Anda di halaman 1dari 32

Hidrodinamika Bangunan Laut – MO184506

ANALISIS GAYA DAN MOMEN GELOMBANG


DENGAN VARIASI KENAIKAN INTERVAL PADA
SILINDER LANGSING TERPANCANG

Fernando Alfiansyah NRP. 04311840000015


Muhamad Azlian Kautsar NRP. 04311840000021
Christophorus Nathanael NRP. 04311840000088

Dosen :
Prof. Ir.Eko Budi Djatmiko M.Sc Ph.D

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2020

i
Hydrodynamics – MO184506

FORCE ANALYSIS AND WAVE MOMENTS WITH


INTERVAL INCREASE VARIATIONS ON DESIGNED
CYLINDER

Fernando Alfiansyah NRP. 04311840000015


Muhamad Azlian Kautsar NRP. 04311840000021
Christophorus Nathanael NRP. 04311840000088

Supervisors :
Prof. Ir.Eko Budi Djatmiko M.Sc Ph.D

DEPARTMENT OF OCEAN ENGINEERING


Faculty of Marine Technology
Sepuluh Nopember Institute of Technology Surabaya 2020

2
ANALISIS GAYA DAN MOMEN GELOMBANG DENGAN VARIASI
KENAIKAN INTERVAL PADA SILINDER LANGSING TERPANCANG

Nama Mahasiswa :Fernando Alfiansyah NRP. 04311840000015


Muhamad Azlian Kautsar NRP. 04311840000021
Christophorus Nathanael NRP. 04311840000088

Departemen : Teknik Kelautan


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Dosen : Prof. Ir.Eko Budi Djatmiko M.Sc Ph.D

ABSTRAK
Silinder langsing terpancang tegak merupakan salah satu bagian struktur Offshore
yang paling sering dipakai pada bangunan laut.struktur ini dapat kita jumpai pada
bangunan jacket dan jack-up. Sebelum melakukan pembangunan struktur
diperlukan analisis data gaya gelombang pada struktur langsing terpancang
tersebut dengan cara Menyusun kondisi gelombang(wave climate) dilingkunagan
struktur beroprasi dan mengestimasi kondisi gelombang percangan untuk struktur
serta memilih dan menerapkan teori gelombang untuk menentukan kinemaatika
gelombang partikel yang sesuai. Penerapan formulasi beban gelombang harus
sesuai untuk beban hidrodinamika pada struktur untuk mendapatkan nilai wave
forece dan momentnnya. Dengan data ini kita mampu memperdiksi dan
menganalisa bahwa gaya atau moment yang berpengaruh besar terhadap struktur
langsing terpancang.

Kata kunci: gaya, gelombang, moment

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,


Segala puji syukur bagi ALLAH SWT tiada hentinya penulis panjatkan, Tuhan
semesta alam, karena atas berkat segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas Hidrodinamika Bangunan
Laut yang berjudul “Analisis Gaya Dan Momen Gelombang Dengan Variasi
Kenaikan Interval Pada Silinder Langsing Terpancang” ini dengan baik dan
tanpa suatu halangan apapun yang berarti.

Tugas ini merupakan sarana implementasi ilmu mata kuliah Hidrodinamika


Bangunan Laut selama penulis menuntut ilmu di Departemen Teknik Kelautan.
Tujuan dari tugas ini adalah untuk mengetahui gaya dan moment gelombang pada
bangunan silinder terpancang tegak.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas ini masih terdapat
banyak sekali kekurangan sehingga jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi terwujudnya
kesempurnaan laporan tugas akhir ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
laporan ini berguna buat penulis pada khususnya dan juga masyarakat pada
umumnya.

Surabaya, Maret 2020

Kelompok 6

ii
UCAPAN TERIMA KASIH

Tugas ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya Kerjasama yang baik dilakukan
serta bantuan dari pihak-pihak lain yang dengan tulus dan ikhlas telah membantu
penulis dalam segala proses pengerjaannya baik secara moril maupun materil.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami mengucapkan rasa syukur dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa yang telah memberikan
kehendak dan kuasa-Nya dalam bentuk terselesaikannya tugas ini dengan
baik dan tanpa suatu halangan apapun yang berarti, sehingga memberikan
kesempatan kepada penulis untuk berbagi kebermanfaatan melalui tugas ini.
.
2. Bapak Prof. Ir.Eko Budi Djatmiko M.Sc Ph.D selaku dosen pengampu yang
telah merelakan waktu di sela-sela kesibukannya untuk memberikan kami
tugas dengan baik sebagai Latihan kami dalam permasalahan hidrodinamika
struktur terpancang
3. Semua staf pengajar beserta pelaksana admnistratif dan akademika
Departemen Teknik Kelautan ITS yang telah memberikan ilmu yang sangat
bermanfaat dan pelayanan yang luar biasa selama penulis menjalankan
aktivitas perkuliahan.
4. serta pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Sekali lagi penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuan yang telah diberikan oleh pihak-pihak yang sudah penulis sebutkan di
atas, dan semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

