Dosen :
Prof. Ir.Eko Budi Djatmiko M.Sc Ph.D
i
Hydrodynamics – MO184506
Supervisors :
Prof. Ir.Eko Budi Djatmiko M.Sc Ph.D
2
ANALISIS GAYA DAN MOMEN GELOMBANG DENGAN VARIASI
KENAIKAN INTERVAL PADA SILINDER LANGSING TERPANCANG
ABSTRAK
Silinder langsing terpancang tegak merupakan salah satu bagian struktur Offshore
yang paling sering dipakai pada bangunan laut.struktur ini dapat kita jumpai pada
bangunan jacket dan jack-up. Sebelum melakukan pembangunan struktur
diperlukan analisis data gaya gelombang pada struktur langsing terpancang
tersebut dengan cara Menyusun kondisi gelombang(wave climate) dilingkunagan
struktur beroprasi dan mengestimasi kondisi gelombang percangan untuk struktur
serta memilih dan menerapkan teori gelombang untuk menentukan kinemaatika
gelombang partikel yang sesuai. Penerapan formulasi beban gelombang harus
sesuai untuk beban hidrodinamika pada struktur untuk mendapatkan nilai wave
forece dan momentnnya. Dengan data ini kita mampu memperdiksi dan
menganalisa bahwa gaya atau moment yang berpengaruh besar terhadap struktur
langsing terpancang.
i
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas ini masih terdapat
banyak sekali kekurangan sehingga jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi terwujudnya
kesempurnaan laporan tugas akhir ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
laporan ini berguna buat penulis pada khususnya dan juga masyarakat pada
umumnya.
Kelompok 6
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Tugas ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya Kerjasama yang baik dilakukan
serta bantuan dari pihak-pihak lain yang dengan tulus dan ikhlas telah membantu
penulis dalam segala proses pengerjaannya baik secara moril maupun materil.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami mengucapkan rasa syukur dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa yang telah memberikan
kehendak dan kuasa-Nya dalam bentuk terselesaikannya tugas ini dengan
baik dan tanpa suatu halangan apapun yang berarti, sehingga memberikan
kesempatan kepada penulis untuk berbagi kebermanfaatan melalui tugas ini.
.
2. Bapak Prof. Ir.Eko Budi Djatmiko M.Sc Ph.D selaku dosen pengampu yang
telah merelakan waktu di sela-sela kesibukannya untuk memberikan kami
tugas dengan baik sebagai Latihan kami dalam permasalahan hidrodinamika
struktur terpancang
3. Semua staf pengajar beserta pelaksana admnistratif dan akademika
Departemen Teknik Kelautan ITS yang telah memberikan ilmu yang sangat
bermanfaat dan pelayanan yang luar biasa selama penulis menjalankan
aktivitas perkuliahan.
4. serta pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Sekali lagi penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuan yang telah diberikan oleh pihak-pihak yang sudah penulis sebutkan di
atas, dan semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
iii
DAFTAR ISI
Abstrak……………………………………………,…………………………………………..… i
Kata pengantar………………………………………………………………………………...... ii
Ucapan Terima kasih …………………………………………………………………………...iii
Daftar ISI ………………………………………………………………………………………..iv
DAFTAR NOTASI…………………………………………………………….……………….. v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………..…….1
1.2 PERUMUSAN MASALAH……………………………………………………………..1
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………………..1
1.4 MANFAAT………………………………………………………………………………..1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1 TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………………..2
2.2 Dasar Teori…………………………………………………………………………………..3
2.2.1 MORISON EQUATION……………………………………………………………………3
2.2.2 BEBAN GELOMBANG…………………………………………………………………….3
2.2.3 GAYA TEKANAN DINAMIK……………………………………………………………..3
2.2.4 GAYA PERCEPATAN …………………………………………….………………………3
2.2.5 GAYA INERSIA…………………………………………………………….……………….4
2.2.6 GAYA HAMBATAN………………………………………………………………………...4
2.2.7 GAYA GELOMBANG TOTAL…………………………………………….……………….4
2.2.8 GAYA TEKANAN PADA SLTT…………………………………………………………….4
2.2.9 GAYA INERSIA PADA SLTT………………………………………………………………5
2.2.10 GAYA HAMBATAN (DRAG) PADA SLTT………………………………………………..5
2.2.11 MOMEN GAYA INERSIA HORISONTAL………………………………………….……..5
2.2.12 MOMEN GAYA HAMBATAN HORIZONTAL……………………………………..……..5
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 PENGUMPULAN DATA…………………………………………………………………………..6
3.1.1 DATA PARAMETER GELOMBANG…………………………………………………….……6
3.1.2 DATA STRUKTUR………………………………………………………………………….……6
3.1.3 DATA KOEFISIEN……………………………………………………………………………….6
3.2 Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total per Satuan Panjang………………….7
3.3 Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, Dan Gaya Total Spanjang Silinder Langsing
Terpancang Tegak (SLTT)…………………………………………………………………….…..10
3.4 Analisa Momen pada Dasar Laut akibat Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total…..15
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR NOTASI
λ : Panjang Gelombang(m)
C : Kecepatan (m/s)
D1 : Diameter (m)
k : Angka gelombang
M : Momen gelombang
ρ : Densitas fluida, kg/m3
ɵ : sudut
CD : Koefsien Drag
CM : Massa tambah
t : waktu
v
1.1 LATAR BELAKANG BAB I
PENDAHULUAN
vi
tinggi gelombang.
