Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BUNYI DAN TEMPERATUR

DISUSUN OLEH:
ELFA FADILA
( ABN211010)

DIBIMBING OLEH:
ZUHRIYAH RAMDHANI,SP

PROGRAM
STUDYAGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
CORDOVA
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “ gelombang bunyi”.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk Untuk mengetahui perkembanagan dan
pemanfaatan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari – hari dan dalam bidang teknologi
modern, yang lebih khusus lagi dalam mengukur kedalaman laut.. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata, namun
karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait, baik moril maupun
materil.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih, kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman yang sangat
terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
demi peningkatan mutu selanjutnya.

Taliwang 23 juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pegantar ..................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................................
C. Tujuan Dan Manfaat .....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................
A. Gelombang Dan Bunyi...................................................................................................3
B. gelombang bunyi............................................................................................................5
C. Sifat Dasar Gelombang Bunyi........................................................................................6
D. Pembiasan Gelombang Bunyi........................................................................................8
E. Manfaat Gelombang Bunyi............................................................................................8

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2

BAB III PENUTUP


A. Simulant ............................................................................................................ 11
B. saran ....................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12


BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan dunia pengetahuan sekarang ini, gelombang bunyi dapat
dimanfaatkan dalam berbagai keperluan penelitian. Di bidang kelautan misalnya untuk
mengukur kedalaman laut, di bidang industri misalnya untuk mengetahui cacat yang terjadi
pada benda-benda hasil produksinya, di bidang pertanian untuk meningkatkan kualitas hasil
pertanian, dan di bidang kedokteran dapat digunakan untuk terapi adanya penyakit dalam
organ tubuh.
Untuk keperluan tersebut digunakan suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip
pemantulan gelombang bunyi yang disebut SONAR (Sound Navigation Ranging).
Prinsip kerja SONAR berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonik. Alat ini
diperkenalkan pertama kali oleh Paul Langenvin, seorang ilmuwan dari Prancis pada tahun
1914. Pada saat itu Paul dan pembantunya membuat alat yang dapat mengirim pancaran kuat
gelombang bunyi berfrekuensi tinggi (ultrasonik) melalui air.
Pada dasarnya SONAR memiliki dua bagian alat yang memancarkan gelombang
ultrasonik yang disebut transmiter (emiter) dan alat yang dapat mendeteksi datangnya
gelombang pantul (gema) yang disebut sensor (reciver). Gelombang ultrasonik dipancarkan
oleh transmiter (pemancar) yang diarahkan ke sasaran, kemudian akan dipantulkan kembali
dan ditangkap oleh pesawat penerima (reciver).
Dengan mengukur waktu yang diperlukan dari gelombang dipancarkan sampai
gelombang diterima lagi, maka dapat diketahui jarak yang ditentukan. Untuk mengukur
kedalaman laut, SONAR diletakkan di bawah kapal. Dengan pancaran ultrasonik diarahkan
lurus ke dasar laut, dalamnya air dapat dihitung dari panjang waktu antara pancaran yang
turun dan naik setelah digemakan. .
Temperature merupakan keadaan udara pada waktu dan tempat
tertentu.Temperature kerja panas merupakan meteorologi dari lingkungan kerja yang
dapat disebabkan oleh gerakan angin, kelembaban, suhu udara, suhu radiasi dan sinar
matahari (AM.Sugeng Budiono, 2003: 37). Produksi panas tubuh tergantung dari
kegiatan fisik tubuh. Panas sebenarnya merupakan energi kinetik gerak molekul yang
secara terus menerus dihasilkan dalam tubuh sebagai hasil samping metabolisme dan
pertukaran panas diantara tubuh dan lingkungan sekitar.
Kondisi temperature kerja yang kurang sesuai, seperti suhu lingkungan kerja
yang terlalu panas atau dingin, dapat menimbulkan masalah kesehatan pekerja.
Temperature kerja panas umumnya lebih banyak menimbulkan masalah dibanding
iklim kerja dingin, terlebih bagi negara tropis seperti Indonesia di mana suhu dan
kelembaban udara sehari-hari relatif tinggi. Temperature kerja panas apabila
dihubungkan dengan panas metabolisme tubuh maka terjadilah tekanan panas.
Apabila tekanan panas ini dibiarkan maka akan menyebabkan kelelahan (Erwi, 2004).
Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1
pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja
mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatat angka
kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta
kasus setiap tahun.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas penulis menyimpulkan rumusan-rumusan masalah yaitu :
1. Apa itu gelombang, dan bunyi ?
2. Pengertian gelombang bunyi ?
3. Bagaiamana sifat dasar gelombang bunyi ?
4. Bagaimana pembiasan gelombang bunyi ?
5. Bagaimana manfaat gelombang bunyi dalam kehidupan ?
6. Apa itu Temperatur?
7. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi temperatur?

