Anda di halaman 1dari 63

Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3

oleh Kegiatan/Usaha Penghasil Limbah


SUMI FATHIMAH S
(PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP AHLI MUDA)

DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI DKI JAKARTA


KAMIS, 1 DESEMBER 2022
UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA

“MELINDUNGI KUALITAS LINGKUNGAN DAN MEMPERMUDAH KEGIATAN BERUSAHA”


Terdapat Perubahan Pasal 59 dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 sebagai berikut :

PASAL 22 : Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059) diubah sebagai berikut:

Angka 20 : Ketentuan Pasal 59 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:


(1) Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengelolaan Limbah B3 yang
dihasilkannya.
(2) Dalam hal B3 telah kedaluwarsa, pengelolaannya mengikuti ketentuan Pengelolaan Limbah B3.
(3) Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri Pengelolaan Limbah B3, pengelolaannya
diserahkan kepada pihak lain.

(4) Pengelolaan Limbah B3 WAJIB MENDAPAT PERIZINAN BERUSAHA, atau PERSETUJUAN


PEMERINTAH PUSAT ATAU PEMERINTAH DAERAH.
(5) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah wajib mencantumkan persyaratan
lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan kewajiban yang harus dipatuhi pengelola
limbah B3 dalam Perizinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah.

(6) Keputusan pemberian Perizinan Berusaha wajib diumumkan.


(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengelolaan Limbah B3 diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan
Pengelolaan Limbah B3 yang dihasilkannya.

Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri


Pengelolaan Limbah B3 , pengelolaannya diserahkan
kepada pihak lain.

KEGIATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

Pengurangan PENYIMPANAN Pengumpulan Pengangkutan Pemanfaatan Pengolahan Penimbunan Dumping


Pengelolaan Limbah nonB3
• Memerlukan dokumen rincian
LIMBAH teknis yang terintegrasi dengan
persetujuan lingkungan

PENGELOLAAN • Tidak memerlukan Persetujuan


PENGELOLAAN
LIMBAH B3 LIMBAH NONB3 Teknis
• Standar pengelolaan tercantum
Setiap Orang yang dalam Persetujuan Lingkungan/SK
menghasilkan Limbah Pengecualian Menteri
wajib melakukan
Limbah B3 Limbah Limbah
pengelolaan pada daftar nonB3 nonB3
Lampiran IX
limbah yang TERDAFTAR KHUSUS
Pengelolaan Limbah B3
dihasilkannya. • Memerlukan Rincian
Teknis dan/atau
Persetujuan Teknis Limbah nonB3 pada Limbah nonB3 dari
• Rintek dan Pertek Lampiran XIV Pengecualian Limbah
terintegrasi dengan (9 Jenis Limbah) yang B3
Persetujuan Lingkungan semula Limbah B3 per Pelaku Usaha
• SLO sebagai dasar Spesifik Khusus) (Uji Karakteristik)
melakukan kegiatan
operasional
PENGELOLAAN LIMBAH B3

TERINTEGRASI
PENYIMPANAN a. NIB untuk usaha dan/atau kegiatan wajib SPPL
LIMBAH B3 b. Persetujuan Lingkungan untuk kegiatan wajib AMDAL atau UKL-UPL

PENGANGKUTAN REKOMENDASI IZIN DARI


LIMBAH B3 PENGANGKUTAN LIMBAH B3 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

• PENGUMPULAN LIMBAH B3
• PEMANFAATAN LIMBAH B3 PERSETUJUAN PERSETUJUAN PERIZINAN
• PENGOLAHAN LIMBAH B3 TEKNIS LINGKUNGAN BERUSAHA
• PENIMBUNAN LIMBAH B3

