PENDAHULUAN
1
raya dan masjid. Pada kondisi pasang tertinggi, air laut dapat hampir
mencapai rumah penduduk. Bahkan banyak pohon disekitar pantai
tersebut yang rusak akibat hantaman gelombang air laut. Perubahan
garis pantai ini dirasa cukup mengancam, baik itu rumah penduduk,
fasilitas umum maupun ekosistem yang berada disekitar pantai tersebut.
Berdasarkan semua penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul :‘‘ ALTERNATIF BANGUNAN
PELINDUNG BERDASARKAN ANALISA PERUBAHAN GARIS
PANTAI DI NEGERI WOLU KECAMATAN TELUTIH
KABUPATEN MALUKU TENGAH”
2
1.4 Manfaat Penelitian
1.
Menambah ilmu pengetahuan bagi penulisan khususnya dalam
menganalisa perubahan garis pantai.
2.
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan perhatian
bagi Pemerintah Negeri Wolu untuk mengatasi dampak dari
perubahan garis pantai.
3.
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi institusi
maupun menjadi penelitian lainya yang memiliki topik terkait
dengan penelitian ini.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
di sebabkan oleh gelombang dan arus.arus dan gelombang merupakan faktor
kekuatan utama transport sedimen yang menentukan arah dan sebaran
sedimen.kekuatan ini juga yang menyebabkan karakteristik sedimen
berbeda sehingga komponen dasar perairan tersusun oleh bermacam-macam
sedimen.hal ini di sebabkan bentuk yang berbeda akan diendapkan pada
jarak yang berbeda dari sumbernya oleh kekuatan energi transportasinya
yang sama. (Rifardi.2012)
Transpor sedimen pantai sendiri adalah gerakan sedimen di daerah
pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus yang dibangkitkannya.
Transport sedimen pantai inilah yang akan menentukan terjadinya
sedimentasi atau erosi di daerah pantai.( Triatmojo,1999). Ada tiga
kelompok populasi sedimen yaitu gravel (kerikil) terdiri dari partikel
tunggal seperti boulder,cobble dan pebble; sand (pasir) terdiri dari pasir
sangat kasar ,kasar,medium,halus dan sangat halus serta mud(lumpur) terdiri
dari clay dan slit.(Rifardi.2012) Pada daerah pantai yang memiliki
karakteristik sedimen pasir halus, proses sedimen dipengaruhi oleh aktivitas
Oseanografi berupa arus, gelombang dan pasang surut(Putra, 2010).
Perpindahan sedimen pantai dapat diakibatkan oleh arus sungai,
gelombang, arus pasang surut, angin, dan penambangan pasir disekitar
pantai.Sedimen yang berasal dari erosi sungai, tebing pantai, dan dasar laut
kemungkinan akan diangkut ke lepas pantai oleh Rip Current. Sedangkan
sedimen dari lepas pantai ke garis pantai akan diangkut oleh arus gelombang
(mass transpor) dan longshore current.
Transpor sedimen dibedakan menjadi dua yaitu transport sedimen
menuju pantai (onshore), yang memiliki arah rata-rata tegak lurus pantai
dan meninggalkan pantai (offshore transport), yang memiliki transport
sepanjang pantai (longshore transport) yang memiliki arah rata-rata sejajar
pantai.
Transport sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada kemiringan
pantai dan bentuk dasar lautnya.proses transport sesdimen tegak lurus
sendiri biasanya terjadi pada daerah teluk dan pantai yang cenderung
memiliki gelombang yang tenang.pada saat terjadinya pergantian musim
5
dan terjadinya ombak,energi yang di hasilkan gelombang akan membuat
keadaan garis pantai mengalami perubahan sehingga terjadinya erosi yang
di tandai berubahnya garis pantai dan muncul adanya dinding pantai.
Karena terjadinya perubahan pantai akibat gelombang maka akan
mengakibatkan terbentuknya lembah namun hal itu juga akan dibarengi
dengan terbentuknya punggungan disepanjang lembah tersebut. Karana
peristiwa ini maka mengakibatkan terjadinya perubahan posisi gelombang
pecah karena pada umumnya gelombang akan pecah sebelum mencapai
punggungnya.
