DISUSUN OLEH:
ELFA FADILA
( ABN211010)
DIBIMBING OLEH:
ZUHRIYAH RAMDHANI,SP
PROGRAM
STUDYAGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
CORDOVA
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “ gelombang bunyi”.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk Untuk mengetahui perkembanagan dan
pemanfaatan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari – hari dan dalam bidang teknologi
modern, yang lebih khusus lagi dalam mengukur kedalaman laut.. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata, namun
karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait, baik moril maupun
materil.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih, kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman yang sangat
terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
demi peningkatan mutu selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan dunia pengetahuan sekarang ini, gelombang bunyi dapat
dimanfaatkan dalam berbagai keperluan penelitian. Di bidang kelautan misalnya untuk
mengukur kedalaman laut, di bidang industri misalnya untuk mengetahui cacat yang terjadi
pada benda-benda hasil produksinya, di bidang pertanian untuk meningkatkan kualitas hasil
pertanian, dan di bidang kedokteran dapat digunakan untuk terapi adanya penyakit dalam
organ tubuh.
Untuk keperluan tersebut digunakan suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip
pemantulan gelombang bunyi yang disebut SONAR (Sound Navigation Ranging).
Prinsip kerja SONAR berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonik. Alat ini
diperkenalkan pertama kali oleh Paul Langenvin, seorang ilmuwan dari Prancis pada tahun
1914. Pada saat itu Paul dan pembantunya membuat alat yang dapat mengirim pancaran kuat
gelombang bunyi berfrekuensi tinggi (ultrasonik) melalui air.
Pada dasarnya SONAR memiliki dua bagian alat yang memancarkan gelombang
ultrasonik yang disebut transmiter (emiter) dan alat yang dapat mendeteksi datangnya
gelombang pantul (gema) yang disebut sensor (reciver). Gelombang ultrasonik dipancarkan
oleh transmiter (pemancar) yang diarahkan ke sasaran, kemudian akan dipantulkan kembali
dan ditangkap oleh pesawat penerima (reciver).
Dengan mengukur waktu yang diperlukan dari gelombang dipancarkan sampai
gelombang diterima lagi, maka dapat diketahui jarak yang ditentukan. Untuk mengukur
kedalaman laut, SONAR diletakkan di bawah kapal. Dengan pancaran ultrasonik diarahkan
lurus ke dasar laut, dalamnya air dapat dihitung dari panjang waktu antara pancaran yang
turun dan naik setelah digemakan. .
Temperature merupakan keadaan udara pada waktu dan tempat
tertentu.Temperature kerja panas merupakan meteorologi dari lingkungan kerja yang
dapat disebabkan oleh gerakan angin, kelembaban, suhu udara, suhu radiasi dan sinar
matahari (AM.Sugeng Budiono, 2003: 37). Produksi panas tubuh tergantung dari
kegiatan fisik tubuh. Panas sebenarnya merupakan energi kinetik gerak molekul yang
secara terus menerus dihasilkan dalam tubuh sebagai hasil samping metabolisme dan
pertukaran panas diantara tubuh dan lingkungan sekitar.
Kondisi temperature kerja yang kurang sesuai, seperti suhu lingkungan kerja
yang terlalu panas atau dingin, dapat menimbulkan masalah kesehatan pekerja.
Temperature kerja panas umumnya lebih banyak menimbulkan masalah dibanding
iklim kerja dingin, terlebih bagi negara tropis seperti Indonesia di mana suhu dan
kelembaban udara sehari-hari relatif tinggi. Temperature kerja panas apabila
dihubungkan dengan panas metabolisme tubuh maka terjadilah tekanan panas.
Apabila tekanan panas ini dibiarkan maka akan menyebabkan kelelahan (Erwi, 2004).
Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1
pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja
mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatat angka
kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta
kasus setiap tahun.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas penulis menyimpulkan rumusan-rumusan masalah yaitu :
1. Apa itu gelombang, dan bunyi ?
2. Pengertian gelombang bunyi ?
3. Bagaiamana sifat dasar gelombang bunyi ?
4. Bagaimana pembiasan gelombang bunyi ?
5. Bagaimana manfaat gelombang bunyi dalam kehidupan ?
6. Apa itu Temperatur?
7. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi temperatur?
3. Ada pendengar
Pendengar bunyi yaitu manusia dan hewan-hewan.
F.TEMPERATUR
Temperature merupakan keadaan udara pada waktu dan tempat
tertentu.Temperature kerja panas merupakan meteorologi dari lingkungan kerja yang
dapat disebabkan oleh gerakan angin, kelembaban, suhu udara, suhu radiasi dan sinar
matahari (AM.Sugeng Budiono, 2003: 37). Produksi panas tubuh tergantung dari
kegiatan fisik tubuh. Panas sebenarnya merupakan energi kinetik gerak molekul yang
secara terus menerus dihasilkan dalam tubuh sebagai hasil samping metabolisme dan
pertukaran panas diantara tubuh dan lingkungan sekitar.
Kondisi temperature kerja yang kurang sesuai, seperti suhu lingkungan kerja
yang terlalu panas atau dingin, dapat menimbulkan masalah kesehatan pekerja.
Temperature kerja panas umumnya lebih banyak menimbulkan masalah dibanding
iklim kerja dingin, terlebih bagi negara tropis seperti Indonesia di mana suhu dan
kelembaban udara sehari-hari relatif tinggi. Temperature kerja panas apabila
dihubungkan dengan panas metabolisme tubuh maka terjadilah tekanan panas.
Apabila tekanan panas ini dibiarkan maka akan menyebabkan kelelahan (Erwi, 2004).
1) Getaran
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media
dengan
arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya
(Kepmenaker =
13/MEN/2011). Getaran yang melebihi nilai ambang batas
akan
mengakibatkan kelelahan. PT. Garuda Maintenance Facility
(GMF) AeroAsia
pada pekerja forklift mengalami getaran seluruh tubuh namun
tidak
mengalami kelelahan kerja karena pekerja forklift tersebut
tidak terpapar
getaran secara terus menerus.
2) Iklim Kerja
Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban,
kecepatan
gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran
panas dari tubuh
tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya (Kepmenaker =
51/MEN/1999).
Suhu yang terlalu rendah dapat menimbulkan keluhan kaku
dan kurangnya
koordinasi sistem tubuh, sedangkan suhu terlalu tinggi akan
menyebabkan
kelelahan dengan akibat menurunnya efisiensi kerja, denyut
jantung dan
tekanan darah meningkat, aktivitas organ-organ pencernaan
menurun, suhu
tubuh meningkat, dan produksi keringat meningkat (Rasjid et
al. 1989: 14).
PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia pada
pekerja yang bekerja
pada lingkungan suhu sejuk mengalami kelelahan kerja karena
beban kerja
walaupun suhu lingkungan kerja tidak panas.
Kebisingan
Kebisingan merupakan suara atau bunyi yang tidak
dikehendaki karena
pada tingkat atau intensitas tertentu dapat menimbulkan
gangguan, terutama
merusak alat pendengaran. Kebisingan akan mempengaruhi
faal tubuh seperti
gangguan pada saraf otonom yang ditandai dengan
bertambahnya
metabolisme, bertambahnya tegangan otot sehingga
mempercepat kelelahan
(Setiarto, 2002: 14). PT. Garuda Maintenance Facility (GMF)
AeroAsia pada
pekerja yang bekerja di lingkungan kebisingan tidak
mengalami kelelahan
kerja karena tidak terpapar kebisingan secara terus-menerus.
4) Pencahayaan
Pencahayaan ditempat kerja merupakan salah satu sumber
cahaya
yang menerangi benda-benda ditempat kerja. Pencahayaan
yang baik adalah
pencahayaan yang memungkinkan tenaga kerja melihat
pekerjaan dengan
teliti, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu serta membantu
menciptakan
lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan.
Pencahayaan tempat kerja
memiliki nilai ambang batas 200 lux (Kepmenkes RI =
1405/MENKES/SK/X1/2002). PT. Garuda Maintenance
Facility (GMF)
AeroAsia memiliki setiap ruangan dimana pencahayaannya
<NAB namun
para pekerja tidak mengalami kelelahan kerja.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang tidak pernah merambat
melainkan bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa
tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang,
sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah
secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Itulah alasannya mengapa
Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Bunyi mengalami gejala gelombang
seperti interferensi, pemantulan, pembiasan dan difraksi. Bunyi merupakan gelombang
mekanik karena hanya dapat merambat melalui medium (zat padat, cair atau gas) dan tidak
dapat merambat dalam vakum.
Laut menutupi permukaan bumi kurang lebih 75 %. Batas perairan laut dengan
daratan disebut garis pantai (pertemuan permukaan laut dengan daratan). Perairan laut di
permukaan bumi tidak merata luasnya. Pada belahan bumi utara tertutup lautan sebesar 60 %,
sedangkan pada belahan bumi selatan yang tertutup lautan sekitar 80 %.
B. SARAN
1. Untuk pembaca dapat menambah wawasan dan bias memberikan kritik membangun
bagi penulis.
2. Untuk lembaga pendidikan diharap agar bisa menerapkan dalam pembelajaran.
3. Untuk lembaga penelitian diharapkan bisa menghasilkan penemuan yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
http://dendihidayat12030.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=69
http://lilyistigfaiyah.blogspot.com/2013/03/cara-mengukur-kedalaman-laut.html
http://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/16/pemantulan-gelombang-bunyi-
soundreflection/ http://fisikon.com/kelas3/index.php?
option=com_content&view=article&id=108:aplikasipem anfaatan-gelombang-
bunyi&catid=13:gelombang-bunyi&Itemid=160
http://medinda09.blogspot.com/2013/09/pemanfaatan-gelombang-bunyi-dan.html
http://vaeg14.blogspot.com/2013/12/penerapan-gelombang-bunyi-dalam.html