iii
DAFTAR ISI
Abstrak……………………………………………,…………………………………………..… i
Kata pengantar………………………………………………………………………………...... ii
Ucapan Terima kasih …………………………………………………………………………...iii
Daftar ISI ………………………………………………………………………………………..iv
DAFTAR NOTASI…………………………………………………………….……………….. v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………..…….1
1.2 PERUMUSAN MASALAH……………………………………………………………..1
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………………..1
1.4 MANFAAT………………………………………………………………………………..1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1 TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………………..2
2.2 Dasar Teori…………………………………………………………………………………..3
2.2.1 MORISON EQUATION……………………………………………………………………3
2.2.2 BEBAN GELOMBANG…………………………………………………………………….3
2.2.3 GAYA TEKANAN DINAMIK……………………………………………………………..3
2.2.4 GAYA PERCEPATAN …………………………………………….………………………3
2.2.5 GAYA INERSIA…………………………………………………………….……………….4
2.2.6 GAYA HAMBATAN………………………………………………………………………...4
2.2.7 GAYA GELOMBANG TOTAL…………………………………………….……………….4
2.2.8 GAYA TEKANAN PADA SLTT…………………………………………………………….4
2.2.9 GAYA INERSIA PADA SLTT………………………………………………………………5
2.2.10 GAYA HAMBATAN (DRAG) PADA SLTT………………………………………………..5
2.2.11 MOMEN GAYA INERSIA HORISONTAL………………………………………….……..5
2.2.12 MOMEN GAYA HAMBATAN HORIZONTAL……………………………………..……..5
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 PENGUMPULAN DATA…………………………………………………………………………..6
3.1.1 DATA PARAMETER GELOMBANG…………………………………………………….……6
3.1.2 DATA STRUKTUR………………………………………………………………………….……6
3.1.3 DATA KOEFISIEN……………………………………………………………………………….6
3.2 Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total per Satuan Panjang………………….7
3.3 Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, Dan Gaya Total Spanjang Silinder Langsing
Terpancang Tegak (SLTT)…………………………………………………………………….…..10

3.4 Analisa Momen pada Dasar Laut akibat Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total…..15

BAB IV KESIMPULAN ………………………………………………………………………………20

DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR NOTASI

H : Tinggi gelombang (m)


d : Kedalaman (m)
ω : Frekuensi gelombang (rad)

T : Periode gelombang, (s)


g : Percepatan Gravitasi

λ : Panjang Gelombang(m)
C : Kecepatan (m/s)

D1 : Diameter (m)

R1 : Jari-jari (m)ζ : vortisitas

k : Angka gelombang
M : Momen gelombang
ρ : Densitas fluida, kg/m3
ɵ : sudut
CD : Koefsien Drag
CM : Massa tambah

fI : Gaya inersia persatuan Panjang silinder

fD : Gaya hambat persatuan Panjang

fT : gaya total per satuan panjang

t : waktu

v
1.1 LATAR BELAKANG BAB I
PENDAHULUAN

Hidrodinamika Bangunan laut merupakan mata kuliah yang wajib di ambil


mahasiswa Teknik kelautan, fakultas teknologi kelautan ,ITS . Pada Mata kuliah ini kami
memperlajari Hidrodinamika Bangunan laut terpancang maupun yang Floating agar berguna
di dunia pekerjaan. Bangunan hidordinamika yang banyak di dunia memiliki struktur silider
langsing terpacang tegak seperti seperti jack up mupun jacket dengan memperhitungankan
gaya dan gelombang yang berdampak pada bangunan tersebut demi keselamatan bangunan
tetap berdiri maka diperlukan Analisa gaya gelombang dan momen gelombang pada interval
tinggi gelombang yang berbeda-beda agar melihat seberapa besar gaya dan moment yang
terdapat pada bangunan tersebut,

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh variasi kenaikan interval ketinggian pada besarnya gaya
inersia, gaya hambatan dan gaya total per satuan panjang SLTT (untuk dua siklus
gelombang) di permukaan air laut ?
2. Bagaimana pengaruh variasi kenaikan interval ketinggian besarnya gaya inersia, gaya
hambatan dan gaya total sepanjang SLTT (untuk dua siklus gelombang)?
3. Bagaimana pengaruh variasi kenaikan interval ketinggian besarnya momen pada dasar
laut akibat gaya inersia, gaya hambatan dan gaya total sepanjang SLTT (untuk dua
siklus gelombang) ?
1.3 Tujuan
1. Menghitung pengaruh variasi interval tinggi pada besarnya gaya inersia, gaya
hambatan dan gaya total per satuan panjang SLTT (untuk dua siklus gelombang) di
permukaan air laut.
2. Menghitung pengaruh variasi interval tinggi pada besarnya gaya inersia, gaya
hambatan dan gaya total sepanjang SLTT (untuk dua siklus gelombang).
3. Menghitung pengaruh variasi interval tinggi pada besarnya momen pada dasar laut
akibat gaya inersia, gaya hambatan dan gaya total sepanjang SLTT (untuk dua siklus
gelombang) .
1.4 Manfaat
Manfaat dari hasil tugas ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada
penulis dan pembaca mengenai gaya gelombang dan moment pada struktur
langsing terpancang (SLTT), serta dapat mengambil manfaat sebagai acuan dalam
Analisa struktur langsing terpancang bila dalam kondisi diberi interval perbedaan

vi
tinggi gelombang.

vii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 TINJAUAN PUSTAKA


Gaya Gelombang Pada Struktur Langsing Terpancang untuk mengetahui data
tersebut diperlukan prosedur analisis Beban Gelombang (Sarpkaya & Isaacson,
1981)
a. Menyusun kondisi gelombang (Wave Climate) di lingkungan struktur
beroperasi berdasarkan data rekaman gelombang atau hindcasting dari data
meterologi yang tersedia.
b.Mengestimasi kondisi gelombang perancangan untuk struktur dengan
kontinuyitas Operasi untuk survival 100-tahunan dengan memakai fatigue
analysis.
c. Memilih dan menerapkan teori gelombang untuk menentukan kinematika
partikel gelombang.
d. Menerapkan formulasi beban gelombang yang sesuai untuk menentukan
beban hidrodinamika pada struktur yaitu external loads.
e. Menghitung respons internal struktur
f. Menghitung kekuatan sturuktur.
Menurut teori Morison (1950) secara umum gaya gelombang pada bangunan
laut terpancang dapat dibagi menjadi tiga komponen:
1. Gaya tekanan dinamik
2. Gaya percepatan
3. Gaya Hambatan

8
2.2 Dasar Teori
2.2.1 MORISON EQUATION
Persamaan Morison adalah jumlah dari dua komponen gaya: gaya inersia dalam fase
dengan percepatan aliran lokal dan gaya drag sebanding dengan kuadrat
(ditandatangani) dari kecepatan aliran sesaat.
Gaya inersia adalah bentuk fungsional seperti yang ditemukan dalam teori aliran
potensial, sedangkan gaya drag memiliki bentuk seperti yang ditemukan untuk benda
yang ditempatkan dalam aliran stabil. Dalam pendekatan heuristik Morison, O'Brien,
Johnson dan Schaaf, dua komponen gaya ini, inersia dan drag, ditambahkan secara
sederhana untuk menggambarkan gaya inline dalam aliran osilasi. Gaya transversal
tegak lurus terhadap arah aliran, karena pelepasan pusaran harus ditangani secara
terpisah. ( J.M.J. Journée and W.W. Massie,2001)
2.2.2 BEBAN GELOMBANG
Kekuatan besar terjadi ketika gelombang menghantam dek dan peralatan platform.
Jika ada celah udara yang tidak mencukupi, semua tindakan yang dihasilkan dari
gelombang, termasuk daya apung, inersia, drag dan slam, harus diperhitungkan (lihat
ISO 19901-1 dan ISO 19902).,(Muhamed A. El-Reedy,Phd,2012)

2.2.3 GAYA TEKANAN DINAMIK


Gaya yang ditimbulkan oleh perubahan tekanan hidrodinamik dibawah permukanan
gelombang yang bergerak Dengan mengamsusikan bahwa keberadaa benda tidak
menimbulkan gangguan pada aliran partikel air di dibawa gelombang partikerl air di
bawah gelombang. Tekanan hidodinamik yang timbul pada benda yang berada dalam
medan propagasi gelombang diberikan sebagai (Airy perairan dalam)

p= ρgζ 0 ekz sin (kx−ω t)

2.2.4 GAYA PERCEPATAN

9
Gaya yang timbul dari perubahan tekanan akibay pengaruh perubahan percepatan
partikel gelombang oleh gangguan dari benda dalam medan aliran propagas
gelombang.
Gaya ekivalen dengan hasil kali anatara percepatan dengan massa tambah,sbb:
𝐹𝐴𝑥=𝜌𝐶𝑀𝑥 𝑎𝑥 𝐴𝑆 ("gaya/satuan panjang")
𝐹𝐴𝑧=𝜌𝐶𝑀𝑧 𝑎𝑧 𝐴𝑆 ("gaya/satuan panjang")
Di mana : Cm = Koefisien massa tambah

2.2.5 GAYA INERSIA


Gaya yang merupakan penjumlahan daari gaya tekanan dan gaya percepatan
𝐹𝐼=𝐹𝑃+𝐹𝐴=𝜌𝑎 (1+𝐶𝑀 ) 𝐴𝑆
2.2.6 GAYA HAMBATAN
Gaya yang timbul dari perubahan tekanan pada permukaan benda karena pengaruh
viskositas yang terjadi akibat gagguan benda sehingga mengubah distribusi kecepatan
partikel fluida dalam medan propagasi gelombang.
Berikut persamaan gaya hambatan :
1
F Dx = ρ C Dx A u x|u x|(gaya/satuan panjang)
2
1
F Dz= ρC Dz Bu z|u z|(gaya/satuan panjang)
2

Di mana CDx dan CDz = koefisien hambatan (drag) untuk aliran arah horisontal dan vertikal
ux dan uz = kecepatan partikel horisontal dan vertikal
|ux| dan |uz| = harga absolut kecepatan partikel horisontal dan vertikal
2.2.7 GAYA GELOMBANG TOTAL
Gaya gelombang total yang berkerja pada sturuktur terpancang adalah merupakan
penjumlahan gaya inersia dan gaya redaman (hambatan)
Komponen gaya gelombang total adalah:

10
1
{
F Tx=F Ix + F Dx =ρ C Ix a x A S + C Dx A u x|u x|
2 }
1
F Tz=F Iz + F Dz =ρ {C a A + C
Iz z S Dz B u |u |}
z z
2
Sehingga resultan gaya gelombang total adalah:
F T = √ F 2Tx+ F 2Tz
2.2.8 GAYA TEKANAN PADA SLTT
( d F P ) =−ρg ζ 0 π R21 k e kz cos k ( x c −ct ) dz

2.2.9 GAYA INERSIA PADA SLTT


Gaya inersia pada silinder langsing terpancang tegak diperoleh dengan memasukkan
koefisien massa tambah CM ke dalam persamaan untuk bentuk umum gaya inersia.
1 2 2 2 2 kz
( d F D ) = 2 ρC D 2 R1 k c ζ 0 e sin k ( x c −ct )|sin k ( x c −ct )|dz

Mengingat bahwa k2c2=w2 maka persamaan di atas dapat juga dituliskan sebagai:
( d F D ) =ρ C D R1 ω2 ζ 20 e2 kz sin ( k x c −ωt )|sin ( k xc −ωt )|dz
persamaan ini adalah untuk gaya drag per satuan panjang silinder
Dalam beberapa referensi gaya drag per satuan panjang juga dituliskan dalam notasi
huruf kecil fD sebagai berikut:
f D =ρ C D R1 ω2 ζ 20 e2 kz sin ( k x c −ωt )|sin ( k x c −ωt )|

2.2.10 GAYA HAMBATAN (DRAG) PADA SLTT

11
Dalam beberapa referensi gaya drag per satuan panjang juga dituliskan dalam
notasi huruf kecil fD sebagai berikut:

2 2 2 kz
f D =ρ C D R1 ω ζ 0 e sin ( k x c −ωt )|sin ( k x c −ωt )|
GAYA TOTAL PER SATUAN PANJANG
Gaya gelombang total persatuan Panjang ini merupakan hasil dari kombinasi dari
gaya inersia dan gaya hambatan maka gaya total per satuan Panjang ditulisakan
dalam notasi huruf fT
f T = ρ {C D R1 u|u|−(1+ C M ) π R12 u̇ }
2.2.11 MOMEN GAYA INERSIA HORISONTAL
1
M I =+ ( 1+C M ) ρπ R 21 ζ 0 g cos ( k x c −ωt ) [ e
k ζ 0 sin (k xc −ωt )
[
−e−kd ] 2 d +ζ 0 sin ( k x c −ωt ) −
k ]
2.2.12 MOMEN GAYA HAMBATAN HORIZONTAL
−1 1
M D=
2
ρ R1 C D gζ 20 sin ( k x c −ωt )|sin ( k x c −ωt )|[ e
2k ζ 0
sin (k xc −ωt )
[
−e−2 kd ] 2 d+ ζ 0 sin ( k x c −ωt )−
k ]

BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 PENGUMPULAN DATA

3.1.1 DATA PARAMETER GELOMBANG


Data parameter gelombang yang digunakan dalam perhitungan meliputi tinggi gelombang,
kedalaman, amplitude gelombang, kedalaman, periode, percepatan gravitasi, Panjang gelombang,
kecepatan gelombang, dan frekuensi sudut.

Wave Parameters
H= 4;6;8;10;12
𝜁= 2
d= 100
ω= 0.7
T= 8.97598
g= 9.81
λw= 125.79
d/λw= 0.794976
c 14.01407

12
kw= 0.04995
d/𝑔𝑇^2
= 0.126522
H/gT^2= 0.005061

3.1.2 DATA STRUKTUR


Data struktur yang digunakan dalam perhitungan meliputi diameter silinder baja dan jari
jari silinder baja

3.1.3 DATA KOEFISIEN


Data koefisien yang digunakan dalam perhitungan meliputi koefisien massa tambah dan
koefisien hambatan
Coefficients
CD= 1.200
CM= 1.000
ρ= 1.025

Structure Size 3.2 Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total per
Satuan Panjang
D1= 2
Gaya inersia per satuan panjang pada silinder langsing
R1= 1 terpancang tegak diperoleh dari persamaan
f I =−(1+C M ) ρπ R21 ζ 0 ω2 e kz cos ( k x c −ωt )
Gaya hambatan per satuan panjang pada silinder langsing terpancang tegak diperoleh dari
persamaan

f D =ρ C D R1 ω2 ζ 20 e2 kz sin ( k x c −ωt )|sin ( k x c −ωt )|

Sedangkan gaya total per satuan panjang merupakan jumlah dari gaya inersia per satuan
Panjang dan gaya hambatan per satuan panjang.

Dari Analisa data parameter gelombang, struktur, dan koefisien melalui persamaan gaya
inersia per satuan Panjang, gaya hambatan per satuan panjang, gaya total per satuan panjang
didapatkan nilai-nilai yang ditunjukkan pada Tabel 3.1 dibawah ini

Tabel 3.1 Hasil Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total per satuan
Panjang

13
H 4

14
θ fI fD fT t
(rad) (kN/m) (kN/m) (kN/m) (sec)
0.0000 -6.31146 0.00000 -6.31146 0.00
0.3142 -6.00255 -0.23021 -6.23277 0.45
0.6283 -5.10608 -0.83291 -5.93899 0.90
0.9425 -3.70978 -1.57789 -5.28767 1.35
1.2566 -1.95035 -2.18059 -4.13094 1.80
1.5708 0.00000 -2.41080 -2.41080 2.24
1.8850 1.95035 -2.18059 -0.23024 2.69
2.1991 3.70978 -1.57789 2.13189 3.14
2.5133 5.10608 -0.83291 4.27317 3.59
2.8274 6.00255 -0.23021 5.77234 4.04
3.1416 6.31146 0.00000 6.31146 4.49
3.4558 6.00255 0.23021 6.23277 4.94
3.7699 5.10608 0.83291 5.93899 5.39
4.0841 3.70978 1.57789 5.28767 5.83
4.3982 1.95035 2.18059 4.13094 6.28
4.7124 0.00000 2.41080 2.41080 6.73
5.0265 -1.95035 2.18059 0.23024 7.18
5.3407 -3.70978 1.57789 -2.13189 7.63
5.6549 -5.10608 0.83291 -4.27317 8.08
5.9690 -6.00255 0.23021 -5.77234 8.53
6.2832 -6.31146 0.00000 -6.31146 8.98
6.5973 -6.00255 -0.23021 -6.23277 9.42
6.9115 -5.10608 -0.83291 -5.93899 9.87
7.2257 -3.70978 -1.57789 -5.28767 10.32
7.5398 -1.95035 -2.18059 -4.13094 10.77
7.8540 0.00000 -2.41080 -2.41080 11.22
8.1681 1.95035 -2.18059 -0.23024 11.67
8.4823 3.70978 -1.57789 2.13189 12.12
8.7965 5.10608 -0.83291 4.27317 12.57
9.1106 6.00255 -0.23021 5.77234 13.02
9.4248 6.31146 0.00000 6.31146 13.46
9.7389 6.00255 0.23021 6.23277 13.91
10.053
1 5.10608 0.83291 5.93899 14.36
10.367
3 3.70978 1.57789 5.28767 14.81
10.681
4 1.95035 2.18059 4.13094 15.26
10.995
6 0.00000 2.41080 2.41080 15.71
11.309 -1.95035 2.18059 0.23024 16.16