vii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
8
2.2 Dasar Teori
2.2.1 MORISON EQUATION
Persamaan Morison adalah jumlah dari dua komponen gaya: gaya inersia dalam fase
dengan percepatan aliran lokal dan gaya drag sebanding dengan kuadrat
(ditandatangani) dari kecepatan aliran sesaat.
Gaya inersia adalah bentuk fungsional seperti yang ditemukan dalam teori aliran
potensial, sedangkan gaya drag memiliki bentuk seperti yang ditemukan untuk benda
yang ditempatkan dalam aliran stabil. Dalam pendekatan heuristik Morison, O'Brien,
Johnson dan Schaaf, dua komponen gaya ini, inersia dan drag, ditambahkan secara
sederhana untuk menggambarkan gaya inline dalam aliran osilasi. Gaya transversal
tegak lurus terhadap arah aliran, karena pelepasan pusaran harus ditangani secara
terpisah. ( J.M.J. Journée and W.W. Massie,2001)
2.2.2 BEBAN GELOMBANG
Kekuatan besar terjadi ketika gelombang menghantam dek dan peralatan platform.
Jika ada celah udara yang tidak mencukupi, semua tindakan yang dihasilkan dari
gelombang, termasuk daya apung, inersia, drag dan slam, harus diperhitungkan (lihat
ISO 19901-1 dan ISO 19902).,(Muhamed A. El-Reedy,Phd,2012)
9
Gaya yang timbul dari perubahan tekanan akibay pengaruh perubahan percepatan
partikel gelombang oleh gangguan dari benda dalam medan aliran propagas
gelombang.
Gaya ekivalen dengan hasil kali anatara percepatan dengan massa tambah,sbb:
𝐹𝐴𝑥=𝜌𝐶𝑀𝑥 𝑎𝑥 𝐴𝑆 ("gaya/satuan panjang")
𝐹𝐴𝑧=𝜌𝐶𝑀𝑧 𝑎𝑧 𝐴𝑆 ("gaya/satuan panjang")
Di mana : Cm = Koefisien massa tambah
Di mana CDx dan CDz = koefisien hambatan (drag) untuk aliran arah horisontal dan vertikal
ux dan uz = kecepatan partikel horisontal dan vertikal
|ux| dan |uz| = harga absolut kecepatan partikel horisontal dan vertikal
2.2.7 GAYA GELOMBANG TOTAL
Gaya gelombang total yang berkerja pada sturuktur terpancang adalah merupakan
penjumlahan gaya inersia dan gaya redaman (hambatan)
Komponen gaya gelombang total adalah:
10
1
{
F Tx=F Ix + F Dx =ρ C Ix a x A S + C Dx A u x|u x|
2 }
1
F Tz=F Iz + F Dz =ρ {C a A + C
Iz z S Dz B u |u |}
z z
2
Sehingga resultan gaya gelombang total adalah:
F T = √ F 2Tx+ F 2Tz
2.2.8 GAYA TEKANAN PADA SLTT
( d F P ) =−ρg ζ 0 π R21 k e kz cos k ( x c −ct ) dz
Mengingat bahwa k2c2=w2 maka persamaan di atas dapat juga dituliskan sebagai:
( d F D ) =ρ C D R1 ω2 ζ 20 e2 kz sin ( k x c −ωt )|sin ( k xc −ωt )|dz
persamaan ini adalah untuk gaya drag per satuan panjang silinder
Dalam beberapa referensi gaya drag per satuan panjang juga dituliskan dalam notasi
huruf kecil fD sebagai berikut:
f D =ρ C D R1 ω2 ζ 20 e2 kz sin ( k x c −ωt )|sin ( k x c −ωt )|
11
