Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KARYA ILMIAH

GETARAN MEKANIS DAN FISIKA GLBG & GETARAN BUNYI

ANALISA RING PISTON & KONEKTING ROD TERHADAP


GETARAN

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH

ANDIKO PUTRA
1610003423001

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
2018
JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS EKASAKTI

LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN KARYA ILMIAH

OLEH :

ANDIKO PUTRA
BP. 1610003423001

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

DOSEN PENGAJAR

( Ir. Mukhnizar,MT )
KATA PENGHANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“analisa ring piston & konekting rod terhadap getaran Mobil Mitshubishi L 300” ini dengan
lancar. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen matakuliah mesin Karya ilmiah ini ditulis dari hasil penyusunan data-
data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan mesin diesel,
serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan mesin diesel,tak lupa penyusun
ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar matakuliah atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah karya ilmiah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya karya ilmiah ini

Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai analisa ring piston & konekting rod
terhadap getaran Mobil Mitshubishi L 300 khususnya bagi penulis. Memang karya ilmiah
ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Tugas Karya Ilmiah ini disusun sebagai tugas wajib Kalkulus II di Departemen Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Eka Sakti Padang.
Dalam menyelesaikan Tugas wajib ini, penulis mendapat bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Mukhnizar,MT selaku dosen pengajar jurusan teknik Mesin UNES
2. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin UNES yang telah membantu penulis
baik dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian Tugas Karya Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna disebabkan
keterbatasan dari penulis. Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Tugas Karya Ilmiah ini.
Akhir kata semoga laporan ini bermamfaat bagi Mahasiswa Departemen Teknik
Mesin Fakultas Teknik UNES khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.

PADANG, 10 NOVEMBER 2018

PENULIS,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................


KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB I.
PENDAHULUAN..........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Batasan Masalah.............................................................................. 2
D. Manfaat ............................................................................
...... 2
BAB II. LANDASAN TEORI............................................................. 3
A. Getaran ............................................................................................. 3
1. Jenis getaran................................................................................ 3
2. Prinsip kerja motor diesel .......................................................... 4
B. Prinsip Kerja Motor Diesel Empat Langkah .................................. 5
1. Langkah Hisap............................................................................ 5
2. Langkah Kompresi...................................................................... 6
3. Langkah Pembakaran.................................................................. 6
4. Langkah Buang…....................................................................... 6
C. Pegas torak........................................................................................ 7
a. Pegas Kompresi.......................................................................... 8
b. Pen Torak (Pin Piston)................................................................ 8
c. Celah Ujung Pegas...................................................................... 9
d. Pegas Pengontrol Oli................................................................... 9
D. Kontruksi Tabung Silinder................................................................ 10

BAB III. METODOLOGI.................................................................. 13

BAB IV. HASIL PEMBAHASAN.......................................................

A. Daya Indikated.................................................................................
B. Daya kuda Brake (daya rem)............................................................
C. Efisiensi Mesin Pembakaran Dalam.................................................
D. Konsumsi Udara...............................................................................
E. Lembar Kesetimbangan kalor...........................................................

BAB V. ANALISA PENULISAN.........................................................

BAB VI. PENUTUP..........................................................................

5.1 Kesimpulan........................................................................................

5.2 Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)semakin pesat dewasa ini


menimbulkan dampak pada dunia pendidikandengan makin besarnya tantangan yang harus
dihadapi oleh dunia pendidikan.Dunia pendidikan Sekarang ini makin dituntut untuk dapat
menghasilkansumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan
mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia pendidikan harus
dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan dan penyempurnaan dalam
penyelenggaraan pendidikan.

Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan


pendidikan khususnya dibidang teknik mesin , salah satunya engine stand Mitshubishi Diesel
L 300. Mitshubishi L 300 adalah jenis kendaraan yang diproduksi oleh mitshubishi jenis
Diesel,sedangkan mitshubishi L 300 bensin didalam buku terdapat tambahan GS (gasoline)
yaitu Mitshubishi L 300 GS (Mitshubishi L 300 jenis bensin).Mesin Mitshubishi L 300
didalamnya terdapat beberapa sistem, antara lain adalah sistem penggerak atau penghasil
tenaga yaitu mesin(engine), system bahan bakar,sistem pelumasan,system
pendingin,system pengisian dan mengenai sistem kerja mesin (engine). makalah ini akan
memaparkan cara kerja kemudian analisis dan cara mengatasi tenaga mesin berkurang pada
Mitsubishi Diesel L 300, terutama pada mesin (engine). Hal-hal lain yang melatar belakangi
pemilihan masalah ini adalah: Mesin merupakan sistem sangat penting dalam proses kerja,
penggerak maupun penghasil tenaga dalam suatu kendaraan bermotor maupun mobil.
Mesin tersebut terdiri dari beberapa komponen, jika salah satu komponen mengalami
keausan atau kelengkungan yang disebabkan oleh kerja dan panas maka akan timbul
gangguan dalam mesin seperti tenaga berkurang yang disebabkan oleh beberapa sebab
seperti ring piston aus, kepala silinder dan permukaan blok silinder yang sudah melengkung
sehingga menyebabkan gas bocor dan tenaga mesin yang dihasilkan kurang optimal.
1.