15
7
11.623
9 -3.70978 1.57789 -2.13189 16.61
11.938
1 -5.10608 0.83291 -4.27317 17.05
12.252
2 -6.00255 0.23021 -5.77234 17.50
12.566
4 -6.31146 0.00000 -6.31146 17.95
12.880
5 -6.00255 -0.23021 -6.23277 18.40
13.194
7 -5.10608 -0.83291 -5.93899 18.85
13.508
8 -3.70978 -1.57789 -5.28767 19.30
13.823
0 -1.95035 -2.18059 -4.13094 19.75
14.137
2 0.00000 -2.41080 -2.41080 20.20

H=4m
8.00000
6.00000
4.00000
2.00000
θ (rad)

0.00000
00 83 66 50 33 16 99 82 65 49 32 15 98 81 65 48 31 14 97 81 64 47 30
00 .62 .25 .88 .51 .14 .76 .39 .02 .65 .28 .91 .53 .16 .79 .42 .05 .68 .30 .93 .56 .19 .82
-2.00000
.
0 0 1 1 2 3 3 4 5 5 6 6 7 8 8 9 10 10 11 11 12 13 13
-4.00000
-6.00000
-8.00000

fl fD fT
Dengan variasi tinggi gelombang (4m; 6 m; 8m; 10 m; 12 m) maka didapatkan grafik
yang dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini

16
H = 86 m
15.00000
20.00000
15.00000
10.00000
10.00000
5.00000
θ (rad)

5.00000
θ (rad)

0.00000
0.0000000 83 66 50 33 16 99 82 65 49 32 15 98 81 65 48 31 14 97 81 64 47 30
00 62 25 88 51 14 76 39 02 65 28 91 53 16 79 42 05 68 30 93 56 19 82
-5.00000
0. 0
1. 3
1. 6
2. 0
3. 3
3. 6
4. 9

9. 5
10 48

11 14
5. 2
5. 5
6. 9
6. 2
7. 5
8. 8
8. 1

10 31

11 97
12 81
13 64
13 47
0
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-5.00000
0
8
6
5
3
1
9
8
6
4
3
1
9
8
6

23
00
62
25
88
51
14
76
39
02
65
28
91
53
16
79
42

5
8
0
3
6
9
.0
.6
.3
.9
.5
.1
.8
0.

-10.00000
-10.00000
-15.00000
-20.00000
fl fD fT
fl fD fT

H = 10 m

25.0...
20.0...
15.0...
10.0...
5.0
θ (rad)

0.0
-5.0...0.0 0.6 1.2 1.8 2.5 3.1 3.7 4.3 5.0 5.6 6.2 6.9 7.5 8.1 8.7 9.4 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-10.0...
-15.0...
-20.0...
-25.0... fl fD fT

17
H = 12 m
30.00000

20.00000

10.00000
θ (rad)

0.00000
0. 0
1. 3
1. 6
2. 0
3. 3
3. 6
4. 9

9. 5
10 48

11 14
5. 2
5. 5
6. 9
6. 2
7. 5
8. 8
8. 1

10 31

11 97
12 81
13 64
13 47
0
0
8
6
5
3
1
9
8
6
4
3
1
9
8
6

23
00
62
25
88
51
14
76
39
02
65
28
91
53
16
79
42

5
8
0
3
6
9
-10.00000

.0
.6
.3
.9
.5
.1
.8
0.

-20.00000

-30.00000

fl fD fT

Gambar 3.1 Grafik Pengaruh Tinggi Gelombang terhadap Gaya Inersia, Gaya Hambatan,
dan Gaya Total per Satuan Panjang.

3.3 Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total Sepanjang Silinder Langsing
Terpancang Tegak (SLTT)
Gaya inersia sepanjang silinder langsing terpancang tegak diperoleh dari persamaan

A=−( 1+C m ) ρπ R21 ζ 0 g ; B=¿ cos ( k xc −ωt )


k ζ 0 sin ( k x c −ωt )
C=e ; D=−e−kd

k ζ 0 sin ( k x c −ωt )
F I =−( 1+Cm ) ρπ R21 ζ 0 g cos ( k x c −ωt ) [ e −e−kd ]

Gaya hambatan sepanjang silinder langsing terpancang tegak diperoleh dari persamaan.

1 18
E= ρ R1 C D gζ 20 ; F=sin ( k xc −ωt )
2
2 k ζ sin (k x −ωt )
G=e 0
; H =−e−2 kd
c
Sedangkan gaya total sepanjang SLTT merupakan jumlah dari gaya inersia dan gaya hambatan.

Dari Analisa data parameter gelombang, struktur, dan koefisien melalui persamaan gaya inersia,
gaya hambatan, gaya total sepanjang SLTT didapatkan nilai-nilai yang ditunjukkan pada Tabel
3.2 dibawah ini

Tabel 3.2 Hasil Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total Sepanjang SLTT

H 4
θ t A B C D FI E F G H FD FT
(sec
(rad) )         kN         kN kN
1. - 1.
0.0 0.0 -126.4 1.0 0 0.01 -125.5 24.1 0.0 0 -0.00005 0.0 -125.5
1. - - 0.
0.3 0.4 -126.4 1.0 0 0.01 -115.7 24.1 0.3 9 -0.00005 -7.0 -122.7
0. - - 0. -
0.6 0.9 -126.4 0.8 9 0.01 -95.7 24.1 0.6 9 -0.00005 12.6 -108.3
0. - - 0. -
0.9 1.3 -126.4 0.6 9 0.01 -68.0 24.1 0.8 9 -0.00005 16.6 -84.6
0. - - 0. -
1.3 1.8 -126.4 0.3 9 0.01 -35.2 24.1 1.0 8 -0.00005 19.0 -54.2
0. - - 0. -
1.6 2.2 -126.4 0.0 9 0.01 0.0 24.1 1.0 8 -0.00005 19.8 -19.8
- 0. - - 0. -
1.9 2.7 -126.4 0.3 9 0.01 35.2 24.1 1.0 8 -0.00005 19.0 16.3
- 0. - - 0. -
2.2 3.1 -126.4 0.6 9 0.01 68.0 24.1 0.8 9 -0.00005 16.6 51.4
- 0. - - 0. -
2.5 3.6 -126.4 0.8 9 0.01 95.7 24.1 0.6 9 -0.00005 12.6 83.1
- 1. - - 0.
2.8 4.0 -126.4 1.0 0 0.01 115.7 24.1 0.3 9 -0.00005 -7.0 108.7
- 1. - 1.
3.1 4.5 -126.4 1.0 0 0.01 125.5 24.1 0.0 0 -0.00005 0.0 125.5
- 1. - 1.
3.5 4.9 -126.4 1.0 0 0.01 123.1 24.1 0.3 1 -0.00005 7.9 131.1

19
- 1. - 1.
3.8 5.4 -126.4 0.8 1 0.01 107.7 24.1 0.6 1 -0.00005 16.0 123.7
- 1. - 1.
4.1 5.8 -126.4 0.6 1 0.01 80.0 24.1 0.8 2 -0.00005 22.9 103.0
- 1. - 1.
4.4 6.3 -126.4 0.3 1 0.01 42.7 24.1 1.0 2 -0.00005 27.8 70.4
1. - 1.
4.7 6.7 -126.4 0.0 1 0.01 0.0 24.1 1.0 2 -0.00005 29.5 29.5
1. - 1.
5.0 7.2 -126.4 0.3 1 0.01 -42.7 24.1 1.0 2 -0.00005 27.8 -14.9
1. - 1.
5.3 7.6 -126.4 0.6 1 0.01 -80.0 24.1 0.8 2 -0.00005 22.9 -57.1
1. - 1.
5.7 8.1 -126.4 0.8 1 0.01 -107.7 24.1 0.6 1 -0.00005 16.0 -91.8
1. - 1.
6.0 8.5 -126.4 1.0 0 0.01 -123.1 24.1 0.3 1 -0.00005 7.9 -115.2
1. - 1.
6.3 9.0 -126.4 1.0 0 0.01 -125.5 24.1 0.0 0 -0.00005 0.0 -125.5
1. - - 0.
6.6 9.4 -126.4 1.0 0 0.01 -115.7 24.1 0.3 9 -0.00005 -7.0 -122.7
0. - - 0. -
6.9 9.9 -126.4 0.8 9 0.01 -95.7 24.1 0.6 9 -0.00005 12.6 -108.3
0. - - 0. -
7.2 10.3 -126.4 0.6 9 0.01 -68.0 24.1 0.8 9 -0.00005 16.6 -84.6
0. - - 0. -
7.5 10.8 -126.4 0.3 9 0.01 -35.2 24.1 1.0 8 -0.00005 19.0 -54.2
0. - - 0. -
7.9 11.2 -126.4 0.0 9 0.01 0.0 24.1 1.0 8 -0.00005 19.8 -19.8
- 0. - - 0. -
8.2 11.7 -126.4 0.3 9 0.01 35.2 24.1 1.0 8 -0.00005 19.0 16.3
- 0. - - 0. -
8.5 12.1 -126.4 0.6 9 0.01 68.0 24.1 0.8 9 -0.00005 16.6 51.4
- 0. - - 0. -
8.8 12.6 -126.4 0.8 9 0.01 95.7 24.1 0.6 9 -0.00005 12.6 83.1
- 1. - - 0.
9.1 13.0 -126.4 1.0 0 0.01 115.7 24.1 0.3 9 -0.00005 -7.0 108.7
- 1. - 1.
9.4 13.5 -126.4 1.0 0 0.01 125.5 24.1 0.0 0 -0.00005 0.0 125.5
- 1. - 1.
9.7 13.9 -126.4 1.0 0 0.01 123.1 24.1 0.3 1 -0.00005 7.9 131.1
- 1. - 1.
10.1 14.4 -126.4 0.8 1 0.01 107.7 24.1 0.6 1 -0.00005 16.0 123.7
- 1. - 1.
10.4 14.8 -126.4 0.6 1 0.01 80.0 24.1 0.8 2 -0.00005 22.9 103.0
- 1. - 1.
10.7 15.3 -126.4 0.3 1 0.01 42.7 24.1 1.0 2 -0.00005 27.8 70.4
11.0 15.7 -126.4 0.0 1. - 0.0 24.1 1.0 1. -0.00005 29.5 29.5

20
1 0.01 2
1. - 1.
11.3 16.2 -126.4 0.3 1 0.01 -42.7 24.1 1.0 2 -0.00005 27.8 -14.9
1. - 1.
11.6 16.6 -126.4 0.6 1 0.01 -80.0 24.1 0.8 2 -0.00005 22.9 -57.1
1. - 1.
11.9 17.1 -126.4 0.8 1 0.01 -107.7 24.1 0.6 1 -0.00005 16.0 -91.8
1. - 1.
12.3 17.5 -126.4 1.0 0 0.01 -123.1 24.1 0.3 1 -0.00005 7.9 -115.2
1. - 1.
12.6 18.0 -126.4 1.0 0 0.01 -125.5 24.1 0.0 0 -0.00005 0.0 -125.5
1. - - 0.
12.9 18.4 -126.4 1.0 0 0.01 -115.7 24.1 0.3 9 -0.00005 -7.0 -122.7
0. - - 0. -
13.2 18.8 -126.4 0.8 9 0.01 -95.7 24.1 0.6 9 -0.00005 12.6 -108.3
0. - - 0. -
13.5 19.3 -126.4 0.6 9 0.01 -68.0 24.1 0.8 9 -0.00005 16.6 -84.6
0. - - 0. -
13.8 19.7 -126.4 0.3 9 0.01 -35.2 24.1 1.0 8 -0.00005 19.0 -54.2
0. - - 0. -
14.1 20.2 -126.4 0.0 9 0.01 0.0 24.1 1.0 8 -0.00005 19.8 -19.8

Dengan variasi tinggi gelombang (4m; 6 m; 8m; 10 m; 12 m) maka didapatkan grafik yang dapat
dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini

H=4m
150.0

100.0

50.0
θ (rad)

0.0
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-50.0

-100.0

-150.0

FI FD FT
\

21
H=6m
250.00
200.00
150.00
100.00
50.00
θ (rad)

0.00
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
-50.000. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-100.00
-150.00
-200.00
-250.00

FI FD FT

H=8m
400.00

300.00

200.00

100.00
θ (rad)

0.00
9

1
8
4
0
7
3
9
0
6
3

5
2
8
4
.1
.7
.3
.9
.6
.2
.8
0.
0.
1.
1.
2.
3.
3.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
8.
8.
9.
10
10
11
11
12
13
13
-100.00

-200.00

-300.00

FI FD FT

22
H = 10 m
500.00
400.00
300.00
200.00
θ (rad)

100.00
0.00
.0 0.
6
1.
3
1.
9
2.
5
3.
1
3.
8
4.
4
5.
0
5.
7
6.
3
6.
9
7.
5
8.
2
8.
8 4 1 7 3 9 6 2
9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
8
-100.000
-200.00
-300.00
-400.00

FI FD FT

H = 12 m
800.00

600.00

400.00

200.00
θ (rad)

0.00
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-200.00

-400.00

-600.00

FI FD FT

23
Gambar 3.2 Grafik Pengaruh Tinggi Gelombang terhadap Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan
Gaya Total Sepanjang SLTT

3.4 Analisa Momen pada Dasar Laut akibat Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya
Total

Tabel 3.3 Hasil Analisa Momen Akibat Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total

H 4
θ t FI FD FT I MI MD MT
(rad) (sec)              
0.00 0.00 -125.50 0.00 -125.50 179.98 -22587.89 0.00 -22587.89
0.31 0.45 -115.71 -7.01 -122.72 179.36 -20753.36 -1257.42 -22010.78
-
0.63 0.90 -95.70 -108.32 178.80 -17112.24 -2255.15 -19367.39
12.61
-
0.94 1.35 -68.00 -84.61 178.36 -12128.95 -2962.38 -15091.33
16.61
-
1.26 1.80 -35.24 -54.22 178.08 -6276.05 -3379.65 -9655.69
18.98
-
1.57 2.24 0.00 -19.76 177.98 0.00 -3517.05 -3517.05
19.76
-
1.88 2.69 35.24 16.26 178.08 6276.05 -3379.65 2896.40
18.98
-
2.20 3.14 68.00 51.39 178.36 12128.95 -2962.38 9166.57
16.61
-
2.51 3.59 95.70 83.09 178.80 17112.24 -2255.15 14857.09
12.61
2.83 4.04 115.71 -7.01 108.70 179.36 20753.36 -1257.42 19495.94
3.14 4.49 125.50 0.00 125.50 179.98 22587.89 0.00 22587.89
3.46 4.94 123.13 7.93 131.06 180.60 22236.57 1432.50 23669.07
3.77 5.39 107.72 15.95 123.67 181.16 19513.32 2889.75 22403.07
4.08 5.83 80.02 22.95 102.97 181.60 14531.52 4167.31 18698.83
4.40 6.28 42.67 27.75 70.43 181.88 7761.66 5047.87 12809.53
4.71 6.73 0.00 29.47 29.47 181.98 0.00 5362.69 5362.69
5.03 7.18 -42.67 27.75 -14.92 181.88 -7761.66 5047.87 -2713.78
5.34 7.63 -80.02 22.95 -57.07 181.60 -14531.52 4167.31 -10364.21
5.65 8.08 -107.72 15.95 -91.76 181.16 -19513.32 2889.75 -16623.58
5.97 8.53 -123.13 7.93 -115.20 180.60 -22236.57 1432.50 -20804.07
6.28 8.98 -125.50 0.00 -125.50 179.98 -22587.89 0.00 -22587.89

24
6.60 9.42 -115.71 -7.01 -122.72 179.36 -20753.36 -1257.42 -22010.78
-
6.91 9.87 -95.70 -108.32 178.80 -17112.24 -2255.15 -19367.39
12.61
10.3 -
7.23 -68.00 -84.61 178.36 -12128.95 -2962.38 -15091.33
2 16.61
10.7 -
7.54 -35.24 -54.22 178.08 -6276.05 -3379.65 -9655.69
7 18.98
11.2 -
7.85 0.00 -19.76 177.98 0.00 -3517.05 -3517.05
2 19.76
11.6 -
8.17 35.24 16.26 178.08 6276.05 -3379.65 2896.40
7 18.98
12.1 -
8.48 68.00 51.39 178.36 12128.95 -2962.38 9166.57
2 16.61
12.5 -
8.80 95.70 83.09 178.80 17112.24 -2255.15 14857.09
7 12.61
13.0
9.11 115.71 -7.01 108.70 179.36 20753.36 -1257.42 19495.94
2
13.4
9.42 125.50 0.00 125.50 179.98 22587.89 0.00 22587.89
6
13.9
9.74 123.13 7.93 131.06 180.60 22236.57 1432.50 23669.07
1
10.0 14.3
107.72 15.95 123.67 181.16 19513.32 2889.75 22403.07
5 6
10.3 14.8
80.02 22.95 102.97 181.60 14531.52 4167.31 18698.83
7 1
10.6 15.2
42.67 27.75 70.43 181.88 7761.66 5047.87 12809.53
8 6
11.0 15.7
0.00 29.47 29.47 181.98 0.00 5362.69 5362.69
0 1
11.3 16.1
-42.67 27.75 -14.92 181.88 -7761.66 5047.87 -2713.78
1 6
11.6 16.6
-80.02 22.95 -57.07 181.60 -14531.52 4167.31 -10364.21
2 1
11.9 17.0
-107.72 15.95 -91.76 181.16 -19513.32 2889.75 -16623.58
4 5
12.2 17.5
-123.13 7.93 -115.20 180.60 -22236.57 1432.50 -20804.07
5 0
12.5 17.9
-125.50 0.00 -125.50 179.98 -22587.89 0.00 -22587.89
7 5
12.8 18.4
-115.71 -7.01 -122.72 179.36 -20753.36 -1257.42 -22010.78
8 0
13.1 18.8 -
-95.70 -108.32 178.80 -17112.24 -2255.15 -19367.39
9 5 12.61
13.5 19.3 -
-68.00 -84.61 178.36 -12128.95 -2962.38 -15091.33
1 0 16.61
13.8 19.7 -
-35.24 -54.22 178.08 -6276.05 -3379.65 -9655.69
2 5 18.98

25
14.1 20.2 -
0.00 -19.76 177.98 0.00 -3517.05 -3517.05
4 0 19.76

Dengan variasi tinggi gelombang (4m; 6 m; 8m; 10 m; 12 m) maka didapatkan grafik yang dapat
dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini

H=4m
30000.00

20000.00

10000.00
θ (rad)

0.00
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-10000.00

-20000.00

-30000.00

MI MD MT

H=6m
50000
40000
30000
20000
θ (rad)

10000
0
-100000.0
-20000
0.
6
1.
3
1.
9
2.
5
3.
1
3.
8
4.
4
5.
0
H5.7= 68.3 m
6.
9
7.
5
8.
2
8.
8 4 1 7 3 9 6 2
9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
8

-30000
80000
-40000
60000
MI MD MT
40000

20000
θ (rad)

0
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-20000

-40000
26
-60000

MI MD MT
H = 10 m
100000
80000
60000
40000
θ (rad)

20000
0
.0 0.
6
1.
3
1.
9
2.
5
3.
1
3.
8
4.
4
5.
0
5.
7
6.
3
6.
9
7.
5
8.
2
8.
8 4 1 7 3 9 6 2
9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
8
-200000
-40000
-60000
-80000

MI MD MT

27
H = 12 m
150000

100000

50000
θ (rad)

0
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-50000

-100000

MI MD MT

Gambar 3.3 Grafik Pengaruh Tinggi Gelombang terhadap Momen yang diakibat Gaya Inersia,
Gaya Hambatan, dan Gaya Total

BAB IV
KESIMPULAN

Melalui proses analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka


dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Dari hasil analisa data di atas dapat diketahui bahwa gaya Inersia
berpengaaruh besar terhadap persatuan Panjang SLTT pada
gelombang kecil tetapi pada saat perubahan tinggi gelombang gaya
drag persatuan Panjang SLTT akan semakin membesar sesuai
dengan kenaikan tinggi gelombang dalam dua siklus gelombang.

28
2. Dari hasil analisa data di atas dapat diketahui bahwa gaya Inersia
berpengaaruh besar terhadap stuktur sepanjang SLTT pada
gelombang kecil tetapi pada saat perubahan tinggi gelombang gaya
drag sepanjang SLTT akan semakin membesar sesuai dengan
kenaikan tinggi gelombang dalam dua siklus gelombang.

3. Dari hasil analisa data di atas dapat diketahui bahwa moment


sepanjang SLTT pada dasar laut yang dominan pada gelombang yang
kecil adalah moment tetapi pada peubahan tinggi gelombang Inersia
yang cuku besar terhadap persatuan Panjang SLTT pada gelombang
kecil tetapi pada saat perubahan tinggi gelombang moment drag
sepanjang SLTT akan semakin membesar sesuai dengan kenaikan
tinggi gelombang dalam dua siklus gelombang.

29
DAFTAR PUSTAKA

El-Reedy, M. A. (t.thn.). Offshore Structures: Design, Construction and Maintenance.


Journée, J., & Massie, W. (2001). Offshore Hydromechanics.
sarpkaya, & isaacson. (1981). Mechanics of wave forces on offshore structures.

30

Anda mungkin juga menyukai