Anda di halaman 1dari 88

PENGELOLAAN LIMBAH

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI


2023
REGULASI PENGELOLAAN LIMBAH B3
PERATURAN TENTANG

UU No 32/2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

UU No 23/2014 Pemerintahan Daerah


Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022
UU No 6/2023
tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang
PP No 5/2021 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

PP No 22/2021 Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan LH

PermenLH 14/2013 Simbol dan Label Limbah B3

Sistem Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau
Permenlhk No 87/2016
Kegiatan

Permenlhk No 101/2018 Pedoman Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

Permenlhk No 74/2019 Program Kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3

Daftar Usaha dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Permenlhk No 4/2021
Lingkungan Hidup atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
Permenlhk No 6/2021 Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya2dan Beracun

Permenlhk No 19 /2021 Tata Cara pengelolaan Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun
LIMBAH
Pengelolaan Limbah nonB3
• Tidak memerlukan
Persetujuan Teknis
• Standar pengelolaan
Permenlhk no 19 tahun
Setiap Orang yang 2021
menghasilkan
Limbah
wajib melakukan
pengelolaan
limbah yang
dihasilkannya.
Limbah B3
pada daftar
Lampiran IX

Pengelolaan
• Limbah B3

❑ Penyusunan Rincian Teknis


Penyimpanan Limbah B3

Limbah nonB3 pada Limbah non B3 dari
❑ Memerlukan Persetujuan Lampiran XIV (9 Jenis Pengecualian
Teknis Limbah) yang semula Limbah B3 per
❑ Pertek terintegrasi dengan Limbah B3 Spesifik Pelaku Usaha
Persetujuan Lingkungan Khusus) (Uji Karakteristik)
Definisi B3 (UU 32/2009)
zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena
sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lain.
LIMBAH B3
Definisi Limbah B3
“ ……. adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan
yang mengandung B3” yang antara lain dihasilkan
dari kegiatan:
• Rumah Sakit
• Industri
• Pertambangan
• Kegiatan lain

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib


melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya
5
Prinsip Pengelolaan Limbah B3
Polluter pays principle
• Penghasil bertanggung jawab
terhadap limbah B3 yang
dihasilkan
From cradle to grave
• Pengawasan sejak limbah B3
dihasilkan sampai dengan
pengelolaan akhir
Minimisasi Limbah B3
• Mendahulukan reduksi dan hirarki
pengelolaan limbah B3 yg
dihasilkan
Proximity
• Pengelolaan/pengolahan sedekat
mungkin dengan tempat 6
Setiap orang yang menghasilkan
limbah B3 wajib melakukan
pengelolaan limbah B3 yang
dihasilkannya

7
Ruang Lingkup Pengelolaan Limbah B3

H Penimbunan Limbah B3
A Penetapan Limbah B3

Dumping Limbah B3
B Pengurangan Limbah B3 I
Pengecualian Limbah B3
C Penyimpanan Limbah B3 J
Pengumpulan Limbah B3
D K Perpindahan lintas batas Limbah B3

E Pengangkutan Limbah B3
L
Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan
Hidup Limbah B3
Pemanfaatan Limbah B3
F Sistem Tanggap Darurat dalam
M Pengelolaan Limbah B3; dan
G Pengolahan Limbah B3

N Pembiyaan
Tujuan Pengelolaan LB3

Mencegah dan/ atau


mengurangi resiko dampak
limbah B3 terhadap lingkungan
hidup, kesehatan manusia dan
mahluk hidup lainnya
SIKLUS PENGELOLAAN LIMBAH B3

EKSPOR

Di setiap mata rantai pengelolaan dilakukan pencatatan dan


pengendalian dengan rintek/pertek untuk memastikan dipenuhinya
persyaratan lokasi, fasilitas, teknologi, dan baku mutu.
Setiap perpindahan limbah B3 disertai dengan manifes untuk
memastikan pengelolaan dilakukan sesuai prinsip from cradle to grave.
10
• Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3 merupakan Informasi yang berisi
tentang pengelolaan Limbah B3 yakni kegiatan penyimpanan yang wajib
dituangkan dalam persetujuan lingkungan oleh Penghasil Limbah B3

