Oleh:
Ary Sudijanto
1
Perubahan UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup melalui Undang- Undang Nomor 11/2020
tentang Cipta Kerja
2
Amanat
Undang- Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja untuk
ditindaklanjuti dalam PP (Terkait Rev UU 32/2009)
4
Muatan Substansi, PP 22 Tahun 2021
• 13 Bab
• 534 Pasal
• 15 Lampiran
6
Daftar Lampiran PP
1. Lampiran I (Daftar Kawasan Lindung, Ringkasan Penyajian Informasi Awal, dan Bagan Alir Penapisan
Wajib Amdal)
2. Lampiran II (Penyusunan Amdal dan Mekanisme Uji Kelayakan)
3. Lampiran III (Penyusunan Formulir UKL-UPL dan Pemeriksaan UKL-UPL)
4. Lampiran IV (Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup)
5. Lampiran V (Mekanisme Perubahan Persetujuan Lingkungan)
6. Lampiran VI (Baku Mutu Air Nasional)
7. Lampiran VII (Baku Mutu Udara Ambien)
8. Lampiran VIII (Baku Mutu Air Laut)
9. Lampiran IX (Daftar LB3: Sumber Spesifik, Kadaluarsa, Sumber Spesifik Umum, Sumber Spesifik
Khusus)
10. Lampiran X (Parameter Uji Karakteristik LB3)
11. Lampiran XI (Baku Mutu Karakteristik Beracun Melalui TCLP untuk Penetapan Kategori LB3)
12. Lampiran XII (Baku Mutu Karakteristik Beracun Melalui TCLP untuk Penetapan Standar Pengolahan
LB3 Sebelum ditempatkan di Fasilitas Penimbusan Akhir)
13. Lampiran XIII (Nilai Baku Karakteristik Beracun Melalui TCLP dan Total Konsentrasi Untuk Penetapan
Pengelolaan Tanah Terkontaminasi LB3)
14. Lampiran XIV (Limbah nonB3 Terdaftar)
15. Lampiran XV (Jenis dan Kriteria Pelanggaran Terhadap Kewajiban dalam Perizinan Berusaha Terkait
Persetujuan Lingkungan)
7
Struktur Kerangka PP P3LH
Sistematika Pengaturan dalam PP
Bab III Bab IV
Bab II
Bab I Perlindungan dan Perlindungan dan
Persetujuan Lingkungan
Ketentuan Umum Pengelolaan Mutu Pengelolaan Mutu
(11 Bagian)
(Psl. 1 - 2) Air Udara
(Psl. 3 - 106)
(Psl.107 - 162) (Psl.163 - 219)
Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII
Perlindungan dan Pengendalian Pengelolaan Limbah Dana Penjaminan
Pengelolaan Mutu Kerusakan B3 dan nonB3 untuk Pemulihan LH
Laut Lingkungan Hidup
(Psl.274 - 470) (Psl.471 - 479)
(Psl.220 - 271) (Psl.272 - 273)
Bab X III
Ketentuan Penutup
(Psl.528 - 534)
8
BAB II
Persetujuan Lingkungan
9
Penguatan Penegakan Hukum Lingkungan dalam UU CK
Pengintegrasian kembali “Izin Lingkungan” kedalam Perizinan Berusaha,
memperkuat posisi perlindungan terhadap Lingkungan Hidup
Lingkungan Lingkungan
Perizinan
AMDAL SKKL Berusaha :
Penegakan
Persyaratan • Izin
penerbitan
Perizinan
• Sertifikat Standar
• NIB
Hukum:
Berusaha • Administrasi
UKL-UPL PKPLH (Psl. 24 ayat (5),
UU CK)
Matrik RKL-RPL
TERMUAT dalam
Perizinan Berusaha (Psl. 77, UU CK)
(Psl 1 angka 11 & 12,
UU CK)
Jenis
Tingkat Dokumen Persetujuan
Risiko Usaha Lingkungan Lingkungan
≠
Menengah “termuat” Berusaha :
Tinggi dalam • Izin
Menengah UKL-UPL PKPLH Perizinan • Sertifikat Standar
Rendah Berusaha • NIB
Dampak Tidak
Penting kegiatan SPPL
Skala kecil PEMBINAAN
• Perizinan Berusaha , Sertifikat Standar dan NIB diperuntukkan untuk Pelaku Usaha, Untuk yang dilakukan oleh
Pemerintah dalam bentuk Persetujuan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah)
• Perizinan Berusaha, Sertifikat standar atau Persetujuan dari Pemerintah wajib di lakukan pengawasan 13
Konsep Lembaga Uji Kelayakan dan Tim Uji Kelayakan
Dibentuk oleh LEMBAGA UJI
Bank Ahli
Pemerintah KELAYAKAN
Tim Uji
Lembaga Uji Kelayakan,
Kelayakan bertugas
Tim Uji membantu
membentuk Tim Uji Tim Uji Tim Uji
