Ivanleandie Pangestu
NRP 04111640000036
Dosen Pengampu
Prof. I Ketut Aria Pria Utama, M.Sc., Ph.D.
Aries Sulisetyono, S.T., M.A.Sc., Ph.D.
Halaman:
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS i dari xx
Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian mata kuliah Dinamika kapal
(MN 184602) yang berjudul “Pengujian Hambatan Kapal”. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. I Ketut Aria Pria Utama, M.Sc., Ph.D.
selaku Kepala Laboratorium Hidrodinamika Departemen Teknik Perkapalan Fakultas
Teknologi Kelautan ITS dan Bapak Sulisetyono, S.T., M.A.Sc., Ph.D. selaku dosen
pengampu mata kuliah Metode Optimasi yang telah memberikan bimbingan selama
proses belajar dan penelitian.
Penulis menyadari laporan ini memiliki banyak kekurangan dan masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sebagai evaluasi untuk penulisan laporan berikutnya.
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada
pembaca mengenai Pengujian Hambatan Kapal. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
20 Mei 2019
2
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................................3
Daftar Gambar.....................................................................................................4
Daftar Tabel........................................................................................................5
BAB I.................................................................................................................6
Pendahuluan....................................................................................................6
I.1 Latar Belakang........................................................................................6
I.2 Tujuan Penelitian.....................................................................................7
BAB II................................................................................................................8
Tinjauan Pustaka..............................................................................................8
II.1 Hambatan Kapal.....................................................................................8
II.2 Metode Menghitung Hambatan Kapal......................................................9
II.3 Memodelkan Kapal.................................................................................9
BAB III.............................................................................................................12
Metodologi Penelitian.....................................................................................12
III.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................12
III.2 Alat dan Bahan...................................................................................12
III.3 Metode Praktikum...............................................................................12
III.4 Prosedur Praktikum.............................................................................12
BAB IV............................................................................................................15
Hasil Dan Pembahasan...................................................................................15
IV.1 Hasil..................................................................................................15
IV.2 Perhitungan Uji Tarik..........................................................................15
BAB V..............................................................................................................19
Penutup.........................................................................................................19
Daftar Pustaka...................................................................................................20
3
Daftar Gambar
4
Daftar Tabel
Tabel IV.1 Hasil Kalibrasi.................................................................................15
Tabel IV.2 Hasil Uji Tarik.................................................................................15
Tabel IV.3 Perhitungan Uji Tarik......................................................................16
5
BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Teori hambatan kapal telah diteliti oleh naval architecture sebagai sarana
memprediksi kinerja kapal dari percobaan awal dengan model. Diskusi lengkap
tentang teori ini atau tentang teknik menguji ketahanan model atau kapal skala
penuh dengan uji coba berada di luar ruang lingkup volume saat ini. Resistensi
yang didapatkan kapal melalui air dapat diklasifikasikan menjadi dua pokok
komponen: hambatan gesekan dan hambatan sisa.
Gerakan kapal melalui air membutuhkan energi untuk mengatasi resistensi,
yaitu gaya yang bekerja melawan gerakan. Karena hambatan kapal skala penuh
tidak dapat diukur secara langsung, pengetahuan tentang hambatan kapal berasal
dari uji model. Resistensi total pada air tenang dapat dibagi menjadi tiga
komponen utama: ketahanan gesekan, resistensi residu dan hambatan udara.
Ketahanan gesekan tergantung pada ukuran area yang dibasahi. Ini
mewakili sekitar 70-90% dari total resistensi kapal untuk kapal-kapal berkecepatan
rendah (bulk carrier dan tanker), dan kadang-kadang kurang dari 40% untuk kapal-
kapal berkecepatan tinggi (kontainer dan kapal penumpang). Resistensi sisa terdiri
dari tahanan gelombang yang mengacu pada kehilangan energi yang disebabkan
oleh gelombang yang diciptakan oleh kapal dan viscous pressure resistance.
Resistensi residual ini biasanya mewakili 10-25% dari total resistensi untuk kapal
berkecepatan rendah dan hingga 40-60% untuk kapal berkecepatan tinggi.
Hambatan udara biasanya mewakili sekitar 2% dari total resistensi, namun, untuk
kapal kontainer dimuat di angin kepala, hambatan udara dapat mencapai 10%.
Selama operasi kapal, film cat di lambung rusak. Erosi dimula karena
tumbuhan laut dan teritip, dll yang tumbuh di permukaan lambung. Selain itu,
permukaan baling-baling bisa menjadi kasar dan foulded. Resistensi total yang
disebabkan oleh fouling dapat meningkat 25-50% sepanjang masa pakai kapal.
