menyusun rencana kerja serta anggaran
untuk mencapai tujuan perusahaan.
b. Membantu Operation Head dalam memimpin dam mengkoordinir seluruh
aktivitas perusahaan
c. Mewakili Operation Head apabila direktur tidak dapat menandatangani
cek dan giro dengan persetujuan dari Operation Head
d. Mewakili Operation Head dalam menyetujui pembelian dan penjualan
inventaris perusahaan dengan persetujuan dari Operation Head
14
e. Membantu Operation Head dalam mengambil keputusan dan kebijakan-
kebijakan yang dianggap perku untuk kebaikan dan kemajuan perusahaan.
4) Departement Head
Tugas dan wewenang Departement Head :
a. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal overhaul
b. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan
c. Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang waktu
dengan klien
d. Mengawasi proses overhaul
e. Me re-negosiasi rentang waktu atau jadwal yang diperlukan
f. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan overhaul
g. Menjadi penghubung staff departemen dengan Operation Head
h. Mengawasi pekerjaan staf junior
5) Section Head
Tugas dan wewenang Section Head :
a. Mengawasi pelaksanaan proses produksi, mulai dari bahan baku awal
sampai menjadi barang jadi.
b. Mengawasi pemakaian bahan baku, pemakaian packing material dan
bahan pembantu lainnya dengan meminimalkan pemborosan dan
kegagalan proses.
c. Menjaga dan mengawasi agar mutu bahan baku dalam proses dan mutu
barang jadi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
d. Menjaga dan mengawasi kalancaran dan keseimbangan proses overhaul
e. Mengawasi pembuatan laporan produksi, yang meliputi laporan absensi,
pemakaian bahan baku, hasil produksi, dan jam berhenti (stoppage) tiap -
tiap mesin.
6) Instructor & Sertificator
Tugas dan wewenang Instructor & Sertificator :
15
a. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan mengatur intervensi pelatihan
untuk memenuhi standar
b. Mengembangkan, merekomendasikan dan memantau kompetensi
karyawan.
7) Group Leader
Tugas dan wewenang Group Leader :
a. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan.
b. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli.
c. Bertanggung jawab dalam melaksanakan koordinasi dalam membina kerja
sama team yang solid.
d. Bertanggung jawab dalam mencapai suatu target pekerjaan yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan aturan.
e. Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola seluruh
kegiatan baik dilapangan maupun dikantor.
f. Bertanggung jawab terhadap pemberi pekerjaan yang berkaitan terhadap
kegiatan tim pelaksana pekerjaan.
g. Melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
8) Planner
Tugas dan wewenang Planner :
a. Memimpin dan bertanggung jawab untuk kegiatan pekerjaan termasuk
pengendalian persediaan, pengendalian produksi perencanaan, dan kontrol
pengiriman. Job aktivitas di gudang, termasuk bahan yang masuk,
penyimpanan, penyediaan, dan pengiriman.
b. Membuat rencana kegiatan tahunan dan penganggaran untuk basis
departemen pada rencana bisnis perusahaan.
c. Membuat laporan kegiatan. Laporan ini disampaikan kepada Top
Management di Management Review bulanan.
d. Bertanggung jawab untuk Program Pengurangan Biaya di departemen
e. Bertanggung jawab untuk perbaikan terus-menerus di departemen.
16
f. Bertanggung jawab untuk pengembangan sumber daya manusia di
departemen.
9) Technical Officer
Tugas dan wewenang Technical Officer :
a. Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas
b. Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas
c. Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan melaporkan
data berkualitas
d. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar
berjalan sesuai rencana, melaksanakan dan memantau pengujian dan
inspeksi bahan dan produk untuk memastikan kualitas produk jadi
e. Mengumpulkan dan menyusun data kualitas statistik
f. Menganalisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dalam
sistem mutu
g. Menyiapkan laporan untuk berkomunikasi hasil dari kegiatan kualitas
Jam kerja di PT. Pamapersada Nusantara aktif dari hari senin – jumat, hari sabtu
diambil untuk mengisi jadwal overtime atau lembur dan hari minggu untuk libur.
