KATEGORI 1 KATEGORI 2
PENGANGKUTAN PENGANGKUTAN
PEMANFAATAN PEMANFAATAN
PENGOLAHAN PENGOLAHAN
PENIMBUNAN PENIMBUNAN 18
Limbah B3 berdasarkan sumbernya :
1) Limbah B3 dari sumber tidak spesifik (Lampiran IX PP No.22
Tahun 2021)
KODE
LIMBAH
A101a
KATEGOR
I BAHAYA
1
TABEL
1
URUTAN
LIMBAH
B3
PELARUT
TERHALOGENA
SI
21
22
KODE
LIMBAH
B101d
KATEGOR
I BAHAYA
2
TABEL
1
URUTAN
LIMBAH
B3
YANG
TIDAK
SPESIFIK
LAIN
22
23
KODE
LIMBAH
B301-1
KATEGOR
I BAHAYA
2
TABEL
3
KODE
INDUSTRI/
KEGIATAN
URUTAN
LIMBAH B3
23
Uji Karakteristik untuk Limbah B3 Kategori 1, Kategori 2
6 Beracun
Kriteria merujuk Lampiran X PP 22/2021
Uji - Uji toksikologi sifat akut :
Toksikologi Penentuan Nilai LD50 (hewan uji mencit, 7
hari)
- Uji toksikologi sifat sub-kronis : Berdasarkan
hasil pengamatan terhadap pertumbuhan,
akumulasi atau biokonsentrasi, studi
perilaku respon antarindividu hewan uji,
25
dan/atau histopatologis (hewan uji mencit,
90 hari)
Jika terdapat limbah diluar lampiran IX namun memiliki karaketristik
seperti karakteristik Limbah B3 maka wajib melakukan uji karakteristik
limbah B3 untuk mengidentifikasi limbah sebagai :
a. Limbah B3 Kategori 1
b. Limbah B3 Kategori 2
c. Limbah Non B3
Catatan Penting !!
1. Dalam melakukan uji karaketristik Limbah B3 harus menggunakan
laboratorium yang terakreditasi atau laboratorium menerapkan
prosedur yang telah memenuhi SNI mengenai tata cara laboratorium
yang baik.
2. Menteri setelah mendapatkan hasil uji karakteristik limbah B3
menugaskan ahli limbah B3 untuk mengevaluasi hasil uji karakteristik.
3. Evaluasi dan analisis point 2 :
Hasil Uji Karakteristik Limbah
Proses Produksi yang menghasilkan limbah
Bahan Baku dan Bahan Penolong yang digunakan dalam proses
produksi.
Lanjutan…
4. Evaluasi dilakukan selama 10 hari sejak Menteri menugaskan tim ahli.
5. Tim Ahli menyampaikan rekomendasi hasil evaluasi kepada Menteri 4
hari kerja sejak hasil evaluasi di ketahui.
6. Menteri melakukan rapat koordinasi untuk membahas hasil rekomendasi
Tim ahli], berdasarkan hasil rapat Menteri menetapkan limbah 3, SK
penetapan terbit selama 7 hari kerja. Limbah yang ditetapkan kategori 1
atau kategori 2.
PENGURANGAN LIMBAH B3
• Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan
pengurangan limbah B3 (Pasal 283 ayat 1 PP No.22 Tahun 2021).
• Mengurangan Limbah B3 dilakukan melalui :
1. Subtitusi Bahan, dilakukan memalui pemilihan bahan baku
atau bahan penolong yang emngandung B3 digantikan
dengan bahan baku atau bahan penolong yang tidak
mengandung Limbah B3.
2. Modifikasi Proses, dilakukan dengan pemilihan dan
penerapan proses produksi yang lebih efisien.
3. Penggunaan teknologi ramah lingkungan
PENYIMPANAN LIMBAH B3
Definisi dan Tujuan Penyimpanan Limbah B3
DEFINISI
Penyimpanan Limbah B3 adalah kegiatan menyimpan Limbah
B3 yang dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 dengan maksud
menyimpan sementara Limbah B3 yang dihasilkannya
TUJUAN
Menyimpan sementara limbah sampai dengan tercapai
kuantitas limbah yang memadai sehingga efisien secara
ekonomi untuk pengelolaan lebih lanjut
32
Penyimpanan Limbah B3
• Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan
Penyimpanan Limbah B3
• Dilarang melakukan pencampuran Limbah B3 yang disimpannya
• Wajib memiliki RINCIAN TEKNIS limbah B3 untuk penyimpanan
limbah B3
• Fasilitas penyimpanan : bangunan, tangki, waste pile, waste
impoundment, dan teknologi lain sesuai perkembangan IPTEK.
33
33
Mekanisme Pengelolaan Limbah B3
CRADLE TO GRAVE
PENGHASIL LIMBAH B3 PENGELOLAAN LANJUTAN
(Generator)
DIMANFAATKAN/DIOLAH/
Identifikasi LB3 yg dihasilkan DITIMBUN SENDIRI
DIDALAM PABRIK (izin)
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3
1) Izin TPS-LB3 PENGUMPUL LIMBAH B3 yg
2) Persetujuan Penyimpanan > 90 hari telah memiliki izin
3) Pencatatan LB3 dan Pelaporan
Kegiatan penyimpanan serta
pengelolaan LB3 lebih lanjut
PEMANFAAT/PENGOLAH/
PENIMBUN LIMBAH B3 yg telah
memiliki izin
Bangunan √ √ √ √
Tangki √ √ √
Silo √ √ √ √
tempat tumpukan
limbah (waste pile) √
waste impoundment;
dan/atau √
bentuk lainnya sesuai
dengan √ √ √ √
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
35
PASAL 291
Peralatan penanggulangan
keadaan darurat paling sedikit
meliputi
a. Alat pemadam api
b. Alat penanggulangan keadaan
darurat lain yang sesuai
Pasal 293
Nomor Induk Berusaha atau Persetujuan Lingkungan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 285 ayat (3) wajib diubah dalam hal terjadi
perubahan terhadap persyaratan;
a. Nama Limbah B3 yang disimpan
b. Lokasi tempat penyimpanan Limbah B3; dan/atau
c. Desain dan kapasitas fasilitas Penyimpanan Limbah B3
Pasal 294
(1) Persyaratan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal
285 ayat (4) huruf d paling sedikit meliputi;
a) Memfungsikan tempat Penyimpanan Limbah B3 sebagai tempat
Penyimpanan Limbah B3
b) Menyimpan Limbah B3 yang dihasilkan ke dalam tempat Penyimpanan LB3
c) Melakukan pengemasan Limbah B3 sesuai karakteristik Limbah B3 dan
d) Melekatkan Label Limbah B3 dan Simbol Limbah B3 pada kemasan Limbah
B3
(2) Persyaratan lingkungan hidup pada ayat 1 huruf c dan d dikecualikan
untuk Penyimpanan Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik
khusus
PP 22 2021 pasal 295
Kewajiban pemenuhan standar dan/atau rincian teknis
Penyimpanan LB3 dilakukan dengan cara
• melakukan identifikasi Limbah B3 yang dihasilkan;
• melakukan pencatatan nama dan jumlah Limbah B3 yang
dihasilkan;
• melakukan Penyimpanan Limbah B3
• melakukan Pemanfaatan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3,
dan/atau Penimbunan Limbah B3 yang dilakukan sendiri atau
menyerahkan kepada Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat Limbah
B3, Pengolah Limbah B3, dan/atau Penimbun Limbah B3; dan
• menyusun dan menyampaikan laporan Penyimpanan Limbah B3.
PP 22 2021 pasal 296
Pasal 6 Pasal 7
(1) Persyaratan lokasi Penyimpanan Limbah B3
Tempat Penyimpanan Limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf
sebagaimana dimaksud dalam a meliputi:
Pasal 5 huruf a wajib memenuhi a) bebas banjir; dan
b) tidak rawan bencana alam.
persyaratan:
(2) Bencana alam sebagaimana dimaksud pada
a) lokasi Penyimpanan Limbah ayat (1) huruf b meliputi:
B3; c) longsoran;
d) bahaya gunung api;
b) peralatan penanggulangan e) gempa bumi;
keadaan darurat; dan f) sesar;
g) sink hole;
c) fasilitas Penyimpanan h) amblesan (land subsidence);
Limbah B3. i) tsunami; dan/atau
j) mud volcano.
Persyaratan Lokasi Penyimpanan LB3 (lanjutan)
(3) Dalam hal lokasi Penyimpanan Limbah B3 (5) Selain persyaratan lokasi sebagaimana
tidak bebas banjir dan rawan bencana alam dimaksud pada ayat (1), untuk fasilitas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), lokasi Penyimpanan Limbah B3 berupa waste
Penyimpanan Limbah B3 harus dapat impoundment wajib memenuhi ketentuan:
direkayasa dengan teknologi untuk a) permeabilitas tanah paling besar 10-5
perlindungan dan pengelolaan lingkungan cm/detik (sepuluh pangkat minus lima
hidup. sentimeter per detik); dan
(4) Selain persyaratan lokasi sebagaimana b) memiliki lapisan kedap di atas tanah
dimaksud pada ayat (1), untuk fasilitas dengan permeabilitas paling besar 10-7
Penyimpanan Limbah B3 berupa tempat cm/detik (sepuluh pangkat minus tujuh
tumpukan Limbah (waste pile) wajib sentimeter per detik) berupa high density
memenuhi ketentuan: polyethylene (HDPE) dan/atau lapisan
konstruksi beton.
a) permeabilitas tanah paling besar 10-5
cm/detik (sepuluh pangkat minus lima (6) Lokasi Penyimpanan Limbah B3 sebagaimana
sentimeter per detik); atau dimaksud pada ayat (1) wajib berada di dalam
b) lapisan tanah yang telah direkayasa sesuai penguasaan Setiap Orang yang menghasilkan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan Limbah B3, Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat
dan teknologi. Limbah B3, Pengolah Limbah B3, dan/atau
Penimbun Limbah B3.
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 TENTANG PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
Pasal 8 Pasal 9
Peralatan penanggulangan keadaan Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 sebagaimana
darurat untuk fasilitas Penyimpanan dimaksud dalam Pasal 6 huruf c berupa:
Limbah B3 sebagaimana dimaksud a) bangunan;
dalam Pasal 6 huruf b dilengkapi b) tangki dan/atau kontainer;
dengan: c) silo;
a) sistem pendeteksi dan peralatan d) tempat tumpukan Limbah (waste pile);
pemadam kebakaran; dan/atau dan/atau
CONTOH:
TAMPAK DEPAN
4. B 3. B
lua agian ag
ban ian lu
sim r dibe dib gun ar
bol ri eri a
LB 3 pap n
n a m an
a
CONTOH:
TAMPAK DALAM TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
9. Tumpukan
limbah B3
maksimal 3
lapis
6. Penyimpanan
sistem blok/sel
7. dipisahkan
8. Kemasan gang/tanggul
limbah B3 diberi
alas / pallet
5. Memiliki
saluran&bak 10 Kebersihan/housekeeping
penampungan untuk terkelola dengan baik
LB3 cair
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
3. Pengemasan LB3
5. Kondisi
dilengkapi dengan
kemasan limbah KET. LABELING:
simbol&label LB3
B3 bebas karat,
tidak bocor dan
tidak meluber SIMBOL
LABEL
Rancang Bangun Tempat Penyimpanan LB3 (2)
Standar waste pile
Penampang Melintang
Fasilitas Penumpukan Limbah (waste pile)
TANGKI
CATATAN:
Volume dalam
tanggul minimum
harus 110% dari
volume tangki
Tanah dasar
Pondasi beton
yang diperkuat
53
53
Standar waste impoundment
Sistem pengumpulan
Tanggul atau
Sumur pantau dan pengambilan
Liner ganda penghalang
air tanah lindi (leachate)
Penampang Melintang
Impoundment di Permukaan
Lampiran III Permen LHK 12 2020 ttg Penyimpanan LB3
Fasilitas Penyimpanan Limbah B3
Pasal 11
(1) Fasilitas Penyimpanan Limbah
B3 berupa bangunan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 huruf a digunakan
untuk menyimpan Limbah B3:
a) kategori 1; dan
b) kategori 2 dari sumber tidak
spesifik, sumber
c) spesifik umum, dan sumber
spesifik khusus.
Fasilitas Penyimpanan Limbah B3;
Bangunan
(2) Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa h) lantai bagian dalam dibuat melandai turun
bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat ke arah bak penampung tumpahan dengan
(1) wajib memenuhi persyaratan: kemiringan maksimum 1% (satu persen);
a) rancang bangun sesuai dengan jenis, i) lantai bagian luar bangunan dibuat agar air
karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang hujan tidak masuk kedalam bangunan
disimpan; tempat penyimpanan Limbah B3;
b) luas ruang penyimpanan sesuai dengan
jumlah Limbah B3 yang disimpan; j) memiliki saluran drainase ceceran,
c) desain dan konstruksi yang mampu tumpahan Limbah B3 dan/atau air hasil
melindungi Limbah B3 dari hujan dan sinar pembersihan ceceran atau tumpahan
matahari; Limbah B3;
d) atap dari bahan yang tidak mudah terbakar; k) memiliki bak penampung tumpahan untuk
e) memiliki sistem ventilasi untuk sirkulasi menampung ceceran, tumpahan Limbah B3
udara; dan/atau air hasil pembersihan ceceran atau
f) sistem pencahayaan disesuaikan dengan tumpahan Limbah B3; dan
rancang bangun tempat Penyimpanan
Limbah B3; l) dilengkapi dengan simbol Limbah B3 sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
g) lantai kedap air dan tidak bergelombang; undangan
Fasilitas Penyimpanan Limbah B3; Bangunan
Pasal 12 b. untuk Limbah B3 dengan karakteristik mudah
meledak, bangunan wajib memenuhi ketentuan:
Kesesuaian rancang bangun dengan konstruksi bangunan, lantai, dinding, dan atap
karakteristik Limbah B3 sebagaimana dimaksud dibuat tahan ledakan
dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a meliputi:
1) lantai dan dinding dibuat lebih kuat dari
a. untuk Limbah B3 dengan karakteristik mudah konstruksi atap; dan
menyala, bangunan wajib memenuhi
2) setiap saat memenuhi ketentuan suhu
ketentuan: ruangan;
1. memiliki tembok pemisah dengan bangunan lain
2. yang berdampingan;
3. jika bangunan Penyimpanan Limbah B3 c. untuk Limbah B3 dengan karakteristik reaktif, korosif,
dibangun terpisah dari bangunan lain, diberi dan/atau beracun, bangunan wajib memenuhi
jarak dengan bangunan lain paling sedikit 6 ketentuan:
(enam) meter; 1) konstruksi dinding dibuat mudah untuk dilepas;
4. struktur pendukung atap terdiri dari bahan yang dan
tidak mudah menyala, konstruksi atap dibuat 2) konstruksi atap, dinding, dan lantai harus tahan
ringan, dan mudah hancur bila terjadi
terhadap korosi dan api.
kebakaran;
5. dan diberikan penerangan yang tidak
menyebabkan ledakan/percikan listrik (explotion
proof).
Pasal 13 Pasal 14
(1) Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa tangki dan/atau (1) Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa silo
kontainer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c digunakan
digunakan untuk menyimpan Limbah B3 fase cair: untuk menyimpan Limbah B3 fase padat dengan rentang
a) kategori 1; ukuran butir 0,5-300 μm (nol koma lima sampai dengan
tiga ratus mikrometer):
b) kategori 2 dari sumber tidak spesifik; dan a) kategori 1; dan
c) kategori 2 dari sumber spesifik umum. b) kategori 2 dari sumber tidak spesifik, sumber
(2) Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa tangki dan/atau c) spesifik umum, dan sumber spesifik khusus.
kontainer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib (2) Fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
memenuhi persyaratan: memenuhi persyaratan:
d) dibangun di atas permukaan tanah dengan lantai d) dibangun di atas permukaan tanah dengan fondasi
kedap air dan tidak bergelombang; e) yang dapat mendukung ketahanan silo terhadap tekanan
e) tangki dan/atau kontainer dan sistem penunjangnya dari atas dan bawah serta mampu mencegah kerusakan
terbuat dari bahan yang cocok dengan karakteristik yang diakibatkan karena pengisian, tekanan, atau gaya
Limbah B3 yang disimpan; angkat (up lift);
f) tidak mudah pecah atau bocor; f) dibangun tanggul dengan lantai kedap di sekitar pipa
input ke silo, untuk menampung Limbah B3 jika terjadi
g) memiliki tanggul dan saluran pembuangan di sekeliling ceceran; dan
tangki dan/atau kontainer menuju bak penampung g) dilengkapi dengan simbol Limbah B3 sesuai dengan
tumpahan; ketentuan peraturan perundang-undangan.
h) terlindung dari penyinaran matahari dan masuknya air (3) Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa silo
hujan secara langsung, jika Limbah B3 yang disimpan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk silo
memiliki sifat mudah mengembang, menghasilkan gas, yang digunakan dalam 1 (satu) rangkaian proses
dan/atau bereaksi akibat temperatur dan tekanan; dan produksi.
i) dilengkapi dengan simbol Limbah B3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan .
Pasal 29
(1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3
Waktu Penyimpanan Limbah B3
wajib melakukan Penyimpanan Limbah B3 paling
lama (2) Dalam hal Penyimpanan Limbah B3
a) 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 melampaui jangka waktu sebagaimana
dihasilkan, untuk Limbah B3 yang dimaksud pada ayat (1), Setiap Orang yang
dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh menghasilkan Limbah B3 wajib:
kilogram) per hari atau lebih; a) melakukan pemanfaatan Limbah B3,
b) 180 (seratus delapan puluh) hari sejak pengolahan
Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 b) Limbah B3, dan/atau penimbunan Limbah
yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima B3;
puluh kilogram) per hari untuk Limbah B3 c) menyerahkan Limbah B3 kepada pihak lain;
kategori 1; dan/atau
c) 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari d) melakukan ekspor Limbah B3.
sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah (3) Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat
B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima (2) huruf b meliputi:
puluh kilogram) per hari untuk Limbah B3
e) Pengumpul Limbah B3;
kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan
sumber spesifik umum; atau f) Pemanfaat Limbah B3;
g) Pengolah Limbah B3; dan/atau
d) 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari
sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah h) Penimbun Limbah B3.
B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus.
Kompatibilitas Karakteristik
LB3
Cara Penyimpanan LB3 pada Bangunan, Tangki dan/atau Kontainer dan
Silo
Cara Penyimpanan LB3 pada jumbo bag dan IBC
Cara Penyimpanan LB3 pada tangki,
kontainer
Prinsip Pengemasan LB3
Prinsip Pengemasan LB3 (lanjutan)
PEMANTAUAN
Pasal 31 (3) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) pada fasilitas Penyimpanan Limbah
(1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3, B3 berupa tangki dan/atau kontainer, dan
Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3, silo dilaksanakan melalui:
dan Penimbun Limbah B3 yang memiliki fasilitas a) pemeriksaan terhadap:
Penyimpanan Limbah B3 wajib melakukan • katup pengisian dan/atau pengeluaran; dan
• rekahan dan/atau retakan,
pemantauan kegiatan Penyimpanan Limbah B3.
b) sebelum mengoperasikan fasilitas
(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat tangki dan/atau kontainer, dan silo;
(1) pada fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa c) pengawasan pada saat pengisian
bangunan dilaksanakan melalui: dan/atau pengosongan fasilitas tangki
dan/atau kontainer, dan silo;
a) pengawasan pada saat menempatkan dan/atau
d) pemeriksaan selama fasilitas tangki
b) memindahkan Limbah B3 dari ruang Penyimpanan Limbah B3;
dan/atau kontainer, dan silo
c) pemeriksaan terhadap kemasan Limbah B3; dioperasikan;
d) pencatatan kegiatan Penyimpanan Limbah B3; dan e) pencatatan kegiatan Penyimpanan
e) pengawasan terhadap pelaksanaan tata graha (housekeeping). Limbah B3; dan
f) pengawasan terhadap pelaksanaan tata
graha (housekeeping).
Pencatatan Limbah B3
(6) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf c, ayat (3) huruf d, ayat (4)
huruf g, dan ayat (5) huruf g dilakukan (7) Neraca Limbah B3 sebagaimana dimaksud
terhadap: pada ayat (6) huruf d memuat:
a) uraian sumber, jenis, dan karakteristik
a) jenis Limbah B3, karakteristik Limbah B3,
Limbah B3 yang disimpan;
dan waktu diterimanya Limbah B3 dari
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah b) jumlah atau volume Limbah B3 yang
B3; dikumpulkan setiap bulan; dan
c) jumlah atau volume Limbah B3 yang
b) jenis Limbah B3, karakteristik Limbah B3,
diserahkan kepada Pengumpul Limbah
jumlah Limbah B3, dan waktu penyerahan
B3, Pemanfaat Limbah B3, Pengolah
Limbah B3 kepada Pemanfaat Limbah B3
Limbah B3, dan/atau Penimbun Limbah
dan/atau Pengolah Limbah B3
B3 setiap bulan.
c) identitas Setiap Orang yang menghasilkan
Limbah B3, Pengangkut Limbah B3,
Pemanfaat Limbah B3, dan/atau Pengolah
Limbah B3; dan
d) neraca Limbah B3.
Pencatatan Limbah
B3
(6) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf c, ayat (3) huruf d, ayat (4)
huruf g, dan ayat (5) huruf g dilakukan
terhadap:
a) jenis Limbah B3, karakteristik Limbah B3,
dan waktu diterimanya Limbah B3 dari
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah
B3;
b) jenis Limbah B3, karakteristik Limbah B3,
jumlah Limbah B3, dan waktu penyerahan
Limbah B3 kepada Pemanfaat Limbah B3
dan/atau Pengolah Limbah B3
c) identitas Setiap Orang yang menghasilkan
Limbah B3, Pengangkut Limbah B3,
Pemanfaat Limbah B3, dan/atau Pengolah
Limbah B3; dan
d) neraca Limbah B3.
Format Neraca LB3
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013
TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3
25 cm
A B
Ukuran simbol
(minimal):
ALAT ANGKUT
25 cm x 25 cm
WADAH/KEMASAN
10 cm X 10 cm
A
25 cm 45o
75
Jingga Hitam
(R=255, (R=0,
G=153, G=0, B=0)
B=83)
MUDAH MELEDAK
Merah Hitam
(R=255, G=0, (R=0, G=0,
B=0) B=0)
76
77
78
79
80
PENGUMPULAN LB3
1. Penghasil LB3
82
82
Definisi
83
Ketentuan Pengumpulan Limbah B3
84
Larangan Pengumpul Limbah B3
Pengumpul Limbah B3 dilarang:
a. melakukan Pemanfaatan Limbah B3 dan/ atau Pengolahan Limbah B3
terhadap sebagian atau seluruh Limbah B3 yang dikumpulkan;
b. menyerahkan Limbah B3 yang dikumpulkan kepada Pengumpul Limbah
B3 yang lain; dan
c. melakukan pencampuran Limbah B3.
85
Pengumpulan Limbah B3
• Dalam hal setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 tidak
mampu melakukan sendiri Pengumpulan Limbah B3 yang
dihasilkannya, Pengumpulan Limbah B3 diserahkan kepada
Pengumpul Limbah B3.
• Penyerahan Limbah B3 kepada Pengumpul Limbah B3 dengan
bukti penyerahan Limbah B3.
• Salinan bukti penyerahan Limbah B3 disampaikan oleh Setiap
Orang kepada Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai
dengan kewenangannya paling lama 7 (tujuh) hari sejak
penyerahan Limbah B3.
86
Pengumpulan Limbah B3
Dalam hal Penyimpanan Limbah B3 melampaui 90 (sembilan puluh) hari,
Pengumpul Limbah B3 wajib menyerahkan Limbah B3 yang
dikumpulkannya kepada pihak lain yang meliputi:
a. Pemanfaat Limbah B3;
b. Pengolah Limbah B3; dan/atau
c. Penimbun Limbah B3.
87
PENGANGKUTAN LB3
PENGANGKUTAN
89
89
Ketentuan Pengangkutan Limbah B3 :
90
Persyaratan Pengangkutan Limbah B3
Kemasan harus diberi simbol dan label limbah B3.
Limbah B3 kategori 1 wajib diangkut dengan kendaraan tertutup
Memiliki alat tanggap darurat.
Memasang SOP tanggap darurat dan SOP loading & unloading.
Alat angkut disesuaikan dengan limbah B3 yang akan diangkut.
Limbah B3 harus diberi tutup agar terhindar dari hujan dan
atau sinar matahari langsung.
Radio komunikasi sebagai alat komunikasi dengan pusat
pengendali operasi.
91
Format Penyampaian Data Pengangkutan Limbah B3
92
PEMANFAATAN LB3
Pemanfaatan Limbah B3
1. Penghasil LB3
96
Kewajiban
97
Cakupan Pemanfaatan
Pemanfaatan Limbah B3 meliputi:
• Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi bahan baku;
• Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi sumber energi;
• Pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan baku ; dan
• Pemanfaatan Limbah B3 sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
98
Larangan Pemanfaatan
• terhadap Limbah B3 dari sumber tidak spesifik dan sumber
spesifik yang memiliki tingkat kontaminasi radioaktif lebih besar
dari atau sama dengan 1 Bq/ cm2 (satu Becquerel per sentimeter
persegi) dan/atau konsentrasi aktivitas sebesar:
• 1 Bq/ gr (satu Becquerel per gram) untuk tiap radionuklida
anggota deret uranium dan thorium; atau
• 10 Bq/ gr (sepuluh Becquerel per gram) untuk kalium.
99
Persyaratan Memiliki Izin Pemanfaatan
100
Uji Coba Pemanfaatan
Persetujuan pelaksanaan uji coba pemanfaatan
Limbah B3 diwajibkan untuk pemanfaatan limbah B3:
• Sebagai substitusi bahan baku yang tidak memiliki Standar
Nasional Indonesia; dan
• sebagai substitusi sumber energi
101
Kewajiban Setelah Memperoleh Persetujuan
Pelaksanaan Uji Coba
wajib:
a. memulai pelaksanaan uji coba peralatan, metode,
teknologi, dan fasilitas Pemanfaatan Limbah B3
b. memenuhi standar pelaksanaan Pemanfaatan Limbah B3;
c. menaati baku mutu air Limbah
d. menaati baku mutu emisi udara
e. menghentikan pelaksanaan uji coba Pemanfaatan Limbah B3 jika hasil uji coba
menyebabkan dilampauinya standar lingkungan hidup;
f. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
g. mengajukan permohonan izin Pemanfaatan Limbah B3 jika hasil uji coba memenuhi
persyaratan Pemanfaatan Limbah B3. 102
Penghentian Uji Coba
Jika:
a. uji coba gagal;
b. bermaksud menghentikan usaha dan/atau
kegiatan; atau
c. bermaksud mengubah penggunaan atau
memindahkan lokasi dan/atau fasilitas uji coba.
103
Pemanfaatan Sbg Produk Sesuai SNI
104
PENGOLAHAN LIMBAH B3
Pengolahan Limbah B3
1. Penghasil LB3
106
Pengolahan Limbah B3
107
107
Cara Pengolahan limbah B3
109
Kewajiban dalam Pelaksanaan Uji CobaPengolahan Limbah B3
a. emisi udara;
b. efisiensi pembakaran dengan nilai paling sedikit mencapai 99,99%
(tidak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan
kiln pada industri semen );
c. efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa principle organic
hazardous constituents (POHCs) dengan nilai paling sedikit mencapai
99,99% (tidak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3 dengan
karakteristik infeksius ).
111
Standar pelaksanaan Pengolahan Limbah B3 untuk
Pengolahan Limbah B3 yang dilakukan dengan cara
stabilisasi dan solidifikasi :
112
ALTERNATIF TEKNOLOGI pengolahan limbah B3
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH B3
KARAKTERISTIK LIMBAH
B3 Fisika-kimia Stabilisasi/solidifikasi Termal Biologi
Mudah meledak
Mudah terbakar
Bersifat reaktif
Beracun (uji TCLP & LD50)
Menyebabkan infeksi
Bersifat korosif
Limbah organik beracun
Limbah anorganik beracun
Sesuai
Tidak sesuai
113
Pengolahan Limbah B3 dengan Insinerator
Post-combustion Chamber
1200 oC for 2 seconds Fuel Burner
Double-Chamber
Pyrolytic Incinerator
Limbah B3
Heat Recovery
System Pyrolytic Chamber
800 - 900 oC
114
PENIMBUNAN LIMBAH B3
Penimbunan Limbah B3
1. Penghasil LB3
116
Definisi Penimbunan Limbah B3
Penimbunan Limbah B3 adalah kegiatan
menempatkan Limbah B3 pada fasilitas
penimbunan dengan maksud tidak membahayakan
kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
117
Ketentuan umum Penimbunan Limbah B3
• Wajib memiliki izin pengelolaan limbah B3 untuk penimbunan limbah B3
• Izin oleh Menteri
• Fasilitas Penimbunan : penimbusan akhir, sumur injeksi, penempatan
kembali di area bekas tambang (back filling), dump tailing dan/atau
fasilitas penimbunan limbah B3 lain sesuai perkembangan IPTEK,
• Dilakukan oleh penghasil atau jasa penimbun
• Penimbusan akhir (landfill ) terbagi dalam kategori I, II dan III.
• Kewajiban pelaporan
• Perubahan dan penghentian izin
• Kewajiban pemegang izin 118
118
Fasilitas Penimbunan Limbah B3
a. Penimbusan akhir;
b. Sumur injeksi;
c. Penempatan kembali di area bekas tambang;
d. dam tailing; dan/ atau
e. Fasilitas Penimbunan Limbah B3 lain sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
119
Fasilitas Penimbunan Limbah B3 berupa
penimbusan akhir terdiri atas fasilitas
penimbusan akhir :
a. kelas I;
b. kelas II; dan
c. kelas III.
120
Syarat Lokasi Penimbunan Limbah B3
a. bebas banjir;
b. permeabilitas tanah;
c. merupakan daerah yang secara geologis aman, stabil,
tidak rawan bencana, dan di luar kawasan lindung;
dan
d. tidak merupakan daerah resapan air tanah, terutama
yang digunakan untuk air minum.
121
Persyaratan Permeabilitas Tanah
Tidak berlaku untuk Penimbunan Limbah B3 yang
menggunakan fasilitas berupa:
a. sumur injeksi;
b. penempatan kembali di area bekas tambang;
c. dam tailing; dan/ atau
d. fasilitas Penimbunan Limbah B3 lain sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
122
Persyaratan Permeabilitas Tanah
Tidak berlaku untuk Penimbunan Limbah B3 yang
menggunakan fasilitas berupa:
a. sumur injeksi;
b. penempatan kembali di area bekas tambang;
c. dam tailing; dan/ atau
d. fasilitas Penimbunan Limbah B3 lain sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
123
HAZARDOUS WASTE
LANDFILL EQUIPMENT
LANJUTAN…
LANJUTAN…
DUMPING LIMBAH B3
DUMPING
• Setiap orang dilarang melakukan dumping (pembuangan) limbah B3
ke media lingkungan hidup tanpa persetujuan pemerintah pusat (Ayat
1 Pasal 391 PP No.22 Tahun 2021).
• Persetujuan tersebut berupa persetujuan teknis untuk kegiatan
dumping danmenjadi dasar dalam penerbitan persetujuan
lingkungan.
• Persetujuan Teknis untuk kegiatan dumping limbah B3 kemedia
lingkungan berupa tanah dan laut.
Lanjutan…