Anda di halaman 1dari 32

1

Oleh
ANUNG TRIJOKO, SH, MH.

DIREKTORAT KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI


DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

DUMAI, 24 MEI 2017


TERIMA KASIH
2
PM 58 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN
PENCEMARAN DI PERAIRAN DAN PELABUHAN

BAB I KETENTUAN UMUM (Pasal 1)


BAB II PERSYARATAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN DI PERAIRAN
DAN PELABUHAN (Pasal 2 - 4)
BAB III PROSEDUR (Pasal 5 - 6)
BAB IV PERSONIL (Pasal 7 - 8)
BAB V PERALATAN DAN BAHAN (Pasal 9 - 15)
BAB VI LATIHAN (Pasal 16 - 21)
BAB VII PENILAIAN PERSYARATAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN
(Pasal 22 - 24)
BAB VIII PENGESAHAN PEMENUHAN PERSYARATAN PENANGGULANGAN
PENCEMARAN (Pasal 25)
BAB IX PERSYARATAN USAHA PENANGGULANGAN PENCEMARAN (Pasal
26 - 28)
BAB X KETENTUAN PENUTUP (Pasal 29 - 30)
DEFENISI
4

1. Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan adalah segala tindakan

yang dilakukan secara cepat, tepat, dan terpadu serta terkoordinasi untuk

mengendalikan, mengurangi, dan membersihkan tumpahan minyak atau bahan

lain ke perairan dan pelabuhan untuk meminimalisasi kerugian masyarakat dan

kerusakan lingkungan laut.

2. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya minyak dan/atau bahan lain ke

dalam perairan dan pelabuhan sehingga melampaui baku mutu yang ditetapkan.

3. Prosedur Penanggulangan Pencemaran yang selanjutnya disebut Prosedur adalah

pengaturan mengenai struktur, tanggung jawab, tugas, fungsi, dan tata kerja

organisasi operasional, sistem pelaporan, komunikasi dan pedoman teknis operasi

penanggulangan pencemaran.
DEFENISI
5

4. Personil Penanggulangan Pencemaran yang selanjutnya disebut Personil adalah


orang yang bekerja atau dipekerjakan di unit kegiatan lain dan pelabuhan untuk
melakukan tugas penanggulangan pencemaran.

5. Peralatan dan Bahan Penanggulangan Pencemaran yang selanjutnya disebut


Peralatan dan Bahan adalah peralatan dan bahan yang digunakan sebagai sarana
penanggulangan pencemaran.

6. Latihan Penanggulangan Pencemaran yang selanjutnya disebut Latihan adalah


kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau keahlian
personil dalam rangka kesiagaan penanggulangan pencemaran.

7. Penilaian (Assesment) Penanggulangan Pencemaran yang selanjutnya disebut


Penilaian adalah suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan dan
menganalisa data sebagai dasar penyusunan prosedur penanggulangan
pencemaran.
PENCEMARAN
DI PERAIRAN DAN PELABUHAN
6

1. Bersumber dari:

 kapal;

 unit kegiatan lain; dan

 kegiatan kepelabuhanan.

2. Dapat berupa:

 minyak; dan

 bahan lain

seperti B3
PENGERTIAN
7

Pasal 1 Perpres No. 109/2006

 Penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak di laut adalah


tindakan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi untuk mencegah dan
mengatasi penyebaran tumpahan minyak di laut serta menanggulangi
dampak lingkungan akibat tumpahan minyak di laut untuk
meminimalisasi kerugian masyarakat dan kerusakan lingkungan laut.

 Tumpahan minyak di laut adalah lepasnya minyak baik langsung atau


tidak langsung ke lingkungan laut yang berasal dari kegiatan pelayaran,
kegiatan pengusahaan minyak dan gas bumi, atau kegiatan lain.
BIAYA PENANGGULANGAN
8

Pasal 11 Perpres No. 109/2006

Setiap pemilik atau operator kapal, pimpinan tertinggi pengusahaan minyak


dan gas bumi atau penanggung jawab tertinggi kegiatan pengusahaan
minyak lepas pantai atau pimpinan atau penanggung jawab kegiatan lain,
yang karena kegiatannya mengakibatkan terjadinya tumpahan minyak di
laut, bertanggung jawab mutlak atas biaya:

a. Penanggulangan tumpahan minyak di laut;

b. Penanggulangan dampak lingkungan akibat tumpahan minyak di laut;

c. Kerugian masyarakat akibat tumpahan minyak di laut;

d. Kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak di laut.


