Anda di halaman 1dari 33

Quiz 3 (Bagian 2)

MEKANIKA GELOMBANG LAUT

Disusun Oleh :

Nama : Anzardisyah Bimasatya B.

NRP : 04311940000108

Dosen Pengampu : Sujantoko, S.T.,M.T

Departemen Teknik Kelautan


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga Tugas
Besar Mekanika Gelombang Laut dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan ini dibuat untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Mekanika Gelombang.
Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi, doa, maupun pikirannya. Saya
juga merasa sangat berterimakasih kepada Bapak Sujantoko, ST., MT selaku dosen mata
kuliah Mekanika Gelombang. Karena dengan bantuan Beliau, saya dapat mengatasi
hambatan- hambatan dalam menyelesaikan tugas dan laporan ini.
Harapan saya semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. saya juga berharap pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis. Penulis mohon maaf atas
kekurangan dan kesalahan dalam laporan ini baik disengaja ataupun tidak. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.

Surabaya, 22 Desember 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini dunia mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai bidang. Berbagai
bidang itupun juga termasuk kemajuan di bidang kelautan yang terkenal merupakan medan
yang sangat sulit bagi manusia. Hal ini karena bidang kelautan memiliki ketidak pastian
dalam berbagai hal. Oleh sebab itu sangat penting untuk kita terutama mahasiswa Teknik
Kelautan dalam mengetahui dan mempelajari segala hal tentang laut.

Laut merupakan sumber daya yang dimiliki oleh Bumi. Bumi adalah planet yang
istimewa sehingga mempunyai air yang jumlahnya sangat mencukupi bagi semua makhluk
hidup. Selain itu, Bumi juga mempunyai karakteristik khusus yang sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup. Tidak ada planet di tata surya ini yang menyamai Bumi sebagai planet yang
cocok digunakan untuk tempat tinggal. Air melimpah menutupi permukaan Bumi. Sebagai
sumber daya alam, air merupakan elemen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk
dapat bertahan hidup. Maka dari itulah keberadaan laut sangatlah penting, tidak hanya bagi
Bumi namun juga makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Berbicara mengenai laut, sepertinya tidak akan pernah ada ujungnya karena banyak sekali
yang bisa dibicarakan. Mulai dari manfaat laut, macam- macam laut, nama- nama laut di
Bumi (inti Bumi), keadaan bawah laut, fenomena- fenomena yang terjadi di laut dan lain
sebagainya. Semua mengenai laut memanglah sangat menarik untuk dibicarakan, dan salah
satunya mengenai fenomena- fenomena yang terjadi di lautan. Banyak hal yang perlu
dipelajari dalam bidang kelautan. Salah satunya adalah Pasang –Surut.

Bagian bumi terbagi atas bagian daratan dan lautan. Pada bagian lautan, seringkali
kita mendengar istilah pasang dan surut air laut yang diakibatkan oleh gravitasi bulan.
Jarak permukaan lautan yang berbeda-beda terhadap bulan mengakibatkan pasang dan
surut air laut juga tidak memberikan angka yang sama persis. Tidak semua titik di bumi
mempunyai
jarak yang sama terhadap bulan terhadap bulan, titik yang paling dekat terhadap bulan
mempunyai percepatan lebih tinggi dibanding titik di pusat bumi, sedangkan titik yang
paling jauh terhadap bulan mempunyai percepatan lebih rendah dibanding titik di pusat
bumi.

Selain pasang dan surut, fenomena alam yang sering terjadi di lautan adalah arus
laut atau sea currents. Arus laut merupakan gerakan molekul air laut (massa air laut) yang
pada umumnya dengan arah horisontal dan vertikal yang menyebabkan terjadinya
sirkulasi air, bisa berskala kecil tetapi bisa pula berukuran sangat besar. Arus laut juga
diartikan sebagai pergerakan air laut yang mempunyai peredaran tetap dan teratur menuju
kesetimbangan.

