Anda di halaman 1dari 40

KARYA ILMIAH

GETARAN MEKANIS DAN FISIKA GLBG &


GETARAN BUNYI
ANALISA RING PISTON & KONEKTING ROD
TERHADAP GETARAN

DISUSUN OLEH :
NAMA

: HENDRIZAL
NO BP

1110003423018
DOSEN PEMBIMBING
JURUSAN

: Ir.MUKHNIZAR MT
: TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG 2012

KATA PENGHANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul analisa ring piston & konekting
rod terhadap getaran
Mobil Mitshubishi L 300 ini dengan lancar.
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen matakuliah mesin Karya ilmiah ini ditulis dari
hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku
panduan yang berkaitan dengan mesin diesel, serta infomasi dari media
massa yang berhubungan dengan mesin diesel,tak lupa penyusun
ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar matakuliah atas bimbingan
dan arahan dalam penulisan makalah karya ilmiah ini. Juga kepada rekanrekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya
karya ilmiah ini
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita
mengenai analisa ring piston & konekting rod terhadap getaran Mobil
Mitshubishi L 300 khususnya bagi penulis. Memang karya ilmiah ini
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Tugas Karya Ilmiah ini disusun sebagai tugas wajib Kalkulus II di
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Eka Sakti Padang.
Dalam menyelesaikan Tugas wajib ini, penulis mendapat
bimbingan

dan

arahan

dari

berbagai

pihak.

Untuk

itu,

penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Mukhnizar,MT selaku dosen pengajar jurusan teknik Mesin


UNES
2. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin UNES yang telah
membantu

penulis

baik

dalam

perkuliahan

maupun

dalam

penyelesaian Tugas Karya Ilmiah ini.


Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
disebabkan keterbatasan dari penulis. Untuk itu Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas
Karya Ilmiah ini.

Akhir kata semoga laporan ini bermamfaat bagi Mahasiswa


Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik UNES khususnya dan seluruh
pembaca pada umumnya.
PAD
ANG,

Desember 2012

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR
..................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalh
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat

BAB II. LANDASAN TEORI


A. Getaran
1. Jenis getaran
2. Prinsip kerja motor diesel
B. Prinsip Kerja Motor Diesel Empat Langkah
1. Langkah Hisap
2. Langkah Kompresi
3. Langkah Pembakaran
4. Langkah Buang
C. Pegas torak
a. Pegas Kompresi
b. Pen Torak (Pin Piston)
c. Celah Ujung Pegas
d. Pegas Pengontrol Oli
D. Kontruksi Tabung Silinder

BAB III. METODOLOGI


BAB IV. HASIL PEMBAHASAN

ISI

A.
B.
C.
D.
E.

Daya Indikated
Daya kuda Brake (daya rem)
Efisiensi Mesin Pembakaran Dalam
Konsumsi Udara
Lembar Kesetimbangan kalor

BAB V. ANALISA PENULISAN


BAB VI. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)semakin
pesat dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikandengan
makin

besarnya

tantangan

yang

harus

dihadapi

oleh

dunia

pendidikan.Dunia pendidikan Sekarang ini makin dituntut untuk dapat


menghasilkansumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab
dan mengantisipasi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dunia pendidikan harus dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya
peningkatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam
penyelenggaraan pendidikan khususnya dibidang teknik mesin , salah
satunya engine stand Mitshubishi Diesel L 300. Mitshubishi L 300 adalah
jenis kendaraan yang diproduksi oleh mitshubishi jenis Diesel,sedangkan
mitshubishi L 300 bensin didalam buku terdapat tambahan GS (gasoline)
yaitu Mitshubishi L 300 GS (Mitshubishi L 300 jenis bensin).Mesin
Mitshubishi L 300 didalamnya terdapat beberapa sistem, antara lain
adalah sistem penggerak atau penghasil tenaga yaitu mesin(engine),
system

bahan

bakar,sistem

pelumasan,system

pendingin,system

pengisian dan mengenai sistem kerja mesin (engine). makalah ini akan
memaparkan cara kerja kemudian analisis dan cara mengatasi tenaga
mesin berkurang pada Mitsubishi Diesel L 300, terutama pada mesin
(engine). Hal-hal lain yang melatar belakangi pemilihan masalah ini
adalah: Mesin merupakan sistem sangat penting dalam proses kerja,

penggerak maupun penghasil tenaga dalam suatu kendaraan bermotor


maupun mobil. Mesin tersebut terdiri dari beberapa komponen, jika salah
satu komponen mengalami keausan atau kelengkungan yang disebabkan
oleh kerja dan panas maka akan timbul gangguan dalam mesin seperti
tenaga berkurang yang disebabkan oleh beberapa sebab seperti ring
piston aus, kepala silinder dan permukaan blok silinder yang sudah
melengkung sehingga menyebabkan gas bocor dan tenaga mesin yang
dihasilkan kurang optimal.

B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini, masalah yang akan kita bahas adalah analisa
getaran terhadap ring piston dan konekting rod pada bidang ilmu teknik
Mesin misalnya pada analisa getaran pada ring piston.

C. Batasan Masalah
Pada makalah ini masalah yang dibahas dibatasi hanya pada
getarn pada ring Piston & konek ting rod.
F. Manfaat
Manfaat yang bisa didapatkan dalam analisa getaran mekanik &
fisika gelombang dan getaran bunyi pada piston dan konekting rod mobil
L 300 adalah :
1. Dapat dijadikan pengalaman yang berharga untuk dapat menambah
wawasan yang bermanfaat bagi penulis
2. Agar mahasiswa lebih mengenal dan memahami serta mampu
mendiagnosis Getara pada piston dengan benar.
3. Dapat mengetahui proses dan teknik perbaikan piston dan konekting
rod dengan benar.
4. Agar jurusan Mesin Universits Eka Sakti memiliki tambahan
objek pelatihan analisa getaran pada piston dan konekting rod.

BAB II
LANDASAN TEORI
1.GETARAN
Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan.
Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda
berada pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan
titik tengah) yang sama.
1.

Jenis getaran
Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan
gaya awal, lalu dibiarkan bergetar secara bebas.
Contoh getaran seperti ini adalah memukul [[garpu tala]] dan
membiarkannya

bergetar,

atau

bandul

yang

ditarik

dari

keadaan

setimbang lalu dilepaskan.


''

Getaran paksa '' terjadi bila gaya bolak-balik atau gerakan

diterapkan pada sistem mekanis.


Contohnya adalah getaran gedung pada saat gempa bumi.
Dasar analisis getaran dapat dipahami dengan mempelajari model
sederhana massa-pegas-peredam kejut. Struktur rumit seperti badan
mobil dapat dimodelkan sebagai "jumlahan" model massa-pegas-peredam
kejut tersebut. Model ini adalah contoh osilator harmonik sederhana

Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat


diabaikan, dan tidak ada gaya luar yang memengaruhi massa (getaran
bebas).
Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding
dengan panjang peregangan x, sesuai dengan hukum Hooke, atau bila
dirumuskan secara matematis:
dengan k adalah tetapan pegas.
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gayadalam
bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir
atau pegas.

Besarnya gaya

Hooke ini

secara

proporsional

akan

berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya,


atau lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:

di mana
F= adalah gaya (dalam unit newton)
K= adalah konstante pegas (dalam newton per meter)
X= adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam
unit meter).
2.PrinsipKerjaMotorDiesel
Motor bakar ada dua macam yaitu motor pembakaran dalam
(internal combustion angine) dan motor pembakaran luar (external
combustion engine), contoh motor pembakaran luar (external combustion
engine) adalah mesin uap, mesin turbin dan lain sebagainya, contoh
motor pembakaran dalam (internal combustion engine) adalah motor
Diesel, motorbensin dan lainya.Jenis mobil atau kendaraan didasarkan
atas mekanisme

pembakaran yang digunakan dibedakan menjadi dua

yaitu motor Diesel dan motor bensin (motor pembakaran dalam).


Mekanisme pembakaran motor Diesel dikenal dengan sebutan penyalaan
kompresi. Bahan bakar dikompresi sampai tekanan + 25 s/d 32 Kg/cm2
agar mencapai titik nyala dan bahan bakar terbakar dengan sendirinya,

sedangkan motor bensin menggunakan mekanisme penyalaan dengan


bunga api. Bahan bakar ditekan sampai tekanan tertentu yaitu : + 15 s/d
22 Kg/cm2 kemudian diberi percikan bunga api dari busi agar terjadi
proses pembakaran.Motor Diesel menggunakan bahan bakar solar selain
pemakaiannya

lebih

hemat,

bahan bakar solar

juga

lebih

ramah

lingkungan karena pada solar campuran timbel (timah hitam) yang


menyebabkan polusi dan mengganggu saluran pernapasan lebih sedikit
dibandingkan motor bensin, namun karena xxi perbandingan tekanan
pada mekanisme penyalaan kompresi yang sangat tinggi dan memerlukan
konstruksi yang lebih kokoh, pada umumnya harga mobil dengan
menggunakan mesin Diesel lebih mahal dari pada mobil dengan
menggunakan motor bensin untuk kelas yang sama. Roda-roda suatu
kendaraan memerlukan adanya tenaga yang memungkinkan kendaraan
dapat bergerak serta dapat mengatasi keadaan jalan,udara, dan lain
sebagainya. Sumber yang menghasilkan tenaga disebut mesin.. motor
bakar torak merupakan sebutan dari mesin yang dapat mengubah tenaga
panas, listrik, angin atau sumber tenaga lainnya menjadi tenaga
mekanik.Mesin yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik
disebut

motor

bakar.Mesin

(engine)

yang

digunakan

pada

mobil,

merupakan salah saturangkaian komponen (sistem) yang sangat penting


yaitu sebagai sistem yang mengubah panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran kemudian diubah menjadi kerja melalui mekanisme dengan
gerak translasi lurus bolak-balik (reciprocal) dari torak (piston) menjadi
gerak putar (rotasi) pada poros engkol (cankshaft). Mesin yang tenaganya
digunakan pada mobil harus kompak,ringan dan mudah ditempatkan pada
ruangan terbatas. Mesin harus dapat menghasilkan kecepatan yang tinggi
dan tenaga yang besar, mudah dioperasikan dan sedikit menimbulkan
bunyi, oleh sebab itu mesin bensin dan mesin Diesel umumnya lebih
banyak digunakan pada kendaraan atau mobil.Keuntungan mesin Diesel
dibandingkan dengan motor bensin secara umum :
a. Mesin Diesel mempunyai efisiensi panas yang besar, hal ini berarti
bahwa penggunaan bahan bakarnya lebih ekonomis dari pada motor
bensin.

b. Mesin Diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan penyalaan elektrik
(electrik igniter) untuk membantu pembakaran sehingga kesulitan lebih
kecil
c.

dari
Kecepatannya

pada
lebih

rendah

motor
dibandingkan

bensin.
dengan

motor

bensin.Kerugian motor Diesel


dibandingkan dengan motor bensin secara umum :
a. Tekanan pembakaran maksimum hampir dua kali motor bensin 25 s/d
32 Kg/cm2 hal ini menyebabkan getaran dan suara motor Diesel lebih
besar.
b. Tekanan pembakaran yang lebih tinggi, maka motor Diesel harus
dibuatdari bahan yang tahan

tekanan tinggi dan struktur bahan yang

lebih kuat, hal ini menyebabkan getaran dan struktur bahan yang lebih
kuat,

hal

ini

menyebabkan

pembuatannya

menjadi

lebih

mahal

dibandingkan dengan motor bensin.


c. Motor Diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi yang
menyebabkan

harganya

mahal

dan

memerlukan

perawatan

sertapemeliharaan yang cermat dibandingkan dengan motor bensin.

B. PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL EMPAT LANGKAH :


1. LANGKAH HISAP
Pada langkah hisap, udara dimasukkan ke dalam silinder.Torak
(piston) membentuk kevakuman didalam silinder seperti pada motor
bensin. Torak (piston) bergerak dari titik mati atas menuju titik mati
bawah dan pada langkah ini hanya katup hisap yang terbuka dan
memungkinkan udara masuk ke dalam silinder dan katup buang tertutup
selama langkah hisap ini.
2. LANGKAH KOMPRESI
Pada langkah kompresi, torak (piston) bergerak dari titik mati bawah
menuju titik mati atas, dan pada saat langkah kompresi ini kedua katup

dalam keadaan tertutup. Udara yang dihisap selama langkah hisap


ditekan sampai tekanannya naik dengan temperature sekitar 5000 C
sampai 8000
3. LANGKAH PEMBAKARAN
Pada langkah pembakaran, udara yang terdapat didalam silinder
didorong oleh torak (piston) ke dalam ruang bakar yang xxiv terdapat di
bagian atas masing-masing silinder, pada saat akhir langkah pembakaran
nozzle menyemprotkan bahan bakar dan kemudian campuran bahan
bakar dan udara selanjutnya terbakar oleh panas yang dibangkitkan oleh
tekanan panas yang dibangkitkan oleh tekanan energi pembakaran
mengekspansikan gas dengan sangat cepat dan torak (piston) terdorong
ke bawah. Gaya yang mendorong torak (piston) ke bawah diteruskan ke
batang torak (connecting rod) kemudian diteruskan ke poros engkol
(crankshaft) dan mengubah dari gerak translasi lurus bolak balik menjadi
gerak putar (rotasi) untuk memberi tenaga pada mesin.
4. LANGKAH BUANG
Pada langkah buang, piston menuju dari titik mati bawah menuju titik
mati atas. Pada langkah buang ini hanya katup buang yang terbuka dan
gas pembakaran dikeluarkan melalui katup buang. Gas akan terbuang
habis pada saat torak (piston) mencapai titik mati atas, setelah proses
langkah buang dimulai lagi langkah hisap, begitu seterusnya. Proses ini
terjadi berulang-ulang. Selama, mesin menyelesaikan empat langkah
(langkah hisap, kompresi, pembakaran, buang me) poros t engkol motor
Diesel (crankshaft berputar dua kali dan nghasilkan satu kali pembakaran
(tenaga), atau juga disebut) . empat langkah

C. Pegas Torak

Pegas torak dipasang pada alur ring (ring groove). Diameter luar
torak dibuat lebih besar disbanding torak itu sendiri. Karena ring bersifat
elastis ketika terpasang akan mengembang sehingga menutup rapat pada
dinding silinder. Pegas torak terbuat dari bahan yang special agar kuat
terhadap tekanan dan tidak merusak dinding silinder saat saling
bergesekan. Jumlah ring torak bervariasi pada tiap jenis kendaraan

Pegas torak mempunyai 3 peranan penting bagi mesin, pertama


mencegah kebocoran campuran udara & bahan baker selama langkah
kompresi, kedua mencegah mengalirnya oli kedalam silinder agar tidak
ikut terbakar, ketiga yaitu memindahkan panas dari piston kedinding
silinder

a.

Pegas Kompresi
Pegas kompresi berfungsi untuk mencegah kebocoran kompresi dari

ruang bakar kedalam bak engkol selama langkah kompresi dan langkah
usaha. Pegas kompresi umumnya berjumlah 2 pegas, yang pertama
disebut top compression ring dan yang kedua disebut second
compression ring . Tepi bagian atas ring dibuat agak tirus tujuannya

untuk menjamin agar dapat menutup hubungan ring dan dinding silinder,
selain itu juga membantu mengikis oli yang ada didinding silinder.
b. Pena Torak (Pin Piston)

Pena torak menghubungkan torak dengan batang torak dibagian yang


kecil (small end). Torak & pena torak dihubungkan secara khusus seperti
terlihat pada gambar.

c. Celah Ujung Pegas


Pegas torak akan mengembang seiring dengan naiknya temperature
saat mesin bekerja, dengan alas an ini tiap ujung pegas diberi celah, celah
ujung pegas berbeda tiap tipe mesin, umumnya adalah 0,2-0,5 pada
temperature normal.

d. Pegas Pengontrol Oli


Pegas ini diperlukan untuk membentuk lapisan oli pada dinding
silinder, selain itu mencegah masuknya oli kedalam ruang baker. Ada 2
tipe pegas pengontrol oli

1.

Tipe Integral

Tipe ini dilengkapi beberapa lubang yang menembus pada alur pegas
torak yang berfungsi sebagai lubang pengembalian oli.

2.

Tipe Three-pieceTipe ini terdiri dari side rail yang berfungsi mengikis
oli, dan expander yang berfungsi untuk menekan side rail agar menempel
pada dinding silinder, fungsinya sama dengan tipe integral.
D. Konstruksi Tabung Silinder
Secara umum terdapat tiga tipe utama konstruksi silinder.
1.Silinder IntegralSilinder integral adalah dimana silindernya dicetak
menjadi satu unit dengan blok engine, hal ini secara umum adalah blok
engine yang terbuat dari bahan besituang kelabu dan khusus untuk
silindernya ditambah dengan bahan lain agar kuatdan dapat dibentuk
sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
2.Tabung Kering.Tabung silinder kering digunakan pada blok silinder yang
akan diperbaiki kerenarusak. Tabung juga digunakan pada blok engine
yang bahannya terbuat dari bahanyang lebih rendah kekuatannya dari
besi tuang kelabu. Tabung kering dalampemasangannya pada blok engine

mempunyai dua metoda yaitu : pertama

tabungdipasang dengan

interferens. Kedua adalah pada sisi bagian atas tabung terdapatflange


yang menempatkan tabung pada blok engine, selanjutnya tabung
akanterjamin pada blok engine dengan pemasangan cylinder head.
3.Tabung Basah atau Sisipan Apabila menggunakan tabung basah maka
blok engine dicor tanpa silinder atautabung sisipan, dan apabila tabung
atau sisipan dipasangkan pada blok enginemaka tabung tersebut akan
berhubungan langsung dengan mantel air pendingin.Pada bagian atas dan
bawah tabung diberikan seal untuk mencegah kebocoran air pendingin.
Contoh mobil yang menggunakan tabung basah diantaranya AlfaRomeo,
Peugeot dan Lancia.Setelah tabung silinder dipasang maka selanjutnya
dilakukan penghalusan (hone)untuk mendapatkan ukuran yang sesuai.
Penghalusan permukaan silinder untuk mempersiapkan kontak yang baik
pada cincin piston untuk mencegah kebocoran gas.Hal yang penting
didalam pengalusan permukaan silinder adalah harus mendapatkansudut
crosshatch yang tepat. Sudut crosshatch yang dikehendaki secara umum
sebesar 30-45 derajat. Perhatikan gambar 2. yang memperlihatkan bentuk
crosshatch

padatabung

silinder.Gambar

2.

Crosshatch Apabila

sudut crosshatch terlalu kecil (misalnya 20 derajat) dapat menyebabkan

keausan yang lebih cepat pada cincin piston karena pergesekan. Apabila
sudut crosshatch terlalu besar maka hal ini akan menyebabkan oli akan
cepat jatuh kembali kedalam panci oli sehingga penyekatan cincin
pistonpada dindingsilinder tidak berlangsung dengan baik dan akibatnya
gas pembakaran akan bocor keruang engkol . Sebaiknya menggunakan
ukuran batu penghalus untuk menjamincrosshatch yang sesuai sehingga
terhindar kerusakan engine yang lebih cepat.

Keausan Silinder
Pada umumnya penyebab utama keausan silinder disebabkan oleh abrasi,
erosi dankorosi.
(1) Abrasi disebabkan adanya benda lain yang masuk kedalam silinder.
Secara umumpenyebab hal ini adalah perlakuan servis yang tidak baik
misalnya:saringan udarayang kotor dan manifol yang bocor.
(2)Erosi adalah sesuatu akibat secara normal dari pergesekan.
(3)Korosi

adalah

diakibatkan

penimbunan

zat-zat

yang diproduksi

pembakaran.Keausan yang maksimum akan terjadi pada daerah bagian


atas dari pergerakan cincinpiston. Keausan didalam silinder tirus dengan
tingkat keausan yang lebih besar padabagian atas silinder. Hal ini
disebabkan karena pembakaran terjadi diakhir langkahkompresi dan pada
posisi inilah tekanan dan temperatur maksimum terjadi. Tekanandan
panas akan turun seiring dengan piston bergerak kearah titik mati
bawah,sehingga keausan terlimitasi.Silinder juga dapat aus dalam bentuk
oval. Hal ini terjadi pada sisi kerja piston, ataupemasangan piston yang
tidak benar, atau batang piston yang bengkok. Lihat gambar yang
memperlihatkan keausan yang terjadi pada silinder.Gambar Keausan pada
silinder

BAB III
METODOLOGI

Data dikumpulkan dari sumber-sumber bacaan berupa jurnal,


majalah, buku, artikel ilmiah di internet, komunikasi pribadi dan sumbersumber lain yang relevan dengan topik yang dibahas. Pada tahap ini
data, fakta dan informasi dicari dan diidentifikasi. Data diseleksi, yang
sesuai dengan topik tulisan dipisahkan dari yang tidak sesuai. Data yang
sesuai dengan topik tulisan dipisahkan berdasarkan kesesuaiannya
dengan sub-sub judul dalam kerangka tulisan. Data, fakta atau informasi
yang diperoleh kemudian diolah dengan cara tabulasi untuk data
kuantitatif dan untuk informasi kualitatif dianalisis dengan analisis
deskriptif dalam bentuk teks.

BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
A. Daya Indikated
2 LN = 88,2 m/s Daya kuda indikated (IHP) adalah daya yang dihasilkan
oleh silinder mesin.

IHP

dalam SI:

TpmLAN
4500

hp atau

IHP =

100. T . pm . LAN
60

=kW

dimana : pm = tekanan efektif rata-rata aktual, kg/cm2 (SI: bar)


L = panjang langkah, m
A = luas penampang piston, cm2 (SI: m2)
n = kecepatan mesin, rpm
N = n : untuk siklus dua langkah
N = n/2 : untuk siklus empat langkah
T= jumlah silinder
Contoh soal
Sebuah mesin bensin satu silinder dua langkah nebghasilkan daya
indicated sebesar 5,0 hp. Carilah kecepatan piston rata-rata, jika tekanan
efektif ratarataadalah 6,5 kg/cm2 dan diameter piston 100 mm.
Jawab
Diketahui: IHP = 5,0 hp
pm = 6,5 kg/cm2
diameter piston = 100 mm = 10 cm
Luas penampang piston:

2
A= 4 10 =25

cm 2

Kecepatan rata-rata mesin = 2LN


Jumlah langkah kerja permenit:
= N (karena mesin bekerja pada siklus dua langkah)
Dengan menggunakan persamaan:

IHP=
5=

pm. LAN
4500

6,5 x 25 (2 L N )
=0,0567(2 L N )
2 4500

2 LN = 88,2 m/s
B. Daya Kuda Brake (daya rem)
Daya kuda brake adalah daya yang tersedia pada poros engkol.
1. Proney Brake
Dirumuskan :

BHP=

Wl 2 N
4500

hp atau

BHP = Wl2 N watt


dimana : W = beban brake/rem, kg
l = panjang lengan, m
N = kecepatan mesin, rpm

Gambar : Rem Proney.


2. Rope Brake

Gambar . dinamometer rope brake.

Dirumuskan :

BHP=

( W S ) DN
4500

hp

BHP=

( W S ) ( D+d )N
4500

hp (dengan

memperhitungkan diameter tali)


BHP = (W S) DN watt
dimana : W = beban , kg
S = pembacaan pegas, kg
D = diameter drum brake, m
d = diameter tali, m
N = rpm mesin
Contoh soal
Data-data berikut diambil selama pengujian mesin. Kecepatan
mesin 1000 rpm; beban brake/rem 100 kg; dan panjang lengan rem 75
cm.
Carilah: (i) Torsi rem;
(ii) BHP mesin.
Jawab
Diketahui: N = 1000 rpm
beban rem, W = 100 kg
l = 75 cm = 0,75 m

(i) Torsi Rem:


Torsi rem = Wl = 100 x 0,75 = 75 kg-m
(ii) BHP mesin:
Dengan menggunakan persamaan:

BHP=

Wl 2 N
4500

100 0,75 2 1000


4500

= 104,7 hp

c. Efisiensi mesin pembakaran dalam


1. Efisiensi Mekanik:
Adalah rasio daya kuda brake terhadap daya kuda indikated :
BHP
m IHP
2. Efisiensi keseluruhan :
Adalah rasio kerja yang didapatkan pada poros engkol terhadap energy
yang diberikan pada waktu yang sama.

BHP 4500
kalor yang diberikan J

dimana : J = ekivalen kalor mekanik.


3. Efisiensi termal indikated :Adalah rasio kalor ekivalen satu hp terhadap
kalor bahan bakar per IHP
jam.
632,3 IHP

t
W C

3600 IHP
(dalam SI)
W C

dimana : W = berat bahan bakar yang dikonsumsi per jam


C = nilai kalor bahan bakar
4. Efisiensi termal brake :
Adalah rasio kalor ekivalen 1 hp terhadap kalor bahan bakar per BHP jam.

b=

b =

632,3 BHP
W C

3600 IHP
(dalam SI)
W C

5. Efisiensi Volumetrik :
Adalah : rasio volume aktual udara yang dihisap selama langkah
hisap pada kondisi NTP (Normal Temperature and Pressure : yaitu
temperature 0 oC dan tekanan 1,03 104 kg/cm2) terhadap volume langkah
piston.
Va

v = Vs

Contoh soal
Sebuah mesin gas mempunyai piston dengan diameter 150 mm,
panjang langkah 400 mm dan tekanan efektif rata-rata 5,5 bar. Mesin
menghasilkan 120 ledakan per menit. Carilah efisiensi mekanik mesin jika
BHPnya 5 kW.
Jawab
Diketahui: D = 150 mm = 0,15 m

2
A= 4 (0,15) =0,0177
L = 400 mm = 0,4 m
pm = 5,5 bar
Ledakan per menit, N = 120
100 pm L A N
IHP=
60

100 5,5 0,4 0,0177 120


60

= 7,79 kW

Efisiensi mekanik:

nm=

BHP
5
=
=0,642=64,2
IHP 7,79

Contoh soal
Diameter dan panjang langkah suatu mesin gas dua langkah satu
silinder yang bekerja pada siklus volume konstan masing-masing adalah
200 mm dan 300 mm dengan volume clearance 2,75 liter. Ketika mesin
berjalan pada 135 rpm, tekanan efektif rata-rata indikated adalah 5,2 bar
dan konsumsi gas 8,8 m3/jam. Jika nilai kalor gas yang digunakan adalah
16.350 kJ/m3, carilah:
(i) efisiensi standar udara;
(ii) daya indikated yang dihasilkan mesin;
(iii)efisiensi termal indikated mesin.
Jawab
Diketahui: diameter silinder = 200 mm = 0,2 m

( 0,2)2=0,0314
m2
Luas penampang: A= 4
L = 300 mm = 0,3 m
Volume langkah = A.L = ,0314 x 0,3 = 0,00942
m3
Volume clearance = 2,78 liter = 0,00278

m3

Volume total silinder = 0,00942 + 0,00278 =


0,0122

rasio kompresi, r=

0,0122
=4,4
0,00278

kecepatan mesin = 135 rpm maka jumlah langkah kerja per menit:
N = 135 rpm (mesin bekerja pada siklus dua langkah)
pm = 5,2 bar
konsumsi gas, W = 8,8 m3/jam
Nilai kalor gas, C = 16.350 kJ/m3,
(i) efisiensi standar udara
1
1
1
=1
1
1,141
ase=1 r
= 1 (4,4 )0,4
( 4,4)

= 0,448 = 44,8 %

(ii) daya indikated yang dihasilkan mesin


100 pm L AN
IHP=
60

100 5,2 0,3 0,0314 135


60

= 11,0 kW
(iii) efisiensi termal indikated mesin
3600 IHP
W J
i=

3600 11,0
=0,275=27,5
8,8 16350

D. Konsumsi Udara
Suplai udara ke mesin pembakaran dalam bisa diukur secara
eksperimen dengan cara melewatklan udara melalui orifice ke tangki
besar (volume tangki 500 kali lebih besar dari volume langkah mesin).
Udara kemudian dialirkan ke mesin.

Gambar 12. Konsumsi udara

Jika: a = luas orifive, m2


Cd = koefisien hantar orifice
H = head yang menyebabkan aliran udara melaluii orifice, meter
udara
m = berat udara per m2 pada kondisi atmosfir
w = berat air = 1000 kg/m3
= 1 gr/cm3
h = perbedaan tekanan pada tabung U, dalam cm air Head yang
menyebabkan air mengalir melalui orifice

H=

h
w

100 m

Kecepatan udara:
V= 2 gH

meter udara

m/s

Jumlah udara yang melalui orifice:


Q=Cd .a .V =Cd .a 2 gH

m3/s

Dengan menganggap volume udara atmosfir pada p kg/cm2 dan


temperature atmosfir T 0K, menggunakan persamaan karakteristik gas:

pv = mRT
m=

pv
p
=
RT RT

kg/m3

Berat udara yang disuplai:

W=Qm=Cd .a 2 gh

p
RT

kg

Contoh soal
Data berikut diambil selama pengujian mesin pembakaran dalam 4
langkah satu silinder: kecepatan mesin : 300 rpm diameter orifice pada
angki udara: 20 mm tekanan yang menyebabkan aliran udara melalui
orifice: 100 mm air Carilah jumlah udara yang dikonsumsi per detik, jika
berat udara pada kondisi atmosfir 1,15 kg/m3. Ambil koefisien hantar
orifice 0,7.
Jawab
Diketahui: kecepatan mesin = 300 rpm
diameter orifice = 20 mm = 2 cm
luas penampang orifice:

2
4
m4
a= 4 2 =3,1542 cm2 = 3,142 x 3,142 10
tekanan yang menyebabkan udara mengalir:
h = 100 mm = 10 cm air
berat udara pada kondisi atmosfir: m = 1,15 kg/m3
Koefisien hantar orifice:
Cd = 0,7
Head yang menyebabkan aliran udara:
h

10

1000

H= 100 m = 100 1,15

= 86,96 m udara
Kecepatan aliran udara:
V=

2 gH = 2 9,81 86,96

= 41,3 m/s
Jumlah udara yang mengalir:
Q = Cd. a. V = 0,7 (3,142 10-4 ) 41,3
= 0,091 m3/s

E. Lembar Kesetimbangan Kalor


Catatan lengkap dari kalor yang disuplai atau dibuang selama
waktu tertentu (misalkan satu menit) dari mesin pembakaran dalam
dimasukkan kedalam sebuah tabel yang disebut lembar kesetimbangan
kalor. Hargaharga berikut diperlukan untuk melengkapi lembar
kesetimbangan kalor dari sebuah mesin pembakaran dalam:
1. Kalor yang diberikan oleh bahan bakar Misalkan W = berat bahan bakar
yang disuplai, kg.min C = nilai kalor rendah dari bahan bakar, kcal/kg
Kalor yang diberikan oleh bahan bakar: = W C kcal/min
2. Kal or yang diserap untuk menghasilkan IHP

IHP=

pm. LAN
4500

hp

Kalor yang diserap oleh IHP:

IHP 4500
J

kcal/min

J = ekivalen mekanik untuk kalor.


3. Kalor yang dilepaskan ke air pendinginan Berat air pendingin yang
bersirkulasi pada silinder, diukur temperature masuk dan keluar untuk
menentukan kalor yang dilepaskan ke air pendingin. Misalkan w = berat
air pendingin yang diberikan, kg/min
t1 = temperatur masuk
t2 = temperatur keluar
Kalor yang dilepasklan ke air pendingin:
= w ( t2 t1 ) kcal/min
4. Kalor yang dibuang oleh gas buang Berat gas pembuangan bisa
diperoleh dengan menambahkan berat bahan bakar dan berat udara.
Misalkan W1 = berat gas buang, kg/min
s = kalor spesifik gas buang
t = kenaikan temperatur
Kalor yang dibawa oleh gas buang:

= W1 s t kcal/min
5. Kalor yang tak terhitung Selalu ada kerugian karena gesekan,
kebocoran, radiasi dan sebagainya yang tidak bisa diukur secara
eksperimen. Untuk melengklapi lembar kesetimbangan kalor, kerugian ini

dicari dari perbedaan antara kalor yang diberikan dengan kalor yang
diserap oleh IHP, air pendinginan dan gas buang.

Akhirnya, lembar kesetimbangan kalor dibuat seperti berikut ini


No

Uraian

1
2
3
4

Kalor total yang diberikan


Kalor yang diserap IHP
Kalor yang dilepaskan ke air
pendinginan
Kalor yang dibuang oleh gas buang
Kalor yang tak terhitung

Kalor dalam
kcal
%

100

Contoh soal
Sebuah mesin pembakaran dalam menggunakan 6 kg bahan bakar
yang mempunyai nilai kalor 10.500 kcal/kg dalam satu jam. IHP yang
dihasilkan adalah 25 hp. Temperatur 11,5 kg air pendingin naik sebesar
250 C per menit. Temperatur 4,2 kg gas buang dengan kalor spesifik 0,24
meningkat hingga 2200 C. Buatlah lembar kesetimbangan kalor dari
mesin ini.
Jawab:
Diketahui: W
= 6 kg/h
C
= 10.500 kcal/kg
IHP
= 25 hp
W
= 11,5 kg
(t2 t1) = 250 C
W1
= 4,2 kg
S
= 0,24
T
= 2200 C
Kalor yang disuplai bahan bakar
=W

6 10500
60

= 1050 kcal/min

Kalor yang diserap oleh daya IHP:

IHP 4500
J

25 4500
427

= 263,5 kcal/min
Kalor yang dilepas ke air pendingin:
= w (t2 t1) = 11,5 25 = 287,5 kcal/min
Kalor yang hilang pada gas buang:
= W1 s t = 4,2 0,24 220 = 221,8 kcal/min
Kalor yang tak terhitung:
= 1050 (263,5 + 287,5 + 221,8) = 277,2 kcal/min

Lembar kesetimbangan kalornya:


No
1
2
3
4

Uraian
Kalor total yang diberikan
Kalor yang diserap IHP
Kalor yang dilepaskan ke air
pendinginan
Kalor yang dibuang oleh gas
buang
Kalor yang tak terhitung

BAB V
ANALISA PENULISAN
ANALISIS GANGGUAN DAN CARA MENGATASINYA
Gangguan-gangguan seperti kompresi rendah, akan
mengakibatkan

turunnya

kemampuan

kerja

dari

mesin

yang

menyebabkan tenaga mesin menjadi berkurang, sehingga perlu dicari


penyebab gangguan-gangguan tersebut. Analisis penyebab gangguan
tenaga mesin berkurang:
I. Kebocoran katup pada saat langkah kompresi maupun saat langkah
usaha atau tekanan kompresi rendah disertai udara atau asap keluar
melewati celah antara kepala silinder dan blok silinder dan udara (asap)
keluar melewati celah antara gasket dengan kepala silinder, yang
disebabkan :
a. Pada kepala silinder :
1.Kebocoran kompresi yang terjadi akibat permukaan kepala silinder
melengkung, yang disebabkan:
a) Panas mesin akibat tekanan kompresi yang sangat tinggi dan
pemakaian mesin secara terus menerus dapat mengakibatkan permukaan

kepala silinder berubah bentuk atau melengkung, untuk mengatasinya


dengan meratakan kembali permukaan kepala silinder dengan cara di
frais, apabila sudah tidak dapat diperbaiki karena tinggi kepala silinder
sudah berkurang maka kepala silinder harus diganti dengan yang rata dan
tinggi dari kepala silinder masih dalam spesifikasi atau kepala silinder
dilapisi logam sampai ketebalan kepala silinder dilebihkan dari spesifikasi
+

sampai

mm

kemudian

di

frais.

lxii

2. Gasket antara kepala silinder dan blok silinder rusak atau bocor
sehingga gas pembakaran keluar, yang disebabkan oleh :
a) Pemakaian mesin secara terus-menerus dan tekanan kompresi yang
tinggi dan letak gasket diantara ruang bakar yang menyebabkan retaretak atau pecah sehingga udara yang dikompresi bocor keluar.
b) Pembongkaran mesin yang terdahulu dan gasket yang rusak tidak
diganti padahal sebagian dari bagian gasket ada yang merekat pada
kepala silinder dan blok silinder sehingga permukaan atas atau bawah
dari gasket ada yang berkurang karena sebelumnya terpasang sangat
kencang dan pengencangannya menggunakan kunci momen, untuk
mengatasinya adalah gasket diganti dengan yang baru.
b. Pada mekanisme katup :
Tekanan kompresi rendah dan disertai suara berisik pada mekanisme
katup. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai
berikut :
1. Celah katup hisap maupun buang terlalu besar. Celah katup besar
disebabkan karena :
a) Terjadi keausan pada bidang sisi naik dan Turun pada puncak poros
bubungan yaitu clearence atau celah antara poros lxiii bubungan dengan
lifter longgar yang menyebabkan sudut pembukaan katup dan penutupan
katup menjadi kecil.

b) Tegangan dari pegas katup sudah lemah, yang menyebabkan katup


tidak bisa kembali dengan sempurna dan menimbulkan celah katup
menjadi besar.
c) Ujung batang katup tidak rata, aus atau rusak. Kondisi ini karena katup
hisap terlalu lebar maka pembukaan katup hisap menjadi pendek,
akibatnya volume gas baru yang masuk ke dalam ruang bakar atau
silinder

menjadi

sedikit

sehingga

dengan

langkah

kompresi

yang

menggunakan dengan volume kecil akan menghasilkan tekanan kompresi


yang kecil yang mengakibatkan tenaga pada mesin berkurang, disamping
itu pembakaran yang terjadi didalam ruang bakar memungkinkan
terjadinya pembakaran yang tidak normal akibat dari pembilasan gas baru
terhadap gas sisa pembakaran yang tidak sempurna. Tekanan kompresi
yang kecil yang disertAai suara berisik pada bagian kepala silinder.
Ganggguan mesin yang lain adanya gangguan seperti ini adalah ketika
kondisi mesin dalam keadaan baik dan saat putaran mesin stasioner
terdengar suara berisik yang teratur pada bagian kepala silinder.
Gangguan

mesin

ini

dapat

diatasi

dengan

melakukan

langkah

pemeriksaan dan penyetelan celah katup. Untuk memeriksa lxiv celah


katup, buka tutup kepala silinder dan memasukkan sebuah feeler gauge
ke dalam celah antara baut penyetel pada rocker arm dan tangkai katup,
kemudian ukur celah tersebut bila celah katup terlalu longgar maka dapat
dilakukan penyetelan celah katup.
a) Pada poros bubungan dilapisi logam kembali dengan cara seperti : di
las dan lain sebagainya, kemudian poros bubungan dibubut atau poros
bubungan

diganti

dengan

yang

baru.

b) Panjang dan tegangan pegas harus diperiksa dengan valve spring


tester, jika panjang dan tegangan kurang dari spesifikasi maka pegas
yang lemah harus diganti, karena pegas katup yang lemah tidak mampu
mengangkat katup secara sempurna maka pembukaan katup menjadi
lebih sedikit dan gas yang masuk ke dalam ruang bakar menjadi sedikit.
c)

Ujung

batang

katup

digerinda,

jika

tinggi

katup

kurang

dari

spesifikasinya

katup

diganti.

2. Celah katup hisap dan katup buang terlalu rapat, cara mengatasinya
katup disetel sesuai spesifikasinya. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa
hal

diantaranya

sebagai

berikut

a) Cam pada poros bubungan sudah aus. Lxv


b) Penyetelan katup tidak tepat.
c) Ujung pada batang katup sudah tidak rata, aus atau rusak.
Celah antara ujung tangkai katup dengan baut penyetel rocker arm
harus ada, bila tidak ada celah katup maka katup tidak dapat menutup
dengan rapat terhadap dudukan katup. Sehingga gas yang berada
didalam ruang silinder tidak dapat dikompresi karena gas sebelum
dikompresi (TMB TMA) sebagian gas ada yang keluar melalui katup
sehingga kevakuman didalam ruang bakar atau silider berkurang.
Gangguan celah katup pada mesin dapat dilakukan dengan penyetelan
celah katup terhadap baut rocker arm. Cara mengatasi penyebab katup
terlalu rapat :
a) Cam digerinda sesuai spesifikasi atau poros bubungan diganti, bila
keausan

melebihi

batas

limit.

b) Katup disetel sesuai spesifikasi yaitu katup hisap 0,25 mm dan katup
buang

0,25

mm.

c) Ujung batang katup digerinda dan jika panjang dari batang katup
kurang

dari

spesifikasi

diganti.

3. Kebocoran pada persinggungan antara permukaan kepala katupdengan


dudukan

katup.

Kebocoran ini disebabkan karena permukaan katup dan dudukan katup


persinggungannya tidak rata sehingga kerapatan lxvi persinggungannya
tidak rapat, yang disebabkan oleh pemakaian dari mesin secara terusmenerus dan pengaruh panas, karena kepala katup berada didalam ruang

bakar atau ruang kompresi dan hentakan proses pengembalian katup


setelah katup membuka dari
Pegas katup yang menyebabkan beberapa bagian ada yang
terkikis. Kepala katup yang terkikis dapat diperbaiki dengan cara
memperbaiki permukaan kepala katup dengan valve refacer atau
dengan cara disekur antara permukaan katup dengan dudukan katup.
Keausan atau kerusakan pada permukaan katup maupun dudukan katup
bila melebihi limit maka salah satu atau keduanya harus diganti.
4. Karet seal pada katup rusak atau aus, sehingga minyak pelumas yang
melumasi pada bagian kepala silinder turun ke katup dan turun ke ruang
bakar melewati kepala katup. Celah antara batang katup dan seal katup
sudah aus, kondisi ini menyebabkan timbul arang pada batang katup dan
untuk mengatasinya arang yang melekat pada kepala katup dibersihkan
dengan menggunakan sikat kawat atau roda kawat yang dipasang pada
mesin gerinda. Seal yang sudah aus diganti karena terbuat dari karet.
5. Penghantar katup sudah rusak atau aus sehingga minyak pelumas yang
melumasi bagian kepala silinder turun ke katup melewati penghantar
katup yang sudah aus, kondisi ini menyebabkan timbul pada batang katup
dan

untuk

mengatasinya

arang

yang

melekat

lxvii

pada kepala katup dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat atau


roda kawat yang dipasang pada mesin gerinda, kemudian penghantar
katup

yang

sudah

aus

diganti.

c. Pada komponen mesin :


1. Celah ring atau pegas torak terhadap dinding silinder terlalu lebar.
Kondisi ini disebabkan oleh : pegas torak atau ring torak sudah lemah
diakibatkan pemakaian terus menerus dan gesekan yang mengakibatkan
celah antara ujung pegas torak melebar yang menyebabkan kompresi
bocor dan juga mengakibatkan minyak pelumas dari panci minyak
pelumas (carter) masuk ke ruang bakar, untuk mengatasinya ring torak
atau pegas torak sudah lemah diganti dengan yang baru karena jika tidak

diganti celah antar ujung ring torak melebar yang menyebabkan kompresi
bocor dan minyak pelumas masuk ke ruang bakar atau silinder.
2. Lubang silinder sudah berbentuk oval atau sudah aus. Kondisi
inidisebabkan oleh : pemakaian terus menerus dan gesekan antara torak
dan dinding silinder sehingga panas dan menimbulkan pemuaian,
sehingga ada celah pada salah satu bagian antara dinding silinder dan
ring torak yang menyebabkan minyak pelumas masuk dari panic minyak
pelumas (carter) ke ruang bakar dan meyebabkan udara yang akan
dikompresi bocor, cara mengatasinya : lubang silinder di shock

yaitu

pada lubang silinder dilapisi logam kemudian di bor atau dibubut sesuai
ukuran diameter silinder dan jika lubang silinder lxviii diperbesar maka
ring torak yang digunakan harus disesuaikan dengan diameter pada
dinding silinder.
Tenaga mesin berkurang yang disebabkan oleh beberapa komponen
mesin mengalami keausan seperti ring torak aus, torak aus, dinding
silinder aus sehingga menyebabkan minyak pelumas dari panci minyak
pelumas (carter) ke ruang bakar ialah :
1. Pada pembuangan (knalpot) keluar asap mesin berwarna agak putih
disertai berkurangnya minyak pelumas pada system pelumasan dan bau
minyak pelumas terbakar (pemakaian minyak pelumas boros) yang
menyebabkan polusi udara dan mengganggu pernapasan. Masuknya
minyak pelumas ke dalam ruang bakar mangakibatkan gas buang
berwarna putih. Pemeriksaan dilakukan pada komponen-komponen mesin
kendaraan seperti dinding silinder, ring torak, torak karena mengalami
keausan akibat pemakaian kendaraan dan akibat dari gesekan terus
menerus yang menyebabkan diantaranya pemakaian oli boros yaitu ada
sebagian minyak pelumas yang masuk ke dalam ruang bakar melalui sisi
torak. Minyak pelumas juga dapat masuk ke dalam ruang bakar melalui
jalan-jalan katup yang mengalami keausan. Lxix Minyak pelumas yang
masuk ke dalam ruang bakar mengakibatkan sulitnya bahan bakar untuk
terbakar, sehingga menyebabkan daya atau tenaga mesin berkurang.
Terbakarnya

minyak

pelumas

dalam

jumlah

yang

berlebihan

mengakibatkan terjadinya endapan atau kerak-kerak pada torak dan


dinding ruang bakar, maka untuk mengatasi hal tersebut, langkah yang
perlu dilakukan adalah mengganti komponen torak dan cincin torak.
Dinding silinder yang sudah mengalami keausan atau maka diganti
dengan dinding silinder yang baru.
2. Suara ketukan dari dalam mesin (Knocking), terdengar pada saat
sedang berakselerasi. suara ketukan dari dalam mesin (knocking).
Knocking disebabkan oleh banyak kerak karbon didalam ruang bakar atau
silinder. Kerak karbon terbentuk akibat oli yang masuk ke ruang bakar
atau silinder ikut terbakar. Kerak karbon didalam ruang bakar atau silinder
turut terbakar saat pembakaran terjadi. Kerak karbon dapat meningkatkan
temperatur

dan

tekanan

saat

pembakaran

yang

mengakibatkan

terjadinya knocking. Masuknya oli ke ruang bakar merupakan akibat


komponen-komponen ruang bakar, misalnya cincin piston, dinding silinder
sudah aus dikarenakan pemakaian yang terus menerus dan akibat
gesekan. Kerak karbon atau arang yang berada didalam ruang bakar
(silinder)

dapat

diatasi

dengan

lxx

mengganti

komponen

yang

menyebabkan minyak pelumas masuk ke bakar atau komponen yang aus


seperti ring torak, bouring silinder dan lain sebagainya. Komponenkomponen yang mengalami keausan seperti ring torak, bouring silinder
dapat

BAB VI
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam karya ilmiah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul karya ilmiah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya karya ilmiah ini dan dan penulisan karya
ilmiah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga karya ilmiah ini berguna khususnya
bagi penulis juga para pembaca yang budiman pada umumnya

5.1 KESIMPULAN
Gangguan yang sering timbul pada mesin Mitshubishi Diesel
L300,diantaranya tenaga mesin

berkurang dapat diperoleh kesimpulan

diantaranya sebagai berikut : 3. Cara menganalisis gangguan dan cara


mengatasi tenaga mesin berkurang pada mesin Mitshubishi Diesel L 300
adalah

dengan

dilakukan

melakukan

langkah

langkah

perbaikan

pemeriksaan

sesuai

spesifikasi

dan
atau

selanjutnya
dilakukan

penggantian suku cadang atau komponen bila kerusakan melebihi limit


yang telah ditentukan.
4. Prosedur pemeriksaan dan perbaikan komponen jika tenaga berkurang
pada mesin Mitshubishi Diesel L 300 adalah melakukan pemeriksaan
secara visual seperti mengamati goresan pada dinding silinder maupun
dengan alat ukur dengan cara mengukur kondisi dari setiap komponen
berdasarkan spesifikasi service, kemudian dilanjutkan dengan langkah
perbaikan atau penggantian komponen bila kerusakan melebihi limit

service. Dari hasil pemeriksaan secara visual maupun pengukuran, ada


komponen-komponen didalam mesin Mitshubishi Diesel L 300 Yang harus
diganti atau diperbaiki.

Jenis-jenis selesaian PD:

Selesaian umum: memuat konstan

Selesaian khusus: diperoleh dari selesaian umum dengan mengganti konstankonstannya dengan nilai tertentu

Selesaian singular: selesaian PD yang tidak dapat diperoleh dari selesaian umum
dengan mengganti konstan-konstannya.

Penerapan getaran mekenis dan fisika gelombang & getaran bunyi


dalam analisa pada piston dan konekting rod
a.

Getaran
Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan.
Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda
berada pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan
titik tengah) yang sama.

1.

Jenis getaran
Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan
gaya awal, lalu dibiarkan bergetar secara bebas.
Contoh getaran seperti ini adalah memukul [[garpu tala]] dan
membiarkannya

bergetar,

setimbang lalu dilepaskan.

atau

bandul

yang

ditarik

dari

keadaan

''

Getaran paksa '' terjadi bila gaya bolak-balik atau gerakan

diterapkan pada sistem mekanis.


Contohnya adalah getaran gedung pada saat gempa bumi.
Dasar analisis getaran dapat dipahami dengan mempelajari model
sederhana massa-pegas-peredam kejut. Struktur rumit seperti badan
mobil dapat dimodelkan sebagai "jumlahan" model massa-pegas-peredam
kejut tersebut. Model ini adalah contoh osilator harmonik sederhana
Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat
diabaikan, dan tidak ada gaya luar yang memengaruhi massa (getaran
bebas).
Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding
dengan panjang peregangan x, sesuai dengan hukum Hooke, atau bila
dirumuskan secara matematis:
dengan k adalah tetapan pegas.
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gayadalam
bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir
atau pegas.

Besarnya gaya

Hooke ini

secara

proporsional

akan

berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya,


atau lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:
di mana
F= adalah gaya (dalam unit newton)
K= adalah konstante pegas (dalam newton per meter)
X= adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam unit
meter
Contoh soa (1)
Sebuah mesin bensin satu silinder dua langkah nebghasilkan daya
indicated sebesar 5,0 hp. Carilah kecepatan piston rata-rata, jika tekanan
efektif ratarataadalah 6,5 kg/cm2 dan diameter piston 100 mm.
Jawab
Diketahui: IHP = 5,0 hp
pm = 6,5 kg/cm2
diameter piston = 100 mm = 10 cm

Luas penampang piston:

2
A= 4 10 =25

cm 2

Kecepatan rata-rata mesin = 2LN


Jumlah langkah kerja permenit:
= N (karena mesin bekerja pada siklus dua langkah)
Dengan menggunakan persamaan:

IHP=
5=

pm. LAN
4500

6,5 x 25 (2 L N )
=0,0567(2 L N )
2 4500

2 LN = 88,2 m/s

Contoh soal (2)


Data-data berikut diambil selama pengujian mesin. Kecepatan
mesin 1000 rpm; beban brake/rem 100 kg; dan panjang lengan rem 75
cm.
Carilah: (i) Torsi rem;
(ii) BHP mesin.
Jawab
Diketahui: N = 1000 rpm
beban rem, W = 100 kg
l = 75 cm = 0,75 m
(i) Torsi Rem:
Torsi rem = Wl = 100 x 0,75 = 75 kg-m
(ii) BHP mesin:
Dengan menggunakan persamaan:

BHP=

Wl 2 N
4500

100 0,75 2 1000


4500

= 104,7 hp

5.2 SARAN
Diharapkan untuk dapat lebih mempertajam pada disiplin ilmu lain yang dalam hal ini
adalah dibidang teknik Mesin, terkhusus lagi dalam hal getaran mekanis dan fisika
gelombang & getaran bunyi .

DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar,Wiranto,Tsuda,Koichi.1997.Motor

Diesel

Putaran

Tinggi.Jakarta : PT Pradnya Pratama.


Boetarta,2000.Mengatasi Mesin Kerusaan Diesel.Jakarta:
Puspa Swara Daryanto ,1994 .Teknik Servis Mobil.Jakarta:Pt Reneka Cipta.
Dermana,danu .1999. Merawat dan Memperbaiki Motor Diesel.Jakarta:
Puspa Swara.

Anda mungkin juga menyukai