Anda di halaman 1dari 26

PENGELOLAAN

LIMBAH B3 & LimbahNonB3


Oleh:
Rolliyah

DIREKTORAT PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN NON B3


DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH, DAN B3
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
JAKARTA, 7 JuLI 2022
Definisi Limbah B3

adalah Sisa hasil usaha dan atau


Limbah
kegiatan

adalah Sisa suatu usaha dan atau


kegiatan yang mengandung bahan Limbah B3
berbahaya dan beracun (B3)”

adalah zat,energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,


konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun 2dak
langsung dapat mencemarkan dan/ atau merusak lingkungan hidup,
Bahan Berbahaya
dan/atau membahayakan lingkungan hidup manusia, kesehatan, dan Beracun (B3)
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain”
LIMBAH
Setiap Orang yang
menghasilkan Limbah wajib
melakukan pengelolaan
limbah yang dihasilkannya.

Limbah B3
pada daftar
Lampiran IX
Pengelolaan Limbah B3
•  Memerlukan
Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah
•  Pertek terintegrasi nonB3 Limbah nonB3 pada Limbah nonB3 dari
dengan •  Tidak memerlukan Lampiran XIV Pengecualian
Persetujuan Persetujuan Teknis (9 Jenis Limbah) yang Limbah B3
Lingkungan •  Standar pengelolaan semula Limbah B3 per Pelaku Usaha
tercantum dalam Spesifik Khusus) (Uji Karakteristik)
Persetujuan
Lingkungan/SK
Pengecualian Menteri
Berdasarkan Undang-undang Cipta Kerja,
Untuk Melindungi Kualitas Lingkungan Dan
Prinsip Mempermudah Kegiatan Berusaha
Perubahan

IZIN PLB3 PEMENUHAN


Diintegrasikan
Surat KOMITMEN
PERSETUJUAN PERIZINAN Kelayakan
Diganti : PERSETUJUAN
LINGKUNGAN BERUSAHA Operasional TEKNIS
Persetujuan Teknis,
dan
Persetujuan dari PENGAWASAN
Verifikasi /
Pemerintah Pusat
(untuk kegiatan Dumping )
Pembinaan

NON JASA/
PENGHASIL LB3
(KBLI mengikuti kegiatan induk)
PERSYARATAN
Persetujuan Teknis untuk kegiatan
PERMOHONAN penghasil LB3 mencakup: pengolahan;
PERSETUJUAN pemanfaatan; penimbunan; dan
TEKNIS dumping LB3.
Izin usaha di
JASA PLB3
(KBLI – Bidang usaha
Menteri LHK
pengolahan LB3)

*KBLI: Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia


PENGURANGAN LIMBAH B3

Pengurangan Limbah B3 dilakukan melalui:


pemilihan bahan baku dan/atau bahan penolong yang semula
SUBSTITUSI BAHAN, mengandung B3 digantikan dengan bahan baku dan/atau
bahan penolong yang tidak mengandung B3

MODIFIKASI PROSES, pemilihan dan penerapan proses produksi yang lebih efisien

MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
RAMAH LINGKUNGAN

Laporan mengenai pelaksanaan


Pengurangan Limbah B3. WAJIB
disampaikan secara tertulis
MENTERI
LHK
PENYIMPANAN LIMBAH B3
PRINSIP PERUBAHAN dari PP 101 / 2014 à PP 22 / 2021

Diintegrasikan ke dalam Jika terjadi perubahan


Penyimpanan -TPS Limbah B3 NIB atau dokumen karena pengembangan
TERINTEGRASI dengan lingkungan, dengan kegiatan à perubahan
memenuhi persyaratan dokumen lingkungan atau
Persetujuan Lingkungan & ketentuan teknis TPS disesuaikan dengan
LB3 yg ditetapkan peraturan

Pemohon yang belum memiliki fasilitas dan/atau melakukan uji coba


pemanfaatan/pengolahan Limbah B3, setelah mendapat Persetujuan
Teknis dilakukan prosedur/mekanisme verifikasi.

Jika verifikasi memenuhi diterbitkan Surat Persetujuan


Persetujuan Teknis Operasional (SLO) kegiatan.

Jika verifikasi tidak memenuhi diterbitkan surat


Persetujuan Teknis penghentian sementara
Masa Penyimpanan
´  90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah El3 dihasilkan, untuk Limbah 83
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per hari atau lebih;
B3 dan melakukan kegiatan
´  180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah 83 dihasilkan, untuk
Penyimpanan Limbah B3 wajib: Limbah E}3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per
hari unt-uk Limbah 83 kategori 1;
´  memenuhi standar dan/atau rincian
teknis Penyimpanan Limbah B3 dan ´  365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah 83 dihasilkan, untuk
Limbah 83 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per
persyaratan Lingkungan Hidup; hari untuk Limbah 83 kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber
spesifik umurn; atau
´  melakukan Penyimpanan Limbah B3
selama masa penyimpanan ´  365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah E}3 dihasilkan, untuk
Limbah 83 kategori 2 dari sumber spesifik khusus;
´  menyusun dan menvampaikan
laporan pelaksanaan kegiatan
Penyimpanan Limbah B3 ´  Dalam hal Penyimpanan Limbah B3 melampaui jangka waktu
penyimpanan, Penghasil limbah B3 wajib:
´  Melakukan pemanfaatan limbah B3, pengolahan limbah B3,
dan atau penimbunan limbah B3; dan atau
´  Menyerahkan limbah B3 kpada pihak lain: Pengumpul limbah B3,
PENYIMPANAN Pemanfaat limbah B3, Pengolah limbah B3, dan/atau Penimbun limbah
B3

LIMBAH B3 ´  Pihak lain tersebut wajib memiliki Perizinan Berusaha untuk


kegiatan bidang usaha Pengelolaan Limbah B3
Fasilitas Penyimpanan Limbah B3
LIMBAH B3 YANG DAPAT DISIMPAN
NO. FASILITAS KATEGORI 2
KATEGORI 1 SUMBER TIDAK
SPESIFIK UMUM SPESIFIK KHUSUS
SPESIFIK
1 bangunan R R R R
2 tangki dan/atau R R R T
kontainer
3 silo R R R R
4 penumpukan limbah T T T R
(waste pile)
5 waste impoundment T T T R
6 bentuk lainnya sesuai R R R R
dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan
teknologi
Standar waste impoundment Standar waste pile
Sistem pengumpulan
Liner dan pengambilan Tanggul atau Tanggul atau
ganda lindi (leachate) penghalang Liner ganda penghalang

Sistem pengumpulan dan


Sumur pengambilan lindi
pantau air (leachate) ganda
tanah

Penampang Melintang Penampang Melintang


Impoundment di Permukaan Fasilitas Penumpukan Limbah (waste pile)

Tangki Silo Penirisan (Drip Pad)


PENAMPANG
MELINTANG
TANGGUL TANGGUL
Pengemasan Limbah B3
!  Kemasan Limbah B3 wajib dilekati Label
Limbah B3 dan Simbol Limbah B3.
!  Pengemasan Limbah B3 dilakukan dengan !  Label Limbah B3 paling sedikit meliputi
menggunakan kemasan yang: keterangan mengenai:
²  terbuat dari bahan yang dapat mengemas ²  nama Limbah B3;
Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3 ²  identitas Penghasil Limbah B3;
yang akan disimpan; ²  tanggal dihasilkannya Limbah
²  mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap B3; dan
berada dalam kemasan; ²  tanggal Pengemasan Limbah
B3.
²  memiliki penutup yang kuat untuk mencegah !  Pemberian simbol label disesuaikan
terjadinya tumpahan saat dilakukan dengan karakteristik limbah B3
penyimpanan, pemindahan atau pengangkutan;
²  berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak
berkarat, atau tidak rusak.
PENGUMPULAN LIMBAH B3

Pengumpul limbah B3 wajib memiliki:


1.  Persetujuan Lingkungan
!  Pengumpulan Limbah B3 dilakukan dengan:
2.  Perizinan Berusaha untuk kegiatan bidang
²  segregasi Limbah B3;
usaha Pengelolaan Limbah B3 ²  Penyimpanan Limbah B3; dan

!  Segregasi Limbah B3 dilakukan sesuai dengan:


Pengumpul Limbah B3 DILARANG:
²  nama Limbah B3 sebagaimana tercantum dalam
²  Melakukan pemanfaatan limbah B3 dan/atau Lampiran IX PP 22/2021; dan
pengolahan limbah B3
²  karakteristik Limbah B3.
²  menyerahkan limbah B3 yang dikumpulkannya
kepada pengumpul limbah B3 lainnya !  Penyimpanan Limbah B3 dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan Penyimpanan Limbah B3.
²  melakukan pencampuran limbah B3
PENGANGKUTAN LIMBAH B3

ü  Pengangkutan Limbah B3 wajib dilakukan dengan


menggunakan alat angkut yang tertutup untuk Limbah B3 kategori 1.
ü  Pengangkutan Limbah B3 dapat dilakukan dengan menggunakan alat angkut
yang terbuka untuk Limbah B3 kategori 2.
ü  Pengangkutan Limbah B3 wajib memiliki:
²  rekomendasi Pengangkutan Limbah B3; dan
²  Perizinan Berusaha di bidang Pengangkutan Limbah B3.

ü  Pengangkutan Limbah B3 wajib disertai dengan manifes Pengangkutan Limbah B3 à FESTRONIK


ü  Pengangkut Limbah B3 wajib dilakukan oleh badan usaha berbadan hukum (PT, Koperasi, Yayasan) à tidak
termasuk CV, NV, UD. à cirinya terdaftar sebagai badan hukum di Kementerian Hukum dan HAM
PEMANFAATAN LIMBAH B3
Pemanfaatan Limbah B3 meliputi:
Pertimbangan
´  Ketersediaan teknologi
•  Pemanfaatan limbah B3 sebagai substitusi bahan baku;
´  Standar produk
•  Pemanfaatan limbah B3 sebagai substitusi sumber energi;
•  Pemanfaatan limbah B3 sebagai bahan baku; dan ´  Standar Lingkungan Hidup
•  Pemanfaatan limbah B3 sesuai dengan perkembangan atau Baku Mutu Lingkungan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Hidup

ü  Untuk melakukan pemanfaatan Limbah B3 setiap orang


yang menghasilkan limbah B3 wajib memiliki:
Filosofi
²  Persetujuan Lingkungan; dan Memberikan manfaat secara
ekonomi dan lingkungan
²  Perizinan Berusaha
ü  Jika tidak mampu melakukan sendiri: Tidak mengalihkan dampak
²  Pemanfaatan limbah B3 diserahkan kepada Pemanfaat (transfer of impact)
yang memiliki Persetujuan Lingkungan dan Perizinan Mengutamakan prinsip kehatian-
Berusaha di bidang usaha Pengelolaan Limbah B3; dan/ hatian (precaution)
atau
²  Ekspor limbah B3
PENGOLAHAN LIMBAH B3
ü  Untuk melakukan pengolahan Limbah B3 setiap
!  Pengolahan Limbah B3 dilakukan dengan cara: orang yang menghasilkan limbah B3 wajib
² termal; memiliki:
²  Persetujuan Lingkungan; dan
² stabilisasi dan solidifikasi; dan/atau
²  Perizinan Berusaha
² cara lain sesuai perkembangan teknologi. ü  Jika tidak mampu melakukan sendiri:
²  Pengolahan limbah B3 diserahkan kepada Pengolah
! Dilakukan dengan perCmbangan:
yang memiliki Persetujuan Lingkungan dan Perizinan
² ketersediaan teknologi; dan Berusaha di bidang usaha Pengelolaan Limbah B3;
² baku mutu atau standar lingkungan hidup dan atau
²  Ekspor limbah B3
u  Standar pelaksanaan Pengolahan Limbah B3 yang dilakukan dengan cara termal melipuC standar:
² emisi udara;
² efisiensi pembakaran dengan nilai paling sedikit mencapai 99,99%); dan
² efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa Principle Organic Hazardous Cons2tuents (POHCs) dengan nilai paling sedikit mencapai 99,99%
u  Standar efisiensi pembakaran Cdak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan kiln pada industri semen.
u  Standar efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa Principle Organic Hazardous
Cons2tuents Cdak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3 dengan karakterisCk infeksius.
u  Standar efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa POHCs Cdak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3:
²  berupa Polychlorinated Biphenyls (PCBs); dan yang berpotensi menghasillkan Polychlorinated Dibenzofurans; danPolychlorinated Dibenzo-p-dioxins.
PENIMBUNAN LIMBAH B3
Penimbunan Limbah B3 dapat dilakukan pada fasilitas berupa:
a.  penimbusan akhir (Landfill);
ü  Untuk melakukan pengolahan Limbah B3
b.  sumur injeksi;
c.  penempatan kembali di area bekas tambang ( Back filling);
setiap orang yang menghasilkan limbah
d.  dam tailing; dan/atau B3 wajib memiliki:
e.  sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. ²  Persetujuan Lingkungan; dan
²  Perizinan Berusaha
ü  Jika tidak mampu melakukan sendiri:
PRINSIP PERUBAHAN dari PP 101/2014 à PP 22/2021 ²  Pengolahan limbah B3 diserahkan
´  Khusus fasilitas Penimbusan Akhir (Landfill), verifikasi dilakukan melalui 3 kepada Pengolah yang memiliki
tahapan: Persetujuan Lingkungan dan Perizinan
1.  Penentuan lokasi (syarat permeabilitas tanah sesuai dengan kelas Landfill);
Berusaha di bidang usaha Pengelolaan
2.  Pembangunan fasilitas Penimbusan Akhir (sesuai dengan kelas Landfill); dan
3.  Operasional Penimbunan (tes kebocoran/leak inspecCon). Limbah B3
Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 ´  Setiap Orang yang menghasilkan limbah B3
yang telah memperoleh Persetuiuan Teknis yang telah memperoleh penetapan
Pengelolaan L,imbah B3 untuk kegiatan penghentian kegiatan wajib melaksanakan
Penimbunan Limbah B3 wajib memiliki Pemantauan Lingkungan Hidup pada
penetapan penghentian kegiatan jika bekas lokasi dan/atau fasilitas Penimbunan
bermaksud: Lımbah B3, yang meliputi:
´  menghentikan Usaha dan/atau a.  pemantauan terhadap potensi
Kegiatan; kebocoran, pelindian, dan/atau
kegagalan fasilitas Penimbunan Limbah
´  mengubah penggunaan atau
B3;
memindahkan lokasi dan/atau fasilitas
Penimbunan Limbah B3: atau b.  pemantauan kualitas Lingkungan Hidup
di sekitar lokasi fasilitas Penimbunan
´  melakukan penutupan lasilitas
Limbah B3; dan
penimbunan Limbah B3 karena fasilitas
Penimbunan Limbah B3 telah penuh. c.  pelaporan hasil pemantauan secara
berkala.
DUMPING LIMBAH B3
PRINSIP PERUBAHAN dari PP 101 / 2014 à
PP 22 / 2021
1). Limbah B3 yang dapat dilakukan Dumping (Pembuangan)
ke laut berupa:
´  Dumping hanya bisa dilakukan oleh a. tailing dari kegiatan pengolahan hasil pertambangan;
Penghasil Limbah B3. b. serbuk bor dari hasil pemboran Usaha dan/atau Kegiatan
´  Dumping membutuhkan Persetujuan eksplorasi dan/atau eksploitasi di laut menggunakan
lumpur bor berbahan dasar sintetis (synthetic-based
dari Pemerintah Pusat. (bukan
mud), dan
Persetujuan Teknis, sesuai Pasal 22 c. serbuk; bor dan lumpur bor dari hasil pemboran Usaha
angka 21 UUCK yang mengubah dan/atau Kegiatan eksplorasi dan/atau eksploitasi di laut
Pasal 61 UU 32/2009). menggunakan lumpur bor berbahan dasar air (water-
based mud)
Persetujuan Teknis diberikan untuk kegiatan 2). Limbah B3 tersebut wajib dilakukan netralisasi atau
Dumping (Pembuangan) Limbah 83 ke penurunan kadar racun sebelum dilakukan
media Lingkungan Hidup berupa: Dumping(Pembuangan) ke laut.
a. Tanah; dan
b. Laut
PENGELOLAAN LIMBAH Non-B3
Pengelolaan Limbah nonB3

Pengelolaan Limbah nonB3 dilakukan terhadap :


termuat dalam daftar Limbah nonB3 yang Sesuai persyaratan teknis
ü  Limbah nonB3 TERDAFTAR tercantum dalam Lampiran XIV Pengelolaan Limbah nonB3

Limbah B3 yang dikecualikan dari Limbah B3 Sesuai yang tertuang dalam


ü  Limbah nonB3 KHUSUS berdasarkan penetapan pengecualian dari penetapan pengecualian
Limbah B30
Pengelolaan Limbah B3 dari sumber spesifik

Rincian pengelolaan Limbah nonB3


Dalam hal pelaksanaan yang termuat dalam Persetujuan
Usaha dan/atau Kegiatan
menghasilkan Limbah nonB3 Lingkungan :
baru yang tidak termuat a.  identitas Limbah nonB3;
dalam Persetujuan
b.  bentuk Limbah nonB3;
Lingkungan, penghasil
Limbah nonB3 melakukan c.  sumber Limbah nonB3;
perubahan Persetujuan d.  jumlah Limbah nonB3 yang dihasilkan setiap bulan; dan
Lingkungan e.  jenis pengelolaan Limbah nonB3.
Pengelolaan limbah Non B3

Pengelolaan 1.  pengurangan Limbah nonB3; DILARANG melakukan


Limbah 2.  penyimpanan Limbah nonB3; a.  Dumping (pembuangan)
3.  pemanfaatan Limbah nonB3; Limbah nonB3 tanpa Persetujuan
nonB3
MELIPUTI : 4.  penimbunan Limbah nonB3; dari Pemerintah Pusat;
terhadap 5.  perpindahan lintas batas Limbah b.  pembakaran secara terbuka
Limbah nonB3; (open burning);
nonB3 6.  Penanggulangan Pencemaran c.  pencampuran Limbah nonB3
terdaftar Lingkungan Hidup dan/atau dengan Limbah B3; dan
Kerusakan Lingkungan Hidup d.  melakukan penimbunan Limbah
dan pemulihan fungsi nonB3 di fasilitas tempat
Lingkungan Hidup; dan pemrosesan akhir.
7.  pelaporan.

Setiap Orang yang menghasilkan Limbah nonB3, yang melakukan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/
atau Perusakan Lingkungan Hidup wajib melaksanakan:
Ø  Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup; dan
Ø  pemulihan fungsi Lingkungan Hidup.
PENGELOLAAN LIMBAH NON B3
PENGHASIL

Pengajuan
PL
Pengajuan Uji AMDAL atau UKL-UPL,
kepada Menteri, Gubernur, atau Bupati/
Walikota sesuai kewenangan penerbitan
Terbit Perizinan Berusaha
Perizinan Berusaha sesuai sektor
oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/
(Salah satunya menguji Rincian Walikota sesuai kewenangan
Pengelolaan Limbah nonB3:
penerbitan Perizinan Berusaha
1.  Pengurangan Limbah nonB3
sesuai sektor (Lihat RPP NSPK)
2.  Penyimpanan Limbah nonB3
3.  Pemanfaatan Limbah nonB3
OSS 4.  Penimbunan Limbah nonB3

Terbit Persetujuan Lingkungan


oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/
Walikota sesuai kewenangan
penerbitan Perizinan Berusaha sesuai
sektor (Lihat RPP NSPK)

Penghasil
Limbah B3
Kode Jenis Limbah Sumber Limbah nonB3
Limbah nonB3

N101 Slag Besi/Baja Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
(Steel Slag)

Daftar

Limbah
N102 Slag nikel (slag Proses peleburan bijih nikel, yang menggunakan
nickel) teknologi selain teknologi inducFon furnace atau kupola.

nonB3 N103 Mill scale Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
(Lampiran XIV) dengan menggunakan teknologi selain teknologi
inducFon furnace/kupola
N104 Debu EAF Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
dengan menggunakan teknologi electric arc furnace
(EAF)
N105 PS ball Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
dengan menggunakan teknologi selain teknologi
inducFon furnace atau kupola.
N106 Fly ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas
pembangkitan listrik tenaga uap PLTU, atau dari kegiatan
lain yang menggunakan teknologi selain stoker Boiler

N107 BoTom ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas PLTU, atau
dari kegiatan lain yang menggunakan teknologi selain
stoker Boiler
N108 Spent bleaching Proses industri oleochemical dan/atau pengolahan
earth minyak hewani atau nabaF yang menghasilkan SBE hasil
ekstraksi dengan kandungan minyak di bawah 3 %

N109 Pasir foundry (sand Proses casFng logam dengan penggunaan pelarut
foundry) dengan FFk nyala diatas 600C
PELAPORAN ELEKTRONIK
PENGELOLAAN LIMBAH B3 “SIRAJA”

●  Data profil perusahaan


●  Data izin pengelolaan limbah B3 (yang dimiliki dan
pihak ketiga)
●  Data kontrak kerjasama dengan pihak ketiga
pengelola limbah B3
●  Data legalitas pengangkutan limbah B3
●  Data Limbah B3 (log book limbah B3, neraca)
●  Ketentuan Teknis
WAJIB MENYAMPAIKAN PELAPORAN

PENGANGKUT

PENGUMPUL
PEMANFAAT

PENGHASIL
PENGOLAH

PENGURANGAN
PLB3
PENIMBUN

KRITERIA PROPER ASPEK PENGELOAAN LIMBAH B3

Pendataan dan Pelaporan Kegiatan Status Perizinan


Pelaksanaan Kompetensi
Kodefikasi Limbah Pengelolaan Limbah Pengelolaan
B3 Ketentuan Izin Personil
B3 Limbah B3

01 02 03 04 05

Pengelolaan Limbah B3 Sistem tanggap


Open Dumping / Pemulihan Fungsi Jumlah Presentase oleh Pihak Penghasil
Kepada Pihak ke-3
Darurat Pengelolaan
Open burning Lingkungan Hidup Limbah B3 dikelola
Pengelola Lanjut Limbah B3

06 07 08 09 10
LANJUTAN APLIKASI SIRAJA

Anda mungkin juga menyukai