Fenomena terakhir yang juga paling akrab di telinga masyarakat awam adalah
ombak, atau dapat pula disebut dengan gelombang laut dan sea wave. Gelombang laut
merupakan pergerakan massa air dengan arah vertikal atau naik turun. Hal ini
menyebabkan bahwa massa air tersebut tidak berpindah ke tempat lainnya, melainkan
hanyalah naik turun saja. Gelombang laut merupakan deretan impuls yang berurutan yang
terlihat sebagai perubahan ketinggian permukaan air laut, yaitu dari elevasi maksimum
(puncak) ke elevasi minimum (lembah).

Ketika pergerakan tersebut biasa disebut dengan elevasi, yang umumnya diukur
menurut periode waktu yang telah ditentukan (time series period). Maka dari itu, penulis
akan membahas mengenai perhitungan elevasi muka air yang dikaitkan dengan beberapa
elemen bersinggungan.
1.2. Rumusan Masalah

Berbicara mengenai laut, sepertinya tidak akan pernah ada ujungnya karena
banyak sekali yang bisa dibicarakan. Mulai dari manfaat laut, macam- macam laut,
nama- nama laut di Bumi , keadaan bawah laut, fenomena- fenomena yang terjadi di laut
dan lain sebagainya. Semua mengenai laut memanglah sangat menarik untuk dibicarakan,
dan salah satunya mengenai fenomena- fenomena yang terjadi di lautan. Banyak hal yang
perlu dipelajari dalam bidang kelautan. Salah satunya adalah Pasang –Surut. Parameter
pasang surut seperti amplitudo pasang surut atau parameter gelombang seperti tinggi
gelombang signifikan merupakan parameter fluktuasi permukaan air laut yang sangat
penting dalam perancangan struktur pantai. Amplitudo pasang surut atau tinggi
gelombang signifikan diperoleh dari hasil analisa data series elevasi permukaan air.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditentukan rumusan


masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambar scater diagram dari H dan T?


2. Berapa nilai Hmax, Tmax, H1/10, T1/10, H1/3, T1/3, Hrata2, Trata2, Hrms, serta
varians dari data tinggi gelombang?
3. Bagaimana hubungan H1/3 dan Hrms jika menggunakan teori?
4. Bagaimana bentuk histogram gelombang jika merujuk dari data yang dikaji?
5. Berdasarkan histogram yang didapat, bagaimana fungsi kerapatan gelombang?
6. Bagaimana perbandingan fungsi kerapatan yang didapat dengan fungsi kerapatan
Rayleigh?
7. Bagaimana tahapan pekerjaan dan rumus yang digunakan dalam penyusunan data?
1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan poin-poin rumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan


penulisan makalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentuk gambar scater diagram dari H dan T.


2. Untuk mengetahui nilai Hmax, Tmax, H1/10, T1/10, H1/3, T1/3, Hrata2, Trata2,
Hrms, serta varians dari data tinggi gelombang.
3. Untuk mengetahui hubungan H1/3 dan Hrms jika menggunakan teori.
4. Untuk mengetahui bentuk histogram gelombang jika merujuk dari data yang dikaji.
5. Untuk mengetahui fungsi kerapatan gelombang berdasarkan histogram yang
didapat.
6. Untuk mngetahui perbandingan fungsi kerapatan yang didapat dengan fungsi
kerapatan Rayleigh.
7. Untuk mengetahui tahapan pekerjaan dan rumus yang digunakan dalam
penyusunan data.
BAB II

DASAR TEORI

2.1. Gelombang

Gelombang adalah gerakan bolak-balik dalam satu periode gelombang (waktu


yang diperolehdan banyak getaran). Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara
satuan berulang darisebuah pola gelombang. Dalam sebuah gelombang sinus, panjang
gelombang adalah jarak antara puncak. Sedangkan, tinggi gelombang adalah jarak antara
puncak dan lembah. Periode gelombang adalah waktu yang diperlukan gelombang untuk
mencapai titik awalnya.

