untuk memenuhi tugas mata kuliah Perlengkapan Kapal yang diampu oleh Eko Sasmito Hadi,
ST., MT.
ANGGOTA KELOMPOK 7:
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Semarang
2023
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
keterkaitan antara segitiga api dan regulasi tentang pompa utama damkar dengan desain
kapal.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah perlengkapan kapal yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, keterbatasan
waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan orang lain.
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................4
BAB I........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................5
1.1.1 Pengertian Segitiga Api..............................................................................................5
1.1.2 Pengertian Pompa pada Kapal...................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Komponen pada Segitiga Api...........................................................................................6
2.2 Pembagian Kelas Api.......................................................................................................7
2.2.1 Kelas A......................................................................................................................7
2.2.2 Kelas B......................................................................................................................7
2.2.3 Kelas C......................................................................................................................8
2.2.4 Kelas D......................................................................................................................8
2.3 Pemadaman Api...............................................................................................................8
2.4 Main Fire Pump.............................................................................................................11
2.5 Sistem Pemadam Kebakaran.........................................................................................12
2.6 Sea Water Fire Fighting System.....................................................................................12
2.7 Foam Fire Fighting System............................................................................................12
BAB III...................................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB I
PENDAHULUAN
Kebakaran merupakan salah satu hal yang paling berbahaya bagi kendaraan
yang bergerak di laut, terutama kapal. Hampir semua kecelakaan pelayaran
disebabkan oleh kebakaran di atas kapal. Dan sebagian besar kebakaran tersebut
disebabkan oleh kesalahan manusia (ABK) akibat tidak hati-hati saat bekerja di kapal.
Segitiga Api adalah sebuah perlambangan dari udara, panas, bahan bakar serta
api. Maksud dari segitiga api ini sendiri adalah sebuah komponen segitiga yang
menjadi rantai untuk memberantas terjadinya kebakaran yang terindikasi terjadi pada
suatu bahan bakar kimia. Pada substansi tersebut, bilamana oksigen semakin
mengecil, maka memperkecil kemungkinan terjadinya kebakaran. Lalu, air berfungsi
untuk mengurangi panas (heat) dalam terjadinya kebakaran, dan bahan bakar sendiri
harus dihapuskan karena penyebab utama terjadi kebakaran. Inti pengertian dari
Segitiga Api sendiri adalah bagaimana cara mengatasi reaksi berantai yang
menyebabkan kebakaran.
Marine Pumps, atau pompa pada kapal tentunya terdapat berbagai macam dan
fungsinya. Secara umum, pompa-pompa kapal tentu mempunyai peranan penting
dalam kelancaran operasional kapal secara menyeluruh. Mulai dari kinerja mesin
induk, membantu motor atau generator, dan tentunya termasuk salah satu akses
memadamkan kebakaran. Contoh macam-macam pompa di kapal antara lain GS
pump, FW pump, DO service pump, transfer pump LO pump, SW Pump, FW cooling
pump, ballast pump, bilge pump, dan fire pump.
5
1.3 Tujuan
Tujuan pada makalah ilmiah tentang keterkaitan antara segitiga api dan regulasi tentang
pompa utama damkar dengan desain kapal:
a) Untuk mengetahui pengertian dari Segitiga Api dan Pompa Utama pada kapal.
b) Untuk mengetahui apa saja komponen dalam Segitiga Api dan apa pengaruhnya pada
desain kapal.
c) Untuk mengetahui apa saja pompa pada kapal, fungsi, serta kaitannya dengan
desain kapal.
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber : https://marineengineeringonline.com/theory-of-fire
Oksigen
Dengan berkurangnya oksigen, maka resiko terjadinya kebakaranpun akan
juga berkurang. Kebakaran kecil bisa diatasi dengan pasir dari fire bucket ataupun
dari selimut/ kain tebal, contohnya saat terjadi keadaan darurat memakai kaos milik
orang. Pastikan pintu dalam keadaan tertutup bila di dalam sebuah ruangan, agar
oksigen tidak menambah atau menyebar. Ventilasi dan palka tentunya juga harus
dipastikan tertutup. Dalam proses pencegahan kebakaran, oksigen dapat dipadamkan
dengan busa. Oksigen juga bisa dipadamkan dengan karbon dioksida. Tetapi untuk
6
CO2 dan bubuk kering, pemadamannya bersifat sementara dan berpotensi terjadi
kebakaran lagi.
Panas
Salah satu cara mengurangi temperatur panas adalah dengan menggunakan
pendingin yang cocok, seperti air. Mengurangi panas dengan medium yang dingin
harus lebih banyak daripada kuantitas api. Untuk banyak air sendiri, disarankan 6 kali
lebih banyak daripada banyak api, yang akan mengubah api menjadi uap. Panas juga
dapat dikurangi dengan bubuk kering.
