Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

“TEKNIK PELABUHAN”

Oleh:

Deni Rahmawati (2019D1B203P)

Ni Nyoman Listu Ayu Raspi (2019D1B176P)

Nia Camelia (2019DB095)

Rina Juniarti (2019D1B105)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI REKAYASA SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. kami
panjatkan puja dan puji syukur atas yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Teknik Pelabuhan yang
diadakan oleh dosen kami Bapak Ari Ramadhan Hidayat, ST., M.Eng.

Dalam penyusunan Tugas Makalah Teknik Pelabuhan ini, tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan Tugas ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, berbagai pihak, terutama kedua orang tua kami yang telah
memberikan baik moral maupun material, serta bimbingan dari dosen Teknik Pelabuhan kami,
sehingga kendala-kendala yang dihadapi teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih dan menjadi pertimbangan
pemikiran kepada yang membaca dan memahaminya. Kami sadar bahwa makalah ini masih
terdapat kekurangan dan belum sempurna, Untuk itu, kami berharap saran dan masukan demi
perbaikan pembuatan makalah kami kedepannya.

Mataram, 10 Mei 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................

2.1 Definisi Gelombang .................................................................................................... 3


2.2 Karakteristik Gelombang ............................................................................................. 4
2.3 Sumber Gelombang ..................................................................................................... 5
2.4 Teori Gelombang Linier (Airy Theory) ....................................................................... 6

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan / atau
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.69 Tahun 2001)
Sebagai negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam perekonomian Indonesia.
Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan
manusia di negeri ini..Fungsi utamanya ialah untuk berlabuhnya kapal, bertambatnya kapal-
kapal baik itu dari dalam mau pun luar negeri, serta turun dan naiknya penumpang.
Dalam perencanaan pembangunan pelabuhan ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan sehubungan dengan kondisi lapangan salah satunya adalah gelombang.
Gelombang menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada kapal dan bangunan pelabuhan.untuk
menghindari gangguan gelombang terhadap kapal yang berlabuh maka dibuat bangunan
pelindung yang disebut pemecah gelombang.Didalam tinjauan pelayaran,diharapkan bahwa
kapal-kapal dapat masuk kepelabuhan menurut alur pelayaran lurus (tanpa membelok) dan
alur tersebut harus searah dengan arah penjalaran gelombang terbesar dan arah arus.
Sehingga untuk merencakan pembanguna pelabuhan perlu mempelajari mengenai gelombang
dan karakteristiknya.
Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, seperti gelombang tali melalui tali
dan ada pula yang tidak memerlukan medium yang berarti bahwa gelombang tersebut
dapatmerambat melalui vakum ( hampa udara ) , seperti gelombang listrik magnet dapat
merambatdalam vakum. Perambatan gelombang dalam medium tidak diikuti oleh
perambatan media, tapi partikel-partikel mediumnya akan bergetar.Dilihat dari ketentuan
pengulangan bentuk,gelombang dibagi atas gelombang periodik dan gelombang non
periodik.Gelombang mekanik adalah sesuatu yang dapat dibentuk dan dirambatkan dalam zat
perantara bahan elastis. Sebagai contoh khusus diantaranya adalah gelombang
bunyi dalam gas, dalam zatcair dan dalam zat padat. Gelombang Elektromagnetik
perambatan secara transversal antaramedan listrik dan medan magnet ke segala arah.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari gelombang?
2. Bagaimana karakteristik gelombang?
3. Sebutkan sumber gelombang
4. Jelaslan mengenai teori gelombang linier (airy theory)

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari gelombang
2. Untuk mengetahui karakteristik gelombang
3. Untuk mengetahui sumber gelombang
4. Untuk mengetahui teori gelombang linier (airy theory)