Dibawah ini merupakan rincian jam kerja di PT. Pamapersada Nusantara Balikpapan
Operation :
Shift 1 Shift 2
Jam (WITA) Keterangan Jam (WITA) Keterangan
07.30 – 07.45 P5M 19.00 – 19.15 P5M
07.45 – 08.00 Pengisian JSA 19.15 – 19.30 Pengisian JSA
08.00 – 10.00 Kerja 19.30 – 22.00 Kerja
10.00 – 10.15 Coffe Break 22.00 – 22.15 Coffe Break
17
10.15 – 12.15 Kerja 22.15 – 00.00 Kerja
12.15 – 13.15 Break 00.00 – 01.00 Break
13.15 – 13.30 Senam Ringan 01.00 – 01.15 Senam Ringan
13.30 – 16.00 Kerja 01.15 – 03.30 Kerja
16.00 – 16.30 Break 03.30 – 03.45 Break
16.30 – 18.00 Kerja 03.45 – 05.00 Kerja
18.00 Pulang 05.00 Pulang
Note = - Shift 1 untuk hari rabu masuk pukul 07.00 WITA untuk safety talk
- Shift 1 untuk hari jum’at, break pukul 11.45 – 13.15 WITA
PT. Pamapersada Nusantara BPOP saat ini menangani overhaul pada unit dan
komponen alat berat produksi dari semua job sites yang ada di PAMA. Unit dan
komponen yang dilakukan overhaul di Departemen Comex antara lain :
2.3.1 Engine
Tabel 2.2 Spesifikasi Produk Engine
18
BAB III
PELAKSANAAN KULIAH MAGANG INDUSTRI
Departemen Comex merupakan salah satu tempat yang dijadikan sebagai pelaksanaan
kuliah magang industri karena didalamnya banyak kegiatan yang sesuai dengan
konsep dasar ilmu teknik mesin produksi dan perawatan. Kegiatan kuliah magang
industri yang utama adalah memahami proses overhaul secara keseluruhan beserta
fungsi dari komponennya. Namun pelaksanaan kuliah magang industri lebih fokus
pada kegiatan perancangan suatu alat maupun mesin yang sesuai dengan konsentrasi
di Program Studi Sarjana Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan, karena
proses overhaul di Departemen Comex khususnya bagian engine kebanyakan masih
dilakukan dengan infrastruktur yang kurang memadai. Konsep dasar dari ilmu
produksi maupun perawatan yang ada di PT. Pamapersada Nusantara BPOP sesuai
dengan pengajaran di Program Studi Teknik Mesin Produksi dan Perawatan, sehingga
dapat diterapkan dan dapat digunakan sebagai konsep untuk pemecahan masalah di
Industri. Pelaksanaan kuliah magang industri meliputi :
Minggu pertama diawali dengan kegiatan safety induction oleh departemen SHE,
merupakan sebuah pelatihan tentang K3LH (Kesehatan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan Hidup) yang diberikan kepada pekerja baru, kontraktor baru, ataupun
19
para tamu sebelum beraktifitas.di area PT. Pamapersada Nusantara BPOP. Tujuan
dari safety induction ini adalah untuk mengkomunikasikan bahaya-bahaya
keselamatan dan kesehatan kerja umum yang terdapat selama pekerjaan/kunjungan
mereka sehingga mereka bisa sadar serta bisa melakukan tindakan pengendalian
terhadap bahaya tersebut. Safety induction dilakukan pada hari senin dan rabu dari
jam 09.00 WITA hingga jam 17.00 WITA di ruangan Departemen SHE. Kegiatan ini
didampingi oleh PIC dari Departemen SHE, kegiatan tersebut meliputi pelatihan dan
pemberian materi tentang K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja), PSMS (Pama Safety
Management System), Power Tools dan pada akhir kegiatan diberikan soal tes untuk
mengetahui sejauh mana peserta paham tentang K3LH di area PT. Pamapersada
Nusantara BPOP. Hasil dari safety induction tersebut yaitu kalau peserta dinyatakan
paham dan lulus tes dengan materi yang telah diberikan, maka Departemen SHE akan
memberikan kartu work permit sebagai tanda bahwa peserta tersebut telah melakukan
safety induction.