Bahan bakar
Bahan bakar tentunya tidak mudah untuk diatasi. Bilamana yang menjadi
penyebab kebakaran adalah bahan bakar cair atau liquid, tentunya bahan bakarnya
harus dihilangkan. Contohnya bisa dengan mengosongkan isi bahan bakar di tangki
bakar. Penting juga bagi kita untuk mengosongkan atau menghilangkan gas
kebakaran. Bagaimanapun, gas dapat padam bilamana dikontrol dengan baik. Gas
sendiri dipengaruhi oleh besar tempat, material yang terbakar, dan juga dipengaruhi
oleh panas. Dalam beberapa kejadian, bisa terjadi kebakaran dalam material yang
berbahaya.
2.2.1 Kelas A
a) wood / tekstil.
b) barang-barang yang berlokasi di Bridge / anjungan (mobil, loker, emergency
loker, cargo kontainer)
c) lumber
d) staging
e) laundry
2.2.2 Kelas B
a) Flammable Liquids
- auration fuel
- diesel fuel
- heavy fuel
- fubrication oil
- cat
- alkohol
- barang-barang yang berlokasi di tempat mesin. Contoh: tanker, bahan bakar, ro-
ro spaces, paint lockers.
7
b) Flammable Gases
- LNG berbahaya
- LPG, LNG.
2.2.3 Kelas C
a) biasa terjadi pada barang elektronika.
b) contoh tempatnya: engine room, emergency generator room, passage way.
c) disebabkan oleh short circuits, overloading of conductors, dan arcing.
2.2.4 Kelas D
a) alkali: sodium, potasium, dan lithium
b) metals: aluminium, iron and steel, magnesium, dan titanium
c) biasanya susah terbakar, namun sekali terbakar akan susah dipadamkan.
Gambar 2. Hydrant
Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fpatigeni.com%2Fhydrant-di-kapal
%2F&psig=AOvVaw2ahMZL2VMDUVL_7NxkAgu2&ust=1679633846891000&
source=images&cd=vfe&ved=0CBAQjRxqFwoTCLCcieeh8f0CFQAAAAAdAA
AAABAK
8
Gambar 3. Straight Stream
Sumber : https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F
%2Fscottyfire.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F04%2FF4037-
LF.jpg&tbnid=Tb2oYs-
5reKGhM&vet=12ahUKEwiVgP2FpPH9AhWf63MBHXNgAbsQMygBegUIAR
C6AQ..i&imgrefurl=http%3A%2F%2Fscottyfire.com%2Fproduct
%2Ffogstraight-stream-nozzle-with-d-handle-pistol-grip-shut-offs
%2F&docid=1W-RsPY80iZhxM&w=1000&h=1000&q=straight%20stream
%20fire
%20nozzle&ved=2ahUKEwiVgP2FpPH9AhWf63MBHXNgAbsQMygBegUIAR
C6AQ
4) Alih fungsi dari pumps: untuk keperluan umum seperti membersihkan geladak, pump
drink.
5) Pompa ballast: untuk mengatur tangki ballast dan sebagai stabilitas kapal.
Sumber : https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F
%2Fwww.castlepumps.com%2Fimages%2Fuploads%2Fmisc%2FVertical-
Ballast-
9
Pumps.jpg&tbnid=iob3YXDBgGOMRM&vet=12ahUKEwisp97apPH9AhX6wn
MBHYzkCr4QMygCegUIARDNAQ..i&imgrefurl=https%3A%2F
%2Fwww.castlepumps.com%2Fpump-application%2Fballast-pumps
%2F&docid=S0aM0vWXsXqCeM&w=400&h=400&q=ballast
%20pump&ved=2ahUKEwisp97apPH9AhX6wnMBHYzkCr4QMygCegUIARD
NAQ
Sumber :
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7c/Vertturbdslfirepump.jpg
Sumber : https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F
%2Fevioplus.com%2Fwp-content%2Fuploads
%2F2012%2F03%2FEMERGENCY-GENERATOR-
SYSTEM.jpg&tbnid=PjDD_u4_K4E5cM&vet=12ahUKEwjqqNunpvH9AhVbk9
gFHcbLA-IQMygAegUIARC3AQ..i&imgrefurl=http%3A%2F
%2Fevioplus.com%2Femergency-generator-system
10
%2F&docid=lYaKS9H_iPhHyM&w=800&h=600&q=Emergency
%20Generator&ved=2ahUKEwjqqNunpvH9AhVbk9gFHcbLA-
IQMygAegUIARC3AQ
Pompa pemadam utama yang dipasang di kapal terletak di dalam ruang mesin kapal,
biasanya terletak di platform bawah di dekat pompa ballast dan pompa utama. Pompa
pemadam ditenagai secara elektrik dari suplai utama kapal. Pompa pemadam digunakan
untuk mensirkulasikan air laut dari sea chest menuju ke seluruh ruangan yang ada di kapal
melalui pipa utama dan pipa cadangan/darurat
Di kapal, setiap mesin dilengkapi dengan sistem cadangan yaitu satu dupleks atau
sistem cadangan darurat. Untuk sistem pemadam kebakaran, pompa pemadam kebakaran
merupakan peralatan yang penting dan jika tidak berfungsi, seluruh saluran pemadam
menjadi tidak aktif, mempercepat penyebaran api dalam waktu singkat.
