DISUSUN OLEH:
Nama : Aditya Yuda Febriano
Nim : 151031124
Kelompok : 22
Jurusan : TEKNIK MESIN S1
Kode : B (Genap)
I
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini digunakan sebagai salah satu syarat dalam menempuh jenjang
S-1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains dan
Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
Disusun Oleh :
Nim : 151031124
Kelompok : 22
Kode :B
Mengetahui,
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga laporan praktikum Fenomerma Dasar Mesin
tentang Bantalan luncur dapat terselesaikan dengan baik dan benar yang disusun
berdasakan data hasil percobaan selama praktikum.
1. Allah swt yang telah memberikan saya kesehatan dan umur panjang
sehingga laporan ini dapat terselesaikan,
2. Orang yua yang selalu mendoakan saya dan selalu mendukung saya
3. Asisten laboratorium Fenomena Dasar Mesin selaku pembimbing saat
pembuatan laporan.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.
II
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................I
KATA PENGANTAR..............................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................III
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................VI
DAFTAR TABEL..................................................................................................VII
DAFTAR GRAFIK..............................................................................................VIII
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB V PENUTUP.................................................................................................25
5.1 Kesimpulan...........................................................................................25
5.2 Saran.....................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................26
LAMPIRAN............................................................................................................27
DAFTAR GAMBAR
Pada bantalan umumnya bekerja gaya reaksi. Apabila gaya reaksi ini
mengarah tegak lurus pada garis sumbu poros, maka bantalan dinamakan bantalan
radial. Jika gaya reaksi lebih banyak mengarah sepanjang garis sumbu, maka
dinamakan garis aksial.
Tempat sebuah poros ditumpu dinamakan tap poros atau leher poros
(Journal), elemen yang menumpu adalah bantalan. Bantalan ini dapat dipasang
didalam mesin dimana poros termasuk atau dalam suatu elemen terpisah yang
difondasikan oleh blok banalan.
Pada bantalan luncur terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan,
karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dangan perantaraan
lapisan pelumas, gesekan, memainkan peran penting semua bantalan. Gesekan ini
tidak saja memberi kerugian langsung dalam energy, melainkan juga kerja gesekan
diubah menjadi kalor yang menyebabkan temperatur bantalan menjadi tinggi
daripada temperature sekelilingnya. Hal ini menyebabkan bantalan bantalan panas
sehinga rusak. Untuk mengurangi gesekan digunakan pelumas.
Karena gesekan yang besar pad waktu mulai jalan, maka bantalan luncur
memerlukan momen yang besar. Panas yang timbul dari gesekan terutama beban
yang besar memerlukan pendingin khusus, dengan adanya pelumasan maka
bantalan ini dapat merendam tumbukan dan getaran yang ada.
1
Sebagai media pendingin bagian bagian mesin yang panas.
Mencegah keausan mesin yang disebabkan oleh zat asam.
Mencegah timbulnya buih yang dapat mengakibatkan beban bertambah
sehingga menjadi kotak langsung.
Menyerap getaran getaran yang timbul pada bagian mesin.
Tujuan dari percobaan bantalan luncur ini adalah untuk mengetahui beberapa
fenomena pada bantalan luncur yang antara lain adalah:
1. Mengetahui distribusi tekanan bantalan luncur pada arah radial dan aksial.
2. Mengamati mekanisme bantalan luncur karena pengaruh putaran dan
pembebanan.
3. Membandingkan tekanan pada bantalan luncur yang diperoleh dari
pengujianterhadap teoritisnya.
4. Mengetahui aplikasi dari bantalan luncur.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bantalan adalah elemen mesin yang mempunyai poros sehingga putaran atau
gesekan bolak-baliknya dapat berlangsung secara teratur, aman dan tahan lama.
Secara umum, bantalan dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu bantalan luncur dan
bantalan gelinding. Bantalan dapat diklasifikasikan menurut beberapa kategori,
yaitu:
1. Menurut arah gaya terdiri dari bantalan radial (bantalan melintang, bantalan
dukung) untuk gaya radial dan bantalan aksial (bantalan memanjang, bantalan
spur) untuk gaya aksial.