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Gelombang
Gelombang merupakan faktor penting di dalam perencanaan pelabuhan. Gelombang di
laut bisa dibangkitkan oleh angin (gelombang angin), gaya tarik matahari dan bulan (pasang
surut), letusan gunung berapi atau gempa di laut (tsunami), kapal yang bergerak, dan
sebagainya.
Pada umumnya bentuk gelombang di alam adalah sangat kompleks dan sulit digambarkan
secara matematis karena ketidak-linieran, tiga dimensi dan mempunyai bentuk yang random
(suatu deret gelombang mempunyai tinggi dan periode berbeda) (Triatmodjo, 1996).
Gelombang laut digunakan untuk merencanakan bangunan-bangunan pelabuhan seperti
pemecah gelombang, studi ketenangan di pelabuhan, dan fasilitas-fasilitas pelabuhan
lainnya. Gelombang tersebut akan menimbulkan gayagaya yang bekerja pada bangunan
pelabuhan. Selain itu gelombang laut juga bisa menimbulkan arus dan transpor sedimen di
daerah pantai (Triatmodjo, 1996).
Gelombang dapat terjadi karena angin, pasang surut, gangguan buatan seperti gerakan
kapal dan gempa bumi. Pengaruh gelombang terhadap perencanaan pelabuhan antara lain :
 Besar kecilnya gelombang sangat menentukan dimensi dan kedalaman bangunan
pemecah gelombang.
 Gelombang menimbulkan gaya tambahan yang harus diterima oleh kapal dan
bangunan dermaga.
Besarnya gelombang laut tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
 ¾ Kecepatan angin.
 ¾ Lamanya angin bertiup.
 ¾ Kedalaman laut dan luasnya perairan.
Pada perencanaan pelabuhan penumpang dan barang diusahakan tinggi gelombang
serendah mungkin, dengan pembuatan pemecah gelombang maka akan terjadi defraksi
(pembelokan arah dan perubahan karakteristik) gelombang. Gelombang merupakan faktor
utama dalam penentuan tata letak (lay out) pelabuhan, alur pelayaran dan perencanaan
bangunan pantai (Triatmodjo, 1996). Oleh karena itu, pengetahuan tentang gelombang harus
dipahami dengan baik.
Menurut Triatmodjo (1999), gelombang di laut menurut gaya pembangkitnya dapat
dibedakan antara lain sebagai berikut :
a. Gelombang angina
b. Gelombang pasang surut
c. Gelombang tsunami
d. Gelombang karena pergerakan kapal

3
Untuk perencanaan bangunan pantai, yang paling penting dan berpengaruh adalah
gelombang angin dan gelombang pasang surut.
2.2 Karakteristik Gelombang
Gelombang merupakan fenomena alam penaikan dan penurunan air secara periodik dan
dapat dijumpai di semua tempat di seluruh dunia. Gross (1993) mendefenisikan gelombang
sebagai gangguan yang terjadi di permukaan air. Sedangkan Sverdrup at al, (1946)
mendefenisikan gelombang sebagai sesuatu yang terjadi secara periodik terutama
gelombang yang disebabkan oleh adanya peristiwa pasang surut.
Massa air permukaan selalu dalam keadaan bergerak, gerakan ini terutama ditimbulkan
oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air dan menghasilkan energi
gelombang dan arus. Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan
tergantung pada beberapa sifat gelombang, periode dan tinggi dimana gelombang dibentuk,
gelombang jenis ini disebut “Sea”. Gelombang yang terbentuk akan bergerak ke luar
menjauhi pusat asal gelombang dan merambat ke segala arah, serta melepaskan energinya ke
pantai dalam bentuk empasan gelombang. Rambatan gelombang ini dapat menempuh jarak
ribuan kilometer sebelum mencapai suatu pantai, jenis gelombang ini disebut “Swell”.
Gelombang mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari riak dengan ketinggian
beberapa centimeter sampai pada gelombang badai yang dapat mencapai ketinggian 30 m.
Selain oleh angin, gelombang dapat juga ditimbulkan oleh adanya gempa bumi, letusan
gunung berapi, dan longsor bawah air yang menimbulkan gelombang yang bersifat merusak
(Tsunami) serta oleh daya tarik bulan dan bumi yang menghasilkan gelombang tetap yang
dikenal sebagai gelombang pasang surut.
Sebuah gelombang terdiri dari beberapa bagian antara lain:
a) Puncak gelombang (Crest) adalah titik tertinggi dari sebuah gelombang.
b) Lembah gelombang (Trough) adalah titik terendah gelombang, diantara dua puncak
gelombang.
c) Panjang gelombang (Wave length) adalah jarak mendatar antara dua puncak
gelombang atau antara dua lembah gelombang.
d) Tinggi gelombang (Wave height) adalah jarak tegak antara puncak dan lembah
gelombang.
e) Periode gelombang (Wave period) adalah waktu yang diperlukan oleh dua puncak
gelombang yang berurutan untuk melalui satu titik.

Teori yang paling sederhana dan dasar adalah teori gelombang amplitudo kecil dan teori
gelombang linier yang dikemukakan oleh Airy, dimana :

Periode (T) = √ atau T2 =

Panjang gelombang (L) = (meter)

4
Kecepatan gelombang (C) = (m/s)

Frekuensi (f) =

(Bambang Triatmodjo, Pelabuhan hal 62)

dimana :

T = Periode (detik)

π = Konstanta; 3,14

d = Jarak antara muka air rerata dan dasar laut (meter)

g = Percepatan grafitasi bumi (m/s2)

L = Panjang gelombang (meter)

C = Kecepatan gelombang (m/s)

f = Frekuensi (hertz)

2.3 Sumber Gelombang


1) Angin
Angin yang bertiup di atas permukaan laut merupakan pembangkit utama gelombang.
Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan bergantung pada
beberapa sifat gelombang periode dan tinggi dimana gelombang dibentuk. Gelombang
seperti ini disebut Sea. Bentuk gelombang lain yang disebabkan oleh angin adalah
gelombang yang bergerak dengan jarak yang sangat jauh sehingga semakin jauh
meninggalkan daerah pembangkitnya gelombang ini tidak lagi dipengaruhi oleh angin.
Gelombang ini akan lebih teratur dan jarak yang ditempuh selama pergerakannya dapat
mencapai ribuan mil. Jenis gelombang ini disebut Swell.

2) Pasang Surut
Gelombang pasang surut yang terjadi di suatu perairan yang diamati adalah merupakan
penjumlahan dari komponen-komponen pasang yang disebabkan oleh gravitasi bulan,
matahari, dan benda-benda angkasa lainnya yang mempunyai periode sendiri. Tipe
pasang berbeda-beda dan sangat tergantung dari tempat dimana pasang itu terjadi
(Cappenberg, 1992).

3) Badai
Bentuk gelombang yang dihasilkan oleh badai yang terjadi di laut merupakan hasil
dari cuaca yang tiba-tiba berubah menjadi buruk terhadap kondisi perairan. Kecepatan
gelombang tinggi dengan puncak gelombang dapat mencapai 7 – 10 meter. Bentuk

5
gelombang ini dapat menghancurkan pantai dengan vegetasinya maupun wilayah pantai
secara keseluruhan (Pond and Picard, 1978).

4) Tsunami
Gelombang tsunami merupakan bentuk gelombang yang dibangkitkan dari dalam laut
yang disebabkan oleh adanya aktivitas vulkanis seperti letusan gunung api bawah laut,
maupun adanya peristiwa patahan atau pergeseran lempengan samudera (aktivitas
tektonik). Panjang gelombang tipe ini dapat mencapai 160 Km dengan kecepatan 600-
700 Km/jam. Pada laut terbuka dapat mencapai 10-12 meter dan saat menjelang atau
mendekati pantai tingginya dapat bertambah bahkan dapat mencapai 20 meter serta dapat
menghancurkan wilayah pantai dan membahayakan kehidupan manusia, seperti yang
terjadi di Kupang tahun 1993 dan di Biak tahun 1995 yang menewaskan banyak orang
serta menghancurkan ekosistem laut (Dahuri,1996).

