Oleh :
Kelompok 1 Kelas Transportasi A
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Esa
atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami (Kelompok 1) dapat belajar
sekaligus menyelesaikan laporan dengan judul “Analisis Kelayakan Investasi
Pengiriman bawang merah dari Kabupaten Nganjuk Menuju Bali oleh Jasa
Pengurusan Transportasi PT.MADJOE MOEDA TRANSPORTATION” sebagai
komoditas unggulan dari Nganjuk, Jawa Timur menuju beberapa kecamatan yang
ada di Buleleng, Bali melalui tugas Proyek Integrasi 2 ini.
Oleh sebab itu kami dari kelompok 1 Proyek Integrasi 3A ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Pengampu Proyek Integrasi 2 kelas 3A Ibu Hartati M. Pakpahan S.T,.
M,T
2. Dosen Pengampu Proyek Integrasi 2 kelas 3A Bapak Ismanto S.E., M.M
3. Kang Ahmad Rakha Zayyan selaku Asisten Laboratorium Proyek Integrasi 2
4. Kang Kevin Alfanny Setiawan selaku Asisten Laboratorium Proyek Integrasi
2
Dengan selesainya laporan ini, kami berharap melalui laporan yang telah
tersusun dapat membantu beberapa pihak yang membaca laporan ini sehingga bisa
mendapatkan informasi yang ingin pembaca dapatkan. Kami menyadari masih
adanya kekurangan dalam penyusunan laporan ini, penyusun menerima kritik
serta saran dalam laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................vii
BAB I..............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................2
1.5 Batasan Masalah...............................................................................2
1.6 Sistematika Penyusunan...................................................................3
BAB II............................................................................................................5
LANDASAN TEORI.....................................................................................5
2.1 Umbi Lapis.......................................................................................5
2.2 Bawang Merah.................................................................................5
2.3 Nganjuk............................................................................................5
2.4 Transportasi......................................................................................6
2.4.1 Multimoda.................................................................................6
2.4.2 Unimoda....................................................................................7
2.5 Distribusi..........................................................................................7
2.6 Peramalan.........................................................................................8
2.7 Disaster Recovery Planning.............................................................8
2.8 Vehicle Routing Problem.................................................................8
2.8.1 Metode Nearest Neighbors...........................................................9
2.9 Metode Djikstra..............................................................................10
BAB III.........................................................................................................11
METODOLOGI PENELITIAN................................................................11
3.1 Metodologi Penelitian...................................................................11
3.2 Langkah-langkah Peneltian............................................................12
3.2.1 Identifikasi Masalah................................................................12
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
7
BAB I
PENDAHULUAN
dan efektif.
2. Bagi Pembaca
Dari perencanaan pengiriman ini, diharapkan dapat memahami materi
yang telah dipelajari dalam penentuan jalur pendistribusian dan
pemilihan moda yang tepat, efektif dan efisien dan dapat
mengimplementasikan dalam perkuliahan.
2.3 Nganjuk
Kabupaten Nganjuk adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Berikut ini informasi lengkap mengenai Kabupaten Nganjuk:
Letak Geografis
Kabupaten Nganjuk terletak di bagian timur provinsi Jawa Timur.
Wilayahnya berbatasan dengan kabupaten-kabupaten lain seperti Madiun di
sebelah barat, Jombang di sebelah utara, Kediri di sebelah timur, dan Trenggalek
di sebelah selatan. Nganjuk memiliki koordinat geografis sekitar 7°36' Lintang
Selatan dan 111°50' Bujur Timur.
Sejarah
Kabupaten Nganjuk memiliki sejarah yang kaya. Pada awalnya, wilayah ini
merupakan bagian dari Kabupaten Madiun. Kemudian, pada tanggal 29 Desember
1926, Nganjuk dinyatakan sebagai kotapraja otonom dan pada tanggal 20 Oktober
1937, Nareshoem Baksodapit mengeluarkan surat keputusan tentang pembentukan
kabupaten otonom Nganjuk.
Selama masa perjuangan kemerdekaan, Kabupaten Nganjuk juga menjadi
saksi penting dalam peristiwa sejarah. Salah satunya adalah peristiwa
Pertempuran Nganjuk yang terjadi pada 29 September 1945, yang merupakan
salah satu babak awal dari perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut
kemerdekaan dari penjajah.