B. Rumusan Masalah

Pada makalah ini, masalah yang akan kita bahas adalah analisa getaran terhadap ring
piston dan konekting rod pada bidang ilmu teknik Mesin misalnya pada analisa getaran
pada ring piston.

C. Batasan Masalah

Pada makalah ini masalah yang dibahas dibatasi hanya pada getarn pada ring Piston
& konek ting rod.

D. Manfaat
Manfaat yang bisa didapatkan dalam analisa getaran mekanik & fisika gelombang dan
getaran bunyi pada piston dan konekting rod mobil L 300 adalah :

1. Dapat dijadikan pengalaman yang berharga untuk dapat menambah wawasan yang
bermanfaat bagi penulis

2. Agar mahasiswa lebih mengenal dan memahami serta mampu mendiagnosis Getara pada
piston dengan benar.

3. Dapat mengetahui proses dan teknik perbaikan piston dan konekting rod dengan benar.

4. Agar jurusan Mesin Universits Eka Sakti memiliki tambahan


objek pelatihan analisa getaran pada piston dan konekting rod.
2.

BAB II

LANDASAN TEORI

A.GETARAN
Getaran adalah suatu gerak bolak balik di sekitar kesetimbangan. Kesetimbangan di sini
maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gaya
yang bekerja pada benda tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh
dengan titik tengah) yang sama.

1.JENIS GETARAN

“Getaran adalah” terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal, lalu
dibiarkan bergetar secara bebas.

Contoh getaran seperti ini adalah memukul [garpu tala] dan membiarkannya bergetar,
atau bandul yang ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan.

“Getaran paksa” terjadi bila gaya bolak balik atau gerakan diterapkan pada sistem
mekanis.

Contohnya getaran gedung pada saat gempa bumi.

Dasar analisis getaran dapat dipahami dengan mempelajari model sederhana massa-
pegas-peredam kejut. Struktur rumit seperti badan mobil dapat dimodelkan sebagai
“jumlahan” model massa-pegas-peredam kejut tersebut. Model ini adalah contoh osilator
harmonik sederhana.

Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat diabaikan, dan tidak ada
gaya luar yang mememgaruhi massa (getaran bebas).

Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding dengan panjang
peregangan x, sesuai dengan Hukum Hooke, atau bila di rumuskan secara matematis:

Dengan k adalah tetapan pegas.

Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika
yang terjadi karena sifat elastistisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini
secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi
normalnya, atau lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:
3.

Di mana:

F= adalah gaya (dalam unit newton).

K= adalah konstanta pegas (dalam newton per menit).

X= adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam unit meter).

2.PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL

Motor bakar ada dua macam yaitu motor pembakaran dalam (internal combustion
engine) dan motor pembakaran luar (external combustion engine), contoh motor
pembakaran luar (external combustion engine) adalah mesin uap, mesin turbin dan lain
sebagainya, contoh motor pembakaran dalam (internal combustion engine) adalah motor
diesel, motor bensin dan lain sebagainya. Jenis mobil atau kendaraan didasarkan atas
mekanisme pembakaran yang digunakan dibedakan menjadi dua yaitu motor diesel dan
motor bensin (motor pembakaran dalam). Bahan bakar dikompresi sampai tekanan + 25 s/d
32 Kg/cm2 agar mencapai titik nyala dan bahan bakar terbakar dengan sendirinya,
sedangkan motor bensin mencapai titik nyala dan bahan bakar terbakar dengan sendirinya,
sedangkan motor bensin menggunakan mekanisme penyalaan dengan bunga api. Bahan
bakar ditekan sampai tekanan tertentu yaitu : + 15 s/d 22 Kg/cm2 kemudian diberi percikan
bunga api dari busi agar terjadi proses pembakaran. Motor Diesel menggunakan bahan
bakar solar selain pemakaiannya lenih hemat, bahan bakar solar juga lebih ramah
lingkungan karena pada solar campuran timbel (timah hitam) yang menyebabkan polusi dan
mengganggu saluran pernapasan lebih sedikit dibandingkan motor bensin, namun karena
xxi perbandingan tekanan pada mekanisme penyalaan kompresi yang sangat tinggi dan
memerlukan kontruksi yang kenih kokoh, pada umumnya harga mobil dengan
menggunakan mesin diesel lebih mahal dari pada mobil dengan menggunakan motor bensin
untuk kelas yang sama. Roda-roda suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga yang
memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi keadaan jaln,udara, da
lain sebagainya. Sumber yang menghasilkan tenaga disebut bensin motor bakar torak
merupakan sebutan dari mesin yang dapat mengubah tenaga panas,listrik,angin atau
sumber tenaga lainnya menjadi tenaga mekanik. Mesin yang mengubah tenaga panas
menjadi tenaga mekanik disebut motor bakar. Mesin (engine) yang digunakan pada mobil,
merupakan salah satu rangkaian komponen (sistem) yang sangat penting yaitu sebagai
sistem yang mengubah panas yang dihasilkan dari proses pembakaran kemudian diubah
menjadi kerja melalui mekanisme dengan gerak translasi lurus bolak balik (cankshaft). Mesin
yang tenaganya digunakan pada mobil harus kompak,ringan dan mudah ditempatkan pada
ruangan terbatas.
4.
Mesin harus dapat menghasilkan kecepatan yang tinggi dan tenaga yang besar, mudah
dioperasikan dan sedikit menimbulkan bunyi, oleh sebab itu mesin bensin dan mesin diesel
umumnya kebih banyak digunakan pada kendaraan atau mobil. Keuntungan mesin diesel
dibandingkan dengan motor bensin secara umum, yaitu :