20
3.1.2 Orientasi Umum
Minggu kedua diisi dengan orientasi umum yang dilakukan di workshop Departemen
Comex. Orientasi umum berisi tentang pengarahan aturan yang harus dilakukan serta
penjelasan flow process maupun fungsi dari masing-masing bagian di area workshop
Departemen Comex. Orientasi umum dilaksanakan pada bagian power train, bagian
engine, dan bagian cylinder hydraulic. Pelaksanaan orientasi dibimbing oleh operator
lapangan dan karyawan Departemen Comex. Hasil dari orientasi tersebut kami dapat
memahami tahapan proses overhaul. Tahapan overhaul di Departemen Comex
sebagai berikut :
21
1) QA 1 (Receiving & Pre Washing)
2) QA 2 (Dis-Assembling)
22
Inspection and Measurement adalah pekerjaan yang mutlak dilaksanakan
dalam suatu proses pekerjaan overhaul. Inspection dilakukan secara visual
untuk mendapatkan data tentang komponen dari kerusakan yang dapat dengan
jelas terlihat. Measurement adalah pekerjaan pengukuran dengan tools
(measurement tools, seperti : vernier caliper, micrometer, dial gauge,
multimeter, isolation tester, dan sebagainya) untuk mendapatkan data akurat
tentang kondisi masing-masing komponen.
4) QA 4 (Fabrication Request)
5) QA 5 (Assembling)
Setelah part diorder dan semua part telah tersedia lengkap, dan part tersebut
sesuai yang telah kita hasilkan dari hasil dis-assembling, inspection dan
measurement, maka part tersebut kita assembling (pasang) kembali sesuai
yang ditunjukkan oleh langkah-langkah atau prosedur yang ditunjukkan oleh
shopmanual dan penggunaan tools yang tepat.
23
Untuk proses assembling yang perlu diperhatikan adalah cara atau standar
ukuran yang harus ada pada setiap part yang terpasang pada komponen,
contoh : portusion liner terhadap cylinder block, tightening bolt, rotating
torque, end-play, backlash dan sebagainya. Standar - standar tersebut dapat
kita temukan pada shop manual dan maintenance standard atau work
description. Biasanya untuk memandu mekanik dalam pekerjaan assembling
mekanik telah disertakan sebuah panduan berupa Quality Assurance (QA)
khusus assembling, agar tidak mengalami kesalahan atau dapat meminimalisir
re-do akibat assembling.
6) QA 6 (Performance Test)
Testing and adjusting dilaksanakan setelah semua part dan sub komponen
selesai diassembly secara lengkap dan dilakukan pengujian, apakah komponen
tersebut siap dipakai dan telah mencapai performa yang sesuai dengan factory
dan dapat mencapai life time yang ditentukan. Adjusting wajib dilakukan guna
mendapatkan standard setting yang telah ditentukan dalam shop manual, guna
mencapai performance yang optimal dan sesuai dengan kondisi komponen
dari factory.
7) QA 7 (Final Inspection)
Final Inspection adalah inspeksi dalam proses overhaul yang mengacu pada
tahap akhir proses. Dalam tes ini, dilakukan pengecekan apakah barang sudah
lengkap memenuhi persyaratan sebagai produk dengan maksud untuk
mencegah hilangnya kepercayaan pelanggan, berbagai masalah, dan
kerusakan. Selain itu, proses pembuatan meliputi Inspeksi Penerimaan dan
Inspeksi setiap proses, yang keduanya dilakukan untuk barang-barang pokok
seperti bahan baku yang dibeli, bagian yang diproses, dan rakitan. Inspeksi
tidak dilakukan untuk barang yang lengkap. Dalam Pemeriksaan Akhir,
seluruh produk termasuk permintaan dari pelanggan diperiksa.
8) QA 8 (Delivery Inspection)
24
Delivery Inspection adalah pengecekan sebelum komponen dikirim ke
customer. Pengecekan ini berupa kelengkapan dokumen maupun data pada
produk dengan maksud apakah produk sesuai dengan spesifikasi dan customer
yang dituju. Setelah dilakukan pengecekan produk yang sudah lolos inspeksi
kemudian dikirim ke customer di berbagai operating sites PAMA.
