HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh :
Lonardo Kholivatul Alfiantono (41118110018)
TAHUN
2023
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, atas kelimpahan rahmat-
nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik. Penulisan tugas akhir
Analysis (FTA) dan Method Obtain Cut Set (Mocus)”, tugas akhir ini berguna untuk
melengkapi persyaratan dalam program sarjana strata 1 Teknik Sipil Fakultas Teknik di
Selama proses penelitian dan penyelesaian tugas akhir, penulis banyak mendapatkan
bantuan, baik saran, dukungan, tenaga dan materi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmad dan hidayah nya sehingga dapat
2. Kedua orang tua saya dan keluarga yang telah memberikan doa, semangat dan
bantuan lain berupa material dan spiritual hingga saya bisa menyelesaikan tugas
akhir ini.
3. Ibu Sylvia Indriany, Ir., MT. selaku ketua program studi Teknik Sipil Universitas
Mercu Buana.
kami yang telah mengarahkan dan membimbing kami dalam mengerjakan tugas
akhir ini.
5. Ibu Mukhlisya Dewi Ratna Putri, S.T., M.T., selaku dosen mata kuliah Tugas
Akhir.
ii
6. Staff Tata Usaha dan dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Mercu Buana
7. Seluruh responden yang telah membantu dalam mengisi kuisioner yang telah
diberikan.
8. Teman-teman Universitas Mercu Buana yang telah membantu dalam hal proses
Penulis
iii
Daftar isi
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................I-1
PENDAHULUAN..........................................................................................................I-1
iv
2.7 Dampak Keterlambatan Proyek....................................................................II-12
BAB III........................................................................................................................III-1
METODE PENELITIAN..........................................................................................III-1
v
3.1.8. Hasil Pengolahan Secara Kuantitatif Menggunakan Pendekatan
Aljabar Boolean..................................................................................................III-7
3.3. Populasi........................................................................................................III-9
vi
BAB I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini, pada bidang perkembangan
pekerjaan kebersihan, seperti saat ini telah ada vacum cleaner , mesin cuci dan
cleaning service berperan penting dalam menjaga kebersihan kantor, mulai dari lantai,
lingkungan sekitar kantor, sampai pada menjaga kebersihan kaca. Pada perkantoran
yang memiliki gedung bertingkat tentunya untuk membersihkan kaca harus menghadapi
resiko yang tinggi, karena harus berada pada ketinggian. Saat ini, untuk membersihkan
kaca pada gedung bertingkat masih menggunakan Gondola. Gondola secara umumnya
dapat diartikan sebagai penunjang atau pembantu bagi pekerja yang akan bekerja di luar
gedung bertingkat. Seperti pemaasangan kaca,acp pada fasad dan pengecetan luar
gedung pada saat gedung finishing, Gondola digerakkan dengan bantuan motor listrik
ataupun digerakkan secara manual dan bergerak secara vertical maupun horizontal.
Suatu proyek mengalami keterlambatan apabila tidak dapat diserahkan oleh penyedia
jasa kepada pengguna jasa pada tanggal serah terima pekerjaan pertama yang telah
ditetapkan. (Waskito, Purba, & Kustiani, 2020). Dalam pengerjaan suatu proyek
konstruksi jika waktu pengerjaan sudah tidak sesuai dengan schedule awal yang
dikeluarkan pihak kontraktor. Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam
1
BAB I Pendahuluan
keberhasilan pengerjaan kegiatan proyek ini, yaitu dilihat dari biaya (cost), waktu (time)
dan mutu (quality) dalam pengerjaan kegiatan konstruksi tersebut (Adhiputra, 2015).
awalnya ialah pada bulan september 2020 dan berakhir pada minggu terakhir bulan
Desember 2021, tetapi karena adanya permasalahan terkait dengan pabrikasi dan
pekerjaan di lapangan maka proyek ini selesai pada bulan april 2022.
masih terjadinya Addendum, belum siapnya pembesian pada saat tim proyek tiba di
lokasi, proses approval dokumen proyek yang terlambat, terjadinya pengurangan tenaga
Kondisi ini membutuhkan suatu penanganan yang baik agar keterlambatan proyek
dapat diminimalkan atau dihindari dan ini juga dapat mengakibatkan konflik dan
perdebatan tentang apa dan siapa yang menjadi penyebabnya, oleh karena hal ini
Berdasarkan hal tersebut faktor yang menyebabkan perlu dianalisis sehingga dapat
diketahui pekerjaan apa saja yang menghambat berjalannya proyek. Terdapat beberapa
Menurut Priyanta 2000, dikutip oleh (Arief, 2019) Fault Tree Analysis adalah suatu
teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko yang berperan terhadap terjadinya
kegagalan. Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top down, yang
I2
BAB I Pendahuluan
diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak (Top Event)
kemudian merinci sebab-sebab suatu Top Event sampai pada suatu kegagalan dasar
(root cause).