Dalam beberapa referensi gaya drag per satuan panjang juga dituliskan dalam
notasi huruf kecil fD sebagai berikut:
2 2 2 kz
f D =ρ C D R1 ω ζ 0 e sin ( k x c −ωt )|sin ( k x c −ωt )|
GAYA TOTAL PER SATUAN PANJANG
Gaya gelombang total persatuan Panjang ini merupakan hasil dari kombinasi dari
gaya inersia dan gaya hambatan maka gaya total per satuan Panjang ditulisakan
dalam notasi huruf fT
f T = ρ {C D R1 u|u|−(1+ C M ) π R12 u̇ }
2.2.11 MOMEN GAYA INERSIA HORISONTAL
1
M I =+ ( 1+C M ) ρπ R 21 ζ 0 g cos ( k x c −ωt ) [ e
k ζ 0 sin (k xc −ωt )
[
−e−kd ] 2 d +ζ 0 sin ( k x c −ωt ) −
k ]
2.2.12 MOMEN GAYA HAMBATAN HORIZONTAL
−1 1
M D=
2
ρ R1 C D gζ 20 sin ( k x c −ωt )|sin ( k x c −ωt )|[ e
2k ζ 0
sin (k xc −ωt )
[
−e−2 kd ] 2 d+ ζ 0 sin ( k x c −ωt )−
k ]
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 PENGUMPULAN DATA
Wave Parameters
H= 4;6;8;10;12
𝜁= 2
d= 100
ω= 0.7
T= 8.97598
g= 9.81
λw= 125.79
d/λw= 0.794976
c 14.01407
12
kw= 0.04995
d/𝑔𝑇^2
= 0.126522
H/gT^2= 0.005061
Structure Size 3.2 Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total per
Satuan Panjang
D1= 2
Gaya inersia per satuan panjang pada silinder langsing
R1= 1 terpancang tegak diperoleh dari persamaan
f I =−(1+C M ) ρπ R21 ζ 0 ω2 e kz cos ( k x c −ωt )
Gaya hambatan per satuan panjang pada silinder langsing terpancang tegak diperoleh dari
persamaan
Sedangkan gaya total per satuan panjang merupakan jumlah dari gaya inersia per satuan
Panjang dan gaya hambatan per satuan panjang.
Dari Analisa data parameter gelombang, struktur, dan koefisien melalui persamaan gaya
inersia per satuan Panjang, gaya hambatan per satuan panjang, gaya total per satuan panjang
didapatkan nilai-nilai yang ditunjukkan pada Tabel 3.1 dibawah ini
Tabel 3.1 Hasil Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total per satuan
Panjang
13
H 4
14
θ fI fD fT t
(rad) (kN/m) (kN/m) (kN/m) (sec)
0.0000 -6.31146 0.00000 -6.31146 0.00
0.3142 -6.00255 -0.23021 -6.23277 0.45
0.6283 -5.10608 -0.83291 -5.93899 0.90
0.9425 -3.70978 -1.57789 -5.28767 1.35
1.2566 -1.95035 -2.18059 -4.13094 1.80
1.5708 0.00000 -2.41080 -2.41080 2.24
1.8850 1.95035 -2.18059 -0.23024 2.69
2.1991 3.70978 -1.57789 2.13189 3.14
2.5133 5.10608 -0.83291 4.27317 3.59
2.8274 6.00255 -0.23021 5.77234 4.04
3.1416 6.31146 0.00000 6.31146 4.49
3.4558 6.00255 0.23021 6.23277 4.94
3.7699 5.10608 0.83291 5.93899 5.39
4.0841 3.70978 1.57789 5.28767 5.83
4.3982 1.95035 2.18059 4.13094 6.28
4.7124 0.00000 2.41080 2.41080 6.73
5.0265 -1.95035 2.18059 0.23024 7.18
5.3407 -3.70978 1.57789 -2.13189 7.63
5.6549 -5.10608 0.83291 -4.27317 8.08
5.9690 -6.00255 0.23021 -5.77234 8.53
6.2832 -6.31146 0.00000 -6.31146 8.98
6.5973 -6.00255 -0.23021 -6.23277 9.42
6.9115 -5.10608 -0.83291 -5.93899 9.87
7.2257 -3.70978 -1.57789 -5.28767 10.32
7.5398 -1.95035 -2.18059 -4.13094 10.77
7.8540 0.00000 -2.41080 -2.41080 11.22
8.1681 1.95035 -2.18059 -0.23024 11.67
8.4823 3.70978 -1.57789 2.13189 12.12
8.7965 5.10608 -0.83291 4.27317 12.57
9.1106 6.00255 -0.23021 5.77234 13.02
9.4248 6.31146 0.00000 6.31146 13.46
9.7389 6.00255 0.23021 6.23277 13.91
10.053
1 5.10608 0.83291 5.93899 14.36
10.367
3 3.70978 1.57789 5.28767 14.81
10.681
4 1.95035 2.18059 4.13094 15.26
10.995
6 0.00000 2.41080 2.41080 15.71
11.309 -1.95035 2.18059 0.23024 16.16
15
7
11.623
9 -3.70978 1.57789 -2.13189 16.61
11.938
1 -5.10608 0.83291 -4.27317 17.05
12.252
2 -6.00255 0.23021 -5.77234 17.50
12.566
4 -6.31146 0.00000 -6.31146 17.95
12.880
5 -6.00255 -0.23021 -6.23277 18.40
13.194
7 -5.10608 -0.83291 -5.93899 18.85
13.508
8 -3.70978 -1.57789 -5.28767 19.30
13.823
0 -1.95035 -2.18059 -4.13094 19.75
14.137
2 0.00000 -2.41080 -2.41080 20.20
H=4m
8.00000
6.00000
4.00000
2.00000
θ (rad)
0.00000
00 83 66 50 33 16 99 82 65 49 32 15 98 81 65 48 31 14 97 81 64 47 30
00 .62 .25 .88 .51 .14 .76 .39 .02 .65 .28 .91 .53 .16 .79 .42 .05 .68 .30 .93 .56 .19 .82
-2.00000
.
0 0 1 1 2 3 3 4 5 5 6 6 7 8 8 9 10 10 11 11 12 13 13
-4.00000
-6.00000
-8.00000
fl fD fT
Dengan variasi tinggi gelombang (4m; 6 m; 8m; 10 m; 12 m) maka didapatkan grafik
yang dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini
16
H = 86 m
15.00000
20.00000
15.00000
10.00000
10.00000
5.00000
θ (rad)
5.00000
θ (rad)
0.00000
0.0000000 83 66 50 33 16 99 82 65 49 32 15 98 81 65 48 31 14 97 81 64 47 30
00 62 25 88 51 14 76 39 02 65 28 91 53 16 79 42 05 68 30 93 56 19 82
-5.00000
0. 0
1. 3
1. 6
2. 0
3. 3
3. 6
4. 9
9. 5
10 48
11 14
5. 2
5. 5
6. 9
6. 2
7. 5
8. 8
8. 1
10 31
11 97
12 81
13 64
13 47
0
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-5.00000
0
8
6
5
3
1
9
8
6
4
3
1
9
8
6
23
00
62
25
88
51
14
76
39
02
65
28
91
53
16
79
42
5
8
0
3
6
9
.0
.6
.3
.9
.5
.1
.8
0.
-10.00000
-10.00000
-15.00000
-20.00000
fl fD fT
fl fD fT
H = 10 m
25.0...
20.0...
15.0...
10.0...
5.0
θ (rad)
0.0
-5.0...0.0 0.6 1.2 1.8 2.5 3.1 3.7 4.3 5.0 5.6 6.2 6.9 7.5 8.1 8.7 9.4 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-10.0...
-15.0...
-20.0...
-25.0... fl fD fT
17
H = 12 m
30.00000
20.00000
10.00000
θ (rad)
0.00000
0. 0
1. 3
1. 6
2. 0
3. 3
3. 6
4. 9
9. 5
10 48
11 14
5. 2
5. 5
6. 9
6. 2
7. 5
8. 8
8. 1
10 31
11 97
12 81
13 64
13 47
0
0
8
6
5
3
1
9
8
6
4
3
1
9
8
6
23
00
62
25
88
51
14
76
39
02
65
28
91
53
16
79
42
5
8
0
3
6
9
-10.00000
.0
.6
.3
.9
.5
.1
.8
0.
-20.00000
-30.00000
fl fD fT
Gambar 3.1 Grafik Pengaruh Tinggi Gelombang terhadap Gaya Inersia, Gaya Hambatan,
dan Gaya Total per Satuan Panjang.
3.3 Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total Sepanjang Silinder Langsing
Terpancang Tegak (SLTT)
Gaya inersia sepanjang silinder langsing terpancang tegak diperoleh dari persamaan
k ζ 0 sin ( k x c −ωt )
F I =−( 1+Cm ) ρπ R21 ζ 0 g cos ( k x c −ωt ) [ e −e−kd ]
Gaya hambatan sepanjang silinder langsing terpancang tegak diperoleh dari persamaan.
1 18
E= ρ R1 C D gζ 20 ; F=sin ( k xc −ωt )
2
2 k ζ sin (k x −ωt )
G=e 0
; H =−e−2 kd
c
Sedangkan gaya total sepanjang SLTT merupakan jumlah dari gaya inersia dan gaya hambatan.
Dari Analisa data parameter gelombang, struktur, dan koefisien melalui persamaan gaya inersia,
gaya hambatan, gaya total sepanjang SLTT didapatkan nilai-nilai yang ditunjukkan pada Tabel
3.2 dibawah ini
Tabel 3.2 Hasil Analisa Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total Sepanjang SLTT
H 4
θ t A B C D FI E F G H FD FT
(sec
(rad) ) kN kN kN
1. - 1.
0.0 0.0 -126.4 1.0 0 0.01 -125.5 24.1 0.0 0 -0.00005 0.0 -125.5
1. - - 0.
0.3 0.4 -126.4 1.0 0 0.01 -115.7 24.1 0.3 9 -0.00005 -7.0 -122.7
0. - - 0. -
0.6 0.9 -126.4 0.8 9 0.01 -95.7 24.1 0.6 9 -0.00005 12.6 -108.3
0. - - 0. -
0.9 1.3 -126.4 0.6 9 0.01 -68.0 24.1 0.8 9 -0.00005 16.6 -84.6
0. - - 0. -
1.3 1.8 -126.4 0.3 9 0.01 -35.2 24.1 1.0 8 -0.00005 19.0 -54.2
0. - - 0. -
1.6 2.2 -126.4 0.0 9 0.01 0.0 24.1 1.0 8 -0.00005 19.8 -19.8
- 0. - - 0. -
1.9 2.7 -126.4 0.3 9 0.01 35.2 24.1 1.0 8 -0.00005 19.0 16.3
- 0. - - 0. -
2.2 3.1 -126.4 0.6 9 0.01 68.0 24.1 0.8 9 -0.00005 16.6 51.4
- 0. - - 0. -
2.5 3.6 -126.4 0.8 9 0.01 95.7 24.1 0.6 9 -0.00005 12.6 83.1
- 1. - - 0.
2.8 4.0 -126.4 1.0 0 0.01 115.7 24.1 0.3 9 -0.00005 -7.0 108.7
- 1. - 1.
3.1 4.5 -126.4 1.0 0 0.01 125.5 24.1 0.0 0 -0.00005 0.0 125.5
- 1. - 1.
3.5 4.9 -126.4 1.0 0 0.01 123.1 24.1 0.3 1 -0.00005 7.9 131.1
19
- 1. - 1.
3.8 5.4 -126.4 0.8 1 0.01 107.7 24.1 0.6 1 -0.00005 16.0 123.7
- 1. - 1.
4.1 5.8 -126.4 0.6 1 0.01 80.0 24.1 0.8 2 -0.00005 22.9 103.0
- 1. - 1.
4.4 6.3 -126.4 0.3 1 0.01 42.7 24.1 1.0 2 -0.00005 27.8 70.4
1. - 1.
4.7 6.7 -126.4 0.0 1 0.01 0.0 24.1 1.0 2 -0.00005 29.5 29.5
1. - 1.
5.0 7.2 -126.4 0.3 1 0.01 -42.7 24.1 1.0 2 -0.00005 27.8 -14.9
1. - 1.
5.3 7.6 -126.4 0.6 1 0.01 -80.0 24.1 0.8 2 -0.00005 22.9 -57.1
1. - 1.
5.7 8.1 -126.4 0.8 1 0.01 -107.7 24.1 0.6 1 -0.00005 16.0 -91.8
1. - 1.
6.0 8.5 -126.4 1.0 0 0.01 -123.1 24.1 0.3 1 -0.00005 7.9 -115.2
1. - 1.
6.3 9.0 -126.4 1.0 0 0.01 -125.5 24.1 0.0 0 -0.00005 0.0 -125.5
1. - - 0.
6.6 9.4 -126.4 1.0 0 0.01 -115.7 24.1 0.3 9 -0.00005 -7.0 -122.7
0. - - 0. -
6.9 9.9 -126.4 0.8 9 0.01 -95.7 24.1 0.6 9 -0.00005 12.6 -108.3
0. - - 0. -
7.2 10.3 -126.4 0.6 9 0.01 -68.0 24.1 0.8 9 -0.00005 16.6 -84.6
0. - - 0. -
7.5 10.8 -126.4 0.3 9 0.01 -35.2 24.1 1.0 8 -0.00005 19.0 -54.2
0. - - 0. -
7.9 11.2 -126.4 0.0 9 0.01 0.0 24.1 1.0 8 -0.00005 19.8 -19.8
- 0. - - 0. -
8.2 11.7 -126.4 0.3 9 0.01 35.2 24.1 1.0 8 -0.00005 19.0 16.3
- 0. - - 0. -
8.5 12.1 -126.4 0.6 9 0.01 68.0 24.1 0.8 9 -0.00005 16.6 51.4
- 0. - - 0. -
8.8 12.6 -126.4 0.8 9 0.01 95.7 24.1 0.6 9 -0.00005 12.6 83.1
- 1. - - 0.
9.1 13.0 -126.4 1.0 0 0.01 115.7 24.1 0.3 9 -0.00005 -7.0 108.7
- 1. - 1.
9.4 13.5 -126.4 1.0 0 0.01 125.5 24.1 0.0 0 -0.00005 0.0 125.5
- 1. - 1.
9.7 13.9 -126.4 1.0 0 0.01 123.1 24.1 0.3 1 -0.00005 7.9 131.1
- 1. - 1.
10.1 14.4 -126.4 0.8 1 0.01 107.7 24.1 0.6 1 -0.00005 16.0 123.7
- 1. - 1.
10.4 14.8 -126.4 0.6 1 0.01 80.0 24.1 0.8 2 -0.00005 22.9 103.0
- 1. - 1.
10.7 15.3 -126.4 0.3 1 0.01 42.7 24.1 1.0 2 -0.00005 27.8 70.4
11.0 15.7 -126.4 0.0 1. - 0.0 24.1 1.0 1. -0.00005 29.5 29.5
20
1 0.01 2
1. - 1.
11.3 16.2 -126.4 0.3 1 0.01 -42.7 24.1 1.0 2 -0.00005 27.8 -14.9
1. - 1.
11.6 16.6 -126.4 0.6 1 0.01 -80.0 24.1 0.8 2 -0.00005 22.9 -57.1
1. - 1.
11.9 17.1 -126.4 0.8 1 0.01 -107.7 24.1 0.6 1 -0.00005 16.0 -91.8
1. - 1.
12.3 17.5 -126.4 1.0 0 0.01 -123.1 24.1 0.3 1 -0.00005 7.9 -115.2
1. - 1.
12.6 18.0 -126.4 1.0 0 0.01 -125.5 24.1 0.0 0 -0.00005 0.0 -125.5
1. - - 0.
12.9 18.4 -126.4 1.0 0 0.01 -115.7 24.1 0.3 9 -0.00005 -7.0 -122.7
0. - - 0. -
13.2 18.8 -126.4 0.8 9 0.01 -95.7 24.1 0.6 9 -0.00005 12.6 -108.3
0. - - 0. -
13.5 19.3 -126.4 0.6 9 0.01 -68.0 24.1 0.8 9 -0.00005 16.6 -84.6
0. - - 0. -
13.8 19.7 -126.4 0.3 9 0.01 -35.2 24.1 1.0 8 -0.00005 19.0 -54.2
0. - - 0. -
14.1 20.2 -126.4 0.0 9 0.01 0.0 24.1 1.0 8 -0.00005 19.8 -19.8
Dengan variasi tinggi gelombang (4m; 6 m; 8m; 10 m; 12 m) maka didapatkan grafik yang dapat
dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini
H=4m
150.0
100.0
50.0
θ (rad)
0.0
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-50.0
-100.0
-150.0
FI FD FT
\
21
H=6m
250.00
200.00
150.00
100.00
50.00
θ (rad)
0.00
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
-50.000. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-100.00
-150.00
-200.00
-250.00
FI FD FT
H=8m
400.00
300.00
200.00
100.00
θ (rad)
0.00
9
1
8
4
0
7
3
9
0
6
3
5
2
8
4
.1
.7
.3
.9
.6
.2
.8
0.
0.
1.
1.
2.
3.
3.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
8.
8.
9.
10
10
11
11
12
13
13
-100.00
-200.00
-300.00
FI FD FT
22
H = 10 m
500.00
400.00
300.00
200.00
θ (rad)
100.00
0.00
.0 0.
6
1.
3
1.
9
2.
5
3.
1
3.
8
4.
4
5.
0
5.
7
6.
3
6.
9
7.
5
8.
2
8.
8 4 1 7 3 9 6 2
9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
8
-100.000
-200.00
-300.00
-400.00
FI FD FT
H = 12 m
800.00
600.00
400.00
200.00
θ (rad)
0.00
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-200.00
-400.00
-600.00
FI FD FT
23
Gambar 3.2 Grafik Pengaruh Tinggi Gelombang terhadap Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan
Gaya Total Sepanjang SLTT
3.4 Analisa Momen pada Dasar Laut akibat Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya
Total
Tabel 3.3 Hasil Analisa Momen Akibat Gaya Inersia, Gaya Hambatan, dan Gaya Total
H 4
θ t FI FD FT I MI MD MT
(rad) (sec)
0.00 0.00 -125.50 0.00 -125.50 179.98 -22587.89 0.00 -22587.89
0.31 0.45 -115.71 -7.01 -122.72 179.36 -20753.36 -1257.42 -22010.78
-
0.63 0.90 -95.70 -108.32 178.80 -17112.24 -2255.15 -19367.39
12.61
-
0.94 1.35 -68.00 -84.61 178.36 -12128.95 -2962.38 -15091.33
16.61
-
1.26 1.80 -35.24 -54.22 178.08 -6276.05 -3379.65 -9655.69
18.98
-
1.57 2.24 0.00 -19.76 177.98 0.00 -3517.05 -3517.05
19.76
-
1.88 2.69 35.24 16.26 178.08 6276.05 -3379.65 2896.40
18.98
-
2.20 3.14 68.00 51.39 178.36 12128.95 -2962.38 9166.57
16.61
-
2.51 3.59 95.70 83.09 178.80 17112.24 -2255.15 14857.09
12.61
2.83 4.04 115.71 -7.01 108.70 179.36 20753.36 -1257.42 19495.94
3.14 4.49 125.50 0.00 125.50 179.98 22587.89 0.00 22587.89
3.46 4.94 123.13 7.93 131.06 180.60 22236.57 1432.50 23669.07
3.77 5.39 107.72 15.95 123.67 181.16 19513.32 2889.75 22403.07
4.08 5.83 80.02 22.95 102.97 181.60 14531.52 4167.31 18698.83
4.40 6.28 42.67 27.75 70.43 181.88 7761.66 5047.87 12809.53
4.71 6.73 0.00 29.47 29.47 181.98 0.00 5362.69 5362.69
5.03 7.18 -42.67 27.75 -14.92 181.88 -7761.66 5047.87 -2713.78
5.34 7.63 -80.02 22.95 -57.07 181.60 -14531.52 4167.31 -10364.21
5.65 8.08 -107.72 15.95 -91.76 181.16 -19513.32 2889.75 -16623.58
5.97 8.53 -123.13 7.93 -115.20 180.60 -22236.57 1432.50 -20804.07
6.28 8.98 -125.50 0.00 -125.50 179.98 -22587.89 0.00 -22587.89
24
6.60 9.42 -115.71 -7.01 -122.72 179.36 -20753.36 -1257.42 -22010.78
-
6.91 9.87 -95.70 -108.32 178.80 -17112.24 -2255.15 -19367.39
12.61
10.3 -
7.23 -68.00 -84.61 178.36 -12128.95 -2962.38 -15091.33
2 16.61
10.7 -
7.54 -35.24 -54.22 178.08 -6276.05 -3379.65 -9655.69
7 18.98
11.2 -
7.85 0.00 -19.76 177.98 0.00 -3517.05 -3517.05
2 19.76
11.6 -
8.17 35.24 16.26 178.08 6276.05 -3379.65 2896.40
7 18.98
12.1 -
8.48 68.00 51.39 178.36 12128.95 -2962.38 9166.57
2 16.61
12.5 -
8.80 95.70 83.09 178.80 17112.24 -2255.15 14857.09