DUMPING LIMBAH B3 SLO

• Bagi Penghasil Limbah B3, kegiatan penyimpanan Limbah B3


wajib direncanakan sebelum usaha dan/atau kegiatan
beroperasi. Apabila kegiatan Pemanfaatan, Pengolahan atau
Penimbunan belum dapat dilakukan maka dapat diserahkan
kepada jasa pengelola limbah B3.
• Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 verifikasinya dilakukan
mulai dari hulu hingga hilir dalam lingkup Pengelolaan Limbah B3. TATA CARA DAN PERSYARATAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3 DIATUR DALAM
PERATURAN MENTERI LHK NO 6 TAHUN 2021
Perubahan dari PP 101/2014 → PP 22/2021
Penjelasan PP 101/2014 PP 22/2021
Nama Perizinan Izin Penyimpanan Sementara Rincian Teknis Penyimpanan
Limbah B3 Limbah B3
Waktu Penyusunan Setelah Persetujuan Sebelum Persetujuan
Lingkungan diterbitkan Lingkungan diterbitkan
Status dokumen Izin berdiri sendiri Rincian Teknis merupakan
lampiran dari Persetujuan
Lingkungan
Kewenangan Penerbitan Kota/Kabupaten/Provinsi (di Mengikuti kewenangan
Jakarta) penerbitan Persetujuan
Lingkungan
Masa Berlaku 3 atau 5 tahun, melakukan Berlaku selama tidak ada
perpanjangan perubahan pengelolaan
limbah B3
Pengaturan Integrasi Izin PPLH dengan Amdal dan UKL-UPL
Izin PPLH → Persetujuan Teknis (Pertek)
& Rincian Teknis (Rintek) Amanat dalam UU 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja Pasal 61 A

Rincian Terhadap Rincian Dalam hal Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan:
Teknis Teknis a. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
Penyimpanan, Tidak diterbitkan memanfaatkan, dan/atau mengolah B3;
Sementara LB3 b. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
Sertifikat Layak memanfaatkan, mengolah, dan/atau menimbun Limbah B3;
Persetujuan Operasional (SLO) c. Melakukan pembuangan air limbah ke laut;
Persetujuan
Teknis d. Melakukan pembuangan air limbah ke sumber air;
Teknis
Penyimpanan, e. Membuang emisi ke udara; dan/atau
pengumpulan, Pembuangan
pemanfaatan air limbah ke f. Memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah;
pengolahan dan laut yang merupakan bagian dari kegiatan usaha, pengelolaan tersebut
penimbunan B3
Integrasi Sertifikat dinyatakan dalam Amdal atau UKL-UPL.

dalam Layak Operasi Sejalan dengan pengaturan Pasal 123, UU


dokumen Untuk 32/2009
Amdal atau
UKL-UPL Operasional
Persetujuan
Teknis
Persetujuan
Teknis
kegiatannya
Pemanfaatan air Pembuangan
limbah untuk air limbah ke
aplikasi ke tanah sumber air

Persetujuan
Teknis
Membuang
emisi ke udara
Penerbitan Izin PPLH/ Persetujuan Teknis sebelum
dan setelah UU 11/2020 dan PP 22/2021

Izin PPLH bertransformasi menjadi Persetujuan Teknis (Pertek)

UU 32 Tahun 2009 dgn turunannya PP 27/2012


1 4 5
Penyusunan Proses secara
Penilaian permohonan
Dokumen Lingkungan Izin Lingkungan
Izin PPLH
Sekuen

Penilaian/pemeriksaan Persetujuan
Uji Coba Izin PPLH
Dokumen Lingkungan Lingkungan
2 3 6 7

UU 11 Tahun 2020 dgn turunannya PP 22/2021


Proses Paralel 3 4
Penyusunan a Persetujuan
Post Inspection
Dokumen Lingkungan Lingkungan

Penilaian Persetujuan Penilaian/pemeriksaan SLO


Teknis b Dokumen Lingkungan (Sertifikat Laik Operasi)

1 2 5
Pengaturan Peralihan terhadap Izin PPLH Eksisting
Terkait IPLB3
PermenLHK 06 Tahun 2021, Pasal 235 huruf b, “Izin Pengelolaan Limbah B3 yang telah terbit, dinyatakan
tetap berlaku sampai berakhirnya masa berlaku izin”

Pada saat IPLB3 tersebut habis masa berlaku-nya, pelaku usaha mengajukan perpanjangan IPLB3 untuk
kemudian diterbitkan dalam bentuk Pertek PLB3 yang berlaku selama usaha dan/atau Kegiatan
sepanjang tidak ada perubahan Kegiatan.

