Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Identifikasi Resiko Pekerjaan Konstruksi Pengaman Pantai


(Groin)

PUTRI ALFAJRIAH MASYHUDA


2020922042

UNIVERSITAS ANDALAS
PROGRAM PASCASARJANA TEKNIK SIPIL
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan izin kuasa-Nya
sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan topik
“Identifikasi Resiko Pekerjan Konstruksi Pengaman Pantai (Groin)” . Saya menyadari
pentingnya makalah saya ini, baik kewajiban saya sebagai mahasiswa maupun tanggung
jawab saya sebagai calon engineer dalam memperdalam wawasan saya di lingkungan
proyek, salah satunya Konstruksi Pengaman Pantai (Groin).
Tugas ini merupakan salah satu syarat penilaian di dalam mata kuliah Analisis
Resiko Proyek yang ditetapkan pada ajaran Semester II Program Magister Jurusan
Teknik Sipil Universitas Andalas. Adapun tugas makalah ini berisi kumpulan informasi
tentang konstruksi pemecah gelombang yang buat dengan tujuan untuk mempelajari dan
memahami mengapa diperlukan, jenis-jenisnya konstruksi pemecah ombak serta
identifikasi resiko pekerjaan tersebut saat di lapangan.
Dan sebelumnya, pada kesempatan kali ini, dengan kerendahan hati saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu saya,
yaitu:

1. Bapak Taufika Ophiyandri, S.T.,M.Sc.,Ph.D selaku dosen mata kuliah Analisis


Resiko Proyek, Universitas Andalas
2. Teman-teman Manajemen Konstruksi Infrastruktur angkatan tahun ajaran 2020
3. Orang tua dan keluarga saya

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Makalah saya yang sederhana ini
masih jauh dari kesempurnaan. Saya berharap kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak, baik dosen maupun teman-teman mahasiswa sekalian, sebagai bahan-
bahan evaluasi untuk saya agar kedepannya menjadi lebih baik. Akhir kata saya
mengucapkan terima kasih. Sekian.

Jakarta, Februari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................. 2


Daftar Isi ............................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 5
1.3 Sistematika Penulisan .............................................................................................. 5

BAB II DASAR TEORI


2.1 Pengertian Pemecah Gelombang ............................................................................. 6
2.2 Fungsi Pemecah Gelombang ................................................................................... 7
2.3 Groin ........................................................................................................................ 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Metodologi Penelitian ............................................................................................. 9

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wilayah pantai merupakan daerah yang intensif dimanfaatkan untuk kegiatan
manusia seperti kawasan pusat pemerintahan, pemukiman, industri, pelabuhan,
pertambakan, pertanian, perikanan, pariwisata dan sebagainya.
Pantai juga merupakan bagian dari lingkungan kawasan pesisir yang dinamis
dan selalu berubah. Proses perubahan yang terjadi di pantai merupakan akibat
kombinasi berbagai gaya yang bekerja di pantai meliputi angin, gelombang
(Triatmodjo,1999).
Permasalahan yang sering muncul pada daerah pantai adalah abrasi pantai yang
terutama disebabkan oleh akivitas gelombang laut. Salah satu metode penanggulangi
abrasi pantai adalah penggunaan struktur penahan gelombang pada area tertentu.
Gempuran gelombang yang besar dapat diredam dengan cara mengurangi energi
gelombang datang, sehingga gelombang yang menuju pantai energinya menjadi
kecil.
Penanggulangan abrasi pantai terutama bertujuan mempertahankan fungsi pantai
sebagai tempat hidup biota pantai, sebagai wadah muara sungai, sebagai areal
hunian nelayan dan obyek wisata. Dalam kaitan ini areal pantai yang kondisinya
baik (normal) akan besar artinya bagi pelaksanaan RUTRK (Rencana Umum Tata
Ruang Kota) dalam rangka mewujudkan peran Kota Padang secara optimal. Untuk
mewujudkan hal tersebut di atas perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam.
Proyek pembangunan pengaman pantai di Padang, Provinsi Sumatera Barat
merupakan proyek pembangunan yang memiliki resiko cukup tinggi atau suatu
keadaan yang terjadi dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya seperti faktor cuaca
dan terjadinya gelombang pasang surut tidak menentu, sehingga pekerjaan terlambat
salah satu resiko yang mungkin terjadi yang nantinya akan di bangun. Untuk itu,
pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dalam ini Balai Besar Wilayah
Sungai untuk melakukan upaya penanggulangan pantai tersebut, sehingga nantinya
dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan pembangunan pengaman pantai yang betul-
betul tepat sasaran dan berwawasan lingkungan.

4
Untuk dapat menanggulangi kerusakan pantai akibat gempuran gelombang di
pantai maka diperlukan konstruksi pemecah gelombang yang berfungsi untuk
memecahkan, merefleksikan dan mentransmisikan energi gelombang sebelum tiba
di pantai. Struktur penahan energi gelombang ini dapat terbuat dari struktur yang
masif/kaku dan bisa juga dengan yang fleksibel (tanaman hidup, struktur apung, dan
lainnya). Salah satu struktur pantai yang dapat mereduksi energi gelombang adalah
breakwater, yang merupakan bangunan penahan gelombang yang sangat efektif
untuk digunakan sebagai pelindung pantai terhadap abrasi dengan menghancurkan
energi gelombang sebelum mencapai pantai.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1) Dapat memahami mengapa diperlukan, jenis-jenis konstruksi pemecah ombak
serta identifikasi resiko pekerjaan tersebut saat di lapangan.
2) Melakukan identifikasi dan analisis resiko pada pelaksanaan konstruksi
proyek pembangunan pengaman pantai Padang, di Provinsi Sumatera Barat
yang menjadi objek penelitian dan mengelompokkan resiko tersebut kedalam
kategori tertentu

1.3 Sistematika Penulisan


BAB I, berisi tentang pendahuluan dan gambaran tentang isi dari penulisan.

BAB II, berisi tentang dasar teori yang digunakan dalam menjelaskan topik.

BAB III, berisi tentang jenis-jenis pemecah gelombang.

BAB IV, berisi tentang dampak lingkungan dari pemecah gelombang.

BAB V, berisi tentang kesimpulan.

5
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Pemecah Gelombang


Pemecah gelombang atau dikenal sebagai juga sebagai Pemecah ombak atau
bahasa Inggris breakwater adalah prasanana yang dibangun untuk memecahkan
ombak/ gelombang, dengan menyerap sebagian energi gelombang. Pemecah
gelombang digunakan untuk mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai
dan untuk menenangkan gelombang dipelabuhan sehingga kapal dapat merapat
dipelabuhan dengan lebih mudah dan cepat.
Pemecah gelombang harus didesain sedemikian sehingga arus laut tidak
menyebabkan pendangkalan karena pasir yang ikut dalam arus mengendap di
kolam pelabuhan. Bila hal ini terjadi maka pelabuhan perlu dikeruk secara
reguler.
Sebenarnya breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe
pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe
kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi
perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau
karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang,
seperti halnya pada perencanaan groin dan jetty. Penjelasan lebih rinci mengenai
pemecah gelombang sambung pantai lebih cenderung berkaitan dengan palabuhan
dan bukan dengan perlindungan pantai terhadap erosi. Selanjutnya dalam tinjauan
lebih difokuskan pada pemecah gelombang lepas pantai.
Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah
bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis
pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan
pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum
sampai ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini
dapat menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.

6
Seperti disebutkan diatas bahwa pemecah gelombang lepas pantai dibuat
sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai, maka tergantung
pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat
dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari
beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.

2.2 Fungsi Pemecah Gelombang


Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya
dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai.
Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya
energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan. Karena
pemecah gelombang ini dibuat terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih di
dalam zona gelombang pecah (breaking zone). Maka bagian sisi luar pemecah
gelombang memberikan perlindungan dengan meredam energi gelombang
sehingga gelombang dan arus di belakangnya dapat dikurangi.
Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam
gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian diteruskan
(transmisi) dan sebagian dihancurkan (dissipasi) melalui pecahnya gelombang,
kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya. Pembagian besarnya energi
gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan tergantung
karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan
peredam gelombang (permukaan halus dan kasar, lulus air dan tidak lulus air) dan
geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan).
Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi
pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang
pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang
bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan
sediment tersebut.

2.3 GROIN
Groin adalah banguna pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurus garis pantai
dan berfungsi untuk menahan transpor sedimen sepanjang pantai sehingga bias

7
mengurangi/menghentikan erosi yang terjadi. Bangunan ini juga bisa digunakan untuk
menahan masuknya transport sedimen sepanjang pantai ke pelabuhan atau muara
sungai.
Groin yang ditempatkan di pantai akan menahan gerak sedimen tersebut sehingga
sedimen mengendap di sisi sebelah hulu ( terhadap arah transport sedimen sepanjang
pantai ). Di sebelah hilir groin angkutan sedimen masih tetap terjadi sementara suplai
dari sebelah hulu terhalang oleh bangunan, akibatnya daerah di hilir groin mengalami
deficit sedimen sehingga pantai mengalami erosi. perlindungan pantai dengan
menggunakan satu buah groin tidak efektif. Biasanya perlindungan pantai dilakukan
dengan membuat suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa groin yang
ditempatkan dengan jarak tertentu (Triadmodjo, 1999 dalam Parmantoro, 2013).

Gambar 1. Groin tunggal dan perubahan garis pantai yang ditimbulkan


(sumber: Tawas, 2011)

Groin dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu tipe lurus, tipe T dan tipe L.
Menurut kontruksinya groin dapat berupa tumpukan batu, caisson beton, turap, tiang
yang dipancang berjajar, atau tumpukan buis beton yang didalamnya diisi beton

Gambar 2. Groin bentuk L (a) dan bentuk T (b) (sumber: Darmadi, 2010)

8
Di dalam perencanaan groin masih dimungkinkan terjadinya suplai pasir melintasi
groin ke daerah hilir. Pasir dapat melintasi groin dengan melewati sisi atasnya
(overpassing) atau melewati ujungnya (endpassing).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan dengan metode documentation review mengenai


resiko-resiko pada pembangunan pengaman pantai Padang, di Sumatera Barat.

9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Breakwater sangat berpengaruh guna menghambat proses sedimentasi serta abrasi
oleh ombak dari lautan oleh karena itu pembuatan breakwater di daerah pinggiran laut
telah dilaksanakan karena dampaknya sangat positif sekali jika dibuat serta ditangani
oleh para ahlinya.

Salah satu fungsi dari breakwater yaitu jika berkurangnya energi gelombang di
daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka
pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan
diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan
terbentuknya endapan sediment tersebut

Dalam pembuatan breakwater di pantai dilakukan guna mengurangi dampak dari


abrasi yang terjadi, disamping itu pula pembangunan breakwater ini dapat dijadikan
tempat sebagai tempat wisata dan tempat area memancing, tempat ini wisata ini dikelola
oleh warga setempat.

Kondisi abrasi ini perlu ditangani bersama antara instansi-instansi terkait guna
mencegah akibat yang berkelanjutan dan jika mungkin “mengembalikan”
(merehabilitasi/merestorasi) fungsi pantai sebagai kawasan umum, wisata, dan
prasarana social-religius masyarakat. Dalam hal ini pemerintah memiliki peranan
sangat besar yakni dalam usaha membangun pengaman pantai. Pengaman pantai
bertujuan untuk mencegah erosi pantai dan penggenangan daerah pantai akibat
limpasan gelombang (overtopping).
Penulis dapat menarik kesimpulan yang dapat diambil dari analisa resiko proyek
pembangunan pengaman pantai ini adalah sebagai berikut:

10
Analisa resiko dilakukan hanya pada dokumentasi review dikarenakan resiko
tersebut mempunyai tingkat kejadian atau sering dan juga dapat menimbulkan
dampak yang besar pada proyek pembangunan itu sendiri.

Saran

Penelitian ini fokus pada identifikasi dan respon resiko secara dokumentasi review.
Agar penelitian ini lebih komprehensif, maka perlu ditinjau resiko lainnya seperti
tinjauan langsung kelapangan, survei, resiko finance, manajemen dan sosial.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17492-4306100097-Paper.pdf

http://tukangbata.blogspot.com/2013/01/pemecah-gelombang-air-atau-breakwater.html

http://www.ilmutekniksipil.com/pelabuhan/breakwater-pemecah-gelombang-lepas-
lantai

http://sda.pu.go.id/index.php/berita-sda/pu-net/item

http://dhamadharma.wordpress.com/2010/04/19/analisis-proses-sedimentasi-yang-
terjadi-akibat-adanya-breakwater-di-pantai-balongan-indramayu/

12

Anda mungkin juga menyukai