Anda di halaman 1dari 46

PENGELOLAAN LIMBAH

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DAN


LIMBAH NON B3

Ir. Achmad Gunawan Widjaksono, MAS, IPU


DIREKTUR VERIFIKASI PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
2021
UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
Memperpendek birokrasi perizinan, dan memperkuat
penegakan hukum, tanpa mengurangi tujuan dan fungsinya

(Integrasi Izin Lingkungan ke dalam Perizinan Berusaha)

PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH


NOMOR 5 TAHUN 2021 NOMOR 22 TAHUN 2021
Tentang Penyelenggaraan Perizinan Tentang Penyelenggaraan dan
Berusaha Berbasis Risiko Perlindungan Lingkungan Hidup

MELINDUNGI KUALITAS LINGKUNGAN DAN MEMPERMUDAH KEGIATAN BERUSAHA


PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 22 TAHUN 2021
TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (P3LH)

Bab VII. Pengelolaan Limbah B3 dan


Pengelolaan Limbah nonB3
Ruang Lingkup a. Penetapan Limbah B3;
PENYELENGGARA b. Pengurangan Limbah B3;
AN Pengelolaan c. Penyimpanan Limbah B3;
d. Pengumpulan Limbah B3;
Limbah B3 e. Pengangkutan Limbah B3;
(Pasal 274 – 449) f. Pemanfaatan Limbah B3; PERSETUJU
AN TEKNIS
g. Pengolahan Limbah B3; DAN SLO
h. Penimbunan Limbah B3;
i. Dumping (Pembuangan) Limbah B3;
j. Pengecualian Limbah B3;
k. Perpindahan lintas batas Limbah B3;
l. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup dan Pemulihan Fungsi Lingkungan
Hidup;
m. Sistem Tanggap Darurat dalam Pengelolaan Limbah B3; dan
n. Pembiayaan.
Peraturan MENLHK No 3 Tahun 2021 Peraturan MENLHK No 4 Tahun 2021 Peraturan MENLHK No 6 Tahun 2021
PENYIMPANAN LIMBAH B3

Selama ini
Tidak ada lagi
Kewenangan izin
izin TPS LB3 TPS LB3 ada di
berdiri sendiri Kab/Kota

Rincian Teknis
PENYIMPANAN LB3 : Cukup dengan
✓ Terintergrasi ke dalam NIB memenuhi
bagi Penghasil LB3 dari persyaratan &
ketentuan teknis
usaha/kegiatan wajib SPPL;
TPS LB3 yg
✓ atau dimuat dalam PL bagi ditetapkan
Penghasil LB3 dari
usaha/kegiatan wajib Amdal
atau UKL/UPL atau Instansi Bila terjadi Perubahan Dokumen
Pemerintah perubahan karena Amdal, UKL-UPL, atau
pengembangan disesuaikan dengan
kegiatan peraturan
ALUR UMUM PERMOHONAN PERIZINAN
BERUSAHA PENGELOLAAN LIMBAH B3

PEMOHON
MENGAJUKAN PERSETUJUAN PERSETUJUAN
PERIZINAN
LEMBAGA OSS
LINGKUNGAN TEKNIS PLB3
BERUSAHA PLB3

Pembangunan Fasilitasn
dan/atau Uji Coba

PERIZINAN SURAT KELAYAKAN


BERUSAHA OPERASI
PERMOHONAN DAN PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS DAN
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL

Persetujuan Teknis (Pertek) dan CARA PENGAJUAN PERTEK


Surat Kelayakan Operasional (SLO) WAJIB dimiliki oleh :
Bersamaan
KEGIATAN PERTE SLO KEWENANGAN dengan PL
K (PEJABAT 1. Wajib
PENERBITAN) AMDAL
Pengajuan
PENGUMPULAN LB3 ✔ ✔ Menteri, Gubernur, sendiri
Bupati, Walikota
PEMANFAATAN LB3 ✔ ✔ Menteri Diajukan
2. Wajib
PENGOLAHAN LB3 ✔ ✔ Menteri UKL-UPL sebelum
Pangajuan PL
PROSES PENERBITAN
PERTEK
PEJABAT PEMERIKSAAN DOKUMEN (2 hari kerja)
PEMOHON
PENERBIT
PERUBAHAN PERTEK dapat
VERIFIKASI (7 hari kerja)
dilakukan :
Dilengkapi persyaratan teknis &
✓ Sebelum terbitnya Pertek atau
kelengkapan dokumen lainnya
PENERBITAN PERTEK (7 hari kerja) ✓ Sesudah terbitnya Pertek
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO)

