DISUSUN OLEH :
Kelompok 2 Kelas B
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh
karena berkat dan pertolongan dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini sebagai tugas akhir dalam matakuliah Tahanan Kapal dengan baik dan tepat
pada waktu yang telah diberikan.
Laporan ini menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan mahasiswa S1 Teknik
Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dalam menyelesaikan studi
sarjananya. Dalam penyelesaian laporan ini terdapat banyak hambatan dan tantangan
khususnya pada pemahaman materi dalam menyelesaikan laporan ini. Namun, berkat
pengarahan dan pengajaran dari dosen pembimbing hambatan dan tantangan tersebut
dapat teratasi. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Jurusan
Perkapalan yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan dan motivasi dalam
menyelesaikan laporan ini.
KELOMPOK 2 B
DAFTAR ISI
Sampul .......................................................................................................................... i
Daftar Isi...................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Kapal ........................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut peraturan menteri perhubungan RI No. PM 104 (2017), tentang
penyelenggaraan angkutan penyeberangan, angkutan penyeberangan adalah angkutan
yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan jaringan jalan dan/atau
jaringan jalur kereta api yang dipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang
dan kendaraan beserta muatannya. Salah satu jenis kapal yang digunakan dalam
pelayanan angkutan penyeberangan adalah kapal Ferry Ro-Ro. Menurut Peraturan
menteri perhubungan RI nomor PM 115 (2016) tentang tata cara pengangkutan
kendaraan di atas kapal, kapal Ferry Ro-Ro adalah kapal yang memiliki satu atau lebih
geladak baik terbuka maupun tertutup yang digunakan untuk mengangkut segala jenis
kendaraan sebagai muatan yang dimuat melalui sistem pintu rampa di bagian depan
maupun belakang kapal dan dimuat serta dibongkar dari dan ke atas kapal
menggunakan kendaraan atau platform yang dilengkapi dengan roda. Menurut
International Maritime Organization (IMO, 2014), kapal Ferry Ro-Ro adalah sebuah
kapal dengan ruang kargo Ro-Ro atau ruang kategori khusus yang mengangkut lebih
dari dua belas penumpang.
Dalam mendesain kapal Ferry Ro-Ro hal pertama yang diperhatikan adalah
ukuran utama kapal. Ukuran utama kapal berkaitan dengan kapasitas muatan
kendaraan yang dapat diangkut oleh kapal Ferry Ro-Ro. Karena muatan kendaraan
ditempatkan secara matriks di geladak utamanya, ukuran panjang dan lebar kapal
penyeberangan merupakan faktor penentuan kapasitas muatnya (Asri S, 2016). Ukuran
utama kapal juga berkaitan dengan kecepatan kapal. Kecepatan kapal dipengaruhi
oleh besar tahanan kapal. Hubungan antara kecepatan dan kapasitas muat kapal
berpengaruh pada performance kapal.
Beberapa penelitian terkait ukuran utama kapal seperti perubahan bentuk
lambung telah banyak dikaji. Jin-Won Yu dkk ( 2017) mencoba mengembangkan
metode desain pada goosenenck bulb kapal Ferry Passanger untuk menemukan
perubahan nilai tahanan berdasarkan bentuk bulb. Baso S dkk (2015) melakukan
penelitian tentang perubahan bagian bow dan stern kapal ferry untuk melihat
perubahan nilai tahanan total dan tahanan added wave yang dapat dicapai. Menurut
Richards John S (2011) penambahan displacement pada kapal yang telah ada untuk
meningkatkan stabilitas tidak secara otomatis meningkatkan daya kapal. Menurut
American Bureau of Shipping (ABS, 2013), peningkatan panjang kapal disertai
pengurangan lebar dan menjaga sarat, displacement, dan Cb tetap akan meningkatkan
efisiensi lambung. Rasio panjang/lebar yang lebih tinggi cenderung akan mengurangi
tahanan gelombang kapal sedangkan rasio lebar/sarat yang lebih kecil akan
mengurangi luas bidang basah dan tahanan gesek kapal. Ketika lambung kapal
mengalami perubahan nilai hambatan harus sangat diperhatikan.
Berdasarkan hasil perhitungan tahanan secara numerik (Asri, 2016), karena
pengaruh luas bidang basahnya yang lebih kecil, kapal yang lebih pendek memiliki
tahanan yang lebih kecil. Namun itu hanya berlaku pada kecepatan yang rendah.
Karena tingkat pertambahan tahanannya lebih besar, pada kecepatan tertentu yang
lebih tinggi, tahanannya menjadi lebih besar dibanding kapal yang panjang lebih besar
walau lebarnya sama. Untuk membuktikan hasil penelitian ini, maka akan dilakukan
uji eksperimen untuk melihat bagaimana pengaruh panjang kapal Ferry Ro-Ro
terhadap tahanan kapal dengan lebar dan sarat yang tetap sehingga dapat diketahui
pada tingkat kecepatan berapa rasio tahanan dan kapasitas muat adalah sama pada
berbagai panjang kapal. Selain itu juga akan dianalisis jenis tahanan apa yang paling
besar mempengaruhi nilai tahanan terhadap pertambahan panjang kapal.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu Pengaruh tahanan
model terhadap kecepatan.
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Menginterpretasi pengaruh panjang kapal Ferry Ro-Ro terhadap tahanan
kapal dengan lebar dan sarat yang tetap.
2. Menentukan besar kecepatan berdasarkan rasio tahanan dan kapasitas
muat kapal yang sama pada berbagai panjang kapal.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk beberapa hal sebagai
berikut:
1. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi pada perencanaan desain kapal
untuk kapal baru maupun kapal lama yang perlu dimodifikasi untuk
mendapatkan kapasitas muat dan kecepatan kapal maksimal dengan daya
yang efisien.
2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian mengenai pengaruh ukuran
utama dan kecepatan terhadap nilai tahanan kapal Ferry Ro-Ro.
Sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan regulasi dalam
standardisasi penentuan ukuran utama dan kecepatan kapal Ferry Ro-
Ro.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kapal
Kapal Ferry Ro-Ro adalah kapal yang dibuat untuk mengangkut muatan beroda
seperti mobil, truck, dan lainnya yang masuk dan keluar kapal dengan dikendarai
oleh pemilik kendaraan. Kapal ferry memiliki ramp door yang memungkinkan
muatan untuk masuk dan keluar saat kapal di pelabuhan. Ramp door kapal Ferry
ada yang hanya berada dibagian stern kapal seperti pada Gambar 1 dan ada juga
yang berada di bagian bow dan stern kapal seperti pada Gambar 2. (Shama M,
2013). Ferry Ro-Ro memiliki fleksibilitas, kemampuan untuk berintegrasi dengan
transportasi lain, dan kecepatan operasi sehingga membuatnya sangat populer di
banyak rute pelayaran (IMO, 1997).
C. Tahanan Kapal
Tahanan kapal merupakan ilmu yang mempelajari reaksi fluida akibat gerakan
kapal yang melalui fluida tersebut. Dalam istilah hidrodinamika kapal,
tahanan/resistance/drag adalah besarnya gaya fluida yang bekerja pada kapal
sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal tersebut. Tahanan tersebut
sama dengan komponen gaya yang bekerja sejajar dengan sumbu gerakan
kecepatan kapal.
Komponen Tahanan
Pada dasarnya tahanan kapal dibagi menjadi dua yaitu tahanan yang berada
di atas permukaan air dan tahanan yang berasal dari bawah permukaan air.
Tahanan yang di atas permukaan air adalah yang bekerja pada bagian badan kapal
yang kelihatan di atas permuakaan air, disini pengaruh adanya udara yang
mengakibatkan timbulnya hambatan.
Komponen tahanan yang bekerja pada kapal dalam gerakan mengapung di air
adalah :
a. Tahanan gesek (Friction resistance)
Tahanan Gesek (friction resistance) timbul akibat kapal bergerak melalui
fluida yang memiliki viskositas seperti air laut, fluida yang berhubungan langsung
dengan permukaan badan kapal yang tercelup sewaktu bergerak akan
menimbulkan gesekan sepanjang permukaan tersebut, inilah yang disebut sebagai
tahanan gesek. Tahanan gesek terjadi akibat adanya gesekan permukaan badan
kapal dengan media yang di lalulinya. Semua fluida mempuyai viskositas, dan
viskositas inilah yang menimbulkan gesekan tersebut. Penting tidaknya gesekan
ini dalam suatu situasi fisik tergantung pada jenis fluida dan konfigurasi fisik atau
pola alirannya (flow pattern). Jadi tahanan Viskos (RV) adalah komponen tahanan
yang terkait dengan energi yang dikeluarkan akibat pengaruh viskos. Tahanan
gesek ini dipengaruhi oleh beberapa hal, sebagai berikut :
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif, yaitu dengan melakukan
pengujian model di Towing Tank, Laboratorium Hidrodinamika untuk mengetahui
kapasitas muat yang optimum berdasarkan tahanan kapal dan kecepatan kapal.
PEMBAHASAN
A. Langkah Kerja
C. Data Kolam
D. Perspektif Model
E. Hasil Percobaan
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Asen Patrik. 2014. Analysis of the Flow Around a Cruise Ferry Hull by the Means of
Computational Fluid Dynamics. Espoo. Aalto University School Engineering.
Asri S, 2016. Model Desain Kapal Peyeberangan Berdasarkan Permintaan Jasa
Angkutan dan Fasilitas Pelabuhan. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Baso S, Suwedy W, Rosmani, Bochary L, Ardianti A. 2015. A Practical Hull Form
Design of Ferry Using Hybrid Scheme Method and Performing Experiment.
Makassar. David Publishing.
Bhavaraju, Revathi, Ramesh. 2013. Comparative Study For Resistance Of A Bulk
Carrier Using CFD. Altair Technology Conference. India.
Bonaparte, Samuel. “ Pengertian Kapal, Perlengkapan Kapal dan Bagian Kapal”.
2017. https://samuelbonaparte.com/blog/2017/02/25/pengertian-kapal-
perlengkapan-kapal-dan-bagian-kapal/
Harval, Sv. Aa. 1974. Resistance and Propultion of Ships. Akademisk Forlag,
Copenhagen.
LAMPIRAN