Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM FENOMENA DASAR

MESINGETARAN PAKSA

“Percobaan Getaran Satu Derajat Kebebasan”

Disusun oleh

Ahmad Syifaul Auliya’ Arrosyid

201910120311127

Kelompok 20

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2020/2021
JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


Jl. Raya Tlogomas no. 246 Telp. (0341) 464318-319 Fax. (0341)
460435,460782
Malang 65144

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FENOMENA DASAR TEKNIK
MESIN

Laporan yang berjudul : Percobaan Getaran Satu Derajat

KebebasanDisusun oleh: Ahmad Syifaul Auliya’ Arrosyid

NIM : 201910120311127

Kelompok : 20

Fakultas / Jurusan : Teknik / Teknik Mesin

Berdasarkan hasil praktikum Getaran Paksa yang dilaksanakan di


Laboratorium Proses Produksi Universitas Muhammadiyah Malang.

Malang, 5 Januari 2020

Menyetujui,

Kepala Laboratorium Dosen Pembimbing

Ir. Herry Supriyanto Dra. Heni Hendaryati, MT

NIP: 108.8909.0049 NIP: 108.8909.0125

II
DAFTAR ISI

Table of Contents
LAPORAN PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESINGETARAN PAKSA .............. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ 2
LAPORAN PRAKTIKUM FENOMENA DASAR TEKNIK MESIN .............................. 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... 5
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum...................................................................................................... 1
BAB II................................................................................................................................. 2
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................... 2
2.1 Teori Dasar Batang Puntir......................................................................................... 2
2.2 Perhitungan Matematis Sistem Getaran Satu Derajat Kebebasan ............................. 2
BAB III ............................................................................................................................... 6
METODELOGI PENGUJIAN ........................................................................................... 6
BAB IV ............................................................................................................................... 8
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 8
4.2.2 Tabel Total Hasil Perhitungan ......................................................................... 12
4.2.3 Grafik Amplitudo Sebagai fs dari Putaran ....................................................... 12
4.2.4 Karakteristik Getaran ....................................................................................... 13
4.3 Pembahasan............................................................................................................. 13
4.4 Jawaban Tugas .................................................................................................... 13
4.4.1 Diagram Benda Bebas Sistem Gaya Bebas ...................................................... 13
4.4.2 Model Matematis ............................................................................................. 14
BAB V .............................................................................................................................. 15
PENUTUP ........................................................................................................................ 15
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 15
5.2 Saran ....................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16
LAMPIRAN...................................................................................................................... 17
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan ............................................................................. 17
III
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Batang Puntir ................................................................ 2


Gambar 2. Diagram Benda Bebas .............................................................. 3
Gambar 3. Gaya pengganggu harmonik .................................................... 3

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak faktor yang mempengaruhi kenyamanan lingkungan kerja


diantaranya adalah getaran. Getaran merupakan fenomena yang banyak
terjadi didalam dimensi kehidupan manusia dengan alam. Getaran objek
dapat memberikan informasi mengenai keadaan yang sedang dan akan
terjadi pada objek tersebut dan pengaruhnya terhadap lingkungan
sekitar. Dengan melakukan analisa getaran yang dihasilkan suatu sistem
manusia dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
mengatasinya.

Kontak dengan getaran mekanis dari mesin dan peralatan dapat


mempengaruhi tubuh manusia. Getaran mekanis mempengaruhi
kenyamanan, performa kerja, dan kesehatan pada manusia. Getaran yang
berlebihan dapat menyebabkan sakit pada otot, sendi, dan organ internal
menyebabkan trauma pada tangan dan kaki. Seperti karakteristik
lingkungan dan fisik lainnya di lingkungan kerja, getaran mekanis harus
dikendalikan untuk mencapai kenyamanan dan menghindari penurunan
performa. Dari semua alat badan, mata yang paling banyak dipengaruhi
oleh getaran mekanis. Pada intensitas sampai dengan 4 Hz, mata masih
dapat mengikuti getaran-getaran antara kepala dan sasaran, sedangkan
untuk intensitas selanjutnya, tidak dapat lagi mata mengikutinya.
Amplitudo getaran juga berpengaruh terhadap kemampuan ini. Pada
intensitas tinggi, penglihatan juga terganggu, manakala amplitudo lebih
besar dari jarak dua kali dari retina (Suma’mur dalam Widowati, 2009).
Sehingga, penting untuk memahami dan mempelajari ilmu getaran yang
sangat berhubungan di bidang teknik mesin.

1.2 Tujuan Praktikum

Menghitung karakteristik dinamis dari getaran bebas satu derajat


kebebasan yaitu frekuensi pribadi 𝜔𝑛 dan factor redaman ξ.

