Anda di halaman 1dari 19

PENYIMPANAN DAN

PENGUMPULAN LIMBAH B3

Oleh :
Iyan Suwargana

Mekanisme Pengelolaan Limbah B3


CRADLE TO GRAVE
PENGHASIL LIMBAH B3 PENGELOLAAN LANJUTAN
(Generator)
DIMANFAATKAN/DIOLAH/
Identifikasi LB3 yg dihasilkan DITIMBUN SENDIRI
DIDALAM PABRIK (izin)
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3
1) Izin TPS-LB3 PENGUMPUL LIMBAH B3
2) Persetujuan Penyimpanan > 90 yg telah memiliki izin
hari apabila :
LB3 dihasilkan < 50kg/hari
3) Pencatatan LB3 dan Pelaporan
Kegiatan penyimpanan serta
pengelolaan LB3 lebih lanjut PEMANFAAT/PENGOLAH/
PENIMBUN LIMBAH B3 yg
telah memiliki izin
Jumlah LB3 yg
Jumlah LB3 dimanfaatkan/
yang dihasilkan Sistem Manifest diolah/ditimbun

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 1


PENYIMPANAN LIMBAH B3
DEFINISI

Penyimpanan Limbah B3 adalah kegiatan menyimpan limbah B3


yang dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau
pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3
dengan maksud menyimpan sementara

PRINSIP
Mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi
bahaya terhadap manusia & lingkungan dapat dihindarkan

TUJUAN
Menyimpan sementara limbah sampai dengan tercapai
kuantitas limbah yang memadai sehingga efisien secara
ekonomi untuk pengelolaan lebih lanjut

PENYIMPANAN VS PENGUMPULAN Limbah B3

Penyimpanan sementara Limbah B3 :


kegiatan menyimpan limbah B3 yg
dihasilkan intern oleh satu penghasil
Pengumpulan Limbah B3:
kegiatan menyimpan limbah B3 yang
dihasilkan oleh banyak sumber penghasil

Pengumpul Limbah B3 wajib memiliki


Lab. analisis atau alat analisa Limbah B3
di lokasi kegiatan

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 2


Pasal 2 Permen LH No. 18/2009 Tentang Tata Cara
Perizinan Pengelolaan Limbah B3 :

Penghasil limbah B3 tidak dapat melakukan kegiatan


pengumpulan limbah B3.

Keterangan : Ketentuan diatas dimaksudkan bagi


pelaku pengelola limbah yang hanya sebagai penghasil
limbah B3 tetapi bagi Penghasil limbah B3 yang
sekaligus sebagai pemanfaat dan/atau pengolah
limbah B3 dapat melakukan kegiatan pengumpulan
limbah B3.

PRA PENYIMPANAN
PEMILAHAN Limbah B3

Pemilahan Limbah B3 adalah kegiatan


memilah limbah B3 yang dilakukan oleh
penghasil dan/atau pengumpul dan/atau
pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau
penimbun limbah B3 untuk memudahkan
atau menentukan pengelolaan lebih lanjut.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 3


PEMILAHAN Limbah B3

Pemilahan Limbah B3 didasarkan pada :


Jenis Limbah B3
Karakteristik Limbah B3
Jumlah limbah B3

Limbah B3 yg tdk sesuai harus dipisah dlm


pengemasan maupun penyimpanan, baik
berdasarkan Jenis maupun karakteristik Limbah B3,
untuk menghindari munculnya resiko bahaya karena
terjadinya kontak atau pencampuran

