RODHIATUL ISNAINI
NRP. 2412 100 043
Dosen Pembimbing
Dr.Ridho Hantoro, S.T., M.T.
Ir. Jerri Susatio, M.T.
RODHIATUL ISNAINI
NRP. 2412 100 043
Supervisor:
Dr.Ridho Hantoro, S.T., M.T.
Ir. Jerri Susatio, M.T.
Abstrak
Energi terbarukan adalah energi yang dapat diperoleh ulang
(terbarukan) dan bersifat kontinyu. Jenis energi terbarukan yang
paling melimpah di Indonesia sendiri adalah energi gelombang.
Alat yang digunakan untuk mengkonversi energi gelombang laut
menjadi energi listrik sendiri ada banyak jenisnya. Salah satu alat
yang mempunyai sistem sederhana yaitu PLTGL-SB (Pembangkit
Listrik Energi Gelombang Laut Sistem Bandul) yang pertama kali
dibuat oleh Zamrisyaf pada tahun 2010. Namun sampai saat ini
belum ditemukan parameter bentuk ponton yang menghasilkan
olah gerak paling baik untuk menghasilkan daya yang besar. Telah
dilakukan eksperimen dengan menggunakan prototype 1:10
berbentuk silinder dengan cadik simetris di kedua sisinya untuk
diperoleh parameter yang paling sesuai sehingga didapatkan
gerakan pendulum dengan amplitudo yang besar untuk
menghasilkan daya yang besar pula. Berdasarkan hasil eksperimen
tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa variasi yang menghasilkan
simpangan pendulum paling besar yaitu ketika panjang lengan
cadik 413 mm, tinggi cadik 40 mm, panjang lengan pendulum
106.7 mm, massa pendulum 20 gram, dan periode gelombang 0.8
detik dengan simpangan pendulum maksimum sebesar 60 derajat.
v
CHARACTERISTICS ANALYSIS OF PENDULUM
OSCILLATION AT PLTGL-SB
Abstract
Renewable energy is kind of energy that can be obtained
repetitively and tend to be continuous. One type of renewable
energy that overflow in the world is ocean wave energy. The
devices that used to extract ocean wave energy into electrical
energy is called WECs (Wave Energy Converters). Recently, there
are many kind of WECs that already developed by engineer. Ocean
wave power plant based on pendulum system is one type of the
WECs that has simple ways of working. The first man who invented
this device is Zamrisyaf at 2010. But until today, the researcher
still haven’t found the parameter of pontoon geometry that can
afford a good seakeeping for this WECs. In this work, the research
of the ocean wave power plant based on pendulum system has been
performed using experimental investigation. The aim of this study
is to analyze the novel geometry of pontoon that identical to
trimaran that can produce large ampitudo of pendulum oscillation
through experimental approach. The analyzed aspect are the
combination of outrigger length, outrigger height, pendulum rod
length, pendulum mass, and wave periods which have maximum
amplitude of pendulum oscillation. The experimental results shown
that the best combination is pontoon thus has outrigger length of
413 mm, outrigger height of 40 mm, pendulum rod length of 106.7
mm, pendulum mass of 20, and wave periods of 0.8 s which have
maximum amplitude of pendulum oscillation as big as 60 degrees.
vi
KATA PENGANTAR
Rodhiatul Isnaini
vii
DAFTAR ISI
viii
3.6 Analisis Data dan Penyusunan Laporan ............................... 30
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................. 33
4.1 Dimensi Ponton ................................................................. 33
4.2 Perhitungan Massa, Volume, dan Kestabilan Ponton ....... 34
4.3 Hasil Eksperimen Ponton dan Simpangan Pendulum ....... 36
4.4 Pengaruh Variabel Terhadap Osilasi Pendulum................ 39
4.4.1 Efek Perubahan Periode Gelombang Terhadap Osilasi
Pendulum.......................................................... 39
4.4.2 Efek Perubahan Panjang Lengan Cadik Terhadap
Osilasi Pendulum............................................... 40
4.4.3 Efek Perubahan Tinggi Cadik Terhadap Osilasi
Pendulum.......................................................... 42
4.4.4 Efek Perubahan Massa Pendulum Terhadap
Osilasinya ......................................................... 43
4.4.5 Efek Perubahan Panjang Lengan Pendulum Terhadap
Osilasinya ......................................................... 44
4.5 Perhitungan Torsi dan Daya .............................................. 45
BAB V PENUTUP ...................................................................... 47
5.1 Kesimpulan .................................................................... 47
5.2 Saran .............................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 49
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D
ix
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang penjelasan latar belakang,
permasalahan, batasan masalah, tujuan, metodologi
penelitian, dan sistematika laporan
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka dari semua referensi yang digunakan
dalam penyusunan tugas akhir ini
LAMPIRAN
6
Dimana:
FG : Gaya Berat
D : Sarat/ draft
B : Titik apung (titik dimana gaya apung bekerja, atau titik
berat air dari volume zat cair yang dipindahkan
FB : Gaya Apung
G : Titik Berat
Terdapat tiga kemungkinan yang akan terjadi jika benda
diletakkan di dalam zat cair
FB> FG : benda akan terapung
FB<FG : benda akan tenggelam
FB = FG : benda melayang
Mulai
Studi Literatur
-
Perhitungan analitis
Fabrikasi prototype
23
24
Pengambilan data
Analisis Data
Penyusunan Laporan
Selesai
Mulai
Gambar 3. 1 Diagram alir metodologi penelitian
𝐹𝑎 = 𝑚𝑠 𝑔 (3. 6)
𝜌𝑓 𝑉𝑡 𝑔 = 𝑚𝑠 𝑔 (3. 7)
𝑚𝑠 = 𝜌𝑓 𝑉𝑡 (3. 8)
Jika massa sistem sudah didapatkan, maka ballast dapat
ditemukan dengan mengurangi massa sistem dengan massa total
ponton yang sebelumnya telah dihitung menggunakan persamaan
3.1.
33
34
40
-10
0 5 10 15 20 25 30
-60
Waktu (detik)
60
Amplitudi (derajat, cm)
40
20
0
-20 0 5 10 15 20 25 30
-40
-60
Waktu (detik)
60
Amplitudo (derajat, cm)
40
20
0
0 5 10 15 20 25
-20
-40
-60
Waktu (detik)
40
Amplitudo (derajat)
20
0
0 5 10 15 20 25 30
-20
-40
Waktu (detik)
50
0
0 5 10 15 20 25
-50
-100
Waktu (detik)
Variasi 15 Variasi 12
0.15
0.1
Amplitudo (cm)
0.05
0
-0.05 0 5 10 15 20 25 30
-0.1
-0.15
-0.2
Waktu (detik)
60
Amplitudo (derajat)
40
20
0
0 5 10 15 20
-20
-40
-60
Waktu (detik)
Variasi 27 Variasi 6
0.1
30
Amplitudo (derajat)
20
10
0
0 5 10 15 20
-10
-20
-30
Waktu (detik)
Variasi 18 Variasi 21
60
Amplitudo (derajat)
40
20
0
0 5 10 15 20
-20
-40
-60
Waktu (detik)
Variasi 30 Variasi 33
0.020
0.015
0.010
0.005
0.000
1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547
Variasi
ω Rata-Rata (Rad/s)
7.0
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547
5.1 Kesimpulan
Mengacu dari hasil analisis data dan pembahasan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan tentang
studi eksperimental ini sebagai berikut.
Amplitudo osilasi pendulum menurun seiring dengan
meningkatnya panjang lengan cadik, tinggi cadik, massa
pendulum, dan panjang lengan pendulum memiliki, namun
berbeda dengan kenaikan periode gelombang, amplitudo
osilasi pendulum meningkat seiring dengan kenaikan
parameter tersebut.
Variasi yang menghasilkan nilai simpangan maksimum dan
simpangan rata-rata paling besar yaitu variasi 12 dengan
periode gelolmbang 0.8 s, panjang lengan cadik 413 mm,
tinggi cadik 40 mm, panjang lengan pendulum 106.7 mm, dan
massa pendulum 20 gram dengan nilai simpangan maksimum
60 derajat dan simpangan rata-rata 41.82 derajat.
5.2 Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil penelitian tugas
akhir ini untuk kelanjutan pengembangannya antara lain:
Salah satu hal yang mempengaruhi gerakan ponton adalah arah
datangnya gelombang. Pada penelitian kali ini, arah
gelombang yang digunakan yaitu 90 derajat dari muka ponton.
Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan variasi dari
pengaruh arah datangnya gelombang terhadap pergerakan
ponton yang nantinya akan mempengaruhi osilasi pendulum.
Pada penelitian ini, pengambilan data dilakukan secara
kontinyu dengan mengabaikan sisa riak gelombang pada
towing tank yang belum benar-benar hilang. Pada penelitian
selanjutnya, disarankan pengambilan data pada variasi
selanjutnya dilakukan ketika kondisi air di towing tank sudah
47
48
49
50