Pada SOLAS Bab I-2, Bagian A Regulasi 4 menyebutkan semua kapal kargo yang
memiliki berat kotor 2000 ton keatas, kapal penumpang dengan berat kotor 1000 ton keatas
harus memiliki pompa pemadam darurat yang terpasang terpisah dari ruang mesin, di mana
pompa pemadam utama terpasang. Pompa pemadam darurat bisa ditenagai dengan dua cara:
menggunakan mesin diesel atau menggunakan motor elektrik yang disuplai dari generator
darurat. Pompa pemadam darurat ini digunakan jika pompa pemadam utama non aktif
(karena mati listrik, kebakaran di ruang mesin, dsb.)
Pada sistem pemadam kebakaran kapal, terdapat selang yang berfungsi sebagai
saluran yang mengalirkan fluida yang digunakan untuk memadamkan api, serta berfungsi
untuk mengatur tekanan keluar air. Berdasarkan SOLAS 2007 Bab II Regulasi 10.2.3,
1. Selang harus dibuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan dapat menjangkau
ruangan yang dituju.
2. Setiap selang harus berisi nosel dan kopel.
3. Selang pemadam memiliki panjang minimal 10 m, tetapi tidak lebih dari :
a. 15 m pada kamar mesin
b. 20 m pada dek terbuka dan ruangan lain
c. 25 m untuk kapal yang memiliki lebar 30 m.
11
2.5 Sistem Pemadam Kebakaran
Yaitu sistem yang digunakan untuk mengatasi, mencegah, dan menghentikan
kebakatan. Secara umum, senyawa unsur dan senyawa yang menyebabkan kebakaran
dinyatakan dalam segitiga api, yaitu material, oksigen, dan sumber panas. Hal tersebut dapat
ditanggulangi dengan cara:
1. Menurunkan suhu pembakaran
2. Menurunkan oksigen
3. Menjauh dari material mudah terbakar.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa segitiga api, pompa pemadam kebakaran, dan desain kapal
sendiri saling keterkaitan. Segitiga api adalah reaksi berantai yang mencegah terjadinya
kebakaran. Pompa pada kapal sendiri mempunyai peranan penting pada kelancaran
operasional kapal secara menyeluruh. Sedangkan kapal harus didesain sesuai dengan regulasi
yang sudah ditentukan agar dapat memenuhi syarat dan diharapkan dapat memenuhi dasar
teori dari segitiga api dan juga mencegah kapal terbakar dengan adanya pompa dengan letak
yang telah di tentukan.
Dengan dibangunnya kapal yang sesuai regulasi, maka kemungkinan besar para
penumpang, awak, maupun siapapun yang berada di kapal akan selamay. Hal ini disebabkan
dengan keteraturannya peletakan barang serta alat pemadam yang telah didesain sedemikian
rupa. Sebagai contoh, panas dapat dikurangi pendingin yang cocok, salah satunya adalah air.
Maka, hal ini ada keterkaitannya dengan Fire main system, yang di mana telah dipasang
pompa pemadam utama pada kapal yang terletak di dalam ruang mesin kapal. Pompa ini
sendiri berfungsi mensirkulasikan air laut dari sea chest menuruju ruangan.
3.2 Saran
Tentunya pembuatan makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak
kata dan juga kalimat yang tentunya tidak seharusnya. Kami sebagai penulis mengharapkan,
para pembaca dapat menerapkan ilmu yang kami sampaikan dengan baik. Agar tentunya
keselamatan pada kapal terealisasikan dengan baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
[1] “Theory of Fire - Fire Fighting on Ships,” May 2014.
[2] A. Bureau of Shipping, “Guide for Enhanced Fire Protection Arrangements 2022,” 2022.
[Online]. Available: www.eagle.org
[3] “MODUL PEMBELAJARAN.”
14