Sebagai dasar dimulainya OPERASIONAL PLB3


SLO
Sebagai dasar dimulainya PENGAWASAN terhadap PLB3

PROSES PENERBITAN SLO


LAPORAN PENJELASAN
PEMBANGUNAN FASILITAS VERIFIKASI
(10 hari kerja)
PELAKU USAHA LAPORAN UJI COBA PLB3

PERSETUJUAN LINGKUNGAN PENERBITAN


SLO PLB3
(7 hari kerja)
Pengajuan Permohonan PERTEK Pengelolaan Limbah B3
melalui: www.ptsp.menlhk.go.id
REGISTRASI

Pilih
Layanan: Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3
Sub Layanan: Pemanfaatan Limbah B3
UPLOAD PERSYARATAN SESUAI YANG TERCANTUM DI FRONT PTSP KLHK

Format surat permohonan dan


Kajian Teknis tercantum pada
lampiran XXIV dan XXV Permen
LHK No. 6 Tahun 2021

Tutorial melalui https://www.youtube.com/watch?v=IpwM1GMNwew


Jenis Limbah yang dapat dilakukan
Dumping (Pembuangan) ke Laut
1. Tailing dari kegiatan pengolahan hasil pertambangan; dan
2. serbuk bor dari hasil pengeboran Usaha dan/atau Kegiatan
eksplorasi dan/atau eksploitasi di laut menggunakan Lumpur Bor
berbahan dasar sintetis (synthetic based mud);
3. serbuk bor dan lumpur bor dari hasil pengeboran Usaha dan/atau
Kegiatan eksplorasi dan/atau eksploitasi di laut menggunakan
Lumpur Bor berbahan dasar air (water based mud).

Lumpur Bor Serbuk Bor Tailing


Ketentuan Persetujuan Kegiatan Dumping (Pembuangan) Limbah ke Laut

Persetujuan dari
Wajib memiliki Pemerintah berupa
Persetujuan dari Persetujuan Teknis
Pemerintah Pusat untuk kegiatan
Dumping
(Pembuangan)

* Pengajuan permohonan Persetujuan dilakukan oleh


Setiap Orang yang melakukan Dumping
(Pembuangan) Limbah ke laut yang merupakan pihak
yang pertama kali menghasilkan Limbah melalui Persetujuan Teknis
PTSP Online. menjadi dasar
dalam penerbitan
Persetujuan
Lingkungan
PENGELOLAAN LIMBAH NONB3 DAN
PENETAPAN STATUS LIMBAH
PENETAPAN STATUS LIMBAH BAGI LIMBAH B3 YANG AKAN
DIKECUALIKAN DARI PLB3
(PASAL 19 – 48)

▪ Pengecualian Limbah B3 dapat dilakukan terhadap limbah B3 dari sumber


spesifik sebagimana yang tercantum didalam Lampiran IX PP 22/2021, yaitu
Limbah B3 dari Sumber Spesifik Umum dalam Tabel 3 dan Limbah B3 dari
Sumber Spesifik Khusus dalam Tabel 4

▪ Limbah B3 tertentu meliputi: fly ash, bottom ash dan spent bleaching earth
(SBE) pada Tabel 4 Lampiran IX PP 22/2021

▪ Harus memenuhi ketentuan:


a) berasal dari proses produksi yang bersifat tetap dan konsisten;
b) menggunakan bahan baku dan/atau bahan penolong yang bersifat tetap
dan konsisten; dan
c) limbah B3 yang dihasilkan bersifat tetap dan konsisten.
PROSEDUR
P E N G E C UA L I A N L I M BA H B 3
Validasi
Persetujuan
PENGELOLAAN LIMBAH nonB3
Kelengkapan PROSEDUR 1
dokumen KA
Pengecualian Limbah Pemohon melakukan
1 dari Pengelolaan
Evaluasi Tim Ahli
uji karakteristik
Limbah B3
Limbah B3 (umum) (berdasarkan KA)
Tahap 1 KERANGKA ACUAN ( Lampiran IV)
a. Profil Pemohon Tahap 2
Permohonan berupa a. Sertifikat hasil uji
b. Tujuan pengecualian
Kerangka Acuan (KA) c. Dekripsi proses produksi karakteristik
d. Rencana Sampling (metode dan b. Dokumen Sistem Kontrol
Permohonan Mutu dan Jaminan Mutu
lab yang digunakan
Pengecualian e. Salinan sertifikat akreditasi lab c. Dokumentasi Sampling
Limbah B3 f. Rencana pengelolaan sebagai
limbah non B3
Tabel 3 dan 4
(PP 22/2021)
Rekomendasi
Validasi PROSEDUR 2
Kelengkapan Tim Ahli
Pengecualian Limbah dokumen Evaluasi Tim Ahli
dari Pengelolaan Limbah B3
2 Limbah B3 (tertentu) SK Menteri
Dokumen Pengecualian yang berisi:
a. Profil Perusahaan Dikelola sebagai
b. Tujuan pengecualian limbah Non B3 Khusus
c. Dekripsi proses produksi sesuai rencana
d. Rencana pengelolaan sebagai limbah non B3 yang disampaikan
Permohonan e. Sertifikat hasil uji karakteristik
berisi: f. Dokumen Sistem Kontrol Mutu dan Jaminan Mutu
g. Dokumentasi Sampling
h. Laporan Hasil Uji Karakteristik (Lampiran V )
UJI KARAKTERISTIK LIMBAH B3 DAN LABORATORIUM
PENGELOLAAN LIMBAH nonB3

