Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL SKRIPSI

EVALUASI PRODUKTIVITAS ALAT MUAT (EXCAVATOR)


UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI PADA
PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI PT. ARGA
WASTU STONE QUARRY SLUKE
REMBANG JAWA TENGAH.

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk mengambil skripsi Teknik


Pertambangan Program Studi Teknik Pertambangan S1
Fakultas Teknologi Minerel
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Oleh:
JUVINAL MARIA XIMENES
NIM :710014034

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2021

i
ii
LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Proposal Skripsi


Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Institut
Teknologi Nasional Yogyakarta dan diterima guna memenuhi persyaratan untuk
mengambil Skripsi

Pada tanggal :

Oleh : Juvinal Maria Ximenes/710014034


Diterima Guna Memenuhi Persyaratan untuk Mengambil Skripsi Teknik
Pertambangan
Susunan Tim Penguji :

1. Laura Puspita Sari, S.T,.MT 1. .…………….


Ketua Tim Penguji

2. Erry Sumarjono, S.T,. M.T 2. ……………..


Anggota Tim Penguji

3. A.A.Inung Arie Adnyamo,S.T,.M.T 3. ……………..


Anggota Tim Penguji

Mengetahui, Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Mineral Ketua Prodi Teknik Pertambangan S1

(Dr.Ir,Setyo Pambudi,M.T) (Bayurohman Pangacella Putra, ST.,MT)


NIK : 19730058 NIK : 19730296

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
karunia, rahmat, berkat dan perlindungan-Nya yang tak tehingga sehingga Penulis
dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini dengan judul: “Evaluasi Produktivitas
Alat Muat (Excavator) Untuk Memenuhi Target Produksi Pada Penambangan
Batu Andesit Di Pt. Arga Wastu Stone Quarry Sluke Rembang Jawa Tengah.”
Dipertahankan di depan dewan penguji proposal skripsi program studi teknik
pertambangan S1 institut teknologi nasional yogyakarta dan diterima guna
memenuhi persyaratan untuk mengambil skripsi.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih atas segala
bantuan, bimbingan, dukungan dan saran-saran dalam penyusunan proposal skripsi
ini, kepada :
1. Bapak Dr. Ir. H.Ircham, M.T., selaku Rektor Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta.
2. Bapak Dr.Ir.Setyo Pambudi, M.T Selaku Dekan Fakultas Teknologi
Mineral Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
3. Bapak Bayurohman Pangacella Putra,S.T.,M.T., selaku Ketua Program
Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
4. Ibu Laura Puspita Sari, S.T,.M.T , Selaku Dosen Pembimbing I
5. Bapak Erry Sumarjono, S.T,. M.T, Selaku Dosen Pembimbing II
6. Semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungan dan
bantuan hingga terselesaikannya proposal skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap Proposal Skripsi ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis sendiri dan untuk pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, April 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
PROPOSAL SKRIPSI ............................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 2
1.5 Metode Penelitian ............................................................................. 3
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
BAB II DASAR TEORI ........................................................................... 8
2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat
muat (Excavator) ................................................................... 8
2.1.1 Faktor Material ..................................................................... 8
2.1.2 Digging Resistance .............................................................. 12
2.1.3 Pola Muat ........................................................................... 12
2.1.4 Ukuran Bucket atau Bucket Capacity .................................. 13
2.1.5 Faktor pengisian mangkuk (bucket fill factor) .................. 13
2.1.6 Sudut Putar .......................................................................... 14
2.1.7 Kondisi Loading Point ........................................................ 14
2.1.8 Kondisi Mekanis ................................................................. 14
2.1.9 Waktu Edar / Cycle Time..................................................... 15
2.1.10 Waktu Kerja Efektif ............................................................ 15

v
2.1.11 Efesiensi Kerja ................................................................... 15
2.2 Produktivitas Alat Muat..................................................................... 17
2.3 Ketersediaan dan peggunaan Alat ...................................................... 18
3.3.1 Ketersediaan Fisik ( Physichal Availability ( PA ) ).............. 18
3.3.2 Ketersediaan Mekanis( Mechanical Availability ( MA ) ) .... 18
3.3.3 Ketersediaan Pemakaian (Use Of Availability (UA) ............. 19
3.3.4 Ketersediaan Penggunaan Efektif Kerja
( Effective Utilization ( EU ) ................................................. 19
BAB III JADWAL PENELITIAN .......................................................... ... 20
3.1 RENCAN JADWAL PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... ... 21

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Diagram Alir Penelitian .................................................................... 6


2.1 Perbedaan Material............................................................................ 10
2.2 Pola Muat Top Loading dan Bottom Loading .................................. 13

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tipe dan Ukuran Bucket Excavator ................................................ 9


2.2 Tipe dan Ukuran Bucket Excavator ................................................. 13
2.3 Bucket Fill Factor ............................................................................ 14
3.1 Recana Jadwal Penelitian Skripsi.................................................... 20

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Andesit adalah batuan beku luar yang terjadi akibat pembekuan magma
intermediet sampai basa. Batuan ini bertekstur porfiritik sampai
afanitik,umumnya berwarna abu-abu sampai hitam dengan berat jenis 2,3-
2,7 ton/m³ dengan kuat tekan antara 600-2.400 kg/cm². Keterdapatannya
dapat berupa retas, sill, aliran permukaan, atau lahar gunung api. Kegunaan
andesit terutama sebagai bahan bangunan (agregat) dan batu hias (ornamen).
PT. Arga Wastu melakukan penambangan terhadap batu andesit
gunung lengis di daerah seluas ± 52 hektar. Ketinggian gunung lengis itu
sendiri ± 170 M diatas permukaan tanah di Desa Sanetan Kecamatan sluke,
Kabupaten Rembang Jawa Tengah. PT. Arga Wastu adalah penanam modal
dalam negeri (PMDM) yang bergerak di bahan galian industry golongan C
yaitu berupa batu andesi Material yang di pakai batu Andesit yang bertipe
Hard rock dengan kekuatannya 120, Besarnya kekuatan tekan batuan andesit
di gunung Lengis adalah 1500 kg/cm2 dan besarnya kuat tarik dari batuan
andesit yang ada digunung lengis adalah 3,06 Mpa, juga factor
pengembangan batuan andesit ini 64%.
PT. Arga Wastu Stone Quarry merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan yaitu berupa tambang batu andesit yang
berlokasi di gunung legis desa sanetan kecamatan sluke kabupaten rembang.
Metode penambangan yang digunakan di PT. Arga Wastu yaitu tambang
terbuka dengan sistem penambangan quarry.
Pada kegiatan produksi salah satu aktifitas yang sangat penting yaitu
proses pemuatan. Proses pemuatan merupakang aktifitas produksi yang
bertujuan untuk memuat material hasil peledakan ke dalam truk dan
kemudian akan di angkut menuju ke crusher untuk di reduksi ukurannya

1
sehingga sesuai dengan permintaan pasar. Proses pemuatan merupakan
aktifitas yang sangat penting dalam kegiatan produksi.
Masalah yang sering timbul pada proses pemuatan ialah tidak
terpenuhinya sasaran produksi yang direncanakan, hal ini dapat terjadi
karena masih adanya hambatan-hambatan yang mempengaruhi waktu edar
atau Cycle time dari alat muat tersebut, serta waktu kerja efektif dari alat
muat. Sehingga, perlu dilakukan kajian secara teknis mengenai
produktivitas alat muat untuk memenuhi target produksi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Perumusan masalah yang dibahas adalah mengenai produktivitas alat
muat (excavator) untuk memenuhi target produksi pada penambangan batu
andesit PT. Arga Wastu Stone quarry. Permasalahan tersebut meliputi :
1. Berapa rata-rata waktu edar atau cycle time alat muat ?
2. Berapa rata-rata Produktivitas alat muat ?

1.3 BATASAN MASALAH


Pada penelitian tugas akhir yang dilakukan di lokasi Tambang PT. Arga
Wastu, penyusun membatasi masalah dalam butir-butir berikut:
1. Menghitung cycle time Excavator
2. Total Waktu dalam shift 8 jam

1.4 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menentukan produktifitas dari alat muat dengan menggunakan
Excavator untuk meningkatkan kemampuan produksi pada Front
penambangan tambang Andesit di PT. Arga Wastu Stone Quarry agar
dapat memenuhi sasaran produksi yang telah direncanakan.
2. Mengetahui faktor-faktor produktifitas yang mempengaruhi cycle time
alat Excavator.

2
1.5 METODE PENELITIAN
Untuk membahas permasalahan mengenai Kajian Teknis Produktivitas
Alat Muat (Excavator) Untuk Memenuhi Target Produksi Pada
Penambangan Batu Andesit Di Pt. Arga Wastu Stone Quarry Sluke
Rembang Jawa Tengah., ada beberapa langkah kerja yang dilakukan guna
mendapatkan data-data sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data teori mengenai konsep
kegiatan pengangkutan material pada kegiatan tambang Andesit,
mulai dari kegiatan angkut, muat, dan bongkar.
2. Observasi Lapangan
Maksud Dari Observasi lapangan adalah melakukan pengamatan
secara langsung terhadap permasalahan yang akan dibahas yaitu
topografi daerah penelitian,kondisi daerah penambangan, serta system
penambangan.
3. Pengamatan dan pengambilan data lapangan
Pengamatan dan pengambilan data dilakukan untuk membagi data
lebih spesifik yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian. Data
data yang dikelompokkan terdiri dari data sekunder dan data primer.
1) Data Primer
Data yang diambil langsung dilapangan melalui pengamatan
atau pengukuran serta perhitungan anatara lain :
a) Kecepatan kerja alat muat (Excavator) untuk meningkatkan
hasil produksi
b) Pengambilan data cycle time dari alat muat.
c) Pengambilan jumlah data operator alat Produksi yang
bekerja pada tambang diarea penambangan.

d) Pengambilan data mengenai jumlah alat yang aktif dan


sedang dalam perawatan.
e) Pengambilan data swell factor

3
2). Data Sekunder
Data yang tidak diambil langsung dilapangan tapi merupakan
laporan penelitian perusahaan, data-data tersebut diantaranya
adalah :
a) Peta administrasi
b) Peta lokasi daerah penelitian
c) Peta topografi
d) Data luas penampang atau area kerja
e) Data pekerja dan alat muat pada diarea Penambangan
f) Data umum mengenai peralatan yang digunakan dalam
target produksi
g) Peta situasi dan peta litologi pada area Penambangan
h) Spesifik Excavator.
i) SOP Alat Muat ( Excavator )
4. Pengolahan Data
Dilakukan dengan pengolahan berbagai aspek yang berhubungan
dengan pengangkatan material seperti :
a. Kecepatan kerja alat muat (Excavator) untuk meningkatkan hasil
produksi
b. Pengambilan data cycle time dari alat muat.
c. Pengambilan jumlah data operator alat Produksi yang bekerja pada
area penambangan
d. Perhitungan data Swell factor
5. Analisis Data
Dilakukan dengan menganalisa berbagai aspek yang berhubungan
dengan pengangkatan material seperti :
a. Aktifitas alat Excavator
b. Total waktu kerja dalam satu shift
c. Kondisi operator yang membawah alat
d. Kondisi alat Excavator sebelum berproduksi

4
6. Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil analisa yang dilakukan
terhadap data olahan.

5
METODE PENELITIAN

STUDI LITERATUR

OBSERVASI LAPANGAN

PENGAMBILAN DATA

Data Primer Data Sekunder

a) Kecepatan kerja alat muat a) Peta administrasi


(Excavato) untuk meningkatan b) Peta lokasi daerah penelitian
hasil produksi
c) Peta topografi
b) Pengambilan data cycle time
d) Data luas penampang atau area
dari alat muat.
c) Pengambilan jumlah data kerja
operator alat Produksi yang e) Data pekerja dan alat muat pada
bekerja pada tambang diarea diarea Penambangan
penambangan. f) Data umum mengenai peralatan
d) Pengambilan data mengenai
yang digunakan dalam target
jumlah alat yang aktif dan
produksi
sedang dalam perawatan. g) Peta situasi dan peta litologi pada
e) Pengambilan data Swell Factor area Penambangan
h) Spesifik Excavator.
i) SOP Alat Muat ( Excavator)

Pengolahan Data

Analisis Data

Kesimpulan

Gambar 1.1 Bagan Diagram Alir Penelitian

6
1.6 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan Tugas Akhir I ini adalah :
1. Dapat memberikan masukan kepada perusahaan tentang peningkatan target
produksi yang lebih efektif menggunakan alat muat Excavator untuk
pengambilan material diarea tambang terbuka PT. Arga Wastu,
2. Sebagai acuan yang digunakan dalam evaluasi produktivitas Excavator pada
kegiatan penambangan Andesit dalam upaya peningkatan target produksi
pada tambang terbuka di PT. Arga Wastu.
3. Dapat memberikan masukan kepada perusahaan mengenai Standar
Operasional Prosedure (SOP) Excavator yang dijalankan, agar sesuai
dengan SOP yang berlaku atau sudah di tetapkan di PT. Arga Wastu.

7
BAB II
DASAR TEORI

Kegiatan pemuatan pada kegiatan penambangan adalah kegiatan yang


bertujuan untuk memindahkan material hasil peledakan ke dump truck untuk
selanjutnya dibawa ke tempat penimbunan ( Diposal ). Kondisi ilapangan sangat
mempengaruhi kemampuan produksi alat muat yang digunakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan alat muat ( Excavator)
untuk mencapai sasaran produksi yang diinginkan adalah dengan melakukan
analisa terhadap produksi alat muat yang digunakan dan juga menganalisis
waktu kerja efektif yang digunakan untuk pencapaian target produksi. Untuk itu
diperlukan pengamatan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
produksi alat muat yang ada digunakan.

2.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja alat muat


Pada proses pemuatan produksi alat muat dipengaruhi oleh:
2.1.1 Faktor Material
Jenis dan kondisi material yang akan digali akan berpengaruh pada hasil
produksi.
1. Berat Jenis ( Density )
Berat jenis adalah sifat yang dimiliki oleh setiap material. Kemampuan
suatu alat berat untuk melakukan pekerjaan seperti mendorong, mengangkat,
mengangkut dan lain sebagainya akan dipengaruhi oleh berat material
tersebut.
2. Sifat Kohesi
Sifat pengikatan / kelengketan material yang sama jenis, terutama
ditentukan oleh kadar lempung.
3. Sifat Mekanik Material
Berpengaruh pada kemampuan alat gali saat pengoperasian
penggalian.Sifat ini dipengaruhi oleh kuat tekan, kuat geser material
penggalian.Faktor-faktor tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan

8
kekerasan material. Karena perbedaan kekerasan material yang digali sangat
bervariasi maka sering dilakukan pengelompokan sebagai berikut:
a. Lunak (soft ) atau mudah digali (easy digging ), misalnya tanah atas
atau top soil, pasir( sand ), lempung pasiran ( sandy clay ), pasir
lempungan (clayed sand ).
b. Agak keras atau (medium hard digging ), misalnya tanah liat atau
lempung ( clay) yang basah dan lengket. Batuan yang sudah lapuk
(weathered rock).
c. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya: batu sabak (slate),
materialyang kompak (compacted material ), batuan sedimen
( sedimentary rock), konglomerat (conglomerate), breksi (breccia).
d. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan
segar ( fresh rock ) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum
dapat digali, misalnya: batuan beku segar (fresh igneous rock), batuan
malihan segar ( fresh metamorphic rock ).

Tabel 2.1 Penggolongan Penggalian dan Jenis Material


No Penggolongan Penggalian Jenis Material
1 Lunak (soft) atau mudah digali (easyTop soil, Pasir, Lempung berpasir
digging)
2 Agak keras (medium hard digging) Lempung, Batuan yang sudah lapuk

3 Sukar digali (hard digging) Slate, Material yang kompak,


Batuansediment, Konglomerat,
Breksi
4 Sangat sukar digali (very hard Batuan beku, Batuan malihan
digging) sehingga memerlukan
pemboran dan peledakan

Macam-macam material ini juga akan dapat berpengaruh terhadap


faktor pengisian (fill factor) dan faktor pengembangan (swell factor) dari
tanah/batuan yang digali. Material yang berada di permukaan bumi ini sangat
beraneka ragam, baik jenis, bentuk dan lain sebagainya. Oleh karenanya alat
yang dapat dipergunakan untukmemindahkannya pun beranekaragam juga.
Yang dimaksud dengan material dalam bidang pemindahan tanah (earth

9
moving), meliputi tanah, batuan, vegetasi (pohon, semak belukar, dan alang-
alang) dimana kesemuanya mempunyai karakteristik dan sifat fisik masing-
masing yang berpengaruh besar terhadap alatberat terutama dalam hal :
a. Menentukan jenis alat yang akan digunakan dan taksiran produksi
atau kapasitas produksinya.
b. Perhitungan volume pekerjaan.
c. Kemampuan kerja alat pada kondisi material yang ada.
Dengan demikian, mutlak diperlukan kesesuaian alat dengan kondisi
material. Jika tidak, akan menimbulkan kesulitan berupa tidak efisiennya alat
yang otomatis akan menimbulkan kerugian karena banyaknya "loss time"

4. Pengembangan Material
Yang dimaksud dengan pengembangan material adalah perubahan
berupa penambahan atau pengurangan volume material (tanah) yang
diganggu dan bentuk aslinya.Dari faktor tersebut bentuk material dibagi
dalam 3 (tiga) keadaan seperti ditunjukkan pada Gambar 8.1 dibawah.

(Sumber:Indonesianto, 2018)
Gambar 2.1 Perbedaan Material

a. Keadaan Asli (Bank Condition yaitu) keadaan material yang masih alami
dan belum mengalami gangguan teknologi disebut keadaan asli (bank).
Dalam keadaan seperti ini butiran-butiran yang dikandungnya masih
terkonsolidasi dengan baik. Ukuran tanah demikian biasanya dinyatakan

10
dalam ukuran alam atau bank measure = Bank Cubic Meter (BCM) yang
digunakan sebagai dasar perhitungan jumlah pemindahan tanah.
b. Keadaan Gembur (Loose Condition)Yaitu keadaan material (tanah)
setelah diadakan pengerjaan (disturb), tanah demikian misalnya terdapat
di depan dozer blade, di atas truck, di dalam bucket dan sebagainya.
Material yang tergali dari tempat asalnya, akan mengalami perubahan
volume (mengembang). Hal ini disebabkan adanya penambahan rongga
udara di antara butiran-butiran tanah. Dengan demikian volumenya
menjadi lebih besar. Ukuran volume tanah dalam keadaan lepas biasanya
dinyatakan dalam loose measure = Loose Cubic Meter (LCM) yang
besarnya sama dengan BCM + % swell x BCM dimana faktor "swell"
ini tergantung dan jenis tanah. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa
LCM mempunyai nilai yang lebih besar dari BCM.
BCM
LCM = ....................................................... (1)
% Swell
Untuk menyatakan swell atau yang biasa dikenal dengan istilah swell
factor atau faktor pengembangan material digunakan rumus :
Volume undistubed
Swell Faktor = x 100% ............ (2)
Volume loose
Volume loose
Percent Swell = -1 x 100 %..... (3)
Volume undistubed

 Keadaan Padat (Compact)adalah keadaan tanah setelah ditimbun


kembali dengan disertai usaha pemadatan. Keadaan ini akan dialami
oleh material yang mengalami proses pemadatan (pemampatan).
Perubahan volume terjadi karena adanya penyusutan rongga udara di
antara partikel-partikel tanah tersebut. Dengan demikian volumenya
berkurang, sedangkan beratnya tetap. Volume tanah setelah diadakan
pemadatan, mungkin lebih besar atau mungkin juga lebih kecil dari
volume dalam keadaan bank, hal ini tergantung dari usaha pamadatan

11
yang dilakukan. Ukuran volume tanah dalam keadaan padat biasanya
dinyatakan dalam compact measure = Compact Cubic Meter (CCM).

2.1.2 Digging Resistance


Digging Resistance adalah kemampuan material untuk menerima
tahanan dari bucket alat muat, pada saat akan menggali material. Dalam hal
ini jenis material sangat berpengaruh.Tahanan ini disebabkan oleh:
a. Gesekan antara alat gali dan tanah, umumnya semakin besar kelembaban
dan kekasaran butiran tanah, semakin besar gesekan yang terjadi.
b. Kekerasan tanah yang umumnya bersifat menahan masuknya alat gali
ke dalam tanah.
c. Kekerasan (Roughness) dan ukuran butiran tanah.
d. Adanya adhesi antara tanah dan alat gali, dan kohesi antara butiran-
butiran tanah itu sendiri.
e. Berat jenis tanah sangat berpengaruh terhadap alat gali.
Besarnya tahanan gali tersebut sangat sukar ditentukan angka rata- ratanya,
oleh sebab itu ditentukan langsung di lokasi kerjanya.

2.1.3 Pola Muat


Berdasarkan kedudukan truk untuk dimuati bahan galian oleh alat muat.
Cara pemuatan material oleh alat muat ke dalam alat angkut ditentukan oleh
kedudukan alat muat terhadap material dan alat angkut, apakah kedudukan
alat muat tersebut berada lebih tinggi atau kedudukan kedua-duanya sama
tinggi. Cara pemuatan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Top Loading
Kedudukan alat muat lebih tinggi dari bak truk jungkit (alat muat
berada diatas tumpukan material atau berada diatas jenjang).Cara ini
hanya di pakai pada alat muat Back Hoe. Selain itu operator lebih leluasa
untuk melihat bak dan menempatkan material.
2. Bottom loading
Ketinggian atau kedudukan alat muat dan truk jungkit adalah sama.
Cara ini hanya di pakai pada alat muat Back Hoe dan Wheel loader.

12
(Sumber : Hustrulid,1995)
Gambar 2.2.
Pola Muat Top Loading dan Bottom Loading

2.1.4 Ukuran bucket atau bucket capacity


Semakin besar ukuran bucket maka volume material yang terambil
setiap cycle akan semakin besar. Standar bucket capacity dapat dilihat pada
tabel 2.2 berikut.
Tabel. 2.2. Tipe dan Ukuran Bucket Excavator

2.1.5 Faktor pengisian mangkuk (bucket fill factor)


Faktor pengisian mangkuk adalah perbandingan antara volume material
yang dapat ditampung oleh mangkuk terhadap bucket teoritis dan dinyatakan
dalam persen (Prodjosumarto,1995, sebagaimana dikutip dalam
Ichsannudin, Budhi dan Yoga, 2019, hlm. 134). Faktor pengisian dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut (Pfleider,1972, sebagaimana dikutip
dalam Ichsannudin, Budhi dan Yoga, 2019, hlm. 134) :
BFF = Vb / Vd x 100 % .................................................................... (4)

13
Keterangan :
BFF = Bucket Fill Factor (%)
Vb = Volume nyata bucket (m3)
Vd = Volume teoritis bucket(m3)

Tabel 2.3 Bucket Fill Factor

Material Faktor Pengisian Bucket / Bucket


Fill Factor
Tanah biasa, lempung 0.8 - 1.1
Pasir dan kerikil 0.9 – 1
Lempung padat 0.65-0.95
Lempung basah 0.5-0.9
Batu, pecahan sempurna 0.7-0.9
Batu, pecahan buruk 0.4-0.7
0.4-0.7

( Sumber : Peurifoy,2006 )

2.1.6 Sudut Putar


Semakin besar sudut putar shovel, maka akan semakin memperlambat
waktu pemuatan. Sudut putar maksimal 90`.

2.1.7 Kondisi Loading Point


Kondisi loading point yang rata dan lebar akan mempermudah alat muat
untuk bergerak dengan leluasa, sehingga akan mempercepat waktu pemuatan
dan dapat meningkatkan produktivitas.

2.1.8 Kondisi Mekanis

pada alat muat kondisi mekanis harus diperhatikan terutama kondisi


mesin alat, kuku bucket, dan hidrolis alat. Kondisi mekanis yang baik dapat
meningkatkan produktivitas alat.

2.1.9 Waktu edar atau cycle time


Cycle time alat muat merupakan suatu siklus alat yang dimulai dari alat
itu melakukan pekerjaan digging – swing muatan – dumping – swing kosong

14
sampai kembali lagi melakukan digging. Jumlah waktu yang dibutuhkan alat
muat tersebut untuk melakukan satu kali siklus pemuatan itu yang dinamakan
satu cycle time. Waktu edar alat muat dapat dinyatakan dengan persamaan
berikut :
Cm = t1 + t2 + t3 + t4 ....................................................................... (5)
Keterangan :
Cm = cycle time (detik)
t1 = waktu digging (detik)
t2 = waktu swing muatan (detik)
t3 = waktu dumping (detik)
t4 = waktu swing kosong (detik)

2.1.10 Waktu kerja efektif


Waktu kerja efektif adalah waktu kerja yang digunakan untuk
melakukan kerja atau waktu kerja yang tersedia yang sudah dikurangi
dengan waktu habatan kerja. Sedangkan waktu kerja tersedia adalah waktu
yang disediakan oleh perusahaan dalam satu shift kerja. Untuk menghitung
waktu kerja efektif dapat mengunakan persamaan sebagai berikut :
Wke = Wkt – Wht ........................................................................ (6)
Keterangan :
Wke = waktu kerja efektif (menit)
Wkt = waktu kerja tersedia (menit)
Wht = waktu hambatan (menit)