• Persetujuan Teknis adalah persetujuan dari Pemerintah atau Pemerintah


Daerah berupa ketentuan mengenai standar Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan/atau analisis mengenai dampak lalu lintas Usaha
dan/atau Kegiatan sesuai peraturan perundang-undangan
-------> sebagai Jasa Pengelolaan Limbah B3 : Pengumpulan, Pemanfaatan,
Pengolahan, Penimbunan
-------> sebagai Penghasil Limbah B3 : Pemanfaatan, Pengolahan, Penimbunan,
Dumping

• Surat Kelayakan Operasional (SLO) merupakan surat kelayakan pemenuhan


standar Pengelolaan Limbah B3 dalam melaksanakan kegiatan Pengelolaan
Limbah B3. -------> Diterbitkan setelah Pertek dipenuhi dan digunakan sebagai
operasional kegiatan pengelolaan dan dasar pengawasan
Selama ini Kewenangan
izin Penyimpanan LB3
di Kab/Kota
Tidak ada lagi izin
Penyimpanan LB3

Cukup dengan memenuhi


persyaratan & ketentuan
Izin PENYIMPANAN LB3
teknis Tempat Penyimpanan
TERINTEGRASI ke dalam NIB
LB3 yg ditetapkan
atau dokumen Amdal,
UKL-UPL (tergantung risiko
Pelaku Usaha)

Bila izin penyimpanan LB3 telah


habis, menyusun Rincian teknis
Penyimpanan Limbah B3

Perubahan Persetujuan
Lingkungan pada pengelolaan &
pemantauan LH pada AMDAL/UKL
UPL
PERATURAN PEMERINTAH NO 22 TAHUN 2021

1) Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan


penyimpanan Limbah B3
2) Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilarang melakukan pencemaran Limbah
B3 yang disimpannya
3) Untuk dapat melakukan penyimpanan Limbah B3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), setiap orang yang menghasilkan Limbah
B3 wajib memenuhi :
a. Standar penyimpanan Limbah B3 yang diintegrasikan ke dalam
Nomor Induk Berusaha, bagi penghasil Limbah B3 dari usaha
dan/atau kegiatan wajib SPPL; dan/atau
b. Rincian teknis Penyimpanan Limbah B3 yang dimuat dalam
persetujuan lingkungan, bagi :
1. Penghasil Limbah B3 dari Usaha dan/atau Kegiatan wajib
AMDAL atau UKL UPL; dan
2. Instansi Pemerintah yang menghasilkan Limbah B3
4) Standar dan/atau rincian teknis Penyimpanan Limbah B3
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi :
a. nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang
disimpan;
b. dokumen yang menjelaskan tentang tempat penyimpanan
Limbah B3;
c. dokumen yang menjelaskan tentang pengemasan Limbah B3;
d. persyaratan lingkungan hidup; dan
e. kewajiban pemenuhan standar dan/atau rincian teknis
Penyimpanan Limbah B3.
5) Tata cara pengintegrasian standar penyimpanan Limbah B3
terhadap NIB sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Dalam Pasal 286 ----→ Tempat Penyimpanan Limbah B3 harus
memenuhi persyaratan :
a. lokasi penyimpanan Limbah B3;
b. Fasilitas penyimpanan Limbah B3 yang sesuai dengan jumlah
Limbah B3, karakteristik Limbah B3, dan dilengkapi dengan
upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup; dan
c. Peralatan penanggulangan keadaan darurat.
Rawan Bencana Alam

a) Longsoran
b) Bahaya gunung api
c) Gempa bumi
d) Sesar
e) Amblesan
f) Tsunami
g) Sink hole
h) Mud vulcano
22
TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH B3
FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3
LIMBAH B3 YANG DAPAT DISIMPAN
KATEGORI 2
NO. FASILITAS SUMBER
KATEGORI 1 SPESIFIK SPESIFIK
TIDAK
UMUM KHUSUS
SPESIFIK
1 bangunan    
2 tangki dan/atau kontainer    
3 silo    
4 penumpukan limbah    
(waste pile)
5 waste impoundment    
6 bentuk lainnya sesuai    
dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan
teknologi
25
DENAH
PENYIMPANAN LIMBAH B3
1. Dimensi
2. Tata letak ruangan
penyimpanan Limbah B3
3. Prasarana dan sarana
Lay out
TPS unit I

27

Add a Footer
INFORMASI JENIS
MATERIAL
1. Dinding, lantai, atap
2. Sesuaikan karakteristik
Limbah B3 yang disimpan
Rancang bangun u/ Penyimpanan Limbah B3
Karakteristik Mudah Menyala