C. TUJUAN dan MANFAAT


Untuk mengetahui perkembanagan dan pemanfaatan gelombang bunyi dalam kehidupan
sehari – hari dan dalam bidang teknologi modern.
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya wawasan
pembaca tentang gelombang bunyi dan mengajak para pembaca untuk memahami dan ikut
mencoba memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul pada kaitannya dengan
gelombang bunyi itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. GELOMBANG dan BUNYI


Gelombang adalah getaran yang merambat. Jadi di setiap titik yang dilaluigelombang
terjadi getaran, dan getaran tersebut berubah fasenya sehingga tampak sebagai getaran yang
merambat.Terkait dengan arah getar dan arah rambatnya,gelombang dibagi menjadi dua yaitu
gelombang transversal dan gelombang longitudinal.Gelombang transversal arah rambatnya
tegak lurus dengan arah getarannya, sedangkangelombang longitudinal arah rambatnya searah
dengan arah getarannya.Gelombang longitudinal dapat diklarifikasikan menjadi beberapa tipe
gelombangyaitu gelombang kompresi, gelombang shear/gunting, gelombang
fleksural/melengkungdan torsional. Terjadinya berbagai tipe gelombang tersebut oleh karena
medium yangdilewati bunyi beraneka ragam.
Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan yang kita
berikan menyebabkan partikel air bergetar atau berosilasi terhadap titik setimbangnya.
Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya gelombang pada genangan air tadi. Jika
kita menggetarkan ujung tali yang terentang, maka gelombang akan merambat sepanjang tali
tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum gelombang yang
mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika kita melihat gelombang pada genangan air, seolah-olah tampak bahwa
gelombang tersebut membawa air keluar dari pusat lingkaran. Demikian pula, ketika Anda
menyaksikan gelombang laut bergerak ke pantai, mungkin Anda berpikir bahwa gelombang
membawa air laut menuju ke pantai. Kenyataannya bukan seperti itu. Sebenarnya yang Anda
saksikan adalah setiap partikel air tersebut berosilasi (bergerak naik turun) terhadap titik
setimbangnya. Hal ini berarti bahwa gelombang tidak memindahkan air tersebut. Kalau
gelombang memindahkan air, maka benda yang terapung juga ikut bepindah. Jadi, air hanya
berfungsi sebagai medium bagi gelombang untuk merambat.
Bunyi atau Suara merupakan salah satu fenomena fisika yang selalu kita alami
seharihari. Contoh bunyi yang sering kita nikmati adalah musik. Musik bisa memberikan
inspirasi saat kita sedang belajar, bekerja atau beraktifitas.Dalam fisika, Bunyi atau suara
adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium, yang dihasilkan oleh getaran
mekanis dan merupakan hasil perambatan energi. Sumber bunyi sebagai sumber getar
memancarkan gelombang-gelombang longitudinal ke segala arah melalui medium baik padat,
cair maupun gas. Sumber getar tersebut bisa saja berasal dari dawai/kawat, pipa organa,
bahkan ombak di pantai.
Kebanyakan suara merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara
teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan getar atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz).
Bunyi tunggal yang frekuensinya teratur dinamakan nada, sedangkan bunyi tunggal yang
frekuensinya tidak teratur dinamakan desis. Amplitudo gelombang menentukan kuatlemahnya
suatu bunyi atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam decibel (dB). Semakin tinggi
amplitudoya semakin nyaring bunyi tersebut. Bunyi pesawat yang lepas landas mencapai
sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun sekitar 33 dB.
Manusia dapat mendengar bunyi saat gelombang bunyi merambat di udara atau
medium lain sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar
oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan
berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz dinamakan ultrasonik dan di
bawah 20 Hz dinamakan infrasonic.