Tujuan pelaksanaan uji karakteristik untuk Pengecualian :


▪ Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dari sumber spesifik dapat
mengecualikan limbah B3 tersebut dari Pengelolaan Limbah B3 dan wajib
melaksanakan uji karakteristik Limbah
▪ setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dari sumber spesifik wajib
menggunakan laboratorium yang terakreditasi untuk masing-masing uji.
▪ dalam hal belum terdapat laboratorium yang terakreditasi, uji
karakteristik dilakukan dengan menggunakan laboratorium yang
menerapkan prosedur yang telah memenuhi SNI mengenai tatacara
berlaboratorium yang baik. Tahapan Uji karakteristik Limbah B3 :
a. pengambilan contoh uji; dan
b. pelaksanaan uji karakteristik Limbah B3
PENGELOLAAN LIMBAH nonB3
METODE PENGAMBILAN CONTOH UJI LIMBAH

Sample Metoda Uji


untuk pengambilan Standar Nasional Indonesia Nomor: SNI 6989.59:2008,
contoh uji Air dan air Limbah - Bagian 59: Metoda Pengambilan
Limbah B3 cair Contoh Air Limbah.

untuk Standar Nasional Indonesia Nomor: SNI 8520: Cara Pengambilan


pengambilan contoh uji Contoh Uji Limbah Padat B3, untuk pengambilan contoh uji Limbah
Limbah B3 padat B3 padat.
PENGELOLAAN LIMBAH nonB3 METODE UJI KARAKTERISTIK …(1)

Uji Karakteristik Metoda Uji


Mudah Meledak Evaluating Explosive Reactivity of Explosive-Contaminated Solid Waste
Substances-Report of Investigations 9217, Bureau of Mines, United States
Department of The Interior
Mudah Menyala a. SNI 7184.3:2011. Karakteristik Limbah B3 – Bagian 3: Cara Uji Titik Nyala
Dalam Limbah Cair dan Semi Padat
b. Metode 1030 – US-EPA : Ignitability of Solids
Reaktif a. Metode 1040 – US-EPA : Test Method for Oxidizing solids
b. Metode 1050 – US-EPA : Test Method For Determine Substances likely to
Spontaneously Combust
Infeksius Examination of water and wastewater – American Public Health Association –
American Water Works Association (APHA-AWWA) 9260, 9510, atau 9610

Korosif a. SNI 06-6989.11:2004, untuk Limbah B3 cair


b. 9045D – US-EPA, untuk Limbah B3 padat
c. 404 : Organization for economic cooperation and development (OECD)
acute dermal irritation/ corrotion
METODE UJI KARAKTERISTIK …(2)
PENGELOLAAN LIMBAH nonB3

Uji Karakteristik Metoda Uji


Beracun
- TCLP 1311 – US-EPA: Toxicity Characteristic Leaching Procedur
- LD50 425 : OECD Guideline for testing of chemicals, acute oral toxicity – up and
down procedure
- Total Konsentrasi metode uji 1311–United States Environmental Protection Agency (US-EPA):
Logam Berat Toxicity Characteristic Leaching Procedure

- Sub Kronis Acuan normatif : OECD Guideline for testing of chemicals : Repeated Dose
90-day Oral Toxicity Study in Rodent, Adopyted 21st September 1998,
France.

20
Evaluasi KA oleh Tim Ahli Limbah B3
(pasal 24)

1. Melakukan identifikasi dan analisis data dan informasi


2. Memberikan saran, pendapat, dan tanggapan berupa:
a. kesesuaian proses produksi
b. ketepatan metode pengambilan contoh uji
c. ketepatan metode uji karakteristik
d. rencana pengelolaan lanjutan yang tepat
e. pertimbangan sesuai kaidah ilmu pengetahuan
f. kelayakan Limbah B3 tertentu untuk dikecualikan dari Pengelolaan Limbah B3
(berdasarkan kajian resiko terhadap Kesehatan)
3. Menentukan jenis uji karakteristik limbah B3 yang harus dilakukan
dan laboratorium yang melakukan uji
Evaluasi Laporan Hasil Uji Karakteristik
oleh Tim Ahli Limbah B3
(pasal 28)

