Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS EVALUASI SIMPANG BERSINYAL

PADA PERSIMPANGAN ANTARA JL. PERINTIS


KEMERDEKAAN DENGAN JL. BUMI TAMALANREA
PERMAI, MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

JAN FELIX TOLONGAN

NPM :18 02 17292 / TS

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Analisis Evaluasi Simpang Bersinyal Pada Persimpangan Antara


Jl. Perintis Kemerdekaan Dengan Jl. Bumi Tamalanrea Permai, Makassar, Sulawesi
Selatan disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Lalu Lintas
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Laporan ini telah diperksa dan disetujui oleh dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Lalu Lintas
Pada tanggal : Juni 2021
Dengan Nilai :

Yogyakarta, Juni 2021


Dosen Pengampu

Ir. Y. Lulie, M.T.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4
2.1 Persimpangan ........................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Persimpangan .................................................................. 4
2.1.2 Jenis-jenis Persimpangan .................................................................. 4
2.2 Simpang Lalu Lintas Bersinyal ................................................................ 5
2.3 Sinyal Lalu Lintas .................................................................................... 5
2.4 Arus Lalu Lintas (q) ................................................................................. 6
2.5 Aliran Jenuh (S) ........................................................................................ 6
2.6 Optimasi Waktu Siklus Lampu Lalu Lintas ............................................. 7
2.7 Waktu Tunda ............................................................................................ 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 9
3.1. Rancangan Penelitian ............................................................................... 9
3.1.1. Lokasi Penelitian ............................................................................... 9
3.1.2. Waktu Penelitan ................................................................................ 9
3.1.3. Alat Penelitian ................................................................................... 9
3.2. Tahapan Penelitian ................................................................................. 10
3.3. Tahap Pendahuluan ................................................................................ 10

iii
3.3.1. Tahap Pengumpulan Data ............................................................... 10
3.3.2. Tahap Analisis Dan Pembahasan .................................................... 10
3.3.3. Tahap Kesimpulan Dan Saran ......................................................... 11
BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN .......................................... 13
4.1 Data ........................................................................................................ 13
4.2 Analisis dan Pembahasan ....................................................................... 14
4.2.1 Perhitungan Arus Lalu Lintas (q) .................................................... 14
4.2.2 Perhitungan Aliran Jenuh (S) .......................................................... 14
4.2.3 Perhitungan Waktu Siklus ............................................................... 15
4.2.4 Perhitungan Waktu Tunda............................................................... 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 18
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 18
5.2 Saran ....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Lokasi Penelitian ................................................................................ 2


Gambar 3. 1 Tahapan Penelitian ………………………………………………… 12
Gambar 4. 1 Diagram Waktu Siklus ……………………………………………. 17
Gambar L. 1 Situasi Persimpangan Lengan Utara ……………………………… 21
Gambar L. 2 Situasi Persimpangan Lengan Timur ............................................... 21
Gambar L. 3 Situasi Persimpangan Lengan Selatan ............................................. 22
Gambar L. 4 Situasi Persimpangan Lengan Barat ................................................ 22

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Nilai Ekivalen Mobil Penumpang .......................................................... 6


Tabel 2. 2 Nilai S jika W < 5,5 m ........................................................................... 6
Tabel 2. 3 Format Tabel Perhitungan Waktu Tunda ............................................... 7
Tabel 4. 1 Data Volume Kendaraan dan Lebar Jalan …………………………… 13
Tabel 4. 2 Perhitungan Arus Lalu Lintas .............................................................. 14
Tabel 4. 3 Perhitungan Aliran Jenuh dengan Lebar Jalan Aktual ......................... 14
Tabel 4. 4 Perhitungan Aliran Jenuh dengan Lebar Jalan yang Telah Diperlebar 14
Tabel 4. 5 Perhitungan Y dengan Lebar Jalan Aktual (Jumlah q/s)...................... 15
Tabel 4. 6 Perhitungan Y dengan Lebar Jalan yang Telah Diperlebar (Jum. q/s) 15
Tabel 4. 6 Perhitungan Total Delay ...................................................................... 17