Terkait Penyimpanan LB3

PP 22 Tahun 2021, Pasal 527 huruf a, menyatakan bahwa “Izin Lingkungan, Izin Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, Rekomendasi UKL-UPL,
atau dokumen Lingkungan Hidup yang telah mendapat persetujuan sebelum berlakunya Peraturan
Pemerintah ini, dinyatakan tetap berlaku dan menjadi prasyarat serta termuat dalam Perizinan Berusaha
atau Persetujuan Pemerintah”
Arahanintegrasi( 1 )
Arahanintegrasi( 2 )
Mekanisme Integrasi TPS LB3 dalam Persetujuan Lingkungan
1. Permohonan Baru dan belumpunya Persetujuan Lingkungan,
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
dengan menyusun Rincian Teknis bersamaan dengan proses
Persetujuan Lingkungan (kewenangan sesuai PL)
1. Perubahan Spesifikasi Teknik;
2. Penambahan Kapasitas Produksi;
3. Perluasan lahan usaha dan/atau kegiatan;
4. Perubahan waktu atau durasi operasi;
5. Perubahan Kebijakan Pemerintah; 2. Permohonan Perpanjangan TPSLB3dan tidak ada
6. Perubahan LH yang mendasar akibat peristiwa alam atau
akibat lain; perubahan kegiatan →> Izin TPSLB3 dinyatakan sebagai
7. Tidak dilaksanakannya kegiatan dalam jangka waktu 3 Rincian Teknis, dan dimuat di dalam Persetujuan
tahun sejak diterbitkan keputusan Persetujuan Lingkungan; Lingkungan melalui Perubahan PL (kewenangan sesuai PL)
8. Perubahan identitas penanggung jawab kegiatan;
9. Perubahan wilayah administrasi pemerintahan
10. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
11. Perubahan SLO yang lebih ketat dari Persetujuan
Lingkungan yang dimiliki;
12. Penciutan/pengurangan luas areal usaah dan/atau
kegiatan;
13. Perubahan dampak dan/atau risiko lingkungan berdasarkan 3. Permohonan Perpanjangan TPSLB3 dengan ada
hasil analislis risiko dan/atau audit lingkungan yang perubahan kegiatan →> menyusun Rincian Teknis baru
diwajibkan.
bersamaandenganproses Perubahan Persetujuan
Lingkungan (kewenangan sesuai PL)
Integrasi Pertek ke dalam Persetujuan Lingkungan
Contoh Integrasi Rincian Teknis kedalam Persetujuan Lingkungan
Contoh Integrasi Rincian Teknis kedalam Persetujuan Lingkungan
Identifikasi Limbah
Inputs Proses Outputs

Emisi Gas

Produk
Bahan Baku 1
Proses Produk Samping
Bahan Baku 2
Produksi atau
Bahan Baku 3 unit operasi LIMBAH TPS LB3
Air dan Energi
Kode limbah berdasarkan
jenis industrinya (Lampiran IX)
Kode limbah B3
berdasarkan
kegiatannya
PP 22/2021
Sumber limbah B3 (PP 22/2021 Pasal 276 ayat 3)

• Limbah B3 dari sumber tidak spesifik


• Limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, B3 yang tumpah, B3
yang tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan
dibuang, dan bekas kemasan B3; dan
• Limbah B3 dari sumber spesifik (umum dan khusus)