Minggu kedua hingga minggu ketiga ikut melakukan overhaul di bagian engine
bersama mekanik engine. Dalam melakukan overhaul Departemen Comex
menerapkan sistem manajemen yang terukur dan terencana supaya overhaul bisa
berjalan dengan baik. Ada 3 jenis engine yang dilakukan overhaul di Departemen
Comex, antara lain : engine 12 V Series, 140 Series, dan 170 Series. Dalam kegiatan
ini engine yang dilakukan overhaul adalah engine 12 V Series.
1) P5M
25
Gambar 3.2 Pelaksanaan P5M
3) Pengisian JSA
JSA singkatan dari Job Safety Analysis adalah teknik manajemen keselamatan
yang berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya yang
26
berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan.
JSA ini berfokus pada hubungan antara pekerja, tugas/pekerjaan, peralatan,
dan lingkungan kerja. Idealnya, setelah karyawan (mekanik) melakukan
pengisian JSA diharapkan dapat mengindentifikasi bahaya yang ada di area
kerja, karyawan harus menentukan langkah-langkah pengendalian untuk
meminimalkan bahkan menghilangkan risiko tersebut. Pengisian JSA
dilakukan setelah P5M oleh masing – masing mekanik.
Minggu ketiga ikut melakukan assembling pada komponen cylinder block. Ada dua
jenis cylinder block yang dilakukan assembling yakni In-Line (lubang liner pada
cylinder sejajar) dan V-Engine (penyusunan liner yang membentuk huruf "V").
Proses assembling cylinder block dilakukan di base short block bersama mekanik
engine, dalam melakukan proses ini memakan waktu kurang lebih 4 shift kerja yang
dilakukan oleh 2 man power. Setelah melakukan kegiatan ini adapun manfaat dan
ilmu baru yang diperoleh yaitu tentang fungsi alat yang digunakan ketika assembling
maupun tahapan langkah dalam assembling cylinder block Berikut merupakan
langkah assembling cylinder block sesuai handout assemblig :
27
12) Pengukuran End Play Crankshaft
13) Pengukuran Starting Torque Putaran Crankshaft
14) Pemasangan Piston Ring & Piston Pin
15) Pemasangan Piston & Con-Rod Assembly
16) Pasang connecting rod cap sejajar dengan tanda/ nomor pada big end
17) conecting rod dan luruskan dengan dowel pin.
18) Pengukuran Side Clearance Connecting Rod
19) Pemasangan piston cooling nozzle
Minggu keempat ikut melakukan inspection cylinder head di area small room.
Cylinder head adalah bagian atas dari engine yang terdiri dari beberapa komponen
seperti (valve, valve gate, spring inner & outer, oil seal, valve couter, gate crosshead,
valve seat). Ada beberapa jenis cylinder block salah satunya four valve type cylinder
head yang akan dilakukan inspection pada kegiatan kali ini.
Inspection ini bertujuan untuk mengetahui cylinder head apakah masih layak
digunakan atau perlu di repair ulang ketika ada kerusakan. Terdapat 3 jenis cylinder
head yang dilakukan inspection yaitu cylinder head engine 12 V Series, 140 Series,
dan 170 Series. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan inspection adalah 1 shift
untuk 12 cylinder head. Inspection ditekankan pada pengukuran part maupun
28
komponen, sehingga kegiatan ini menambah pengetahuan tentang penggunaan alat
ukur.