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makasaar merupakan salah satu daerah yang ada di Indonesia dengan
peringkat ketiga provinsi paling ramai dan padat dalam hal transportasi.
Transportasi merupakan alat yang digunakan manusia untuk membantu pergerakan,
perpindahan, dan mempermudah segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia.
Meningkatnya kebutuhan manusia menyebabkan keinginan untuk memiliki alat
transportasi secara pribadi juga meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan
bertambahnya jumlah pengguna yang menggunakan salah satu prasarana
transportasi darat yaitu jalan raya. Salah satu bagian jalan di kota Makassar yang
sering mengalami permasalahan lalu lintas yaitu pada persimpangan jalan Perintis,
Bumi Tamalanrea Permai (BTP) dan jalan menuju Tol Insinyur Sutami karena
merupakan daerah yang rawan terhadap kecelakaan akibat pengguna jalan yang
melakukan pergerakan lalu lintas terus menerus, saling memotong jalan antar
pengguna kendaraan, dan adanya putar balik arah yang dapat mengakibatkan lalu
lintas terganggu.
Kelancaran lalu lintas pada persimpangan tersebut dapat diwujudkan dengan
beberapa cara, salah satunya yaitu manajemen lalu lintas. Saat ini, sudah terdapat
sistem lampu lalu lintas yang digunakan untuk mengatur lancarnya pengguna jalan
raya. Akan tetapi, masih terlihat kepadatan pada jam-jam tertuntu di persimpangan
tersebut. Untuk meminimalkan permasalahan yang terjadi, dibutuhkan manajemen
dan rekayasa lalu lintas dalam mengendalikan dan mengoptimasi waktu siklus
lampu sinyal lalu lintas pada persimpangan yang terkoordinasi. Metode ini pada
dasarnya adalah suatu cara mengatur dan mengendalikan waktu siklus di
persimpangan sehingga permasalahan dipersimpangan dapat diminimalisir,
sedangkan optimasi lampu siklus dapat mengurangi kemacetan karena adanya
persimpangan yang terkoordinasi.

1
2

Gambar 1. 1 Lokasi Penelitian

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas pada sub bab 1.1, maka
diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimana keefektifan waktu siklus lampu sinyal
lalu lintas pada persimpangan jalan Perintis, BTP dan jalan menuju Tol Insinyur
Sutami.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian dilakukan pada persimpangan jalan Perintis, BTP dan jalan
menuju Tol Insinyur Sutami.
2. Data yang diambil meliputi geometrik jalan, volume lalu lintas, dan Cycle Time
lampu apill.
3. Pengumpulan data dilakukan selama 15 menit pada jam sibuk yaitu pada pukul
16.15-16.30 WITA.
3

4. Metode analisis yang digunakan dalam perhitungan ini adalah dengan


menggunakan metode Webster.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui volume kendaraan yang lewat pada persimpangan jalan Perintis,
BTP dan jalan menuju Tol Insinyur Sutami.
2. Mengetahui keefektifan lampu sinyal lalu lintas pada persimpangan jalan
Perintis, BTP dan jalan menuju Tol Insinyur Sutami.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan instansi terkait untuk evalusai simpang bersinyal pada persimpangan
jalan Perintis, BTP dan jalan menuju Tol Insinyur Sutami.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persimpangan
2.1.1 Pengertian Persimpangan
Persimpangan adalah simpul pada jaringan jalan dimana jalan-jalan bertemu
dan lintasan kendaraan berpotongan (Ir. Iskandar Abubakar, M.Sc, 1995, 41).
Persimpangan merupakan tempat yang rawan terhadap kecelakaan karena
terjadinya konflik antara kendaraan dengan kendaraan lainnya, ataupun kendaraan
dengan pejalan kaki. Oleh karena itu, persimpangan merupak an aspek penting
dalam pengendalian lalu lintas.

2.1.2 Jenis-jenis Persimpangan


Ada beberapa jenis pengaturan simpang yaitu:
a. Pengaturan tanpa Lampu Lalu Lintas (Secara Manual).
Pengaturan tanpa lalu lintas ini maksudnya adalah pengemudi kendaraan bebas
untuk belok kiri atau ke kanan atau bergerak lurus tanpa ada yang mengaturnya.
Persimpangan jalan kecil (bukan jalan utama) biasanya pengaturannya secara
manual atau tanpa lampu lalu lintas.
b. Pengaturan dengan Bundaran.
Bundaran lalu lintas merupakan suatu alternatif dari pengaturan lampu lalu lintas
(Ir. Iskandar Abubakar, M.Sc. 1995;44), dimana hal ini mengendalikan lalu
lintas dengan cara:
1) Membelokkan kendaraan-kendaraan dari suatu lintasan yang lurus sehingga
akan memperlambat kecepatannya.
2) Membatasi alih gerak (maneuver) kendaraan menjadi pergerakan berpencar
(diverging), bergabung (merging) serta bersilang (weaving), jadi
memperkecil kecepatan relatif dari kemdaraan.

4
5

c. Pengaturan dengan lampu lalu lintas.


Lampu pengatur lalu lintas merupakan suatu alat yang sederhana melalui
pemerian prioritas bagi masing-masing pergerakan lalu lintas secara berurutan
(untuk memerintahkan pengemudi untuk berhenti atau berjalan). Alat ini
memberikan prioritas bergantian dalam suatu periode waktu. Alat pengatur ini
menggunakan indikasi lampu hijau, amber, dan merah. Tujuan dari pemisahan
waktu bergerak ini adalah untuk menghindarkan terjadinya pergerakan yang
saling berpotongan melalui titik konflik pada saat bersamaan (Ir. Iskandar
Abubakar, M.Sc. 1995:43).

2.2 Simpang Lalu Lintas Bersinyal


Sistem lalu lintas berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi
pergerakan lalu lintas. Hal ini dapat ditempuh dengan melakukan koordinasi lampu
lalu lintas pada semua pertemuan jalan. Pertemuan jalan ini dapat meliputi
pertemuan jalan terisolasi (Isolated Junction), pertemuan jalan berdampingan, atau
kumpulan jalan yang membentuk jaringan. Koordinasi lampu ini akan
menghasilkan sistem pengaturan yang optimal dengan mengatur jumlah fase,
interval, dan waktu hijau tiap fase.

2.3 Sinyal Lalu Lintas


Sinyal lalu lintas adalah alat kontrol elektris untuk lalu lintas
dipersimpangan jalan yang berfungsi untuk memisahkan arus kendaraan
berdasarkan waktu, yaitu dengan memberikan kesempatan berjalan secara
bergiliran kepada kendaraan dari masing-masing kaki simpang/pendekat dengan
menggunakan isyarat dari lampu lalu lintas. Fungsi pemisahan arus ini menjadi
sangat penting karena pertemuan arus kendaraan terutama dalam volume yang
cukup besar akan membahayakan kendaraan yang melalui simpang dan dapat
mengacaukan sistem lalu lintas persimpangan
6

2.4 Arus Lalu Lintas (q)


Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang terdapat dalam ruang yang
diukur dalam satu interval waktu tertentu. Ukuran dasar dari arus lalu lintas yang
sering digunakan adalah konsentrasi aliran dan kecepatan. Arus lalu lintas (Q)
untuk setiap gerakan (belok dan lurus) dikonversi dari kendaraan per jam menjadi
satuan mobil penumpang (smp/pcu) per jam dengan menggunakan ekivalen
kendaraan penumpang (emp) yang masing-masing pendekat terlindung dan
terlawan, nilai emp dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Nilai Ekivalen Mobil Penumpang


Jenis Kendaraan EMP
Sepeda Motor 0,5
Kendaraan Ringan 1
Kendaraan Berat 1,2

2.5 Aliran Jenuh (S)


Aliran jenuh dapat dihitung dengan cara:
Jika 5,5 m < lebar jalan (W) < 18 m, digunakan:

S = 525 x W (2.1)
Dengan,
S = Aliran jenuh (pcu/h)
W = Lebar jalur (m)

Jika lebar jalan (w) < 5,5 m, digunakan S seperti pada Tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Nilai S jika W < 5,5 m


W (m) 3,00 3,50 4,00 4,50 5,00
S (pcu/h) 1850 1875 1975 2175 2550
7

2.6 Optimasi Waktu Siklus Lampu Lalu Lintas


Langkah-langkah menghitung waktu siklus:
a. Hitung q/s untuk tiap pergerakan
b. Pilih nilai terbesar dari q/s = y untuk tiap pergerakan
c. Hitung Y = ∑y. Jika Y > 0,8 dicoba kembali
d. Hitung total waktu hilang (L) = ∑(I-a) + ∑l (2.2)
1,5 𝑥 𝐿+5
e. Hitung waktu siklus (Co) = (2.3)
1−𝑌

f. Hitung waktu siklus yang disesuaikan (C) = Co x (nilai yang disyaratkan


peraturan antara 0,75 dan 1,5) (2.4)
g. Hitung total waktu hijau efektif (∑g) = C – L (2.5)
h. Hitung waktu hijau efektif (g) untuk masig-masing pergerakan, contoh:
𝑦1 𝑦2
𝑔1 = ( 𝐶 − 𝐿) ; 𝑔2 = ( 𝐶 − 𝐿) (2.6)
𝑌 𝑌

i. Hitung waktu hijau aktual masing-masing pergerakan (k)


k=g+l–a (2.7)
dengan,
g = waktu hijau efektif (detik)
l = waktu hilang (detik)
a = amber (detik)
j. Gambar diagram waktu siklus

