Selama ini
Tidak ada lagi
Kewenangan izin
izin TPS LB3 TPS LB3 ada di
berdiri sendiri Kab/Kota
Rincian Teknis
PENYIMPANAN LB3 : Cukup dengan
✓ Terintergrasi ke dalam NIB memenuhi
bagi Penghasil LB3 dari persyaratan &
ketentuan teknis
usaha/kegiatan wajib SPPL;
TPS LB3 yg
✓ atau dimuat dalam PL bagi ditetapkan
Penghasil LB3 dari
usaha/kegiatan wajib Amdal
atau UKL/UPL atau Instansi Bila terjadi Perubahan Dokumen
Pemerintah perubahan karena Amdal, UKL-UPL, atau
pengembangan disesuaikan dengan
kegiatan peraturan
ALUR UMUM PERMOHONAN PERIZINAN
BERUSAHA PENGELOLAAN LIMBAH B3
PEMOHON
MENGAJUKAN PERSETUJUAN PERSETUJUAN
PERIZINAN
LEMBAGA OSS
LINGKUNGAN TEKNIS PLB3
BERUSAHA PLB3
Pembangunan Fasilitasn
dan/atau Uji Coba
Pilih
Layanan: Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3
Sub Layanan: Pemanfaatan Limbah B3
UPLOAD PERSYARATAN SESUAI YANG TERCANTUM DI FRONT PTSP KLHK
Persetujuan dari
Wajib memiliki Pemerintah berupa
Persetujuan dari Persetujuan Teknis
Pemerintah Pusat untuk kegiatan
Dumping
(Pembuangan)
▪ Limbah B3 tertentu meliputi: fly ash, bottom ash dan spent bleaching earth
(SBE) pada Tabel 4 Lampiran IX PP 22/2021
- Sub Kronis Acuan normatif : OECD Guideline for testing of chemicals : Repeated Dose
90-day Oral Toxicity Study in Rodent, Adopyted 21st September 1998,
France.
20
Evaluasi KA oleh Tim Ahli Limbah B3
(pasal 24)
▪ Setiap hasil pertemuan evaluasi Tim Ahli disusun dalam bentuk risalah.
▪ Risalah ditandatangani oleh pimpinan rapat, anggota Tim Ahli yang hadir,
dan pemohon atau wakilnya.
▪ Risalah menjadi dasar penyusunan rekomendasi Tim Ahli.
Penetapan Limbah B3 sebagai Produk Samping
(Pasal 39 – 44)
Produk Samping adalah produk sekunder yang dihasilkan dari suatu proses industri yang
terintegrasi dengan proses yang menghasilkan produk utama bersifat pasti, dapat digunakan secara
langsung tanpa proses lebih lanjut dan memenuhi syarat dan/atau standar produk.
Permohonan penetapan limbah B3 dari sumber spesifik sebagai produk samping diajukan secara
tertulis kepada Menteri dan dilengkapi dengan persyaratan yang meliputi:
a. Identitas pemohon;
b. Profil usaha dan/atau kegiatan;
c. Nama dan kode limbah B3;
d. Bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi yang
menghasilkan limbah B3;
e. Proses produksi yang menghasilkan limbah B3 yang diajukan untuk ditetapkan sebagai
produk samping;
f. Nama produk samping; dan
g. Sertifikat standar produk yang dipenuhi yang ditetapkan oleh menteri/kepala lembaga
pemerintah nonkementerian yang membidangi usaha dan/atau kegiatan.
Penetapan Limbah B3 sebagai Produk Samping
(Pasal 39 – 44)
▪ Permohonan Penetapan Limbah B3 sebagai produk samping dilakukan evaluasi oleh Tim Ahli,
terhadap:
a. Bahan baku dan/atau bahan p[enolong yang digunakan dalam proses industry
b. Proses produksi yang menghasilkan limbah B3 yang akan diajukan sebagai produk samping
c. Nama produk samping yang diajukan
d. Sertifikat standar produk yang dipenuhi Rekomendasi Tim Ahli kepada menteri, Penetapan
oleh Menteri.