Menurut Priyanta 2000, dikutip oleh (Arief, 2019) Kelebihan dari metode Fault Tree
Analysis adalah:
kerugian.
menjadi acuan bagi pemilik atau kontraktor dalam menyusun perencanaan dan
penjadwalan proyek yang lebih seksama, sebagai upaya untuk menghindari dan atau
maka penelitian ini difokuskan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi
penyebab keterlambatan dan pengendalian proyek dari pihak pelaksana jasa konstruksi
(Kontraktor). Oleh karena itu, penulis merasa tertarik dan menganggap hal ini penting.
I3
BAB I Pendahuluan
Berdasarkan perumusan masalah yang sudah dijabarkan, maka maksud dan tujuan dari
I4
BAB I Pendahuluan
2. Bagi penyedia jasa kontruksi, dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi
menjadi bahan acuan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian tentang
keterlambatan
Dengan adanya keterbatasan waktu penelitian, sedangkan lingkup proyek sangat luas
dan banyak pihak yang terlibat, maka perlu dibuatkan suatu batas masalah agar
penelitian dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran serta untuk mempermudah
I5
BAB I Pendahuluan
penulisan tugas akhir. Adapun batasan dan ruang lingkup permasalahan yang akan
1. Proyek yang dianalisis adalah Proyek Pembangunan Gondola jakarta living star di
3. Kajian ini didasarkan pada kinerja waktu pelaksanaan proyek yang tidak terkait
konstruksi.
5. Schedule yang ada dalam penelitian adalah yang terdapat pada kontrak kerja.
Penyusunan dan pembahasan tugas akhir ini secara garis besar terdiri atas lima bab dan
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini penulis membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
I6
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan mengenai teori dasar yang digunakan dalam tugas akhir ini.
Tinjauan pustaka dilakukan pada buku-buku refrensi yang ada, jurnal, bahan kuliah,dan
Bab ini membahas metodologi penelitian yang mencakup penetapan metode analisis,
Bab ini berisi pembahasan mengenai hasil pengumpulan data dan dilanjutkan dengan
analisis data keterlambatan berdasarkan data-data proyek serta dokumen pendukung lain
Bab V Penutup
Berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil data penelitian dari bab sebelumnya, dan
saran- saran yang dapat dijadikan pertimbangan serta tindak lanjut terhadap hasil yang
I7
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen merupakan ilmu mengelola suatu kegiatan dengan skala kecil sampai
dengan skala besar yang mempunyai ukuran tersendiri terhadap hasir akhirnya. Dengan
menerapkan system manajemen yang sama oleh individu maupun organisasi yang
berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan perbedaan-perbedaan budaya, pengalaman,
lingkungan, kondisi sosial, tingkat ekonomi, karakter sumber daya manusia, serta
2019)
setiap proyek konstruksi pada umumnya mempunyai rencana pelaksanaan dan jadwal
pelaksanaan tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut harus dimulai, dan kapan
proyek tersebut harus diselesaikan. Akan tetapi dalam realisasinya di lapangan, banyak
Menurut (Afriyana, 2017), Prinsip Manajemen Proyek Konstruksi adalah sebaai berikut:
dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu
1
BAB II Tinjauan Pustaka
orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah
ditetapkan.
staf sudah melakukan tugasnya dengan baik dalam koridornya. Sehingga, tahap-
bangunan yang
dibatasi oleh biaya, mutu, waktu dan sumber daya. Proyek konstruksi memiliki tiga
I2
BAB II Tinjauan Pustaka
diantaranya sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, sesuai dengan time schedule, dan
sesuai dengan biaya yang sudah direncanakan. Oleh karena itu, perencanaan suatu
proyek konstruksi memiliki peranan yang penting dalam tahapan proyek konstruksi agar
proyek konstruksi dapat mencapai tujuan utama, yaitu tepat biaya, mutu dan waktu.