Persyaratan Penyimpanan Sementara LB3


Penyimpanan bersifat sementara, Menyimpan limbah B3
maksimal 90 hari (penyimpanan > 90 hari bila limbah B3 yang
dihasilkan < 50 kg/hari dan adanya persetujuan)
Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung,
jarak minimm antar lokasi dengan fasilitas umum 50 m)
Memiliki catatan Limbah B3 (jumlah dan jenis)
Kemasan
- sesuai dengan karakteristik limbah
- kondisi baik
- simbol & label (Kepka No. 05/1995)
Rancang bangun tempat penyimpanan
- sesuai dengan karakteristik limbah
- lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul
- minimisasi potensi leachate (atap)
- ventilasi memadai
- pit pengumpul
Disesuaikan dengan jumlah & karakteristik limbah B3
Kondisi (tidak ada ceceran, lantai bersih dll)
Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
Memiliki Emergency Response System (ERS)
Memiliki Izin penyimpanan sementara
Melaporkan kegiatan penyimpanan limbah B3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 4


Persyaratan Pengumpulan LB3
Menyimpan limbah B3 maksimal 90 hari
Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung,
jarak minimm antar lokasi dengan fasilitas umum 50 m)
Memiliki catatan Limbah B3 yang dikumpulkan (jumlah dan jenis
limbah B3)
Pengumpulan LB3
Rancang bangun tempat pengumpulan
hanya diizinkan untuk
- sesuai dengan karakteristik limbah LB3 yg dpt
- lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul dimanfaatkan dgn
- minimisasi potensi leachate (atap) teknologi yang
- ventilasi memadai tersedia
- pit pengumpul
Limbah B3 yang dikumpulkan sesuai dengan izin
Kondisi (tidak ada ceceran, lantai bersih dll)
Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
Memiliki Emergency Response System (ERS)
Memiliki Izin pengumpulan LB3
Melaporkan kegiatan pengumpulan limbah B3

VERIFIKASI PENYIMPANAN SEMENTARA LB3

Pengecekan izin penyimpanan sementara limbah B3


dan persetujuan penyimpanan lebih dari 90 hari (jika
menyimpan > 90 hari
hari))
Pengecekan jenis limbah B3 yang disimpan (sesuai
dengan izin yang diberikan
diberikan))
Pengecekan kondisi bangunan TPS, sistem
penyimpanan,, kemasan yang digunakan
penyimpanan digunakan,, sistem
pelabelan,, sarana penunjang
pelabelan
Evaluasi jumlah limbah B3 yang dihasilkan dan
kapasitas TPS yang ada
Pengecekan catatan penyimpanan limbah B3 (jumlah(jumlah
Limbah yg dihasilkan
dihasilkan,, dikelola dan sisa yang tersimpan
di TPS)
Pengecekan pengelolaan lanjutan LB3 yang
dihasilkan cek dokumen manifest
Pengecekan pelaporan kegiatan penyimpanan
sementara LB3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 5


Periode Penyimpanan Sementara LB3
Penyimpanan sementara Limbah B3 maksimal
90 hari
Kecuali bagi penghasil limbah dalam jumlah kecil
(< 50 kg/ hari) dapat menyimpan lebih dari 90 hari
dan ada persetujuan.
Hal yang dipertimbangkan :
Karakteristik LB3 yang disimpan
Kuantitas ekonomis untuk pengelolaan lebih
lanjut
Kapasitas tempat penyimpanan
Penyimpanan sementara LB3 di pengumpul
maksimal 90 hari

PERSYARATAN PRA PENGEMASAN LIMBAH B3

Harus dengan pasti mengetahui karakteristik bahaya dari


setiap limbah B3 yang dihasilkan/dikumpulkan/yang akan
diolahnya (melalui pengujian dilaboratorium rujukan atau
direkomendasikan oleh KLH)
Kemasan untuk limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak
rusak, dan bebas dari pengkaratan serta kebocoran;
Bentuk, ukuran dan bahan kemasan limbah B3 harus
disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 yang akan
dikemasnya dengan mempertimbangkan segi keamanan dan
kemudahan dalam penanganannya;
Kemasan limbah B3 dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP
atau PVC) atau bahan logam (Teflon, baja karbon, SS304,
SS326 atau SS440) dengan syarat bahan kemasan yang
dipergunakan tersebut tidak bereaksi dengan limbah B3 yang
disimpannya;

