Anda di halaman 1dari 17

Mesin Diesel Kapal: Reperasi Dan Perawatannya

tentu membuat mesin diesel dapat diperbaiki oleh berbagai galangan reparasi yang ada.
Berikut akan dijelaskan mengenai perawatan dan perbaikan mesin diesel kapal.
1.1. Jenis-Jenis Kerusakan Pada Mesin Diesel Kapal Dan Penyebabnya
Dalam mesin diesel kapal: reparasi dan perawatan, ada beberapa macam kerusakan
dangangguan yang dapat terjadi. Untuk dapat memperbaiki kerusakan tersebut, seorang yang
akan mereparasi haruslah tahu kerusakan apa yang diderita oleh mesin. Berikut adalah
beberapa jenis kerusakan yang dapat timbul dalam mesin kapal.

1.1.1. Abnormal Exhaust Smoke


Abnormal Exhaust Smokemenjadi sebuah indikasi bahwa ada yang ridak beres dari mesin
kapal. Hal ini ditengarai dengan gas buang dari mesin yang berwarna. Tiap-tiap warna dapat
menandakan adanya kerusakan yang terjadi pada mesin. Kerusakan ini harus segera
mendapatkan penanganan khusus karena beberapa kali mesin dapat black outdi tengah laut.
ketika mesin mengeluarkan gas buang yang aneh dan dibiarkan begitu saja.
Beberapa jenis warna gas buang yang abnormal:

1. Hitam
Apabila gas buang mesin diesel berwarna hitam, maka kemungkinan-kemungkinan kerusakan
yang dapat terjadi adalah:

 Fuel injection pump tidak berfungsi dengan baik


 Lubang pengabutan tersumbat oleh corbon sisa pembakaran
 Tekanan pengabutan bahan bakar terlalu rendah
 Terlamabat pada saat proses pengabutan
 Kwalitas bahan bakar yang kurang baik
 Beban berlebih
1. Putih
Apabila gas buang mesin diesel berwarna putih, maka kemungkinan-kemungkinan kerusakan
yang dapat terjadi adalah:

 Tidak ada kompresi di ruang pembakaran


 Terjadi keausan pada ring piston dan permukaan liner sehingga pelumasan masuk ke
ruang pembakaran.
 Tertutupnya lubang pada pin piston karena carbon sisa pembakaran.
 Adanya bahan bakar yang tersisa pada pipa pembuangan.
 Berlebihnya minyak pelumas pada kepala piston.
 Mesin terlalu dingin dan beberapa slinder tidak berfungsi dengan baik
1. Abu-abu
Apabila gas buang mesin diesel berwarna putih, maka kemungkinan-kemungkinan kerusakan
yang dapat terjadi adalah:

 Perbandingan bahan bakar yang kurang tepat.


 Kualitas bahan bakar yang kurang baik.
1.1.2. Hard Starting
Hard Startingadalah kerusakan di mana mesin kapal menjadi sangat susah untuk dinyalakan.
Kerusakan ini sangatmengganggu karena membuang-buang waktu. Nyatanya banyak hal
yang dapat mengakibatkan mesin untuk mengalami Hard Starting.Beberapa penyebabnya
antara lain adalah:
 Tekanan udara penjelan terlalu rendah.
 Adanya kebocoran pada air starting valve.
 Air staring valve macet karena korosi.
 Tekanan kompresi / pemampatan pada ruang pembakaran terlalu rendah.
 Adanya kebocoran pada sistem bahan bakar (perpipaan, bosh pump,plunger).
 Penyemprotan bahan bakar didalam silinder terlambat dan kurang sempurna.
 Bahan bakar yang mengandung air.
 Aliran bahan bakar lambat yang disebabkan oleh kekentalan (viscosity) bahan bakar.
 Propeller tersangkut dengan benda-benda keras yang mengapung.
1.1.3. Excessive Crankcase Pressure
Crankcase Pressure terjadi ketika breather tube terhambat, piston atau blower oil seals yang
aus atau rusak, retaknya piston crown, gasket yang rusak, atau pun mesin memiliki tekanan
balik knalpot yang berlebihan. Apabila Crankcase pressureini meningkat, pada titik tertentu
hal ini dapat menyebabkan potensi kerusakan dan retak pada mesin.
1.1.4. No Fuel
No fueladalah kondisi di mana bahan bakar gagal masuk ke mesin sehingga menyebabkan
mesin gagal melakukan pembakaran. Kondisi ini dapat memicu black outyang sangat
mengganggu apabila terjadi di laut lepas. No fueldapat terjadi disebabkan karena pemasangan
komponen yang buruk, faulty puel pump,kebocoran udara, dan flow obstruction.
1.1.5. Black Out
Black outadalah kerusakan mesin paling parah dan paling dihindari. Kerusakan ini
menyebabkan mesin mati total dan tidak bisa dinyalakan. Kerusakan ini sangat mengganggu
dan cukup berbahaya apabila mesin mati total namun masih belum berhenti. Otomatis rem
kapal tidak bisa digunakan. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh:
 Mesin kekurangan pasokanan bahan bakar.
 Mesin mengalami Over heating.
 Terjadinya macet bahkan patah pada bagian ring piston atau katup-katup hisap dan
buang.
 Bantalan poros engkol yang macet.
 Torak macet torak.
 Mesin mengalami over load.
1.2.Deteksi Kerusakan Pada Mesin Diesel Kapal Dan Cara Reparasinya
Sebelum dilakuakan perbaikan pada kerusakan yang dialami mesin diesel kapal: reparasi dan
perawatan, orang yang akan mereparasi tentunya harus mendeteksi kerusakan yang ada pada
mesin. Setelah diketahui jenis kerusakan dan penyebabnya, tentunya yang paling penting
adalah penyebab kerusakan utama. Karena kerusakan tidak diakibatkan oleh satu kasus saja.
Setelah diketahui penyebab utamanya, orang yang mereparasi dapat mereparasi kerusakan
pada mesin kapal.

1.2.1. Deteksi dan PerbaikanAbnormal Exhaust Smoke


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Ada beberapa warna gas buang yang dianggap
abnormal dan merupakan indikasi kerusakan mesin. Namun, tiap-tiap warna ini mempunyai
proses deteksi danjuga proses perbaikan yang sedikit berbeda satu sama lain. Berikut
dijelaskan mengenai cara deteksi danperbaikan dari masing-masing warna gas buang yang
abnormal.

1. Hitam dan Abu-Abu


Apabila gas buang mesin diesel berwarna hitam atau abu-abu, maka ada beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk menentukan jenis kerusakan yang terjadi pada mesin. Beberapa hal
yang dapat dilakukan antara lain:

 Proses pembakaran yang tidak sempurna


Proses pembakaran yang tidak sempurna biasanya diakibatkan karena tekanan balik gas
buang yang tinggi. Untuk mengatasi ini, biasanya saluran gas buang, blower, dan juga saluran
lain yang tertutup kotoran dibersihkan dengan kondisi mesin mati.
 Bahan bakar yang tidak terdistribusi merata di dalam mesin
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh kondisi injector yang abnormal, sehingga bahan
bakar yang disedot oleh injectortidak terdistribusi merata pada mesin. Kondisi abnormal
tersebut antara lain adalah kebocoran injectormaupun tersumbatnya injector. Oleh karena itu,
dalam masalah ini injetctorharus diperiksa secara berkala. Apabila ditemukan kebocoran atau
tersumbatnya injector, maka harus segera dilakukan penanganan.
 Gradebahan bakar yang tidak sesuai standar
Untuk masalah ini, cara penanganannya relatif sederhana yaitu dengan cara menggunakan
bahan bakar yang terstandardisasi. Karena apabila tidak menggunakan bahan bakar yang
sesuai standar, maka mesin tidak akan bertahan lama (mengurangi life time machine).
1. Putih
Apabila gas buang mesin diesel berwarna putih, maka hal yang dapat dilakukan untuk
menentukan jenis kerusakan yang terjadi pada mesin adalah mengecek kondisi piston untuk
memastikan apakah performa piston sudah sesuai fungsinya apa tidak. Apabila tidak, dapat
dilakukan perbaikan sesuai dengan kerusakan.

1.2.2. Deteksi dan Perbaikan Hard Starting


Apabila mesin diesel kapal: reparasi dan perawatan susah untuk dinyalakan, ada
beberapa itemyang dapat dicek, antara lain:
1. Mesin tidak bisa berotasi
Hal utama yang menyebabkan masalah mesin tidak bisa berotasi adalah kondisi baterai yang
mempengaruhi starter. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengecek seluruh sambungan
kabel antara baterai dan starter.Apabila ada kerusakan secepatnya diganti. Begitu pula
dengan kondisi baterai yang mungkin mempunyai voltase rendah yang bisa dinaikan
voltasenya dengan cara disetrum.
1. Tekanan udara yang rendah
Banyak sekali penyebab tekanan udara menjadi rendah, antara lain: exhhaust valvesterbakar
dan tersumbat. Hal ini dapat diatasi dengan cara mengganti saluran yang terbakar tersebut
atau membersihkan pipa yang tersumbat. Compression ringyang berguna untuk menimbulkan
tekanan udara, telah rusak atau aus. Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah demikian
adalah dengan cara mengganti compression ringyang rusak dengan yang baru.
1. Tidak adanya bahan bakar yang masuk ke pembakaran
Beberapa hal yang menyebabkan bahan bakar gagal masuk ke bilik pembakaran adalah,
antara lain: kebocoran udara pada biliki pembakaran yang mengakibatkan bilik pembakaran
dipenuhi udara, sehingga bahan bakar tidak dapat masuk ke bilik pembakaran. Hal ini dapat
diatasi dengan cara menutup kebocoran dengan las. Selanjutnya adalah injectoryang sudah
menurun performanya,. Sehingga bahan bakar tidak dapat masuk ke bilik pembakaran. Hal
ini dapat diatasi dengan penggantian injector.Yang terakhir adalah karena bahan bakar yang
dimiliki kapal telah habis, dapat diatasi dengan cara pengisian ulang bahan bakar.
1.2.3. Deteksi dan Perbaikan Excessive Crankcase Pressure
Crankcase Pressure diakibatkan oleh terhambatnya breather tube. hal ini dapat diatasi
dengan cara membersihkan tube. piston atau blower oil seals yang aus atau rusak. Hal ini
dapat diatasi dengan penggantian blower oil seals.
1.2.4. Deteksi dan Perbaikan No Fuel
Beberapa hal yang menyebabkan bahan bakar gagal masuk ke bilik pembakaran adalah,
antara lain: kebocoran udara pada biliki pembakaran yang mengakibatkan bilik pembakaran
dipenuhi udara, sehingga bahan bakar tidak dapat masuk ke bilik pembakaran. Hal ini dapat
diatasi dengan cara menutup kebocoran dengan las. Selanjutnya adalah injectoryang sudah
menurun performanya,. Sehingga bahan bakar tidak dapat masuk ke bilik pembakaran. Hal
ini dapat diatasi dengan penggantian injector.Yang terakhir adalah karena bahan bakar yang
dimiliki kapal telah habis, dapat diatasi dengan cara pengisian ulang bahan bakar.
1.3.Perawatan Mesin Kapal
Selain perbaikan mesin diesel kapal: reparasi dan perawatan, perawatan mesin kapal
merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Dengan perawatan yang rutin dan
terencana, mesin dapat berjalan dengan optimal karena tidak ada kerusakan-kerusakan yang
ada, hal ini sangat menguntungkan karena dapat mengurangi beban kerja pada reparasi dok
tahunan.

Perawatan kapal meliputi cara pengoperasian mesin. Tata cara ini harus sesuai dengan buku
panduan yang dikeluarkan oleh perusahaan pembuat mesin. Metode perawatan yang
dilakukan juga harus seuai dengan jam kerja/beban kerja mesin. Harus selalu dilakukan
pemeriksaan terlebih dahulu sebelum mengadakan perawatan, pembersihan,atau pun
penggantian komponen.

Adakalanya, walau pun life time masih lama,namun komponen sudah mulai bermasalah
haruslah segera diganti. Karena apabila dibiarkan hal ini akan mempengaruhi kinerja mesin
secaraseluruhnya dan mengakibatkan kerusakan. Perawatan menjadi sangat penting karena
dapat mencegah kerusakan berat pada kapal dan mencegah kemungkinan mesin rusakdan
harus diganti.
Mesin diesel adalah termasuk pesawat kalor, yaitu pesawat yang merubah energi potensial
berupa panas mejadi usaha mekanik

Mesin diesel adalah pesawat pembakaran dalam ( Internal Combustion Engine ), karena
didalam mendapatkan energi potensial ( berupa panas ) untuk kerja mekaniknya diperoleh dari
pembakaran bahan bakar yang dilaksanakan didalam pesawat itu sendiri, yaitu didalam
silindernya.

Mesin diesel adalah motor bakar, dimana proses pembakaran bahan bakar terjadi akibat proses
kompresi / penekanan udara didalam silinder ( 30 s/d 40 Kg/cm2 dengan suhu 600 s/d 800 °C
) untuk kemudian bahan bakar disemprotkan dalam bentuk kabut kepada udara yang bersuhu
dan bertekanan tinggi tersebut

Sebagai Mesin Penggerak Utama Kapal, mesin diesel lebih menonjol dibandingkan jenis
Mesin Penggerak Utama Kapal lainnya, terutama :

 untuk rute pelayaran antar pulau ( Interinsulair ), rute pelayaran yang sempit ( sungai
) dan ramai, karena pada saat olah gerak mesin kapal, mesin mudah dimatikan dan
mudah dijalankan kembali.
 Konsumsi bahan bakar lebih hemat
 Lebih mudah dalam mengoperasikannya

Klasifikasi Mesin Diesel :


Mesin diesel diklasifikasikan sebagai berikut

Menurut jumlah silinder

1. Silinder 1, tunggal

2. Silinder lebih dari 1, banyak

Menurut putaran

1. Putaran Rendah ( Low Speed ) < 1000 RPM

2. Putaran Menengah ( Intermediate Spped ) 1000 – 2500 RPM

3. Putaran Tinggi ( Hig Speed ) 2500RPM keatas

Menurut susunan posisi silinder

1. Tipe Berdiri – In Line

2. Tipe V

3. Tipe Horizontal

4. Tipe Berlawanan – Opposed Type

5. Tipe Radial
Menurut jumlah langkah per siklus

1. Mesin 2 tak – 2 strokes

2. Mesin 4 tak – 4 strokes

Menurut tipe torak

1. Tipe torak “ trunk “

2. Tipe crosshead

Menurut tipe mesin dan arah putaran

1. Mesin sebelah kiri, arah putaran berlawanan jarum jam

2. Mesin sebelah kiri, arah putaran searah jarum jam

3. Mesin sebelah kanan, arah putaran searah jarum jam

4. Mesin sebelah kanan, arah putaran searah jarum jam.

Kualitas Mesin Diesel adalah Sebagai Berikut :

1. Menurut Silinder
2. Mesin Diesel Menurut Putaran

Mesin Diesel Putaran Rendah – Low Speed


Mesin Diesel Putaran Rendah – Low Speed

Mesin Diesel Putaran Menengah – Intermediate Speed

Mesin Diesel Putaran Tinggi – High Speed


Menurut Susunan Posisi Silinder
Gambar Skema Mesin Diesel Type Horizontal

Gambar Skema Mesin Diesel Type Radial

Gambar Skema Mesin Diesel Type Berlawanan Opossed


Gambar Skema Mesin Diesel Type Berdiri - Inline Type
3. Menurut Jumlah langkah Per Siklus Pembakaran

In line type dan V type

Mesin Diesel 2 tak - Two Stroke


Gambar Skema Mesin Diesel 4 Langkah 4 Stroke
4. Mesin Diesel Menurut Type Torak
1. Torak Trunk
2. Torak Pendek
3. Torak Trunk
4. Kerja Tungal
5. Kerja Ganda
6. Kerja Ganda
7. Kepala Silang
8. Kepala Silang

5. Menurut Tipe Mesin Dan Arah Putaran


Istilah Dalam Motor Diesel Kapal

Beberapa Definisi

Mesin Dua Tak

Mesin Dua Tak Adalah mesin dimana satu kali putaran poros engkol, mesin menghasilkan
satu kali usaha.

Mesin Empat Tak

Mesin Empat Tak Adalah mesin dimana dua kali putaran poros engkol, mesin menghasilkan
satu kali usaha.

Titik Mati Atas

1. Posisi dimana torak tertinggi.


2. Posisi dimana volume silinder terkecil
3. Posisi dimana torak – pena engkol – poros engkol terletak pada satu gari lurus.

Titik Mati Bawah ( TMB )

1. Posisi dimana torak terendah


2. Posisi dimana volume silinder terbesar
3. Posisi dimana torak – poros engkol – pena engkol terletak pada satu garis lurus

Langkah Torak ( S )

Langkah Torak ( S ) Adalah lintasan yang ditempuh torak antara titik Mati Atas hingga Titik
Mati Bawah, atau sebaliknya dari Titik Mati Bawah hingga Titik Mati Atas.
Volume Langkah ( Vs )
Volume Langkah ( Vs ) Adalah isi / volume silinder sepanjang jarak dari TMA sampai dengan
TMB. Langkah volume dihitung dari luas penampang torak dikalikan dengan langkah torak,
atau
Vs = π r2 . S
karena D = 2r
r = ½ D; maka
Vs = ¼ π D2 . S

Ruang Kompresi ( Vc )

Seperti diketahui pada saat mesin Diesel melakukan langkah kompresi, maka udara yang
berada dalam silinder akan dimampatkan hingga pada posisi dimana torak mencapai TMA.
Volume silinder diatas torak pada kedudukan TMA disebut Ruang Kompresi (Vc).

Lipat Kompresi ( ∑ )

Perbandingan antara volume silinder diatas torak pada saat awal langkah kompresi dengan
volume silinder diatas torak pada akhir langkah kompresi disebut Lipat Kompresi atau
Perbandingan Kompresi.

Dengan demikian

∑ = Vs + Vc
Vc

RPM ( Revolution n per minute )


RPM ( Revolution n per minute ) Adalah banyaknya putaran yang dihasilkan mesin tiap
menitnya. Misalkan RPM = n, berarti tiap menitnya mesin menghasilkan putaran sebanyak n
kali.

Kecepatan Torak Rata – Rata ( Cm )

Apabila langkah torak = s meter, maka satu kali putaran poros engkol jarak yang ditempuh
torak = 2.S meter.

Definisi kecepatan adalah jarak per satuan waktu

Dengan demikian apabila suatu motor dengan RPM = n ; berarti selama 1 menit membuat n
kali putaran poros engkol, sedangkan jarak yang ditempuh torak selama itu = 2.S.n meter /
menit

Atau kecepatan = 2.S.n meter / detik ; harga ini


60
disebut kecepatan torak rata-rata ( Cm )

Cm = 2.S.n m/det
60

Mesin Kerja Tunggal – Single Acting

Mesin dimana usaha hanya dihasilkan dari sisi atas torak saja

Mesin Kerja Ganda – Double Acting

Mesin dimana usaha dihasilkan baik dari sisi atas maupun sisi bawah torak
Sumber:

Butler, D. (2000). Guide to Ship Repair Estimates. Oxford: Butterworth-Heinemann.


Calder, N. (2006). Marine Diesel Engines: Maintenance, Troubleshooting, and
Repair. Camden: International Marine.
Ringkasan Materi Perawatan Dan Perbaikan Mesin. (2016, Oktober 6). Diambil kembali
dari Maritime World: http://www.maritimeworld.web.id/2013/10/Ringkasan-Materi-
Perawatan-Dan-Perbaikan-Mesin.html
Storch, R. L., Hammun, C. P., Bunch, H. M., & Moore, R. C. (1995). Ship Production. New
Jersey: SNAME.
What causes Crankcase Pressure? (2016, Oktober 3). Diambil kembali dari Reference:
https://www.reference.com/vehicles/causes-crankcase-pressure-80c89e2d913380b9#

Anda mungkin juga menyukai