contoh-contoh sumber bunyi :


1. Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya.
Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung.
2. Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada
rongga. Contoh: suling, terompet, harmonika, trombone.
3. Chordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh:
bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi.
4. Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran.
contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana.
5. Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik
(elektronik). Contoh : kibor, gitar listrik, bass elektrik.

Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:


1. Ada medium
Bunyi dapat merambat melalui benda gas seperti udara. Bunyi Guntur dapat kita
dengar karena ada udara. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu 20 0C adalah 343 m per
detik.
Bunyi dapat pula merambat melalui benda cair seperti untuk mencari harta karun atau
kapal yang tenggelam di dasar laut. Cepat rambat bunyi di air kira-kira 1.500 m per detik.
Selain itu, bunyi dapat merambat melalui benda padat seperti jika kita mengetuk meja
dengan pensil. Cepat rambat bunyi di baja kira-kira 6.000 m per detik.
2. Ada sumber bunyi
Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
Contohnya : bunyi gong yang dipukul dan bunyi seruling yang ditiup dan sebagainya.

3. Ada pendengar
Pendengar bunyi yaitu manusia dan hewan-hewan.

Sifat-sifat bunyi meliputi :


a. Gelombang bunyimemerlukan medium dalam perambatannya .
Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam perambatannya
bunyi memerlukan medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat,
gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.
b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga
dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul
juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi
dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung.
c. Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi).
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam
kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras dari
pada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih
dingin daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil
daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada
dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan
bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir
merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal ini
dapat kalian lihat pada gambar dibawah.
d. Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara
memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti
yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan.
Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil
ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh
bangunan tinggi dipinggir tikungan.
e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi).
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang
dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif (penguata bunyi) dan interferensi
destruktif (pelemahan bunyi).
Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan
amplitudo yang sama atau hamper sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan
lemah secara bergantian Merambat membutuhkan medium

Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain :


• Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
• Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
• Timbre adalah warna bunyi, berupa keseluruhan kesan pendengaran yang kita
peroleh dari sumber bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan zat pengantar. Warna
bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda.
• Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak

B. PENGERTIAN GELOMBANG BUNYI


Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang tidak pernah merambat
melainkan bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa
tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang,
sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah
secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Itulah alasannya mengapa
Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Bunyi mengalami gejala gelombang
seperti interferensi, pemantulan, pembiasan dan difraksi. Bunyi merupakan gelombang
mekanik karena hanya dapat merambat melalui medium (zat padat, cair atau gas) dan tidak
dapat merambat dalam vakum.
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi akan merambat
lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada
ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400
km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara.
Adakalanya frekuensi yang didengar oleh pengamat mengalami perubahan sacara
tiba-tiba manakala sumber bunyi (misal klakson mobil) bergerak mendekati atau menjauhi
menurut pengamat yang diam. Fenomena ini dikenal sebagai Efek Doppler, yaitu perbedaan
frekuensi yang diterima oleh pendengar dengan frekuensi asli sumber getarnya relatif antara
pendengar dan sumber bunyi. Bila kedudukan antara pengamat dan sumber saling mendekat,
maka pengamat mendengar frekuensi yang lebih tinggi, dan bila kedudukannya saling
menjauh maka pengamat mendengar frekuensi yang lebih rendah. Dan fenomena ini berhasil
dijelaskan oleh fisikawan Christian Johann Doppler (1803-1855) pada tahun 1842.