(Spektran, 2019)
pekerjaan struktur, arsitektur, dan ME, dan finishing. Pekerjaan persiapan merupakan
(Utami, 2018)
Membuat struktur bangunan sesuai dengan gambar kerja yang ada. Pekerjaan struktur
elektrikal meliputi instalasi listrik,air dan sebagainya. Pada setiap pekerjaan memiliki
resiko tersendiri dalam pengerjaanya yang tentu saja dapat berdampak negatif pada
konstruksi. Ketepatan waktu penyelesaian dan hasil kualitas yang baik merupakan
sasaran yang harus dicapai. Karena apabila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian
dan atau terjadi kualitas hasil pekerjaan yang rendah, akan menimbulkan dampak
negatif pada proyek terutama pada pelaksana (kontraktor). Dampak tersebut bisa berupa
klaim dari pemilik (owner), pembengkakan biaya dan lainnya. Sebabnya manajemen
waktu dan kualitas yang baik sangat diperlukan dalam pelaksanaan konstruksi (Utami,
2018). Pada contoh lain yang dikemukakan oleh Soeharto, 1999, yang dikutip oleh
I3
BAB II Tinjauan Pustaka
(Utami, 2018), yaitu dimana dapat terjadi bahwa dalam laporan suatu kegiatan proyek
maka dapat berakibat proyek tidak dapat diselesaikan secara keseluruhan karena
kekurangan dana. Oleh karena itu, pekerjaan konstruksi harus direncanakan dan
Pengendalian merupakan suatu bentuk dari perlindungan atau kontrol terhadap berbagai
macam tindakan yang tidak diinginkan atau suatu gangguan baik didalam maupun
gangguan dari luar yang dapat mempengaruhi sebuah sistem. (Budiman, 2021)
Pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai
standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya
digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran (R.J. Mockler,
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian membutuhkan standar atau
tolok ukur sebagai pembanding, alat ukur kinerja, dan tindakan koreksi yang akan
I4
BAB II Tinjauan Pustaka
tidak menyimpangan dari perencanaan. Tiap pekerjaan yang dilaksanakan harus benar-
benar diinspeksi dan dicek oleh pengawasan lapangan, apakah sudah sesuai dengan
spesifikasi atau belum. Misalnya, pengangkutan bahan harus diatur dengan baik dan
bahan-bahan yang dipesan harus diuji terlebih dahulu di masing-masing pabriknya. Jika
biaya proyek dapat dihindari. Sumber daya proyek khususnya proyek konstruksi terdiri
dari material, tenaga kerja, pendanaan, metode pelaksanaan dan peralatan. Sumber daya
direncanakan untuk mencapai sasaran proyek dengan batasan waktu, biaya dan mutu.
yang efektif dan perencanaan biaya yang efisien tanpa mengurangi mutu. Waktu dan
biaya merupakan dua hal penting dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi selain mutu,
karena biaya yang akan dikeluarkan pada saat pelaksanaan sangat erat kaitannya dengan
batas wewenang dan tanggung jawab menurut prosedur organisasi yang telah
3. Tindakan koreksi, yaitu melakukan perubahan dan perbaikan terhadap rencana yang
I5
BAB II Tinjauan Pustaka
A. Kurva S
Kurva S menurut Callahan 1992, dikutip oleh (Ramadhan, 2022) adalah hasil plot dari
Dari definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kegunaan dari Kurva S adalah
sebagai berikut :
Menurut James J.O”Brien 1971 dikutip (Sihotang, 2021), Metode CPM merupakan
penyelesaian pekerjaan dari salah satu aktivitas kritis terlambat makan proyek akan
I6
BAB II Tinjauan Pustaka
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan CPM (Critical Path Method) menurut Aryo
Kelebihan :
kritis.
Kekurangan :
PERT atau Program Evaluation and Review Technique adalah sebuah model
PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengurangi adanya penundaan,
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan PERT (Program Evaluation and Review
I7
BAB II Tinjauan Pustaka
Kelebihan:
Dapat ditunjukkan jalur kritis, jalur yang tidak ada slack nya atau halangan.
Mengetahui apa saja kegiatan kritis yaitu kegiatan yang akan menunda proyek
proyek tersebut.