Kelayakan Menteri,
Tim Uji Kelayakan Kelayakan Kelayakan
Pusat gubernur,
Kelayakan Pusat Provinsi Kab/Kota bupati/walikota
(penugasan
(KLHK) (tiap Provinsi) (tiap Kab/Kota) untuk
untuk khusus)
melakukan
melaksanak
penilaian uji
an tugasnya kelayakan
lingkungan
• Keanggotaan Tim Uji Kelayakan terdiri dari unsur Pemerintah Pusat, hidup rencana
Pemerintah daerah dan Ahli bersertifikat usaha dan/atau
kegiatan sesuai
• Akan disusun mekanisme pemenuhan sertifikasi kompetensi bagi
kewenangan
anggota tim uji kelayakan, sertifikasi kompetensi merupakan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota Tim Uji Kelayakan;
• Tim Uji Kelayakan Adhoc merupakan Tim Uji kelayakan yang dapat
ditugaskan sewaktu-waktu dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan
untuk melakukan penilaian uji kelayakan
14
Konsep Lembaga Uji Kelayakan dan Tim Uji Kelayakan
PERSYARATAN TIM UJI KELAYAKAN
MENTERI LHK
BERBASIS PROFESIONAL
SK Tim Uji
Kelayakan ▪ UNSUR UNSUR AHLI
BERSERTIFIKAT
PEMERINTAH
(Minimal 5 orang),
PUSAT & DAERAH
TIM UJI KELAYAKAN LH Antara lain:
yang membidangi
LEMBAGA UJI PUSAT LH
ahli kualitas udara,
ahli kualitas air, ahli
KELAYAKAN ▪ Instansi Penerbit
sosial, ahli kesehatan
Persetujuan
TIM UJI KELAYAKAN LH masyarakat, atau ahli
Teknis
PROVINSI lainnya
Evaluasi
Pemenuhan
Kriteria
Penilaian Keahlian
TIM UJI KELAYAKAN LH
KAB/KOTA
PEMRAKARSA PEMERINTAH
Menunjuk
LEMBAGA UJI
AMDAL KELAYAKAN
Pengambil Keputusan
(Menteri, gubernur,
bupati/walikota)
Penyusun maupun Penilai Amdal dipersyaratkan harus memiliki sertifikat, agar dokumen Amdal
yang digunakan dalam menentukan kelayakan lingkungan hidup suatu usaha dan/atau kegiatan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah/saintifik 16
Pengaturan Tata Cara Pelibatan Masyarakat
Masyarakat lain :
• Masyarakat pemerhati
• Masyarakat yang terpengaruh
atas keputusan
Dapat dilibatkan oleh TUK apabila 1 PENYUSUNAN AMDAL
tidak ada masukan yang diperoleh
Dilakukan oleh PEMRAKARSA
Masukan masyarakat Dalam penyusunan Amdal,
lain yang relevan
disampaikan kepada
Masyarakat yang dilibatkan
pemrakarsa sebagai adalah masyarakat terkena
bahan Pelingkupan dampak langsung dan LSM
Pembina langsung masyarakat
18
Integrasi Izin PPLH dan Andallalin ke dalam Dokumen Lingkungan
(Amdal atau UKL-UPL) Serta Persetujuan Awal Pemerintah
Proses KA - Andal Proses Andal, RKL-RPL
Persetujuan Awal Pertek ditujukan bagi usaha Sudah tersedia Informasi untuk mengkaji
Pemerintah (FS dan/atau kegiatan yang persyaratan izin PPLH: Kajian Izin PPLH
berisiko tinggi dan (i.e. PLB3, pembuangan air limbah ke
Kegiatan, RIP, dll…) sungai & laut) terintegrasi ke dalam Kajian
menengah, Pertek bagi AMDAL/UKL-UPL
Risiko menengah dilakukan
by Sistem Kajian Andal
(Kelola Pantau yang Rinci dan
Operasional)
Persetujuan Teknis dalam bentuk Rencana Induk Pelabuhan Baku Mutu Lingkungan Hidup Baku Kerusakan LH
Persetujuan Teknis dalam Pengelolaan Limbah B3 • Air dan Udara Ambien; • Tanah
• Air Limbah (effluent) • Mangrove
Persetujuan Teknis Pengelolaan Air Limbah • Emisi; • Lamun
Persetujuan Teknis Kajian Dampak Lalu Lintas • Gangguan • Terumbu Karang
20
Pengaturan kewenangan penerbitan
Persetujuan Lingkungan
21
Pengaturan kewenangan penerbitan
Persetujuan Lingkungan (2)
Pasal 57
Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib UKL-UPL
Bentuk bantuan:
1. Fasilitasi;
2. Biaya; dan/atau
3. Penyusunan Amdal
26
Penerapan RKL-RPL Rinci
27
Bagaimana Status Perizinan Eksisting?...
PP 22/2021 PERIZINAN
EKSISTING
dinyatakan
TETAP BERLAKU
Tentang
Pengaturan Peralihan
Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 5
Tahun 2021, Peraturan
Pemerintah Nomor 22
Tahun 2021, dan
Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2021
2. Penerbitan PerMENLHK (P.4 Tahun 2021)
Tentang
Daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal, UKL-UPL atau SPPL
30
3. Penyusunan Rancangan PermenLHK
(tentang Sistem Sertifikasi Kompetensi Amdal, Pelatihan Kompetensi Amdal, Lembaga Penyedia Jasa
Penyusunan Amdal, Pembentukan Lembaga Uji Kelayakan Lingkungan Hidup Dan Tim Uji Kelayakan
Lingkungan Hidup Serta Penilaian Calon Ahli Bersertifikat)
32
Struktur PermenLHK 04 Tahun 2021
BAB II: DAFTAR USAHA DAN/ATAU KEGIATAN 1) Kriteria Kegiatan Wajib Amdal;
WAJIB AMDAL (2 Psl) 2) Kriteria Pengelompokan Kegiatan Wajib Amdal
BAB III: DAFTAR USAHA DAN/ATAU KEGIATAN 1) Kriteria Kegiatan Wajib UKL-UPL;
WAJIB UKL-UPL (1 Psl) 2) Kriteria Pengelompokan Kegiatan Wajib UKL-UPL
Berpotensi mengubah
9 Bentang Alam 2
Penerapan teknologi
yang berpotensi
menimbulkan eksploitasi sumber
dampak besar yang daya alam
mempengaruhi
lingkungan
Mempunyai resiko
terhadap pertahanan
AMDAL proses dan kegiatan
yang hasilnya dapat
mempengaruhi
lingkungan alam,
Negara
lingkungan buatan,
7 serta lingkungan,
proses dan kegiatan
sosial dan budaya. 4
yang hasilnya akan
introduksi jenis mempengaruhi
tumbuh-tumbuhan, pelestarian kawasan,
hewan, dan jasad konservasi sumber
renik daya alam dan/atau
Kegiatan SUTET perlindungan cagar
budaya
Tidak Termasuk
dalam 9 Kriteria
Kegiatan
berdampak
Penting
DAFTAR WAJIB
UKL-UPL
Telah memiliki Lokasi rencana
standar kegiatan tidak
teknologi untuk berbatasan
mengelola langsung atau
dampak berada dalam
lingkungan kawasan lindung
KRITERIA Usaha dan/atau Kegiatan WAJIB SPPL
Tidak Termasuk
Kriteria Wajib
Amdal dan
UKL-UPL
Menara BTS
DAFTAR
WAJIB SPPL
Merupakan
Telah memiliki
kegiatan UMKM
standar
atau termasuk
pengelolaan dan
Usaha dan/atau
pemantauan
Kegiatan
lingkungan hidup
Ekonomi Lemah
Penambahan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Memiliki Amdal
Menteri, LHK c.q.
Ditjen PKTL.
1. Kementerian Kriteria Evaluasi
1. alasan ilmiah bahwa rencana usaha
dan/atau lembaga
dan/atau kegiatan tersebut berdampak
pemerintah non penting terhadap lingkungan;
kementerian; 2. daya dukung dan/atau daya tampung
lingkungan hidup di lokasi rencana Usaha
2. Gubernur; dan/atau Kegiatan;
3. tipologi ekosistem setempat yang
3. Bupati/walikota;
diperkirakan berdampak penting
dan/atau terhadap lingkungan hidup; dan
4. teknologi pengelolaan dampak
4. masyarakat
lingkungan hidup
1. Usulan Tertulis
2. Dokumen Penyajian Penetapan
Pihak Pengusul Informasi Lingkungan
3. Deskripsi jenis kegiatan;
keputusan oleh
4. Status kondisi lingkungan Menteri
30 Hari Kerja
Pengurangan Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Wajib Memiliki Amdal
Menteri, LHK c.q.
Ditjen PKTL.
1. Kementerian Kriteria Evaluasi
dan/atau lembaga 1. dampak lingkungan hidup dari rencana
Usaha dan/atau Kegiatan dapat
pemerintah non ditanggulangi berdasarkan
kementerian; perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
2. Gubernur; 2. daya dukung dan/atau daya tampung
3. Bupati/walikota; lingkungan hidup di lokasi rencana Usaha
dan/atau Kegiatan; dan
dan/atau 3. berdasarkan pertimbangan ilmiah,
rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak
4. masyarakat
menimbulkan dampak penting.
1. Usulan Tertulis
2. Dokumen Penyajian Penetapan
Pihak Pengusul Informasi Lingkungan
3. Deskripsi jenis kegiatan;
keputusan oleh
4. Status kondisi lingkungan Menteri
30 Hari Kerja
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
Jumlah Jenis
No Sektor
Kegiatan/KBLI
Lampiran PermenLHK 4/2021 KBLI
1. Sektor PUPR 39 KBLI
2. Sektor Perhubungan 11 KBLI
• Lampiran I, KBLI (12 Sektor);
3. Sektor Perindustrian 527 KBLI
• Lampiran II, Non KBLI;
4. Sektor Pariwisata 45 KBLI
• 1004 KBLI dan 36 Non KBLI
5. Sektor Ketenaga Nukliran 11 KBLI
6. Sektor Kesehatan 25 KBLI
42
Perubahan Konsep Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
dlm UU No. 11/2020 ttg Cipta Kerja
UU 32/2009 UU 11/2020
Izin PPLH Air Limbah
• IPLC ke badan air
PERUBAHAN KEDUDUKAN IPPLH PROSES
• IPLC ke laut 1. Izin Perlindungan dan Persetujuan teknis persyaratan
• Izin injeksi pengajuan Amdal atau UKL/UPL
2
Pengelolaan Lingkungan
• Izin pemanfaatan air Hidup menjadi Persetujuan
limbah ke tanah Teknis (Pertek) air dan
udara;
2. Pertek menjadi bagian dalam
Persetujuan Lingkungan; 1
Ditetapkan oleh Menteri
3. Pertek diajukan sebelum
proses Amdal atau UKL/UPL 3
setelah Izin Lingkungan
keluar (Usaha dan/atau PELAKSANAAN
Usaha dan/atau Kegiatan
4 PROSES
Verlap: mengecek kesesuaian
Pertek dengan kondisi
Kegiatan sudah beroperasi)
beroperasi normal setelah senyatanya. Jika sesuai maka
memiliki SLO diberikan Sertifikat Laik Operasi
(SLO)
43
Baku Mutu Lingkungan Hidup
BM Air
Baku Mutu (BM)
BK Tanah
(KBK)
BM Udara Ambien
BK Padang Lamun
BM Emisi
BK Terumbu
BM Gangguan Karang
44
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU AIR
(PPMA)
PPMA
Rencana PPMA Nasional dan Rencana PPMA Nasional dan Provinsi berdasarkam hasil
Perencanaan
Provinsi pemantauan mutu air dan alokasi beban cemaran air
Peran Serta Peran Serta aktif masyarakat Pemantauan mandiri, pengurangan bahan cemaran air,
Masyarakat dalam PPMA ecoriparian pemulihan ekosistem sungai dsb.
Baku Mutu Air
Baku Mutu
Baku Mutu Air (Ambien)
Air Limbah
46
Pengendalian Pencemaran Air dengan Penerapan Pemenuhan
Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan
Pemenuhan BMAL Bagi Usaha dan/atau Kegiatan
Menteri/Gubenur/Bupati/
Walikota menerapkan
• Kajian sesuai permohonan Persetujuan Perdagangan Alokasi
kegiatan yang dimohonkan Lingkungan Beban Cemaran Air
(pembuangan dan/atau Alokasi beban
pemanfaatan) cemaran air prediksi sebaran air
• Kajian berdasarkan Alokasi Persetujuan belum limbah berdasarkan data
Berusaha ditetapkan mutu air pada segmen
Beban Cemaran Air per atau zonasi media air
segmen yang ditetapkan dimana lokasi usaha
Menteri dan/atau kegiatan berada
• Dilakukan verifikasi dilakukan Sertifikat Layak Operasi
untuk memastikan sarana
yang dipersyaratkan dalam
Persetujuan Teknis beroperasi
baik sehingga mendapat SLO
(Sertifikat layak Operasi) 47
Proses Persetujuan Lingkungan Berdasarkan Dampak Pembuangan Emisi ke
Udara
Rendah Tinggi
Baku Mutu
Emisi/AirLimbah • Penanggung Jawab Usaha Kajian Teknis
dan/atau kegiatan wajib
Persetujuan menyediakan sarana
berusaha pengendalian pencemaran
udara sebagaimana Persetujuan Teknis
tercantum dalam persetujuan
lingkungan
• Dilakukan Verlap untuk Menteri (cq Dirjen)
memastikan sarana tsb
beroperasi dgn baik sehingga
mendapat SLO (Sertifikat Persetujuan
layak Operasi) Lingkungan
• Menteri menetapkan kuota/
alokasi beban pencemaran Persetujuan
berusaha
48
Perlindungan dan Pengelolaan Mutu
Laut
Mutu laut
Kriteria Baku
Baku Mutu Air
Kerusakan Ekosistem
Laut
di Pesisir dan Laut
Terum Ekosist
Pelabu Wisata Biota Mangr Padang
bu em
han Bahari Laut ove lamun
Karang lainnya
Pengendalian
Proses Persetujuan Lingkungan
Berdasarkan Dampak Pembuangan Air Limbah ke Laut
50
Kewajiban Usaha dan/atau Penanggung Jawab Kegiatan untuk
Memastikan Tidak Melebihi Baku Mutu
2 3 4 5
Menyusun dan Melaksanakan
Menaati Baku
Sistem Manajemen Lingkungan Pelaporan Personil
Mutu (SML)
standar
kompetensi
ditetapkan sesuai
PUU
51
Kewajiban Usaha dan/atau Penanggung Jawab Kegiatan untuk
Memastikan Tidak Melebihi Baku Mutu
Menyediakan saran pengendalian
Menyusun dan Melaksanakan
pencemaran udara dan air Menaati Baku
Sistem Manajemen Lingkungan Pelaporan
sebagaimana tercantum dalam Mutu
2 (SML)
Persetujuan Lingkungan 3
4
1
Pemantauan
Pastikan sarana pengendali
berfungsi baik. Sebelum Plan, Do,
beroperasi sarana tersebut Terus
Manual Check, Action
mendapat sertifikasi laik operasi Menerus
dari Menteri.
Menteri membina
Menteri menetapkan Air Udara Air Udara pelaksanaan SML
mekanisme sertifikasi
Laboratorium yang SPARIN
SISPEK
mendapatkan G Evaluasi
identitas registrasi Kinerja
Pengelolaa
SIMPEL
dari Menteri
n LH
Y
Pemenuh A BAIK
an Baku
INSENTI
Mutu F TIDAK
BAIK
TIDA
K DISENTI
F
Mekanism
e Denda TARIF
52
PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
(Pasal 316)
Identifikasi
Untuk ditanami jenis varietas lokal dan
dikelilingi oleh sekat bakar untuk pencegahan
02
pejalaran api ke wilayah sekelilingnya.
Pelaksanaan
Pemerintah memberikan rekomendasi, fasilitasi,
03
pembinaan, dan pendampingan
Pengaturan 04
Tata Cara pelaksanaan diatur dalam
Peraturan Menteri
Tindak Lanjut Implementasi PP 22/2021
Terkait Perlindungan dan Pengelolaan Mutu:
Air, Udara, Laut & Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup
56
Perubahan pada PP 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah B3
Saat ini, perubahan PP No. 101 Tahun 2014 sebanyak 163 Pasal, dari total
Pasal (esksiting) yaitu sejumlah 259 Pasal.
IZIN PLB3
Diintegrasikan PEMENUHAN
Diganti Dengan: PERSETUJUAN KOMITMEN
PERIZINAN BERUSAHA
PERSETUJUAN TEKNIS PLB3, PERSETUJUAN
LINGKUNGAN
TEKNIS
dan PERSETUJUAN DARI
PEMERINTAH PUSAT
Berupa:
• Keputusan kelayakan LH (setiap orang yg menghasilkan LB3 dari usaha dan/atau keg. wajib
Amdal) ditetapkan oleh Pemerintah Pusat/Daerah;
• Pernyataan kesanggupan pengelolaan LH (setiap orang yang menghasilkan LB3 dari usaha
dan/atau keg. wajib UKL-UPL).
Kedepan, tidak
ada lagi izin Perubahan
Bila terjadi
TPS LB3 berdiri Dokumen
Izin TPS LB3 di perubahan karena
sendiri Amdal, UKL-UPL,
integrasikan ke pengembangan
dalam NIB atau atau disesuaikan
kegiatan
dokumen Amdal, dengan peraturan
UKL-UPL
(tergantung risiko
Pelaku Usaha).
Cukup dengan
TPS menjadi memenuhi
Selama ini
kewajiban persyaratan &
setiap kegiatan Kewenangan izin
ketentuan teknis
usaha TPS LB3 ada di TPS LB3 yg
sejak perencanaan Kab./Kota ditetapkan
Kegiatan Pengelolaan LB3 Untuk Penghasil LB3 Kewenangan penyusunan dokumen
Amdal, UKL-UPL sesuai dengan peraturan
Ujicoba:
• Pengolahan; dan
• Pemanfaatan LB3.
4. Dumping
Untuk kegiatan Dumping
Persyaratan Teknis: memerlukan Persetujuan dari
Verifikasi Laporan* 1. Standar teknis pengelolaan limbah Pemerintah Pusat.
B3;
2. standar sumber daya manusia Syarat Persetujuan dari Pemerintah
terkait pengelolaan limbah B3,; Pusat harus dilengkapi:
*Verifikasi terhadap: 3. standar sistem managemen • Kajian teknis untuk
1. Laporan pembangunan fasiltias pemanfaatan, lingkungan diintegrasikan kedalam
pengolahan, penimbunan LB3;
persetujuan lingkungan.
2. Laporan ujicoba pemanfaatan, dan pengolahan
LB3;
3. Laporan operasional, pemanfaatan, pengolahan,
dan penimbunan LB3.
Persetujuan Teknis
diterbitkan paling lama 7 hari
Kegiatan Pengelolaan LB3 Untuk Jasa PLB3 sejak hasil verif. diketahui.
Surat
Y Sesuai dengan
Kelayakan
persetujuan teknis Operasional
Bagian dari
Laporan Uji coba Wajib mengubah
Persetujuan
pengolahan/ Tidak persetujuan teknis
pemanfaatan LB3
Teknis PLB3 N
sesuai
Teringerasi
dengan
• PermenLHK Nomor P.06 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
66
67
68
69
70
71
72
BAB IX
Sistim Informasi Lingkungan Hidup
73
Sistim Informasi Lingkungan Hidup
Pengembangan Sistem
Informasi Lingkungan Sistim
Informasi
Hidup
Yang terintegrasi secara elektronik dan
Dokumen
paling sedikit memuat: Lingkungan
yang berbasis
1. dokumen Lingkungan; Geospasial akan
2. status lingkungan hidup; menjadi backbone
3. peta rawan lingkungan; proses Persetujuan
4. sistem informasi pengelolaan Lingkungan, yang
Limbah B3; akan teritegrasi
5. pelaporan dan pengawasan; dan dengan Sistim
6. informasi lingkungan hidup lainnya informasi dan
perizinan lainnya
(OSS dan Sicantik)
74
Aplikasi Sistem Informasi Dokumen Lingkungan
Berbasis Geospasial
75
Sistem Informasi Mutu Lingkungan
Sistem informasi lingkungan hidup terkait Mutu Lingkungan yang
meliputi:
a. Status lingkungan hidup yang memuat:
1. Faktor pemicu perubahan lingkungan (drive)
2. Tekanan yang menyebabkan perubahan lingkungan
(pressure);
3. Status dan kondisi lingkungan (state) terdiri dari:
a. Indeks Kualitas Air,
b. Indeks Kualitas Air Laut;