 Transmisi Gelombang
Gelombang yang menjalar menuju pantai dan melewati suatu struktur
terendam, seperti Submerged Breakwater, akan sedikit dipantulkan dan
sebagian besar ditransmisikan melewatistruktur tersebut.
Struktur Submerged Breakwater adalah struktur pemecah gelombang
yang elevasi puncaknya berada di bawah permukaan air. Gelombang yang
melewatI Submerged Breakwater akan bertransformasi, mengalami
perubahan bentuk, baik panjang gelombang(L), maupun tinggi gelombangnya
(H), akibat gangguan dari struktur tersebut. Besargelombang yang
ditransmisikan perlu diketahui untuk keperluan profesi Teknik Kelautan.
 Run-up dan Run-down Gelombang
Pada saat gelombang menghantam lereng suatu struktur, gelombang
tersebut akan mendaki permukaan lereng tersebut.
Besarnya run-up / run-down gelombang tergantung pada bentuk dan
kekasaran permukaan lereng, kedalaman perairan di dasar lereng, kemiringan
dasar laut di depan lereng,karakteristik gelombang dan permeabilitas
bangunan. Oleh karena banyaknya variabel yang berpengaruh, maka besarnya
run-up sangat sulit ditentukan secara analitis.
2.2. Elevasi Muka Air Laut

Kita sering melihat air laut, terkadang ada pergerakan di permukaan air laut
tersebut. Pergerakan yang terjadi di permukaan air laut disanya disebabkan oleh arus laut
atau Sea Currents, gelombang laut Sea Wave yang lebih dikenal dengan ombak, dan
Pasang Surut atau pasut.

Ketiga pergerakan tersebut terjadi seluruh lautan bumi. Arus laut merupakan
Gerakan molekul air laut (massa air laut) yang pada umumnya dengan arah horisontal dan
vertikal yang menyebabkan terjadinya sirkulasi air, bisa berskala kecil tetapi bisa pula
berukuran sangat besar. Arus laut juga diartikan sebagai pergerakan air laut yang
mempunyai peredaran tetap dan teratur menuju kesetimbangan.

Ombak merupakan Deretan pulsa-pulsa yang berurutan yang terlihat sebagai


perubahan ketinggian permukaan air laut, yaitu dari elevasi maksimum (puncak) ke
elevasi minimum (lembah).

Pasut merupakan Fenomena naik dan turunnya permukaan air laut secara periodik
yang disebabkan oleh pengaruh gravitasi benda-benda langit terutama bulan dan matahari
terhadap massa air laut di bumi.

Pergerakan - pergerakan tersebut biasanya di sebut dengan elevasi. Yang


kemudian akan dibahas oleh penulis.

2.3. Statistik Gelombang

Untuk dapat menganalisis gelombang laut yang bersifat acak maka diperlukan
penyedehanaan, yaitu dengan mengasumsikan bahwa suatu gelombang acak dapat
diuraikan menjadi gelombang sinusoidal (monokromatis) tak berhingga jumlahnya yang
mempunyai tinggi, panjang dan perioda gelombang yang berbeda-beda. Salah satu
metoda yang dipakai untuk mempelajari gelombang acak ini adalah dengan melakukan
analisis statistik gelombang dan spektrum gelombang.
Tujuan analisis statistik gelombang ini adalah untuk mendapatkan hasil yang
terdefinisi baik dan mempunyai arti statistik dari catatan analog gelombang. Dari
catatan gelombang akan diestimasi 3 parameter yaitu :

1. Tz, yaitu perioda rata-rata zero up Crossing.

2. Hs, yaitu tinggi gelombang signifikan.

3. Hmax, yaitu tinggi gelombang yang paling mungkin dari gelombang


Zero Up-crossing terbesar dalam waktu 3 jam.

2.4. Metode Zero Up-crossing

Metode Zero Up-crossing adalah salah satu parameter gelombang. Berdasarkan


metode Zero Up-crossing, satu buah gelombang didefinisikan dari suatu titik di Still
Water Level (SWL) yang akan membentuk satu puncak sampai mencapai titik lain di
SWL yang akan membentuk puncak berikutnya.