C. SIFAT DASAR GELOMBANG BUNYI


Bunyi merupakan gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium pada
saat merambat. Bunyi juga termasuk ke dalam kelompok gelombang longitudinal, yaitu
gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatnya.
Untuk melihat bagaimana bunyi dihasilkan dan mengapa bunyi termasuk gelombang
longitudinal, mari kita perhatikan getaran dari diafragma pengeras suara. Ketika diafragma
bergerak radial keluar, diafragma ini memampatkan udara yang langsung ada di depannya,
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1a. Pemampatan ini menyebabkan tekanan udara
bertambah sedikit di atas tekanan normal. Daerah yang tekanan udaranya bertambah disebut
rapatan. Rapatan ini bergerak menjauh dari pengeras suara pada kecepatan bunyi. Rapatan
ini mirip dengan daerah rapatan pada kumparan-kumparan dalam gelombang longitudinal
pada slinki. Setelah menghasilkan rapatan, diafragma membalik arah gerakannya menjadi
radial ke dalam. Gerakan diafragma ke dalam menghasilkan suatu daerah yang dikenal
sebagai renggangan. Renggangan ini menyebabkan tekanan udara sedikit lebih kecil daripada
tekanan normal. Rengangan ini mirip dengan daerah renggangan pada kumparan-kumparan
dalam gelombang longitudinal pada slinki. Renggangan merambat menjauh dari pengeras
suara pada kecepatan bunyi.
Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang longitudinal, yaitu dapat
dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi), dilenturkan (difraksi)
dan dapat diresonansikan.
Seperti telah disinggung di atas, bunyi memerlukan medium pada saat merambat. Medium
tersebut dapat berupa zat padat, zat cair, maupun zat gas. Bunyi tak dapat merambat pada
ruang hampa. Jika kita bercakap-cakap, maka bunyi yang kita dengar merambat dari pita
suara yang berbicara menuju pendengar melalui medium udara.
Ada beberapa syarat bunyi dapat terdengar telinga kita. Pertama, adanya sumber bunyi.
Misalnya, ada gitar yang dipetik, ada gong yang dipukul, ada yang bersuara dan ada suara
kendaraan lewat. Kedua, ada mediumnya. Bunyi dapat merambat dalam medium udara (zat
gas), air (zat cair) maupun zat padat. Ketiga, bunyi dapat didengar telinga bila memiliki
frekuensi 20 - 20.000 Hz. Batas pendengaran manusia adalah pada frekuensi tersebut bahkan
pada saat dewasa terjadi pengurangan interval tersebut karena faktor kebisingan atau sakit.
Berdasarkan batasan pendengaran manusia itu gelombang dapat dibagi menjadi tiga yaitu
audiosonik (20-20.000 Hz), infrasonik (di bawah 20 Hz) dan ultrasonik (di atas 20.000 Hz).
Binatang-binatang banyak yang dapat mendengar di luar audio sonik. Contohnya jangkerik
dapat mendengar infrasonik (di bawah 20 Hz), anjing dapat mendengar ultrasonik (hingga
25.000 Hz).