24
• Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
merupakan Limbah B3 yang pada umumnya
Limbah B3 dari bukan berasal dari proses utamanya, tetapi
sumber tidak berasal dari kegiatan antara lain
spesifik pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan
korosi atau inhibitor korosi, pelarutan kerak,
dan pengemasan.
(tabel 1 lampiran IX
pp 22/2021) Contoh :
1. Bangunan/Gedung pabrik atau kantor :
(lampu TL), sampah B3, kaleng cat, limbah
infeksius jika diperusahaan juga ada klinik
kesehatan.
2. Kegiatan Transportasi (al. Oli Bekas, Accu
bekas)

25
26
CONTOH LIMBAH B3 dari Sumber Tidak Spesifik
CONTOH LIMBAH
B3 dari B3
kadaluwarsa, B3
yang tumpah, B3
yang tidak
memenuhi
spesifikasi

tabel 2 lampiran IX pp
22/2021)

28
Limbah B3 dari
sumber spesifik
umum

(tabel 3 lampiran
PP 22/2021) • Limbah B3 dari sumber spesifik merupakan Limbah B3
sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara
spesifik dapat ditentukan.
• Contoh :

29
Limbah B3 dari
sumber spesifik
khusus

(tabel 4 lampiran
PP 22/2021)

30
Mudah meledak

Mudah menyala;

Reaktif
Karakteristik LB3 (PP
22/2021 pasal 278 ayat 2)
Infeksius;

Korosif; dan/atau

Beracun.
31
Perusahaan melakukan IDENTIFIKASI terhadap sumber-sumber yang berpotensi
menghasilkan limbah B3.

Menjelaskan asal/sumber limbah B3 dan potensi timbulan limbah B3 yang dihasilkan pada Periode
waktu tertentu serta kemasan yang digunakan untuk menyimpan limbah B3.

NO SUMBER LIMBAH B3 YANG DIHASILKAN


Catridge printer bekas, Toner bekas, Electronic Waste
1. Pemakaian dari aktivitas kantor (Printer bekas, PC bekas dan alat-alat elektronik bekas
lainnya)
2. Genset, kendaraan operasional Oli Bekas, Accu Bekas
3. Penerangan Lampu TL Bekas
4. boiler Fly Ash, Bottom Ash

32
LIMBAH B3 YANG POTENSIAL DIHASILKAN DARI INDUSTRI
SARANA PELAYANAN KESEHATAN :
PRODUKSI:
ADMINSTRASI/PERKANTORAN : 1. LIMBAH MEDIS
1. KAIN MAJU BEKAS
1. TINTA BEKAS 2. LAMPU TL BEKAS
(TERKONTAMINASI OLI )
2. AKI BEKAS 2. BATERAI BEKAS
3. BEKAS KEMASAN BEKAS B3 3. LAMPU TL BEKAS
4. OLI BEKAS 4. CARTRIDGE BEKAS
5. LAMPU TL BEKAS

Limbah medis
Limbah cartridge
Limbah baterai bekas (dari kegiatan
bekas
Poliklinik)
PERSYARATAN DAN TATA CARA KEGIATAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
(Pasal 54 – Pasal 80 Permen LHK No. 6 Tahun 2021)

