Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKNIK PANTAI II

“MAKNA DAN RUANG LINGKUP TEKNIK PANTAI

SERTA PERSAMAAN DAN SIFATSIFAT GELOMBANG”

OLEH

NAMA : DELCI S. PUAY

NIM : 1823715768

KELAS :C

SEMESTER : VI (ENAM)

TEKNIK PERANCANGAN IRIGASI DAN PENANGANAN PANTAI

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul makna dan ruang lingkup teknik pantai, serta persamaan dan sifat sifat
gelombang, tepat pada waktunya.

Adapuan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada matakulia Teknik
Pantai 2. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menabah wawasan tentang makna dan
ruang lingkup teknik pantai, serta persamaan dan sifat sifat gelombang bagi para pembacadan
juga bagi penulis .

saya menyucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kulia Teknik Pantai 2 yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan kawasan sesuai bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga menyucapakn terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………......

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………....


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………...........
1.3 Tujuan Makalah…………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………..

2.1 Teknik Pantai…………………………………………………………………….

2.2 Devinisi Pantai……………………………………………………………………

2.3 Gelombang…………………………………………………………………………

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………….

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………

3.2 Saran…………………………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut Triatmodjo (1999), ada dua istila kepantaian yaitu pesisir (coast) dan pantai
(shore). Daerah pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapat pengaruh
laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air laut, sedangkan pantai adalah
daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air sudut terendah.
sehingga dalam pengembangannya perlu memperhatikan ekosistem pesisir terutama
kawasan pantai. Kawasan pantai ini sangat dinamis karena mengalami kontak langsung
dengan aktivitas manusia dan aktivitas alam terutama yang terjadi di laut. Selain itu,
pantai merupakan interaksi antara darat, laut, dan udara, sehingga pantai merupakan
kawasan yang sangat kompleks.

Upaya manusia dalam memanfaatkan kawasan pantai sering tidak dilandasi pemahaman
yang baik tentang perilaku pantai. Akibatnya, berbagai masalah pantai bermunculan.
Salah satunya adalah proses abrasi dan akresi garis pantai. Proses abrasi dan akresi garis
pantai pada mulanya timbul secara alami, akan tetapi proses akan berlangsung lebih cepat
jika pembangunan sarana kepentingan manusia tidak didasari dengan pengetahuan yang
baik tentang perilaku proses dinamika perairan pantai, dalam hal ini perubahan garis
pantai (Dewi, 2011).

Sebagian besar permasalahan pantai adalah erosi yang berlebihan. Erosi pantai terjadi
apabila di suatu pantai yang ditinjau mengalami kehilangan/pengurangan sedimen,
artinya sedimen yang terangkut lebih besar dari yang di endapkan. Sedimentasi dapat
mengurangi fungsi pantai atau bangunan..Erosi merupakan proses terbawanya tanah dan
lumpur kedalam laut dan meninggalkan pasir dan kerikil yang tetap berada di daerah
pantai.

Selain erosi, gelombang juga menyebabkan terjadinya abrasi, yaitu pengikisan pantai
oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan.
Perbandingan dari penambahan dan pengurangan sedimen merupakan keseimbangan
yang akan merefleksikan kestabilan garis pantai, sebaliknya bila terjadi abrasi akan
terjadi pengurangan pada pantai, dinamika yang terjadi akan mengarah kepada perubahan
bentuk dan garis pantai. Curah hujan dengan intensitas yang tinggi juga dapat
mempengaruhi perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai baik maju atau mundur
menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya pemanfaatan lahan, bertambah atau
berkurangnya luas daratan, terancamnya aktivitas manusia dan lain sebagainya.
Perubahan – perubahan yang terjadi ini mempunyai skala waktu (bulan, tahun, dekade
bahkan abad) dan ruang (dari suatu daerah pantai, lokal, regional, sampai tingkat
nasional).
2.1 Rumusan Masalah

1. apasaja yang ada dalam ruang lingkup teknik pantai

2. apa yang dimaksud dengan devinisi pantai

3. apa yang dimaksud dengan gelombang dan sifatsifatnya

2.2 Tujuan Masalah

1. dapat mengetahui pengertian ruang lingkup teknik sipil

2. dapat mengetahui pengertian devinisi panta

3. dapar mengetahui pengertian gelombang dan sifatsifatnya


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teknik Pantai

Teknik pantai merupakan adalah cabang dari teknik sipil yang bersandar pada ilmu teknik
kelautan ( oceanography),meteorology,mekanika fluida, elektronika,mekanika struktur, geologi
dan morfologi, matematika dan statistic, computer, mekanika tanah dan mekanika bahan.