Pemerintahan
Pemerintahan Kabupaten Nganjuk terdiri dari berbagai struktur seperti
Bupati sebagai kepala daerah, DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah), dan
berbagai satuan kerja perangkat daerah. Saat ini, Kabupaten Nganjuk dipimpin
oleh seorang Bupati yang terpilih.
Ekonomi
Ekonomi Kabupaten Nganjuk didukung oleh berbagai sektor, termasuk
pertanian, perkebunan, industri, perdagangan, dan pariwisata. Pertanian dan
perkebunan berperan penting dalam sektor ekonomi, dengan produksi tanaman
seperti padi, jagung, tebu, tembakau, dan kopi.
Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Nganjuk memiliki warisan budaya dan pariwisata yang menarik.
Beberapa tempat wisata populer termasuk:
1) Museum Nganjuk: Museum ini memiliki koleksi berbagai artefak
sejarah dan seni budaya yang merefleksikan sejarah dan budaya
masyarakat Nganjuk.
2) Pantai Widuri: Pantai ini menawarkan pemandangan alam yang indah
dan suasana pantai yang menenangkan.
3) Candi Surowono: Candi Hindu yang bersejarah ini merupakan salah satu
situs arkeologi terpenting di Jawa Timur.
Transportasi
Kabupaten Nganjuk terhubung dengan jaringan transportasi yang baik,
termasuk jalan raya, transportasi umum, dan stasiun kereta api. Terdapat juga
terminal bus yang melayani transportasi antarkabupaten dan antarkota.
Pendidikan
Nganjuk memiliki berbagai lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar
hingga perguruan tinggi. Beberapa universitas dan politeknik terkenal di wilayah
ini mendukung pendidikan tinggi bagi masyarakat setempat.
2.4 Transportasi
Transportasi dapat didefinisikan sebagai proses
pengangkutan barang atau penumpang dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan
sesuai dengan kemajuan teknologi (KBBI). Beberapa ahli
memberikan definisi yang lebih spesifik mengenai
transportasi. Salim dalam Ardiansyah (2015:1) menjelaskan
bahwa transportasi adalah kegiatan pemindahan barang atau
muatan serta penumpang dari satu tempat ke tempat lain.
Miro dalam Ardiansyah (2015:1) mengartikan transportasi
sebagai usaha untuk memindahkan, mengerakkan,
mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari satu tempat
ke tempat lain yang lebih bermanfaat atau berguna untuk
tujuan tertentu.
Nasution dalam Ardiansyah (2015:1) juga memberikan
definisi transportasi sebagai pemindahan barang dan manusia
dari tempat asal ke tempat tujuan. Menurutnya, terdapat
beberapa unsur yang terkait dengan transportasi, antara lain:
1. Muatan yang diangkut: Transportasi melibatkan pengangkutan muatan
atau barang dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
2. Kendaraan sebagai alat angkutan: Dalam transportasi, kendaraan
menjadi sarana atau alat yang digunakan untuk mengangkut muatan atau
penumpang. Jenis kendaraan yang digunakan dapat beragam, seperti
truk, kapal, pesawat, kereta api, dan lain sebagainya.
3. Jalanan/jalur yang dapat dilalui: Transportasi memerlukan jalur atau
jalanan yang memungkinkan kendaraan bergerak dari titik asal ke
tujuan. Jalanan ini dapat berupa jalan raya, rel kereta api, jalur
pelayaran, dan lain sebagainya.
4. Terminal asal dan terminal tujuan: Transportasi melibatkan adanya
terminal atau titik awal dan titik akhir yang menjadi tempat muatan atau
penumpang dimulai dan berakhir.
5. Sumber daya manusia dan manajemen: Transportasi memerlukan
sumber daya manusia yang terlibat dalam pengoperasian dan
pengelolaan kegiatan transportasi. Selain itu, juga diperlukan organisasi
atau manajemen yang bertanggung jawab dalam menggerakkan dan
mengatur kegiatan transportasi tersebut.