Waktu Penyimpanan Limbah B3


a. 90 hari (50 kg/hari atau lebih) Tata Cara Penyimpanan
b. 180 hari (kurang dari 50 kg/hari untuk Limbah B3:
Limbah B3 kategori 1) a. Tempat Penyimpanan
c. 365 hari (kurang dari 50 kg/hari untuk Limbah B3
Limbah B3 kategori 2 dari sumber
b. Cara Penyimpanan
tidak spesifik dan sumber spesifik
umum) Limbah B3
d. 365 hari (Limbah B3 kategori 2 dari c. Waktu Penyimpanan
sumber spesifik khusus) Limbah B3
Cara Penyimpanan Limbah B3
1. Memenuhi ketentuan pengemasan:
a. menggunakan kemasan yang terbuat dari
bahan logam atau plastik yang dapat
mengemas Limbah B3 sesuai dengan
karakteristik Limbah B3; Persyaratan Tempat
b. mampu mengungkung Limbah B3 untuk Penyimpanan Limbah B3
tetap berada dalam kemasan;
c. memiliki penutup yang kuat untuk
• Lokasi Penyimpanan Limbah B3
mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan penyimpanan, pemindahan, • FasilitasPenyimpanan Limbah B3
dan/atau pengangkutan; dan • Peralatan Penaggulangan
d. berada dalam kondisi tidak bocor, tidak keadaan darurat
berkarat, dan tidak rusak.
2. Ketentuan kemasan disesuaikan dengan
fasilitas Penyimpanan Limbah B3
PERSYARATAN LINGKUNGAN HIDUP TERKAIT
PENYIMPANAN LIMBAH B3
▪ Memfungsikan tempat Penyimpanan Limbah B3 sebagai tempat Penyimpanan
Limbah B3;
▪ Menyimpan Limbah B3 yang dihasilkan ke dalam tempat Penyimpanan Limbah
B3;
▪ Melakukan pengemasan Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3; dan
▪ Melekatkan Label Limbah B3 dan Simbol Limbah B3 pada kemasan Limbah B3.

Note : Persyaratan lingkungan hidup sebagaimana di atas huruf c dan huruf d


dikecualikan untuk muatan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Penyimpanan Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus

40
Prinsip Pengemasan
1) Limbah B3 yang tidak saling cocok, atau Limbah B3 dan B3 yang tidak saling cocok tidak boleh
disimpan secara bersama-sama dalam satu kemasan;
2) Untuk mencegah resiko timbulnya bahaya selama dilakukan Penyimpanan Limbah B3, maka jumlah
pengisian Limbah B3 dalam kemasan harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya
pengembangan volume Limbah B3, pembentukan gas, atau terjadinya kenaikan tekanan;
3) Jika kemasan yang berisi Limbah B3 sudah dalam kondisi yang tidak layak (pengkaratan atau
kerusakan permanen) atau jika mulai bocor, maka Limbah B3 tersebut harus dipindahkan ke dalam
kemasan lain yang memenuhi syarat
sebagai kemasan bagi Limbah B3;
4) Terhadap kemasan yang telah berisi Limbah B3 harus diberi penandaan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan disimpan dengan memenuhi ketentuan tentang tata cara dan persyatatan bagi
Penyimpanan Limbah B3;
5) Terhadap kemasan wajib dilakukan pemeriksaan oleh penanggungjawab Pengelolaan Limbah B3,
untuk memastikan tidak terhadinya kerusakan atau kebocoran pada kemasan akibat korosi atau
faktor lainnya;
6) Kegiatan Pengemasan Limbah B3 dan Penyimpanan Limbah B3 harus dilaporkan sebagai bagian dari
kegiatan Pengelolaan Limbah B3;
Pengemasan
Contoh Rincian
Teknis
PENGELOLAAN LIMBAH NON B3
berdasarkan Permen LHK 19 Tahun 2021
KODE JENIS LIMBAH
LIMBAH NONB3
SUMBER LIMBAH NONB3 Limbah NonB3
N101 Slag Besi/Baja (Steel Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja Terdaftar
Slag) (PP 22/2021
N102 Slag nikel (slag nickel) Proses peleburan bijih nikel, yang menggunakan teknologi selain Lampiran XIV)
teknologi induction furnace atau kupola.

N103 Mill scale Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan
menggunakan teknologi selain teknologi induction furnace/kupola

N104 Debu EAF Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan
menggunakan teknologi electric arc furnace (EAF)

N105 PS Ball Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan
menggunakan teknologi selain teknologi induction furnace atau kupola.