PERSYARATAN GULANG CEMAR
9

Note:
Pasal 4 PM 58/2013
Pemenuhan persyaratan
penanggulangan pencemaran untuk
kapal sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;

1Prosedur penanggulangan;
2Personil;
3Peralatan dan bahan; dan
4Latihan
PROSEDUR
10
PENANGGULANGAN

Materi muatan:

1. Struktur, tanggung jawab, tugas, fungsi, dan tata kerja


operasional;
2. Sistem pelaporan dan komunikasi; dan
3. Pedoman teknis operasi.
ORGANISASI OPERASIONAL PTM TIER 1
11

SYAHBANDAR

1. Penanggungjawab
terminal migas;
2. memiliki sertifikat
Kompetensi Tingkat 3

1. Personil
Tersus/TUKS/BUP
2. Memiliki sertifikat
Kompetensi Tingkat 2

1. Personil
Tersus/TUKS/BUP
2. Memiliki sertifikat
Kompetensi Tingkat 1
PELAPORAN TERJADINYA
PENCEMARAN
12

Pelaporan atas terjadinya pencemaran dilakukan


dengan menggunakan alat komunikasi yang
memuat informasi paling sedikit terdiri atas:

a. Tanggal dan waktu kejadian;

b. Jenis pencemaran;

c. Sumber dan penyebab pencemaran;

d. Posisi pencemaran; dan

e. Kondisi cuaca.
DIAGRAM ALIR PELAPORAN
13

1. Nakhoda/Pimpinan kapal/pemilik atau operator kapal;


2. Pimpinan unit pengusahaan MIigas atau
penanggungjawab unit kegiatan pengusahaan minyak
lepas pantai;
3. Pimpinan atau penanggung jawab kegiatan lain;
4. Setiap orang yang mengetahui terjadinya tumpahan
minyak di laut.

pelaporan pelaporan pelaporan pelaporan

KANTOR PELABUHAN PEMERINTAH DAERAH/UNSUR


PEMERINTAH DI DAERAH
PUSKODALNAS DITJEN MIGAS
TERDEKAT

penerusan laporan penerusan laporan

penerusan laporan

ADPEL/KSOP/SYAHBANDAR

Penerusan laporan

Kepala PUSKODALNAS
PEDOMAN TEKNIS OPERASI
PENANGGULANGAN PENCEMARAN
14

a. penilaian dan pemantauan pencemaran;

b. penetapan strategi operasi penanggulangan pencemaran;

c. penghentian sumber tumpahan bahan pencemar;

d. pengambilan sampel bahan pencemar;

e. pelokalisiran tumpahan bahan pencemar;

f. pengambilan tumpahan bahan pencemar;

g. penampungan tumpahan bahan pencemar;

h. pendispersi bahan pencemar;

i. pembuangan bahan pencemar; dan

j. evaluasi dan penyiapan dokumen operasi penanggulangan pencemaran.


PERSONIL PENANGGULANGAN
15

Jumlah personil dengan tingkat kompetensi :


a. 6 orang operator atau pelaksana;
b. 1 orang penyelia atau komando lapangan; dan
a.1 orang manajer atau administrator.
Kompetensi personil dibuktikan dengan sertifikat keterampilan.
Kewajiban untuk memiliki personil dapat disediakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang
penanggulangan pencemaran yang dibuktikan dengan surat perjanjian.
Personil harus tersedia di lokasi pelabuhan atau unit kegiatan lain.
PENYELENGGARA
PELATIHAN PERSONIL
16

1. Dasar penerbitan persetujuan:


Keputusan Dirjen Hubla Nomor UM 008/74/1/DJPL-13;
2. Jangka waktu persetujuan 5 tahun dan dapat diperpanjang setelah dilakukan
evaluasi dan verifikasi;
3. Kewenangan penyelenggara pelatihan
- menyelenggarakan pelatihan (sesuai dengan silabus)
- penerbitan sertifikat keterampilan personil melalui persetujuan Dirjen Perhubungan
Laut;

Note:
a. Materi pengaturan penanggulangan pencemaran disampaikan oleh Direktur KPLP
(sesuai surat Dir. KPLP No. KL.309/2/17/DN-14 tanggal 22 Juli 2014 tentang
Panduan Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Personil Gulangcemar);
b. Sertifikat harus mendapat persetujuan dari Direktur KPLP (sesuai ketentuan butir 4
dalam surat persetujuan);
PERALATAN DAN BAHAN
17

1. Kewajiban untuk memiliki


peralatan dan bahan dapat
disediakan oleh perusahaan
yang bergerak di bidang
penanggulangan
pencemaran
2. Penyediaan peralatan dan
bahan dibuktikan dengan
surat perjanjian dan harus
tersedia di lokasi pelabuhan
dan unit kegiatan lain.

Didukung sarana
mobilisasi
JUMLAH PERALATAN
DAN BAHAN (1/2)
18
JUMLAH PERALATAN
DAN BAHAN (2/2)
19
LATIHAN
20

• Pelaksanaan latihan dapat


dilakukan pada waktu yang 1X dalam 1 tahun
bersamaan.
4 X dalam 1 tahun
• Pengawasan latihan dilakukan
oleh Direktur Jenderal atau
pejabat yang ditunjuk.
2X dalam 1
tahun
PENGESAHAN PEMENUHAN
PERSYARATAN
21

HASIL PEMENUHAN
PENILAIAN
PENILAIAN PERSYARATAN

PREESENTASI PEMENUHAN

1Hasil kajian potensi pencemaran; 1Prosedur;


1Potensi pencemaran;
2Peta kepekaan lingkungan; 2Daftar peralatan dan
2Kepekaan lingkungan;
3Perkiraan pergerakan tumpahan; bahan serta bukti
3Kondisi arus dan angin;
4Metode dan teknik penguasaan;
4Perkiraan pergerakan
penanggulangan; 3Daftar personil;
tumpahan
5Perhitungan ketersediaan peralatan 4Jadwal latihan
dan bahan;
Dapat dilakukan 6Perhitungan ketersediaan personil;
secara mandiri atau 7Laporan akhir hasil penilaian Pengesahan
badan hukum
DIRJEN HUBLA
PERKEMBANGAN PEMENUHAN
PERSYARATAN
22

KERJASAMA
PENILAIAN PELATIHAN
PERALATAN

Sudah ada 3 badan Sudah ada 4 badan


Sudah ada 6 badan hukum yang
hukum yang terdaftar humum yang terdaftar
terdaftar dan bisa melakukan
dan bisa melakukan dan bisa melakukan
kerjasama untuk penyediaan
kerjasama untuk kerjasama pelatihan
peralatan Gulmar
penilaian Gulmar personil Gulmar

Badan hukum / perusahaan yang mempunyai izin dari Kementerian Perhubungan dapat
melakukan penilaian, kerjasama peralatan dan pelatihan
Penilaian dapat dilakukan secara mandiri atau kerjasama dengan badan hukum,
Kerjasama Penyediaan Peralatan dan Pelatihan dapat dilakukan dengan badan hukum
DASAR HUKUM
23

Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Bab XII


Perlindungan Lingk Maritim, Ps 226 s.d Ps. 243);
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Ps. 49, Ps 53, Ps 76, P 77, Ps 99, Ps
100, Ps 114);
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan
Lingkungan Maritim (Ps 38);
Peraturan Presiden No. 109 Tahun 2006 tentang Penanggulangan
Keadaan Darurat Akibat Tumpahan Minyak di Laut;
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 58 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan;
Keputusan Menteri Perhubungan No.KP 355 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Pusat Komando dan Pengendali Nasional Operasi
Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut
(PUSKODALNAS);
SANKSI ADMINSTRASI
(Pasal 38 PP 21/2010)

Setiap Badan Usaha Pelabuhan, badan usaha yang melakukan kegiatan di


pelabuhan, pengelola terminal khusus atau pengelola terminal untuk kepentingan
sendiri yang tidak melaksanakan kewajiban memnuhi persyaratan penanggulangan
pencemaran dikenai sanksi administratif berupa:

a. Peringatan tertulis sebanyak 3 kali berturut-turut untuk jangka waktu masing-


masing 10 hari;

b. Apabila sampai pada peringatan tertulis ketiga berakhir, kewajibannya tidak


dlaksanakan, dikenai sanksi berupa penghentian sementara kegiatan usaha;

c. Apabila dalam jangka waktu 30 hari sejak dikenakan sanksi penghentian


sementara kegiatan belum memenuhi kewajiban, dikenakan sanksi pencabutan
izin usaha;
TINDAKLANJUT PM 58/2013

NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN


PELAKSANAAN
1. Telegram 1 Agust 2013 Kpd seluruh UPT DJPL utk:
DIRJEN 1. Sosialisasi dan deseminasi PM 58/2013 kpd
HUBLA TUKS/TERSUS dan BUP;
2. Inventarisasi ketersediaan prosedur, personil,
peralatan dan bahan, latiahn;
3. Pemenuhan PM 58/2013
11 Des 2014 Kpd seluruh UPT DJPL utk:
1. memeriksa ketersediaan persyaratan di
DLKR/DKLP;
2. Penyiapan prosedur yang terintegrasi dgn
stakeholder terkait;
; 3. Evaluasi progress ketersediaan persyaratan
2. Nota Dinas 17 April 2015 Kepada DirPELPENG agar:
DirKPLP 1. Pemenuhan persyaratan penanggulangan
pencemaran sebagai persyaratan
pengoperasian Pelabuhan, TUKS, TERSUS;
2. Pemberian sanksi administrasi atas kealpaan
pelaksanaan butir 1;
LANJUTAN

NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN


PELAKSANAAN
Telegram 14 April 2014 Kpd seluruh UPT DJPL utk:
3. DIRJEN 1.Memeriksa pemenuhan perysaratan
HUBLA TUKS/TERSUS dan BUP;
2.Menetapkan prosedur yang terintegrasi dgn
stakeholder terkait;
3.Memberi peringatan kpd TUKS/TERSUS/BUP
apabila alpa dlm pemenuhan persyaratan
4. Surat Dir KPLP 13 Desember Kepada Dirut PELINDO I, II, III & IV, PT.
an DIRJEN 2013 PERTAMINA dan KA SKK MIGAS utk:
HUBLA 1.Memenuhi persyaratan gulang cemar;
2.Mengajukan pengesahan pemenuhan;
KESIAPSIAGAAN DITJEN HUBLA
27

 Pengaturan dan Kebijakan


 Kelembagaan
 Syahbandar/OP/Kanpel/KSOP/UPP (296 Lokasi)

 Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (5 Lokasi)

 Distrik Navigasi (25 Lokasi)

 Sarana Prasarana
 Marine Disaster Prevention Ship (7 Unit) Kapal Patroli KPLP Klas 1

 Peralatan Penanggulangan Tumpahan Minyak

 Kapal Patroli (205 Unit)

 Peningkatan Kemampuan Personil KPLP Penanggulangan Tumpahan


Minyak
 Menyelenggarakan Marpolex Tingkat Regional dan Nasional
TERIMA KASIH
29
DISKUSI
30
IZIN USAHA
NO. NAMA PERUSAHAAN MASA BERLAKU KET

I PERUSAHAAAN PENILAIAN
1. PT. Leadership
2. PT. OSCT
3. PT. Gurita Samudera 3 Tahun
4. PT. Oil Spill Response Indonesia

5. PT. Response Multi Dimensi

II PENYELENGGARA PELATIHAN
1. Pertamina HSE TC + MTC (Pertamina 94 peserta pelatihan
Corporate University) telah disetujui DirKPLP
2. PT. Gema Abadi Nusantara 50 peserta pelatihan
telah disetujui DirKPLP
5 Tahun
3. PT. Leadership Indonesia 81 peserta pelatihan
telah disetujui DirKPLP
4. PT. OSCT Indonesia
LANJUTAN
NO. NAMA PERUSAHAAN MASA BERLAKU KET
III USAHA PENANGGULANGAN
PENCEMARAN
1. PT. OSCT
2. PT. Anugrah Abadi Baru
5 Tahun
3. PT. Ramai Jaya Abadi
4. PT. Pelayaran Pulau Persada
5. PT. Era Asta Marin Nusantara
6. PT. Prima Osrat
7. PT. Meridian Katulistiwa
IV PENGESAHAN HASIL PENILAIAN
34 Tersus/TUKS/BUP

V PENGESAHAN PEMENUHAN
PERSYARATAN
PHE ONWJ, INALUM, CNOOC, EMCL Dalam proses

Anda mungkin juga menyukai