Transpor sedimen sejajar pantai terjadi pada daerah pantai yang
langsung berbatasan dengan samudera. Tranport sedimen jenis ini dapat
lebih muda terlihat karena transport jenis ini memberi pengaruh terhadap
bangunan – bangunan pantai yang menjorak ke laut. Akibat adanya
transport sedimen ini maka pada bangunan pantai yang menjulur ke laut
akan mengalami perbedaan pada kedua sisi bangunan pantai tersebut. Pada
satu sisi bangunan tersbeut akan di temukan adanya proses sedimentasi
sedangkan pada sisi lainnya terjadi proses erosi. Maka dari itu dalam
perencanaan untuk mendirikan bangunan pantai harus diperkirakan seberapa
besar pengaruh dan dampak dari transpor sedimen sebagai fungsi dari
gelombang dan arus. Hal itu harus dilakukan untuk mencegah kerusakan
pada daerah pantai. Akibat dari terjadnya transport sedimen sejajar pantai
sering di tandai dengan terbentuknya daratan yang beerada di antara satu
pulau dengan daratan utama.daratan yang muncul tersebut di kenal dengan
sebutan tombolo. Transpor sedimen sepanjang pantai dapat dihitung dengan
mengunakan rumus empiris. Rumus untuk menghitung transport sedimen
sepanjang pantai dikembangkan berdasarkan data pengukuran model dan
prototip pada pantai berpasir yang merupakan hubungan antara transpor
sedimen dan komponen fluks energi gelombang sepanjang pantai dalam
bentuk (Triatmodjo, 1999) :
𝜌𝑔
P1 = 𝐻2 𝐶 sin cos
𝛼
8 𝑏 𝑏 𝑏
𝛼𝑏 ………....................................…….................................………(2.1)
6
Dimana :
P1 = Rapat massa air laut (kg/m3)
Hb = Tinggi gelombang pecah (m)
7
Jenis-jenis atau type pantai berpengaruh pada kemudahan teradinya
erosi pantai. Berikut ini adalah penggolongan pantai di Indonesia
berdasarkan tipe – tipe paparan (shelf) dan perairan yaitu antara lain :
1.
Pantai Paparan
Pantai ini merupakan pantai dengan proses pengendapan yang lebih
dominan dibandingkan proses erosi atau abrasi.
2.
Pantai Samudra
Pantai ini merupakan pantai dimana proses erosi lebih dominan
dibandingkan dengan proses sedimen.
3.
Pantai Pulau
Pantai pulau merupakan pantai yang menggeliling pulau kecil.pantai ini
dibentuk oleh endapan sungai,batu gamping,endapan gunung berapi
atau endapan lainnya.
Proses kerusakan pantai yang berupa erosi pantai sering terjadi dan
sering di sebabkan secara alami maupun buatan.Untuk membuat
perancanana pelindung pantai maka Pemahaman akan sebab terjadinya erosi
merupakan salah satu hal penting untuk melakukan perencanaan
perlindungan pantai. Perlindungan pantai yang baik seharusnya bersifat
komprehensif dan efektif untuk menanggulangi permasalahan kerusakan
yang ada.
Untuk itu peneganan masalah yang terjadi di pantai seperti erosi
pantai,maka harus di ketahui atau di identifikasi terlebih dahulu. Karean
secara umum sering di ketahui yang membuat terjadinya kerusakan pantai
yaitu angin dan gelombang.
2.4. Angin
Angin merupakan energi yang terjadi dikarenakan adanya perbedaan
suhu antara udara dingin dan panas yang mengalir.(Kadir,1995). Angin
adalah udara yang bergerak sehingga memiliki kecepatan,tenagga, dan
arah.Penyebab dari pergerakan ini adalah pemanasan bumi oleh radiasi
matahari.Gerakan udara juga di sebabkan oleh berubahnya temperature di
atmosfer.saat terjadinya perpanasan udara maka rapat massanya akan
8
berkurang, sehingga udara tersebut naik dan terjadinya pergantian oleh
udara yang suhunya lebih rendah atau dingin yang berada di
sekitarnya.perubahan temperature atmosfer sendiri terjadi saat proses
penyerapan panas dari tanah dan air serta perubahan yang disebabkan oleh
siang dan malam, atau karena adanya pergantian musim dari musim dingin
ke musim panas.