2. Menurut penggunaan terdiri dari bantalan mesin perkakas, bantalan kotak roda
gigi, bantalan motor, bantalan transmisi, bantalan turbin, bantalan pekerjaan
gilas dan sebagainya.
3. Menurut desain terdiri dari bantalan mata, bantalan penutup, bantalan tetap,
bantalan gantung, bantalan ayun, bantalan kotak, bantalan cakram, bantalan
terpasang (building) dan sebagainya.
4. Menurut bahan terdiri dari bantalan logam putih, bantalan perunggu, bantalan
besi tuang merah, bantalan logam ringan, bantalan logam sinter dan
sebagainya.
5. Menurut pelumasan terdiri dari bantalan gemuk, bantalan minyak, bantalan air,
bantalan udara, bantalan pelumasan cincin, bantalan pelumasan aliran,
bantalan hidrostatis atau aerostatis
Bantalan luncur.
Kelebihan:
murah. Kekurangan:
Bantalan gelinding.
Kelebihan:
Kekurangan:
Mengtahui variasi dan putaran alat uji bantalan luncur untuk menunjukkan
distribusi tekanan pada bantalan luncur. Dengan mengetahui peningkatan
tekanan terhadap beban dan putaran, viskositasss minyak pelumas,
kecepatan putar (n), dan distribusi tekanan yang ditimbulkan.
Adapun fungsi dari masing masing panel pada instrument tersebut adalah sebagai
berikut:
No Nama Instrumen Fungsi Instrumen
Untuk memutuskan dan menghubungkan arus
1 Tombol On/Off
listrik
Saklar pemindah Untuk mengubah arah putaran ke kiri dan ke
2
Putaran kanan
3 Technometer digital Untuk mengatur keepatan
1. Menjalankan motor
Motor dijalankan dengan posisi ‘’On’’
2. Mengatur arah putaran
Pemutaran arah putaran motor yang berlawanan arah dengan jarum jam
dilakukan selama kurang lebih 20 menit pada putaran 1500 rpm. Untuk
memanaskan oli, setelah ini percobaan dapat dimulai.
3. Atur putaran kecepatan hingga 1000 rpm, maka biarkan selama beberapa
menit kecepatan putaran poros menjadi konstan atau minyak pelumas dalam
keadaan konstan, catat harga tekanan bila sudah tidak ada perubahan lagi.
4. Lakukan hal yang sama untuk putaran 2000 rpm dan 3000 rpm.
5. Ganti arah putaran dan ulangi pengamatan seperti diatas.
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN
= 660 = 0,66
1 =..ℎ
=1−0 = 880 . 9,81 . (0)
= 0,66 − 0,66 =0/
=0
2 = 660 = 0,66 =..ℎ
=2−0 = 880 . 9,81 . (0)
= 0,66 − 0,66 =0/
=0
3 = 670 = 0,67 =..ℎ
=3−0 = 880 . 9,81 .
= 0,67 − 0,66 (0,01)
= 86,32 /
= 0,01
4 = 670 = 0,67 =..ℎ
=4−0 = 880 . 9,81 .
==0,67
0,01− 0,66 (0,01)
= 86,32 /
5 = 670 = 0,67 =..ℎ
=5−0 = 880 . 9,81 . (0,01)
= 0,67 − 0,66 = 86,32 /
= 0,01
6 = 690 = 0,69 =..ℎ
=6−0 = 880 . 9,81 .
= 0,69 − 0,66 (−0,02)
= −172,056 /
= −0,02
7 = 630 = 0,63 =..ℎ
=7−0 = 880 . 9,81 .
= −0,03
= 0,63 − 0,66 (−0,03)
= −258,98 /
8 = 620 = 0,62 =..ℎ
= 0,62 − 0,66 = −345,31 /
= −0,04
9 = 620 = 0,62 =..ℎ
=9−0 = 880 . 9,81 .
