Anda di halaman 1dari 79

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA

PERSETUJUAN TEKNIS PEMENUHAN BAKU MUTU AIR LIMBAH


DAN SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO)

SURYANTA SAPTA ATMAJA


Kasubdit Pengendalian Sumber Pencemaran Air
DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Gedung B lantai 5, JL DI Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas Jakarta Timur, 13410 Telp.0218517257

19 OKTOBER 2023
KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN PARADIGMA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PERUBAHAN PARADIGMA DARI UU 32 TAHUN 2009
MENUJU UU NO 11 TAHUN 2020
Perubahan UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
melalui Undang- Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja

Perubahan UU 32/2009 melalui UU 11/2020


Dari total 127 Pasal yang terdapat dalam UU 32/2009,
dirubah ditambahkan dihapus
27 Pasal 4 Pasal 10 Pasal
1, 20, 24, 25, 26, 27, 28, 61A, 82A, 82B, dan 82C 29, 30, 31, 36, 38, 40, 79,

32, 34, 35, 37, 39, 55, 59, 93, 102, dan 110
61, 63, 69, 71, 72, 73, 76,
77, 82, 88, 109, 111, dan
112
Pasal-pasal dengan amanat yang perlu ditindaklanjuti
dalam Peraturan pemerintah

4
Amanat
Undang- Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja untuk ditindaklanjuti dalam PP
(Terkait Rev UU 32/2009)
1. Pengaturan Tata Laksana Uji Kelayakan (PasaL 24);
• Lembaga Uji Kelayakan;
• Tim Uji Kelayakan;
• Anggota Tim Uji Kelayakan (berisi pakar yang bersertifikasi)
• Sistem Sertifikasi.
2. Proses Pelibatan Masyarakat (Pasal 26);
• Masyarakat terkena dampak langsung;
• Keterlibatan dalam penyusunan;
• Keterlibatan dalam penilaian.
3. Sertifikasi dan kriteria penyusun Amdal (Pasal 28);
• Sistem sertifikasi
4. Bantuan Pemerintah terhadap UMK (Pasal 32)
5. Pengaturan mengenai UKL-UPL (Pasal 34);
• Penyusunan standar UKL-UPL
6. Pengaturan mengenai SPPL (Pasal 35);
• Mengintegrasikan SPPL ke dalam NIB
5
Amanat
Undang- Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja untuk ditindaklanjuti dalam PP
(Terkait Rev UU 32/2009)

6. Pengaturan Baku Mutu Lingkungan Hidup (Pasal 20);


7. Pengelolaan Limbah B3 (Pasal 59, Pasal 61);
8. Dana Penjaminan Pemulihan Lingkungan (Pasal 55);
9. Pengawasan dan Sanksi (Pasal 71, 76, 82C);

6
Perubahan Pasal 37 UU 32 /2009 oleh UU No 11 Tahun 2020

Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 37
Perizinan Berusaha dapat dibatalkan apabila:
a. persyaratan yang diajukan dalam permohonan Perizinan Berusaha
mengandung cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta
ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau
informasi;
b. penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum
dalam Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup; atau
c. kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen Amdal atau UKL-UPL
tidak dilaksanakan oleh penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan.
Struktur Kerangka PP P3LH
STRUKTUR KERANGKA PERATURAN PEMERINTAH NO 22 TAHUN 2021 TENTANG
P3LH

Bab III Bab IV


Bab II
Bab I Persetujuan Lingkungan (11 Perlindungan dan Perlindungan dan
Ketentuan Umum (Psl. Bagian)
Pengelolaan Mutu Air Pengelolaan Mutu
1 - 2) (Psl.107 - 162) Udara
(Psl. 3 - 106)
(Psl.163 - 219)

Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII


Perlindungan dan Pengendalian Pengelolaan Limbah Dana Penjaminan
Pengelolaan Mutu Laut Kerusakan Lingkungan B3 dan nonB3 untuk Pemulihan LH
(Psl.220 - 271) Hidup
(Psl.274 - 470) (Psl.471 - 479)
(Psl.272 - 273)

Bab IX Bab X Bab XI


Bab XII
Sistem Informasi Pembinaan dan Pengenaan Sanksi Ketentuan Peralihan (Psl.
Lingkungan Hidup Pengawasan Administrasi
527)
(Psl.480 - 489) (Psl.490 - 504) (Psl.505 - 526)

Bab X III
Ketentuan Penutup
(Psl.528 - 534)
8
Pendekatan Penyusunan PP P3LH
1. Menyusun ketentuan baru dan mencabut PP yang lama Bab II
(PP. 27/2012); Bab III (PP. 82/2001); Bab IV (PP. 41/1999); Bab V
(PP. 19/1999); dan Bab VII (PP. 101/2014);
2. Perubahan Pasal dalam batang tubuh PP eksisting dan
menyusun Ketentuan baru yang belum diatur
Bab VIII (PP.46/2017)
3. Menyusun ketentuan baru yang sebelumnya diatur dalam
Permen
Bab X (Pembinaan dan Pengawasan), dan Bab XI
(Pengenaan Sanksi Administrasi);

9
Daftar Lampiran (1)
Lampiran I
Daftar Kawasan Lindung,
Ringkasan Penyajian
Informasi Awal, dan
Bagan Alir Penapisan
Wajib Amdal
Lampiran XV Lampiran II
Sanksi Administrasi dan Penyusunan Amdal dan
denda Mekanisme Uji Kelayakan

PP 22 TAHUN 2021
TENTANG
Lampiran IX - XIV PENYELENGGARAAN Lampiran III
Limbah B3 dan Penyusunan Formulir
NonB3 PERLINDUNGAN DAN UKL-UPL dan
Pemeriksaan UKL-UPL
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
(P3LH)

Lampiran VI - VIII
Lampiran IV
Baku Mutu
Lingkungan Tim Uji Kelayakan
Lingkungan Hidup
Lampiran V
Mekanisme
Perubahan
Persetujuan
Lingkungan

10
Pertek dan SLO

11
Peraturan Menteri LHK Nomor 5 Tahun 2021 Tentang
Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis Dan Surat Kelayakan Operasional
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan

1. Persetujuan Teknis, adalah persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah


Daerah berupa ketentuan mengenai standar perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan/atau analisis mengenai dampak lalu lintas Usaha
dan/atau Kegiatan sesuai peraturan perundang-undangan
2. Standar Teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah, adalah standar yang
ditetapkan sebagai acuan bagi Usaha dan/atau Kegiatan tertentu untuk
pencegahan pencemaran lingkungan
3. Surat Kelayakan Operasional yang selanjutnya disebut SLO, adalah surat yang
memuat pernyataan pemenuhan mengenai standar perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
4. Penapisan Secara Mandiri adalah penapisan yg dilakukan sendiri oleh
penanggung jawab U d/a K untuk menetukan kelengkapan permohonan
Persetujuan Teknis
PERBEDAAN PERIZINAN SEBELUM DAN SESUDAH
PEMBERLAKUAN PP 22 TAHUN 2023
Sebelum Sesudah

Izin pembuangan dan/atau Persetujuan teknis


pemanfaatan air limbah

Dilakukan pada tahap operasi Dilakukan pada tahap


perencanaan

Terpisah dengan izin Terintegrasi dalam


lingkungan persetujuan lingkungan

Berlaku kegiatan wajib AMDAL, Berlaku kegiatan wajib AMDAL,


UKL-UPL dan SPPL dan UKL-UPL

Tidak ada SLO Ada SLO

cre@ted by HS
PP22/2021
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR
pasal 127-155 Sumber Nirtitik melalui cara
pengelolaan terbaik
1. PENCEGAHAN
1 PERENCANAAN Untuk sumber titik:
PENCEMARAN AIR 1. penyediaan sarana dan prasarana
sumber pencemar 2. 5 R
nirtitik & titik 3. Penetapan BMAL
2 PEMANFAATAN 4. Persetujuan teknis utk
pemenuhan BMAL
5. Personil yg kompeten dlm PPA
6. internalisasi biaya PPMA
2.PENANGGULANGAN 7. Penerapan sistem perdagangan
3 PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR alokasi beban pencemar air
Dilaksanakan sesuai RPPMA

4 PEMELIHARAAN
3. PEMULIHAN MUTU Pemberian informasi peringatan
Pembersihan unsur pencemar AIR pengisolasian pencemaran Air
penghentian sumber cemaran Air
Remediasi
cara lain sesuai dengan
Rehabilitasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
Restorasi
KEWENANGAN PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS
DISESUAIKAN DENGAN KEWENANGAN PENERBITAN PERIZINAN BERUSAHA
(Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2021)
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAH
Pemodalan PMDN yang sesuai perundang- a. Pemodalan PMDN yang sesuai
undangan kewenangan perizinannnya ada perundang-undangan
di Kabupaten /Kota.
kewenangan perizinannnya
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI ada di Pemerintah (Tambang,
a. Pemodalan PMDN yang sesuai Migas, Pembangkit, kehutanan
perundang-undangan kewenangan RS kelas 1 dll)
perizinannnya ada di Kabupaten /Kota.
b. Pemodalan PMA
b. Adanya pendelegasian kewenangan
pusat ke Provinsi (Perpres No 55 Tahun
2022)
cre@ted by HS
Usaha dan/atau Kegiatan Injeksi

AMDAL Menahan intrusi air laut


UKL UPL Imbuhan air tanah
resapan
a. pembuangan Air Limbah ke Badan Air permukaan;
b. pembuangan Air Limbah ke formasi tertentu; Menambah nutrisi tanah
c. pemanfaatan Air Limbah ke formasi tertentu; penyiraman
d. pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi ke tanah; dan pencucian
e. pembuangan Air Limbah ke Laut.

Penapisan Kajian Teknis


Persetujuan Teknis Secara Mandiri
Standar Teknis yang
permohonan
ditetapkan Pemerintah
Persetujuan Teknis
meliputi:
Surat Kelayakan a.Baku Mutu Air Limbah
Operasional ditetapkan MENTERI
b.Standar Teknologi
Dilakukan dengan

a. Verifikasi teknologi; dan/atau


b. Registrasi teknologi pengolahan Air Limbah.
cre@ted by HS
KonsepKawasan
Pengelola kawasan dalam memeriksa RKL-RPL rinci Pelaku Usaha dalam kawasan yang
melakukan kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
131 ayat (2), mempersyaratkan Persetujuan Teknis pemenuhan Baku Mutu Air Limbah pada
RKL RPL rinci.

RKL RKL UKL UKL


UKL

?
RPL RPL RKL UPL UPL
UPL
rinci rinci RPL
RKL
rinci UKL
RPL
UPL
rinci

UKL
AMDAL RKL AMDAL
KAWASAN
UPL
RPL UKL
RKL rinci UPL
RPL
rinci RKL UKL
RPL UKL UKL UPL
RKL RKL rinci cre@ted by HS UPL UPL
RPL RPL
rinci rinci
IPAL IPAL IPAL
IPAL IPAL
IPAL

IPAL
IPAL

IPAL KOMUNAL IPAL IPAL IPAL

IPAL
IPAL

IPAL
IPAL
IPAL IPAL
IPAL IPAL
WAKTU PELAKU USAHA /KEGIATAN MENGAJUKAN
PERSETUJUAN TEKNIS DAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN
(Pasal 8 PermelHK No 5 tahun 2021)

AMDAL UKL-UPL
Penanggung jawab Usaha dan/atau Penanggung jawab Usaha dan/atau
Kegiatan wajib Amdal mengajukan Kegiatan wajib UKL-UPL mengajukan
permohonan Persetujuan Teknis permohonan Persetujuan Teknis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf b kepada Menteri, gubernur, atau huruf b kepada Menteri, gubernur, atau
bupati/wali kota sesuai dengan bupati/wali kota sesuai dengan
kewenangan penerbitan Persetujuan kewenangan penerbitan Persetujuan
Lingkungan, dengan cara: Lingkungan, sebelum mengajukan
a. bersamaan dengan permohonan permohonan Persetujuan Lingkungan.
Persetujuan Lingkungan; atau
b. sebelum mengajukan permohonan
Persetujuan Lingkungan. cre@ted by HS
Standar Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Memuat
❑ Parameter dan nilai baku mutu air limbah PP22/2021 pasal 138 ayat 2

❑ Desain IPAL
❑ Titik penaatan
❑ Titik pembuangan dan atau pemanfaatan
❑ Titik pemantauan badan air permukaan, air tanah dan atau tanah
❑ Biaya perlindungan dan pengelolaan mutu air
❑ Kewajiban:
• memisahkan saluran Air Limbah dengan saluran limpasan air hujan;
• memiliki unit pengolahan dan saluran Air Limbah kedap air;
• memiliki alat ukur debit; dan
• memiliki Sistem Tanggap Darurat Pencemaran Air; dan
❑ Larangan
▪ membuang Air Limbah secara sekaligus dalam 1 (satu) saat atau pelepasan dadakan,
• mengencerkan Air Limbah dalam upaya penaatan batas kadar yang clipersyaratkan;
• membuang Air Limbah di luar titik penaatan;
• mengaplikasikan Air Lirnbah di luar area yang ditetapkan dalarn izin pemanfaatan Air Limbah ke tanah; dan atau
cre@ted by HS
• menyampaikan data palsu
Muatan Kajian Teknis dan Dokumen Pemenuhan Standar Teknis
Pasal 6 dan 7
(PermenLHK 5/2021 lampiran II dan III) PermenLHK
Kajian Teknis Standar Teknis 5/2021

a. standar teknis pemenuhan Baku


Mutu Air Limbah, meliputi: a. standar teknis pemenuhan Baku
1. deskripsi kegiatan; Mutu Air Limbah, meliputi:
2. rona lingkungan awal; 1. deskripsi kegiatan;
3. prakiraan dampak; 2. rujukan Baku Mutu Air Limbah
4. rencana pengelolaan lingkungan, 3. rencana pengelolaan lingkungan,
termasuk sistem pengolahan Air
termasuk sistem pengolahan air
Limbah dan/atau fasilitas injeksi,
periode uji coba; dan limbah,periode uji coba; dan
5. rencana pemantauan lingkungan, 4. rencana pemantauan lingkungan.
b. Sistem Tanggap Darurat
c. internalisasi biaya lingkungan.
d. Kompetensi SDM
b. Sistem Tanggap Darurat
e. Sistem manajemen lingkungan
c. internalisasi biaya lingkungan.
d. Kompetensi SDM
e. Sistem manajemen lingkungan
Lampiran I
PermenLHK
5/2021
Berdasar
KBLI pada
tabel
lampiran I

cre@ted by HS
Tahap 3
saluran air limbah
Cek lokasi badan penerima air limbah

danau Air limbah dibuang ke Y


badan air permukaan?

sungai TIDAK WAJIB PERTEK


Tidak diperlukan persetujuan teknis,
dengan ketentuan:
-Air Limbah wajib masuk ke IPAL
Terpadu (melalui saluran atau
pengangkutan)
-Penanggungjawab wajib
memasukkan pengelolaan air
limbahnya ke dokumen lingkungan

rawa Pengangkut air limbah

YA: lihat pertanyaan selanjutnya

kanal
X X X TIDAK: kesaluran/pengangkutan
Tidak wajib pertek
Danau tertutup
Integrasi dalam dokling
drainase Saluran irigasit
Tahap 1 Usaha dan/atau Kegiatan

Cek usaha dan/atau


kegiatan Daftar usaha dan/atau
kegiatan dengan potensi
Y Susun kajian teknis
1. Jenis usaha dan/atau kegiatan pencemar tinggi?

T
2. Nomor KBLI
3. Cek Daftar Lampiran 1 PermenLHK 05/2021

Apakah ada di
Tabel Lampiran
1?

YA: susun Kajian Teknis

TIDAK: lihat pertanyaan selanjutnya

cre@ted by HS
Tahap 2
T

Cek standar teknologi Y Susun standar teknis


Ada standar teknologi?

Sudah ada standar T


teknologi dan masuk
dalam standar yang
ditetapkan?

Saat ini belum ada


standar teknologi
yang ditetapkan
YA: susun Standar Teknis Menteri
TIDAK: lihat pertanyaan selanjutnya

cre@ted by HS
DATA ALOKASI BEBAN DAN KUALITAS BADAN AIR PENERIMANYA
DATA ALOKASI BEBAN :
“Data diperoleh dari alokasi beban yang sudah ditetapkan oleh
Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai kewenangannya”

DATA KUALITAS BADAN AIR PENERIMANYA:


Data harus mewakili musim penghujan dan musim kemarau yang
diperoleh dari :
1. Data pemantauan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan;
2. Data pemantauan pemerintah Kabupaten/kota;
3. Data pemantauan pemerintah provinsi;
4. Data pemantauan Pemerintah; dan atau
5. Data pemantauan pihak lain yang dapat dipertanggung jawabkan
cre@ted by HS
Lampiran II TATA CARA PENYUSUNAN KAJIAN TEKNIS
Lampiran III TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PEMENUHAN STANDAR TEKNIS
Lampiran IV TATA CARA PENYUSUNAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
JENIS KEGIATAN DAN KAPASITAS
• KEGIATAN UTAMA
a. Sawit
No Jenis Kegiatan Kapasitas
• KEGIATAN PENUNJANG
No. Kegiatan Kapasitas Satuan
.
1 Pabrik Kelapa Sawit 70 ton TBS/jam 1. Kantor Stasiun
300 Ton CPO/hari 2. Ruang Kontrol 17 orang
2 PKO 5 TON PKO/JAM 3. Musholla 17 orang
3 Pemisahan Karnel dan 2 ton karnel/jam
4. Dapur 17 Orang
cangkan
4 5 Workshop 5 Unit kendaraan/hari

6 Biogas Plant 3,46 71 Megawatt


b. Tambang batubara
7 Composting 4800 Ton
Jenis Kegiatan Kapasitas Sesuai Kapasitas Riil Kapasitas Pengembangan
Perizinan
Penambangan batu bara 915.000 MT/tahun 315.000 MT/tahun 600.000 MT/tahun
Pengolahan batu bara 915.000 MT/tahun 315.000 MT/tahun 600.000 MT/tahun
Stockpile 1000 MT/bulan 500 MT/bulan 800 MT/bulan

cre@ted by HS
Bahan Baku dan Bahan Penolong
• KEGIATAN uTAMA • KEGIATAN PENUNJANG

No Fasilitas Bahan Baku Bahan Penolong


NO UNIT BAHAN BAKU BAHAN
1 Perumahan Air Bersih 483,39 m3/hari Sabun 35 L/bulan
KEGIATAN PENOLONG
1 perebusan -TBS 70 -Air bersih 500 2 Kantor Air bersih 150 m3/hari Sabun 5 L/bulan
TON/JAM m3/hari Pembersih lantai 8
- L/bulan
2 Pemisahan - Biji sawit 5 ton Air bersih 20 2 Workshop/Perbengkel Oli ±300 L/bulan - Filter 5 pcs/bulan

cangkang /jam m3/hari an (Pabrik dan Estate) - Majun 50 kg/bulan

3 WTP - Air Waduk 1.400 - Klorin 125 kg/bulan


m3/hari - PAC 300 kg/bulan

4 Tangki Timbun - Solar (17.000 L)


5 Klinik - Obat-obatan 5.300
pcs/bln
- Perban 2 (40 x 80 cm)
cre@ted by HS pcs/bln
CONTOH LAY OUT

cre@ted by HS
PENENTUAN DEBIT AIR LIMBAH UNTUK
MASUK DI NERACA AIR

Didasarkan :
• air limbah yang dihasilkan dari seluruh sumber air limbah baik
dari kegiatan utama dan kegiatan penunjang
• Jenis dan Jumlah pengolahan air limbah (IPAL)
• Khusus untuk kegiatan tambang didasarkan pada Catchment
area atau daerah tangkapan air serta curah hujan Modus
minimal dalam 10 tahunan
• Penghitungan debit air limbah di kegiatan tambang juga
didasarkan pada proses penambangan dan koefisien run
offnya
cre@ted by HS
BAKU MUTU AIR LIMBAH
• Baku Mutu Air Limbah yang sudah ditetapkan Menteri sebagai
pedoman
• Baku mutu lokal sesuai hasil kajian dan atau alokasi beban
pencemaran
• Khusus untuk Kegiatan Pertambangan parameter TSS = 100
mg/L

cre@ted by HS
KAJIAN BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK
PEMBUANGAN
POTENSI PENCEMAR TINGGI BELUM ADA BMAL SPESIFIK
Perhitungan dengan Baku Mutu Air. A. Jika sudah operasi
Penanggung jawab Usaha dan/atau menggunakan Pasal 15 ayat 1
Kegiatan melakukan perhitungan Baku PermenLHK No 5 Tahun 2014,
Mutu Air Limbah lokal menggunakan dari 10 data selama 5 tahun
metode perhitungan didasarkan (outlet < 25 % atau inlet <75 %
parameter pencemarnya, sebagai
contoh: dari BMAL Lamp XLVII)
• (1) Neraca massa; B. Jika belum operasi
• (2) Model numerik; atau dilakukan kajian
• (3) Model analitik
cre@ted by HS
Metode Neraca Masa
Polutan non konvensional
(konservatif/inert): Logam,
Cr.Qr = Cs.Qs + Cd.Qd Logam berat, POP

Parameter Zn
(Qr)= Qs + Qd

(Qs)= 0,01 m3/det


Qr
(Cs)= 0.80 mg/l
Qs = debit rerata bulanan pada musim kemarau
Cr
Cd? Cr = BMA parameter Zn kelas 2 berdasarkan
Cs = konsentrasi rerata pada musim kemarau selama tiga tahun
Qd Lampiran VI. PP/22 Tahun 2021,
terakhir
Debit air limbah (Qd) BMAL (Cr)Zn= 1 mg/l)
= 0,001 m3/det, berdasarkan rancanangan kapasitas produksi
Berapa Konsentrasi Air Limbah Zn (Cd)?

Budi Kurniawan, 2021


Prosedur perhitungan menggunakan Model neraca
masa sederhana
1. Perhitungan Debit sungai di hilir (Qr) = Qs+Qd
2. Langkah 1: Hitung Konsentrasi Seng di hulu (mg/l) X Debit sungai di hulu (m3/det)
3. Langkah 2: Hitung Usulan debit air limbah (m3/det) X Usulan BMAL untuk seng (mg/l)
4. Langkah 3: Hitung Konsentrasi Seng di hilir (mg/l)= (Langkah 1 + Langkah 2)/(Debit sungai di hulu
(m3/det)+Usulan debit air limbah (m3/det))
5. Langkah 4: Bandingkan antara hasil langkah 3 dengan Usulan BMA untuk seng
6. Jika Konsentrasi Seng di hilir ≤ BMA, maka usulan diterima
7. Jika Konsentrasi Seng di hilir > BMA, maka usulan ditolak

Berapa Konsentrasi Zn di air limbah (Cd) yang boleh dibuang?


Cr.Qr = Cs.Qs + Cd.Qd
Cd=(Cr.Qr – Cs.Qs)/Qd
=[Cr.(Qs+Qd)-(Cs.Qs)]/Qd
Cd = [(1.0)(0,01+0,001)−(0.8)(0,01)]/0.001
= 2,5 mg/l

Budi Kurniawan, 2021


MODEL NUMERIK:
Watershed Models (US-EPA)
• Watershed Assessment Model (WAMView)
• Storm Water Management Model (SWMM)
• Hidrologycal Simulation Program Fotran (HSPF)
• Loading Simulation Program in C++ (LSPC)
• BASINS (HSPF, PLOAD, AQUATOX)
• Storm Water Management Model (SWMM)
• Loading Simulation Program in C++ (LSPC)
• SWAT
• Watershed Analysis Risk Managemnt Framework
(WARMF)
Budi Kurniawan, 2021
Lampiran I
PermenLHK
5/2021

cre@ted by HS
Pemanfaatan Air Limbah Untuk Aplikasi ke Tanah

Standar teknis meliputi: d. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan


a. deskripsi kegiatan: Lingkungan
▪ jenis dan kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan; ▪ Instalasi pengolahan Air Limbah yang
▪ jenis dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong direncanakan
yang digunakan; ▪ Tata Cara Pemanfaatan
▪ proses Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan e. Rencana Pemantauan Lingkungan
termasuk kegiatan penunjang yang berpotensi ▪ Air Limbah: Titik penaatan, Mutu Air Limbah,
menghasilkan Air Limbah; ▪ Tanah: titik penaatan, parameter, frekwensi
▪ neraca air ▪ Air Tanah: sumur pantau, parameter, Frekwensi
▪ fluktuasi atau kontinuitas produksi dan Air Limbah; ▪ kebauan
▪ layout lokasi masing-masing unit proses/kerja dan
instalasi pengolahan air limbah f. sistem penanggulangan keadaan darurat
▪ pemanfaatan Air Limbah g. Internalisasi Biaya Lingkungan
▪ Efisiensi pemanfaatan air limbah h. Periode waktu uji coba
b. Rona Lingkungan Awal Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia
▪ komponen lingkungan yang relevan untuk mengkaji Sistem Manajemen Lingkungan
pemanfaatan Air Limbah
c. Prakiraan Dampak
▪ Baku Mutu Air Limbah
▪ Dosis, debit dan rotasi pemanfaatan Air Limbah
▪ sebaran Air Limbah
▪ Sifat penting dampak cre@ted by HS
Pemanfaatan Air Limbah Untuk Aplikasi ke Tanah untuk Penyiraman dan atau Pencucian,

Standar teknis meliputi: c. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan


a. deskripsi kegiatan:
❑ jenis dan kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan; ❑ Instalasi pengolahan Air Limbah yang
❑ jenis dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong direncanakan
yang digunakan; ✓ Proses IPAL
❑ proses Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan ✓ Pengelolaan Lumpur dan Gas
termasuk kegiatan penunjang yang berpotensi ❑ Tata Cara Pemanfaatan
menghasilkan Air Limbah;
d. Rencana Pemantauan Lingkungan
❑ neraca air
❑ fluktuasi atau kontinuitas produksi dan Air Limbah; ▪ Air Limbah: Titik penaatan, Mutu Air Limbah,
❑ layout lokasi masing-masing unit proses/kerja dan Dosis, debit dan rotasi pemanfaatan Air
instalasi pengolahan air limbah Limbah**, Frekwensi
❑ pemanfaatan Air Limbah ▪ Air Tanah: sumur pantau, parameter, Frekwensi
❑ Efisiensi pemanfaatan air limbah
e. sistem penanggulangan keadaan darurat
b. Baku Mutu Air Limbah
f. Internalisasi Biaya Lingkungan
g. Periode waktu uji coba
h. Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia
i. Sistem Manajemen Lingkungan

cre@ted by HS
Lampiran I
PermenLHK
5/2021

cre@ted by HS
Pemanfaatan Air Limbah Ke Formasi Tertentu d. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan
Standar teknis meliputi: ▪ Instalasi pengolahan Air Limbah yang
a. deskripsi kegiatan: direncanakan
▪ jenis dan kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan; ▪ Tata Cara Pemanfaatan: injeksi & pond
▪ jenis dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong
e. Rencana Pemantauan Lingkungan
yang digunakan;
▪ Air Limbah: Titik penaatan, Mutu Air Limbah,
▪ proses Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan
▪ Injeksi: titik penaatan, parameter, frekwensi
termasuk kegiatan penunjang yang berpotensi
▪ Air Tanah: sumur pantau, parameter, Frekwensi
menghasilkan Air Limbah;
▪ neraca air
f. sistem penanggulangan keadaan darurat
▪ fluktuasi atau kontinuitas produksi dan Air Limbah;
g. Internalisasi Biaya Lingkungan
▪ layout lokasi masing-masing unit proses/kerja dan
h. Periode waktu uji coba
instalasi pengolahan air limbah
Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia
▪ pemanfaatan Air Limbah
b. Rona Lingkungan Awal Sistem Manajemen Lingkungan
▪ komponen lingkungan yang relevan untuk mengkaji BMAL untuk menahan intrusi air laut: Kelas 2
pemanfaatan Air Limbah BMAL untuk imbuhan air tanah: kelas 2 BMAL
c. Baku Mutu Air Limbah untuk resapan: Kelas 3
d. Prakiraan Dampak
▪ sebaran Air Limbah o Pompa dan sumur injeksi untuk akuifer bebas maupun tertekan.
▪ Sifat penting dampak o pond untuk akuifer bebas dan berpasir, dan memenuhi:
▪ jarak dasar pond ke permukaan air tanah > 5m; dan
▪ lokasi resapan bukan merupakan daerah karst
BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK PEMANFAATAN UNTUK
APLIKASI KE TANAH DAN FORMASI TERTENTU
❑ Baku Mutu Air Limbah yang sudah ditetapkan Menteri sebagai pedoman
❑ Baku mutu sesuai hasil kajian didasarkan karakteristik air limbahnya
❑ Baku mutu air limbah untuk pemanfaatan untuk Resapan dan
penyiraman
✓Resapan …. Baku mutu air kelas 3
✓Penyiraman :
• Khusus untuk air limbah Domestik :BOD 12 ppm, COD 80 ppm, TSS
30 ppm, Fecal coli 200 MPN/100 ml, Residual Clorin 1 ppm, pH 6 – 9
• Untuk diluar domestik disesuaikn dengan kajian : misal untuk air
limbah infeksius bisa ada tambahan spt: Salmonela (-), Shigela (-),
Vibrio Cholera(-), Streptococus (-) dll
cre@ted by HS
Pasal 9 s/d 12
MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (Pertek) UNTUK PEMENUHAN BMAL PermenLHK 5/2021
Penanggung Jawab Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota
Usaha/Kegiatan wajib sesuai kewenangan Periz Usaha dan sesuai kewenangan Periz Usaha dan
Lembaga OSS
Amdal atau UKL UPL PerLing PerLing

Permohonan Menteri menugaskan


Persetujuan pejabat bid PPKL;
Teknis Pemeriksaan Gubernur atau Persetujuan Perizinan
Teknis Bupati/Walikota Lingkungan Berusaha
menugaskan pejabat bid
2 hk
LH

T Lengkap
10 hk
&

Persyaratan Pengajuan
Benar? **Keterangan Penilaian
Substansi:
Y MEKANISME
PENERBITAN
Penilaian Penilaian substansi dapat SURAT
Substansi** 30 hk melibatkan tenaga ahli PPA KELAYAKAN
OPERASIONAL
Kesesuaian isi kajian teknis (SLO)
dengan besaran usaha dan
Kesesuaia T
n
Penolakan volume AL, system
Persetujuan
terpenuhi pengolahan/ pemanfaatan
Teknis
? AL, beban AL dan
*Permohonan Y dampaknya, RPL.
disampaikan melalui Kesesuaian isi dokumen
Sistem Informasi pemenuhan standar teknis
Dokumen Persetujuan dengan besaran usaha dan
Lingkungan Teknis volume AL, BMAL, RPL
Perubahan Persetujuan Teknis
Wajib menyusun:
❑ perubahan desain dan/atau teknologi Instalasi
Pengolahan air limbah •kajian teknis,
jika perubahan teknis kegiatan
❑ pembangunan instalasi pengolahan Air Limbah; mengubah luas sebaran dampak
dan/atau
• standar teknis,
❑ perubahan pengelolaan Air Limbah.
Contoh: jika perubahan teknis kegiatan
tidak mengubah luas sebaran
- perubahan pemanfaatan air limbah, dampak
- perubahan teknik pemanfaatan,
- perubahan titik pembuangan air limbah,
- perubahan fase pertumbuhan dengan perubahan jenis tanaman.
PP 22/21 Pasal 89 ayat (2) huruf:
j. perubahan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup
k. SLO Usaha dan/atau Kegiatan yang lebih ketat dari Persetujuan Lingkungan yang dimiliki

PP 22 Pasal 90 ayat (3)


Perubahan Persetujuan Lingkungan tanpa disertai kewajiban menyusun dokumen Lingkungan hidup
baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berlaku untuk perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 ayat (2) churtufbyhHSsampai dengan huruf m
MEKANISME PENERBITAN Pasal 17-27 PermenLHK
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) 5/2021

PJ Usaha/Kegiatan Surat
keterangan
a. Penyelesaian
pembangunan sist Perbaikan dokumen
pengolahan air limbah d/a Melapor kpd Menteri, Gubernur,
(Pertek d/a Perling) Penyelesaian
fasilitas injeksi dan Bupati/Walikota
b. Penyelesaian uji coba air & Sarpras o/ Gakum
sesuai kewenangan penerbitan PerLing
limbah Usaha/Kegiatan

Menteri/Gubernur
/Bupati/Walikota 5 hr Penegakan
Menteri menugaskan pejabat madya
bid PPKL; Gubernur atau
Kesesuaian standar teknis
dg sarpras; berfungsinya
Hukum
Bupati/Walikota menugaskan pejabat Verifikasi sarpras & terpenuhi Arahan:
bid LH BMAL dlm Pertek 1. Perbaikan
sarpras
T 2. Perubahan Sesuai T
Sesuai Pertek d/a
Pertek? Perling
Verifikasi arahan
?
3. Jangka waktu
Y perbaikan 3 hk
Y
SLO
3 hk Dimulainya operasional usaha/kegiatan
Pengawasan ketaatan PJ U/K dalam
perijinan usaha
Selesai
1 Kesesuaian pembuangan air limbah:
a. desain sistem IPAL dan lumpur IPAL;
b. kapasitas IPAL;
c. alat ukur debit pada titik penaatan;
d. titik penaatan, nama, titik koordinat;
e. titik pembuangan, nama, titik koordinat; dan
f. titik pemantauan, nama, titik koordinat.

2 Kesesuaian pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah ke


formasi tertentu :
a. alat monitoring debit injeksi;
b. alat monitoring tekanan injeksi;
c. pompa injeksi;
d. fasilitas pengolahan Air Limbah dan/atau fasilitas injeksi;
e. fasilitas kepala sumur injeksi; dan
f. sumur pantau
3 Kesesuaian pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi ke tanah meliputi:
a. desain sistem IPAL dan lumpur IPAL;
b. kapasitas IPAL;
c. alat ukur debit;
d. titik penaatan, nama dan titik koordinat;
e. lokasi pemanfaatan, nama dan titik koordinat; dan
f. titik pemantauan pada tanah dan air tanah, nama dan titik koordinat.
cre@ted by HS
cre@ted by HS
cre@ted by HS
MEKANISME PERMOHONAN PERSETUJUAN
TEKNIS MELALUI PTSP
www.ptsp.menlhk.go.id www.ptsp.menlhk.go.id/front/
Verifikasi dan validasi akun perusahaan,
jika pemegang akun:
a.Direktur perusahaan —> soft file via email
Perusahaan sudah punya ke PTSP
b.bukan Direktur —> hardcopy dokumen
akun PTSP atau belum? persyaratan + surat kuasa dan harus
Verified —> No Registrasi
dikirimkan
akun
Verifikasi:
Permohonan layanan —> no registrasi layanan No 1.Administrasi (kelengkapan data/poin2
dokumen kajian/standar teknis) —> PTSP
registrasi —> tidak akan berubah
2.Teknis (kelengkapan dan kebenaran
data) —> Unit Teknis
KOMPENSASI PENURUNAN BEBAN
PENCEMARAN AIR

Oleh: Suryanta Sapta Atmaja


Daftar Isi

01 02 03
DASAR HUKUM LANGKAH-LANGKAH
KAJIAN KOMPENSASI KAJIAN KOMPENSASI

04
ALTERNATIF, PEMILIHAN
05
BENTUK DIKOMPENSASI ANALISA
DAN TARGET
01.
DASAR HUKUM
Undang-undang No 32 Tahun 2009
Undang –undang no 1 1 tahun 2020
DASAR HUKUM
Spesifik
1. Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021
Pasal 1 34 ayat 4
“Dalamhal alokasi beban pencemar air sudah terlewati,Usaha dan/atau Kegiatan tidak diperbolehkan
untuk melakukan pembuangarr Air Limbah atau diwajibkan:
a. untuk memanfaatkan Air Limbah sebagaimana dimaksud dalamPasal 1 28 ayat (3) huruf b; dan/atau
b. melakukan alternatif iain dalamupaya penurunan beban pencemar air pada sektor lain
2. Peraturan Menteri LHK No 5 Tahun 2021
Lampiran I pertanyaan 5 dan atau pertanyaan 7
“ Pertanyaan 5 : Alokasi beban pencemaran air terlampaui , penanggung jawab usaha dan atau kegiatan
wajib membuat kajian :
a. Pemanfaatan air limbah. Penapisan kajian ini mengikuti penapisan pemanfaatan air limbah atau
b. Alternatif kompensasi dalamupaya penurunan beban pencemar air pada sektor lain
“Pertanyaan 7 : parameter Baku Mutu air terlampaui sama dengan parameter kunci air limbah yang
akan dibuang ke Badan air permukaan, penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib membuat
kajian :
a. Pemanfaatan air limbah. Penapisan kajian ini mengikuti penapisan pemanfaatan air limbah
b. Alternatif kompensasi dalam upaya penurunan beban pencemar air pada sektor lain
.
02
KAJIAN KOMPENSASI
KEWAJIBAN KOMPENSASI DAN TUJUAN
YANG DIWAJIBKAN

Setiap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang


melakukan pembuangan Air Limbah pada Badan Air yang alokasi beban
pencemar air dan/atau Baku Mutu Air terlampaui sama dengan
paramater Air Limbah, wajib memiliki Persetujuan Teknis dan SLO yang
dilengkapi dengan kajian kompensasi.

TUJUAN

1. Menjaga agar beban pencemaran air di badan air permukaan yang digunakan
sebagai lokasi pembuangan kondisi beban pencemaran airnya minimal sama
dengan kondisi eksisting sebelum ada kegiatan atau beban pencemaran
airnya menurun
2. Menkompensasikan beban pencemaran air dari air limbah yang akan dibuang
dengan upaya penurunan beban pencemar air pada sektor lain.
03
LANGKAH –LANGKAH
KAJIAN KOMPENSASI
LANGKAH-LANGKAH KAJIAN KOMPENSASI

1. Memastikan parameter apa yang telampaui dan sesuai dengan parameter air
limbah
2. Mencari altenatif kegiatan kompensasinya
3. Menetapkan bentuk kegiatan kompensasi yang dipilih dan target
4. Menetapkan lokasinya
5. Melakukan perhitungan penurunan beban pencemaran air dengan dilakukannya
kompensasi per parameter yang dikompensasi
6. Membandingkan penurunan beban pencemaran air sesuai parameter yang akan
dibuang oleh perusahan dengan penurunan beban pencemaran air sesuai parameter
hasil kompensas (ANALISA)
7. Rincian Pembiayaan dan penjadwalan pelaksanaan kompensasi secara jelas
8. Pelaksanaan kompensasi
04
ALTERNATIF, PEMILIHAN BENTUK
DIKOMPENSASI DAN TARGET
ALTERNATIF, PEMILIHAN BENTUK DIKOMPENSASI DAN TARGET
ALTERNATIF KEGIATAN KOMPENSASI
❑ Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik;
❑ Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Usaha Skala Kecil (Industri Tahu
Dan Tempe, Ternak);
❑ Pembangunan Biodigester
❑ Pemanfaatan Air Limbah;
❑ Pengelolaan Sampah;
❑ Rehabilitasi Lahan;
❑ Ekoriparian;
❑ Pengelolaan Nir Titik; Dan/Atau
❑ Kegiatan Lain Di Bidang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

PEMILIHAN BENTUK KEGIATAN KOMPENSASI DAN TARGET


❑ Bentuk kkegiatan kompensasi harus dipilih yang memang sesuai dan
memungkinkan untuk menurunkan beban pencemaran dari paremeter yang akan
dikompensasi;
❑ Target harus jelas sesuai parameter yang akan dikompensasi misal: jumlah
orang/warga, luasan, jumlah ternak dll
LOKASI KOMPENSASI
PEMILIHAN
LOKASI
A. Badan Air penerima Air Limbah (hulu dan/atau hilir, maupun antara);
B. Segmen sungai sebagai Badan Air penerima Air Limbah;
C. Daerah aliran sungai dimana usaha dan/atau kegiatan berada;
D. Pada lokasi lain dalam 1 (satu) Kabupaten/Kota/Provinsi; dan/atau
E. lokasi lain ditetapkan oleh penerbit persetujuan teknis dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN LOKASI

❑ Cari lokasi yang mudah dari sisi aksesibilitas dan pelaksanaanya


❑ Lokasi harus jelas secara administrasi : Desa, Kecamatan, Kabupaten
❑ Lokasi harus dilengkapi dengan titik koordinat untuk mempermudah verifikasi
CONTOH PERHITUNGAN DAN TARGET
Pembangunan IPAL Domestik – Parameter BOD
No Deskripsi Jumlah Unit
I RANCANGAN BMAL DAN BEBAN PENCEMARAN
1 Volume air limbah WWTP (A) 380 m3/hari
2 Reuse (30%) (B) 114 m3/hari
3 Limbah yang akan dibuang (C) 266 m3/hari
4 BMAL BOD (D) 60 mg/l
5 Beban Pencemaran Tertinggi ( E) = (C X D)/1000 15.96 kg/hari
Penambahan 10% untuk mempertimbangkan efesiensi IPAL
90% (F) = 10%* E 1.60 kg/hari
Pembuangan dari proses dan dari IPAL domestik baru (G) =
6 E+F 17.56 kg/hari
7 Faktor Emisi BOD = 40 gr/hr (H) 0.040 kg/hari
RANCANGAN KOMPENSASI KE SEKTOR IPAL
II DOMESTIK

1 Estimasi jumlah penduduk (I) = G/H 439 Jiwa

(J) = I/4 110 KK

2 Debit Air Limbah Domestik yang diolah (K) = (I*100)/1000 44 m3/hari


Perhitungan Laju Erosi
Tanah

Faktor teknik Laju


Kepekaan Erosi Tanah (Jenis Faktor lereng (agak Faktor Tutupan
Erosivitas Hujan konservasi Erosi
tanah tertentu) berbukit) Lahan
Kondisi tanah Tanah
Lahan
R K LS C ket. P ket. A
ton/(ha.
tahun)

Sebelum tanpa
Rehabilitas 12,551 0.11 5.37 0.8 terbuka 1 teraseri 5,931
i ng

Setelah teraseri
semak
Rehabilitas 12,551 0.11 5.37 0.3 0.7 ng 1,557
belukar
i sebagia
n
CONTOH PERHITUNGAN DENGAN STOKIOMETRI UNTUK MENGKONVERSI PARAMETER
LAIN DENGAN PARAMTER COD DAN BOD
a. Konversi konsentrasi parameter BOD dan COD limbah menjadi Fenol
dan H2S melalui reaksi oksidasi adalah dengan rumus kimia sebagai
berikut:
Reaksi Fenol–COD:
C6H6O + 7 O2→ 6 CO2 + 3 H2O (1)

Reaksi H2S–COD:
S2– + 2 O2→ SO42– (2)

Konversi Fenol dan H2S menjadi BOD didapatkan dari perbandingan


1. 1 mg/L Fenol = 2,38 mg/L COD konsentrasi COD dan BOD Sungai Komering, sebagai berikut:

1 mg/L COD= mg/L Fenol = 0,42 mg/L Fenol Rasio BOD/COD Sungai Komering= = 0,12

1. 1 mg/L Fenol = 2,38 mg/L COD


2. 1 mg/L H2S = 2,00 mg/L COD
1 mg/L Fenol = 2,38 mg/L x 0,12 = 0,28 mg/L BOD
1 mg/L COD= mg/L H2S = 0,50 mg/L H2S 1 mg/L BOD= mg/L Fenol = 3,58 mg/L Fenol

2. 1 mg/L H2S = 2,00 mg/L COD


1 mg/L H2S = 2,00 mg/L * 0,12 = 0,23 mg/L BOD

1 mg/L BOD= mg/L H2S = 4,26 mg/L H2S


05
02

02

ANALISIS
HASIL ANALISA DAN KEPUTUSAN

Perbandingan Hasil Penurunan Beban Pencemar Dari Bentuk Kegiatan Kompensasi Sektor Lain Dengan Beba
Pencemar Air Limbah Yang Akan Dibuang Menunjukkan:

❑ Lebih Besar dan/atau Sama, Maka Kegiatan Kompensasi Diterima; Atau

❑ Lebih Kecil, Maka Kegiatan Kompensasi Ditolak.


CONTOH ANALISA

WWTP INDUSTRI ANALISA KET


WWTP KOMPENSASI
SELISIH BP
NO PARAMETER STP (kg/hari)-
(A) BEBAN
BEBAN BEBAN
Satuan KADAR Satuan KADAR KADAR PENCEMARAN
PENCEMARAN PENCEMARA Satuan
INLET OUTLET OUTLET (kg/hari)
(kg/hari) N (kg/hari)
(B)

Debit Air
1 m3/hari 200 m3/hari 200 m3/hari 1700
Limbah

2 COD mg/L 700 140 mg/L 38 7.60 132,40 mg/L 24 40,8 A> B Diterima

3 BOD mg/L 350 70 mg/L 15 3.00 67,00 mg/L 14 23,8 A> B Diterima

4 TSS mg/L 300 60 mg/L 13 2.60 57,40 mg/L 8 13,6 A> B Diterima
Untuk TSS

WWTP/SETTLING POND
KOMPENSASI dengan Rehabilitasi ANALISA KET
PERUSAHAAN
SELISIH BP STP
NO PARAMETER KADAR (kg/hari)-
KADAR (A)
BP Setelah BP KADAR BP (kg/hari)
Satuan Sebelum
(kg/hari) Rehabilitasi (kg/hari) OUTLET (B)
Rehabilitasi

Debit Air
1 m3/hari 200 200 1700
Limbah

2 TSS mg/L 700 140 38 7.60 132,40 24 40,8 A> B Diterima


KEWAJIBAN PEMRAKARSA TERHADAP KOMPENSASI
(Draf Rancangan Peraturan )

❑ menetapkan penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan kompensasi;


dan
❑ menyediakan pembiayaan selama 1 tahun untuk operational dan perawatan kemudian
setelah 1 tahun di serah terimakan kepada kelembagaan kelompok/komunitas atau
perorangan.
❑ memastikan terdapat kelembagaan, kelompok/komunitas atau perorangan yang
bertanggung jawab terhadap kompensasi yang dilakukan `saya koreksi ini karena nanti
yang menjalankan kompensasi harus ada
CONTOK KEGIATAN KOMPENSASI
KOMPENSASI PT INDONESIA ROYAL PAPER, KABUPATEN JOMBANG

❑ PARAMTER BADAN AIR YANG MELEBIHI BOD, COD DAN TSS


❑ PEMBANGUNGAN IPAL DI PESANTREN DARUL ULUM KABUPATEN JOMBANG
MENGELOLA GAMBUT SENYUM DISAMBUT
TERIMAKASIH
SURYANTA SAPTA ATMAJA (SAPTA)

• E-mail : suryasapta98@gmail.com
• Hp : 085811271742

Anda mungkin juga menyukai