Dengan menggunakan metode Zero Up-crossing, akan diperoleh elevasi muka air
dan periode gelombang yang baru. Metode ini menggunakan bantuan software matlab.
Persamaan yang dimasukan ke dalam software “MatLab” :
%ngebaca data time series dlm format .xls baca=xlsread(Quiz3_Mekgel _Anzardisyah Bimasatya
Bramana_0431194000108.xlsx',’Bagian-2’ ,'C2:C1025');

[a b]=size(baca);
etabaru=baca(:,1);

%zero up crossing

dt=180/a;

k=1;

for h=1:a-1;
if (etabaru(h+1)>=etabaru(h) & etabaru(h+1)*etabaru(h)<=0);

indexup(k)=h+1;

zeroup(k)=h-(etabaru(h)*dt/(etabaru(h+1)-etabaru(h)));

k=k+1;

end

end

for i=1:k-2;

puncakup(i)=max(etabaru(indexup(i):indexup(i+1)));

lembahup(i)=min(etabaru(indexup(i):indexup(i+1)));

HUP(i)=puncakup(i)-lembahup(i);

TUP(i)=(zeroup(i+1)-zeroup(i))*dt;

end

%menulis file data hasil zero up crossing

HPT=transpose(HUP);

TPT=transpose(TUP);

zuc=[HPT,TPT];

xlswrite(Quiz3_Mekanika gelombang_Anzardisyah Bimasatya


Bramana_0431194000108.xlsx',’Bagian-2’ ,’F2’)
Gambar 2.1. Screenshoot pemograman Zero-upcrossing menggunakan software matlab
BAB III

METODOLOGI

3.1. Langkah Kerja

1. Pengerjaan menggunakan Microsoft Office Excel dan Matlab.

2. Masukkan data sesuai rumus yang ditentukan, berbeda setiap orangnya (sesuai urut
absen di kelas).

3. Mencari tinggi gelombang dan periode gelombang menggunakan matlab.


4. Hitung nilai Hmax, Tmax, H1/10, T1/10, H1/3, T1/3, Hrata2, Trata2, Hrms,standard
deviasi, range, kelas, panjang kelas serta varians,dari data tinggi gelombang dan
periode gelombang..

5. Tentukan data akan dibagi menjadi berapa kelas.

6. Tentukan interval tiap kelasnya dan nilai tengahnya.

7. Buat Histogram dengan interval pada sumbu x dan frekuensi data pada sumbu
y ,menggunakan Data > Data Analysis > Histogram > Show Chart Output

8. Modifikasi sedemikian rupa historgram yang telah dibuat sehingga mudah dibaca.

9. Buat tabel bin dan frekuensi dari histogram tinggi gelombang. Kemudian membuat
tabel frekuensi relatif, fungsi kerapatan data dan fungsi kerapatan Rayleigh
10. Membuat grafik scatter dengan H (tinggi gelombang) di sumbu x dan T (periode
gelombang) di sumbu y.
11. Membuat grafik fungsi kerapatan data dan fungsi kerapatan Rayleigh berdasarkan
rumus.
12. Menggabungkan grafik fungsi kerapatan data dan grafik fugnsi kerapatan Rayleigh.
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, mahasiswa disajikan 1024 data awal perubahan
muka air time series sebelum dikonversikan menurut nomor urut absen masing-masing.
Nomor urut absen penulis adalah 29, sehingga rumus yang digunakan untuk
mengkonversi data adalah sebagai berikut :

Data Mahasiswa = Data Elevasi Muka Air*no.absen +0,02

Setelah pengkonversian data dilakukan, maka didapat data yang nanti akan dipakai untuk
membuat histogram dan pembandingan kerapatan menurut fungsi Gauss. Lalu, data
diurutkan dari elevasi muka air terbesar ke elevasi muka air terkecil. Untuk mengurutkan
data ini, digunakan software Microsoft Excel, sehingga pengurutan dapat dilakukan
dengan memberi perintah Sort pada sel yang ditempati. Pada tabel 2.1, disajikan beberapa
entitas sebagai sampel dari total 1024 data yang telah dikonversikan.

Diibaratkan data yang telah diurutkan menempati sel C2 hingga C1025.

Tabel 4.1. Data Elevasi Muka Air time series diurutkan dari terkecil ke terbesar

DATA Data mahasiswa

1 -52,278803
2 -50,26803
3 -48,009423
4 -43,712174
5 -39,04764
6 -36,283621
7 -36,24392
8 -35,714003
9 -34,214036
10 -34,095658
11 -34,08487
12 -33,297839
13 -33,214406
14 -32,859823
15 -32,451706
16 -31,982747
17 -31,713221
18 -30,994369
19 -30,947708
20 -30,943068
21 -30,560674
22 -30,261133
23 -30,182137
24 -29,587376
25 -29,376314
26 -29,366686
27 -29,263359
28 -29,259792
29 -29,225833
30 -28,610192
31 -28,298674
32 -28,233627
33 -27,983067
34 -27,671578
35 -26,951276
36 -26,798794
37 -26,794937
38 -26,716869
39 -26,639352
40 -26,579264
41 -26,380962
42 -26,253159
43 -26,120194
44 -25,976209
45 -25,911162
46 -25,566294
47 -25,542311
48 -25,537207
49 -25,40111
50 -24,736749

1000 29,653447
1001 29,94568
1002 30,329147
1003 30,740106
1004 31,080276
1005 31,973244
1006 32,201097
1007 33,629289
1008 33,889622
1009 34,132178
1010 34,577821
1011 34,884902
1012 35,112813
1013 35,114959
1014 35,124703
1015 35,374509
1016 36,101539
1017 36,53245
1018 38,448683
1019 41,424895
1020 43,041239
1021 43,466814
1022 45,150293
1023 45,644424
1024 46,938984

4.2. Nilai dari Ketinggan Gelombang (H) dan Periode (T), serta Gambar Diagram
Scatter Menggunakan Metode Zero Up-crossing

Tabel 4.2 Tabel nilai Ketinggian Gelombang (H) dan Periode (T) menggunakan metode

XH T
21,0623 2,09391
8 8
1,07128
24,4385 2
41,5554 1,75991
6 6
37,8021 1,94357
7 7
39,8850
6 1,92422
16,6832
9 1,7503
32,0842 1,22627
4 5
27,0878
9 2,11939
37,1105 1,40889
2 2
97,9232 1,76174
3 8
65,0394 2,29060
6 3
59,9215 2,08557
1 8
40,7300 2,28614
4 9
22,7668 2,80892
3 4
32,8190 1,25156
7 3
44,6476 1,23327
5 8
21,2700
5 1,5698
7,26125 1,24452
2 9
13,9484 1,39407
8 5
18,0353 1,06510
9 3
39,5421 2,11147
4 3
48,5111 2,10197
7 9
1,05078
19,5279 2
40,4493 2,10619
5 5
44,2855 1,40893
2 9
47,3530 1,05994
3 3
27,5029 1,57092
6 5
34,8048 1,39746
1 8
28,2129 1,57852
4 6
28,1750 1,06318
7 1
40,7308 1,58940
8 5
42,8717 2,11937
2 4
45,1585 2,62754
7 5
57,4538 2,28172
1 4
52,3308 1,94566
2 7
36,2536 1,92061
3 9
22,4478 1,40878
12,8644 1,06798
7
10,6702 0,70084
6 9
22,2250
5 1,58395
3,30147 0,52514
6 4
12,3220 0,34692
1 3
34,8126 1,92935
7 2
1,57228
31,577 8
1,23653
25,4961 8
49,7935 1,58096
8 5
75,4495 2,10191
6 6
95,4183 1,93044
2 7
56,2701
8 2,64912
44,2148
2 2,62709
68,9697 1,40845
7 2
31,3891 1,78014
4 1
11,1476 0,68457
9 2
1,58421
52,2888 7
12,9972
5 1,22111
1,24688
27,4826 5
63,5435 1,75662
5 3
23,7933 1,40876
4 1
10,1909
2 1,04447
29,2418 0,88103
3 2
42,1418 2,27792
7 4
33,8319 2,47453
5 1
46,6791
5 1,58869
45,9306 1,74140
9 2
45,6368 2,11722
7 7
30,1377 1,76699
6 5
58,1275
4 1,75828
2,08651
42,5691 7
1,05312
23,9324 7
41,9218 1,78453
2 7
9,48592 0,87392
9 1
55,3797 1,91148
3 7
20,5516 1,60366
3 5
31,2317
5 1,22341
59,8685 2,09996
6 1
55,8290 1,59740
3 1
42,8571 2,44828
6 8
83,2226 2,10200
1 9
48,4709 2,28688
2 2
51,9307 1,41885
1 7
23,3582 1,57414
5 6
37,6794 1,58056
4 5
43,9338
1 2,10922
54,7360 1,42816
5 5
3,38435 0,32497
8 2
47,9038 1,93136
5 8
40,9799
3 2,12616
8,58614 0,52544
6 6
59,9323 1,92295
9
62,6526 1,76299
4 5
8,62610 0,52265
8 7
8,91143 0,36343
9 1
19,7936 0,87363
3 7
33,6835 1,23749
9 5
60,5289 1,94474
7 5
44,6020
9 2,09016
31,0574 1,41880
3 7
31,2629 2,26927
3 8
27,2070 1,58186
2 5
23,0756 1,07541
5 9
36,2439 1,73717
4 8
46,9177 1,75981
1 9
49,2934 2,12384
8 3
33,4337 1,57785
5 3
29,8087 1,21538
5 5
51,1267 2,29478
7 3
70,8268 1,76926
2 2
24,8029 1,04262
2 5
13,4540 1,24050
3 5
33,1787 1,58568
8 4
9,03776 0,32769
3 5
Scatter Tinggi Gelombang
3

2.5
T (periode gelombang)

1.5

0.5

0
0 20 40 60 80 100 120
H (tinggi gelombang)

Gambar 4.1 Diagram Scatter data H Elevasi Muka Air menggunakan Metode Zero Up-crossing

4.3. Perhitungan

Rumus-rumus :

 Ketinggian Gelombang (H)


Ketinggian Rata-rata :
Hrata-rata = Jumlah H / Jumlah Data

HRMS :

H Signifikan :
H1/10 :
1
H1/10 = 𝑥 (𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 10 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟)𝑥 𝐻 𝑆𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛
10

 Periode Gelombang (T)


Trata-rata :
Trata-rata = Jumlah T / Jumlah Data

TRMS :

TRMS = √𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

T Signifikan :

T1/10 :
1
T1/10 : 𝑥 (𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 10 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟)𝑥 𝑇 𝑆𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛
10

Varians :
=VAR.S(semua data H Elevasi Muka Air)

Hasil Perhitungan :
Ketinggian Gelombang (H) :
H rata2 Hrms H1/3 H1/10
36,964 41,440 59,141 75,109

Periode Gelombang (T) :


T rata2 Tmax T1/3 T1/10
1,604 2,809 2,566 3,2595
Varians :
Varians
351,037

4.4. Teori HRMS dan H Signifikan

Sesuai dengan artinya, RMS atau root mean square adalah akar dari nilai rata-rata
dari suatu fungsi yang dikuadratkan. Untuk menghitung nilai RMS atau efektif suatu
fungsi, maka yang pertama kali dilakukan adalah meng-kudratkan fungsi tersebut,
kemudian yang kedua adalah melakukan perhitungan nilai rata-ratanya dengan
mengintegrasikan dari interval a ke interval b, dan yang terakhir adalah meng-akarkan
hasil dari nilai rata-rata yang didapat tersebut.

Jika suatu fungsi yang berubah terhadap waktu diwakilkan dengan persamaan
sebuah fungsi f(t), maka kuadrat dari fungsi tersebut pada interval “a ≤ t ≤ b” adalah :

Gelombang Signifikan (Hs) adalah tinggi gelombang rata-rata dari 33%


gelombang tertinggi dari pencatatan gelombang yang ada.
Sedangkan, Periode gelombang signifikan (TS) ditentukan dengan rumus :

Keterangan :

H & T : Tinggi dan Periode gelombang rata-rata dari 33%

f : Frekuensi kejadian.