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar Batang Puntir

Berkenaan dengan modulus puntir, maka pembahasan diawali


dengan adanya torsi. Torsi adalah suatu pemuntiran sebuah batang yang
diakibatkan oleh kopel- kopel yang menghasilkan perputaran terhadap
sumbu longitudinalnya. Kopel-kopel yang menghasilkan pemuntiran
sebuah batang disebut momen putar atau momen puntir.
Metode yang digunakan adalah dengan analisis regresi linier tanpa
bobot hubungan antara sudut puntir dengan massa beban tambahan, dan
pengambilan data untuk penentuan nilai modulus puntir batang besi
dilakukan dengan variasi massa beban.
Berdasarkan pertimbangan simetri, maka dapat diperlihatkan bahwa
penampang dari sebuah batang bundar akan berputar seperti sebuah
benda kaku terhadap sumbu longitudinalnya dengan jari-jarinya tetap
lurus dan penampangnyatetap berbentuk bidang dan bulat.

Gambar 2.1 Skema Batang Puntir


Sudut puntir berubah sepanjang sumbu batang dan pada
penampang sembarang sudut mempunyai harga ø (x) yang berharga
antara nol di ujung kiri dan ø di ujung kanan. Jika setiap penampang
batang mempunyai jari jari yang sama dan mengalami puntir yang
sama(torsi murni), maka sudut ø(x) akan bervariasi secara linier
terhadap ujung-ujungnya.

2.2 Perhitungan Matematis Sistem Getaran Satu Derajat Kebebasan

Getaran satu derajat kebebasan dapat dianalisis dengan Hukum ke-II

2
Newton, yaitu bahwa “Percepatan sebuah benda berbanding lurus
dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan
massanya”. Arah percepatan sama

3
dengan arah gaya total yang bekerja padanya”. Analisis ini dapat
divisualisasikandengan bantuan diagram benda bebas sebagai berikut :

Gambar 2.2 Diagram Benda Bebas


Dari gambar 2 diatas, dapat dibuat model matematis dari
getaran dengansatu derajat kebebasan sebagai berikut :
a. Persamaan gerak yang dihasilkan adalah urutan kedua, non-
homogen,persamaan differensial biasa:
𝑚ẍ + 𝐶𝑉ẋ + 𝑘𝑥 = 𝑓(𝑡)
Keterangan :
𝑚 : massa getaran (kg)
𝑐 : angka kekentalan dari peredam (N/cm/dt)
𝑘 : konstanta pegas (N/m)
𝑓(𝑡) : beban luar (N)
Untuk beban luar yang harmonis :
F (t) =𝐹𝑜𝑥 𝑒𝑙𝜔𝑡
b. Persamaan pembesaran dari sistem.
(𝜔
2

𝑀𝑋 𝜔2𝑛)
= 𝜔 𝜔 2
𝑚 𝑒 [1 − ]
√ (
𝜔𝑛) ] + [2ξ 𝜔𝑛

Gambar 2.3 Gaya pengganggu harmonik.

4
Dimana :

e =R
r = 𝜔
𝜔𝑛

Persamaan fungsi frekuensi pribadi dari getaran :

𝐾𝑒𝑞
𝜔𝑛 = √ 𝑀

Faktor redaman :
𝑒
𝜉
(2𝑚 .
=𝜔𝑛
Selanjutnya, faktor redaman (𝜉) dapat dicari dengan
menggunakan metodeseparo daya sebagai berikut :
𝛥𝜔 = 𝜔𝑏 − 𝜔𝑎
𝛥𝜔
𝜉=

5
BAB III
METODELOGI PENGUJIAN
BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.2.2 Tabel Total Hasil Perhitungan

No 𝜔 𝜔 R ξ C 𝑀𝑥
𝑎𝑑⁄ 𝑎𝑑⁄ 𝑚𝑒
1 32.0485 112.5737 3.5126 -1.2563 -14.2242 0.8587
2 32.0485 134.5648 4.1987 -1.5993 -18.1088 0.8247
3 32.0485 148.0737 4.6203 -1.1801 -20.495 0.8104
4 32.0485 165.9808 5.179 -2.0895 -23.6582 0.7961
5 32.0485 171.3215 5.3456 -2.1728 -24.6061 0.7925
6 32.0485 181.4793 5.6626 -2.3313 -26.3959 0.7865
7 32.0485 198.6533 6.1985 -2.5993 -29.4296 0.778
8 32.0485 209.0206 6.522 -2.761 -31.2609 0.7737
9 32.0485 214.7802 6.7017 -2.8508 -32.2783 0.7715
10 32.0485 236.7713 7.3879 -3.1939 -36.1628 0.7644
11 32.0485 259.0766 8.0838 -3.5419 -40.1029 0.7586
12 32.0485 267.4542 8.3453 -3.6726 -41.5827 0.7567

4.2.3 Grafik Amplitudo Sebagai fs dari Putaran

0,3

0,25

0,2

0,15

0,1

0,05

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
4.2.4 Karakteristik Getaran