Teknik pantai ini mempunyai aplikasi didaerah pantai, seperti contoh penanggulan masalah erosi
pantai dengan membuat bangunanbagunan disekitar pantai, penanggulan endapan di muara
sungai dan alur pelayaran serta kolam pelabuhan dan lain sebagainya.

Bidang studi teknik pantai meliputi kegiatankegiatan berikut ini :

1. perencanaan berbagai bangunan pantai seperti pemecah gelombang, jetti,groin, dinding


pantai,revetment, dan lain sebagainya.
2. Pengendalian masalah erosi pantai desngan pembuatan bangunan disekitar pantai dan
melakukan penambahan disedimen pantai.
3. Stabilisasi muara sungai dengan melakukan pengaruah dan pembuatan bangunan.
4. Peramalan arus dan elevasi muka air di astuari dan muara sungai serta pengaruhnya pada
kualitas air, gerak sedimen, pelayaran dan lain sebagainya.
5. Perencanaan pelabuhan dan bangunanbangunan pelengkapnya seperti pemecah gelombang,
dermaga,dolphin, system penambatan dan lain sebagainya.
6. Studi penyebaran panas disuatu pabrik, misalnya buang air panas dari pembangkitan listrik
tenaga gas dan uap (PLTGU) atau pengebaran polutan/limbah dari suatu pabrik.
7. Reklamasi daerah pantai untuk daerah industry atau pemukiman yang ada disekitar pantai
8. Pengukuran perairan pelabuhan dan pembuatan material pengerukan.

2. 2 Devinisi Pantai

Ada dua istilah tentang kepantaian dalam bahasa Indonesia yang sering rancu
pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore).Definisi dan batasan pantai (Triatmodjo,
1999) Pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang
surut, angin laut dan perembesan air laut. Sedangkan pantai adalah daerah di tepi perairan yang
dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah. Daerah daratan adalah daerah yang
terletak di atas dan di bawah permukaan tanah dimulai dari batas garis pasang tertinggi.

Pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang surut,
angin laut dan perembesan air laut. Sedangkan pantai adalah daerah di tepi perairan yang
dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah. Daerah daratan adalah daerah yang
terletak di atas dan di bawah permukaan tanah dimulai dari batas garis pasang tertinggi.
Daerah lautan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan air laut dimulai dari
sisi laut pada garis suhu terendah, termasuk dasar laut dan bagian di bawahnya.

Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak
tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi.

Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting
untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. Kriteria sempadan pantai yaitu daratan
sepanjang tepian yang lebarnya sesuai dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimum 100 m
dari titik pasang tertinggi ke arah daratan.

Perairan pantai adalah daerah yang masih dipengaruhi aktifitas daratan.

Pantai merupakan gambaran nyata interaksi dinamis antara air, gelombang dan material (tanah).
Angin dan air bergerak membawa material tanah dari satu tempat ke tempat lain, mengikis tanah
dan kemudian mengendapkannya lagi di daerah lain secara terus-menerus. Dengan kejadian ini
menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai.Perubahan garis pantai merupakan rangkaian
proses pantai yang diakibatkan oleh faktor eksternal (arus, gelombang, angin dan pasang surut)
dan internal (karakteristik dan tipe sedimen serta lapisan dasar dimana sedimen tersebut berada).
Perubahan garis pantai ini dapat disebabkan oleh hempasan gelombang yang menuju garis pantai
sehingga menyebabkan erosi dan abrasi.

Erosi adalah proses pengikisan padatan (sedimen tanah, batuan dan partikel lainnya) yang berada
di garis pantai yang terjadi karena adanya transportasi gelombang laut.Sedangkan abrasi
merupakan pengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya
areal daratan.Namun tidak selamanya hempasan gelombang yang menuju garis pantai dapat
menyebabkan erosi dan abrasi, dimana akan terjadi juga yang dinamakan sedimentasi.
Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga air
atau anginyang terjadi di pantai.Kombinasi hempasan gelombang dan arus pada bibir pantai
mempengaruhi pergerakan sedimen yang mengubah posisi garis pantai.Selain proses diatas curah
hujan dengan intensitas yang tinggi juga dapat mempengaruhi perubahan garis pantai. Perubahan
garis pantai juga dapat diprediksi dengan membuat model matematik yang didasarkan pada
imbangan sedimen pantai pada daerah pantai yang ditinjau.