1) Periksa dan pastikan tidak ada keretakan pada permukaan cylinder head pada
area
2) Periksa dan pastikan tidak ada kerusakan pada semua lubang ulir bolt di
cylinder head
3) Ukur kerataan permukaan (Straint of Cylinder Head mounting face) yang
berhubungan dengan gasket
4) Periksa kebocoran cylinder head dengan merendam air di air panas di beri air
pressure 3,0 – 3,5 kg/cm²
5) Ukur jarak Installed Length & Installed Load of Valve Spring pada semua
cylinder head
29
6) Ukur ketinggian driving Height of Valve Guide pada masing–masing cylinder
head
7) Ukur jarak valve sinking untuk valve IN & EX pada cylinder head
8) Periksa posisi kedudukan valve cotter, pastikan mengunci dengan aman
9) Periksa kerapatan kontak antara valve seat dengan valve head
30
Gambar 3.6 Proses Cleaning Camshaft Menggunakan Amplas Tangan
31
Gambar 3.8 Hasil Pengerjaan Project Mesin Cleaning Camshaft Oleh Vendor
32
Selain untuk mengurangi potensi bahaya pada proses cleaning bolt, alat tersebut juga
dirancang untuk mengurangi waktu proses (leadtime). Pada sebuah engine 12 V
Series terdapat kurang lebihnya 1600 bolt, ketika engine dilakukan overhaul seluruh
bolt tersebut harus dibersihkan supaya bolt dalam keadaan layak digunakan kembali
saat proses assembling. Proses cleaning bolt tersebut memakan waktu rata-rata 5,5
jam untuk total keseluruhan bolt dengan pengerjaanya satu per satu oleh seorang
mekanik. Alat cleaning bolt ini dirancang dengan mengandalkan mekanisme getaran
yang dihasilkan dari motor listrik dan pasir abrassive sebagai media cleaning.
Dengan adanya alat cleaning bolt yang sudah dirancang ini diharapkan dapat
mengurangi atau menghilangkan potensi bahaya dan bisa mengurangi leadtime pada
proses tersebut
33
meja. Ketika mekanik menggeser dan mengangkat cylinder head tersebut diperlukan
tenaga yang besar karena berat dari satu cylinder head tersebut mencapai 22 kg.
Jika dilihat dari segi ergonomi kondisi tersebut tidak diperbolehkan, karena beban
maksimal yang boleh diangkat oleh seseorang yaitu 18 kg. Jika tekanan yang
diakibatkan pengangkatan beban kerja melebihi MPL (Maximum Premissible Limit)
sebagai batasan maksimum, maka akan mengakibatkan pecahnya disk sehingga
pekerja akan mengalami kelumpuhan (Nurmianto, 1998). Maka dari itu dilakukanlah
redesign dengan penambahan fixture pada bagian meja presstools cylinder head,
supaya mekanik tidak perlu menggeser cylinder head ketika melakukan assembling
34
3.1.9 Modifikasi Mesin Pengaduk Cat
Minggu kesepuluh melakukan modifikasi pada mesin pengaduk cat di area painting.
Ketika pembelian, mesin pengaduk cat terdapat kerusakan sehingga mesin tidak bisa
digunakan semestinya. Kerusakan yang terjadi yaitu pada bagian dudukan mixing
sehingga dudukan tidak bisa menumpu wadah cat yang terlalu berat. Maka dari itu
dilakukanlah modifikasi pada bagian dudukan untuk memperbaiki kerusakan supaya
mesin bisa digunakan sesuai fungsinya. Modifikasi dilakukan dengan membuat
sebuah rancangan desain sebuah frame yang mampu untuk menumpu mixing,
kemudian hasil rancangan tersebut dikirim ke pihak vendor untuk pengerjaan
machining.
35
3.1.10 Perancangan Cylinder Block Washer Tank
Minggu kesebelas sampai minggu ketiga belas melakukan perancangan washer tank
untuk komponen cylinder block. Cylinder block merupakan rangka utama dari engine.
Semua komponen engine diletakan pada cylinder block. Pada komponen ini terdapat
lubang untuk pemasangan cylinder liner dan tempat dudukan crankshaft. Terdapat
dua tipe cylinder block yaitu In Line Type dan V-Type cylinder block. Kegiatan ini di
latar belakangi karena terdapat masalah yang terjadi yaitu. ketika cylinder block
berada di area short block untuk dilakukan assembling diketahui masih terdapat
kotoran (beram) yang menempel pada bagian dalam komponen dan juga terdapat
sisa–sisa oli pada lubang komponen.