Efisiensi jumlah sumberdaya yang ada dapat menyelesaikan proyek tepat waktu
Kekurangan:
Terlalu focus pada jalur kritis, jalur yang terlama dan tanpa hambatan
I8
BAB II Tinjauan Pustaka
Penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu ini akan menimbulkan 2 kerugian baik dari
pihak owner maupun pihak kontraktor. Dari pihak Owner, keterlambatan proyek akan
fasilitasnya sedangkan dari pihak kontraktor akan dirugikan dengan pembayaran denda
pinalti sesuai dengan kontrak. Di samping itu, kontraktor juga akan mengalami
Penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu adalah merupakan kekurangan dari tingkat
produktifitas dan sudah barang tentu kesemuanya ini akan mengakibatkan pemborosan
dalam pembiayaan, baik berupa pembiayaan langsung yang dibelanjakan untuk proyek-
Peran aktif manajemen merupakan salah satu kunci utama keberhasilan pengelolaan
Kekurangan bahan material, Perolehan ijin dari Pemerintah, Perubahan material pada
I9
BAB II Tinjauan Pustaka
kerja, Ketersediaan keuangan selama pelaksanaan, Kesalahan desain yang dibuat oleh
perencana, Terjadi perubahan desain oleh owner, Kesalahan dalam penyelidikan tanah,
Keterlambatan proyek dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berasal dari
Kontraktor, Owner, dan selain kedua belah pihak, berikut faktor-faktor penyebab
3. Keterlambatan yang diakibatkan selain kedua belah pihak di atas, antara lain :
c. Perubahan moneter.
I10
BAB II Tinjauan Pustaka
Menurut Kraiem and Diekman, 1987 dikutip oleh (Boy, 2021) keterlambatan dapat
keterlambatan yang disebabkan oleh kejadian- kejadian diluar kendali baik pemilik
berupa perpanjangan waktu dan tambahan biaya operasional yang perlu selama
Menurut Donal S Barbie, 1984 dikutip oleh (Suryandono, 2018), keterlambatan dapat
1. Pemilik atau wakilnya (delay caused by owner or hi agent). Bila pemilik atau
I11
BAB II Tinjauan Pustaka
Sesungguhnya pada situasi yang ekstrim maka hal-hal ini akan menyebabkan
Sering terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh kekuatan yang berbeda diluar
dipersoalkan lagi diantaranya adalah kebakaran, banjir, gempa bumi dan hal yang
lain disebut sebagai “tindakan Tuhan Yang Maha Kuasa”. Hal-hal lainnya yang
dimengerti. Termasuk pula yang tidak dimasukkan dalam kondisi yang telah ada
pada saat penawaran dilakukan dan keadaan cuaca buruk. Dalam hal ini dapat
Menurut Lewis, 1996 dikutip oleh (Utama, 2021) keterlambatan akan berdampak pada
perencanaan semula serta pada masalah keuangan. Keterlambatan dalam suatu proyek
income dari fasilitas yang dibangun tidak sesuai waktu yang ditetapkan, sedangkan pada
I12
BAB II Tinjauan Pustaka
proyek lain, meningkatnya biaya tidak langsung (indirect cost) karena bertambahnya
Menurut Obrein JJ, 1976 dikutip oleh (Abdullah, 2021), menyimpulkan bahwa dampak
kemungkinan naiknya harga karena inflasi dan naiknya upah buruh, juga akan terta
hannya modal kontraktor yang kemungkinan besar dapat dipakai untuk proyek lain.
Fault Tree Analysis menurut Hanif, 2015 dikutip (Sukmana, 2021), adalah uraian suatu
teknik analisis yang berbentuk pohon kesalahan. Pohon kesalahan merupakan sebuah
yang tidak diinginkan, atau lebih singkatnya adalah gambaran timbal balik suatu
kegiatan dengan kegiatan lainnya. Untuk membuat pohon kesalahan bias dilakukan
I13
BAB II Tinjauan Pustaka
Menurut Priyanta, 2000 dikutip (Arief, 2019) Fault Tree Analysis adalah suatu teknik
kegagalan. Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top down, yang
diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak (Top Event)
kemudian merinci sebab-sebab suatu Top Event sampai pada suatu kegagalan dasar
(root cause). FTA merupakan teknik untuk mengindentifikasi kegagalan (failure) dari
suatu system. FTA berorientasi pada fungsi atau yang lebih dikenal dengan ‘’top down
approach” karena analisa ini berawal dari sistem level (top) dan meneruskannnya ke
bawah.
Menurut (Jannah, 2021) terdapat istilah-istilah yang digunakan dalam Fault Tree
1. Event
2. Top Event
Kejadian puncak yang nantinya akan diteliti penyebabnya mengapa bisa terjadi
kejadian tersebut.
3. Logic Event
Hubungan secara logika antara input dinyatakan dalam AND dan OR.
4. Transffered Event
5. Undeveloped Event
Kejadian dasar yang tidak dilanjuti lagi karena keterbatasan informasi yang
dimiliki.
I14
BAB II Tinjauan Pustaka
6. Basic Event
Kejadian yang menjadi penyebab dasar sehingga tidak perlu dianalisa lebih lanjut.
