“ TRANSFORMASI GELOMBANG
(REFRAKSI,DIFRAKSI,SHOALING)”
Nim : 052210020
Nim : 052210016
FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAN ISLAM LAMONGAN
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah Sumber Oceaongrafi.Dalam penyusunan
makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dengan sepenuh hati dalam menyelesaikan tugas
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat meperbaiki makalah
kami sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
umumnya dan kami sendiri khususnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI….…………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………...1
C. Tujuan………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Gelombang………………………………………………………….2
A. Kesimpulan………...…………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium ataupun tidak
melalui medium. Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium,seperti
gelombang tali melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan mediumyang
berarti bahwa gelombang tersebut dapat merambat melalui vakum (hampaudara),
seperti gelombang listrik magnet dapat merambat dalam vakum. Perambatan
gelombang dalam medium tidak diikuti oleh perambatan media, tapipartikel-
partikel mediumnya akan bergetar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gelombang
Gelombang adalah gerakan dari setiap partikel air laut berupa gerak
longitudinal, dan orbital secara bersamaan disebabkan oleh transmisi energy serta
waktu (momentum) dalam artian impuls vibrasi melalui berbagai ragam bentuk
matari, dalam hal ini berbentuk partikel air laut. Secara teoritis mediumnya sendiri
tetap tidak bergerak mengikuti arah energi yang melaluinya. Energi dimaksud bisa
berupa tiupan angin, gerak rotasi bumi atau gerak lapisan sedimen bawah laut,
gempa tektonik, dan lain-lain. Dengan adanya gelombang, maka sangat
mempermudah terjadinya proses kelarutan gas oksigen untuk kepentingan
kehidupan di laut. Selain itu gelombang juga merupakan salah satu faktor dalam
proses perubahan sifat bahan pencemar menjadi kurang bersifat toksik (weathered
pollutant) walaupun memerlukan waktu beberapa saat. Pengukuran gelombang
juga dapat dipakai untuk memprediksi kedalaman laut terutama pada perairan
dangkal, bila peralatan ukur tidak tersedia (Wibisono, 2011).
2
seluruh puncak gelombang melewati kecepatan gelombang. Gelombang yang
pecah dalam bentuk plunging tersebut umumnya gelombang-gelombang panjang
atau swell. Spilling merupakan bentuk gelombang pecah dengan muka gelombang
(front wave) sudah pecah sebelum tiba di pantai serta sempat mendekati kaki
pantai disebut surging. Tipe lain dari gelombang pecah yang biasa digunakan
untuk menentukan tipe pecah antara plunging dengan surging adalah collapsing.
Ukuran besar kecilnya gelombang umumnya ditentukan berdasarkan tingg
elombang. Tinggi gelombang ini bisa hanya beberapa millimeter saja tetapi
juga bisa sampai puluhan meter. Apabila kita mengamati perambatan gelombang
dilaut, seolah olah tampak air laut itu bergerak maju beserta dengan gelomb
angnya.Tetapi kenyataan sebernarnya tindakan demikian. Pada perambatan gel
ombang,yang bergerak maju sebenarnya adalah bentuknya saja, partikel air
nya sendiri hampir tidak bergerak maju (Nontji, 2007).
B. Transformasi Gelombang
3
akhirnya gelombang tersebut pecah (wave breaking) (Pratikto et al, 1997;
Triatmodjo, 1999).
Menurut Carter (1988), jika suatu muka barisan gelombang datang membentuk
sudut miring terhadap tepi pantai yang mempunyai kemiringan dasar landai
dengan kontur-kontur kedalaman sejajar dengan pantai, maka muka gelombang
akan berubah arah dan cenderung menjadi sejajar dengan garis pantai atau
mengalami proses pembiasan (refraksi).
4
2. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarnya tegak lurus
dengan arah rambatnya. Contoh: gelombang cahaya dan gelombang pada tali.
1. Gelombang Refraksi
5
Berdasarkan Hukum Snellius tentang Pembiasan yaitu :
1. Sinar yang dipantulkan dan dibiaskan terletak pada satu bidang yang
dibentuk oleh sinar datang dan garis normal dinding batas dititik datang.
2. Untuk pemantulan berlaku : sudut datang = sudut pantul.
3. Sinar yang datang dari medium dengan indeks bias kecil ke indeks bias
yang lebih besar dibiaskan mendekati garis normal dan sebaliknya.
4. Untuk pembiasan berlaku : perbandingan sinus sudut datng dengan sinus
sudut bias berharga konstan.
1. Gulungan gelombang laut yang bergerak menuju tepi pantai. Ketika masih
ditengah laut, gelombang laut biasanya bergerak ke berbagai arah . Tetapi
ketika mendekati garis pantai seakan- akan gelombang sejajar dengan garis
pantai. Kemudian pada saat pecah gelombang laut tepat sejajar.
2. Saat berenang di kolam kaki kita terlihat lebih pendek dalam air.
3. Fatamorgana di padang pasir dan di laut.
4. Pensil yang di masukkan kedalam air akan terlihat bengkok.
5. Kolam terlihat dangkal jika dilihat dari atas.
6. Ikan terlihat lebih dekat jika berada dalam air.
2. Gelombang Difraksi
Difraksi Gelombang tidak berlaku bila pada medium diberi penghalang atau
rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang
dapat melentur setelah melalui celah tersebut. Lenturan gelombang yang
disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang.
Jika penghalang celah yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak begitu
jelas terlihat. Muka gelombang yang melalui celah hanya melentur di bagian tepi
6
celah. Jika penghalang celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde panjang
gelombang, maka difraksi gelombang sangat jelas.
Celah bertindak sebagai sumber gelombang berupa titik, dan muka gelombang
yang melalui celah dipancarkan berbentuk lingkaran-lingkaran dengan celah
tersebut sebagai pusatnya
Sifat difraksi
Ketika gelombang air melewati celah yang mereka sebarkan, ini disebut
difraksi.Semakin besar panjang gelombang, semakin besar jumlah
difraksi.Difraksi terbesar terjadi ketika ukuran celah sekitar ukuran yang sama
dengan panjang gelombang.
7
3. Gelombang Shoaling
Shoaling terjadi karena gelombang mengalami kekuatan dari dasar laut saat air
semakin dangkal. Ini memperlambat gelombang – semakin dangkal air, semakin
lambat gelombangnya.
8
Memiliki panjang gelombang yang lebih pendek berarti gelombang semakin
tinggi. Anda dapat membayangkan gelombang yang diperpendek sebagai
‘tergencet’ ke samping – air dalam gelombang harus semakin tinggi karena tidak
ada banyak ruang untuk itu dalam panjang gelombang yang lebih pendek. Ini
seperti meremas selang pasta gigi – semua pasta gigi didorong ke atas.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gelombang adalah gerakan dari setiap partikel air laut berupa gerak
longitudinal, dan orbital secara bersamaan disebabkan oleh transmisi energy serta
waktu (momentum) dalam artian impuls vibrasi melalui berbagai ragam bentuk
matari, dalam hal ini berbentuk partikel air laut. Pembiasan Gelombang atau
refraksi adalah peristiawa pembelokan arah perambatan suatu gelombang.
Demikianlah isi makalah saya, atas kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
makalah ini, saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas keritik
teman-teman dan dosen pembimbing mata kuliah Oceanografi saya ucapkan
terimakasih.
10
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/18977395/makalah_gelombang
http://fisikazone.com/sifat-sifat-gelombang/
https://pencarian.id/berita/pengertian-tsunami-shoaling/
http://myilmukelautan.blogspot.com/2017/11/pengertian-gelombang-dan-
transformasi.html
11