2.7 Waktu Tunda


Untuk memudahkan dalam menghitung waktu tunda, maka perhitungan
dilakukan dengan menggunakan tabel. Format tabel tertera pada Tabel 2.3.
Tabel 2. 3 Format Tabel Perhitungan Waktu Tunda
Lengan Utara Timur Selatan Barat
Cycle time, CO
Effective Green, g
λ = g / CO
Flow, q, Pcu/s
8

Lanjutan Tabel 2.3


Sat. Flow, s, Pcu/s
Degree of saturation x=qc/gs
A
B
D
Delay (second)
Total Delay (Pcuh/h)
Total Delay

Dengan:
𝐶(1−𝜆)2
A = 2(1−𝜆𝑥) (2.8)
x 2
B = (2.9)
2q(1−x)
C
D = 0,65 (q2)1/3 𝑥 (2+5λ) (2.10)

Delay = A + B – D (detik) (2.11)


Total delay = q x Delay (Pcuh/h) (2.12)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai rancangan dan tahapan penelitian yang
dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Rancangan dan tahapan
penelitian diperlukan agar penelitian dapat terarah dan sistematis untuk mencapai
tujuan penelitian.

3.1. Rancangan Penelitian


3.1.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di persimpangan jalan antara Jl. Perintis
Kemerdekaan dengan Jl. Tamalanrea Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Persimpangan jalan ini merupakan salah satu titik keramaian karena persimpangan
ini merupakan jalan yang menghubungkan perumahan dengan pusat kota.

3.1.2. Waktu Penelitan


Penelitian dilakukan pada hari minggu, tanggal 2 Mei pukul 16:15 – 16:30
WITA.

3.1.3. Alat Penelitian


Alat-alat yang digunakan dalam proses penelitian adalah:
a. Handphone/kamera, digunakan untuk mendokumentasikan penelitian
b. Laptop, digunakan untuk mengolah data
c. Meteran, digunakan untuk mengukur lebar jalan
d. Counter, digunakan untuk menghitung kendaraan yang lewat
e. Stopwatch, digunakan untuk menghitung Cycle Time lampu lalu lintas
f. ATK dan formulir, digunakan untuk mencatat data yang diperoleh

9
10

3.2. Tahapan Penelitian


Tahapan penelitian diperlukan untuk menentukan arahnya penelitian
dilakukan. Terdapat beberapa tahapan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis
yang dapat dilihat pada Gambar 3.1

3.3. Tahap Pendahuluan


Tahap pendahuluan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh penulis.
Dalam tahap ini, terdapat beberapa langkah yang dilakukan sebagai berikut.
a. Menentukan Topik Penelitain
b. Menentukan Tujuan Penelitian
c. Menentukan Manfaat Penelitian
d. Melakukan Studi Pustaka

3.3.1. Tahap Pengumpulan Data


Pada tahap ini, pengumpulan data dilakukan secara langsung di lapangan.
Data dikumpulkan dengan cara merekam keadaan persimpangan selama 15 menit
serta mengukur lebar jalur tiap lengan. Data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
data primer dan data sekunder:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada lokasi penelitian
melalui pengamatan kemudian dicatat. Meliputi volume kendaraan, geometrik
jalan, dan Cycle Time lampu apill.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung di lapangan.
Contohnya seperti sistem jaringan jalan dan peta lokasi.

3.3.2. Tahap Analisis Dan Pembahasan


Tahap analisis dan pembahasan dilakukan berdasarkan studi pustaka dan
data yang telah diperoleh. Diawali dengan pemilihan usulan teknik/metode
perancangan berdasarkan masalah yang ada dan tinjauan pustaka yang telah
11

dilakukan pada penelitian ini digunakan metode Webster. Setelah teknik


ditemukan, selanjutnya dilakukan pengumpulan data pada persimpangan Jl. Perintis
Kemerdekaan dengan Jl. Tamalanre. Apabila semua informasi dan data yang
dibutuhkan telah diperoleh, maka selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan
mengenai di Persimpangan Jl. Perintis Kemerdekaan dengan Jl. Tamalanrea, hasil
dari pengolahan data dan pembahasan merupakan tahapan terakhir dari tahap
analisis dan pembahasan.