Hal tersebut dikarenakan pada proses washing yang kurang maksimal (tidak
terjangkau keseluruh bagian komponen), dalam proses tersebut mekanik melakukan
washing hanya menggunakan semprotan manual (karcher) dan dengan cairan kimia
octant kleen. Kekurangan dengan menggunakan alat ini yaitu cairan octant kleen
yang disemprotkan tidak terjangkau keseluruh bagian cylinder block dan
penggunaannya boros, dikarenakan alat yang digunakan tersebut tidak
memungkinkan operator untuk menjangkau ke bagian-bagian sempit. Akibatnya
cylinder block harus dilakukan washing ulang (re-do in process), sehingga
berdampak pada leadtime overhaul engine yang mundur hingga 1 shift.
36
Gambar 3.16 Proses Washing Cylinder Block Sekarang
Masalah tersebut harus diperbaiki supaya tidak terjadi proses yang berulang saat
overhaul dan leadtime overhaul engine bisa dioptimalkan. Dengan adanya alat
washing tank cylinder block tersebut diharapkan dapat menjadi solusi dari
permasalahan yang terjadi saat ini, sehingga ketika cylinder block akan dilakukan
assembling di area short block tidak terjadi washing ulang (re-do in procces) dan
leadtime overhaul engine bisa dioptimalkan. Prinsip kerja dari alat ini yaitu cylinder
block di rendam dalam tangki yang berisikan cairan kimia (octant kleen), kemudian
cairan tersebut disirkulasikan menggunakan pompa. Setelah selesai cylinder block
diangkat menggunakan katrol untuk proses pengeringan.
Hasil dari perancangan alat cylinder block washer tank tersebut akan dibahas lebih
mendalam pada bab 4 laporan kuliah magang industri ini, dikarenakan kasus tersebut
akan dijadikan sebagai bahan penelitian untuk penyusunan skripsi.
37
3.1.11 Presentasi Hasil Kuliah Magang Industri
38
BAB IV
HASIL KONSENTRASI MAGANG
39
pekerjaan mekanik. Terdapat 3 seri engine yang dilakukan overhaul di departemen
Comex antara lain engine 12 V Series, 140 Series, dan 170 Series.
Engine 12 V Series merupakan seri engine dengan populasi terbanyak yang akan
dilakukan overhaul pada tahun 2018, dengan percentage 78 % dari jumlah total 168.
Dalam melakukan overhaul engine 12 V Series normalnya membutuhkan waktu 19
hari kerja untuk satu buah engine, akan tetapi dalam pelaksanaanya terdapat berbagai
masalah yang dihadapi sehingga waktu overhaul bisa mencapai 21 hari kerja. Salah
satu masalah yang terjadi dalam overhaul engine 12 V Series yaitu terjadinya proses
yang berulang (re-do in process) pada komponen cylinder block. Jadi ketika
komponen cylinder block dalam tahap assembling diketahui masih terdapat kotoran
(beram) yang menempel pada bagian dalam komponen dan juga terdapat sisa-sisa oli
pada lubang komponen. Hal tersebut dikarenakan pada proses washing yang kurang
maksimal (tidak terjangkau keseluruh bagian komponen) sehingga cylinder block
harus dilakukan washing ulang. Terjadinya re-do in process pada komponen cylinder
block ini membuat waktu proses (leadtime) overhaul engine mundur hingga 1 shift.
40
Dari permasalahan diatas perlu adanya solusi, inovasi dan improvement terhadap
proses yang ada, agar proses washing dapat dilakukan dengan tepat dan akan
berdampak pada kualitas produk dan leadtime overhaul.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Metodologi
Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian dalam proses pembuatan
produk. Tahap perancangan tersebut dibuat keputusan keputusan penting yang
mempengaruhi kegiatan-kegiatan lain yang menyusulnya (Dharmawan, 2000: 1).
Gambar hasil perancangan adalah hasil akhir dari proses perancangan dan sebuah
produk dibuat setelah dibuat gambar-gambar rancangannya, dalam hal ini gambar
kerja.
Perancangan dan pembuatan produk adalah dua kegiatan yang penting. Artinya,
rancangan hasil kerja perancang tidak ada gunanya jika rancangan tersebut tidak
dibuat. Begitu juga sebaliknya, pembuat tidak dapat merealisasikan benda teknik
tanpa terlebih dahulu dibuat gambar rancangannya (Dharmawan, 2000:2).