a. Mesin diesel mempunyai efisiensi panas yang besar, hal ini berarti bahwa penggunaan
bahan bakarnya lebih ekonomis dari pada motor bensin.

b. Mesin diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan oenyalaan elektrik (electrik
igniter) untuk membantu pembakaran sehingga kesulitan lebih kecil dari pada motor bensin.

c. Kecepatannya lebih rendah dibandingkan dengan motor bensin.

Kerugian motor diesel dibandingkan dengan motor bensin secara umum, yaitu :

a. Tekanan pembakaran maksimum hampir dua kali motor bensin 25 s/d 32 Kg/cm2 hal
ini menyebabkan getaran dan suara motor diesel lebih besar.

b. Tekanan pembakaran yang lebih rendah, maka motor diesel harus dibuat dari bahan
yang tahan tekanan tinggi dan struktur bahan yang lebih kuat, hal ini menyebabkan getaran
dan struktur bahan yang lebih kuat, hal ini menyebabkan pembuatannya menjadi lebih
mahal dibandingkan dengan motor bensin.

c. Motor diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi yang menyebabkan
harganya mahal dan memerlukan perawatan serta pemeliharaan yang cermat dibandingkan
dengan motor bensin.

B.PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL EMPAT LANGKAH


1. LANGKAH HISAP

Pada langkah hisap, udara dimasukkan ke dalam silinder.Torak (piston)


membentuk kevakuman didalam silinder seperti pada motor bensin. Torak (piston) bergerak
dari titik mati atas menuju titik mati bawah dan pada langkah ini hanya katup hisap yang
terbuka dan memungkinkan udara masuk ke dalam silinder dan katup buang tertutup
selama langkah hisap ini.
5.
2. LANGKAH KOMPRESI

Pada langkah kompresi, torak (piston) bergerak dari titik mati bawah menuju titik
mati atas, dan pada saat langkah kompresi ini kedua katup dalam keadaan tertutup. Udara
yang dihisap selama langkah hisap ditekan sampai tekanannya naik dengan temperature
sekitar 5000 C sampai 8000.

3. LANGKAH PEMBAKARAN

Pada langkah pembakaran, udara yang terdapat didalam silinder didorong oleh
torak (piston) ke dalam ruang bakar yang xxiv terdapat di bagian atas masing-masing
silinder, pada saat akhir langkah pembakaran nozzle menyemprotkan bahan bakar dan
kemudian campuran bahan bakar dan udara selanjutnya terbakar oleh panas yang
dibangkitkan oleh tekanan panas yang dibangkitkan oleh tekanan energi pembakaran
mengekspansikan gas dengan sangat cepat dan torak (piston) terdorong ke bawah. Gaya
yang mendorong torak (piston) ke bawah diteruskan ke batang torak (connecting rod)
kemudian diteruskan ke poros engkol (crankshaft) dan mengubah dari gerak translasi lurus
bolak balik menjadi gerak putar (rotasi) untuk memberi tenaga pada mesin.

4. LANGKAH BUANG

Pada langkah buang, piston menuju dari titik mati bawah menuju titik mati atas.
Pada langkah buang ini hanya katup buang yang terbuka dan gas pembakaran dikeluarkan
melalui katup buang. Gas akan terbuang habis pada saat torak (piston) mencapai titik mati
atas, setelah proses langkah buang dimulai lagi langkah hisap, begitu seterusnya. Proses ini
terjadi berulang-ulang. Selama, mesin menyelesaikan empat langkah (langkah hisap,
kompresi, pembakaran, buang me) poros t engkol motor Diesel (crankshaft berputar dua
kali dan nghasilkan satu kali pembakaran (tenaga), atau juga disebut) . empat langkah
6.