2.1.11 Efisiensi kerja


Efisiensi kerja merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai
untuk bekerja dengan waktu yang tersedia yang dinyatakan dalam persentase
(%). Beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja adalah :

1. Kondisi Tempat Kerja


Kondisi tempat kerja dalam hal ini adalah lokasi daerah
penambangan dan kondisi jalan angkut sangat berpengaruh pada efisiensi

15
kerja peralatan mekanis dalam kegiatan penambangan. Dengan kondisi
tempat kerja yang baik maka alat mekanis dapat bekerja dengan optimal,
lain halnya dengan kondisi tempat kerja yang buruk akan mengakibatkan
alat tidak dapat bekerja secara optimal.
2. Kondisi Cuaca
Dalam keadaan cuaca yang panas dan banyak debu sangat
mengganggu kerja dari operator, sehingga dapat mempengaruhi
kelincahan gerak peralatannya. Pada waktu musim hujan, kondisi tempat
kerja dan jalan angkut yang tidak diperkeras akan menjadi berlumpur,
sehingga peralatan mekanis yang dioperasikan tidak dapat bekerja secara
optimal.
3. Faktor Manusia
Faktor manusia sangat mempengaruhi effisiensi kerja kegiatan
penambangan, dalam hal ini adalah kedisiplinan dalam kegiatan
pekerjaan. Dengan bekerja pada waktu yang telah ditentukan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan maka diharapkan effisiensi akan
semakin meningkat. Sebaliknya dengan pekerja yang tidak disiplin maka
effisiensi sangat berkurang, sehingga target produksi tidak tercapai.
Peralatan mekanis akan menghasilkan persen pengisian yang tinggi
apabila alat tersebut dioperasikan oleh operator yang terampil dan
berpengalaman.
4. Waktu Tunda
Waktu tunda dapat meliputi hambatan yang terjadi selama dilakukan
kegiatan penambangan. Hal tersebut dapat mempengaruhi waktu kerja
efektif. Waktu kerja efektif adalah waktu kerja yang digunakan untuk
melakukan kerja atau waktu kerja yang tersedia yang sudah dikurangi
dengan waktu hambatan kerja. Sedangkan waktu kerja tersedia adalah
waktu yang diberikan dalam dua shift kerja secara keseluruhan tanpa
memperhitungkan hambatan yang terjadi. Hambatan yang terjadi
dibedakan menjadi 2 yaitu :

16
a. Hambatan Yang Dapat Dihindari
Keterlambatan datang karyawan, istirahat lebih awal, Terlambat
bekerja setelah istirahat, berhenti bekerja sebelum akhir shift, dan
keperluan operator.
b. Hambatan Yang Tidak Dapat Dihindari
Gangguan cuaca, pengisian bahan bakar, pemeriksaan dan
pemanasan alat, pindah posisi penempatan alat, kerusakan dan
perbaikan alat di tempat.
Adanya hambatan yang terjadi selama jam kerja akan
mengakibatkan waktu kerja efektif semakin kecil. Adapun rumus
persamaannya adalah sebagai berikut :Untuk menghitung Efisiensi
Kerja dapat mengunakan persamaan sebagai berikut :
Wke = Wkt – Wht ......................................................... (1)
EK =Wke / Wkt x 100% .................................................... (2)
Keterangan :
EK = efisiensi kerja (menit)
Wkt = waktu kerja tersedia (menit)
Wht = waktu hambatan (menit)

2.2 Produktivitas Alat Muat


Produktivitas tidak sama dengan produksi, produksi merupakan hasil yang
dicapai dari usaha-usaha produktivitas. Produktivitas didefinisikan sebagai rasio
antara ouput dan input, atau rasio antara hasil produk dengan total sumber daya
yang digunakan (Ervianto,2004). Produktivitas merupakan kemampuan alat yang
digunakan untuk memuat material dalam ukuran waktu tertentu (biasanya
dihitung per jam, bulan dan tahun). Untuk menghitung produktivitas alat muat
dapat mengunakan persamaan sebagai berikut
3600
Q= qx x E x SF....................................................................... (1)
Cm
Keterangan :
Q = produktivitas atau produksi per-jam (m3/jam)

17
q = produksi per-cycle (m3)
Cm = Cycle Time Excavator
E = faktor efisiensi (%)
SF = Swell Factor (%)
Produksi per-cycle (q)
q = q1 x K ................................................................................. (2)
Cm = Cstd x Cf
Keterangan :
q = produksi per-cycle (m3)
q1 = bucket capacity/kapasitas bucket (heaped) (m3)
K = bucket fill factor
Cstd = Cycle Time Standard ( detik )
Cf = Faktor Konversi (%)
2.3 Ketersedian dan Penggunaan Alat

2.3.1 Ketersediaan Fisik ( Physical Availability (PA) )

Physical availability (operational availability) merupakan catatan


operasional dari alat yang digunakan atau faktor yang menunjukkan kesediaan
suatu alat untuk melakukan pekerjaan dengan menghilangkan waktu yang
hilang karena berbagai sebab dan dapat dirumuskan (Indonesinato Y, Diktat
Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis, 2013):
W S
PA = 100% ............................................................(1)
W S R
Keterangan :
W = waktu kerja atau working hours (jam)
R = waktu perbaikan atau repair hours (jam)
S = waktu tidak operasi/tunggu atau standby hours (jam)

2.3.2 Ketersediaan Mekanis ( Mechanical Availability (MA) )

Availiability index (mechanical availability) adalah faktor yang


menunjukkan kesediaan alat untuk melakukan pekerjaan, dengan

18
memperhitungkan waktu yang hilang karena perbaikan mesin, pemuatan isi
dan dapat dirumuskan (Indonesinato Y, Diktat Kuliah Pemindahan Tanah
Mekanis, 2013):

W
MA = 100% .............................................................. (2)
WR
Keterangan :
W = waktu kerja atau working hours (jam)
R = waktu perbaikan atau repair hours (jam)

2.3.3 Ketersediaan pemakaian ( Use Of Availability (UA) )

Use of availability merupakan persentasi waktu yang digunakan alat


untuk beroperasi pada saat alat digunakan dapat dilihat pada rumus
(Indonesinato Y, Diktat Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis, 2013):

W
UA = 100% .................................................................. (3)
W S
Keterangan :
W = waktu kerja atau working hours (jam)
S = waktu tidak operasi/tunggu atau standby hours (jam)

2.3.4 Ketersediaan Penggunaan Efektif (Effective Utilization (EU) )


Effective utilization (EU) menunjukkan berapa persen dari seluruh
waktu kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kerja produktif dan dapat
dijelaskan dengan rumus (Indonesinato Y, Diktat Kuliah Pemindahan Tanah
Mekanis, 2013):
W
EU = 100% ........................................................ (4)
W  R S
Keterangan :
W = waktu kerja atau working hours (jam)
R = waktu perbaikan atau repair hours (jam)
S = waktu tidak operasi/tunggu atau standby hours (jam)

19
BAB III
JADWAL PENELITIAN

3.1 RENCANA JADWAL PENELITIAN

Kegiatan Penelitian ini akan dilakukan pada waktu yang telah direncanakan,
lokasi kegiatan penelitian yang diminati oleh mahasiswa, yaitu :

Tabel. 3.1 Recana Jadwal Penelitian Skripsi.

Tahun 2021

Waktu (Minggu)
Kegiatan
Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Studi
pustaka

Pengamatan

Pengambilan
data

Pengolahan
data

Analisis data

Penyusunan
Laporan

Kolokium

Sidang /

Pendadaran

20
DAFTAR PUSTAKA

1. Ervianto, W.I., 2004. Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Penerbit


: Andy, Yogyakarta.
2. Ichsannudin, Budhi P. dan Yoga H., 2019, “Kajian Teknis Produktivitas Alat
Gali Muat (Excavator) Hitachi Zx210-5 dan Alat Angkut (Dump Truck)
Mitsubishi Fn 527 Ml Untuk Mencapai Target Produksi Penambangan Batu
Granit di PT. Hansindo Mineral Persada Kecamatan Sungai Pinyuh
Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat”. Fakultas Teknik,
Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Tanjungpura Pontianak.
3. Indonesianto, Y., 2013. “Pemindahan Tanah Mekanis” Jurusan Teknik
Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.
4. Hustrulid., 1995,. Peurifoy.,2006
5. Indonesianto., 2018 “Pemindahan Tanah Mekanis,” Jurusan Teknik
Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.

21

Anda mungkin juga menyukai