Hambatan juga meningkat karena laut, angin dan arus. Resistensi ketika
menavigasi di head-sea mungkin bisa meningkat sebanyak 50-100% dari total
hambatan kapal dalam cuaca yang tenang.
6
I.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian antara lain :
1. Mengetahui hubungan froude number dengan hambatan kapal pada skala
model uji.
2. Mengetahui hubungan kecepatan dengan nilai EHP pada ukuran kapal
sebenarnya.
3. Mengetahui perbandingan nilai hambatan hasil uji model dengan nilai
hambatan pada perhitungan menggunakan aplikasi Maxsurf.
7
BAB II
Tinjauan Pustaka
II.1 Hambatan Kapal
Berdasarkan buku Principle of Architecture suatu hambatan kapal pada
kecepatan tertentu adalah besar gaya yang diperlukan untuk menarik kapal pada
suatu fluida dengan asumsi bahwa tidak ada interferensi ketika proses menarik.
Sedangkan tenaga yang diperlukan untuk menariknya disebut dengan effective
power. Pada saat menarik kapal, akan dirasakan adanya gaya yang melawan
tarikan, gaya itulah yang disebut dengan hambatan. Hambatan tersebut sama
dengan komponen gaya fluida yang bekerja sejajar dengan sumbu gerakan kapal.
Hambatan kapal dinotasikan dengan huruf R. Hambatan yang bekerja
pada kapal biasanya dinotasikan dengan RT atau disebut dengan hambatan total.
Hambatan total merupakan gabungan dari komponen-komponen tahanan yang
ada pada kapal. Berdasarkan Principle of Naval Architecture, terdapat tiga jenis
hambatan kapal yaitu frictional resistance, wave making resistance, Eddy
resistance dan air resistance. Frictional resistance adalah hambatan yang
ditimbulkan akibat adanya gesekan antara badan kapal dengan fluida ketika kapal
bergerak. Wave making resistance adalah hambatan yang disebabkan oleh
gelombang yang ada ketika kapal bergerak. Sedangkan Eddy resistance adalah
hambatan yang disebabkan oleh arus akibat adanya badan kapal dan bagian
lainya yang ada pada kapal. Lalu air resistance adalah hambatan yang disebabkan
oleh adanya udara ketika kapal bergerak, namun nilai daripada hambatan udara
ini biasanya sangat kecil dikarenakan massa jenis udara yang relatif kecil
dibandingkan dengan air.
Komponen hambatan wave-making resistance dan Eddy resistance
biasanya disebut sebaga residuary resistance. Pada dasarnya besar hambatan-
hambatan tersebut tidak hanya disebabkan oleh faktor luar seperti fluida dan
udara. Tetapi hal itu juga disebabkan oleh berbagai faktor seperti kemampuan
desainer untuk memilih dan membuat model sehingga mampu menghasilkan
hambatan sekecil mungkin.
8
II.2 Metode Menghitung Hambatan Kapal
Dalam menghitung hambatan kapal, dapat digunakan dengan berbagai
metode. Yang pertama adalah dengan metode pendekatan, seperti metode
Holtrop dan Guldhammer. Dalam menggunakan metode pendekatan, hambatan
total akan diperoleh berdasarkan rumus-rumus pendekatan yang ada pada
masing-masing metode. Dan dalam hal ini setiap metode memiliki kriteria-
kriteria tersendiri untuk setiap jenis kapal. Misalkan metode Holtrop dan
Guldhammer sangat cocok digunakan untuk menghitung hambatan pada kapal
displasemen, sedangkan metode Savitsky cocok digunakan untuk kapal-kapal
tipe planning hull. Sedangkan untuk kapal multihull memiliki cara lain dalam
menghitungnya. Metode yang kedua adalah dengan menggunakan software,
dimana desainer akan melakukan plotting kapalnya pada software tertentu dan
kemudian secara otomatis dengan perhitungan komputer dapat dihasilkan
hambatan kapalnya. Kemudian cara yang terakhir adalah dengan cara eksperimen
di laboratorium menggunakan towing tank. Cara ini yang dilakukan saat ini oleh
penulis dimana kapal asli yang akan dibuat harus diskala dan dibuat modelnya.
Dan model inilah yang kemudian dijadikan objek dalam eksperimen. Model yang
telah dibuat kemudian ditarik di dalam towing tank dan kemudian dari alat-alat
yang ada di laboratorium dapat dihasilkan hambatan total daripada model
tersebut. Dengan skala dan perbandingan maka hambatan tersebut dapat
dikonversi menjadi hambatan kapal yang sesungguhnya.