3.3.3. Tahap Kesimpulan Dan Saran


Tahap kesimpulan dan saran merupakan tahapan terakhir dari penelitian
yang dilakukan. Pada tahap ini, semua hasil dari analisis dan pembahasan yang
telah dilakukan akan disimpulkan berdasarkan latar belakang, manfaat dan tujuan
dari penelitian ini. Adapun saran merupakan usulan yang diberikan penulis terkait
penelitian yang telah dilakukan dan perbaikan untuk penelitian selanjutnya.
12

Mulai

Perumusan Masalah dan Penetapan


Tujuan

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3. 1 Tahapan Penelitian


BAB IV
DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data
Situasi pada persimpangan jalan ini awalnya direkam dengan menggunakan
handphone yang kemudian dihitung volume kendaraan yang lewat berdasarkan 3
jenis kendaraan yaitu sepeda motor, kendaraan ringan serta kendaraan berat. Lebar
jalan diuukur dengan menggunakan meteran/rol meter. Data volume kendaraan dan
lebar jalan tertera pada Tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Data Volume Kendaraan dan Lebar Jalan


Lebar Lebar Jalan
Sepeda Kendaraan Kendaraan
Lengan Jalan Setelah
Motor Ringan Berat
Aktual (m) diperlebar (m)
Utara 833 273 7 15,5 17,5
Timur 647 235 2 5,4 5,4
Selatan 898 404 5 16 17,5
Barat 117 70 1 11,5 13

Selain volume kendaraan dan lebar jalan, waktu antar hijau (Intergreen),
waktu hilang, dan amber juga dihitung. Adapun datanya sebagai berikut:
Intergreen = 4 detik
Waktu hilang = 2 detik
Amber = 3 detik

13
14

4.2 Analisis dan Pembahasan


4.2.1 Perhitungan Arus Lalu Lintas (q)
Tabel 4. 2 Perhitungan Arus Lalu Lintas
Nilai smp/15 menit Total
Nilai
Lengan Sepeda Kendaraan Kendaraan smp/15
smp
Motor Ringan Berat menit
Utara 416,5 273 8,4 697,9 2791,6
Timur 323,5 235 2,4 560,9 2243,6
Selatan 449 404 6 859 3436
Barat 58,5 70 1,2 129,7 518,8

4.2.2 Perhitungan Aliran Jenuh (S)


Tabel 4. 3 Perhitungan Aliran Jenuh dengan Lebar Jalan Aktual
Lengan Lebar (m) Aliran jenuh (lebar x 525)
Utara 15,5 8137,5
Timur 5,4 2550
Selatan 16 8400
Barat 11,5 6037,5
Untuk lengan timur, karena lebar jalan < 5,5 m maka digunakakan nilai S seperti
pada Tabel 2.2.

Tabel 4. 4 Perhitungan Aliran Jenuh dengan Lebar Jalan yang Telah Diperlebar
Lengan Lebar (m) Aliran jenuh (lebar x 525)
Utara 17,5 9187,5
Timur 5,4 2550
Selatan 17,5 9187,5
Barat 13 6825
15

4.2.3 Perhitungan Waktu Siklus


Tabel 4. 5 Perhitungan Y dengan Lebar Jalan Aktual (Jumlah q/s)
Lengan
Utara Selatan Barat
q 2791,6 3436 518,8
S 8137,5 8400 6037,5
q/S 0,3431 0,4090 0,0859
Y 0,8380

Tabel 4. 6 Perhitungan Y dengan Lebar Jalan yang Telah Diperlebar (Jumlah q/s)
Lengan
Utara Selatan Barat
q 2791,6 3436 518,8
S 9187,5 9187,5 6825
q/S 0,3038 0,3740 0,0760
Y 0,750

Karena Y dengan lebar jalan aktual lebih besar dari 0,8 sehingga diperlukan
pelebaran jalan dengan lebar seperti yang tertera pada Tabel 4.1. Akibat dari
pelebaran jalan tersebut Y berubah menjadi 0,750. Selain itu, lengan timur hanya
boleh berbelok ke arah selatan sehingga lengan timur tidak diperhitungkan.

Intergreen = 4 detik

Waktu hilang = 2 detik

Amber = 3 detik

Total waktu hilang (L) = ∑(I-a) + ∑l


= 3(4-3) + 3(2)
= 9 detik
16

Waktu siklus Optimum


1,5(𝐿)+5
Co = 1−𝑌
1,5(9)+5
= 1−0,750

= 75,16 detik
C = Co x nilai yang disyaratkan
= 75,16 x 1,5
= 112,7355 detik
= 113 detik
Total waktu hijau efektif (∑g) = C – L
= 113 – 9
= 104 detik

Waktu hijau efektif (g) untuk masig-masing lengan:


g Utara = (0,3038/0,75) x 104
= 42 detik

g Selatan = (0,374/0,75) x 104


= 52 detik

g Barat = (0,076/0,75) x 104


= 10 detik

Waktu hijau aktual (K) masing-masing lengan:


K Utara = g + l – a
= 42 + 2 – 3
= 41 detik

K Selatan = g + l – a
= 52 + 2 – 3
= 51 detik
17

K Barat =g+l–a
= 10 + 2 – 3
= 9 detik

Diagram Waktu Siklus

Gambar 4. 1 Diagram Waktu Siklus

4.2.4 Perhitungan Waktu Tunda


Tabel 4. 7 Perhitungan Total Delay
Utara Selatan Barat
Cycle time, CO 113 113 113
Effective Green, g 41,918 51,595 10,487
λ = g / CO 0,371 0,457 0,093
Flow, q, Pcu/s 0,775 0,954 0,144
Sat. Flow, s, Pcu/s 2,552 2,552 1,896
Degree of saturation x=qc/gs 0,819 0,819 0,819
A 32,115 26,651 50,325
B 2,391 1,943 12,866
D 1,725 1,379 6,992
Delay (second) 32,781 27,215 56,200
Total Delay (Pcuh/h) 25,420 25,975 8,099
Total Delay 59,494 Pcu h/h
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh waktu siklus pada
persimpangan jalan ini yaitu 113 detik.
2. Waktu hijau lengan utara 42 detik, lengan selatan 52 detik, lengan barat 10
detik.
3. Waktu tunda yang diperoleh sebesar 59,494 Pcu h/h

5.2 Saran
1. Lebar jalan pada lengan utara, selatan, dan barat terlihat masih dapat
diperlebar, lebar lengan utara yang sebelumnya 15,5 m menjadi 17,5 m, lengan
selatan 16 m menjadi 17,5 m, dan lengan barat 11,5 m menjadi 13 m agar lampu
lalu lintas dapat bekerja dengan efektif.
2. Pada jam-jam sibuk sebaiknya diawasi oleh polisi agar lalu lintas dapat berjalan
dengan baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Fikri, I. M., Sofyan Triana, 2016, Optimasi Waktu Siklus Lampu Sinyal Lalu Lintas
Pada Dua Persimpangan Terkoordinasi Menggunakan Program PTV Vissim 6,
Institut Teknologi Nasional, Malang

Kurrahman, T., dkk, Studi Perencanaan Lampu Lalu Lintas Dipersimpangan Jl.
Tanjung Raya 2 – Jl. Panglima Aim Dan Dikoordinasikan Terhadap Persimpangan
Jl. Sultan Hamid Ii – Jl. Tanjung Raya 1 – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Tanjung
Raya 2 Di Kota Pontianak, Jurnal Prodi Teknik Sipil FT Untan, Universitas
Tanjungpura, Pontianak

Syahabudin, F. I., dkk, 2015, Perencanaan Lampu Pengatur Lalu Lintas Pada
Persimpangan Jalan Sultan Hasanudin dan Jalan Ari Lasut Menggunakan Metode
MKJI, Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 FT Universitas Sam Ratulangi, Universitas Sam
Ratulangi, Manado

Webster, F.V, Traffic Signal Setting, Road Research Technical Paper, London

19
LAMPIRAN
Gambar L. 1 Situasi Persimpangan Lengan Utara

Gambar L. 2 Situasi Persimpangan Lengan Timur

21
Gambar L. 3 Situasi Persimpangan Lengan Selatan

Gambar L. 4 Situasi Persimpangan Lengan Barat

22

Anda mungkin juga menyukai