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 6


Prinsip Kemasan

Mampu mengisolasi limbah dengan baik


Compatibility limbah
Compatibility limbah dengan kemasan
Kemudahan bongkar muat
Kemudahan inspeksi/ sampling

PRINSIP PENGEMASAN LIMBAH B3


LimbahB3 yang tidak saling cocok, atau limbah B3 dan bahan yang tidak
saling cocok tidak disimpan dlm satu kemasan.
Pengisian limbah B3 ke dalam kemasan harus mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya pengembangan volume limbah, pembentukan
gas atau terjadinya kenaikan tekanan;
Kemasan harus selalu dalam keadaan baik dan jika kemasan
rusak/bocor, limbah B3 harus segera dipindahkan ke kemasan yang
memenuhi persyaratan.
Kemasan yang telah berisi limbah B3 harus diberi penandaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan disimpan dengan memenuhi
ketentuan tentang tata cara dan persyaratan bagi penyimpanan limbah
B3;
Terhadap kemasan yang telah berisi limbah B3 wajib dilakukan
pemeriksaan secara teratur oleh pihak penanggung jawab pengelolaan
limbah B3 (penghasil, pengumpul atau pengolah)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 7


PERSYARATAN PENGEMASAN LIMBAH B3

Pengemasan hanya menggunakan kemasan (drum, tong atau bak


kontainer) yang berada dalam kondisi baik, tidak bocor, berkarat atau
rusak.
Limbah B3 yang disimpan dalam satu kemasan adalah limbah yang
sama, atau memiliki karakteristik yang sama, atau dengan limbah lain
yang karakteristiknya saling cocok.
Pengisian limbah B3 dalam satu kemasan harus dengan
mempertimbangkan karakteristik dan jenis limbah, pengaruh
pemuaian limbah, pembentukan gas dan kenaikan tekanan selama
penyimpanan.
Kemasan yang telah diisi harus diberi identifiksi (simbol & label) dan
selalu dalam keadaan tertutup dengan baik.
Melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kemasan min 1 kali/minggu

Tutup
Karet
Cincin
pengunci

Label

Simbol

A : Kemasan drum penyimpanan limbah B3 cair


B : Kemasan drum penyimpanan limbah B3 sludge / padat

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 8


PERSYARATAN PEWADAHAN LIMBAH B3 (Tangki)

Mengajukan permohonan rekomendasi kepada Menteri Negara Lingkungan


Hidup dengan melampirkan laporan hasil evaluasi terhadap rancang bangun
dari sistem tangki yang akan dipasang.
Tangki dan sistem penunjangnya harus terbuat dari bahan yang saling
cocok dengan karakteristik dan jenis limbah B3 yang disimpannya.
Limbah B3 yang tidak saling cocok, tidak ditempatkan secara bersama-sama
di dalam tangki.
Tidak digunakan untuk menyimpan limbah B3 mudah menyala atau reaktif.
Tangki wajib dilengkapi dengan penampungan sekunder dengan ketentuan-
ketentuan tertentu.
Pemilik atau operator harus melakukan pemeriksaan sekurang-kurangnya 1
(satu) kali sehari selama sistem tangki dioperasikan.
Pemilik atau operator harus memeriksa sistem perlindungan katodik (jika
ada), untuk memastikan bahwa peralatan tersebut bekerja sempurna
Apabila sistem tangki atau sistem pengumpul sekunder mengalami
kebocoran atau gangguan yang menyebabkan limbah B3 yang disimpannya
terlepas, maka pemilik atau operator harus segera melakukan upaya-upaya
penanggulangan dan membuat catatan mengenai uapaya yang telah
dilakukan untuk kemudian melaporkannya ke KLH.