Sifat dasar gelombang bunyi :


a. Dapat dipantulkan (refleksi)
Bunyi dapat dipantulkan terjadi apabila bunyi mengenai permukaan benda yang
keras, seperti permukaan dinding batu, semen, besi, kaca dan seng.
Contoh : Suara kita yang terdengar lebih keras di dalam gua akibat dari
pemantulan bunyi yang mengenai dinding gua.
b. Dapat dibiaskan (refiaksi)
Refiaksi adalah pembelokan arah linatasan gelombang setelah melewati bidang
batas antara dua medium yang berbeda.
Contoh : Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari
karena pembiasan gelombang bunyi.
c. Dapat dipadukan (interferensi)
Seperti halnya interferensi cahaya, interferensi bunyi juga memerlukan dua
sumber bunyi yang koheren.
Contoh : Dua pengeras suara yang dihubungkan pada sebuah generator sinyal (alat
pembangkit frekuensi audio) dapat berfungsi sebagai dua sumber bunyi yang koheren. d.
Dapat dilenturkan (difraksi)
e. Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang bunyi ketika melewati suatu celah sempit.
Contoh : Kita dapat mendengar suara orang diruangan berbeda dan tertutup,
karena bunyi melewati celah-celah sempit yang bisa dilewati bunyi.

D. PEMBIASAAN GELOMBANG BUNYI


Jika sumber bunyi petir dekat dengan rumah Anda, maka Anda dapat mendengar bunyi
petir. Mengapa pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari? Pada
siang hari, udara pada lapisan atas lebih dingin daripada lapisan bawah. Cepat rambat bunyi
pada suhu dingin adalah lebih kecil daripada suhu panas. Dengan demikian, kecepatan bunyi
pada lapisan udara atas lebih kecil daripada kecepatan bunyi pada lapisan udara bawah,
karena medium pada lapisan atas lebih rapat dari medium pada lapisan bawah. Jadi, pada
siang hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan udara atas menuju ke lapisan udara bawah
akan dibiaskan menjauhi garis normal (Gambar 3.2a).
Pada malam hari, terjadi kondisi sebaliknya, udara pada lapisan bawah (dekat tanah) lebih
dingin daripada udara pada lapisan atas. Dengan demikian, kecepatan bunyi pada lapisan
bawah lebih kecil daripada lapisan atas, karena medium pada lapisan atas kurang rapat dari
medium pada lapisan bawah. Jadi, pada malam hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan
udara atas menuju ke lapisan udara bawah (mediumnya lebih rapat) akan dibiaskan
mendekati garis normal (Gambar 3.2b). Pembiasan bunyi petir mendekati garis normal pada
malam hari inilah yang menyebabkan bunyi guntur lebih mendekat kerumah Anda, dan
sebagai akibatnya Anda mendengar bunyi petir yang lebih keras.