Melalui grafik di atas, digambarkan karakteristik getaran pada system


memiliki tingkat osilasi amplitudo yang bergerak dari batas atas, menuju ke
ambang netral, menuju ke batas bawah lalu kembali lagi menuju posisi
kesetimbangan yang berbanding lurus terhadap waktu.
Jika dianalisis dari pergerakan gelombang sinusoide getaran dalam grafik
di atas, dapat dikategorikan karakteristik getaran masuk ke dalam jenis amplitude
modulation (AM), dimana batas tertinggi gelombang berperan sebagai pembawa.
Metode penggunaan frekuensi ini biasa dipakai dalam transmisi radio AM untuk
memungkinkan frekuensi audio dipancarkan ke jarak yang jauh, dengan cara
superimposisi frekuensi audio pada pembawa frekuensi radio yang dapat
dipancarkan melalui antena. Frekuensi radio adalah frekuensi yang dipakai untuk
radiasi energi elektromagnetik koheren yang berguna untuk maksudmaksud
komunikasi

4.3 Pembahasan
Dari hasil percobaan getaran paksa yang dilakukan di Laboratorium
Teknik Mesin UMM didapatkan hasil dari nilai puncak yaitu pada 𝜔 dan
nilai terkecilnya pada 𝜔 . Pada nilai 𝜔 dihasilkan nilai yang sama pada setiap
percobaan.
Pada perhitungan Rasio Frekuensi (R) didapatkan nilai yang semakin naik
jika putarannya semakin cepat. Nilai-nilai tersebut didaptkan dari
perbandingan antara 𝜔 dan 𝜔𝑛. Nilai dari C dan ξ didapatkan hasil negatif,
semakin besar putarannya semakin besar juga nilai negatif dari C dan ξ. Bila
peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi,
kita mencapai titik redaman kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati
titik kritis ini sistem disebut dalam keadaan lewat redam.

4.4 Jawaban Tugas

4.4.1 Diagram Benda Bebas Sistem Gaya Bebas


4.4.2 Model Matematis

Dari diagram benda bebas, sebuah batang diletakkan pada suatu tumpuan
pada masing-masing ujungnya. Maka konstanta pegas menjadi konstanta
pegas
eqivalen (𝐾𝑒𝑞). Sehingga persamaannya seperti berikut:
𝐾𝑒𝑞
Keterangan :
 Keq : Konstanta pegas eqivalen ( ⁄𝑚)
 E : Modulus young elastisitas ⁄𝑚
 L : Panjang batang uji (m)

Untuk mecari konstanta pegas eqivalen diperlukan inertia momen.


Persamaan dari inertia momen yaitu:

𝑏𝑕
2
Keterangan :

𝑘𝑔⁄
 I : Inertia momen ( 𝑚 )
 b : Lebar batang uji (m)
 h : Tinggi batang uji (m)
Sehingga persamaan Frekuensi Pribadi 𝜔𝑛 sebagai berikut :
𝐾𝑒𝑞
𝜔 √
𝑀
Keterangan :
 𝜔 : Frekuensi pribadi 𝑎𝑑⁄
 𝐾𝑒𝑞 : Konstanta pegas eqivalen ( ⁄𝑚)
 𝑀 : Massa (kg)
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Nilai frekuensi natural 𝜔𝑛 hasil perhitungan dari percobaan getaran paksa


yaitu 32,0485 𝑅𝑎𝑑⁄ . Nilai faktor Redaman yang dihasilkan ialah negatif pada
semua hasil perhitungan data. Yang berarti semakin besar putaran semakin
kecil nilai faktor redaman tersebut.

5.2 Saran

Untuk melakukan pengujian seperti ini diperlukan ketelitian dari


praktikan. Karena uji sampel yang diambil akan berpengaruh pada hasil
perhitungan. Pemutaran potensio yang berlebihan pada alat uji akan
mengakibatkan nilai putaran yang sdangat tinggi. Diharapkan praktikan lebih
teliti lagi dalam melakukan percobaan dan perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. (2016). FISIKA DASAR I. Bandung: Institut Teknologi

Bandung. Dewanto, J. (1999). Kajian Teoritik Sistem Peredam

Getaran Sato Derajat


Kebebasan. Jumal Teknik Mesin, I, 156-162.

Fisika, P. S. (2017, Mei). RANCANGAN SEDERHANA


PENENTUANMODULUS PUNTIR BATANG BESI
UNTUK PEMBELAJARAN
PESERTA DIDIK. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset
Ilmiah, I, 1-
4. Retrieved 2020

Hendaryati, H. (2020). FORMAT PEMBUATAN LAPORAN


PRAKTIKUMGETARAN PAKSA. Malang.

Kunlestiowati, H., Yuningsih, N., & Sardjito. (2010). Getaran


Sistem Pegas Berbeban dengan Massa yang Berubah
Terhadap Waktu. Proceedings Industrial Research
Workshop and National Seminar.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan

No. Kegiatan Keterangan


1. Gambar 4. Proses pencatatan data hasil
praktikum.

Gambar 2. Proses pengaturan nilai


amplitudo pada kontrol motor sistem
tachometer.

Gambar 3.Peralatan praktikum getaran


Gambar 1. mekanik yang terdiridari panel pengatur
putaran motor
eksitator yang dilengkapi kontrol
tegangan dan putaranmotor.

Gambar 2.

Gambar 3.

Anda mungkin juga menyukai