9
CF adalah koefisien hambatan yang dihasilkan oleh plat datar yang dilakukan
dalam percobaan dan CR adalah koefisien hambatan residual. Kemudian
sesuai dengan hukum Froude, maka dapat ditentukan bahwa:
Dalam hal ini koefisien hambatan residual yang ada pada model dan pada
kapal asli adalah sama nilainya, maka besaran inilah yang kemudian dapat
dimanfaatkan untuk mengkonversi hambatan model menjadi hambatan
sesungguhnya. Dan dalam metode ini didasarkan pada kesamaan bilangan
froude pada model dengan kapal sesungguhnya.
B. Metode Hughes
Berdasarkan buku Ship Resistance and Propulsion dalam hal ini Hughes juga
menggunakan metode dalam menghitung hambatan kapal dengan model.
Hughes membuat persaman utamanya sebagai berikut:
Dalam hal ini 1+k adalah form factor yang merepresentasikan bentuk badan
kapal. Maka dari itu nilai 1+k berbeda pada setiap kapal seiring dengan
bentuk yang berbeda juga. Lalu CF adalah koefisien hambatan gesek atau
frictional resistance dan CW adalah koefisien hambatan gelombang atau
10
= (RRM) × (LK/LM)3 dengan ketentuan: . RR adalah tahanan sisa. Dengan
kata lain, Froude mempersyaratkan bahwa suatu uji model harus memenuhi
kondisi kesamaan rasio V/√L antara kapal dan model kapal yang disebut
sebagai speed length ratio yang merupakan besaran berdimensi. Untuk
mengubah menjadi besaran tanpa dimensi, harus dikalikan
11
BAB III
Metodologi Penelitian
Kapal sebenarnya :
12
Loa = 32,7 m
Lpp = 28,33 m
B = 6,2 m
H=3m
T = 1,1 m
WSA = 71,97 m2
Ukuran model :
Loa = 1 m
Lpp = 0.8664 m
B = 0.1896 m
H = 0.0917 m
T = 0.0336 m
WSA = 0.0673 m2
Displacement = 4, 1205 kg
13
9. Melakukan pengujian tarik.
10. Menghitung jumlah kotak yang timbul karena hambatan kapal pada chart
strip.
11. Selesai.
14
BAB IV
Hasil Dan Pembahasan
IV.1 Hasil
Kalibrasi
15
Tabel IV.2 Perhitungan Hasil Uji Tarik
V1 V2 V1
Rn m
Rn m = VL/v VL/v Rn m = VL/v
=
= 3895953.076 = 6060371.452 = 8224789.828
10 2 10 2
Cfm = 0,075/( Log Rn–2) Cfm = 0,075/( Log Rn–2) Cfm = 0,075/(10 Log Rn–2)2
= 0.00001836 = 0.00001731 = 0.00001663
Rn s = VL/v Rn s = VL/v Rn s = VL/v
= 141552961.769 = 226484738.831 = 247662646.952
Cfs = 0,075/(10 Log Rn–2)2 Cfs = 0,075/(10 Log Rn–2)2 Cfs = 0,075/(10 Log Rn–2)2
= 0.00001186 = 0.00001128 = 0.00001117
Rm = 0.068 Rm = 0.227 Rm = 0.500
Ctm = 2 Rm/ρ × S × V2 Ctm = 2 Rm/ρ × S × V2 Ctm = 2 Rm/ρ × S × V2
= 0.00003544 = 0.00004883 = 0.00005832
Jadi, Jadi,
Cts = Ctm - (Cfm - Cfs) Cts = Ctm - (Cfm - Cfs) Cts = Ctm - (Cfm - Cfs)
= 0.00002894 = 0.00004279 = 0.00005286
Sehingga
Sehingga :
:
Rts = ½ × ρ × S × V2 × Cf Rts = ½ × ρ × S × V2 × Cf Rts = ½ × ρ × S × V2 × Cf
= 46.2133 N = 112.4579 N = 133.2011 N
= 0.04621334 KN = 0.11245787 KN = 0.13320114 KN
EHP
EHP = Rt x V Rt x V EHP = Rt x V
=
= 237.7213988 W = 925.5732622 W = 1198.810248 W
= 0.237721399 KW = 0.925573262 KW = 1.198810248 KW
16
Fn m - Ct m
0.00006500
0.00006000
0.00005500
0.00005000
0.00004500
Ct m
0.00004000
0.00003500
0.00003000
0.00002500
0.00002000
1 1.5 2 2.5 3 3.5
Fn m
Rt s - EHP
0.14002000
0.12002000
0.10002000
0.08002000
EHP
0.06002000
0.04002000
0.02002000
0.00002000
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
Rt s
17
Gambar IV.3 Hasil Uji Pada Chart Strip
18
BAB V
Penutup
19
Daftar Pustaka
https://www.usna.edu/NAOE/_files/documents/Courses/EN455/EN455_Ch
apter5.pdf
https://www.researchgate.net/publication/220530135_A_ship_motion_sim
ulation_system
20