E. MANFAAT GELOMBANG BUNYI


1. Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut serta lokasi dan jarak objek dalam
air gelombang Bunyi yang digunakan adalah ultrasonik.
2. Digunakan untuk mendeteksi janin dalam rahim, biasanyamenggunakan bunyi
infrasonik.
3. Digunakan mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.
4. Diciptakannya Pengeras Suara termasuk manfaat dari bunyiaudiosonik.
5. Digunakan utuk kita mendengar suara, musik dan untukmemperlancar komunikasi.
6. Menentukan jarak dari sesuatu tempat.
7. Pemecahan batu karang dalam usus
Manfaat gelombang bunyi (gelombang ultrasonic) 1. Pemanfaatan
untuk Sonar (Sound Navigation Ranging)
Sonar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menentukan letak benda di
bawah laut dengan menggunakan metode pantulan gelombang. Pantulan gelombang oleh
suatu permukaan atau benda sehingga jenis gelombang yang lebih lemah terdeteksi tidak
lama setelah gelombang asal disebut gema. Gema merupakan bunyi yang terdengar tidak
lama setelah bunyi asli. Perlambatan antara kedua gelombang menunjukkan jarak
permukaan pemantul.
Penduga gema (echo sounder) ialah peralatan yang digunakan untuk menentukan
kedalaman air di bawah kapal. Kapal mengirimkan suatu gelombang bunyi dan mengukur
waktu yang dibutuhkan gema untuk kembali, setelah pemantulan oleh dasar laut. Selain
kedalaman laut, metode ini juga dapat digunakan untuk mengetahui lokasi karang, kapal
karam, kapal selam, atau sekelompok ikan.
2. Pencitraan Medis
Bunyi ultrasonik digunakan dalam bidang kedokteran dengan menggunakan
teknik pulsa-gema. Teknik ini hampir sama dengan sonar. Pulsa bunyi dengan frekuensi
tinggi diarahkan ke tubuh, dan pantulannya dari batas atau pertemuan antara organ-organ
dan struktur lainnya dan luka dalam tubuh kemudian dideteksi. Dengan menggunakan
teknik ini, tumor dan pertumbuhan abnormal lainnya, atau gumpalan fluida dapat dilihat.
Selain itu juga dapat digunakan untuk memeriksa kerja katup jantung dan perkembangan
janin dalam kandungan. Informasi mengenai berbagai organ tubuh seperti otot, jantung,
hati, dan ginjal bisa diketahui.
Frekuensi yang digunakan pada diagnosis dengan gelombang ultrasonik antara 1
sampai 10 MHz, laju gelombang bunyi pada jaringan tubuh manusia sekitar 1.540 m/s,
sehingga panjang gelombangnya adalah:
λ = v/f = (1.540 m/s) / (106 s-1) = 1,5 × 10-3 = 1,5 mm.
Panjang gelombang ini merupakan batas benda yang paling kecil yang dapat
dideteksi. Makin tinggi frekuensi, makin banyak gelombang yang diserap tubuh, dan
pantulan dari bagian yang lebih dalam dari tubuh akan hilang.
Pencitraan medis dengan menggunakan bunyi ultrasonik merupakan kemajuan
yang penting dalam dunia kedokteran. Metode ini dapat menggantikan prosedur lain yang
berisiko, menyakitkan, dan mahal. Cara ini dianggap tidak berbahaya.
3. Terapi Medis menggunakan Bunyi Ultrasonik
Dalam dunia kedokteran, gelombang ultrasonik digunakan dalam diagnosa dan
pengobatan. Diagnosa dengan menggunakan gelombang ultrasonik berupa USG
(ultrasonografi), dapat digunakan untuk mengetahui janin di dalam kandungan.
Pengobatan meliputi penghancuran jaringan yang tidak diinginkan dalam tubuh, misalnya
batu ginjal atau tumor, dengan menggunakan gelombang ultrasonik berintensitas tinggi
(setinggi 107 W/m2) yang kemudian difokuskan pada jaringan yang tidak diinginkan
tersebut. Selain itu bunyi ultrasonik juga digunakan untuk terapi fisik, yaitu dengan
memberikan pemanasan lokal pada otot yang cedera.
4. Penerapan dalam Bidang Industri
Dalam dunia industri, dengan menggunakan bor-bor ultrasonik dapat dibuat
berbagai bentuk atau ukuran lubang pada gelas dan baja.
5. Mengetahui Keadaan Bagian dalam Bumi
Pergeseran tiba-tiba segmen-segmen kerak bumi yang dibatasi zona patahan dapat
menghasilkan gelombang seismik. Ini memungkinkan para ahli geologi dan geofisika
untuk memperoleh pengetahuan tentang keadaan bagian dalam Bumi dan membantu
mencari sumber bahan bakar fosil baru. Ada empat tipe gelombang seismik, yaitu
gelombang badan P, gelombang badan S, gelombang permukaan Love, dan gelombang
permukaan Rayleigh.
Alat yang digunakan untuk mendeteksi gelombang-gelombang ini disebut
seismograf, yang biasanya digunakan untuk mendeteksi adanya gempa bumi. Seperti
semua gelombang, laju gelombang seismik bergantung pada sifat medium, rigiditas,
ketegaran, dan kerapatan medium. Grafik waktu perjalanan dapat digunakan untuk
menentukan jarak stasiun seismograf dari episenter gempa bumi.