Evaluasi dilaksanakan melalui identifikasi dan analisis terhadap:


a. ketepatan penerapan metode dan kesahihan hasil pengambilan contoh uji
b. ketepatan penerapan metode dan kesahihan hasil uji karakteristik limbah B3
c. dokumen Sistem Kontrol Mutu dan Jaminan Mutu
d. salinan sertifikat hasil uji karakteristik
e. dokumentasi pengambilan contoh uji dan pelaksanaan uji
f. rencana pengelolaan lanjutan yang tepat setelah limbah B3 dikecualikan

▪ Setiap hasil pertemuan evaluasi Tim Ahli disusun dalam bentuk risalah.
▪ Risalah ditandatangani oleh pimpinan rapat, anggota Tim Ahli yang hadir,
dan pemohon atau wakilnya.
▪ Risalah menjadi dasar penyusunan rekomendasi Tim Ahli.
Penetapan Limbah B3 sebagai Produk Samping
(Pasal 39 – 44)
Produk Samping adalah produk sekunder yang dihasilkan dari suatu proses industri yang
terintegrasi dengan proses yang menghasilkan produk utama bersifat pasti, dapat digunakan secara
langsung tanpa proses lebih lanjut dan memenuhi syarat dan/atau standar produk.
Permohonan penetapan limbah B3 dari sumber spesifik sebagai produk samping diajukan secara
tertulis kepada Menteri dan dilengkapi dengan persyaratan yang meliputi:
a. Identitas pemohon;
b. Profil usaha dan/atau kegiatan;
c. Nama dan kode limbah B3;
d. Bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi yang
menghasilkan limbah B3;
e. Proses produksi yang menghasilkan limbah B3 yang diajukan untuk ditetapkan sebagai
produk samping;
f. Nama produk samping; dan
g. Sertifikat standar produk yang dipenuhi yang ditetapkan oleh menteri/kepala lembaga
pemerintah nonkementerian yang membidangi usaha dan/atau kegiatan.
Penetapan Limbah B3 sebagai Produk Samping
(Pasal 39 – 44)
▪ Permohonan Penetapan Limbah B3 sebagai produk samping dilakukan evaluasi oleh Tim Ahli,
terhadap:
a. Bahan baku dan/atau bahan p[enolong yang digunakan dalam proses industry
b. Proses produksi yang menghasilkan limbah B3 yang akan diajukan sebagai produk samping
c. Nama produk samping yang diajukan
d. Sertifikat standar produk yang dipenuhi Rekomendasi Tim Ahli kepada menteri, Penetapan
oleh Menteri.
▪ Setiap Orang yang melakukan Pemanfaatan Limbah B3 yang telah ditetapkan sebagai Produk
Samping, dikecualikan dari kewajiban memiliki Persetujuan Teknis Limbah B3 untuk kegiatan
Pemanfaatan Limbah B3.
▪ Menteri menugaskan Direktur Jenderal untuk memberikan rekomendasi penerbitan Nomor
Pendaftaran Barang/Produk Samping sebagai produk, kepada menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dibidang perdagangan.
PELAPORAN DAN PEMANTAUAN
1. Penghasil Limbah B3 wajib menyampaikan laporan tertulis kepada Menteri
mengenai neraca massa dan kegiatan pengelolaan lanjutan terhadap Limbah
B3 yang dikecualikan dari Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah B3 yang
ditetapkan sebagai produk samping yang disampaikan paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 6 bulan
2. Dirjen melakukan pemantauan terhadap pemenuhan persyaratan dan
kewajiban yang tercantum dalam ketetapan status limbah
3. Menteri dapat mencabut ketetapan pengecualian Limbah B3 dari
Pengelolaan Limbah B3 dan ketetapan Limbah B3 sebagai produk samping
apabila :
a. pemegang ketetapan tidak dapat memenuhi persyaratan dan kewajiban
yang termuat dalam penetapan;
b. terdapat perubahan karakteristik limbah yang dihasilkan; dan/atau
c. terdapat perubahan bahan baku dan/atau bahan penolong
TIM AHLI LIMBAH B3
PASAL 9
Menteri membentuk Tim Ahli, terdiri atas:
a. ketua;
b. sekretaris; dan
c. anggota.
PASAL 10
• Ketua Tim Ahli dijabat oleh Direktur Jenderal PSLB3
• Ketua bertugas untuk mengoordinasikan kerja Tim Ahli.
PASAL 11
▪ Sekretaris Tim Ahli dijabat oleh pimpinan tinggi pratama yang bertanggung jawab di bidang verifikasi
pengelolaan Limbah B3
▪ Membantu tugas ketuan dlam mengkoordinasikan kerja Tim Ahli dan urusan administrasi
▪ Sekretaris dibantu oleh sekretariat Tim Ahli yang pelaksananya berasal dari unit kerja yang bertanggung
jawab di bidang pengelolaan Limbah B3 dan Limbah nonB3
PASAL 12
Anggota Tim Ahli meliputi ahli di bidang:
a. Toksikologi;
b. kesehatan manusia;
c. proses industri;
d. kimia;
e. biologi; dan
f. pakar lain yang ditentukan oleh Menteri.
g. Dalam hal diperlukan, Menteri dapat melibatkan kementerian/lembaga non pemerintah terkait
TIM AHLI LIMBAH B3

▪ Tim Ahli Limbah B3 telah ditetapkan berdasarkan Surat


Keputusan Menteri LHK Nomor:
57/Menlhk/PSLB3/Kum.3/1/2020.

▪ Surat Keputusan ini telah ditetapkan pada tanggal 23


Januari 2020 dengan masa berlaku 2 tahun

▪ Susunan tim ahli limbah B3 adalah 11 orang terdiri dari


Ketua, Sekretaris dan 9 orang anggota (terdiri dari 5
orang Profesor dan 4 orang Doktor dengan bidang ilmu
masing-masing)
SK PENETAPAN LIMBAH YANG TELAH
DITERBITKAN

1. SK.883/MENLHK/SETJEN/PLB.3/10/2019, tanggal 18 Oktober 2019 Tentang Penetapan


Limbah B3 Fly ash dari PLTU pada PT. PJB-UP Paiton 1 dan 2 sebagai produk samping.
2. SK.155/Menlhk/Setjen/PLB.3/4/2021 tanggal 16 April 2021 Tentang Penetapan
pengecualian limbah Telur Ayam Berembrio sisa produksi Vaksin hasil Kegiatan industri
produksi Vaksin Veterinary pada PT. Caprifarmindo laboratories dari pengelolaan
Limbah B3.
3. SK.238/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2021, tanggal 19 Mei 2021 Tentang Penetapan
Pengecualian Limbah Gipsum hasil kegiatan industri pupuk dan bahan kimia pada PT.
Petrokimia Gresik dari Pengelolaan Limbah B3.
4. SK.792/MENLHK/SETJEN/PLB.3/9/2021, tanggal 17 September 2021 Tentang
Pengelolaan Limbah Fly Ash dan bahan bakar alternatif lainnya sebagai Limbah nonB3
Khusus pada PT. RAPP di lokasi Kawasan Riau Komplek.
PENGELOLAAN LIMBAH NONB3
▪ Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah nonB3 adalah sisa
Pengelolaan Limbah nonB3

suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak menunjukkan karakteristik Limbah B3.
▪ Pengelolaan Limbah nonB3 :
✓ Pengaturan dalam PP 22 Tahun 2021: BAB VII (Pasal 450 s.d. Pasal 470)
✓ Pengaturan dalam Permen LHK tentang Pengelolaan Limbah nonB3 amanat dari Pasal 470
✓ Rincian penyelenggaraan pengelolaan limbah nonB3 harus tercantum dalam Persetujuan
Lingkungan
✓ Menjamin Perlindungan Lingkungan Hidup dan memberikan kepastian hukum
MEKANISME PENGELOLAAN LIMBAH NONB3

Pengelolaan
Persetujuan Limbah nonB3
Lingkungan
KETENTUAN UMUM
L IMBAH B 3 DA N L IMBAH NON B 3 B ER DASARKAN PP 2 2 TA HUN 2 0 2 1
Pengelolaan Limbah nonB3

LIMBAH

LIMBAH B3 LIMBAH nonB3

Tercantum pada
lampiran IX Peraturan LIMBAH nonB3 Terdaftar LIMBAH nonB3 Khusus
Pemerintah Nomor 22
Tahun 2021 Limbah nonB3 Terdaftar : Limbah nonB3 Khusus :
Tercantum pada lampiran Limbah B3 dari sumber
spesifik yang telah
Pengelolaan LB3 mengacu : XIV Peraturan Pemerintah
dikecualikan dari
Permen LHK Nomor 6 Tahun Nomor 22 Tahun 2021 pengelolaan Limbah B3
2021
Kode Limbah: N101 - N109 berdasarkan Penetapan
Pengecualian
LIMBAH NONB3 TERDAFTAR
PENGELOLAAN LIMBAH nonB3
(LAMPIRAN XIV PP22 TAHUN 2021)
PENGELOLAAN LIMBAH NONB3
Pengelolaan Limbah nonB3

1.Pengurangan Limbah nonB3


2.Penyimpanan Limbah nonB3
3.Pemanfaatan Limbah nonB3
4.Penimbunan Limbah nonB3
5.Pengangkutan Limbah nonB3
6.Perpindahan Lintas Batas Limbah nonB3
7.Pemantauan dan Pelaporan
8. Dokumen Rincian Teknis Pengelolaan Limbah nonB3
9. Klarifikasi Status Limbah
10. Pelarangan
Pengelolaan Limbah nonB3 1. Pengurangan Limbah nonB3

