Anda di halaman 1dari 14

FILOSOFI PERENCANAAN LAYOUT KAMAR MESIN

Kamar mesin (engine room) pada suatu kapal merupakan pusat dari sistem yang ada
pada kapal. Dengan dasar itulah maka perlu adanya suatu penanganan dan keahlian khusus
untuk pengaturan di dalam kamar mesin tersebut. sistem itu terdiri dari :

1. Sistem Permesinan Kapal, sistem ini merupakan alat penggerak kapal yang mana
kita sebut mesin induk.
2. Sistem Instalasi Listrik, sistem ini berfungsi sebagai penyediaan listrik yang
dibangkitkan oleh generator untuk berbagai keperluan diatas kapal, misalnya untuk
peralatan navigasi, penerangan, penggerak pompa-pompa, danlain-lain.
3. Sistem Instalasi Perpipaan dan pemompaan, sistem ini melayani penyaluran fluida
dari tempat yang satu ketempat lainnya di atas kapal.

Kita ketahui, bahwa ruangan yang ada diatas kapal terbatas dan sangat berguna,
sehingga pengaturan dan pemanfaatan ruang yang efisien sangat diharapkan. Perencanaan tata
letak kamar mesin pada dasarnya bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian kamar mesin
dengan menempatkan setiap komponen-komponen yang diperlukan tepat pada tempatnya. Hal
ini untuk menjaga agar komponen tersebut dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan
pada pengoperasiannya di atas kapal, disamping itu pula dimaksudkan untuk memberikan
keleluasaan operator manakala akan memperbaiki atau merawat komponen-komponen
tersebut.

1. Sistem Permesinan Kapal


Untuk melayani keperluan kerja dari semua sistem permesinan yang ada di kamar mesin,
sistem ini terdiri atas :
a. Sistem Udara Start (starting air system)
b. Sistem Bahan Bakar (Fuel oil system)
c. Sistem Minyak Pelumas (lubrication oil system)

1
d. Sistem Pendinginan Mesin (Cooling System)

a. Sistem Start Udara (Starting Air System)


Sistem start untuk mesin penggerak dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
secara manual, elektrik dan dengan menggunakan udara tekan. Sistem start di atas kapal
umumnya menggunakan udara bertekanan. Penggunaan udara bertekanan selain untuk start
mesin utama juga digunakan untuk start generator set, untuk membersihkan sea chest, untuk
membunyikan horn kapal, dan menambah udara tekan
Pada sistem start mesin utama, udara dikompresikan dari kompressor udara utama dan
ditampung pada botol angin utama (main air receiver) pada tekanan udara 30 bar menurut
ketentuan klasifikasi. Sistem udara bertekanan yang digunakan engine pada start awal
mempunyai prinsip-prinsip kerja sebagai berikut :
Udara tekan mempunyai tekanan yang harus lebih besar dari tekanan kompresi,
ditambah dengan hambatan yang ada pada engine, yaitu tenaga untuk menggerakkan
bagian yang bergerak lainnya seperti engkol, shaft, dan lain-lain.
Udara tekan diberikan pada salah satu silinder dimana toraknya sedang berada pada
langkah ekspansi.
Penggunaannya dalam engine membutuhkan katup khusus yang berada pada silinder
head.
b. Sistem Bahan Bakar
System bahan bakar adalah suatu system pelayanan untuk motor induk yang sangat
vital. System bahan bakar secara umum terdiri dari fuel oil supply, fuel oil purifiering, fuel oil
transfer dan fuel oil drain piping system. System bahan bakar adalah suatu system yang
digunakan untuk mensuplai bahan bakar dari bunker ke service tank dan juga daily tank dan
kemudian ke mesin induk atau mesin Bantu. Adapun jenis bahan bakar yang digunakan diatas
kapal bisa berupa heavy fuel oil (HFO), MDO, ataupun solar biasa tergantung jenis mesin dan
ukuran mesin.

2
Untuk system yang menggunakan bahan bakar HFO untuk opersionalnya, sebelum
masuk ke main engine (Mesin utama) HFO harus ditreatment dahulu untuk penyesuaian
viskositas, temperature dan tekanan.
Untuk system bahan bakar suatu mesin, semua komponen yang mendukung sirkulasi
bahan bakar harus terjamin kontinuitasnya karena hal tersebut sangat vital dalam operasional,
maka dalam perancangan ini setiap komponen utama system harus ada yang standby
(cadangan) dengan tujuan jika salah satu mengalami trouble/disfungsi dapat secara otomatis
terantisipasi dan teratasi. Peralatan tersebut antara lain : purifier pump, supply pump,
circulating pump, filter, dan lain-lain. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh system
bahan bakar tersebut sebagai berikut :
Tekanan; tekanan fluida dalam pipa sebelum masuk ke supply pump adalah 0 bar
dan setelah keluar harus memiliki tekanan 7 bar yang akan diteruskan ke circulating
pump masuk ke nozzle, keluar dari sini fluida mempunyai tekanan 10 bar.
Kecepatan; laju aliran bahan bakar heavy fuel oil mempunyai batas maksimum
kecepatan yaitu 0,6 m/s.

c. Sistem Pelumasan (Lubrication System)


Minyak pelumas pada suatu sistem permesinan berfungsi untuk memperkecil gesekan-
gesekan pada permukaan komponen-komponen yang bergerak dan bersinggungan. Selain itu
minyak pelumas juga berfungsi sebagai fluida pendinginan pada beberapa motor. Karena
dalam hal ini motor diesel yang digunakan termasuk dalam jenis motor dengan kapasitas
pelumasan yang besar, maka system pelumasan untuk bagian-bagian atau mekanis motor
dibantu dengan pompa pelumas. Sistem ini digunakan untuk mendinginkan dan melumasi
engine bearing dan mendinginkan piston.
d. Sistem Pendingin
Sistem pendingin pada motor induk diatas kapal berdasarkan fluida pendingin terdiri
dari air tawar, air laut ataupun minyak pelumas. Tapi prosentase terbesar yang berpengaruh
pada sistem pendingin adalah akibat dari air tawar dan air laut. Ada 2 macam sistem
pendinginan yaitu :

3
Sistem Pendinginan Terbuka
Sistem Pendinginan Tertutup
Pada Sistem Pendinginan Terbuka ini fluida pendingin masuk kebagian mesin yang akan
didinginkan, kemudian fluida yang keluar dari mesin langsung dibuang kelaut. Fluida yang
digunakan pada sistem pendinginan ini dapat berupa air tawar ataupun air laut. Sistem ini ini
kurang menguntungkan dalam hal operasional. Dimana apabila fluida yang digunakan adalah
air tawar maka akan menyebabkan biaya operasional yang tinggi dan tidak ekonomis.
Sedangkan apabila menggunakan air laut dapat menyebabkan kerusakan pada komponen
mesin dan akan terjadi endapan garam pada komponen mesin yang didinginkan.
Sistem pendinginan tertutup ini merupakan kombinasi antara sistem pendinginan air
tawar dan air laut. Sistem pendinginan air tawar (Fresh Water cooling System) melayani
komponen-komponen dari mesin induk ataupun mesin bantu meliputi : main engine jacket,
main engine piston, main engine injektor. Kebanyakan sistem pendingin air tawar menggunakan
peralatan sirkulasi pendingin untuk sistem pendingin air laut yang secara terpisah. Dimana
peralatan yang digunakan adalah heat exchanger/cooler (penukar panas). Air tawar pendingin
mesin yang keluar dari mesin didirkulasikan ke heat exchanger, dan di dalam alat inilah air tawar
yang memiliki suhu yang tinggi akan didinginkan oleh air laut yang disirkulasikan dari sea chest
ke alat heat exchanger. Peralatan-peralatan lainnya pada sistem ini antara lain pengukur
pengukur tekanan pada section dan discharge line pump, termometer pada pipa sebelum dan
sesudah penukar panas, gelas pengukur/gauge glass masing-masing pada expansion tank dan
drain tank. Pengatur suhu umumnya dilengkapi dengan mekanisme otomatis dengan katup
treeway valve untuk mengatur aliran by pass air pendingin yang diijinkan. Pada sistem
pendinginan dengan air laut, air laut masuk ke sistem melalui high and low sea chest pada tiap
sisi kapal. Setiap sea chest dilengkapi dengan sea water valve, vent pipe, dimana pipa udara ini
dipasang setinggi atau lebih dari sarat kapal untuk membebaskan udara atau uap dan blow out
pipe untuk membersihkan sea chest.
Adapun komponen-komponen peralatan pada instalasi pendingin adalah sebagai berikut:
Instalasi air laut

4
1. Sea water pump; berfungsi untuk memompa air laut ke central cooler. Pompa ini digerakkan
oleh elektromotor. Kapasitas dari pompa ditentukan berdasarkan jenis pendingin yang
digunakan dan jumlah panas yang harus dihilangkan.
2. Central cooler; berfungsi sebagai penukar kalor, panas motor induk diserap oleh air tawar,
pada saat air tawar melalui central cooler terjadi perpindahan panas dalam central cooler
(panas air tawar diserap air laut).
3. Filter air laut; berfungsi melindungi sistem dari beram karat yang berasal dari sea chest.

2. Sistem Instalasi Listrik


Generator set sebagai permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai kebutuhan
energi listrik semua peralatan di atas kapal. Penentuan kapasitas generator dipengaruhi oleh
load factor peralatan. Load factor untuk tiap peralatan diatas kapal tidak sama. Hal ini
tergantung pada jenis kapal dan daerah pelayarannya seperti : faktor medan yang fluktuatif
(rute pelayaran), dan kondisi beban yang berubah-ubah serta periode waktu pemakian yang
tidak tentu atau tidak sama. Penentuan kapasitas generator harus mendukung pengoperasian
diatas kapal. Walaupun pada beberapa kondisi kapal terdapat selisih yang cukup besar dan ini
mengakibatkan efisiensi generator (load factor generator) berkurang yang pada akhirnya
mempengaruhi biaya produksi listrik per kwh.
Dalam penentuan beban kebutuhan listrik, digunakan perhitungan analisa beban listrik
(electric load analisis) yang berupa tabel dan biasa disebut juga dengan tabel kalkulasi
keseimbangan beban listrik (Calculation of electric power balance) atau sering disebut sebagai
Anticipated Electric Power Consumption Tabel.
Fungsi utama generator diatas kapal adalah untuk menyuplai kebutuhan daya listrik di
kapal. Daya listrik digunakan untuk menggerakkan motor-motor dari peralatan bantu pada
kamar mesin dan mesin-mesin geladak, lampu penerangan, sistem komunikasi dan navigasi,
pengkondisian udara (AC) dan ventilasi, perlengkapan dapur (galley), sistem sanitari, cold
storage, alarm dan sistem kebakaran, dan sebagainya.
Dalam mendesain sistem diatas kapal perlu diperhatikan kapasitas dari generator dan
peralatan listrik lainnya (besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari peralatannya).

5
Dimana kebutuhan maksimum merupakan kebutuhan daya rata-rata terbesar yang terjadi pada
interval waktu yang singkat selama periode kerja dari peralataan tersebut, demikian juga
sebaliknya. Sedangkan kebutuhan rata-rata merupakan daya rata-rata pada periode kerja yang
dapat ditentukan dengan membagi energi yang dipakai dengan jumlah jam periode tersebut.
Kebutuhan maksimum penting diketahui untuk menentukan kapasitas dari generator yang
diperlukan. Sedangkan kebutuhan minimum digunakan untuk menentukan konfigurasi dari
electric plant yang sesuai serta untuk menentukan kapan generator dioperasikan
Sebagai seorang engineer, dalam pemilihan generator kita juga harus
mempertimbangkan keinginan dari owner dimana harus dipertimbangkan factor ekonomisnya.
Untuk pemilihan kapasitas generator selain hal-hal diatas juga perlu mempertimbangkan hal-hal
berikut ini :
1. Harga awal dari generator set yang akan kita gunakan.
2. Biaya operasional dari generator
3. Ukuran dan berat dari generator set dalam kaitannya dengan ruangan/space yang
tersedia di kamar mesin
4. Fuel consumption dari generator set yang akan digunakan
5. Reputasi dari mesin dan engine builder
6. Ketersediaan di pasaran dalam kaitannya jumlah yang tersedia di pasaran dan
ketersediaan suku cadang di pasaran.
3. Sistem Perpipaan dan Pemompaan
a. Sistem Perpipaan
Peletakan dari setiap komponen tidak lepas dari bagaimana sistem instalasi yang harus
direncanakan oleh seorang Engineer. Setiap sistem dalam kapal merupakan jaringan instalasi
pipa yang khusus dengan semua komponen mesin, alat-alat dan perlengkapannya yang
dirancang untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu pada kapal. Persyaratan umum dari badan
Klasifikasi menetapkan bahwa untuk pemasangan system perpipaan di atas kapal adalah sbb :
1. Semua pipa yang dipasang diharuskan memakai penyangga (support), supaya tidak
terganggu dengan perkembangan kerena panas dan menjaga kedudukan pipa tepat
pada posisinya.

6
2. Bila ada pipa yang perlu diadakan bengkokan, maka diameter dari diameter dari suatu
bengkokan itu sebesar 3x diameter pipa tersebut dan panjang bengkokan sedikitnya
8x dari diameter pipa itu sendiri.
3. Pada tempat system di kapal itu melalui sekat kedap air, seharusnya pipa tersebut
diikat ke dinding sekat dengan flanges. Pengikatan pipa flanges dengan dindng sekat
dilakukan dengan las atau kelling payung, tidak dibenarkan diikat dengan mur atau
baut.
4. Pipa yang melalui ruang muat (cargo hold), coal bunker, chain locker (selain kamar
boiler) dilindungi dengan kotak pengaman, hal ini dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya benturan.
5. Menurut peraturan, pipa-pipa tidak diperbolehkan melalui tangki bahan bakar. Akan
tetapi bila tidak dapat dihindarkan, maka dibuatkan selubung pipa (Tunnel) dengan
persyaratan pipa tersebut harus menjalani tekanan hydroulik tiap dua tahun sekali.
6. Katup pintu (gate valve) dan katup-katup untuk berbagai keperluan didesain
sedemikian rupa sehingga peralatan tersebut dapat menahan masuknya air laut ke
lambung kapal dan sedapat mungkin dipasang di atas kamar mesin dan kamar boiler.
7. Peralatan katup-katup yang lokasinya di bawah garis sarat air mempunyai dapat
digerakkan bila mana katup tersebut tertutup.pegangan (handle) yang terpisah yang
didesain bahwa handle tersebut
8. Semua sambungan yang berhubungan dengan katup-katup direncanakan sedemikian
rupa sehingga mudah terlihat bahwa peralatan tersebut dalam kondisi tertutup atau
terbuka.
9. Semua pembuangan keluar kotoran (sewage outlets) sedapat mungkin ditempatkan
pada sisi luar kapal yang tidak bersamaan lokasi tempat pompa hisap.
10. Katup buang ((Outlet Opening) disarankan dipasang di belakang katup air laut masuk
(Sea Water Inlet) bila keduanya dipasang pada satu sisi kapal.
11. Semua corong hisap kapal harus dilindungi dengan kisi-kisi atau saringan, untuk
mencegah masuknya kotoran.

7
12. Semua peralatan hisap dasar (Bottom Inlet Fitting) harus dilengkapi dengan mesin
tekan uap atau angin yang bertekanan tidak kurang dari 3 kg/cm 2. Peralatan pada
katup buang (Outlet Opening) yang ada kemungkinan membeku harus dilengkapi
dengan system pemanasan (Steam Heating System).
Elemen-elemen dari perpipaan menjamin hubungan kedap udara antara komponen-
komponen terpisah dan bagian-bagian dari sistim perpipaan. Elemen-elemen perpipaan terdiri
dari :
a. Pipa, dimana elemen ini merupakan unsur utama dari instalasi dan berhubungan
antara ujung pipa dimana fluida diisap ke ujung pipa lain dimana fluida
dikeluarkan.
b. Penghubung atau jalur yang berhubungan langsung dengan pemisah pipa dan
komponen-komponen perpipaan secara ke badan kapal. Seperti Flens,
percabangan, sambungan sudut, penerobosan sekat, pelat-pelat geladak dan
kopling-kopling.
Pemisah hubungan dan pengatur aliran (katup-katup) yang melayani hubungan,
pemutus atau saklar dimana keduanya sebagai pemisah seksi / bagian-bagian dari sebuah sistim
perpipaan.Pada perancangan sistem instalasi diharapkan menghasilkan suatu jaringan instalasi
pipa yang efisien dimana aplikasinya baik dari segi peletakan maupun segi keamanan dalam
pengoperasian harus diperhatikan sesuai peraturan-peraturan klasifikasi maupun dari spesifikasi
installation guide dari sistem pendukung permesinan.
Sistem perpipaan merupakan sistem yang kompleks di kapal untuk perencanaan dan
pembangunannya. Sistem perpipaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan prinsip-
prinsip analisa static dan dinamic stress, thermodinamic, teori aliran fluida untuk merencanakan
keamanan dan efisiensi jaringan pipa (network piping). Peletakan komponen yang akan
disambungkan dengan pipa perlu diperhatikan untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan
seperti : panjang perpipaan, susunan yang kompleks, menghindari pipa melalui daerah yang
tidak boleh ditembus, menghindari penembusan terhadap struktur kapal, dan lain-lain. Jalur
instalasi pipa sedapat mungkin direncanakan untuk mengindari stress yang terlalu tinggi pada
struktur.

8
Sistem instalasi perpipaan di kapal dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok
layanan di atas kapal, antara lain :
1. Layanan Permesinan; yang termasuk disini adalah sistem-sistem yang akan
melayani kebutuhan dari permesinan di kapal (main engine dan auxilliary engine)
seperti sistem start, sistem bahan bakar, sistem pelumasan dan sistem pendingin.
2. Layanan penumpang & crew; adalah sistem yang akan melayani kebutuhan bagi
seluruh penumpang dan crew kapal dalam hal untuk kebutuhan air tawar dan
sistem sanitary/drainase.
3. Layanan keamanan; adalah sistem instalasi yang akan menjamin keselamatan
kapal selama pelayaran meliputi : sistem bilga, system ballas, dan sistem
pemadam kebakaran.
4. Layanan keperluan kapal; adalah sistem instalasi yang akan menyuplai kebutuhan
untuk menjamin stabilitas dan keperluan kapal meliputi sistem ballast dan sistem
pipa cargo (untuk kapal tanker).
b. Sistem Pemompaan
Pemilihan suatu pompa untuk suatu maksud tertentu, terlebih dahulu harus diketahui
kapasitas aliran serta head yang diperlukan untuk mengalirkan zat cair yang akan dipompa. Agar
pompa dapat bekerja dengan baik tanpa mengalami kavitasi, perlu direncanakan besarnya
tekanan minimum yang tersedia pada inlet pompa yang terpasang pada instalasinya. Dengan
dasar tersebut maka putaran pompa dapat ditentukan. Kapasitas aliran, head, dan putaran
pompa dapat diketahui seperti diatas. Tetapi apabila perubahan kondisi operasi sangat besar
(khususnya perubahan kapasitas dan head) maka putaran dan ukuran pompa yang akan dipilih
harus ditentukan dengan memperhitungkan hal tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pemilihan pompa dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No Data Yang
Keterangan
. Diperlukan
1. Kapasitas Diperlukan juga keterangan mengenai kapasitas maksimum
dan minimum
2. Kondisi Isap Tinggi isap dari permukaan air isap ke level pompa. Tinggi

9
(suction) flukstuasi permukaan air isap. Tekanan yang bekerja pada
permukaan air isap. Kondisi pipa isap.
3. Kondisi Tekan Tinggi permukaan air keluar ke level pompa. Tinggi fluktuasi
(discharge) permukaan air keluar. Besarnya tekanan pada permukaan air
keluar. Kondisi pipa keluar.
4. Head total Harus ditentukan berdasarkan kondisi-kondisi diatas
pompa
5. Jenis zat cair Air tawar, air laut, minyak, zat cair khusus (zat kimia),
temperatur, berat jenis, viskositas, kandungan zat padat.
6. Jumlah
Ditentukan berdasarkan kebutuhan
pompa
7. Kondisi kerja Kerja terus-menerus, terputus-putus, jumlah jam kerja
seluruhnya dalam setahun
8. Penggerak Motor listrik, motor bakar torak, turbin uap.
9. Poros tegak Hal ini kadang ditentukan oleh pabrik pompa yang
atau bersangkutan berdasarkan instalasinya.
mendatar
10. Tempat Pembatasan-pembatasan pada ruang instalasi, ketinggian
instalasi diatas permukaan air, diluar atau di dalam gedung, flukstuasi
suhu.

Dalam penentuan jumlah pompa yang akan digunakan, harus memperhatikan beberapa
hal antara lain :
1. Pertimbangan ekonomis;
Pertimbangan ini menyangkut masalah biaya, baik biaya investasi awal pembangunan
instalasi (Capitol cost) maupun biaya operasional dan perawatan (maintenance).
Biaya awal instalasi; umumnya untuk laju aliran total yang sama, biaya keseluruhan
untuk pembangunan fasilitas mekanis kurang lebih tetap sama meskipun menggunakan
jumlah pompa yang berbeda.
Biaya operasional dan perawatan; komponen biaya terbesar adalah untuk daya listrik.
Tapi biaya ini dapat ditekan denga beberapa cara :
2. Batas Kapasitas Pompa; batas atas kapasitas suatu pompa tergantung beberapa hal:

10
Berat dan ukuran terbesar yang dapat diangkut dari pabrik ke tempat pemasangan.
Lokasi pemasangan pompa dan cara pengangkatannya.
Jenis penggerak dan cara mentransmisikan daya dari penggerak ke pompa.
Pembatasan pada besarnya mesin perkakas yang digunakan untuk pengerjaan bagian-
bagian pompa.
Pembatasan pada performansi pompa (seperti kavitasi, dll).
3. Pembagian Resiko, penggunaan hanya satu pompa untuk melayani laju aliran keseluruhan
dalam suatu instalasi yang penting adalah besarnya resiko. Instalasi tidak akan berfungsi jika
satu-satunya pompa yang ada rusak. Jadi untuk mengurangi resiko, perlu dipakai 2 pompa atau
lebih, tergantung pentingnya suatu instalasi. Selain itu, untuk meningkatkan keandalan instalasi,
perlu disediakan sedikitnya satu pompa cadangan, tergantung pada kondisi kerja dan
pentingnya instalasi.

Secara umum peralatan-peralatan yang ada di dalam kamar mesin terdiri dari :
1. Mesin utama (Main engine), berfungsi sebagai penggerak utama baling-baling (propeller)
kapal.
2. Mesin bantu (Auxiliary engine), berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang akan
digunakan untuk semua kegiatan pendukung diatas kapal, seperti untuk penerangan,
penggerak pompa-pompa, penggerak peralatan bongkar muat, alat tambat, perlengkapan
dapur, peralatan navigasi dan peralatan lainnya.
3. Pompa beserta instalasinya untuk memindahkan cairan yang ada di atas kapal.

Adapun jenis-jenis pompa antara lain sebagai berikut :


a. Pompa Ballast (ballast pump), digunakan untuk mengisi tangki - tangki ballast apabila kapal
dalam keadaan kosong sehingga berfungsi untuk menjaga keseimbangan kapal dalam
keadaan kosong (tanpa muatan).
b. Pompa Sanitari air laut, Digunakan untuk membersihkan air dari geladak, dan untuk
berbagai keperluan di kamar mandi seperti untuk air mandi dan juga untuk WC.

11
c. Pompa Minyak Pelumas, digunakan untuk memompa minyak pelumas dari tangki induk ke
tangki harian untuk keperluan mesin induk dan mesin bantu.
d. Pompa Bahan Bakar, Untuk sistem ini sebenarnya terdapat tiga buah pompa yaitu ;
- Pompa penyuplai bahan bakar, yang berfungsi untuk memompa bahan bakar dari
tangki induk ke tangki harian,
- Pompa penyuplai minyak diesel, yang berfungsi untuk memompa minyak diesel dari
tangki induk ke tangki harian untuk kebutuhan mesin induk selama kapal berada di
pelabuhan
e. Pompa Pemadam kebakaran (fire pump), Digunakan dalam keadaan darurat (terjadi
kebakaran) melalui hidran-hidran yang diletakkan sedemikian rupa sehingga mampu
memadamkan kebakaran yang terjadi. Untuk daerah bukaan geladak seperti pada palka di
geladak utama, digunakan sebuah pompa yang memasok air laut ke hydran yang diletakkan
di forecastle, sedangkan untuk ruang akomodasi digunakan pula pompa yang lain yang
menyuplai air laut ke hidran-hidran yang telah tersedia.
f. Pompa Bilga (bilge pump), Digunakan untuk mengeringkan double bottom dari air sisa atau
air yang masuk kedalam sumur bilga (bilge well).
g. Pompa Sanitari Air Tawar (fresh water pump), Digunakan untuk mengisi hidrofor yang
berfungsi sebagai penyuplai air tawar untuk keperluan dapur, air minum, mandi, mencuci
dan lain-lain.
h. Pompa Air Laut Pendingin Cooler, digunakan untuk mendinginkan mendinginkan air tawar
yang keluar dari mesin dan masuk ke dalam cooler, dimana pompa ini bekerja secara kontinu
selam mesin beroperasi.
i. Pompa Kotoran (vecal pump), digunakan untuk memompa kotorankotoran dari kamar
mandi, ruang cuci, dapur, dan toilet.
Disamping peralatan pompa-pompa, maka peralatan yang harus ada juga di dalam kamar
mesin adalah :
Kompressor dan botol angin. Fungsi kompressor disini adalah mensupply udara masuk
ke dalam ruang bakar silinder yang kemudian akan bercampur dengan bahan bakar
yang telah diatomisasi, sebagai start awal pada mesin.

12
Sea Chest, Digunakan untuk menampung air laut yang diambil langsung dari laut
dengan sistem pembukaan katup untuk berbagai keperluan air laut di atas kapal.
Purifier atau filter (alat pembersih/penyaring), Digunakan untuk menyaring zat cair dari
kotorankotoran yang memiliki tingkat polusi lebih rendah. Contoh Pemakaian pada
sistem air tawar, yaitu pemompaan dari tangki induk ke tangki harian.
Separator (Mesin pemisah), Berfungsi untuk memisahkan zat cair yang satu (yang
memiliki kadar polusi yang tinggi) dengan zat cair yang dapat dibuang langsung ke laut.
Penggunaan separator disini terdapat pada sistem bilga untuk menyaring kotoran yang
terikut masuk dan bercampur dengan kotoran pada sumur bilga, dan juga pada sistem
bahan bakar untuk menyaring kotoran yang terdapat pada sisa bahan bakar setelah
masuk pada tangki di mesin untuk dimasukkan kembali ke tangki harian.
Peralatan pendingin (Cooler).Penempatan peralatan disesuaikan dengan fungsi dan
kegunaannya di atas kapal. Untuk pompa peletakannya disesuaikan dengan fungsinya
dan sebaiknya dekat dengan tangki yang akan di pompa. Sedangkan untuk peralatan
lainnya disesuaikan dengan fungsinya dalam suatu rangkaian instalasi untuk
pemindahan cairan di atas kapal.
Untuk pompa, jumlah pompa yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan apa saja,
cairan yang akan dipindahkan dan lamanya pengisian. Secara umum pompa-pompa di
kapal terbagi atas :
Pompa Dinas Umum (General Service Pump), berfungsi untuk melayani kebutuhan
domestik bagi ABK termasuk keperluan sanitari di atas kapal seperti pompa bilga,
pompa ballast, pompa sanitari, pompa pemadam dan pompa darurat, dalam
perencanaan ini tidak terdapat pompa dinas umum.
Pompa untuk shipboard sistem, direncanakan untuk melayani mesin utama dan
mesin bantu, misalnya pompa air pendingin, pompa pemindah bahan bakar,
pompa minyak pelumas, sirkulasi pendingin dan lain-lain.

13
Pompa-pompa yang biasa digunakan untuk keperluan di atas kapal antara lain :
a. Pompa Sentrufugal digunakan untuk pendingin mesin, ballast, air minum, kebakaran,
sanitari. Pompa yang dipilih berdasarkan pada daya, kapasitas, cairan yang dialirkan dan
lain-lain.
b. Pompa Rotari digunakan untuk pendingin mesin, bongkar muat, ruang emergensi dan
alat kemudi, sirkulasi minyak pelumas. Pompa ini dihubungkan secara vertikal ke tanah
untuk keamanan ruang.
c. Pompa Bolak-balik Otomatis digunakan untuk air minum, kebakaran, sanitari, bahan
bakar. Pompa ini memiliki beberapa keunggulan antara lain kesederhanaan keandalan,
efisiensi yang memuaskan dan lain-lain.
d. Pompa Bolak-balik Jenis Daya digunakan untuk ballast, air minum, kebakaran, bahan
bakar, sanitari.

14

Anda mungkin juga menyukai