Memahami unsur-unsur ini penting dalam mempelajari
dan menganalisis sistem transportasi, termasuk dalam
konteks penelitian atau pengembangan solusi terkait
transportasi. Dalam konteks transportasi, unsur-unsur yang
disebutkan oleh Nasution dalam Ardiansyah (2015:1)
memiliki peran penting dalam menjalankan kegiatan
transportasi yang efisien dan efektif. Berikut adalah
penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing unsur:
1. Muatan yang diangkut: Muatan atau barang merupakan objek yang akan
dipindahkan melalui transportasi. Muatan tersebut dapat berupa bahan
baku, produk jadi, atau barang lainnya yang membutuhkan pengiriman
dari satu tempat ke tempat lain. Pemahaman yang jelas tentang jenis,
volume, dan karakteristik muatan tersebut sangat penting untuk
merencanakan pengangkutan yang optimal.
2. Kendaraan sebagai alat angkutan: Kendaraan berperan sebagai sarana
untuk mengangkut muatan atau penumpang dari satu lokasi ke lokasi
lainnya. Pemilihan jenis kendaraan yang sesuai dengan jenis muatan,
jarak perjalanan, dan kondisi jalanan menjadi faktor penting dalam
efisiensi transportasi. Jenis kendaraan yang digunakan juga dapat
berdampak pada biaya operasional, kecepatan pengiriman, dan
keamanan pengiriman.
3. Jalanan/jalur yang dapat dilalui: Jalanan atau jalur merupakan
infrastruktur yang memungkinkan kendaraan bergerak dari titik asal ke
tujuan. Ketersediaan jalanan yang baik, kondisi jalan yang memadai,
serta sistem transportasi yang terintegrasi dapat meningkatkan efisiensi
dan kecepatan pengiriman. Pemahaman tentang jalur transportasi yang
optimal dan pemilihan rute yang tepat juga dapat mengurangi waktu
tempuh dan biaya operasional.
4. Terminal asal dan terminal tujuan: Terminal atau titik awal dan titik
akhir dalam transportasi adalah tempat di mana muatan atau penumpang
dimulai dan berakhir perjalanan. Terminal dapat berupa pelabuhan,
bandara, stasiun kereta api, atau depot yang menjadi pusat distribusi dan
pengelolaan transportasi. Pemahaman tentang infrastruktur terminal,
ketersediaan fasilitas, dan sistem manajemen terminal yang efisien dapat
meningkatkan efektivitas pengiriman.
5. Sumber daya manusia dan manajemen: Transportasi melibatkan sumber
daya manusia yang terlibat dalam mengoperasikan dan mengelola
kegiatan transportasi. Tenaga pengemudi, petugas pengatur lalu lintas,
manajer transportasi, dan staf administrasi merupakan contoh sumber
daya manusia yang berperan dalam menjalankan operasional
transportasi. Selain itu, manajemen yang baik dalam perencanaan,
pengawasan, dan pengendalian kegiatan transportasi dapat
mengoptimalkan kinerja dan efisiensi.
Dalam penelitian atau pengembangan solusi terkait
transportasi, pemahaman yang mendalam tentang unsur-
unsur tersebut menjadi dasar untuk merancang model,
metode, atau kebijakan yang dapat meningkatkan kinerja
sistem transportasi.
2.4.1 Multimoda
Multimoda adalah konsep yang merujuk pada beragam bentuk transportasi
yang terintegrasi dalam suatu sistem untuk memberikan solusi transportasi yang
lebih efisien dan efektif. Dalam sistem multimoda, berbagai jenis transportasi
seperti jalan raya, rel kereta api, transportasi umum, sepeda, dan pejalan kaki
terhubung dan bekerja bersama untuk memfasilitasi pergerakan manusia dan
barang.
Berikut adalah informasi lebih lanjut mengenai konsep multimoda:
1) Integrasi Transportasi
Konsep utama dalam multimoda adalah integrasi transportasi, yang
berarti bahwa berbagai mode transportasi yang berbeda bekerja bersama
dan terkoordinasi untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan
perjalanan. Hal ini dapat mencakup:
a. Penggunaan yang Lancar: Pengguna dapat dengan mudah beralih
dari satu mode transportasi ke mode lainnya dalam satu perjalanan
tanpa hambatan yang berarti.
b. Waktu Tunggu yang Minim: Waktu tunggu antara satu mode
transportasi dengan mode lainnya diminimalkan, sehingga
perjalanan menjadi lebih cepat
c. Pemesanan Terintegrasi: Sistem pemesanan tiket atau akses ke
berbagai mode transportasi dapat diintegrasikan, sehingga pengguna
hanya perlu satu tiket atau aplikasi untuk mengakses seluruh
jaringan transportasi.
2) Manfaat Multimoda
a. Mengurangi Kemacetan: Dengan memberikan alternatif transportasi
yang lebih efisien, multimoda dapat membantu mengurangi
kemacetan lalu lintas di kota-kota besar.
b. Penurunan Emisi Karbon: Dengan mempromosikan transportasi
berkelanjutan seperti bersepeda atau transportasi umum, multimoda
dapat membantu mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan.
c. Kenyamanan Pengguna: Pengguna mendapatkan fleksibilitas untuk
memilih mode transportasi yang paling sesuai dengan kebutuhan
mereka, sehingga perjalanan menjadi lebih nyaman dan efisien.
3) Studi Kasus Multimoda
Banyak kota di seluruh dunia telah mengadopsi konsep multimoda
dalam upaya meningkatkan sistem transportasi mereka. Contoh sistem
multimoda yang terkenal termasuk:
a. Transport for London (TfL): TfL adalah badan transportasi di
London yang mengintegrasikan transportasi kereta bawah tanah, bus,
kereta, sepeda, dan pejalan kaki dalam satu sistem transportasi
terintegrasi.
b. Transit Center, New York City: Pusat Transit di New York City
telah memperkenalkan sistem pembayaran terintegrasi yang
memungkinkan pengguna untuk membayar tiket transportasi umum,
sewa sepeda, dan perjalanan taksi dalam satu aplikasi.
c. Seoul, Korea Selatan: Seoul telah mengintegrasikan sistem
transportasi yang mencakup kereta bawah tanah, bus, dan sepeda
umum. Mereka juga memiliki aplikasi yang memungkinkan
pengguna merencanakan perjalanan multimoda mereka dengan
mudah.
Konsep multimoda adalah langkah menuju transportasi yang lebih efisien
dan berkelanjutan. Dengan integrasi berbagai mode transportasi, kita dapat
menciptakan sistem yang lebih mudah digunakan, hemat waktu, dan ramah
lingkungan.
2.4.2 Unimoda
Unimoda adalah konsep dalam transportasi yang mengacu pada penggunaan
satu jenis moda transportasi dalam suatu perjalanan atau kegiatan transportasi
tertentu. Dalam unimoda, individu atau barang hanya mengandalkan satu jenis
transportasi, seperti mobil pribadi, sepeda, kereta api, atau transportasi umum,
untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka. Berikut adalah informasi lebih
lanjut tentang konsep unimoda:
1. Karakteristik Unimoda
Spesifik: Dalam unimoda, pengguna hanya menggunakan satu jenis
transportasi untuk perjalanan tertentu. Misalnya, jika seseorang hanya
mengendarai sepeda ke tempat kerja setiap hari, itu adalah contoh
unimoda.
Ketergantungan pada Satu Infrastruktur: Unimoda mengandalkan
infrastruktur khusus untuk satu jenis transportasi. Sebagai contoh, jika
Anda menggunakan mobil pribadi, Anda akan mengandalkan jalan raya
dan parkir mobil.
Kemungkinan Keterbatasan: Terkadang, unimoda dapat memiliki
keterbatasan, terutama jika transportasi tunggal tersebut tidak dapat
mengakses lokasi tertentu atau jika ada masalah seperti kemacetan lalu
lintas.
2. Manfaat Unimoda
a. Kemudahan Penggunaan: Unimoda seringkali lebih sederhana
dalam penggunaan, karena pengguna hanya perlu berfokus pada
satu jenis transportasi dan infrastruktur yang terkait.
b. Kepemilikan Pribadi: Dalam beberapa kasus, seperti mobil pribadi
atau sepeda, unimoda memberikan pemilik kendaraan kontrol penuh
atas transportasi mereka.
c. Kebebasan Jadwal: Pengguna unimoda memiliki fleksibilitas dalam
menentukan waktu keberangkatan dan rute mereka sendiri.
3. Keterbatasan Unimoda
Keterbatasan Akses: Unimoda mungkin tidak memungkinkan akses ke
lokasi yang sulit dijangkau dengan transportasi tunggal tersebut.
