REPUBLIK INDONESIA
19 OKTOBER 2023
KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN PARADIGMA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PERUBAHAN PARADIGMA DARI UU 32 TAHUN 2009
MENUJU UU NO 11 TAHUN 2020
Perubahan UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
melalui Undang- Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja
32, 34, 35, 37, 39, 55, 59, 93, 102, dan 110
61, 63, 69, 71, 72, 73, 76,
77, 82, 88, 109, 111, dan
112
Pasal-pasal dengan amanat yang perlu ditindaklanjuti
dalam Peraturan pemerintah
4
Amanat
Undang- Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja untuk ditindaklanjuti dalam PP
(Terkait Rev UU 32/2009)
1. Pengaturan Tata Laksana Uji Kelayakan (PasaL 24);
• Lembaga Uji Kelayakan;
• Tim Uji Kelayakan;
• Anggota Tim Uji Kelayakan (berisi pakar yang bersertifikasi)
• Sistem Sertifikasi.
2. Proses Pelibatan Masyarakat (Pasal 26);
• Masyarakat terkena dampak langsung;
• Keterlibatan dalam penyusunan;
• Keterlibatan dalam penilaian.
3. Sertifikasi dan kriteria penyusun Amdal (Pasal 28);
• Sistem sertifikasi
4. Bantuan Pemerintah terhadap UMK (Pasal 32)
5. Pengaturan mengenai UKL-UPL (Pasal 34);
• Penyusunan standar UKL-UPL
6. Pengaturan mengenai SPPL (Pasal 35);
• Mengintegrasikan SPPL ke dalam NIB
5
Amanat
Undang- Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja untuk ditindaklanjuti dalam PP
(Terkait Rev UU 32/2009)
6
Perubahan Pasal 37 UU 32 /2009 oleh UU No 11 Tahun 2020
Bab X III
Ketentuan Penutup
(Psl.528 - 534)
8
Pendekatan Penyusunan PP P3LH
1. Menyusun ketentuan baru dan mencabut PP yang lama Bab II
(PP. 27/2012); Bab III (PP. 82/2001); Bab IV (PP. 41/1999); Bab V
(PP. 19/1999); dan Bab VII (PP. 101/2014);
2. Perubahan Pasal dalam batang tubuh PP eksisting dan
menyusun Ketentuan baru yang belum diatur
Bab VIII (PP.46/2017)
3. Menyusun ketentuan baru yang sebelumnya diatur dalam
Permen
Bab X (Pembinaan dan Pengawasan), dan Bab XI
(Pengenaan Sanksi Administrasi);
9
Daftar Lampiran (1)
Lampiran I
Daftar Kawasan Lindung,
Ringkasan Penyajian
Informasi Awal, dan
Bagan Alir Penapisan
Wajib Amdal
Lampiran XV Lampiran II
Sanksi Administrasi dan Penyusunan Amdal dan
denda Mekanisme Uji Kelayakan
PP 22 TAHUN 2021
TENTANG
Lampiran IX - XIV PENYELENGGARAAN Lampiran III
Limbah B3 dan Penyusunan Formulir
NonB3 PERLINDUNGAN DAN UKL-UPL dan
Pemeriksaan UKL-UPL
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
(P3LH)
Lampiran VI - VIII
Lampiran IV
Baku Mutu
Lingkungan Tim Uji Kelayakan
Lingkungan Hidup
Lampiran V
Mekanisme
Perubahan
Persetujuan
Lingkungan
10
Pertek dan SLO
11
Peraturan Menteri LHK Nomor 5 Tahun 2021 Tentang
Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis Dan Surat Kelayakan Operasional
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
cre@ted by HS
PP22/2021
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR
pasal 127-155 Sumber Nirtitik melalui cara
pengelolaan terbaik
1. PENCEGAHAN
1 PERENCANAAN Untuk sumber titik:
PENCEMARAN AIR 1. penyediaan sarana dan prasarana
sumber pencemar 2. 5 R
nirtitik & titik 3. Penetapan BMAL
2 PEMANFAATAN 4. Persetujuan teknis utk
pemenuhan BMAL
5. Personil yg kompeten dlm PPA
6. internalisasi biaya PPMA
2.PENANGGULANGAN 7. Penerapan sistem perdagangan
3 PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR alokasi beban pencemar air
Dilaksanakan sesuai RPPMA
4 PEMELIHARAAN
3. PEMULIHAN MUTU Pemberian informasi peringatan
Pembersihan unsur pencemar AIR pengisolasian pencemaran Air
penghentian sumber cemaran Air
Remediasi
cara lain sesuai dengan
Rehabilitasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
Restorasi
KEWENANGAN PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS
DISESUAIKAN DENGAN KEWENANGAN PENERBITAN PERIZINAN BERUSAHA
(Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2021)
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAH
Pemodalan PMDN yang sesuai perundang- a. Pemodalan PMDN yang sesuai
undangan kewenangan perizinannnya ada perundang-undangan
di Kabupaten /Kota.
kewenangan perizinannnya
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI ada di Pemerintah (Tambang,
a. Pemodalan PMDN yang sesuai Migas, Pembangkit, kehutanan
perundang-undangan kewenangan RS kelas 1 dll)
perizinannnya ada di Kabupaten /Kota.
b. Pemodalan PMA
b. Adanya pendelegasian kewenangan
pusat ke Provinsi (Perpres No 55 Tahun
2022)
cre@ted by HS
Usaha dan/atau Kegiatan Injeksi
?
RPL RPL RKL UPL UPL
UPL
rinci rinci RPL
RKL
rinci UKL
RPL
UPL
rinci
UKL
AMDAL RKL AMDAL
KAWASAN
UPL
RPL UKL
RKL rinci UPL
RPL
rinci RKL UKL
RPL UKL UKL UPL
RKL RKL rinci cre@ted by HS UPL UPL
RPL RPL
rinci rinci
IPAL IPAL IPAL
IPAL IPAL
IPAL
IPAL
IPAL
IPAL
IPAL
IPAL
IPAL
IPAL IPAL
IPAL IPAL
WAKTU PELAKU USAHA /KEGIATAN MENGAJUKAN
PERSETUJUAN TEKNIS DAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN
(Pasal 8 PermelHK No 5 tahun 2021)
AMDAL UKL-UPL
Penanggung jawab Usaha dan/atau Penanggung jawab Usaha dan/atau
Kegiatan wajib Amdal mengajukan Kegiatan wajib UKL-UPL mengajukan
permohonan Persetujuan Teknis permohonan Persetujuan Teknis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf b kepada Menteri, gubernur, atau huruf b kepada Menteri, gubernur, atau
bupati/wali kota sesuai dengan bupati/wali kota sesuai dengan
kewenangan penerbitan Persetujuan kewenangan penerbitan Persetujuan
Lingkungan, dengan cara: Lingkungan, sebelum mengajukan
a. bersamaan dengan permohonan permohonan Persetujuan Lingkungan.