• Memiliki tembol pemisah dengan bangunan lain yang berdampingan


• Struktur pendukung atap terdiri dari bahan yang tidak mudah
menyala, dinding berupa beton bertulang/batu tahan api, konstruksi
atap dibuat ringan
• Diberi penerangan yang tidak mudah menyebabkan ledakan/percikan
listrik
Rancang bangun u/ Penyimpanan Limbah B3
Karakteristik Mudah Meledak

• Konstruksi bangunan, lantai, dinding, dan atap dibuat tahan


ledakan
• Lantai dan dinding dibuat lebih kuat dari konstruksi atap
• Setiap saat memenuhi ketentuan suhu ruangan

Rancang bangun u/ Penyimpanan Limbah B3


Karakteristik Reaktif, Korosif, dan/atau Beracun

• Konstruksi dinding dibuat mudah untuk dilepas; dan


• konstruksi atap, dinding, dan lantai harus tahan terhadap korosi
dan api
Lantai miring, tidak bergelombang & kedap air
TEMPAT PENYIMPANAN
LIMBAH B3
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013
TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3

50
SIMBOL dan LABEL

▪ Simbol adalah gambar yang menunjukkan karakteristik


limbah B3
▪ Label adalah setiap keterangan mengenai limbah B3 yang
berbentuk tulisan yang berisi informasi penghasil, alamat
penghasil, waktu pengemasan, jumlah, waktu dihasilkan
▪ Wajib diberikan pada setiap kemasan atau
tempat/wadah untuk penyimpanan
Syarat Simbol dan Label

• Bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk belah


ketupat. Warna garis sama dengan warna gambar simbol.
Bagian bawah simbol terdapat blok segi lima terbalik.
• Simbol pada bangunan luar dan dalam minimal ukuran 25 x 25
cm/dapat terlihat jelas pada jarak minimal 20 meter sedang
pada kemasan ukuran 10 x 10 cm)
• Ukuran label sekurang-kurangnya 15 x 20 cm dan tulisan wajib
mudah terbaca
• Warna dan tulisan simbol label tidak boleh luntur dan tidak
mudah rusak
• Label untuk kemasan kosong ( 10 x 10) cm
• Label penunjuk tutup wadah (7x15) cm
JENIS SIMBOL

MUDAH MELEDAK Reaktif


Mudah Menyala : Cairan dan Padatan
Beracun Korosif
Infeksi Berbahaya thd Lingkungan
Label Limbah B3

a) Memuat nama limbah B3

b) Identitas penghasil limbah B3

c) Tanggal dihasilkannya limbah B3

d) Tanggal pengemasan limbah B3

58
PERINGATAN !
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
PENGHASIL : PT. ..............
ALAMAT : Ds. Srondol, Kec. Banyumanik,Semarang
TELP/FAX : 024 320802 / 024 320802
NO. PENGHASIL :
NAMA LIMBAH : Sludge IPAL
JENIS LIMBAH : Padat
TGL. DIHASILKAN : 15 Maret 2015
TGL. DIKEMAS : 20 Maret 2015
KODE LIMBAH : B322-3
JUMLAH LIMBAH : 50 kg
SIFAT LIMBAH : Beracun NOMOR : 3
CONTOH PEMASANGAN SIMBOL DAN
LABEL LIMBAH B3
SOP PENYIMPANAN LIMBAH B3
Sarana Penyimpanan Limbah B3
SOP Tanggap Darurat
Sarana Penanggulangan Kondisi Darurat
1) Dalam hal penyimpanan limbah B3 melampui jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam pasal 296 ayat (1) huruf b,
pemegang izin pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan
penyimpanan limbah B3 wajib :
a. Melakukan pemanfaatan limbah B3, pengolahan limbah B3
dan/atau penimbunan limbah B3 dan/atau
b. Menyerahkan limbah B3 kepada pihak lain

74
WAKTU PENYIMPANAN LIMBAH B3
(PP 22/2021)

LIMBAH B3 YANG DISIMPAN WAKTU PENYIMPANAN (MAKSIMUM)