C.PEGAS TORAK

Pegas torak dipasang pada alur ring (ring groove). Diameter luar torak dibuat lebih
besar disbanding torak itu sendiri. Karena ring bersifat elastis ketika terpasang akan
mengembang sehingga menutup rapat pada dinding silinder. Pegas torak terbuat dari bahan
yang special agar kuat terhadap tekanan dan tidak merusak dinding silinder saat saling
bergesekan. Jumlah ring torak bervariasi pada tiap jenis kendaraan

 Pegas torak mempunyai 3 peranan penting bagi mesin, pertama mencegah kebocoran
campuran udara & bahan baker selama langkah kompresi, kedua mencegah mengalirnya oli
kedalam silinder agar tidak ikut terbakar, ketiga yaitu memindahkan panas dari piston
kedinding silinder
7.
a. Pegas Kompresi

Pegas kompresi berfungsi untuk mencegah kebocoran kompresi dari ruang bakar
kedalam bak engkol selama langkah kompresi dan langkah usaha. Pegas kompresi umumnya
berjumlah 2 pegas, yang pertama disebut “ top compression ring “ dan yang kedua disebut “
second compression ring “. Tepi bagian atas ring dibuat agak tirus tujuannya untuk
menjamin agar dapat menutup hubungan ring dan dinding silinder, selain itu juga
membantu mengikis oli  yang ada didinding silinder.
b. Pena Torak (Pin Piston)

Pena torak menghubungkan torak dengan batang torak dibagian yang kecil (small end).
Torak & pena torak dihubungkan secara khusus seperti terlihat pada gambar.
8.

c. Celah Ujung Pegas


Pegas torak akan mengembang seiring dengan naiknya temperature saat mesin
bekerja, dengan alas an ini tiap ujung pegas diberi celah, celah ujung pegas berbeda tiap tipe
mesin, umumnya adalah 0,2-0,5 pada temperature normal.
d. Pegas Pengontrol Oli
Pegas ini diperlukan untuk membentuk lapisan oli pada dinding silinder, selain itu
mencegah masuknya oli kedalam ruang baker. Ada 2 tipe pegas pengontrol oli, yaitu:
1. Tipe Integral

Tipe ini dilengkapi beberapa lubang yang menembus pada alur pegas torak yang berfungsi
sebagai lubang pengembalian oli.
9.
2. Tipe Three-Piece
Tipe ini terdiri dari side rail yang berfungsi mengikis oli, dan expander yang
berfungsi untuk menekan side rail agar menempel pada dinding silinder, fungsinya sama
dengan tipe integral.
D. KONTRUKSI TABUNG SILINDER
Secara umum terdapat tiga tipe utama konstruksi silinder.
1.Silinder Integral
Silinder integral adalah dimana silindernya dicetak menjadi satu unit dengan blok engine,
hal ini secara umum adalah blok engine yang terbuat dari bahan besituang kelabu dan
khusus untuk silindernya ditambah dengan bahan lain agar kuatdan dapat dibentuk sesuai
dengan ukuran yang dikehendaki.
2.Tabung Kering
Tabung silinder kering digunakan pada blok silinder yang akan diperbaiki kerenarusak.
Tabung juga digunakan pada blok engine yang bahannya terbuat dari bahanyang lebih
rendah kekuatannya dari besi tuang kelabu. Tabung kering dalampemasangannya pada blok
engine mempunyai dua metoda yaitu : pertama tabungdipasang dengan interferens. Kedua
adalah pada sisi bagian atas tabung terdapat flange yang menempatkan tabung pada blok
engine, selanjutnya tabung akanterjamin pada blok engine dengan pemasangan cylinder
head.
3.Tabung Basah atau Sisipan
 Apabila menggunakan tabung basah maka blok engine dicor tanpa silinder atautabung
sisipan, dan apabila tabung atau sisipan dipasangkan pada blok enginemaka tabung tersebut
akan berhubungan langsung dengan mantel air pendingin.Pada bagian atas dan bawah
tabung diberikan seal untuk mencegah kebocoran air pendingin. Contoh mobil yang
menggunakan tabung basah diantaranya AlfaRomeo, Peugeot dan Lancia.Setelah tabung
silinder dipasang maka selanjutnya dilakukan penghalusan (hone)untuk mendapatkan
ukuran yang sesuai.
10.
Penghalusan permukaan silinder untuk mempersiapkan kontak yang baik pada cincin piston
untuk mencegah kebocoran gas.Hal yang penting didalam pengalusan permukaan silinder
adalah harus mendapatkansudut crosshatch yang tepat.
Sudut crosshatch yang dikehendaki secara umum sebesar 30-45 derajat. Perhatikan gambar
2. yang memperlihatkan bentuk crosshatch padatabung silinder.Gambar 2.
Crosshatch Apabila sudut crosshatch terlalu kecil (misalnya 20 derajat) dapat menyebabkan

