Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT


DIREKTORAT PERKAPALAN DAN KEPELAUTAN

Bahan
Rakornis
Subdit PMKK

Disampaikan oleh :
Kasubdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen
Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan
Dasar Aturan
Subdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen
Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan

• Resolusi IMO No.741 (18) thn 1993 dan Amandemen MSC. 104
(73) thn 2002.
• SOLAS 1974 Chapter IX
• International Convention for the Prevention of Pollution from Ships
(MARPOL) 73 Protocol 78
• International Convention on Civil Liability for Oil Pollution
Damage (CLC) 1969 Protocol 1992
• International Convention on Civil Liability for Bunker Oil
Pollution Damage (BUNKER), 2001
• The International Convention on the Control of Harmful Anti-
fouling Systems on Ships, 2001
• International Convention for the Control and Management of Ships’ Ballast
Water and Sediments, 2004
Dasar Aturan
Subdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen
Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan

• UU No. 17 Thn 2008 Tentang Pelayaran


• PP 51 Thn 2002 Tentang Perkapalan
• PM 45 Thn 2012 Tentang Manajemen Keselamatan Kapal
• PM 29 Thn 2014 Tentang Pencegahan Pencemaran
Lingkungan Maritim
• SK Dirjen Hubla Nomor HK 103/1/16/DJPL-16 Tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Audit Manajemen Keselamatan
Kapal
• SK Dirjen Hubla Nomr HK 103/2/19/DJPL-16 Tentang
Pelaksanaan Penyelenggaraan Kelaiklautan Kapal
MATERI DISKUSI
NO MATERI DASAR ATURAN KETERANGAN
1 MANAJEMEN AIR BALAS  KONVENSI  Masa Berlaku Sertifikat BWM
KAPAL-KAPAL GT ≥ 400 BERLAYAR MANAJEMEN AIR Setelah Ratifikasi Internasional
INTERNASIONAL BALAS (8 Sept 2017) Mengikuti Masa
 Metode D1 (Pertukaran Air Balas)  PM 29 THN 2014 Berlaku Sertifikat Iopp
 Metode D2 (Penggunaan Ballast  Semua Kapal Harus Memasang
Water Treatment) BWM Treatment Pada Saat
 Dokumen Pemeriksaan Pertama/
- BWM Plan Pembaharuan Sertifikat
- BWM Record Book BWMSetelah 8 Sept 2019
 Pada Tanggal 8 September
2024 Semua Kapal Harus Telah
Dipasang BWM Treatment

2 SERTIFIKAT NASIONAL  PM 29 THN 2014  Beberapa laporan pemeriksaan


PENCEGAHAN PENCEMARAN  IM No. 10 Tahun hanya diisi terkait pencemaran
 Pengisian laporan pemeriksaan 2018 oleh minyak sedangkan yang
untuk penerbitan SNPP meliputi lain kosong
pencegahan pencemaran oleh  Penerapan persyaratan
Minyak, Bahan Cair Beracun, Bahan pencegahan pencemaran bagi
Berbahaya dalam Kemasan, kapal penumpang tradisional
Kotoran, Sampah dan Pencemaran mengikuti lampiran pada IM
Udara
 Penerapan bagi kapal tradisional
MATERI DISKUSI
NO MATERI DASAR ATURAN KETERANGAN
3 PENUTUHAN KAPAL PM 29 THN 2014 Pada saat ini belum ada Surat
 Kapal dengan tonase kotor GT (Psl 51-56) Keputusan Dirjen Hubla
100 (seratus Gross Tonnage) atau mengenai pemberlakuan
lebih yang berlayar di perairan penutuhan Kapal, namun
Indonesia dan fasilitas apabila ada pengajuan akan
penutuhan kapal (ship recycling diproses sesuai Permenhub No.
facilities) yang melakukan PM 29 Tahun 2014
pekerjaan penutuhan kapal di
Perairan Indonesia
 Kapal Dan Fasilitas Penutuhan
Kapal (Ship Recycling Facilities)
Yang Telah Memenuhi Ketentuan
Diterbitkan Sertifikat Penutuhan
Kapal Dan Otorisasi Terhadap
Fasilitas Penutuhan Kapal Oleh
Direktur Jenderal.
4 PENCEGAHAN PENCEMARAN  MARPOL 73/78 Annex Batasan kandungan sulfur wajib
UDARA VI untuk semua kapal yang
 Pemberlakuan batasan  PM 29 THN 2014 berlayar internasional
kandungan sulfur 0,5% pada  SE Dirjen Hubla No. Pelaporan konsumsi bahan
bahan bakar yang digunakan di UM.003/93/14/DJPL- bakar dilakukan setiap tahun
kapal mulai 1 Januari 2020 18 selambatnya bulan Maret pada
 Kewajiban pelaporan konsumsi tahun berikutnya
bahan bakar dikapal setiap tahun
MATERI DISKUSI
NO MATERI DASAR ATURAN KETERANGAN
5 MANAJEMEN KESELAMATAN  PM 45 THN 2012  Sebelum Melakukan Endors
KAPAL  Perdirjen Hubla No. Atau Pembaharuan SMC
 Pengukuhan DOC dilakukan HK 103/1/16/DJPL-16 Agar Juga dicek Endors DOC
setiap tahun dengan time  Training DPA dilakukan oleh
window ±3 bulan dari tanggal Ditkapel setiap tahun tanpa
anniversary setiap tahun biaya
 Pengukuhan SMC dilakukan satu
kali dalam masa berlakunya SMC
dengan time window antara
tanggal anniversary kedua dan
ketiga
 UPT agar mendata para DPA
perusahaan pelayaran yang ada
diwilayah kerjanya yang belum
memiliki kualifikasi sebagai DPA

6 PELAPORAN PELAKSANAAN Perdirjen Hubla No. HK Pelaksanaan kewenangan


KEWENANGAN 103/2/19/DJPL-16 terkait sertifikasi pencegahan
UPT agar melaporkan secara berkala Pasal 6 pencemaran dan manajemen
pelaksanaan kegiatan audit dan keselamatan kapal oleh UPT
penerbitan sertifikat manajemen belum dilaporkan secara teratur
keselamatan kapal kepada Dirjen
Hubla cc Ditkapel
PENGUKUHAN PADA
LEMBAR TAMBAHAN
SERTIFIKAT SMC
5 BULAN
 AUDIT DILAKSANAKAN
 SERTIFIKAT BARU TIDAK DAPAT
DITERBITKAN ATAU TIDAK DAPAT
DITEMPATKAN DIKAPAL

ONE SINGLE VOYAGE KE


PELABUHAN YG DAPAT
DILAKSANAKAN AUDIT (MAX 3 BLN)
AUDIT TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN

ELEMEN 13
SK Dirjen Hubla Nomor HK 103/2/19/DJPL-16 Tentang
Pelaksanaan Penyelenggaraan Kelaiklautan Kapal
KEWENANGAN AUDIT DAN PENERBITAN SERTIFIKAT
PENCEGAHAN PENCEMARAN DAN MANAJEMEN KESELAMATAN
KAPAL
UPT JENIS KEWENANGAN
KSU
KANPEL BATAM
KSOP KLAS I
ATASE PERHUBUNGAN  MELAKUKAN
DOC, SMC, SNPP, IOPP, PEMERIKSAAN/AUDIT
KSOP KLAS II
NLS, ISPP, IAPP, AFS, BWM  PENGUKUHAN
KSOP KLAS III SERTIFIKAT
KSOP KLAS IV  PENERBITAN
SERTIFIKAT
KSOP KLAS V
SEMENTARA
UPP KELAS I
UPP KELAS II
UPP KELAS III

Anda mungkin juga menyukai