= 0,62 − 0,66 (−0,04)
= −0,04 = −345,31 /
10 = 690 = 0,69 =.. ℎ
= 10 − 0
= 0,69 − 0,66 = 880 . 9,81 .
= −0,02 (−0,02)
= −172,056 /
11 = 650 = 0,65
= 11 − 0
= 0,65 − 0,66 =..ℎ
= −0,01 = 880 . 9,81 .
(−0,01)
12 = 630 = 0,63
= −86,31 /
= 12 − 0
= 0,63 − 0,66
= −0,03 =..ℎ
= 880 . 9,81 .
13 = 700 = 0,7
(−0,03)
= 13 − 0 = −250,98 /
= 0,7 − 0,66
= 0,04
=..ℎ
14 = 710 = 0,71
= 880 . 9,81 .
= 14 − 0 (0,04)
= 0,71 − 0,66 = 345,31 /
= 0,05
15 = 700 = 0,7 =..ℎ
= 15 − 0 = 880 . 9,81 .
= 0,7 − 0,66 (0,05)
= 0,04 = 431,64 /
16 = 680 = 0,68
= 16 − 0 =..ℎ
= 0,68 − 0,66 = 880 . 9,81 .
= 0,02 (0,04)
= 345,31 /
=..ℎ
= 880 . 9,81 .
(0,02)
=0 = 172,63 /
23
4.3 Grafik Hasil Perhitungan
Grafik 4.1 Putaran Searah Jarum Jam (Forward)
Y- Y-1
Y-15 163000 Y-2
2000
Y-14Y-3 1000
Y-13 Y-4
Y-12 Y-5
Y-11 Y-6
Y-10Y-7
Y-9Y-8
Y- Y-1
Y-15 163000 Y-2
2000
Y-14Y-3 1000
-1000
-2000
Y-13 Y-4
-3000
Y-12 Y-5
Y-11 Y-6
Y-10Y-7
Y-9Y-8
2
4
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bantalan umumnya berkeja dengan gaya reaksi, apabila gaya reaksi
ini mungarah tegak lurus dengan garis sumbu polos maka
Bantalan merupakan suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menopang
elemen mesin lainya yang sedang bergerak
5.2 Saran
Laporan ini dibuat dikala pandemic melanda (virus covid-19) sehingga
kami tidak bisa melakukan praktek, diharapkan ada kebijakan dari laboraorium
fenomena dasar mesin agar nanti bila keadaan kembali normal kita bisa
melakukan prakter tanpa endtri krs lagi.
Daftar Pustaka
Anton L Hartawan, ‘’Minyak pelumas, Pengetahuan Dasar dan Penggunaan’’ PT.
Gramedia Jakarta.
Ir. Jack Stolk, Ir.C kros, 1993. ‘’Elemen Mesin’’. Erlangga, Jakarta
https://id.scribd.com/document/440802031/267030516-bantalan-luncur-pdf
http://erulmesin09.blogspot.com/2012/11/bantalan-luncur.html
LAMPIRAN
Soal No 1
1. Fungsi pelumasan :
Mengendalikan Gesekan
Mengendalikan Suhu
Mengendalikan Korosi
Mengendalikan Keausan
Mengisolasi Listrik
Meredam Kejutan
Pembersih Kotoran
Memindahkan Tenaga
Membentuk Sekat
3. Diketahui :
kg
∶ 0,893
d N3 = 0,0893 /2
= 690 = 0,69
= 9,81
Ditanya P ?
Jawab : = . . ℎ
= 0,0893 . 9,81 . 0,69
= 0,60446 (N/m2)
Lembar Uji Eksperimental Bantalan Luncur
1. Putaran : Searah Jarum Jam (Forward)
Ket:
g = 9,81 m/det3
Kelompok : 22
2
8
2. Putaran Berlawanan Jarum Jam (Reverse)
Ket :
Y0 = 660 MM
Kelompok :22
No Nama No. Mhs
1. Aditya Yuda Febriano 151031124