7 12.61
13.0
9.11 115.71 -7.01 108.70 179.36 20753.36 -1257.42 19495.94
2
13.4
9.42 125.50 0.00 125.50 179.98 22587.89 0.00 22587.89
6
13.9
9.74 123.13 7.93 131.06 180.60 22236.57 1432.50 23669.07
1
10.0 14.3
107.72 15.95 123.67 181.16 19513.32 2889.75 22403.07
5 6
10.3 14.8
80.02 22.95 102.97 181.60 14531.52 4167.31 18698.83
7 1
10.6 15.2
42.67 27.75 70.43 181.88 7761.66 5047.87 12809.53
8 6
11.0 15.7
0.00 29.47 29.47 181.98 0.00 5362.69 5362.69
0 1
11.3 16.1
-42.67 27.75 -14.92 181.88 -7761.66 5047.87 -2713.78
1 6
11.6 16.6
-80.02 22.95 -57.07 181.60 -14531.52 4167.31 -10364.21
2 1
11.9 17.0
-107.72 15.95 -91.76 181.16 -19513.32 2889.75 -16623.58
4 5
12.2 17.5
-123.13 7.93 -115.20 180.60 -22236.57 1432.50 -20804.07
5 0
12.5 17.9
-125.50 0.00 -125.50 179.98 -22587.89 0.00 -22587.89
7 5
12.8 18.4
-115.71 -7.01 -122.72 179.36 -20753.36 -1257.42 -22010.78
8 0
13.1 18.8 -
-95.70 -108.32 178.80 -17112.24 -2255.15 -19367.39
9 5 12.61
13.5 19.3 -
-68.00 -84.61 178.36 -12128.95 -2962.38 -15091.33
1 0 16.61
13.8 19.7 -
-35.24 -54.22 178.08 -6276.05 -3379.65 -9655.69
2 5 18.98
25
14.1 20.2 -
0.00 -19.76 177.98 0.00 -3517.05 -3517.05
4 0 19.76
Dengan variasi tinggi gelombang (4m; 6 m; 8m; 10 m; 12 m) maka didapatkan grafik yang dapat
dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini
H=4m
30000.00
20000.00
10000.00
θ (rad)
0.00
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-10000.00
-20000.00
-30000.00
MI MD MT
H=6m
50000
40000
30000
20000
θ (rad)
10000
0
-100000.0
-20000
0.
6
1.
3
1.
9
2.
5
3.
1
3.
8
4.
4
5.
0
H5.7= 68.3 m
6.
9
7.
5
8.
2
8.
8 4 1 7 3 9 6 2
9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
8
-30000
80000
-40000
60000
MI MD MT
40000
20000
θ (rad)
0
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-20000
-40000
26
-60000
MI MD MT
H = 10 m
100000
80000
60000
40000
θ (rad)
20000
0
.0 0.
6
1.
3
1.
9
2.
5
3.
1
3.
8
4.
4
5.
0
5.
7
6.
3
6.
9
7.
5
8.
2
8.
8 4 1 7 3 9 6 2
9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
8
-200000
-40000
-60000
-80000
MI MD MT
27
H = 12 m
150000
100000
50000
θ (rad)
0
0 6 3 9 5 1 8 4 0 7 3 9 5 2 8 4 1 7 3 9 6 2 8
0. 0. 1. 1. 2. 3. 3. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 8. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 13. 13.
-50000
-100000
MI MD MT
Gambar 3.3 Grafik Pengaruh Tinggi Gelombang terhadap Momen yang diakibat Gaya Inersia,
Gaya Hambatan, dan Gaya Total
BAB IV
KESIMPULAN
28
2. Dari hasil analisa data di atas dapat diketahui bahwa gaya Inersia
berpengaaruh besar terhadap stuktur sepanjang SLTT pada
gelombang kecil tetapi pada saat perubahan tinggi gelombang gaya
drag sepanjang SLTT akan semakin membesar sesuai dengan
kenaikan tinggi gelombang dalam dua siklus gelombang.
29
DAFTAR PUSTAKA
30