5) Seiche
Gelombang seiche merupakan standing wave yang sering juga disebut sebagai
gelombang diam atau lebih dikenal dengan jenis gelombang stasioner. Gelombang ini
merupakan standing wave dari periode yang relatif panjang dan umumnya dapat terjadi di
kanal, danau dan sepanjang pantai laut terbuka. Seiche merupakan hasil perubahan secara
mendadak atau seri periode yang berlangsung secara berkala dalam tekanan atmosfir dan
kecepatan angin (Pond and Picard, 1978).
2.4 Teori Gelombang Linier (Airy Theory)
Teori Gelombang Airy ( teori amplitudo kecil ) diturunkan berdasarkan persamaan
Laplace untuk aliran tak rotasi ( irrotational flow ) dengan kondisi batas di dasar laut dan di
permukaan air. Terdapat beberapa anggapan yang digunakan untuk menurunkan persamaan
gelombang adalah sebagai berikut.
1) Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan, sehingga rapat masa adalah
konstan.
2) Tegangan permukaan diabaikan.
3) Gaya coriolis ( akibat perputaran bumi di abaikan ).
4) Tekanan pada permukaan air adalah seragam dan konstan.
5) Zat cair adalah ideal, sehingga berlaku aliran tak rotasi.
6) Dasar laut adalah horizontal, tetap dan impermeable sehingga kecepatan vertikal di
dasar adalah nol.
7) Amplitudo gelombang kecil terhadap panjang gelombang dan kedalaman air.
8) Gerak gelombang berbentuk silinder yang tegak lurus arah penjalaran gelombang
sehingga gelombang adalah dua dimensi.

Beberapa notasi yang digunakan di dalam perhitungan Gelombang Airy adalah :

d : jarak antara muka air rerata dan dasar laut (kedalaman laut)

6
η(x,t) : fluktuasi muka air terhadap muka air diam = η = a cos(kx −σt)

a : amplitudo gelombang

H : tinggi gelombang = 2 a

L : panjang gelombang, yaitu jarak antara dua puncak gelombang yang berurutan

T : Periode gelombang, yaitu interval waktu yang diperlukan oleh partikel air untuk kembali
pada kedudukan yang sama dengan kedudukan sebelumnya

C : Kecepatan rambat gelombang = L/T

k : angka gelombang = 2π / L

σ : frekuensi gelombang = 2π /T

g : gravitasi = 9,81 m/d2

Hubungan cepat rambat gelombang dengan panjang gelombang dan kedalaman adalah :

C= tanh

Dan hubungan panjang gelombang sebagai fungsi kedalaman adalah :

L= tanh

Sket definisi gelombang

Klasifikasi Gelombang Menurut Kedalaman Relatif

7
Berdasarkan kedalaman relatif, yaitu perbandingan antara kedalaman air dan panjang
gelombang L, (d/L), gelombang dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu

Selama penjalaran gelombang dari laut dalam ke laut dangkal, orbit partikel mengalami
perubahan bentuk seperti berikut:

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Gelombang adalah suatu getaran yang merambat, dalam perambatannyagelombang


membawa energi. Dengan kata lain, gelombang merupakangetaran yang merambat dan
getaran sendiri merupakan sumber gelombang.Jadi, gelombang adalah getaran yang
merambat dan gelombang yang bergerakakan merambatkan energi (tenaga).

Gelombang di laut bisa dibangkitkan oleh angin (gelombang angin), gaya tarik matahari
dan bulan (pasang surut), letusan gunung berapi atau gempa di laut (tsunami), kapal yang
bergerak, dan sebagainya. Gelombang dapat terjadi karena angin, pasang surut, gangguan
buatan seperti gerakan kapal dan gempa bumi. Gelombang mempunyai ukuran yang
bervariasi mulai dari riak dengan ketinggian beberapa centimeter sampai pada gelombang
badai yang dapat mencapai ketinggian 30 m.

Teori Gelombang Airy ( teori amplitudo kecil ) diturunkan berdasarkan persamaan


Laplace untuk aliran tak rotasi ( irrotational flow ) dengan kondisi batas di dasar laut dan di
permukaan air.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://indomaritim.id/pelabuhan-pengertian-dan-fungsinya/

http://eprints.undip.ac.id/34178/5/1667_chapter_II.pdf

http://e-journal.uajy.ac.id/1950/3/2TS13350.pdf

https://duniapendidikan.co.id/gelombang-laut/

http://eprints.undip.ac.id/34723/5/1718_CHAPTER_II.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai