M. DZAKWAN AZZIDANE
NIT. 21.066.101.025
PROGRAM STUDI PERMESINAN KAPAL
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Permesinan Kapal
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan Nenny penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat mengajukan proposal
penelitian ini dengan judul “Penerapan Instalasi Peralatan Pemadam Kebakaran
Di Atas Kapal“ .
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan bagi
Taruna Jurusan Permesinan Kapal dalam menyelesaikan studinya pada program
Diploma III di Politeknik Pelayaran Barombong. Pengajuan proposal Karya Tulis
Ilmiah ini sebagai acuan untuk mengaplikasikan pengetahuan teori yang diperoleh
dalam pendidikan dan pengalaman setelah melaksanakan praktek di atas kapal
dalam penyelesaian masalah yang timbul sesuai dengan pengetahuan penulis.
Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak, terutama kepada pihak yang terhormat.
1. Bapak Sukur, S.Si.T., M.T., M.Mar.E, selaku Ketua Program Studi
Permesinan Kapal Politeknik Pelayaran Barombong, sekaligus sebagai
pembimbing I
2. Bapak Rusli Achmad, S.SiT., M.Si., M.Mar.E, selaku Pembimbing II.
Dan akhirnya penulis berharap semoga proposal Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan memberkati kita
semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Keselamatan maritim mencakup berbagai aspek seperti
konstruksi kapal, stabilitas, perlengkapan kapal dan inspeksi kapal
oleh otoritas terkait. Perlengkapan kapal meliputi alat pemadam
kebakaran yang dapat berfungsi sebagai tindakan pertolongan
pertama jika terjadi kebakaran di atas kapal selama kapal
beroperasi. Alat pemadam api harus memenuhi standar
keselamatan yang berlaku dan berfungsi dengan baik sesuai
dengan fungsinya, dan dokumen sertifikat tentang kevalidan
keselamatan juga perlu diperiksa.
Kebakaran yang disebabkan oleh api liar termasuk dalam
salah satu kategori kondisi/situasi darurat di lingkungan
perusahaan baik dari luar ataupun dalam lokasi tempat kerja,
termasuk di atas kapal. Kebakaran di kapal dapat terjadi di
berbagai lokasi yang rawan. Kebakaran dapat terjadi di kamar
mesin, ruang muatan, gudang penyimpanan perlengkapan kapal,
instalasi listrik dan akomodasi kapal yang dapat berasal dari crew
cabin, galley, laundry room, bridge, smoking room, mess room,
dan lain sebagainya.
Maka dari itu demi keamanan dan kenyamanan, alat-alat
keselamatan di atas kapal harusnya diperhatikan baik dalam
kegunaan ataupun kelayakannya dalam fungsi masing-masing agar
nantinya jika ada kejadian atau ada latihan di atas kapal semua
alat-alat keselamatan siap pakai pada fungsinya masing- masing.
Belajar dari beberapa peristiwa kecelakaan kapal laut, maka setelah
itu beberapa kali dikeluarkan peraturan keselamatan secara
regional organisasi IMCO (sekarang menjadi IMO) pada 17 Juni
1960 mengeluarkan peraturan internasional untuk keselamatan
jiwa dilaut dikenal dengan Safety Of Life At Sea 1960, yang terus
disempurnakan dan ditambah pada tahun 1974, 1978, 1981, 1988,
1991, 1997 dan terakhir tahun 2000.
3
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara teoritis
a. Untuk menambah pengetahuan pembaca, pelaut maupun
kalangan umum tentang pentingnya suatu pemahaman
penerapan instalasi peralatan pemadam kebakaran di atas
kapal.
b. Memperbanyak perbendaharaan karya ilmiah di
lingkungan Taruna Politeknik Pelayaran Barombong
perihal pentingnya penerapan instalasi peralatan pemadam
6
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Karena pompa utama tidak berfungsi dengan baik. Setiap kapal harus
(Fire and General Service Pump), tetapi bila tenaga listrik dikapal
7
8
berikut :
1) Penerapan
Jika kapal-kapal memiliki isi kotor yang lebih kecil daripada yang
a. Kapal dengan isi kotor 1000 ton atau lebih, harus di lengkapi
b. Dikapal dengan isi kotor 1000 ton atau lebih, jika terjadi
isi kotor 2000 ton atau lebih, sarana pengganti itu harus berupa
kebakaran yang lain dengan baik. Dewasa ini banyak awak kapal
kapal melalaikan fungsi dan kegunaan alat tersebut. Maka dari itu
pemadam kebakaran
kebakaran yang terdapa di kapal bisa juga disebut Alat Pemadam Api
bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Dalam hal Kesehatan dan
.sukabumikab.go.id/).