c. Indeks Kualitas Air; dan
d. Indeks Kualitas Lahan yang terdiri Indeks
Kualitas Tutupan Lahan dan Indeks Kualitas Ekosistem
Gambut
4. Dampak perubahan lingkungan (impact);
5. Respon terhadap perubahan lingkungan (response).
b. Sistem Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan Hidup
(SIMPEL)
c. Sistem informasi lain sesuai dengan perkembangan teknologi.
Tindak Lanjut Implementasi PP 22/2021
Terkait Sistem Informasi Lingkungan Hidup
Pengembangan Sistem Informasi:
78
PEMBINAAN
Dilakukan terkait
Penyusun Amdal a.Perizinan Berusaha;
b.Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air;
c.Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara;
d.Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Laut;
PLH e.Pengelolaan Limbah B3; dan/atau
f.Muatan teknis lainnya sesuai dengan peraturan perundangan
Gubernur
Pembinaan dilakukan melaui:
Penanggungjawab Usaha Pemerintah Individu/Kelompok Sekolah peduli dan Bentuk penghargaan lain
dan/atau Kegiatan Kabupaten/Kota Masyarakat berbudaya lingkungan dalam peningkatan
Program Penilaian Peringkat perlindungan dan
Program Adipura Penghargaan Kalpataru Program Adiwiyata pengelolaan lingkungan hidup
Kinerja Perusahaan
(pembinaan)
a. fasilitasi;
b. konsultasi;
c. pendidikan dan pelatihan;
d. penelitian;
e. pengembangan; dan
f. lainnya
Pokok Pengaturan
Wewenang Wewenang
Pembinaan
Pengawasan PPLH
82
KEWENANGAN
Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai
kewenangannya wajib melakukan pengawasan
terhadap:
83
Kewenangan Pengawasan oleh Menteri, Gubernur, dan
Bupati/Walikota (Pasal 163)
Perizinan Berusaha dan Persetujuan Pemerintah
01 Menteri untuk persetujuan lingkungan yg diterbitkan oleh
Pemerintah Pusat
84
Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota:
85
Kewenanganan pejabat pengawas
(Pasal 165)
86
Pengawasan
Pengawasan Insidental
Dilakukan jika memenuhi kriteria:
!
Adanya indikasi Adanya pengaduan Adanya laporan
pelanggaran dari masyarakat dari pengelola
yang terdeteksi terkait dugaan kawasan atas
pencemaran pelanggaran
dan/atau kerusakan pelaksanaan
lingkungan hidup RKL-RPL rinci oleh
Pelaku Usaha
dalam Kawasan.
88
Penghentian Pelanggaran Tertentu
Tujuan :
• Mencegah dampak yang lebih besar dan lebih luas jika
tidak segera dihentikan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup
• Mencegah kerugian yang lebih besar lagi jika tidak
segera dihentikan pelanggarannya
89
PPenghentian pelanggaran tertentu oleh PPLH
90
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Apabila terjadi pelanggaran, ditindaklanjuti dengan:
91
Pengawasan Lapis Kedua
Pelanggaran Serius
Meliputi:
a. tindakan melanggar hukum yang mengakibatkan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup relatif besar
b. menimbulkan keresahan masyarakat
92
BAB XI
Pengenaan Sanksi Administrasi
93
Pokok Pengaturan
Wewenang
Penerapan
Penerapan Sanksi
Sanksi Administratif
Administratif
Penerapan
Pengawasan
Sanksi Administratif
Sanksi Administratif
Lapis Kedua
94
Kewenangan Penerapan SA oleh Menteri, Gubernur,
dan Bupati/Walikota
95
JENIS SANKSI ADMINISTRATIF
Pembekuan Perizinan
01 Teguran Tertulis 04 Berusaha
05 Pencabutan Perizinan
02 Paksaan Pemerintah
Berusaha
Denda
03 Administratif SA dapat diterapkan secara:
(Pasal 178 ayat (1))
96
Teguran Tertulis
97
Paksaan Pemerintah
98
03 Bentuk Paksaan Pemerintah
a) penghentian sementara kegiatan produksi;
b) pemindahan sarana produksi;
c) penutupan saluran pembuangan air limbah atau emisi;
d) pembongkaran;
e) penyitaan terhadap barang atau alat yang berpotensi
menimbulkan pelanggaran;
f) penghentian sementara seluruh kegiatan;
g) Kewajiban menyusun DELH atau DPLH; dan/atau
h) tindakan lain yang bertujuan untuk menghentikan
pelanggaran dan tindakan memulihkan fungsi lingkungan
hidup.
99
PAKSAAN PEMULIHAN LINGKUNGAN
100
Denda Administratif
Kriteria
c Melakukan perbuatan yang melebihi baku mutu air limbah, baku mutu emisi sesuai dengan
perizinan berusaha
SANKSI ADMINISTRATIF
a. kewajiban menyusun DELH atau DPLH; dihitung sebesar 2,5 % dari nilai investasi
b. penghentian sementara kegiatan; dan/atau rencana usaha dan/atau kegiatan dengan
c. tindakan lain yang bertujuan untuk jumlah maksimum Rp.3.000.000.000,00 (tiga
menghentikan pelanggaran dan tindakan miliar rupiah)
memulihkan fungsi lingkungan hidup
* Dalam hal penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan tidak memenuhi atau tidak mematuhi paksaan
pemerintah dapat dikenakan pidana
Dasar Hukum Pengawasan
Kriteria 2: tidak memiliki persetujuan lingkungan dan perizinan berusaha
SANKSI ADMINISTRATIF
a. kewajiban menyusun DELH dihitung sebesar 5 % dari nilai Dalam hal penanggung jawab
atau DPLH; investasi rencana usaha dan/atau usaha dan/atau kegiatan yang
b. penghentian sementara kegiatan dengan jumlah tidak memenuhi atau tidak
kegiatan; dan/atau maksimum Rp.3.000.000.000,00 mematuhi paksaan pemerintah,
c. tindakan lain yang bertujuan (tiga miliar rupiah) Menteri, gubernur, dan
untuk menghentikan bupati/walikota sesuai
pelanggaran dan tindakan kewenangannya memberikan
memulihkan fungsi lingkungan sanksi administratif berupa
hidup pembekuan Perizinan Berusaha
Dasar Hukum Pengawasan
Kriteria 3: melakukan perbuatan yang melebihi baku mutu air limbah, baku mutu emisi, sesuai dengan Perizinan Berusaha
Sanksi denda administratif kriteria 4 selain terkait baku mutu limbah dan emisi, ditentukan berdasarkan tingkat pelanggaran:
Ringan - Sedang - Berat
*dihitung secara akumulatif setiap pelanggaran dengan maksimum jumlah denda sebesar Rp.
3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah)
Dasar Hukum Pengawasan
Kriteria 5: Penyusun AMDAL tanpa memiliki sertifikat kompetensi
denda administratif sebesar 10% (sepuluh persen) dari biaya penyusunan Amdal
dihitung sebesar 2,5 % dari nilai investasi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan jumlah
maksimum Rp.3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah)
Dasar Hukum Pengawasan
Kriteria 6:
karena kelalaiannya, melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien,
baku mutu air, baku mutu air laut, baku mutu gangguan, dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan
hidup, yang tidak sesuai dengan Perizinan Berusaha untuk Persetujuan Lingkungan yang
dimilikinyaPenyusun AMDAL tanpa memiliki sertifikat kompetensi
* dapat diterapkan apabila telah diketahui penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan
Keterlambatan Paksaan Pemerintah
Pemanfaatan PNBP
108
Pembekuan Perizinan Berusaha
Penanggung jawab usaha dan/kegiatan yang tidak melaksanakan sanksi
paksaan pemerintah, tidak membayar denda administratif dan/atau denda
keterlambatan paksaan pemerintah
110
Penerapan Sanksi Administratif Lapis Kedua
111
Wewenang Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota
dalam Pengawasan SA
112
Pencabutan SA
Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai kewenangannya,
melakukan pencabutan keputusan sanksi administratif apabila
berdasarkan hasil pengawasan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan telah mentaati seluruh kewajiban dalam sanksi administratif
113
Tindak Lanjut Implementasi PP 22/2021
Terkait Pembinaan dan pengawasan serta Pengenaan Sanksi Administrasi