UNIVERSITAS ANDALAS
PROGRAM PASCASARJANA TEKNIK SIPIL
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan izin kuasa-Nya
sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan topik
“Identifikasi Resiko Pekerjan Konstruksi Pengaman Pantai (Groin)” . Saya menyadari
pentingnya makalah saya ini, baik kewajiban saya sebagai mahasiswa maupun tanggung
jawab saya sebagai calon engineer dalam memperdalam wawasan saya di lingkungan
proyek, salah satunya Konstruksi Pengaman Pantai (Groin).
Tugas ini merupakan salah satu syarat penilaian di dalam mata kuliah Analisis
Resiko Proyek yang ditetapkan pada ajaran Semester II Program Magister Jurusan
Teknik Sipil Universitas Andalas. Adapun tugas makalah ini berisi kumpulan informasi
tentang konstruksi pemecah gelombang yang buat dengan tujuan untuk mempelajari dan
memahami mengapa diperlukan, jenis-jenisnya konstruksi pemecah ombak serta
identifikasi resiko pekerjaan tersebut saat di lapangan.
Dan sebelumnya, pada kesempatan kali ini, dengan kerendahan hati saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu saya,
yaitu:
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Makalah saya yang sederhana ini
masih jauh dari kesempurnaan. Saya berharap kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak, baik dosen maupun teman-teman mahasiswa sekalian, sebagai bahan-
bahan evaluasi untuk saya agar kedepannya menjadi lebih baik. Akhir kata saya
mengucapkan terima kasih. Sekian.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 5
1.3 Sistematika Penulisan .............................................................................................. 5
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Untuk dapat menanggulangi kerusakan pantai akibat gempuran gelombang di
pantai maka diperlukan konstruksi pemecah gelombang yang berfungsi untuk
memecahkan, merefleksikan dan mentransmisikan energi gelombang sebelum tiba
di pantai. Struktur penahan energi gelombang ini dapat terbuat dari struktur yang
masif/kaku dan bisa juga dengan yang fleksibel (tanaman hidup, struktur apung, dan
lainnya). Salah satu struktur pantai yang dapat mereduksi energi gelombang adalah
breakwater, yang merupakan bangunan penahan gelombang yang sangat efektif
untuk digunakan sebagai pelindung pantai terhadap abrasi dengan menghancurkan
energi gelombang sebelum mencapai pantai.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1) Dapat memahami mengapa diperlukan, jenis-jenis konstruksi pemecah ombak
serta identifikasi resiko pekerjaan tersebut saat di lapangan.
2) Melakukan identifikasi dan analisis resiko pada pelaksanaan konstruksi
proyek pembangunan pengaman pantai Padang, di Provinsi Sumatera Barat
yang menjadi objek penelitian dan mengelompokkan resiko tersebut kedalam
kategori tertentu
BAB II, berisi tentang dasar teori yang digunakan dalam menjelaskan topik.
5
BAB II
DASAR TEORI
6
Seperti disebutkan diatas bahwa pemecah gelombang lepas pantai dibuat
sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai, maka tergantung
pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat
dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari
beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.
2.3 GROIN
Groin adalah banguna pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurus garis pantai
dan berfungsi untuk menahan transpor sedimen sepanjang pantai sehingga bias
7
mengurangi/menghentikan erosi yang terjadi. Bangunan ini juga bisa digunakan untuk
menahan masuknya transport sedimen sepanjang pantai ke pelabuhan atau muara
sungai.
Groin yang ditempatkan di pantai akan menahan gerak sedimen tersebut sehingga
sedimen mengendap di sisi sebelah hulu ( terhadap arah transport sedimen sepanjang
pantai ). Di sebelah hilir groin angkutan sedimen masih tetap terjadi sementara suplai
dari sebelah hulu terhalang oleh bangunan, akibatnya daerah di hilir groin mengalami
deficit sedimen sehingga pantai mengalami erosi. perlindungan pantai dengan
menggunakan satu buah groin tidak efektif. Biasanya perlindungan pantai dilakukan
dengan membuat suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa groin yang
ditempatkan dengan jarak tertentu (Triadmodjo, 1999 dalam Parmantoro, 2013).
Groin dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu tipe lurus, tipe T dan tipe L.
Menurut kontruksinya groin dapat berupa tumpukan batu, caisson beton, turap, tiang
yang dipancang berjajar, atau tumpukan buis beton yang didalamnya diisi beton
Gambar 2. Groin bentuk L (a) dan bentuk T (b) (sumber: Darmadi, 2010)
8
Di dalam perencanaan groin masih dimungkinkan terjadinya suplai pasir melintasi
groin ke daerah hilir. Pasir dapat melintasi groin dengan melewati sisi atasnya
(overpassing) atau melewati ujungnya (endpassing).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Breakwater sangat berpengaruh guna menghambat proses sedimentasi serta abrasi
oleh ombak dari lautan oleh karena itu pembuatan breakwater di daerah pinggiran laut
telah dilaksanakan karena dampaknya sangat positif sekali jika dibuat serta ditangani
oleh para ahlinya.
Salah satu fungsi dari breakwater yaitu jika berkurangnya energi gelombang di
daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka
pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan
diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan
terbentuknya endapan sediment tersebut
Kondisi abrasi ini perlu ditangani bersama antara instansi-instansi terkait guna
mencegah akibat yang berkelanjutan dan jika mungkin “mengembalikan”
(merehabilitasi/merestorasi) fungsi pantai sebagai kawasan umum, wisata, dan
prasarana social-religius masyarakat. Dalam hal ini pemerintah memiliki peranan
sangat besar yakni dalam usaha membangun pengaman pantai. Pengaman pantai
bertujuan untuk mencegah erosi pantai dan penggenangan daerah pantai akibat
limpasan gelombang (overtopping).
Penulis dapat menarik kesimpulan yang dapat diambil dari analisa resiko proyek
pembangunan pengaman pantai ini adalah sebagai berikut:
10
Analisa resiko dilakukan hanya pada dokumentasi review dikarenakan resiko
tersebut mempunyai tingkat kejadian atau sering dan juga dapat menimbulkan
dampak yang besar pada proyek pembangunan itu sendiri.
Saran
Penelitian ini fokus pada identifikasi dan respon resiko secara dokumentasi review.
Agar penelitian ini lebih komprehensif, maka perlu ditinjau resiko lainnya seperti
tinjauan langsung kelapangan, survei, resiko finance, manajemen dan sosial.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17492-4306100097-Paper.pdf
http://tukangbata.blogspot.com/2013/01/pemecah-gelombang-air-atau-breakwater.html
http://www.ilmutekniksipil.com/pelabuhan/breakwater-pemecah-gelombang-lepas-
lantai
http://sda.pu.go.id/index.php/berita-sda/pu-net/item
http://dhamadharma.wordpress.com/2010/04/19/analisis-proses-sedimentasi-yang-
terjadi-akibat-adanya-breakwater-di-pantai-balongan-indramayu/
12