 Limbah B3 yang dihasilkan 50 (lima 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah


puluh) kilogram per hari atau B3 dihasilkan
lebih;
 Limbah B3 yang dihasilkan kurang 180 (seratus delapan puluh) hari
dari 50 (lima puluh) kilogram per sejak Limbah B3 dihasilkan
hari untuk Limbah B3 kategori 1;
 Limbah B3 yang dihasilkan kurang 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari
dari 50 (lima puluh) kilogram per sejak Limbah B3 dihasilkan
hari untuk Limbah B3 kategori 2
dari sumber tidak spesifik dan dari
sumber spesifik umum;
 Limbah B3 kategori 2 dari sumber 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari
spesifik khusus. sejak Limbah B3 dihasilkan
75
Masa Penyimpanan > Jangka Waktu

Pemegang izin pengelolaan limbah B3


u/ penyimpanan wajib :

• Melakukan pemanfaatan limbah B3,


pengolahan limbah B3, dan/atau
penimbunan limbah B3
• Menyerahkan limbah B3 kpd pihak lain
yang berizin
76
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. WAJIB DILAKUKAN oleh Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3,
Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat Limbah b3, Pengolah Limbah B3 dan
Penimbun Limbah B3 yang memiliki fasilsitas Penyimpanan limbah B3.
2. Pencatatan kegiatan Penyimpanan Limbah B3 menjadi salah satu kegiatan
pemantauan dan pelaporan
3. pencatatan limbah b3 dilakukan terhadap:
A. jenis limbah b3, karakteristik limbah b3, jumlah limbah b3 dan waktu
diterimanya limbah B3 dari setiap orang yang menghasilkan limbah b3
B. jenis limbah b3, karakteristik limbah b3, jumlah limbah b3, dan waktu
penyerahan limbah B3 kepada pihak lain;
C. identitas setiap orang yang menghasilkan limbah b3, pengangkut
limbah b3, pemanfaat limbah b3 dan/atau pengolah limbah b3
D. neraca limbah b3
4. neraca limbah B3 memuat;
A. uraian sumber, jenis, dan karakteristik limbah b3
B. jumlah atau volume limbah b3 yang dikumpulkan setiap bulan
C. jumlah atau volume limbah b3 yang diserahkan kepada pihak lain
setiap bulan
5. Dokumen pencatatan limbah b3 wajib dilaporkan kepada pejabat penerbit
izin pengelolaan limbah b3 untuk kegiatan penyimpanan limbah b3 sesuai
kewenangannya paling sedikit 1 kali dalam 3 bulan
PENCATATAN HARIAN (LOG BOOK)
a. tidak ikut dalam
perlakuan atau
jumlah Limbah B3
yang tidak dilakukan
perlakuan apapun
dan/atau
b. disimpan melebihi
batas waktu
penyimpanan 90 hari
dan/atau 180 hari
dan/atau 365 hari.
c. dikelola tanpa izin
Persyaratan Lingkungan Hidup pada
Rintek Penyimpanan Limbah B3
1. mefungsikan tempat Penyimpanan Limbah B3 hanya sebagai tempat
Penyimpanan Limbah B3;
2. melakukan pengelolaan Limbah B3 sesuai ketentuan sehingga pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup dapat dicegah;
3. hanya menyimpan Limbah B3 yang dihasilkannya sendiri ke dalam tempat
Penyimpanan Limbah B3;
4. memiliki Sistem Tanggap Darurat Pengelolaan Limbah B3 sebagaimana
diamanatkan PP Nomor 22 Tahun 2021;
5. melakukan pemulihan terhadap media lingkungan hidup apabila terjadi
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup atas Limbah B3 yang
dihasilkan;
6. melakukan pengemasan Limbah B3 sesuai dengan karakteristik dan fase
Limbah B3;
7. melekatkan Label dan Simbol Limbah B3 pada kemasan Limbah B3 sesuai
ketentuan;
8. dilarang menempatkan, membuang Limbah B3 diluar tempat
Penyimpanan Limbah B3 termasuk di media lingkungan hidup yang tidak
memenuhi ketentuan
9. dilarang melakukan open burning terhadap Limbah B3 yang dihasilkan;
10. dilarang melakukan pencampuran terhadap Limbah B3 yang berbeda kode
dan/atau fase;
11. dilarang menyerahkan Limbah B3 ke pihak lain apapun alasannya kecuali
pihak lain tersebut memiliki Perizinan Berusaha untuk kegiatan bidang
usaha Pengelolaan Limbah B3 dan Surat Kelayakan Operasional (SLO);
12. dilarang melakukan Pemanfaatan Limbah B3 apabila tidak memiliki
persetujuan teknis untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 dan Surat
Kelayakan Operasional (SLO);
13. dilarang melakukan Pengolahan Limbah B3 apabila tidak memiliki
persetujuan teknis untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3 dan Surat
Kelayakan Operasional (SLO); dan/atau
14. dilarang melakukan Penimbunan Limbah B3 apabila tidak memiliki
persetujuan teknis untuk kegiatan Penimbunan Limbah B3 dan Surat
Kelayakan Operasional (SLO).
Kewajiban Pemenuhan
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3