Gambar rancangan yang akan dikerjakan oleh pihak produksi berupa gambar dua
dimensi yang dicetak pada kertas dengan aturan dan standar gambar kerja yang ada.
Terdapat beberapa metode perancangan yang telah dibuat oleh pakar, salah satunya
proses perancangan model shigley.
41
Gambar 4.1 Proses Perancangan Model Shigley
Tahapan pada proses perancangan model Shigley diatas dapat dijelaskan seperti
berikut ini (Budynas, RG., dalam Shigley’s Mechanical Engineering Design):
42
c. Sintesis (Synthesis)
Tahap sintesis merupakan tahap pencarian macam atau bentuk produk yang dapat
memenuhi kebutuhan seperti yang telah didefinisikan diatas. Pada langkah ini dicoba
ditemukan sebanyak mungkin alternatif tentang konsep produk.
e. Evaluasi (Evaluation)
Hasil dari langkah analisis dan sintesis dievaluasi atau diukur terhadap spesifikasi
yang telah ditentukan. Pada langkah ini dapat timbul keperluan dibuatnya model atau
prototipe untuk maksud pengukuran kualitas, kehandalan, dan beberapa kriteria
lainnya.
f. Presentasi (Presentation)
Langkah akhir dari proses perancangan adalah langkah presentasi, yakni kegiatan
menyususn dokumen hasil perancangan dalam bentuk gambar lengkap atau gambar
kerja (working drawing), daftar komponen, spesifikasi bahan, dan informasi lainnya
untuk keperluan proses pembuatan.
43
4.3.2 Desain Alat
1) Alternatif Desain 1
44
2) Alternatif Desain 2
45
3) Alternatif Desain 3
46
4) Penilaian dan Pemilihan Alternatif Desain
47
4.3.3 Productivity Engine Tahun 2018
Dibawah ini merupakan data Plan Productivity Engine tahun 2018 Departemen
Comex.
9%
13% 170 series
140 series
12 v series
78%
Dari target produksi yang telah ditetapkan tahun 2018 dengan total 168 engine.
Engine 12 V Series mendududuki percentage paling tinggi dengan total 78%.
Kemudian dibawah ini merupakan data Productivity Engine Plan vs Actual tahun
2018 Departemen Comex
48
AGU 10 9 2 4 2 0
SEP 11 11 2 3 1 0
OKT 12 10 2 3 2 2
NOV 10 14 2 2 1 0
DES 10 6 2 2 1 2
TOTAL 131 116 22 32 15 13
Data tersebut menunjukkan Productivity Engine Plan vs Actual tahun 2018 dengan
total engine yang akan dilakukan overhaul sebanyak 168 buah. Sesuai tabel diatas
dapat kita tarik kesimpulan bahwa hampir setiap bulannya produksi engine di
Departemen Comex tidak memenuhi target, khususnya untuk engine 12 V Series. Hal
tersebut dipengaruhi oleh waktu proses (lead time) yang tidak sesuai planning.
Proses overhaul engine terdiri dari beberapa tahapan kerja yang harus dilaksanakan
sesuai quality assurance yang telah ditetapkan, baik kaitannya dengan waktu proses
maupun jumlah produk yang dihasilkan. Berikut ini merupakan proses umum
overhaul engine 12 V Series :
49
- Washing All Part Alumunium_After Cooler 2 54 108,0 1,80
- Washing All Part Alumunium_Housing R/Arm 12 17 204,0 3,40
- Washing All Part Alumunium_Cover Cam Fol 12 15 180,0 3,00
- Washing Inner Part Komponen 1 361 361,0 6,02
- Washing Camshaft 2 21 42,0 0,70
- Washing Cranshaft 1 29 29,0 0,48
- Washing front & rear housing 1 34 34,0 0,57
- Washing Oil Cooler 2 19 38,0 0,63
- Washing Piping2 & Tube 1 95 95,0 1,58
CLEANING & GRINDING 74,60
ASSEMBLING CYL HEAD & ACC 30,48
ASSEMBLING BLOCK GROUP 22,77
ASSEMBLING FRONT & REAR GROUP 12,95
ASSEMBLING HEAD GROUP 23,40
COMPLETED BLOCK & HEAD GROUP 28,03
TEST BENCH 13,58
PAINTING & FINAL CHECK 8,50
TOTAL DURATION 296,9
Data diatas diperoleh dengan melakukan observasi pada setiap prosesnya. Tabel
tersebut menunjukkan bahwa untuk melakukan satu kali overhaul pada engine 12 V
Series membutuhkan waktu total yaitu 296,9 jam, ini merupakan waktu paling
optimal karena pengambilan data tersebut mengabaikan permasalahan yang terjadi
ketika overhaul.