keausan yang lebih cepat pada cincin piston karena pergesekan. Apabila sudut crosshatch
terlalu besar maka hal ini akan menyebabkan oli akan cepat jatuh kembali kedalam panci oli
sehingga penyekatan cincin pistonpada dindingsilinder tidak berlangsung dengan baik dan
akibatnya gas pembakaran akan bocor keruang engkol . Sebaiknya menggunakan ukuran
batu penghalus untuk menjamincrosshatch yang sesuai sehingga terhindar kerusakan
engine yang lebih cepat.
Keausan Silinder 
Pada umumnya penyebab utama keausan silinder disebabkan oleh abrasi, erosi dankorosi.
(1) Abrasi disebabkan adanya benda lain yang masuk kedalam silinder. Secara
umumpenyebab hal ini adalah perlakuan servis yang tidak baik misalnya:saringan udarayang
kotor dan manifol yang bocor.
(2)Erosi adalah sesuatu akibat secara normal dari pergesekan.
(3)Korosi adalah diakibatkan penimbunan zat-zat yang diproduksi pembakaran.Keausan
yang maksimum akan terjadi pada daerah bagian atas dari pergerakan cincinpiston.
11.
Keausan didalam silinder tirus dengan tingkat keausan yang lebih besar padabagian atas
silinder. Hal ini disebabkan karena pembakaran terjadi diakhir langkahkompresi dan pada
posisi inilah tekanan dan temperatur maksimum terjadi. Tekanandan panas akan turun
seiring dengan piston bergerak kearah titik mati bawah,sehingga keausan terlimitasi.Silinder
juga dapat aus dalam bentuk oval. Hal ini terjadi pada sisi kerja piston, ataupemasangan
piston yang tidak benar, atau batang piston yang bengkok. Lihat gambar yang
memperlihatkan keausan yang terjadi pada silinder.Gambar Keausan pada silinder.
12.

BAB III

METODOLOGI
Data dikumpulkan dari sumber-sumber bacaan berupa jurnal, majalah, buku, artikel
ilmiah di internet, komunikasi pribadi dan sumber-sumber lain yang relevan dengan topik
yang dibahas. Pada tahap ini data, fakta dan informasi dicari dan diidentifikasi. Data
diseleksi, yang sesuai dengan topik tulisan dipisahkan dari yang tidak sesuai. Data yang
sesuai dengan topik tulisan dipisahkan berdasarkan kesesuaiannya dengan sub-sub judul
dalam kerangka tulisan. Data, fakta atau informasi yang diperoleh kemudian diolah dengan
cara tabulasi untuk data kuantitatif dan untuk informasi kualitatif dianalisis dengan analisis
deskriptif dalam bentuk teks.
13.

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN
A. DAYA INDIKATED

2 LN = 88,2 m/s Daya kuda indikated (IHP) adalah daya yang dihasilkan oleh silinder
mesin.

TpmLAN
IHP¿ 4500 hp atau

100.T . pm. LAN


dalam SI: IHP = 60 =kW

dimana : pm = tekanan efektif rata-rata aktual, kg/cm2 (SI: bar)


L = panjang langkah, m
A = luas penampang piston, cm2 (SI: m2)
n = kecepatan mesin, rpm
N = n : untuk siklus dua langkah
N = n/2 : untuk siklus empat langkah
T= jumlah silinder

Contoh Soal :

Sebuah mesin bensin satu silinder dua langkah nebghasilkan daya indicated sebesar 5,0 hp.
Carilah kecepatan piston rata-rata, jika tekanan efektif ratarataadalah 6,5 kg/cm2 dan
diameter piston 100 mm.
Jawab
Diketahui: IHP = 5,0 hp
pm = 6,5 kg/cm2
diameter piston = 100 mm = 10 cm
Luas penampang piston:

π 2
A= ×10 =25π cm2
4

Kecepatan rata-rata mesin = 2LN


Jumlah langkah kerja permenit:
14.
= N (karena mesin bekerja pada siklus dua langkah)
Dengan menggunakan persamaan:

pm . LAN
IHP= 4500

6,5 x 25 π (2 L N )
5= =0,0567(2 L N )
2× 4500
2 LN = 88,2 m/s

B. Daya Kuda Brake (Daya Rem)


Daya kuda brake adalah daya yang tersedia pada poros engkol.
1.Proney Brake
Dirumuskan :

Wl2 π N
BHP= 4500 hp atau

BHP = Wl2π N watt


dimana : W = beban brake/rem, kg
l = panjang lengan, m
N = kecepatan mesin, rpm

Gambar : Rem Proney.


15.
2. Rope Brake

Gambar . dinamometer rope brake.

Dirumuskan :
( W −S ) π DN
BHP= hp
4500

( W −S ) π ( D+d )N
BHP= hp (dengan memperhitungkan diameter tali)
4500

BHP = (W – S)π DN watt


dimana : W = beban , kg
S = pembacaan pegas, kg
D = diameter drum brake, m
d = diameter tali, m
N = rpm mesin
16.
Contoh Soal :

Data-data berikut diambil selama pengujian mesin. Kecepatan mesin 1000 rpm;
beban brake/rem 100 kg; dan panjang lengan rem 75 cm.
Carilah: (i) Torsi rem;
(ii) BHP mesin.
Jawab
Diketahui: N = 1000 rpm
beban rem, W = 100 kg
l = 75 cm = 0,75 m
(i) Torsi Rem:
Torsi rem = Wl = 100 x 0,75 = 75 kg-m
(ii) BHP mesin:
Dengan menggunakan persamaan:

Wl× 2 π N
BHP= 4500

100× 0,75 ×2 π ×1000


= 4500

= 104,7 hp

C. Efisiensi Mesin Pembakaran Dalam


1. Efisiensi Mekanik:
Adalah rasio daya kuda brake terhadap daya kuda indikated :
BHP
m  IHP

2. Efisiensi keseluruhan :
Adalah rasio kerja yang didapatkan pada poros engkol terhadap energy yang diberikan pada
waktu yang sama.