▪ Setiap Orang yang melakukan Pemanfaatan Limbah B3 yang telah ditetapkan sebagai Produk
Samping, dikecualikan dari kewajiban memiliki Persetujuan Teknis Limbah B3 untuk kegiatan
Pemanfaatan Limbah B3.
▪ Menteri menugaskan Direktur Jenderal untuk memberikan rekomendasi penerbitan Nomor
Pendaftaran Barang/Produk Samping sebagai produk, kepada menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dibidang perdagangan.
PELAPORAN DAN PEMANTAUAN
1. Penghasil Limbah B3 wajib menyampaikan laporan tertulis kepada Menteri
mengenai neraca massa dan kegiatan pengelolaan lanjutan terhadap Limbah
B3 yang dikecualikan dari Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah B3 yang
ditetapkan sebagai produk samping yang disampaikan paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 6 bulan
2. Dirjen melakukan pemantauan terhadap pemenuhan persyaratan dan
kewajiban yang tercantum dalam ketetapan status limbah
3. Menteri dapat mencabut ketetapan pengecualian Limbah B3 dari
Pengelolaan Limbah B3 dan ketetapan Limbah B3 sebagai produk samping
apabila :
a. pemegang ketetapan tidak dapat memenuhi persyaratan dan kewajiban
yang termuat dalam penetapan;
b. terdapat perubahan karakteristik limbah yang dihasilkan; dan/atau
c. terdapat perubahan bahan baku dan/atau bahan penolong
TIM AHLI LIMBAH B3
PASAL 9
Menteri membentuk Tim Ahli, terdiri atas:
a. ketua;
b. sekretaris; dan
c. anggota.
PASAL 10
• Ketua Tim Ahli dijabat oleh Direktur Jenderal PSLB3
• Ketua bertugas untuk mengoordinasikan kerja Tim Ahli.
PASAL 11
▪ Sekretaris Tim Ahli dijabat oleh pimpinan tinggi pratama yang bertanggung jawab di bidang verifikasi
pengelolaan Limbah B3
▪ Membantu tugas ketuan dlam mengkoordinasikan kerja Tim Ahli dan urusan administrasi
▪ Sekretaris dibantu oleh sekretariat Tim Ahli yang pelaksananya berasal dari unit kerja yang bertanggung
jawab di bidang pengelolaan Limbah B3 dan Limbah nonB3
PASAL 12
Anggota Tim Ahli meliputi ahli di bidang:
a. Toksikologi;
b. kesehatan manusia;
c. proses industri;
d. kimia;
e. biologi; dan
f. pakar lain yang ditentukan oleh Menteri.
g. Dalam hal diperlukan, Menteri dapat melibatkan kementerian/lembaga non pemerintah terkait
TIM AHLI LIMBAH B3
suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak menunjukkan karakteristik Limbah B3.
▪ Pengelolaan Limbah nonB3 :
✓ Pengaturan dalam PP 22 Tahun 2021: BAB VII (Pasal 450 s.d. Pasal 470)
✓ Pengaturan dalam Permen LHK tentang Pengelolaan Limbah nonB3 amanat dari Pasal 470
✓ Rincian penyelenggaraan pengelolaan limbah nonB3 harus tercantum dalam Persetujuan
Lingkungan
✓ Menjamin Perlindungan Lingkungan Hidup dan memberikan kepastian hukum
MEKANISME PENGELOLAAN LIMBAH NONB3
Pengelolaan
Persetujuan Limbah nonB3
Lingkungan
KETENTUAN UMUM
L IMBAH B 3 DA N L IMBAH NON B 3 B ER DASARKAN PP 2 2 TA HUN 2 0 2 1
Pengelolaan Limbah nonB3
LIMBAH
Tercantum pada
lampiran IX Peraturan LIMBAH nonB3 Terdaftar LIMBAH nonB3 Khusus
Pemerintah Nomor 22
Tahun 2021 Limbah nonB3 Terdaftar : Limbah nonB3 Khusus :
Tercantum pada lampiran Limbah B3 dari sumber