Ada beberapa simbol yang digunakan dalam fault tree analysis menurut (Sukmana,
2021), adapun simbol Fault tree ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
SIMBOL KETERANGAN
Top Event
Logical Event OR
Transferred Event
Undeveloped Event
Basic Event
I15
BAB II Tinjauan Pustaka
Menurut (Jannah, 2021), Berikut langkah-langkah dalam membuat diagram Fault Tree
Analysis :
1. Mengidentifikasi kejadian utama (top event) yang telah didapatkan dari survey
3. Menetapkan gerbang logika (logic gate) sesuai dengan kejadian yang terjadi pada
waktu dan tempat yang sama (AND) atau hanya salah satu kejadian yang terjadi
(OR).
I16
BAB II Tinjauan Pustaka
6. Ulang atau lanjutkan. Membuat strategi baru agar kejadian yang sama tidak
terulang kembali.
Aktivitas pertama dari fault tree analysis terdiri dari 2 (dua) step, yaitu :
Critical event yang akan dianalisa secara normal disebut dengan top event. Penting
kiranya untuk top event harus didefinisikan secara jelas dan tidak kabur (unambiguous).
Diskripsi dari top event seharusnya selalu memberikan jawaban terhadap pertanyaan
apa (what), dimana (where), dan kapan (when) (Priyanta, 2000 dikutip (Angga 2017)
What : Mendiskripsikan tipe dari critical event yang sedang terjadi, sebagai
Sebagai contoh top event yang melibatkan ketiga kriteria di atas adalah : “Kebakaran
yang terjadi di process oxidation reactor pada saat pengoperasian normal”. Agar analisis
dapat dilakukan secara konsisten, adalah hal yang penting bahwa kondisi batas bagi
analisa didefinisikan secara hati-hati. Dari kondisi batas, kita akan memilliki beberapa
I17
BAB II Tinjauan Pustaka
Bagian mana dari sistem yang akan dimasukkan dalam analisa dan bagian mana
yang tidak ?
Kondisi awal.
Kondisi pengoperasian sistem yang bagaimana pada saat top event terjadi ?
menyebabkan kegagalan ?
Menurut Pandey, 2005 dikutip (Angga 2017) Untuk membangun fault tree dari
muncul”. Artinya, pendefinisian kegagalan harus jelas, apa dan kapan terjadinya.
3. Aturan III : “kondisi kegagalan sistem menggunakan gerbang AND, OR, atau
I18
BAB II Tinjauan Pustaka
kesalahan secara tepat, dan gerbang tidak boleh secara langsung dihubungkan
6. Aturan VI. No miracle : “jika fungsi normal dari komponen membuat barisan
9. Aturan IX: Gerbang INHIBIT menyatakan hubungan antara satu kesalahan dengan
Sebuah fault tree memberikan informasi yang berharga tentang berbagai kombinasi dari
fault event yang mengarah pada critical failure sistem. Kombinasi dari berbagai fault
event disebut dengan cut set. Pada terminologi fault tree, sebuah cut set didefinisikan
sebagai basic event yang bila terjadi (secara simultan) akan mengakibatkan terjadinya
Top event.
Sebuah cut set dikatakan sebagai minimal cut set jika cut set tersebut tidak dapat
direduksi tanpa menghilangkan statusnya sebagai cut set. Jumlah basic event yang
berbeda di dalam sebuah minimal cut set disebut dengan orde cut set. Untuk fault tree
yang sederhana mendapatkan minimal cut set dengan tanpa menggunakan prosedur
formal atau algoritma. Untuk fault tree yang lebih besar, maka diperlukan sebuah
MOCUS (Method For Obtaining Cut Sets) merupakan sebuah algoritma yang dapat
dipakai untuk mendapatkan minimal cut set dalam sebuah fault tree. Notasi operator
I19
BAB II Tinjauan Pustaka
mempunyai simbol (+). Sedangkan untuk gerbang AND mempunyai simbol (.) atau
Aljabar Boolean yang dipakai untuk melakukan analisis fault tree secara kuantitatif.
Pendekatan aljabar Boolean berawal dari top event dan mendiskripsikannya secara logis
dalam basic event, incomplete event dan intermediate event. Semua intermediate event
akan digantikan oleh event-event pada hirarki yang lebih rendah. Hal ini terus dilakukan
sampai pernyataan logika yang menyatakan top event semuanya dalam bentuk basic
Research Gap adalah celah-celah atau senjang penelitian yang dapat dimasuki oleh
Penelitian ilmiah didasarkan untuk mendapatkan sebuah jawaban baru terhadap sesuatu
yang menjadi masalah. Oleh karena itu peneliti harus berhadapan dengan sesuatu yang
menjadi masalah yang didukung oleh pembenaran atau justifikasi penelitian yang baik
I20
BAB II Tinjauan Pustaka
dan berupaya untuk mencari jawaban yang baru dari masalah yang memang penting
I21
BAB II Tinjauan Pustaka
1 Analisis faktor-faktor 2018 Dian Aprilia Keterlambatan diakibatkan oleh perubahan Didapatkan cara penyelesaian Studi pustaka Faktor paling dominan yang menyebabkan
keterlambatan proyek Fitrianti design dan perubahan material penggunaan yang perlu diterapkan (literatur), Peninjauan keterlambatan pada Proyek Astra Biz Center
pembangunan gedung astra biz serta usulan yang diberikan oleh Owner terhadap faktor dominan langsung (survey adalah faktor desain dan metode, karena
center, BSD City penyebab keterlambatan lapangan), Pembuatan memiliki nilai koefisien regresi paling besar
proyek Astra Biz Center BSD kuisioner yaitu 0.654 yang dapat dilihat pada tabel 4.22
city
2 Analisis faktor-faktor 2018 Ghina utami Perencanaan proyek ini akan selesai pada Didapatkan analisa Metode analisis, berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif
keterlambatan pelaksanaan pertengahan tahun 2018. dalam keterlambatan pelaksanaan identifikasi data, pola dengan menggunkan metode analisis rankiing
proyek grand clasic cikarang pelaksanaannya bagian Podium dan Tower proyek konstruksi tersebut pengumpulan data, dan maka didapatkan faktor yang paling
mengalami keterlambatan sehingga kerugian yang pola pengolahan data berpengaruh yaitu Faktor perubahan desain
diakibatkan dapat atau X6 dangan indikator paling berpengaruh
diminimalisisr oleh kontraktor yaitu "faktor perubahan desain yang terlelu
utama signifikan X6.1"
3 Analisis Keterlambatan Proyek 2021 A. Imam Utama Keterlambatan penyelesaian proyek dan Untuk menganalisi faktor Metode penelitian yang Hasil dari penelitian yang dilakukan yakni
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. analisis waktu penyeseaian setiap item penyebab keterlambatan dan digunakan yaitu faktor yang menyebabkan keterlambatan pada
Lanca Kab. Bone pekerjaan berdasarkan produktivitas menganalisis prediksi waktu deskriptif analisis dan proyek tersebut adalah faktor alam, faktor
penyelesaian pada setiap item metode eksperimen sosial, dan faktor material. Serta estimasi
pekerjaan waktu penyelesaian pada masing-masing
pekerjaan ialah 1-153 hari
4 Faktor-Faktor Penyebab 2021 Wendi Boy(1), Keterlambatan dalam menyelesaikan proyek untuk mendapatkan faktor- analisis yang digunakan perubahan design oleh pemilik,
Keterlambatan Proyek Randi konstruksi ini akan menyebabkan kerugian faktor keterlambatan proyek adalah analisa keterlambatan pengiriman bahan,
Konstruksi Gedung Kuliah Pada Erlindo(2) dan baik dari pihak kontraktor maupun pihak konstruksi gedung pada masa deskriptif ketersediaan bahan terbatas, telatnya
Masa Pandemi Covid 19 Ridho Aidil pemilik (owner). pendemi covid 19. pembayaran kepada pekerja, sistem
Fitrah(3) pembayaran pemilik ke kontraktor yang tidak
sesuai kontrak akibat alasan tertentu
20
BAB II Tinjauan Pustaka
7 Analisis Faktor-Faktor 2020 Yayuk Indah Perkerjaan yang mengalami masalah dapat Mencari faktor utama yang Metode yang digunakan Faktor yang menjadi penyebab utama yang
Keterlambatan Pada Proyek Puspitasari menyebabkan keterlambatan dan menyebabkan keterlambatan dengan cara mempengaruhi keterlambatan pada proyek
Perumahan Casa De Viola Dan mengakibatkan kerugian. pada proyek perumahan Casa pengumpulan data perumahan Casa De Viola adalah metode
Alternatif Penyelesaiannya De Viola. lewat kuesioner. pelaksanaan pekerjaan tidak tepat dengan
Analisis data nilai mean yang didapat adalah 3.80
menggunkan program
SPSS.