BHP × 4500
❑O kalor yang d iberikan × J
dimana : J = ekivalen kalor mekanik.
3. Efisiensi termal indikated :Adalah rasio kalor ekivalen satu hp terhadap kalor bahan bakar
per IHP
jam.
632,3× IHP
❑t W ×C

3600× IHP
❑t W ×C (dalam SI)

dimana : W = berat bahan bakar yang dikonsumsi per jam


C = nilai kalor bahan bakar

17
4. Efisiensi termal brake :
Adalah rasio kalor ekivalen 1 hp terhadap kalor bahan bakar per BHP jam.

632,3× BHP
b= W ×C

3600× IHP
b = W ×C
(dalam SI)

5. Efisiensi Volumetrik :
Adalah : rasio volume aktual udara yang dihisap selama langkah hisap pada kondisi
NTP (Normal Temperature and Pressure : yaitu temperature 0 oC dan tekanan 1,03 104
kg/cm2) terhadap volume langkah piston.

Va
v = Vs

Contoh Soal :
Sebuah mesin gas mempunyai piston dengan diameter 150 mm, panjang langkah 400 mm
dan tekanan efektif rata-rata 5,5 bar. Mesin menghasilkan 120 ledakan per menit. Carilah
efisiensi mekanik mesin jika BHPnya 5 kW.
Jawab
Diketahui: D = 150 mm = 0,15 m
π 2
A= 4 ×( 0,15) =0,0177

L = 400 mm = 0,4 m
pm = 5,5 bar
Ledakan per menit, N = 120
100 pm L A N
IHP= 60

100× 5,5× 0,4 × 0,0177× 120


= = 7,79 kW
60

Efisiensi mekanik:
BHP 5
nm= =
IHP 7,79
=0,642=64,2 %
18.

D. Konsumsi Udara
Suplai udara ke mesin pembakaran dalam bisa diukur secara eksperimen dengan
cara melewatklan udara melalui orifice ke tangki besar (volume tangki 500 kali lebih besar
dari volume langkah mesin). Udara kemudian dialirkan ke mesin.

Gambar 12. Konsumsi udara

Jika: a = luas orifive, m2


Cd = koefisien hantar orifice
H = head yang menyebabkan aliran udara melaluii orifice, meter udara
m = berat udara per m2 pada kondisi atmosfir
w = berat air = 1000 kg/m3
= 1 gr/cm3
h = perbedaan tekanan pada tabung U, dalam cm air Head yang menyebabkan air
mengalir melalui orifice

h w
H= 100 × m meter udara

Kecepatan udara:
V= √ 2 gH m/s

Jumlah udara yang melalui orifice:


Q=Cd .a .V =Cd .a√ 2 gH m3/s
19.
Dengan menganggap volume udara atmosfir pada p kg/cm2 dan temperature atmosfir T 0K,
menggunakan persamaan karakteristik gas:

pv = mRT

pv p
m= RT = RT kg/m3

Berat udara yang disuplai:

p
W=Q×m=Cd .a√ 2 gh × RT kg

Contoh Soal :

Data berikut diambil selama pengujian mesin pembakaran dalam 4 langkah satu silinder:
kecepatan mesin : 300 rpm diameter orifice pada angki udara: 20 mm tekanan yang
menyebabkan aliran udara melalui orifice: 100 mm air Carilah jumlah udara yang
dikonsumsi per detik, jika berat udara pada kondisi atmosfir 1,15 kg/m3. Ambil koefisien
hantar orifice 0,7.
Jawab
Diketahui: kecepatan mesin = 300 rpm
diameter orifice = 20 mm = 2 cm
luas penampang orifice:
π 2
a= 4 ×2 =3,1542 cm2 = 3,142 x 3,142 ×10− 4 m 4
tekanan yang menyebabkan udara mengalir:
h = 100 mm = 10 cm air
berat udara pada kondisi atmosfir: m = 1,15 kg/m3
Koefisien hantar orifice: Cd = 0,7
Head yang menyebabkan aliran udara:

h w 10 1000
H= 100 × m = 100 × 1,15

= 86,96 m udara
Kecepatan aliran udara:

V= √ 2 gH = √ 2× 9,81 ×86,96

= 41,3 m/s
Jumlah udara yang mengalir:
Q = Cd. a. V = 0,7 (3,142 10-4 ) 41,3
= 0,091 m3/s

20.
E. Lembar Kesetimbangan Kalor

Catatan lengkap dari kalor yang disuplai atau dibuang selama waktu tertentu
(misalkan satu menit) dari mesin pembakaran dalam dimasukkan kedalam sebuah tabel
yang disebut lembar kesetimbangan kalor. Hargaharga berikut diperlukan untuk melengkapi
lembar kesetimbangan kalor dari sebuah mesin pembakaran dalam:
1. Kalor yang diberikan oleh bahan bakar Misalkan W = berat bahan bakar yang disuplai,
kg.min C = nilai kalor rendah dari bahan bakar, kcal/kg Kalor yang diberikan oleh bahan
bakar: = W ×C kcal/min
2. Kal or yang diserap untuk menghasilkan IHP

pm . LAN
IHP= 4500
hp

Kalor yang diserap oleh IHP:

IHP × 4500
= J
kcal/min
J = ekivalen mekanik untuk kalor.