1 Sebelum • Modifikasi
dihasilkannya Proses 1.Tercantum dalam
Limbah • Teknologi ramah Dokumen Rincian
lingkungan Teknis (DRT) Kegiatan
Pengurangan Limbah
• Penggilingan nonB3
2 Setelah • Pencacahan 2.Memenuhi Baku Mutu
dihasilkannya • Pemadatan Lingkungan :
Limbah • Termal
• Air Limbah
• Sesuai IPTEK
• Emisi Udara

Residu dari kegiatan Termal,


wajib dilakukan :
1. Penyimpanan
2. Pemanfaatan
3. penimbunan
2. Penyimpanan Limbah nonB3
Syarat Lokasi :
Fasilitas : 1. Bebas Banjir
Persyaratan : 2. Jarak Aman terhadap perairan
• Bangunan
Pengelolaan Limbah nonB3

1. Kriteria Lokasi 3. Lokasi di area Penghasil


• Silo
2. Kriteria Desain 4. Dapat dilakukan rekayasa teknologi
• Waste Pile
3. Memperhatikan Kapasitas
• Waste Impoundment Kriteria Desain :
Penyimpanan
• Sesuai IPTEK Sesuai dengan fasilitas yang akan
digunakan: misalkan luas tempat
Good Housekeeping
penyimpanan memadai, melindungi dari
DAPAT DILAKUKAN PENGEMASAN air hujan, terdapat sumur pantau

Label Limbah nonB3, berisi 1. Paling lama 3 tahun


Syarat Kemasan : informasi : 2. Wajib dilakukan pengelolaan
1. Tidak Bocor 1. Identitas limbah nonB3 (kode) 3. Penyerahan limbah nonB3 ke pihak lain
2. Tidak Berkarat 2. Bentuk limbah 4. Pencatatan pada logbook
3. Tidak Rusak 3. Jumlah Limbah
4. Tanggal mulai disimpan

Jumbo IBC Tank


Bag WASTE
WASTE PILE IMPOUNDMENT
BANGUNAN SILO
kemasan dan/atau
wadah lainnya sesuai
Kemasan dengan Bentuk
Drum
Tertuang dalam Dokumen Rincian Teknis
Limbah nonB3

(DRT) Penyimpanan Limbah NonB3


3. Pemanfaatan Limbah nonB3 …(1)

Dilakukan oleh penghasil


Pengelolaan Limbah nonB3

1
limbah nonB3

Rincian dan tujuan pemanfaatan harus


2 Dilakukan oleh Pemanfaat termuat dalam Persetujuan Lingkungan
Langsung limbah nonB3 Penghasil limbah nonB3

1. Pemerintah
2. Pemerintah Daerah
3. Kelompok Orang atau Pemanfaatan Limbah nonB3 sebagai:
UMKM 1. Substitusi Bahan Baku
2. Substitusi Sumber Energi
3. Bahan Baku
4. Produk Samping
5. Sesuai IPTEK

Tertuang dalam Dokumen Rincian


Teknis (DRT) Pemanfaatan Limbah
nonB3
3. Pemanfaatan Limbah nonB3 …(2)

Substitusi Bahan Substitusi Sumber Bahan Baku Produk Samping IPTEK


Pengelolaan Limbah nonB3

Baku Energi
1. Pembuatan produk harus memenuhi Belum tersedia
a.Beton, batako, Memenuhi persyaratan : menggunakan proses ketentuan: Standar Produk,
paving block, • Kalori > 2500 kkal/Kg koagulasi. 1. dihasilkan dari proses maka:
beton ringan, dan • TOX < 2% Kristalisasi, oksidasi industri yang Pemanfaat
• Sulfur < 1% dan destilasi; terintegrasi dengan mengajukan
Kontruksi.
b.Industri semen. 2. Pembuatan produk proses utama sebagai permohonan
kertas, low grade produk sekunder; persetujuan
c. Pemadatan tanah. 2. penggunaannya
paper, dan kertas standar produk
d.Pemanfaatan Memenuhi baku mutu chipboard; bersifat pasti; kepada Menteri
lainnya lingkungan : 3. pembuatan base oil 3. kualitas produk yang
1. Baku Mutu Emisi dan bahan bakar dihasilkan bersifat
2. Baku Mutu Air Limbah konsisten; Dokumen Teknis
minyak;
4. memenuhi syarat dan hasil kajian yang
4. peleburan logam;
standar produk sesuai berisi:
5. pembuatan produk
SNI 1. Waktu dan
berbahan dasar
tujuan
logam, kertas,
2. Lembaga
plastik, dan kaca;
pelaksana
6. pembuatan
3. Teknologi
pembenah tanah
4. Hasil kajian
Memenuhi Standar Produk: 7. Sesuai IPTEK
1. SNI
2. Standar yang ditetapkan
pemerintah/sektor terkait
3. Standar Internasional
4. Penimbunan Limbah nonB3 …(1)

Fasilitas Penimbunan :
Pengelolaan Limbah nonB3

1. Penimbusan Akhir Ketentuan Penimbunan : Persyaratan Fasilitas


2. Penempatan kembali di 1. Persyaratan fasilitas Penimbunan
area bekas tambang 2. Persyaratan lokasi 1. Memiliki desain fasilitas
3. Bendungan penampung 3. Tata Cara Penimbunan (Penimbusan akhir dan
limbah 4. Penetapan penghentian bendungan penampung)
4. Sesuai IPTEK 2. Memiliki system pelapis
(Penimbusan akhir)
3. Memiliki kelengkapan
fasilitas (Bendungan
Fasilitas penimbusan akhir Bendungan/penampung
limbah B3 yang telah ada Penampung dan
limbah tambang Penempatan kembali)
4. Memiliki peralatan
Penempatan di areal
Penimbusan Akhir bekas tambang
pendukung
5. Memiliki rencana
penimbunan, penutupan
dan pasca penutupan
fasilitas

Sesuai
Tertuang dalam Dokumen Rincian Teknis IPTEK
(DRT) Penimbunan Limbah nonB3
4. Penimbunan Limbah nonB3 …(2)
Tata Cara Penimbunan:
Fasilitas Penimbunan : a. Memperhatikan penempatan
Pengelolaan Limbah nonB3

1. Penimbusan Akhir limbah nonB3


2. Penempatan kembali di b. Melakukan pengelolaan air lindi
area bekas tambang c. Melakukan pemeriksaan dan
3. Bendungan penampung pemeilharaan sarana dan
limbah prasarana
4. Sesuai IPTEK 1) Sistem pendeteksi kebocoran
Persyaratan Lokasi Penimbunan 2) Sumur pantau
Penimbusan akhir, a.l: 3) Saluran drainase
a. permeabilitas tanah 10-5 cm/detik 4) Dinding tanggul
Tertuang dalam Dokumen Rincian atau rekayasa engineering; 5) Sistem pengelolaan air lindi
Teknis (DRT) Penimbunan Limbah b. bukan merupakan daerah d. Melakukan pemantauan lingkungan
nonB3 resapan air tanah; 1) Pemantauan Lingkungan:
c. daerah yang secara geologis • Air Tanah
aman, stabil, tidak rawan bencana • Air Lindi
dan diluar kawasan lindung; 2) Waktu pemantauan air lindi,
d. memenuhi persyaratan hidrologi dengan pengambilan sampel
permukaan yaitu bukan • 1 kali dalam 1 bulan selama 2
merupakan genangan air, memiliki tahun pertama beroperasi
jarak terhadap aliran sungai, • 1 kali dalam 3 bulan untuk
danau, waduk, garis pantai tahun2 selanjutnya
minimal 200 m
4. Penimbunan Limbah nonB3 …(3)
1. Penutupan fasilitas penimbunan
Fasilitas Penimbunan : limbah nonB3
Pengelolaan Limbah nonB3

1. Penimbusan Akhir 2. Pemeliharaan fasilitas penimbunan


2. Penempatan kembali di limbah nonB3
area bekas tambang Penetapan penghentian 3. Pemantauan fasilitas penimbunan
3. Bendungan penampung limbah nonB3
limbah a) Penimbusan Akhir: 31 Tahun
4. Sesuai IPTEK b) Penempatan kembali di area
bekas tambang: 6 tahun
Bendungan/penampung
limbah tambang
c) Bendungan : 11 Tahun
Penimbusan Akhir Penempatan di areal
bekas tambang
Dilaporkan kepada
Menteri/Gubernur/Bupati/Wali kota

Pemanfaatan lokasi fasilitas penimbunan yang


ditutup
Sesuai - Paling cepat 5 tahun setelah penutupan
Tertuang dalam Dokumen Rincian - Sesuai rencana pasca penutupan, dan
IPTEK
Teknis (DRT) Penimbunan Limbah sesuai rencna reklamasi dan/atau pasca
nonB3 tambang untuk fasilitas penempatan
Kembali dan bendungan

39
5. Pengangkutan Limbah nonB3
wajib dilengkapi dengan
Berita Acara Penyerahan
Pengelolaan Limbah nonB3

Limbah nonB3
(BAPL)

PENGHASIL
LIMBAH
NONB3
PENGANGKUT LIMBAH NONB3

Ketentuan pengangkutan : PIHAK LAINNYA


1. Wajib menjamin tidak 1. Pemanfaat Langsung
terjadinya ceceran, tumpahan Limbah nonB3
dan/atau pencemaran 2. Pihak lain yang
lingkungan ; dan melakukan pengelolaan
lanjutan terhadap
2. Wajib menggunakan alat
limbah nonB3
angkut yang sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangan dibidang
Transportasi.
Pengelolaan Limbah nonB3 6. Perpindahan Lintas Batas Limbah nonB3

1. Penghasil Limbah nonB3 dapat melakukan ekspor Limbah nonB3.


2. Dalam hal negara tujuan ekspor limbah nonB3 mengkategorikan
limbah nonB3 yang akan diekspor sebagai Limbah B3, Penghasil
Limbah nonB3 harus mengajukan permohonan notifikasi kepada
Menteri sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Notifikasi diajukan antar pemerintah yaitu oleh focal point negara
eksportir ke focal point negara penerima untuk mendapatkan
persetujuan sebagaimana diatur oleh Konvensi Basel
4. Limbah nonB3 dilarang untuk di impor kecuali yang telah diatur oleh
peraturan perundang-undangan lainnya.
DOKUMEN RINCIAN TEKNIS (DRT) PENGELOLAAN LIMBAH NON B3

1. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan kegiatan Pengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah nonB3

nonB3 wajib menyusun dokumen rincian teknis pengelolaan Limbah nonB3.


2. Dokumen rincian teknis dibuat sesuai dengan kegiatannya yaitu untuk kegiatan :
a. Pengurangan Limbah nonB3;
b. Penyimpanan Limbah nonB3;
c. Pemanfaatan Limbah nonB3;
d. Penimbunan Limbah nonB3; dan
3. DRT memuat antara lain persyaratan fasilitas dan teknologi, standar yang diacu, prosedur
penyelenggaraan pengelolaan, neraca massa, rencana kajian, dan pemantauan.
4. DRT harus termuat dalam Persetujuan Lingkungan.
5. Tata cara penerbitan Persetujuan Lingkungan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
6. Dalam hal gubernur, bupati/wali kota penerbit Persetujuan Lingkungan memerlukan
informasi tambahan dalam pelaksanaa pengelolaan limbah nonB3, dapat berkonsultasi
kepada Menteri melalui Dirjen PSLB3
KLARIFIKASI STATUS LIMBAH
1. Menteri memfasilitasi penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang memerlukan klarifikasi status
Limbah yang dihasilkannya.
Pengelolaan Limbah nonB3

2. Penghasil Limbah dapat mengajukan permohonan klarifikasi status limbah kepada Direktur Jenderal.

PROSED 3.Verifikasi Lapangan


UR Identifikasi proses dihasilkan limbah
1. Mengajukan Permohonan Klarifikasi, dan sumber dihasilkannya (contoh:
dilengkapi :
limbah FABA dari boiler chaingrate
✓ Fotokopy Izin Lingkungan
untuk steam)
✓ Flow Proses Produksi
✓ Bahan Baku yang Digunakan
✓ Flow Proses Dihasilkannya Limbah
✓ Uji Laboratorium 4. Surat Klarifikasi, menyatakan
✓ Informasi Rencana pengelolaan lanjut limbah Limbah:
✓ dikategorikan sebagai Limbah B3
2. Rapat Teknis sebagaimana Lampiran IX PP 22/2021;
Pemohon Menyampaikan Presentasi ✓ dikategorikan sebagai Limbah nonB3
Proses Produksi dan Proses Terdaftar sebagaimana Lampiran XIV
Dihasilkannya Limbah PP 22/2021; atau
✓ Tidak dikategorikan sebagai Limbah B3
PELARANGAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH NON B3

• Dumping Limbah nonB3


Pengelolaan Limbah nonB3

tanpa persetujuan
Pemerintah Pusat
• Open burning
• Mencampurkan Limbah
nonB3 dan Limbah B3
• Penimbunan Limbah
nonB3 di TPA Sampah
PELAPORAN DAN 1 kali dalam 1 Tahun
PEMANTAUAN Kepada Menteri/Gubernur/
Pengelolaan Limbah nonB3

PENGELOLAAN Bupati/Wali Kota


LIMBAH NON B3
Format Pelaporan
Tembusan kepada Ditjen PSLB3,
KLHK
MEMUAT
PEMANTAUAN:
1. Direktur Jenderal melakukan pemantauan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun terhadap kegiatan dan neraca massa
pengelolaan Limbah nonB3. Jumlah
2. Pelaksanaan pemantauan sebagaimana Limbah
Jenis
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam Kegiatan
rangka peningkatan kinerja pelaksanaan Kode
pengelolaan Limbah nonB3 Limbah
Neraca
Massa
Nama
Limbah
TERIMA KASIH

DIREKTORAT VERIFIKASI PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3


DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


GEDUNG A LANTAI 5
JL. D.I. PANJAITAN KAV. 24, KEBON NANAS, JAKARTA TIMUR, 13410.
TELP./ FAKS. : 021-85911114

Anda mungkin juga menyukai