N106 Fly ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas pembangkitan listrik tenaga
uap PLTU, atau dari kegiatan lain yang menggunakan teknologi selain
stoker Boiler

N107 Bottom ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas PLTU, atau dari kegiatan lain
yang menggunakan teknologi selain stoker Boiler

N108 Spent bleaching Proses industri oleochemical dan/atau pengolahan minyak hewani atau
earth nabati yang menghasilkan SBE hasil ekstraksi dengan kandungan
minyak di bawah 3 %

N109 Pasir foundry (sand Proses casting logam dengan penggunaan pelarut dengan titik nyala
foundry) diatas 600C
LINGKUP PENGELOLAAN LIMBAH NON-B3 (PASAL 3)

PENGURANGAN
Pasal 4

PEMANTAUAN
DAN PENYIMPANAN
PELAPORAN Pasal 5 –
Pasal 46 – 49 Pasal 11

PENGELOLAAN WAJIB DILENGKAPI DENGAN


LIMBAH NON-B3 “DOKUMEN RINCIAN TEKNIS
PERPINDAHAN PENGELOLAAN
LINTAS BATAS
Pasal 40
(Pasal 3) PEMANFAATAN
Pasal 12 – LIMBAH NONBAHAN BERBAHAYA DAN
Pasal 20 BERACUN”
Pasal 41 – Pasal 43

PENIMBUNAN
PENGANGKUTAN Pasal 21 –
Pasal 39
Pasal 38
VIII. DOKUMEN RINCIAN TEKNIS (DRT) LIMBAH NON-B3 (Pasal 41)

1. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan kegiatan


Pengelolaan Limbah nonB3 wajib menyusun dokumen rincian teknis
pengelolaan Limbah nonB3.
2. Dokumen rincian teknis dibuat sesuai dengan kegiatannya yaitu untuk
kegiatan :
a. Pengurangan Limbah nonB3 (Lampiran VI);
b. Penyimpanan Limbah nonB3 (Lampiran VII);
c. Pemanfaatan Limbah nonB3 (Lampiran VIII);
d. Penimbunan Limbah nonB3 (Lampiran IX); dan
3. DRT memuat antara lain persyaratan fasilitas dan teknologi, standar yang
diacu, prosedur penyelenggaraan pengelolaan, neraca massa, rencana
kajian, dan pemantauan.
4. DRT harus termuat dalam Persetujuan Lingkungan.
5. Tata cara penerbitan Persetujuan Lingkungan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
LIMBAH TERMASUK BARANG UMUM ATAU
Angkutan barang khusus membutuhkan mobil
barang yang dirancang khusus untuk mengangkut
BARANG KHUSUS ? (UU 22 TAHUN 2009)
benda yang berbentuk curah, cair, dan gas, peti
kemas, tumbuhan, hewan hidup, dan alat berat
serta membawa barang berbahaya
“angkutan barang umum” adalah
angkutan barang pada umumnya,
yaitu barang yang tidak berbahaya Izin Penyelenggaraan
dan tidak memerlukan sarana khusus. Angkutan Barang Khusus
Pencatatan dalam bentuk log book Pelaporan kpd Menteri, Gubernur,
PENCATATAN
Limbah non-B3 setiap bulan DANBupati/Walikota
PELAPORAN sesuai dengan
kewenangannya paling sedikit 1
(satu) kali dalam 1 (satu) tahun
melalui laman https://
plb3.menlhk.go.id.

TABEL LAMPIRAN LAPORAN


PENGELOLAAN LIMBAH NONB3

Jumlah Jumlah Jumlah


Nama Kode
Limbah Limbah Limbah
No Limbah Limbah Keterangan
nonB3 yang nonB3 yang nonB3 yang
nonB3 nonB3
dihasilkan disimpan dikelola
Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi DKI Jakarta
Jl. Mandala V No. 67
terima kasih Kel. Cililitan Kec. Kramat Jati
Jakarta Timur

Anda mungkin juga menyukai