dilakukan secara manual dan langsung diarahkan pada posisi dimana api
selain itu karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah
penempatan APAR :
dijangkau
dilindungi
(Cartridge)
f. APAR jenis busa / foam, tabung dalamnya tidak bocor serta lubang
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) terdiri dari beberapa jenis, antara
lain :
Jenis busa adalah bahan pemadam api yang efektif untuk kebakaran
Jenis ini efektif untuk kebakaran kelas B dan C dan juga bisa kelas
A. Tepung serbuk kimia kering berisi dua macam bahan kimia, yaitu
Chloride.
d. Jenis CO2.
Adapun tata cara atau prosedur penggunaan APAR (Alat Pemadam Api
Tabung Pemadam.
c. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi Alat Pemadam Api Ringan atau
Tabung Pemadam.
Perlu diingat setiap jenis alat pemadam api ringan memiliki kemampuan
sampai posisi kita berdiri berlawanan dengan arah angin, karena akan
kita.
ruang mesin, kargo, ruang pembersih, ruang pompa, dll.) Di bawah api.
penyebaran api ke bagian lain kapal. Ini terdiri dari beberapa silinder
CO2 yang berada di ruangan terpisah, disebut ruang CO2. Botol ini
terlindungi lepas kendali atau dalam situasi ketika api tidak dapat
System masuk ke dalam gambar. CO2 dari botol yang diarahkan melalui
manifold umum, katup utama dan jalur pipa distribusi ke nozel yang
terlindungi.
umum, katup induk atau katup distribusi dan jalur pipa distribusi dengan
Jadi penting untuk menjaga agar suhu botol CO2 rendah karena
ruang. Ada sistem yang bisa melindungi banyak ruang seperti ruang
mesin dan ruang pompa bersama. Dalam hal ini kabinet pelepasan
terpisah akan berada di sana untuk ruang mesin dan ruang pompa. Botol
CO2 utama dibagi untuk ruang mesin dan ruang pompa sesuai dengan
volume ruang.
dalam sebuah kapal, sistem ini berguna untuk menanggulangi bahaya api
dapat dibagi menjadi dua dilihat dari peletakan sistem yang ada yaitu :
kebakaran.
kebakaran.
18
yang terdiri dari panas, oksigen, dan bahan bakar. Sehingga dengan
yang lainnya. Sistem manajemen yang sudah ada inilah yang perlu dinilai
boleh diijinkan.
19
ditutp rapat.
dilakukan dalam
sebelum digunakan
otomatis.
B. Kerangka Berpikir
Penyebab kurangnya
Meningkatkan pemahaman
pemahaman kru mengenai
kru mengenai penggunaan
penggunaan alat
alat pemadam kebakaran
pemadam kebakaran
Optimalisasi Penggunaan
Peralatan Pemadam
Kebakaran Di Atas Kapal
21
terjadi di atas kapal sesuai dengan sijil kebakaran. Hasil penelitian ini
rutin. Saran dari penelitian ini adalah 1) Sebaiknya agar pemahaman anak
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam jenis penelitian ini dengan
B. Objek Penelitian
berikut: “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang
menjadi objek penelitian. Juga di mana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa
24
25
penelitian adalah suatu gambaran sasaran ilmiah yang akan dijelaskan untuk
definisi teoritis) tentang variable atau istilah penting lain dalam penelitian
IMO
kebakaran.
masing bagian dari tulisan tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain. Oleh
sebab itu sangat dibutuhkan data-data yang akurat. Untuk memperoleh data-
data tersebut secara akurat dan bisa dijamin tingkat validitasnya, maka
data :
a. Metode Observasi
b. Metode Wawancara
analisis data adalah proses mencari data, menyusun secara sistematis data
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
29
30
Heru, Pratomo (2017), Optimalisasi Kesiapan Penggunaan Alat Pemadam
Kebakaran Di Mv.Oriental Mutiara. Diploma Thesis, Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang.http://repository.pip-semarang.ac.id/306/
diakses pada tanggal 29 Mei 2023
Muhammad, Ghiffary (2019), Pengaruh Latihan Penanggulangan Keadaan
Darurat Terhadap Keterampilan Anak Buah Kapal Dalam Penggunaan Peralatan
Pemadam Kebakaran Fixed Dan Portable Di Mv. Pan Global. Diploma Thesis,
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. http://repository.pip-semarang.ac.id/2100/
diakses pada tanggal 29 Mei 2023
https://i.ytimg.com/vi/9sW34d5Ypf4/hqdefault.jpg