4.5. Pembuatan Histogram Gelombang

Tabel 4.3 Rentang kelas dan Frekuensi umtuk Histogram yang telah dibuat

Interval Bin Frequenc


y
3,301476 15,0292 15,03 16
15,1292 26,85692 26,86 17
26,95692 38,68464 38,68 27
38,78464 50,51236 50,51 28
50,61236 62,34008 62,34 14
62,44008 74,1678 74,17 5
74,2678 85,99552 86,00 2
86,09552 97,92325 97,92 2

111
Histogram Tinggi Gelombang
30
25
20
Frequency

15
Frequency
10
5
0
15.03 26.86 38.68 50.51 62.34 74.17 86.00 97.92
Interval

Gambar 4.2 Histogram Data Perubahan Elevasi muka air.

4.6. Fungsi Kerapatan Data dan Fungsi Kerapatan Rayleigh

Tabel 4.4 Fungsi kerapatan data dan fungsi kerapatan


Rayleigh
Interval Bin Frequency Nilai Tengah Frekuensi Relatif Fungsi Kerapatan Data Fungsi Kerapatan Rayleigh
3,301476 15,0292 15,03 16 9,165336 0,144144144 0,011805473 0,010164514
15,1292 26,85692 26,86 17 20,993056 0,153153153 0,012543315 0,018914975
26,95692 38,68464 38,68 27 32,820776 0,243243243 0,019921736 0,020413336
38,78464 50,51236 50,51 28 44,648496 0,252252252 0,020659578 0,016287341
50,61236 62,34008 62,34 14 56,476216 0,126126126 0,010329789 0,010266687
62,44008 74,1678 74,17 5 68,303936 0,045045045 0,00368921 0,005257448
74,2678 85,99552 86,00 2 80,131656 0,018018018 0,001475684 0,002218917
86,09552 97,92325 97,92 2 92,009381 0,018018018 0,001475684 0,000774628
4.7. Fungsi Kerapatan Data, Rayleigh dan Perbandingan.

Gambar 4.4 Grafik fungsi kerapatan Rayleigh

Gambar 4.5. Grafik fungsi kerapatan data


Gambar 4.6. Grafik gabungan grafik fungsi kerapatan data dan grafik fungsi kerapatan Rayleigh
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Merujuk kepada tujuan utama pembuatan makalah ini, dan mengacu pula pada
pembahasan di bab sebelumnya, terdapat poin-poin utama yang menjadi gagasan utama
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yang dipaparkan sebagai berikut :

1. Bentuk Diagram Scatter yang dihasilkan dengan menggunakan metode


Zero Up-crossing :

Gambar 5.1 Diagram Scatter data H Elevasi Muka Air menggunakan


Metode Zero Up-crossing
2. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Zero Up-crossing :
H rata2 Hrms H1/3 H1/10
36,9631 41,440 59,141 75,109

T rata2 Tmax T1/3 T1/10


1,604 2,8089 2,5665 3,2595
Varians
351,0373

3. Bentuk Histogram Data Elevasi Muka Air merujuk daripada data


perubahan h elevasi muka air adalah pada gambar 5.1 :

Gambar 5.2 Histogram Data Perubahan Elevasi Muka Air (dengan interval)
4. Perbandingan fungsi kerapatan data dan fungsi kerapatan Rayleigh

Gambar 5.3 Gambar perbandingan grafik fungsi kerapatan data dan fungsi kerapatan
Rayleigh

5.2. Saran

Dengan adanya makalah ini, besar harapan penulis agar pembaca dapat
mengetahui cara membuat histogram, grafik scatter menurut distribusi Gauss, juga
pemanfaatan ukuran- ukuran pemusatan yang telah dibahas pada bab sebelumnya.

Penulis sadar bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis berharap untuk mendapatkan saran dan kritik dari teman-teman
mahasiswa, juga dosen mata kuliah Mekanika Gelombang.
DAFTAR PUSTAKA

http://taufiqabd.blogspot.com/2016/06/oceanografi-makalah-elevasi-muka-air.html

https://dokumen.tips/documents/modul-praktikum-lapangan-gelombang-laut.html

https://nawarsyarif.blogspot.com/2016/06/gelombang-tinggi-signifikan-dan-periode.html

Anda mungkin juga menyukai