3. Kalor yang dilepaskan ke air pendinginan Berat air pendingin yang bersirkulasi pada
silinder, diukur temperature masuk dan keluar untuk menentukan kalor yang dilepaskan ke
air pendingin. Misalkan w = berat air pendingin yang diberikan, kg/min
t1 = temperatur masuk
t2 = temperatur keluar
Kalor yang dilepasklan ke air pendingin:
= w ( t2 – t1 ) kcal/min

4. Kalor yang dibuang oleh gas buang Berat gas pembuangan bisa diperoleh dengan
menambahkan berat bahan bakar dan berat udara.
Misalkan W1 = berat gas buang, kg/min
s = kalor spesifik gas buang
t = kenaikan temperatur
Kalor yang dibawa oleh gas buang:
= W1 s t kcal/min

5. Kalor yang tak terhitung Selalu ada kerugian karena gesekan, kebocoran, radiasi dan
sebagainya yang tidak bisa diukur secara eksperimen. Untuk melengklapi lembar
kesetimbangan kalor, kerugian ini dicari dari perbedaan antara kalor yang diberikan dengan
kalor yang diserap oleh IHP, air pendinginan dan gas buang.
21.
Akhirnya, lembar kesetimbangan kalor dibuat seperti berikut ini

No Uraian Kalor dalam


kcal %
Kalor total yang diberikan ……… 100
1 Kalor yang diserap IHP ……… ……….
2 Kalor yang dilepaskan ke air pendinginan ……… ……….
3 Kalor yang dibuang oleh gas buang ……… ……….
4 Kalor yang tak terhitung ……… ……….

Contoh soal
Sebuah mesin pembakaran dalam menggunakan 6 kg bahan bakar yang mempunyai
nilai kalor 10.500 kcal/kg dalam satu jam. IHP yang dihasilkan adalah 25 hp. Temperatur
11,5 kg air pendingin naik sebesar 250 C per menit. Temperatur 4,2 kg gas buang dengan
kalor spesifik 0,24 meningkat hingga 2200 C. Buatlah lembar kesetimbangan kalor dari
mesin ini.
Jawab:
Diketahui: W = 6 kg/h
C = 10.500 kcal/kg
IHP = 25 hp
W = 11,5 kg
(t2 – t1) = 250 C
W1 = 4,2 kg
S = 0,24
T = 2200 C
Kalor yang disuplai bahan bakar

6 ×10500
= W ×C = = 1050 kcal/min
60

Kalor yang diserap oleh daya IHP:

IHP × 4500 25× 4500


= J
= 427

= 263,5 kcal/min

Kalor yang dilepas ke air pendingin:


= w (t2 – t1) = 11,5 25 = 287,5 kcal/min
Kalor yang hilang pada gas buang:
= W1 s t = 4,2 0,24 220 = 221,8 kcal/min
Kalor yang tak terhitung:
= 1050 – (263,5 + 287,5 + 221,8) = 277,2 kcal/min

22.

Lembar kesetimbangan kalornya:

No Uraian Kalor dalam


kcal %
Kalor total yang diberikan 1050 100
1 Kalor yang diserap IHP 263,5 25,1
2 Kalor yang dilepaskan ke air pendinginan 287,5 27,4
3 Kalor yang dibuang oleh gas buang 221,8 21,1
4 Kalor yang tak terhitung 277,2 26,4
23.

BAB V

ANALISA PENULISAN

Gangguan-gangguan seperti kompresi rendah, akan mengakibatkan turunnya kemampuan


kerja dari mesin yang menyebabkan tenaga mesin menjadi berkurang, sehingga perlu dicari
penyebab gangguan-gangguan tersebut. Analisis penyebab gangguan tenaga mesin
berkurang:

I. Kebocoran katup pada saat langkah kompresi maupun saat langkah usaha atau tekanan
kompresi rendah disertai udara atau asap keluar melewati celah antara kepala silinder dan
blok silinder dan udara (asap) keluar melewati celah antara gasket dengan kepala silinder,
yang disebabkan :

a. Pada kepala silinder :

1.Kebocoran kompresi yang terjadi akibat permukaan kepala silinder melengkung, yang
disebabkan:

a) Panas mesin akibat tekanan kompresi yang sangat tinggi dan pemakaian mesin secara
terus menerus dapat mengakibatkan permukaan kepala silinder berubah bentuk atau
melengkung, untuk mengatasinya dengan meratakan kembali permukaan kepala silinder
dengan cara di frais, apabila sudah tidak dapat diperbaiki karena tinggi kepala silinder sudah
berkurang maka kepala silinder harus diganti dengan yang rata dan tinggi dari kepala
silinder masih dalam spesifikasi atau kepala silinder dilapisi logam sampai ketebalan kepala
silinder dilebihkan dari spesifikasi + 1 sampai 2 mm kemudian di frais. lxii
2. Gasket antara kepala silinder dan blok silinder rusak atau bocor sehingga gas pembakaran
keluar, yang disebabkan oleh :
a) Pemakaian mesin secara terus-menerus dan tekanan kompresi yang tinggi dan letak
gasket diantara ruang bakar yang menyebabkan reta-retak atau pecah sehingga udara yang
dikompresi bocor keluar.