1. Memenuhi persyaratan teknis Penyimpanan Limbah B3 termasuk


kelengkapan prasarana dan sarana;
2. Melakukan identifikasi Limbah B3 yang dihasilkan setiap hari;
3. Melakukan pencatatan nama dan jumlah Limbah B3 yang dihasilkan;
4. Melakukan Penyimpanan Limbah B3 paling lama :
a. 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3
yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per hari atau lebih;
b. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk
Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per
hari untuk Limbah B3 kategori 1;
c. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk
Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per
hari untuk Limbah B3 kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber
spesifik umum;
d. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk
Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus;
e. 2 (dua) hari sejak Limbah B3 kategori infeksius, patologis, benda tajam
disimpan pada ruangan dengan suhu normal;
f. 7 (tujuh) hari sejak Limbah B3 kategori infeksius, patologis, benda tajam
disimpan pada ruangan dengan suhu 3 sampai dengan 8 oC;
g. 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 kategori infeksius, patologis,
benda tajam disimpan pada ruangan dengan suhu lebih kecil atau sama
dengan 0 oC; atau
h. Kurang dari 90 (sembilan puluh) hari apabila kapasitas Tempat
Penyimpanan Limbah B3 sudah tidak memungkinkan untuk menampung
seluruh Limbah B3 yang dihasilkan.
5. Dalam hal kegiatan Penyimpanan Limbah B3 melampaui jangka waktu
sebagaimana dimaksud pada huruf d, Penghasil Limbah B3 wajib :
6. melakukan Pemanfaatan Limbah B3 dengan syarat telah memiliki
persetujuan teknis untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 dan Surat
Kelayakan Operasional (SLO);
5. melakukan Pengolahan Limbah B3 dengan syarat telah memiliki
persetujuan teknis untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3 dan Surat
Kelayakan Operasional (SLO);
6. melakukan Penimbunan Limbah B3 dengan syarat telah memiliki
persetujuan teknis untuk kegiatan Penimbunan Limbah B3 dan Surat
Kelayakan Operasional (SLO) dan/atau
7. menyerahkan Limbah B3 kepada pihak lain yang memiliki Perizinan
Berusaha untuk kegiatan bidang usaha Pengelolaan Limbah B3 dan SLO.
8. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Penyimpanan
Limbah B3 yang merupakan bagian dalam pelaporan dokumen lingkungan
dengan melampirkan log book, neraca dan manifest kepada Kepala
Gubernur Jawa Tengah up. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Jawa Tengah selaku pejabat Penerbit Persetujuan Lingkungan
paling sedikit 6 (enam) bulan sekali;
9. Format pelaporan pelaksanaan kegiatan Penyimpanan Limbah B3
sebagaimana pada angka 6 paling sedikit memuat informasi :
• sumber, nama, dan jumlah Limbah B3;
• kategori dan/atau karakteristik Limbah B3;
• pelaksanaan Penyimpanan Limbah B3; dan
• Pemanfaatan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3 dan/atau Penimbunan
Limbah B3 yang dilakukan sendiri oleh Penghasil Limbah B3 dan/atau
penyerahan Limbah B3 kepada Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat
Limbah B3, Pengolah Limbah B3, dan/atau Penimbun Limbah B3.
Secara lengkap, format pelaporan sebagaimana dimaksud pada Lampiran IX
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor 6 Tahun 2021
tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun;
10. Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 6 disampaikan secara
elektronik melalui laman https://plb3.menlhk.go.id dengan bukti pelaporan
berupa tanda terima elektronik;
11. Melakukan perubahan rincian teknis penyimpanan Limbah B3 apabila
terjadi perubahan terhadap :
12. nama Limbah B3 yang disimpan
13. lokasi tempat Penyimpanan Limbah B3; dan/atau
14. desain dan kapasitas fasilitas Penyimpanan Limbah B3
88

Anda mungkin juga menyukai