F.TEMPERATUR
Temperature merupakan keadaan udara pada waktu dan tempat
tertentu.Temperature kerja panas merupakan meteorologi dari lingkungan kerja yang
dapat disebabkan oleh gerakan angin, kelembaban, suhu udara, suhu radiasi dan sinar
matahari (AM.Sugeng Budiono, 2003: 37). Produksi panas tubuh tergantung dari
kegiatan fisik tubuh. Panas sebenarnya merupakan energi kinetik gerak molekul yang
secara terus menerus dihasilkan dalam tubuh sebagai hasil samping metabolisme dan
pertukaran panas diantara tubuh dan lingkungan sekitar.
Kondisi temperature kerja yang kurang sesuai, seperti suhu lingkungan kerja
yang terlalu panas atau dingin, dapat menimbulkan masalah kesehatan pekerja.
Temperature kerja panas umumnya lebih banyak menimbulkan masalah dibanding
iklim kerja dingin, terlebih bagi negara tropis seperti Indonesia di mana suhu dan
kelembaban udara sehari-hari relatif tinggi. Temperature kerja panas apabila
dihubungkan dengan panas metabolisme tubuh maka terjadilah tekanan panas.
Apabila tekanan panas ini dibiarkan maka akan menyebabkan kelelahan (Erwi, 2004).

Penelitian lain di Amerika menunjukkan terjadi 400 kematian setiap tahun


diakibatkan oleh temperature panas (Moreau dan Daater, 2005). Di Jepang dari tahun
2001-2003 dilaporkan 483 orang tidak masuk kerja selama lebih dari 4 hari karena
penyakit akibat temperature panas. Dari 483 tersebut 63 orang meninggal(KamijodanNose,
2006). Di Indonesia angka keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan secara umum
ternyata masih rendah.Berdasarkan data organisasi buruh international di bawah PBB (ILO),
Indonesia menduduki peringkat ke 26 dari 27 negara. Aktivitas fisik yang mempunyai
kontribusi terhadap temperature panas adalah aktivitas yang menyebabkan terjadinya
peningkatan panas metabolik dalam tubuh sesuai dengan intensitas pekerjaan.
Terjadinya tekanan panas adalah melalui kombinasi dari beberapa faktor (lingkungan,
pekerjaan dan pakaian) dan cenderung untuk meningkatkan suhu inti tubuh, detak
jantung/denyut nadi, dan keringat(Bernard, 2002). Sedangkan menurut pengertian yang
dikeluarkan oleh OSHA, tekanan panas adalah ketika terdapat suatu pekerjaan yang
berhubungan dengan temperatur udara yang tinggi, radiasi dari sumber panas, kelembaban
udara yang tinggi, pajanan langsung dengan benda yang mengeluarkan panas, atau aktifitas
fisik secara terus menerus yang mempunyai potensi tinggi untuk menimbulkan tekanan
panas. Nilai Ambang Batas (NAB) untuk temperature kerja adalah situasi kerja yang
masih dapat dihadapi oleh tenaga kerja dalam pekerjaan sehari-hari yang tidak
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan untuk waktu kerja terus menerus
tidak melebihi dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.NAB terendah untuk ruang
kerja adalah 27,5oC dan NAB tertinggi untuk ruang kerja adalah 32oC, tergantung
pada beban kerja dan pengaturan waktu kerja.Temperature panas lebih dari nilai ambang
batas akan mengakibatkan kelelahan karena tubuh berusaha.