24.

b) Pembongkaran mesin yang terdahulu dan gasket yang rusak tidak diganti padahal
sebagian dari bagian gasket ada yang merekat pada kepala silinder dan blok silinder
sehingga permukaan atas atau bawah dari gasket ada yang berkurang karena sebelumnya
terpasang sangat kencang dan pengencangannya menggunakan kunci momen, untuk
mengatasinya adalah gasket diganti dengan yang baru.

b. Pada mekanisme katup :

Tekanan kompresi rendah dan disertai suara berisik pada mekanisme katup. Kondisi ini
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut :

1. Celah katup hisap maupun buang terlalu besar. Celah katup besar disebabkan karena :

a) Terjadi keausan pada bidang sisi naik dan Turun pada puncak poros bubungan yaitu
clearence atau celah antara poros lxiii bubungan dengan lifter longgar yang menyebabkan
sudut pembukaan katup dan penutupan katup menjadi kecil.

b) Tegangan dari pegas katup sudah lemah, yang menyebabkan katup tidak bisa kembali
dengan sempurna dan menimbulkan celah katup menjadi besar.

c) Ujung batang katup tidak rata, aus atau rusak. Kondisi ini karena katup hisap terlalu lebar
maka pembukaan katup hisap menjadi pendek, akibatnya volume gas baru yang masuk ke
dalam ruang bakar atau silinder menjadi sedikit sehingga dengan langkah kompresi yang
menggunakan dengan volume kecil akan menghasilkan tekanan kompresi yang kecil yang
mengakibatkan tenaga pada mesin berkurang, disamping itu pembakaran yang terjadi
didalam ruang bakar memungkinkan terjadinya pembakaran yang tidak normal akibat dari
pembilasan gas baru terhadap gas sisa pembakaran yang tidak sempurna. Tekanan kompresi
yang kecil yang disertAai suara berisik pada bagian kepala silinder. Ganggguan mesin yang
lain adanya gangguan seperti ini adalah ketika kondisi mesin dalam keadaan baik dan saat
putaran mesin stasioner terdengar suara berisik yang teratur pada bagian kepala silinder.

25.

BAB VI

PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam karya ilmiah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul karya ilmiah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya karya ilmiah ini dan dan penulisan karya ilmiah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga karya ilmiah ini berguna khususnya bagi penulis juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.

5.1 KESIMPULAN

Gangguan yang sering timbul pada mesin Mitshubishi Diesel L300,diantaranya


tenaga mesin berkurang dapat diperoleh kesimpulan diantaranya sebagai berikut :

1. Cara menganalisis gangguan dan cara mengatasi tenaga mesin berkurang pada mesin
Mitshubishi Diesel L 300 adalah dengan melakukan langkah pemeriksaan dan selanjutnya
dilakukan langkah perbaikan sesuai spesifikasi atau dilakukan penggantian suku cadang atau
komponen bila kerusakan melebihi limit yang telah ditentukan.

2. Prosedur pemeriksaan dan perbaikan komponen jika tenaga berkurang pada mesin
Mitshubishi Diesel L 300 adalah melakukan pemeriksaan secara visual seperti mengamati
goresan pada dinding silinder maupun dengan alat ukur dengan cara mengukur kondisi dari
setiap komponen berdasarkan spesifikasi service, kemudian dilanjutkan dengan langkah
perbaikan atau penggantian komponen bila kerusakan melebihi limit service. Dari hasil
pemeriksaan secara visual maupun pengukuran, ada komponen-komponen didalam mesin
Mitshubishi Diesel L 300 Yang harus diganti atau diperbaiki.
26.

5.2 SARAN

Diharapkan untuk dapat lebih mempertajam pada disiplin ilmu lain yang dalam hal ini
adalah dibidang teknik Mesin, terkhusus lagi dalam hal getaran mekanis dan fisika
gelombang & getaran bunyi .
27.

DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar,Wiranto,Tsuda,Koichi.1997.Motor Diesel Putaran Tinggi.Jakarta : PT Pradnya


Pratama.

Boetarta,2000.Mengatasi Mesin Kerusaan Diesel.Jakarta:

Puspa Swara Daryanto ,1994 .Teknik Servis Mobil.Jakarta:Pt Reneka Cipta.

Dermana,danu .1999. Merawat dan Memperbaiki Motor Diesel.Jakarta: Puspa Swara.


28.

Anda mungkin juga menyukai