Penyimpanan Kemasan Limbah B3

Penyimpanan kemasan harus dibuat dengan


sistem blok. Setiap blok terdiri atas 2 (dua) x 2
(dua) kemasan.
Lebar gang antar blok harus memenuhi
persyaratan peruntukannya.
Penumpukan kemasan limbah B3 harus
mempertimbangkan kestabilan tumpukan
kemasan. Pola penyimpanan kemasan drum di atas pallet

Jarak tumpukan kemasan tertinggi dan jarak


blok kemasan terluar terhadap atap dan dinding
bangunan penyimpanan tidak boleh kurang dari
1 (satu) meter.
Kemasan-kemasan berisi limbah B3 yang tidak
saling cocok harus disimpan secara terpisah,
tidak dalam satu blok, dan tidak dalam bagian
penyimpanan yang sama.
Penempatan kemasan harus dengan syarat
bahwa tidak ada kemungkinan bagi limbah-
limbah tersebut jika terguling/ tumpah akan
tercampur/masuk ke dalam bak penampungan
bagian penyimpanan lain.
Penyimpanan kemasan limbah B3 dengan rak

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 9


Persyaratan teknis TPS-LB3 :

Sekitar tangki harus di buat tanggul


yang dilengkapi saluran pembuangan
yang menuju ke bak penampung.

Bak penampung harus kedap air dan


mampu menampung cairan minimal
110% dari kapasitas maksimum
volume tangki.

Tangki harus diatur sedemikian rupa


sehingga bila terguling akan terjadi di
daerah tanggul dan tidak menimpa
tangki lain.
Tempat penyimpanan limbah
B3 dalam jumlah besar
Tangki harus terlindung dari
(tangki)
penyinaran matahari dan masuknya air
hujan secara langsung.

PERSYARATAN BANGUNAN PENYIMPANAN LIMBAH B3

Persyaratan Umum Bangunan Penyimpanan Limbah B3

Memilki rancang bangun dan luas ruang penyimpanan yang sesuai


dengan jenis, karakteristik dan jumlah limbah B3 yang dihasilkan atau
akan di simpan.
Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung maupun tidak
langsung;
Dibuat tanpa plafon dan memilki sistem ventilasi udara yang memadai
yang dilengkapi dengan kasa atau bahan lain untuk mencegah
masuknya burung atau binatang kecil lainnya ke dalam ruang
penyimpanan.
Memiliki sistem penerangan (lampu atau cahaya matahari) yang
memadai untuk operasional penggudangan atau inspeksi rutin.
Dilengkapi dengan sistem penangkal petir;
Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi penandaan (simbol)
sesuai dengan tata cara yang berlaku.
Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak bergelombang,
kuat dan tidak retak. Lantai bagian dalam dibuat melandai turun ke arah
bak penampungan dengan kemiringan maksimum 1%. Pada bagian luar
bangunan,kemiringan lantai diatur sedemikian rupa sehingga air hujan
dapat mengalir ke arah menjauhi bangunan penyimpanan.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 10


Persyaratan Khusus Bangunan Penyimpanan Limbah B3

A) Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 mudah terbakar:

jika bangunan penyimpanan limbah B3 berdampingan dengan gudang,


maka harus di buat tembok pemisah tahan api,
pintu darurat di buat tidak pada tembok tahan api.
jika bangunan penyimpanan limbah B3 dibuat terpisah dengan bangunan
lain, maka jarak minimum dengan bangunan lain adalah 20 meter.
untuk kestabilan struktur pada tembok penahan api dianjurkan agar
digunakan tiang-tiang beton bertulang yang tidak ditembusi oleh kabel
listrik;
struktur pendukung atap terdiri dari bahan yang tidak mudah menyala.
Konstruksi atap di buat ringan, dan mudah hancur bila ada kebakaran,
penerangan, jika menggunakan lampu, harus menggunakan instalasi
yang tidak menyebabkan ledakan/percikan listrik (explotion proof).
Memiliki : sistem pendeteksi dan pemadam kebakaran, persediaan air
untuk pemadam api, hidran pemadam api dan perlindungan terhadap
hidran.

B) Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3


mudah meledak:
Konstruksi bangunan baik lantai, dinding maupun atap harus
dibuat tahan ledakan dan kedap air.
Konstruksi lantai dan dinding dibuat lebih kuat dari konstruksi
atap, sehingga bila terjadi ledakan yang sangat kuat akan
mengarah ke atas (tidak ke samping).
Suhu dalam ruangan harus dapat dikendalikan tetap dalam
kondisi normal.
Desain bangunan dirancang sedemikian rupa sehingga
cahaya matahari tidak langsung masuk ke ruang gudang.

C) Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3


mudah reaktif, korosif & beracun:
Konstruksi dinding harus dibuat mudah lepas, guna
memudahkan pengamanan limbah B3 dalam keadaan
darurat;
Konstruksi atap, dinding dan lantai harus tahan terhadap
korosi dan api.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 11


D) Persyaratan bangunan untuk penempatan tangki

Tangki penyimpanan limbah B3 harus terletak di luar


bangunan tempat penyimpanan limbah B3.
Bangunan penyimpanan tangki merupakan konstruksi tanpa
dinding yang memiliki atap pelindung dan memiliki lantai
yang kedap air.
Tangki dan daerah tanggul serta bak penampungannya
harus terlindung dari penyinaran matahari secara langsung
serta terhindar dari masuknya air hujan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

PERSYARATAN BANGUNAN PENYIMPANAN LIMBAH B3

Sarana lain yang harus tersedia :

peralatan dan sistem pemadam kebakaran;


pagar pengaman;
pembangkit listrik cadangan;
fasilitas pertolongan pertama;
peralatan komunikasi;
gudang tempat penyimpanan peralatan dan
perlengkapan;
pintu darurat;
alarm.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 12


Permasalahan Penyimpanan LB3
1 3
2

4
1. Penyimpanan tidak per jenis LB3
5 2. Tatacara cara penyimpanan LB3
tidak benar.
3. Kapasitas TPS LB3 tidak sesuai
degan jumlah LB3 yang dihasilkan
4. Penyimpanan sludge IPAL di luar
TPS LB3
5. Permasalahan jumlah LB3 skala
besar dll.
25

Contoh Penyimpanan LB3 yg tidak memenuhi persyaratan

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 13


Tempat penyimpanan sementara LB3

Penandaan LB3 (simbol & label) ?

Tempat Penyimpanan Sementara Oli Bekas

Bocor

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 14


Tempat penyimpanan
sementara LB3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 15


DAFTAR PERIKSA TEMPAT
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 (1)
I. DATA UMUM PERIZINAN
1. Nomor/tahun/jenis izin
2. Tanggal terbit
3. Batas berlaku
4. Status izin (baru, perpanjangan)
5. Jenis tempat penyimpanan (gudang,tanki,lain2)
6. Sumber limbah (sendiri, pihak lain)
7. Pengawasan terakhir (waktu, status, petugas)

II. DATA TEKNIS


1. Kapasitas penyimpanan :padat (M3/ton/kg), cair
(m3/l)
2. Data limbah B3
a. Limbah yg dihasilkan : (jenis, bentuk,
sumber/kode, jumlah)
b. Limbah di TPS : jumlah, kemasan (jenis,
jumlah)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 16


DAFTAR PERIKSA TEMPAT
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 (2)
III. DATA PENAATAN
1. PENGEMASAN
a. Apakah dilakukan pengujian karakteristik LB3 pra
pengemasan setiap 90 hari ?
b. Apakah pengemasan sesuai dengan jenis & karakteristik LB3
? (bentuk, bahan, simbol dan label )
c. Apakah kemasan LB3 dalam kondisi baik ? (tdk rusak, bebas
karat, tdk bocor, tdk meluber )
d. Apakah dilakukan pemeriksaan kemasan setiap minggu ( cek
log book)

2. PENYIMPANAN
a. Apakah bagian luar tempat penyimpanan diberi simbol sesuai
dengan jenis dan karakteristik LB3 ?
b. Apakah LB3 yg tersimpan terlindung dari hujan ?
c. Apakah tempat penyimpanan memp sistim ventilasi ?
d. Apakah saluran dan bak penampungan berfungsi dengan baik
?
e. Apakah penyimpanan limbah dilakukan dalam sistim blok atau
sel ?

DAFTAR PERIKSA TEMPAT


PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 (3)
f. Apakah masing2 blok dipisahkan oleh gang minimal 60
cm / tanggul pemisah
g. Apakah tumpukan limbah dalam keadaan stabil ( mis
tumpukan tidak lebih dari 3 lapis dan jarak dgn atap
minimal 1 meter) ?
h. Apakah limbah disimpan lebih dari 90 hari (check log
book) ?
i. Periksa log book / manifest kapan limbah terakhir diolah,
dan atau dimanfatkan, dan atau diserahkan kepada
pengumpul ? (tanggal, jumlah dan no. manifest)

3. PEMANTAUAN
a. Apakah dilakukan pemantauan thd jumlah dan jenis LB3
yg dihasilkan setiap bulan (periksa log book ) ?
b. Apakah dilakukan pemantauan thd jumlah dan jenis LB3
yg dikelola sendiri atau pihak ketiga (periksa hasil
pemantauan ) ?

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 17


DAFTAR PERIKSA
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 (5)
5. PELAPORAN
a. Apakah dilakukan pelaporan secara berkala (MenlH, Gubernur,
Bupati/Walikota) ?

IV. LAIN-LAIN ( Berkaitan dengan peralatan penunjang dan tanggap


darurat di lokasi penyimpanan)
a. Apakah peralatan pemadam kebakaran dlm keadaan baik ?
b. Apakah fasilitas P3K yg tersedia memadai ?
c. Apakah pagar pengaman disekitar lokasi TPS berfungsi dgn baik
dan memadai ?
d. Apakah tersedia pintu darurat dan route evakuasi di TPS dan glm
keadaan berfungsi ?
e. Apakah house keeping dan kebersihan disekitar TPS dlm
keadaan baik

V. STATUS PENAATAN
(Status penaatan dan temuan dilengkapi dengan bukti )

VI. TINDAK LANJUT


(Tindak lanjut temuan dan komitmen perusahaan : kegiatan dan
waktunya )

PELAPORAN PLB3
Penghasil LB3 dan pemegang izin PLB3 wajib melakukan
pelaporan rutin PLB3 (neraca LB3) sekurang-kurangnya 3
bulan sekali kepada KNLH dengan tembusan Gubernur
dan Walikota/Bupati
Pelaporan dokumen limbah B3 (manifest LB3)

Pelaporan :
- Memudahkan pengawasan PLB3 sejak dihasilkan, diangkut,
diolah, dimanfaatkan, diekspor, dan ditimbun (dilandfill).
- Mengetahui penyebaran limbah B3 dan juga ketaatan
dari setiap penghasil dan pengelola limbah B3.
- Untuk mengetahui kinerja PLB3 yang dilakukan oleh
pengelola LB3
- Sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian
perpanjangan izin PLB3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 18


NERACA LB3 KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH B3

JUMLAH LIMBAH B3
Keterangan
Disimpan di Tidak Perlakuan PLB3
Uraian Limbah B3 Satuan TPS menunggu Dikelola /
Dihasilkan Dikelola
pengelolaan disimpan >
lebih lanjut 90 hr
A. Sumber Dari Proses Produksi
1. Ton
2. Ton
3. Ton
4. Ton
5. Ton
B. Sumber Dari Luar Proses Produksi
6. Ton
7. Ton
8. Ton
9. Ton
10. Ton
TOTAL Ton ......... (A) .......(B) ........... (C) ........ (D)

Persentase %
Persentase jumlah limbah B3 yang dikelola = Kinerja Pengelolaan Limbah B3 = [A - D]/A * 100% = .................. %
Persentase jumlah limbah B3 yang belum dikelola = D/A * 100% = .................. % Cat : D = [A-(B+C)]

iyanplb3@yahoo.com / 087770175466

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 19

Anda mungkin juga menyukai