Persetujuan Lingkungan; atau
b. sebelum mengajukan permohonan
Persetujuan Lingkungan. cre@ted by HS
Standar Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Memuat
❑ Parameter dan nilai baku mutu air limbah PP22/2021 pasal 138 ayat 2
❑ Desain IPAL
❑ Titik penaatan
❑ Titik pembuangan dan atau pemanfaatan
❑ Titik pemantauan badan air permukaan, air tanah dan atau tanah
❑ Biaya perlindungan dan pengelolaan mutu air
❑ Kewajiban:
• memisahkan saluran Air Limbah dengan saluran limpasan air hujan;
• memiliki unit pengolahan dan saluran Air Limbah kedap air;
• memiliki alat ukur debit; dan
• memiliki Sistem Tanggap Darurat Pencemaran Air; dan
❑ Larangan
▪ membuang Air Limbah secara sekaligus dalam 1 (satu) saat atau pelepasan dadakan,
• mengencerkan Air Limbah dalam upaya penaatan batas kadar yang clipersyaratkan;
• membuang Air Limbah di luar titik penaatan;
• mengaplikasikan Air Lirnbah di luar area yang ditetapkan dalarn izin pemanfaatan Air Limbah ke tanah; dan atau
cre@ted by HS
• menyampaikan data palsu
Muatan Kajian Teknis dan Dokumen Pemenuhan Standar Teknis
Pasal 6 dan 7
(PermenLHK 5/2021 lampiran II dan III) PermenLHK
Kajian Teknis Standar Teknis 5/2021
cre@ted by HS
Tahap 3
saluran air limbah
Cek lokasi badan penerima air limbah
kanal
X X X TIDAK: kesaluran/pengangkutan
Tidak wajib pertek
Danau tertutup
Integrasi dalam dokling
drainase Saluran irigasit
Tahap 1 Usaha dan/atau Kegiatan
T
2. Nomor KBLI
3. Cek Daftar Lampiran 1 PermenLHK 05/2021
Apakah ada di
Tabel Lampiran
1?
cre@ted by HS
Tahap 2
T
cre@ted by HS
DATA ALOKASI BEBAN DAN KUALITAS BADAN AIR PENERIMANYA
DATA ALOKASI BEBAN :
“Data diperoleh dari alokasi beban yang sudah ditetapkan oleh
Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai kewenangannya”
cre@ted by HS
Bahan Baku dan Bahan Penolong
• KEGIATAN uTAMA • KEGIATAN PENUNJANG
cre@ted by HS
PENENTUAN DEBIT AIR LIMBAH UNTUK
MASUK DI NERACA AIR
Didasarkan :
• air limbah yang dihasilkan dari seluruh sumber air limbah baik
dari kegiatan utama dan kegiatan penunjang
• Jenis dan Jumlah pengolahan air limbah (IPAL)
• Khusus untuk kegiatan tambang didasarkan pada Catchment
area atau daerah tangkapan air serta curah hujan Modus
minimal dalam 10 tahunan
• Penghitungan debit air limbah di kegiatan tambang juga
didasarkan pada proses penambangan dan koefisien run
offnya
cre@ted by HS
BAKU MUTU AIR LIMBAH
• Baku Mutu Air Limbah yang sudah ditetapkan Menteri sebagai
pedoman
• Baku mutu lokal sesuai hasil kajian dan atau alokasi beban
pencemaran
• Khusus untuk Kegiatan Pertambangan parameter TSS = 100
mg/L
cre@ted by HS
KAJIAN BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK
PEMBUANGAN
POTENSI PENCEMAR TINGGI BELUM ADA BMAL SPESIFIK
Perhitungan dengan Baku Mutu Air. A. Jika sudah operasi
Penanggung jawab Usaha dan/atau menggunakan Pasal 15 ayat 1
Kegiatan melakukan perhitungan Baku PermenLHK No 5 Tahun 2014,
Mutu Air Limbah lokal menggunakan dari 10 data selama 5 tahun
metode perhitungan didasarkan (outlet < 25 % atau inlet <75 %
parameter pencemarnya, sebagai
contoh: dari BMAL Lamp XLVII)
• (1) Neraca massa; B. Jika belum operasi
• (2) Model numerik; atau dilakukan kajian
• (3) Model analitik
cre@ted by HS
Metode Neraca Masa
Polutan non konvensional