Ditinjau dari profil pantai, daerah ke arah pantai dari garis gelombang pecah dibagi menjadi tiga
daerah yaitu inshore, foreshore, dan backshore. Perbatasan antara inshore dan foreshore adalah
batas antara air laut pada saat muka air rendah dan permukaan pantai. Proses gelombang pecah di
daerah inshore sering menyebabkan longshore bar yaitu gumuk pasir yang memanjang dan kira-
kira sejajar dengan garis pantai. Foreshore adalah daerah yang terbentang dari garis pantai pada
saat muka air rendah sampai batas atas dari uprush pada saat air pasang tinggi. Profil pantai
daerah ini memiliki kemiringan yang lebih curam daripada profil di daerah inshore dan
backshore. Backshore adalah daerah yang dibatasi oleh foreshore dan garis pantaiyang terbentuk
pada saat terjadi gelombang badai bersamaan dengan muka air tinggi.
2.3 Gelombang

Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan
air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal.Gelombang terjadi karena beberapa sebab,
antara lain:

a.Karena angin.

Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah
gelombang sesuai dengan arah angin.

b. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan
pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu
arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang.

c. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut.Gempa
terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di
dasar laut.Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan disebut dengan gelombang
Tsunami.

Gelombang yang bergerak menuju pantai memiliki ketinggian dan periode gelombang yang
tergantung kepada panjang fetch pembangkitannya. Fetch adalah jarak perjalanan tempuh
gelombang dari awal pembangkitannya. Fetch ini dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi
laut. Semakin panjang jarak fetchnya,ketinggian gelombangnya akan semakin besar.

Ada dua tipe gelombang bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya,yaitu:

1. Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave), mempunyai ketinggian kecil


dan kecepatan rambatnya rendah.Sehingga saat gelombang tersebut pecah di pantai akan
mengangkut sedimen (material pantai). Material pantai akan tertinggal di pantai (deposit)
ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalir
kembali ke laut.

2. Gelombang perusak pantai (Destructive wave), mempunyai ketinggian dan kecepatan rambat
yang besar (sangat tinggi).Air yang kembali berputar mempunyai lebih sedikit waktu untuk
meresap kedalam pasir. Ketika gelombang datang kembali menghantam pantai akan ada
banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai menuju ke tengah laut
atau ketempat lain.

Selain pembagian gelombang dari sisi sifat-sifatnya, gelombang di laut juga dapat dibedakan
menjadi beberapa macam tergantung pada gaya pembangkitannya, yaitu :

1.Gelombang yang disebabkan oleh angin.


Angin yang berhembus di atas permukaan laut akan memindahkan energinya ke air. Tekanan
angin akan menimbulkan tegangan pada permukaan laut, sehingga permukaan air yang semula
tenang akan terganggu dan timbul riak gelombang kecil di permukaan air. Apabila kecepatan
angin bertambah, riak tersebut menjadi semakin besar, dan apabila angin berhembus terus
akhirnya akan terbentuk gelombang. Semakin lama dan semakin kuat angin berhembus, semakin
besar gelombang yang terbentuk (Triatmodjo, 1999).

Angin yang bertiup di atas permukaan laut merupakan pembangkit utama gelombang.Bentuk
gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan bergantung pada beberapa sifat
gelombang periode dan tinggi dimana gelombang dibentuk.Gelombang yang bergerak dengan
jarak yang sangat jauh sehingga semakin jauh meninggalkan daerah pembangkitnya, tidak lagi
dipengaruhi oleh angin. Gelombang ini akan lebih teratur dan jarak yang ditempuh selama
pergerakannya dapat mencapai ribuan mil. Tinggi gelombang rata-rata yang dihasilkan oleh
angin merupakan fungsi dari kecepatan angin, waktu dimana angin bertiup, dan jarak dimana
angin bertiup tanpa rintangan.Umumnya semakin kencang angin bertiup semakin besar
gelombang yang terbentuk dan pergerakan gelombang mempunyai kecepatan yang tinggi sesuai
dengan panjang gelombang yang besar.Gelombang yang terbentuk dengan cara ini umumnya
mempunyai puncak yang kurang curam jika dibandingkan dengan tipe gelombang yang
dibangkitkan dengan angin yang berkeceptan kecil atau lemah.

2. Gelombang yang disebabkan oleh pasang surut.

Gelombang pasang surut yang terjadi di suatu perairan yang diamati adalah merupakan
penjumlahan dari komponen-komponen pasang yang disebabkan oleh gravitasi bulan, matahari,
dan benda-benda angkasa lainnya yang mempunyai periode sendiri.
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalalam pembahasan tentang makna dan ruang lingkup teknik pantai,serta persamaan dan sifat-
sifat gelombang, kita dapat mengetahui dan memahami tentang kawasan pantai.

3.2 Saran

Untuk memperoleh hasil perubahan garis pantai yang lebih baik atau sempurna sebaiknya pada
studi selanjutnya atau berikutnya dilakukan penelitian yang lebih akurat.

Anda mungkin juga menyukai