spesifik yang telah
Pengelolaan LB3 mengacu : XIV Peraturan Pemerintah
dikecualikan dari
Permen LHK Nomor 6 Tahun Nomor 22 Tahun 2021 pengelolaan Limbah B3
2021
Kode Limbah: N101 - N109 berdasarkan Penetapan
Pengecualian
LIMBAH NONB3 TERDAFTAR
PENGELOLAAN LIMBAH nonB3
(LAMPIRAN XIV PP22 TAHUN 2021)
PENGELOLAAN LIMBAH NONB3
Pengelolaan Limbah nonB3
1 Sebelum • Modifikasi
dihasilkannya Proses 1.Tercantum dalam
Limbah • Teknologi ramah Dokumen Rincian
lingkungan Teknis (DRT) Kegiatan
Pengurangan Limbah
• Penggilingan nonB3
2 Setelah • Pencacahan 2.Memenuhi Baku Mutu
dihasilkannya • Pemadatan Lingkungan :
Limbah • Termal
• Air Limbah
• Sesuai IPTEK
• Emisi Udara
1
limbah nonB3
1. Pemerintah
2. Pemerintah Daerah
3. Kelompok Orang atau Pemanfaatan Limbah nonB3 sebagai:
UMKM 1. Substitusi Bahan Baku
2. Substitusi Sumber Energi
3. Bahan Baku
4. Produk Samping
5. Sesuai IPTEK
Baku Energi
1. Pembuatan produk harus memenuhi Belum tersedia
a.Beton, batako, Memenuhi persyaratan : menggunakan proses ketentuan: Standar Produk,
paving block, • Kalori > 2500 kkal/Kg koagulasi. 1. dihasilkan dari proses maka:
beton ringan, dan • TOX < 2% Kristalisasi, oksidasi industri yang Pemanfaat
• Sulfur < 1% dan destilasi; terintegrasi dengan mengajukan
Kontruksi.
b.Industri semen. 2. Pembuatan produk proses utama sebagai permohonan
kertas, low grade produk sekunder; persetujuan
c. Pemadatan tanah. 2. penggunaannya
paper, dan kertas standar produk
d.Pemanfaatan Memenuhi baku mutu chipboard; bersifat pasti; kepada Menteri
lainnya lingkungan : 3. pembuatan base oil 3. kualitas produk yang
1. Baku Mutu Emisi dan bahan bakar dihasilkan bersifat
2. Baku Mutu Air Limbah konsisten; Dokumen Teknis
minyak;
4. memenuhi syarat dan hasil kajian yang
4. peleburan logam;
standar produk sesuai berisi:
5. pembuatan produk
SNI 1. Waktu dan
berbahan dasar
tujuan
logam, kertas,
2. Lembaga
plastik, dan kaca;
pelaksana
6. pembuatan
3. Teknologi
pembenah tanah
4. Hasil kajian
Memenuhi Standar Produk: 7. Sesuai IPTEK
1. SNI
2. Standar yang ditetapkan
pemerintah/sektor terkait
3. Standar Internasional
4. Penimbunan Limbah nonB3 …(1)
Fasilitas Penimbunan :
Pengelolaan Limbah nonB3
Sesuai
Tertuang dalam Dokumen Rincian Teknis IPTEK
(DRT) Penimbunan Limbah nonB3
4. Penimbunan Limbah nonB3 …(2)
Tata Cara Penimbunan:
Fasilitas Penimbunan : a. Memperhatikan penempatan
Pengelolaan Limbah nonB3
39
5. Pengangkutan Limbah nonB3
wajib dilengkapi dengan
Berita Acara Penyerahan
Pengelolaan Limbah nonB3
Limbah nonB3
(BAPL)
PENGHASIL
LIMBAH
NONB3
PENGANGKUT LIMBAH NONB3
1. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan kegiatan Pengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah nonB3
2. Penghasil Limbah dapat mengajukan permohonan klarifikasi status limbah kepada Direktur Jenderal.
tanpa persetujuan
Pemerintah Pusat
• Open burning
• Mencampurkan Limbah
nonB3 dan Limbah B3
• Penimbunan Limbah
nonB3 di TPA Sampah
PELAPORAN DAN 1 kali dalam 1 Tahun
PEMANTAUAN Kepada Menteri/Gubernur/
Pengelolaan Limbah nonB3