Sebagai contoh, sepeda mungkin tidak praktis untuk perjalanan jarak
jauh.
Polusi dan Kemacetan: Beberapa jenis unimoda seperti mobil pribadi
dapat berkontribusi pada masalah polusi dan kemacetan lalu lintas di
perkotaan.
Biaya Individu: Terkadang unimoda dapat menjadi lebih mahal
daripada opsi transportasi yang lebih berbagi seperti transportasi umum.
4. Studi Kasus Unimoda
a. Sejumlah besar individu di seluruh dunia menggunakan unimoda
dalam aktivitas sehari-hari mereka. Contoh-contoh unimoda
meliputi:
b. Pengguna Mobil Pribadi: Banyak orang menggunakan mobil pribadi
mereka sebagai unimoda untuk pergi ke tempat kerja atau
beraktivitas sehari-hari.
c. Pengendara Sepeda: Sebagian orang menggunakan sepeda sebagai
unimoda untuk transportasi dalam kota, terutama di kota-kota yang
lebih ramah sepeda.
d. Pengguna Kereta Api Harian: Di beberapa kota, penggunaan kereta
api sebagai unimoda untuk perjalanan harian ke tempat kerja sangat
umum.
Unimoda memiliki manfaat dan keterbatasan tertentu, dan pilihan unimoda
tergantung pada kebutuhan, preferensi, dan kondisi setempat individu.
2. Metode Peramalan
Berbagai metode peramalan digunakan, tergantung pada konteks dan
data yang tersedia. Beberapa metode peramalan yang umum meliputi:
a. Peramalan Deret Waktu (Time Series Forecasting): Metode ini
memanfaatkan data historis yang dikumpulkan pada interval waktu
tertentu, seperti penjualan bulanan, untuk memprediksi nilai masa
depan.
b. Peramalan Regresi (Regression Forecasting): Metode ini
menggunakan hubungan statistik antara variabel independen
(prediktor) dan variabel dependen (yang akan diprediksi) untuk
membuat proyeksi.
c. Peramalan Kualitatif (Qualitative Forecasting): Ketika data sejarah
tidak tersedia, peramalan dapat didasarkan pada penilaian ahli atau
pendapat subjektif.
d. Peramalan Machine Learning: Teknik machine learning, seperti
regresi linier, regresi logistik, dan jaringan saraf, digunakan untuk
menghasilkan peramalan dengan memanfaatkan algoritma dan data.
e. Peramalan Musiman (Seasonal Forecasting): Ini fokus pada
perubahan berulang dalam data seiring dengan waktu, seperti
peningkatan penjualan pada musim liburan.
3. Evaluasi Peramalan
Setiap peramalan perlu dievaluasi untuk mengukur sejauh mana
keakuratannya. Beberapa metrik evaluasi yang umum digunakan
meliputi:
a. Mean Absolute Error (MAE): Mengukur rata-rata selisih antara nilai
sebenarnya dan nilai yang diperkirakan.
b. Mean Absolute Percentage Error (MAPE): Mengukur rata-rata
persentase kesalahan relatif terhadap nilai sebenarnya.
c. Root Mean Square Error (RMSE): Mengukur akar kuadrat dari rata-
rata kuadrat kesalahan antara nilai sebenarnya dan nilai yang
diperkirakan.
d. Coefficient of Determination (R-squared): Mengukur sejauh mana
variasi dalam data yang dijelaskan oleh peramalan.
Peramalan adalah alat penting dalam pengambilan
keputusan yang berbasis data, dan dapat membantu
organisasi dan individu dalam merencanakan dan beradaptasi
dengan perubahan yang akan datang. Kesalahan dalam
peramalan dapat berdampak besar, sehingga penting untuk
memilih metode yang sesuai dan terus memperbaiki model
peramalan seiring berjalannya waktu.
Langkah-langkah:
A: 0
B: tak terbatas
C: tak terbatas
D: tak terbatas
Pilih simpul dengan jarak terpendek (A). Jarak A ke A adalah 0.
Pilih simpul dengan jarak terpendek yang belum dieksplorasi (B). Jarak
B sekarang adalah 2.
Pilih simpul dengan jarak terpendek yang belum dieksplorasi (C). Jarak
C sekarang adalah 4.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN