Anda di halaman 1dari 7

Tahap penyusunan daftar reparasi

kapal (repair list)

By Indonesia Marine Equipment


March 25, 2019
5 minutes, 41 seconds Read
Tahap penyusunan daftar reparasi kapal (repair list) adalah daftar uraian pekerjaan
yang akan dilaksanakan di galangan dari awal sampai selesai daftar ini dikerjakan
oleh para planner dengan mengacu pada repair list inilah nantinya akan dibuatkan
faktur dan berita acara. Sedangkan satisfaction note berisikan apa-apa saja yang telah
dikerjakan dengan disertai bukti-bukti berupa foto-foto, surat perintah kerja, bon-bon
pembelian dan lain-lain. Penyusunan daftar reparasi kapal (repair list) yang baik
merupakan produk sistem persiapan perencanaan reparasi kapal, dimana nantinya
akan berpengaruh terhadap operasi kapal terutama dalam masalah kelayak lautan
kapal tersebut. Adapun tahapan dari suatu repair kapal adalah :

Reparasi kerusakan pelat kapal dan tahap


penyusunan daftar reparasi kapal
Tahap I ( Persiapan ).
Tahap persiapan merupakan tahap awal dari penyusunan daftar reparasi (repair list)
agar daftar reparasi yang disusun secepatnya dan dapat dipertanggungjawabkan .

Adapun hal – hal yang harus dipersiapkan pada tahap ini adalah :

1. Laporan kondisi kapal dari owner surveyor.

2. Laporan dok terakhir.

3. Rekomendasi – rekomendasi dari Biro Klasifikasi.


4. Jenis – jenis survey

5. Dokumen – dokumen kapal.

Tahap II ( Arrival Meeting )


Tahap arrival meeting merupakan tahap penelitian daftar reparasi dan penyusunan
jadwal kerja detail. Pada dasarnya untuk mendapatkan daftar reparasi yang disusun
secepatnya yang kemungkinan terjadi penambahan  atau pengurangan pekerjaan dari
daftar repair list.

Tahap III (Pengedokan)


1. Galangan Kapal
 Pemeriksaan pendahuluan bidang konstruksi maupun mesin serta

terkoordinasinya pekerjaan tersebut.

 Membuat perubahan jadwal penyelesaian pekerjaan.

2. Biro Klasifikasi
 Pemeriksaan umum kondisi kapal.

 Pemeriksaan ketebalan pelat kulit dibawah garis air.

 Pengukuran clearance (propeller dan poros peopeller).

3. Syahbandar
 Pemeriksaan umum kapal

 Owner Surveyor

 Persetujuan atau penawaran terhadap tambahan – tambahan pekerjaan yang

disesuaikan jenis survey.

 Membuat laporan kepada pemilik kapal apabila terdapat penambahan pekerjaan

repair.

Tahap IV (Tahap Penyelesaian)


1. Galangan Kapal
 Menyelesaikan floating repair sesuai jadwal

 Pelaksanaan percobaan – percobaan peralatan ataupun permesinan sesuai

dengan repair list.

 Melaksanakan Sea trial.

 Membuat laporan dok (docking report).

2. Biro Klasifikasi
 Pengawasan dan kontrol percobaan – percobaan.

 Pemeriksaan umum akhir kapal.

 Pencatatan rekomendasi untuk dockng yang akan datang.

 Penyerahan sertifikat – sertifikat

3. Syahbandar
 Pemeriksaan dan percobaan alat – alat pencegahan kebakaran dan keselamatan

jiwa di laut.

 Pemberian sertifikat kesempurnaan dan surat ijin berlayar.

4. Owner Surveyor.
 Penyusunan laporan-laporan

 Membuat laporan-laporan dan permohonan sertifikat pada biro klasifikasi dan

syahbandar.

Reparasi kerusakan pelat kapal


Tahap persiapan untuk melakukan reparasi kerusakan pelat kapal adalah setelah
mengetahui jenis dan jumlah kerusakan yang terjadi maka dilakukan proses sebagai
berikut :

Tahap Persiapan
Menggambar jenis kerusakan dan letaknya pada gambar bukaan kulit kapal.
Mempersiapakan plat-plat dengan syarat sebagai berikut :

 Pemeriksan dari QC terhadap plat yang datang.

 Mencocokan sertifikat yang diterima oleh QC terhadap plat yang dipesan.

 Dilakukan uji visual terhadap plat dengan cara :

 sand blast.

 dilihat apakah terdapat cacat atau tidak.

 bila cacat yang melebihi toleransi yang diijinkan maka akan dilakukan

pengujian terhadap plat yang dipesan tersebut.

 Plat diuji tarik, bending, hardness test.

 Untuk plat yang tidak bersertifikat langsung dilakukan pengujian oleh QC

untuk memenuhi spesifikasi yang disyaratkan.

Tahap-tahap pengetesan
 Plat disand blast.

 Melakukan uji visual.

 Dilakukan uji mechanical properties dari plat.

Perlu diketahui  bahwa perawatan dan reparasi suatu kapal adalah suatu hal yang
penting karena berpengaruh dalam umur kapal itu sendiri, oleh karena itu kita harus
mengetahui faktor faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan pada kapal. Dalam
laporan ini telah diberitahu bahwa faktor kerusakan disebabkan 3 hal yaitu :

1. Kondisi kapal baru.

2. Pengoperasian kapal (eksploitasi kapal).

3. Desain konstruksi yang rasional.


Ketiga hal tersebut merupakan faktor penting yang mempengaruhi umur sebuah kapal.
Oleh karena itu dalam laporan ini akan dijelaskan deskripsi beserta gambar gambar
yang menerangkan tentang faktor faktor yang menyebabkan suatu kapal mengalami
kerusakan.

Kondisi kapal baru 


Salah satu faktor yang penting dalam kerusakan suatu kapal adalah kondisi kapal pada
saat dibangun. Kondisi kapal baru dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :

Kondisi Material
Material yang diperlukan dalam membangun sebuah kapal sangat menentukan akan
kualitas dari kapal tersebut, oleh karena itu material dalam membangun sebuah kapal
dibedakan menjadi empat kelompok material yaitu :

 Material mentah adalah bahan yang belum mengalami proses produksi

sehingga harus diolah lebih lanjut agar bisa menjadi barang. Contoh pelat,

profil dll.

 Material setengah jadi adalah bahan yang sudah mengalami proses produksi

namun harus diolah lebih lanjut agar didapatkan fungsinya.

 Material jadi adalah bahan yang sudah jadi sehingga tidak mengalami proses

produksi. Contoh : mesin.

 Material pembantu adalah material yang digunakan untuk memproses material

pokok untuk mewujudkan suatu hasil produksi, seperti : kawat las, gas oksigen,

acetylene cair, karbid, LPG cair, cat/kapur untuk penera.

Proses produksi kapal


Dalam memproduksi sebuah kapal harus diperhatikan proses produksi kapal, adapun
proses dalam pembangunan sebuah kapal adalah :

 Proses desain terdiri dari pembuatan lines plan dan general arrangement proses

ini diakhiri dengan mould loft, jika ada kesalahan dalam proses ini akan
mengakibatkan pemasangan profil plat tidak pas sehingga cepat terjadi

kerusakan dan ketika repair mempersulit pengerjaan.

 Desain adalah proses awal dalam pembuatan suatu kapal, pada tahap ini adalah

tahap penerjemahan dari owner ke dalam gambar. Jadi pada tahap ini jika

perancangan menyebabkan kesulitan ketika pada saat perawatan dan reparasi

maka sebaiknya desain dari kapal tersebut diganti.

 Yang berpengaruh dalam proses produksi juga adalah cara penyimpanan, type

dan jenis pelat, cat-cat khusus yang digunakan.

 Proses fabrikasi semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan diluar

tempat peluncuran seperti pembuatan blok di bengkel fabrikasi. Kerusakan

yang bisa terjadi pada saat proses fabrikasi adalah kesalahann teknik

pemasangan antar pelat, pelat dengan profil. Hal lain ynag berpengaruh adalah

prose penyambungan antar blok yang dibangun di tempat yang berbeda-beda,

jika blok tersebut dibangun tidak dengan perhitungan yang teliti maka ketika

dipasangkan satu dengan yang lain akan terjadi overlap antara satu blok dengan

blok yang lain. Penentuan jumlah blok juga berpengaruh pada saat reparasi

dengan perawatan. Penentuan jumlah blok yang digunakan juga berbenmgaruh

pada kualitas saat pembangunan kapam.dengan blok yang kecil memiliki

kelebihan pekerjaan dapat dikerjakan dengan presisi yang tinggi tapi akan

menghabiskan banyak waktu dan menghabiskan biaya. Kekurangan dari

pembagian blok kecil-kecil adalah kesalahan pemasangan antar blok menjadi


lebih besar. Jika penentuan blok dilakukan besar-besar maka kelebihan yang

didapat adalah pekerjaan menjadi cepat selesai dan baya yang dikeluarkan

menjadi lebih sedikit.

 Block joint semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan di tempat

dimana kapal akan diluncurkan. Dalam hal ini pembuatan baik berupa seksi,

block seksi, dan penyambungan block yang dibangun di luar bulding bate atau

di bengkel semuanya dilakukan/dikerjakan di tempat ini. Kesalahan dalam

proses ini mengakibatkan kegagalan dalam proses peluncuran.

 Launching atau peluncuran adalah proses pelepasan kapal ke air / laut.

kegagalan dalam proses ini menghancurkan semua proses diatas. Dan akan

menyebabkan deformasi sehingga dapat menyebabklan pembangunan kapal

diulang lagi dari awal.

 Outfitting adalah proses pemasangan peralatan dan perlengkapan kapal,

kesalahan dalam proses ini mengakibatkan kerusakan pada peralatan dan

perlengkapan pada kapal sehingga kemungkinan peralatan menjadi rusak atau

bagian kapal yang dipasangi peralatan tersebut yang menjadi rusak.

Ketika dilakukan proses produksi diatas dengan prosedur yang tepat maka kondisi
kapal dalam keadaan baik dan tidak banyak mengalami reject oleh class, dan ketika
dilakukan perawatan dan reparasi tidak terlalu sului sehingga tidak memakan waktu
yang lama dan menghabiskan uang.

Anda mungkin juga menyukai