50
4.3.5 Analisa Desain
1) Frame Penyangga
H Beam
Besi UNP
Gambar diatas adalah desain frame penyangga. Material yang digunakan pada
kontruksi tersebut yaitu besi H-beam (ukuran sesuai standard) pasaran dan
besi U-Channel ukuran sesuai standard pasaran
51
Gambar 4.8 Ukuran Material Besi U-Channel (Satuan mm)
52
Gambar diatas menunjukkan diagram benda bebas pada frame penyangga,
dimana m adalah massa komponen cylinder block yang akan diangkat.
F =mxg
Dimana :
F = gaya (N)
m = massa (Kg)
g = gravitasi (m/s²)
Jawaban :
F₁ =mxg
= 7946,1 N
Jika pada suatu benda bekerja hanya satu gaya, maka benda akan dipercepat
searah dengan arah gaya yang bekerja. Jika dua buah gaya bekerja pada
sebuah benda tanpa mengalami percepatan maka dikatakan bahwa gaya
berada dalam kesetimbangan. Maka F₁ = F₂
Jenis material yang dipilih untuk besi H-Beam dan besi U-Channel adalah
ASTM A36 sesuai dengan standard di pasaran. ASTM A36 merupakan pelat
baja yang digunakan dalam konstruksi jembatan, konstruksi jalan dan
konstruksi teknik lain. Kandungan pada baja ASTM A36 antara lain : 0,26%
C, 0,4-0,9% Mn, 0,4% Si, 0,04% P, dan 0,05% S (ASTM International
Licensed by Information Handling Services).
53
Gambar 4.11 Pemilihan Material Pada Besi H-Beam dan U-Channel
54
Kemudian langkah kedua menentukan beban yang terjadi, gambar di bawah
ini menunjukkan pembebanan pada model frame penyangga. Beban yang
didistribusikan sebesar 7946,1 N terpusat pada bagian katrol.
55
Langkah terakhir yaitu menjalankan simulasi untuk mengetahui hasilnya.
Hasil simulasi pembebanan pada kontruksi penyangga menunjukkan tegangan
maksimal yang terjadi yaitu sebesar 177,446 N/mm². Dapat diambil
kesimpulan bahwa kontruksi penyangga dengan material H-beam dan besi U-
Channel tersebut dalam kondisi aman digunakan, karena tegangan maksimal
yang terjadi lebih kecil daripada tegangan yield material tersebut.
1 hari = 2 shift
Efficiency work (1 shift) = 7,9 jam
Total duration overhaul = 296,9 jam
Penyelesaian,
56
jadi, time duration yang dibutuhkan untuk melakukan overhaul engine 12 V
Series yaitu 19 hari kerja
0
Nov - Des 2018 2019
Target yang akan dicapai pada tahun 2019 yaitu nol (tidak terjadi re-do in
process). Jadi presentase penurunan re-do in process yaitu 100%. Jika
57
penurunan re-do in process mencapai 100%, maka leadtime overhaul engine
menjadi :
Penyelesaian,
Penyelesaian,
58
Jadi presentase penurunan leadtime overhaul engine 12 V Series setelah tidak
terjadi re-do in process sebesar 2,5%.
59
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
60
5.2 Saran
61
DAFTAR PUSTAKA
Budynas, R.G. 2008. Shigley’s mechanical engineering design. Ninth ed. New York:
McGraw-Hill Companies.
62
LAMPIRAN
63