G.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEMPERATUR

1) Getaran
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media
dengan
arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya
(Kepmenaker =
13/MEN/2011). Getaran yang melebihi nilai ambang batas
akan
mengakibatkan kelelahan. PT. Garuda Maintenance Facility
(GMF) AeroAsia
pada pekerja forklift mengalami getaran seluruh tubuh namun
tidak
mengalami kelelahan kerja karena pekerja forklift tersebut
tidak terpapar
getaran secara terus menerus.
2) Iklim Kerja
Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban,
kecepatan
gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran
panas dari tubuh
tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya (Kepmenaker =
51/MEN/1999).
Suhu yang terlalu rendah dapat menimbulkan keluhan kaku
dan kurangnya
koordinasi sistem tubuh, sedangkan suhu terlalu tinggi akan
menyebabkan
kelelahan dengan akibat menurunnya efisiensi kerja, denyut
jantung dan
tekanan darah meningkat, aktivitas organ-organ pencernaan
menurun, suhu
tubuh meningkat, dan produksi keringat meningkat (Rasjid et
al. 1989: 14).
PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia pada
pekerja yang bekerja
pada lingkungan suhu sejuk mengalami kelelahan kerja karena
beban kerja
walaupun suhu lingkungan kerja tidak panas.
Kebisingan
Kebisingan merupakan suara atau bunyi yang tidak
dikehendaki karena
pada tingkat atau intensitas tertentu dapat menimbulkan
gangguan, terutama
merusak alat pendengaran. Kebisingan akan mempengaruhi
faal tubuh seperti
gangguan pada saraf otonom yang ditandai dengan
bertambahnya
metabolisme, bertambahnya tegangan otot sehingga
mempercepat kelelahan
(Setiarto, 2002: 14). PT. Garuda Maintenance Facility (GMF)
AeroAsia pada
pekerja yang bekerja di lingkungan kebisingan tidak
mengalami kelelahan
kerja karena tidak terpapar kebisingan secara terus-menerus.
4) Pencahayaan
Pencahayaan ditempat kerja merupakan salah satu sumber
cahaya
yang menerangi benda-benda ditempat kerja. Pencahayaan
yang baik adalah
pencahayaan yang memungkinkan tenaga kerja melihat
pekerjaan dengan
teliti, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu serta membantu
menciptakan
lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan.
Pencahayaan tempat kerja
memiliki nilai ambang batas 200 lux (Kepmenkes RI =
1405/MENKES/SK/X1/2002). PT. Garuda Maintenance
Facility (GMF)
AeroAsia memiliki setiap ruangan dimana pencahayaannya
<NAB namun
para pekerja tidak mengalami kelelahan kerja.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang tidak pernah merambat
melainkan bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa
tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang,
sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah
secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Itulah alasannya mengapa
Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Bunyi mengalami gejala gelombang
seperti interferensi, pemantulan, pembiasan dan difraksi. Bunyi merupakan gelombang
mekanik karena hanya dapat merambat melalui medium (zat padat, cair atau gas) dan tidak
dapat merambat dalam vakum.
Laut menutupi permukaan bumi kurang lebih 75 %. Batas perairan laut dengan
daratan disebut garis pantai (pertemuan permukaan laut dengan daratan). Perairan laut di
permukaan bumi tidak merata luasnya. Pada belahan bumi utara tertutup lautan sebesar 60 %,
sedangkan pada belahan bumi selatan yang tertutup lautan sekitar 80 %.
B. SARAN
1. Untuk pembaca dapat menambah wawasan dan bias memberikan kritik membangun
bagi penulis.
2. Untuk lembaga pendidikan diharap agar bisa menerapkan dalam pembelajaran.
3. Untuk lembaga penelitian diharapkan bisa menghasilkan penemuan yang lebih baik

DAFTAR PUSTAKA

http://dendihidayat12030.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=69
http://lilyistigfaiyah.blogspot.com/2013/03/cara-mengukur-kedalaman-laut.html
http://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/16/pemantulan-gelombang-bunyi-
soundreflection/ http://fisikon.com/kelas3/index.php?
option=com_content&view=article&id=108:aplikasipem anfaatan-gelombang-
bunyi&catid=13:gelombang-bunyi&Itemid=160
http://medinda09.blogspot.com/2013/09/pemanfaatan-gelombang-bunyi-dan.html
http://vaeg14.blogspot.com/2013/12/penerapan-gelombang-bunyi-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai