ii
DAFTAR ISI
iii
3.3.1. Tahap Pengumpulan Data ............................................................... 10
3.3.2. Tahap Analisis Dan Pembahasan .................................................... 10
3.3.3. Tahap Kesimpulan Dan Saran ......................................................... 11
BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN .......................................... 13
4.1 Data ........................................................................................................ 13
4.2 Analisis dan Pembahasan ....................................................................... 14
4.2.1 Perhitungan Arus Lalu Lintas (q) .................................................... 14
4.2.2 Perhitungan Aliran Jenuh (S) .......................................................... 14
4.2.3 Perhitungan Waktu Siklus ............................................................... 15
4.2.4 Perhitungan Waktu Tunda............................................................... 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 18
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 18
5.2 Saran ....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2.1 Persimpangan
2.1.1 Pengertian Persimpangan
Persimpangan adalah simpul pada jaringan jalan dimana jalan-jalan bertemu
dan lintasan kendaraan berpotongan (Ir. Iskandar Abubakar, M.Sc, 1995, 41).
Persimpangan merupakan tempat yang rawan terhadap kecelakaan karena
terjadinya konflik antara kendaraan dengan kendaraan lainnya, ataupun kendaraan
dengan pejalan kaki. Oleh karena itu, persimpangan merupak an aspek penting
dalam pengendalian lalu lintas.
4
5
S = 525 x W (2.1)
Dengan,
S = Aliran jenuh (pcu/h)
W = Lebar jalur (m)
Jika lebar jalan (w) < 5,5 m, digunakan S seperti pada Tabel 2.2.
Dengan:
𝐶(1−𝜆)2
A = 2(1−𝜆𝑥) (2.8)
x 2
B = (2.9)
2q(1−x)
C
D = 0,65 (q2)1/3 𝑥 (2+5λ) (2.10)
Pada bab ini akan dibahas mengenai rancangan dan tahapan penelitian yang
dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Rancangan dan tahapan
penelitian diperlukan agar penelitian dapat terarah dan sistematis untuk mencapai
tujuan penelitian.
9
10
Mulai
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Analisis Data
Selesai
4.1 Data
Situasi pada persimpangan jalan ini awalnya direkam dengan menggunakan
handphone yang kemudian dihitung volume kendaraan yang lewat berdasarkan 3
jenis kendaraan yaitu sepeda motor, kendaraan ringan serta kendaraan berat. Lebar
jalan diuukur dengan menggunakan meteran/rol meter. Data volume kendaraan dan
lebar jalan tertera pada Tabel 4.1.
Selain volume kendaraan dan lebar jalan, waktu antar hijau (Intergreen),
waktu hilang, dan amber juga dihitung. Adapun datanya sebagai berikut:
Intergreen = 4 detik
Waktu hilang = 2 detik
Amber = 3 detik
13
14
Tabel 4. 4 Perhitungan Aliran Jenuh dengan Lebar Jalan yang Telah Diperlebar
Lengan Lebar (m) Aliran jenuh (lebar x 525)
Utara 17,5 9187,5
Timur 5,4 2550
Selatan 17,5 9187,5
Barat 13 6825
15
Tabel 4. 6 Perhitungan Y dengan Lebar Jalan yang Telah Diperlebar (Jumlah q/s)
Lengan
Utara Selatan Barat
q 2791,6 3436 518,8
S 9187,5 9187,5 6825
q/S 0,3038 0,3740 0,0760
Y 0,750
Karena Y dengan lebar jalan aktual lebih besar dari 0,8 sehingga diperlukan
pelebaran jalan dengan lebar seperti yang tertera pada Tabel 4.1. Akibat dari
pelebaran jalan tersebut Y berubah menjadi 0,750. Selain itu, lengan timur hanya
boleh berbelok ke arah selatan sehingga lengan timur tidak diperhitungkan.
Intergreen = 4 detik
Amber = 3 detik
= 75,16 detik
C = Co x nilai yang disyaratkan
= 75,16 x 1,5
= 112,7355 detik
= 113 detik
Total waktu hijau efektif (∑g) = C – L
= 113 – 9
= 104 detik
K Selatan = g + l – a
= 52 + 2 – 3
= 51 detik
17
K Barat =g+l–a
= 10 + 2 – 3
= 9 detik
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh waktu siklus pada
persimpangan jalan ini yaitu 113 detik.
2. Waktu hijau lengan utara 42 detik, lengan selatan 52 detik, lengan barat 10
detik.
3. Waktu tunda yang diperoleh sebesar 59,494 Pcu h/h
5.2 Saran
1. Lebar jalan pada lengan utara, selatan, dan barat terlihat masih dapat
diperlebar, lebar lengan utara yang sebelumnya 15,5 m menjadi 17,5 m, lengan
selatan 16 m menjadi 17,5 m, dan lengan barat 11,5 m menjadi 13 m agar lampu
lalu lintas dapat bekerja dengan efektif.
2. Pada jam-jam sibuk sebaiknya diawasi oleh polisi agar lalu lintas dapat berjalan
dengan baik.
18
DAFTAR PUSTAKA
Fikri, I. M., Sofyan Triana, 2016, Optimasi Waktu Siklus Lampu Sinyal Lalu Lintas
Pada Dua Persimpangan Terkoordinasi Menggunakan Program PTV Vissim 6,
Institut Teknologi Nasional, Malang
Kurrahman, T., dkk, Studi Perencanaan Lampu Lalu Lintas Dipersimpangan Jl.
Tanjung Raya 2 – Jl. Panglima Aim Dan Dikoordinasikan Terhadap Persimpangan
Jl. Sultan Hamid Ii – Jl. Tanjung Raya 1 – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Tanjung
Raya 2 Di Kota Pontianak, Jurnal Prodi Teknik Sipil FT Untan, Universitas
Tanjungpura, Pontianak
Syahabudin, F. I., dkk, 2015, Perencanaan Lampu Pengatur Lalu Lintas Pada
Persimpangan Jalan Sultan Hasanudin dan Jalan Ari Lasut Menggunakan Metode
MKJI, Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 FT Universitas Sam Ratulangi, Universitas Sam
Ratulangi, Manado
Webster, F.V, Traffic Signal Setting, Road Research Technical Paper, London
19
LAMPIRAN
Gambar L. 1 Situasi Persimpangan Lengan Utara
21
Gambar L. 3 Situasi Persimpangan Lengan Selatan
22