Di Indonesia sendiri sering terjadinya musim yang di kenal dengan
musim timur dan musim barat.istilah ini banyak di ketahui banyak orang
tetapi kadang di tiap-tiap daerah mengenalnya dengan istilah lain tapi
memiliki arti yang mengerucut kepada hal yang sama sesuai dengan arah
utama angin yang bertiup di suatu daerah tertentu.kecepatan angin dapat di
ukur dengan suatu alat yaitu anemometer. Tetapi jika alat pengukur ini tidak
ada maka kecepatan angin dapat diperkirakan berdasarkan keadaan
lingkungan dengan menggunakan skala Beaufort. seperti pada tabel 2.1
dibawah ini :
Tabel 2.1.Skala Beaufort: (Triatmodjo, 2010)
Tingkat Sifat Angin Keadaan Lingkungan V P
0 Sunyi (calm) Tidak ada angin, asap mengumpul. 0–1 0,2
9
Lanjutann Tabel 2.1
10
besar.Kemudian diolah dan di tampilkan kembali dalam bentuk diagram
yang disebut dengan mawar angin.
2.5. Gelombang
Gelombang adalah pergerakan naik dan turunya air dengan arah tegak
lurus permukaan air laut. Gelombang laut di sebabkan oleh angin.Angin
dilautan mentransfer energinya ke perairan,menyebabkan riak-riak, alun
atau bukit,dan berubah menjadi gulungan gelombang.
Gelombang sendiri merupakan salah satu faktor penting dalam
menganalisis erosi pantai kerana gelombang merupakan faktor yang
mengakibatkan terjadinya kerusakan garis pantai. Gelombang juga di
pengaruhi oleh bebrapa faktor seperti angin, geometri laut dan gempa.
Gelombang juga dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung
pada daya pembangkitnya.
Tinggi gelombang rata – rata yang ditimbulkan oleh angin merupakan
fungsi dari kecepatan angin, Fetch (jarak tempuh gelombang) dan lama
hembus yang tak terbatas akan memberikan gelombang dengan periode dan
tinggi rata – rata yang tertentu, keadaan ini disebut Fully Developed Sea
(FDS). Tinggi gelombang juga dapat terus bertambah dan mencapai
maksimum pada saat energi yang didapat dari angin seimbang dengan
energi yang hilang karena adanya turbulensi maupun pecahnya gelombang.
(Yuwono,1982).
Gelombang memiliki sifat yang tergantung pada kecepatan
angin,durasi,dan jarak gelombang.Gelombang yang terbentuk oleh angin
akan sampai pada tepian pantai dan akan mengalami runup,serta penyurutan
yang kadang selalu terjadi pembawaan sedimen dan matrial di sekitar pantai
saat terjadinya proses penyurutan tersebut.
11
2.5.1 Kecepatan angin
Pengukuran angin yang di lakukan kebanyakan dari daratan.tetapi
seharusnya di dalam rumus-rumus pembangkit gelombang memerlukan
pengukuran di atas permukaan laut untuk di pakai datanya. Sehingga
diperlukan transformasi dari data angin di daratan yang terdekat dengan
lokasi penenlitian ke data angin di atas permukaan laut. Hubungaan antar
angin diatas laut dan angin didaratan terdekat di berikan oleh:
RL = UW/UL.......................................................................... (2.3)
Dimana:
Uw = Kecepatan angin di atas permukaan laut (m/s)
RL = Nilai yang di peroleh dari grafik hubungan antara
kecepatan angin di darat dan di laut
UL = Kecepatan angin di atas daratan (m/s)
Rumus serta grafik pembangkit gelombang mengandung variable UA,
yaitu faktor tegangan angin yang dapat dihitung dari kecepatan angin.
Setelah dilakukan berbagai konversi angin kecepatan angin seperti yang
dijelaskan diatas,kecepatan angin dikonversi pada faktor tegangan angin
dengan menggunakan rumus berikut (Triatmodjo,2010):
UA = W
1,23
…………………………………………….(2.4)
0,71U
Dimana :
Uw adalah kecepatan angin di laut dengan satuan m/d.
2.5.2 Fetch
Fetch adalah jarak perjalaanan tempuh gelombang dari awal
pembangkitanya. fetch ini di batasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi
laut, semakin panjang jarak fetchnya maka ketingginan gelombangnya
semakin besar. Pada daerah pembentukan gelombang, gelombang juga tidak
hanya di bangkitkan dalam arah yang sama dengan arah angin tetapi
kadang di bangkitkan dalam berbagai sudut terhadap arah angin. Fetch
rerata efektif di berikan dengan persamaan :
∑𝑋𝑖 cos 𝛼..................................................................................................
Feef = ∑ cos 𝛼 (2.5)
12
Dengan :
Feef : Fetch rerata efektif
Xi : Panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi
gelombang ke ujung akhir fetch
α : deviasi pada kedua sisi dari arah angin,dengan menggunakan
pertambahan 60 sampai sudut sebesar 420 pada kedua sisi dari arah
angin.
13
Dengan :
Hb : tinggi gelombang pecah
H’0 : tinggi gelombang laut dalam ekivalen (H’0 = Kr.H0)
L0 : panjang gelombang di laut dalam
db : kedalaman air pada saat gelombang pecah
m : kemiringan dasar laut
g : percepatan gravitasi
T : preiode
gelombang Kr : kofidien
refraksi
14
itu pantai yang menjadi salah satu tempat yang sangat membawa manfaat
bagi manusia harus di perhatikan agar tidak terjadinya kerusakan.
Secara alami, ancaman pada kawasan pantai yang paling segnifikan
adalah dari gelombang dan arus. Pantai dan infrastruktur disekitarnya perlu
dilindungi dari gelombang yang datang.Pola gelombang dan arus serta
sedimentasi yang terjadi di perairan pantai dapat menyebabkan kerusakan
pantai seperti terjadinya erosi pantai.(Danial, 2008).
Bangunan pelindung pantai digunakan untuk melindungi pantai
terhadap kerusakan karena serangan gelombang dan arus.ada bebrapa cara
yang dapat di lakukan untuk melindungi pantai yakni:
a) Memperkuat atau melindungi pantai agar mampu menahan serangan
gelombang
b) Mengubah laju transport sedimen sepanjang pantai.
c) Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai.
d) Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan
cara lainnya.
Jenis-jenis bangunan pelindung pantai yang bisa digunakan untuk
melindungi pantai dari kerusakan pantai seperti erosi yaitu :
a) Revetment
Revetmet/seawall adalah bangunan berupa dinding penahan
gempuran gelombang yang ditempatkan disepanjang kawasan yang akan
dilindungi. Penggunaan seawall dimaksudkan untuk memperkuat tepi pantai
agar tidak terjadi pengikisan akibat gempuran gelombang. Bangunan
revretment adalah suatu jenis bangunan pengaman pantai yang mana
merupakan salah satu solusi untuk menanggulangi yang banyak aktifitas
parawisatanya.(Sangari et al., 2019).
Tetapi bila dinding penahan tidak direncanakan dengan
baik,bangunan tersebut dapat cepat rusak terutama kerusakan pada bagian
kaki. Karena itu pada bagian dasar perlu dirancang suatu struktur pelindung
erosi yang cukup baik. Secara kasar profil seawall dapat dikelompokan
dalam bentuk: vertikal, miring, lengkung cembung, dan lengkung cekung.
15
Struktur dinding yang vertical kurang efektif menahan hempasan
gelombang terutama overtopping dibanding dengan dinding cekung.
Pemakaian dinding vertical dapat mempercepat scouring di kaki seawall
(pada air dangkal).namun struktur ini sangat murah dan cepat pengerjaanya
(sheet pile).
Struktur dinding miring yang terdiri dari tumpukan batu sangat
efektif untuk menyerapdan menghancurkan gelombang, mereduksi run-up,
overtopping dan scour. Dinding cembung dan miring kurang efektif untuk
mereduksi run-up dan overtopping. Struktur dinding cekung merupakan
srtuktur yang paling efektif mereduksi overtopping gelombang jika angin
laut tidak begitu keras. Jika puncak struktur akan digunakan sebagai jalan
maka desain ini merupakan bentuk yang terbaik untuk melindungi puncak
dan mereduksi hempasan air.
b) Seawall
Seawall hampir sama dengan Revetment yaitu di buat sejajar pantai
tapi seawall memiliki dinding relatif tegak dan melengkng.seawaall juga
dapat di katakan sebagai dinding banjir yang yang beerfungsi melindungi
dan menahan terhadap kekuatan gelombang. seawall umunya di buat
dengan konstruksi padat seperti beton,turap baja atau kayu,pasangan batu
bata atau pipa beton sehingga seawall tidak meredam energi
gelombang,tetapi gelombang yang memukul permukaan seawall akan di
pantulakan kembali dan menyebabkan gerusan pada bagian tumitnya.
Seawall berfungsi sebeagai pelindung pantai terhadap serangan
gelombang untuk menahan terjadinya limpasan gelombang ke daratan di
belakangnya. Biasanya tembok laut di gunakan untuk melindungi daerah
pemukiman dan fasilitas umum yang sudah sangat dekat dengan garis
pantai.Bangunan ini biasanya berbentuk dinding vertikal, miring, lengkung,
atau bertangga dan biasa terbuat dari pasangan batu, dinding beton atau buis
beton.(Sangari et al., 2019).
16
Gambar 2.1 Bentuk-Bentuk Seawall (sumber : Mangor, Drønen, Kærgaard, &
Kristensen, 2016)
c) Groin
Groin adalah struktur yang dibangun secara tegak lurus atau
melintang dari garis pantai. Tujuan dari bangunan ini adalah untuk
menangkap transpor sedimen yang menjalar sepanjang pantai agar dapat
digunakan untuk menambah suplai sedimen di pantai tersebut sehingga
pantai menjadi lebih lebar arah laut. (Utara & Baguala, n.d.).
Umumnya konstruksi Groin berupa konstruksi rubble mound atau
tumpukan batu baik berupa batu alam maupun buatan, cassion beton, turap,
tiang yang di pancang sejajar,namun ada bebrapa groin yang terbuat dari
konstruksi kayu.
Groin hanya dapat di gunakan untuk menghentikan longshore
transport dan tidak menghentikan onshore-off shore transport.
Gambar 2.2 Groin dari tumpukan batu (sumber : Groin dari tumpukan batu
(triatmodjo,1999)
17
d) Breakwater
Breakwater adalah bangunan pelindung pantai yang bertujuan untuk
mengurangi besarnya energi gelombang yang akan merusak daerah tertentu.
Bangunan ini dapat terbuat dari tumpuan batu baik batu alam maupun batu
buatan (lebih dikenal dengan nama rubble mound). (Pratikto, 1996)
Breakwater di bangun sebagai salah satu pelindung pantai terhadap erosi
dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai.
Breakwater dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu pemecah
gelombang lepas pantai dan sambung panatai.tipe pertama banyak di
gunakan pada perlindungan perairan pelabuhan ,sedangkan tipe kedua
sebagai pelindung pantai terhadap erosi.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
START
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Tahap Persiapan :
1. Studi Lieratur
2. Survei Pendahuluan
Analisa Data
Finish
19
3.2 Waktu Penelitian
Penulisan yang dilakukan untuk mendapatkan data-data dalam
penulisan tugas akhir maka waktu penelitian yang dibutuhkan dapat dilihat
dalam time schedule.
Tabel 3.1 Time Scedule Penulisan Skripsi
Tahun 2021 - 2022
No Jenis Kegiatan Sep Okt Nov Des Feb Mar Apr Mei Sep
Konsultasi Proposal
1 Dengan Dosen
Kosentrasi
2 Pengusulan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Perbaikan Proposal
5 Penelitian
6 Seminar Hasil
Perbaikan Hasil
7 Penelitian
8 Usulan Ujian Skripsi
9 Ujian Skripsi
Gambar. 3.2. Lokasi Penelitian, Pantai Desa Wolu (Sumber: Google Earth)
20
3.4 Alat Penelitian
Dalam melakukan penelitian guna mendapatkan data – data yang
diperlukan, maka perlu adanya alat dan bahan yang dipakai dalam
mendukung pengukuran di lapangan, untuk itu alat dan bahan yang dipakai
yaitu :
1. Meter Rol
2. Alat Tulis
3. Tide Staff ( alat ukur pasang surut manual ), dan alat bantu lain seperti
Perahu Nelayan
21
3.6 Teknik Analisa Data
Analisa data yang dibutuhkan dan dikelompokan sesuai identifikasi
permasalahannya, sehingga dapat hasil analisa yang efektif dan
terarah,analisa data yang diperlukan yaitu :
1.
Perhitungan pasang surut
2.
Analisa data angin untuk peramalan gelombang. Pengolahan data angin
yang didapat dari BMKG menjadi mawar angin (skema feekusensi
angin) dan dilanjutkan dengan perhitungan fetch untuk mengetahui arah
angin terbanyak dan terbesar pada lokasi penelitian.
3.
Analisa erosi garis pantai akibat gelombang. Perhitungan perubahan
garis pantai dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan CERC
dengan memakai program Excel 2010 dan menghitung transport
sedimen pantai dengan menggunakan rumus.
4.
Penetuan bangunan pelindung pantai.
22