I21
BAB II Tinjauan Pustaka
I22
BAB II Tinjauan Pustaka
Analisis Faktor-
Keterlambatan
Wawancara
Konstruksi
Kuisioner
NO JUDUL TAHUN PENULIS
Satistik
Faktor
SPSS
FTA
1 Analisis faktor-faktor keterlambatan 2018 Dian Aprilia Fitrianti
proyek pembangunan gedung astra biz
center, BSD City
2 Analisis faktor-faktor keterlambatan 2018 Ghina utami
pelaksanaan proyek grand clasic cikarang
I23
BAB II Tinjauan Pustaka
Analisis Faktor-
Keterlambatan
Wawancara
Konstruksi
Kuisioner
NO JUDUL TAHUN PENULIS
Satistik
Faktor
SPSS
FTA
6 Analisis Faktor-Faktor Penyebab 2020 Ahmad Faisal
Keterlambatan Kerja Pada Proyek Romadhona(1), Andi
Pembangunan Gedung Bertingkat Di Tenrisukki Tenriajeng(2
Indonesia
7 Analisis Faktor-Faktor Keterlambatan Pada 2020 Yayuk Indah Puspitasari
Proyek Perumahan Casa De Viola Dan
Alternatif Penyelesaiannya
8 Studi Kasus Keterlambatan Proyek Konstruksi 2018 Fredy Kurniawan(1) ,
Di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Kontrak Diah Ayu Restuti
Kerja Wulandari(2), dan Lilian
Arlista Ayu(3)
9 Analisis Penyebab Keterlambatan Waktu 2020 Pondaag Nathalia
Pelaksanaan Proyek Pada Perumahan Grand Elizabeth(1), Grace Y.
Victorian Kairagi Malingkas(2), Jantje B.
Mangare(3)
10 ANALISIS PENJADWALANPROYEK GONDOLA 2020 Novia Nila Sutarman
CV. CIPTA ANUGRAH TEKNIK
I24
BAB II Tinjauan Pustaka
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat objek atau proyek yang
digunakan, objek dalam penelitian ini yaitu proyek pembangunan Gondola Jakarta
living star di Jakarta, pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data
kuesioner dan wawancara yang diuji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan
program SPSS-24, kemudian data diolah menggunakan metode FTA (fault tree
analysis) dan MOCUS (method obtain cut set), hasil penelitian ini menampilkan faktor
yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan dan juga probabilitas nilai hubungan
Menurut Husni, 2020, Kerangka berfikir adalah acuan untuk peneliti agar memiliki rute
Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui penyebab keterlambatan pelaksanaan pada
Proyek Pembangunan Gondola jakarat living star di ciracas berdasarkan data-data yang
sudah dikumpulkan. Dalam penelitian ini menggunakan variabel X (variabel bebas) dan
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
Pengumpulan data berupa data primer yang berupa kuisioner dan observasi serta data
sekunder berupa data yang didapat dari proyek seperti Kurva S, Network Planning dan
25
BAB II Tinjauan Pustaka
Berdasarkan data pada tinjauan pustaka, maka dapat dibuat suatu kerangka pemikiran
I26
BAB III Tinjauan Pustaka
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian yang digunakan selama proses penelitian
berlangsung, agar data yang dihasilkan dari selama proses penelitian akurat.
I1
BAB III Tinjauan Pustaka
penelitian serta tujuan penelitian. Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus
jelas subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian. Dari
hasil mengulas latar belakang masalah maka didapat ruang lingkup dan batasan masalah
mengenai faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek Gondola Jakarta living star
I2
BAB III Tinjauan Pustaka
mengenai faktor-faktor penyebab keterlambatan dan metode fault tree analysis (FTA).
yang diperlukan (Nazir,1983). Proses ini dilakukan untuk mendapat informasi yang
dibutuhkan sebagai upaya mencapai tujuan penelitian. Terdapat dua jenis data yang
dikumpulkan selama proses penelitian berlangsung yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di
lapangan (Kriyantono, 2006). Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara
kepada staf pihak kontraktor yang bekerja di proyek Gondola Jakarta Living Star dan
observasi yang dilakukan di lokasi proyek. Proses wawancara pada penelitian ini
dilakukan terhadap staf PT Gondola Karya Lestari yang bertujuan untuk mendapatkan
mengetahui secara cepat gambaran sekilas dan ringkas dari data yang telah diperoleh.
Analisa data dari penelitian ini bertujuan untuk menentukan tiga faktor dengan nilai
I3
BAB III Tinjauan Pustaka
Analisis data pada tahap 1 menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan sebuah set
pertanyaan secara logis berhubungan dengan masalah yang diteliti, dan tiap pertanyaan
Lestari yang sudah di kelompokan jadi beberapa faktor. Variabel tersebut bersumber
dari jurnal-jurnal dan telah divalidasi oleh beberapa ahli. Fungsi dari kuesioner ini
adalah sebagai alat pengumpul data, sehingga data yang diperoleh dari hasil kuesioner
akan diolah untuk mendapatkan. Responden yang dijadikan penelitian Hasil kuesioner
I4
BAB III Tinjauan Pustaka
dianalisis menggunakan metode fault tree. Tahap pertama yaitu pembuatan model grafis
FTA dengan variabel dari masing-masing ketiga faktor yang berpengaruh terhadap
keterlambatan proyek dijadikan top event. Tahap kedua yaitu mendiskripsikan masing-
masing event yang tercantum pada model grafis FTA dengan menjelaskan pengertian
dan hubungan dari setiap event. Tahap ketiga yaitu menganalisis FTA secara kualitatif
(mencari minimal cut set) dimana himpunan kombinasi terkecil dari basic event tersebut
terjadi akan menyebabkan top event terjadi atau pendekatan dari atas ke bawah. Tahap
aljabar Boolean. Berdasarkan basic event dari hasil minimal cut set yang didapat dari
pendekatan Boolean selanjutnya dimasukan nilai probabilitas yang didapat dari hasil
wawancara dengan pakar (project manager & site office engineer) hal ini dilakukan
untuk menilai mana variabel yang paling besar dampaknya terhadap keterlambatan yang
I5
BAB III Tinjauan Pustaka
dalam model pohon kesalahan untuk memprediksi kinerja sistem di masa depan.
dalam sistem dan untuk membuat rekomendasi yang efektif untuk mengurangi risiko
kesalahan yang mana bila semua terjadi akan menyebabkan peristiwa puncak terjadi
(Clemens,1993). Pada terminologi fault tree, sebuah cut set didefinisikan sebagai basic
event yang bila terjadi (secara simultan) akan mengakibatkan terjadinya top event.
Sebuah cut set dikatakan sebagai minimal cut set jika cut set tersebut tidak dapat
direduksi tanpa menghilangkan statusnya sebagai cut set. Kekritisan dari sebuah cut set
jelas tergantung pada jumlah basic event di dalam cut set (orde dari cut set). Faktor lain
yang penting adalah jenis basic event dari sebuah minimal cut set. Kekritisan dari
I6
BAB III Tinjauan Pustaka
berbagai cut set dapat dirangking berdasarkan dari basic event berikut ini (Priyanta,
2000) :
a) Human error
b) Kegagalan komponen atau peralatan yang aktif (active equipment failure)
c) Kegagalan komponen atau peralatan yang pasif (passive equipment failure).
program microsoft excel. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan nilai
probabilitas dengan skala yang sudah ditentukan terhadap indikator yang menyebabkan
keterlambatan proses pembayaran oleh owner, masalah perizinan proyek (legal) dan
keterlambatan pengiriman material yang terjadi pada proyek apartemen Gondola Jakarta
Living Star
dalam logika aljabar Boolean untuk gerbang OR atau penjumlahan Boolean mempunyai
simbol (+). Sedangkan untuk gerbang AND mempunyai simbol (.) atau perkalian
Boolean (Vesely dkk.1981). Aturan aljabar Boolean yang dipakai untuk melakukan
analisis fault tree secara kuantitatif. Pendekatan aljabar Boolean berawal dari top event
dan mendiskripsikannya secara logis dalam basic event, incomplete event dan
intermediate event. Semua intermediate event akan digantikan oleh event-event pada
hirarki yang lebih rendah. Hal ini terus dilakukan sampai pernyataan logika yang
menyatakan top event semuanya dalam bentuk basic event dan incomplete event.
I7
BAB III Tinjauan Pustaka
penelitian selanjutnya.
Tempat penelitian dilakukan di Apartemen Jakarta Living Star yang beralamat di J Jl.
Lap. Tembak No.10, RT.4/RW.4, Pekayon, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13710, Lokasi proyek terletak pada jalan yang cukup ramai,
Penelitian ini dilakukan pada bulan januri 2023 sampai dengan bulan Februari 2023
yang dibagi menjadi dua tahapan, yaitu tahap pertama yaitu melakukan observasi dan
wawancara yang bertempat di lokasi proyek pembangunan. Tahap kedua yaitu tahap
I8
BAB III Tinjauan Pustaka
Mercu Buana.
3.3. Populasi
Populasi target dalam penelitian ini adalah staf yang terlibat selama proses
pembangunan Gondola Jakarta living star khusunya staf yang mengerjakan yang
I9
BAB III Tinjauan Pustaka
I10