(konservatif/inert): Logam,
Cr.Qr = Cs.Qs + Cd.Qd Logam berat, POP
Parameter Zn
(Qr)= Qs + Qd
cre@ted by HS
Pemanfaatan Air Limbah Untuk Aplikasi ke Tanah
cre@ted by HS
Lampiran I
PermenLHK
5/2021
cre@ted by HS
Pemanfaatan Air Limbah Ke Formasi Tertentu d. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan
Standar teknis meliputi: ▪ Instalasi pengolahan Air Limbah yang
a. deskripsi kegiatan: direncanakan
▪ jenis dan kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan; ▪ Tata Cara Pemanfaatan: injeksi & pond
▪ jenis dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong
e. Rencana Pemantauan Lingkungan
yang digunakan;
▪ Air Limbah: Titik penaatan, Mutu Air Limbah,
▪ proses Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan
▪ Injeksi: titik penaatan, parameter, frekwensi
termasuk kegiatan penunjang yang berpotensi
▪ Air Tanah: sumur pantau, parameter, Frekwensi
menghasilkan Air Limbah;
▪ neraca air
f. sistem penanggulangan keadaan darurat
▪ fluktuasi atau kontinuitas produksi dan Air Limbah;
g. Internalisasi Biaya Lingkungan
▪ layout lokasi masing-masing unit proses/kerja dan
h. Periode waktu uji coba
instalasi pengolahan air limbah
Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia
▪ pemanfaatan Air Limbah
b. Rona Lingkungan Awal Sistem Manajemen Lingkungan
▪ komponen lingkungan yang relevan untuk mengkaji BMAL untuk menahan intrusi air laut: Kelas 2
pemanfaatan Air Limbah BMAL untuk imbuhan air tanah: kelas 2 BMAL
c. Baku Mutu Air Limbah untuk resapan: Kelas 3
d. Prakiraan Dampak
▪ sebaran Air Limbah o Pompa dan sumur injeksi untuk akuifer bebas maupun tertekan.
▪ Sifat penting dampak o pond untuk akuifer bebas dan berpasir, dan memenuhi:
▪ jarak dasar pond ke permukaan air tanah > 5m; dan
▪ lokasi resapan bukan merupakan daerah karst
BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK PEMANFAATAN UNTUK
APLIKASI KE TANAH DAN FORMASI TERTENTU
❑ Baku Mutu Air Limbah yang sudah ditetapkan Menteri sebagai pedoman
❑ Baku mutu sesuai hasil kajian didasarkan karakteristik air limbahnya
❑ Baku mutu air limbah untuk pemanfaatan untuk Resapan dan
penyiraman
✓Resapan …. Baku mutu air kelas 3
✓Penyiraman :
• Khusus untuk air limbah Domestik :BOD 12 ppm, COD 80 ppm, TSS
30 ppm, Fecal coli 200 MPN/100 ml, Residual Clorin 1 ppm, pH 6 – 9
• Untuk diluar domestik disesuaikn dengan kajian : misal untuk air
limbah infeksius bisa ada tambahan spt: Salmonela (-), Shigela (-),
Vibrio Cholera(-), Streptococus (-) dll
cre@ted by HS
Pasal 9 s/d 12
MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (Pertek) UNTUK PEMENUHAN BMAL PermenLHK 5/2021
Penanggung Jawab Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota
Usaha/Kegiatan wajib sesuai kewenangan Periz Usaha dan sesuai kewenangan Periz Usaha dan
Lembaga OSS
Amdal atau UKL UPL PerLing PerLing
T Lengkap
10 hk
&
Persyaratan Pengajuan
Benar? **Keterangan Penilaian
Substansi:
Y MEKANISME
PENERBITAN
Penilaian Penilaian substansi dapat SURAT
Substansi** 30 hk melibatkan tenaga ahli PPA KELAYAKAN
OPERASIONAL
Kesesuaian isi kajian teknis (SLO)
dengan besaran usaha dan
Kesesuaia T
n
Penolakan volume AL, system
Persetujuan
terpenuhi pengolahan/ pemanfaatan
Teknis
? AL, beban AL dan
*Permohonan Y dampaknya, RPL.
disampaikan melalui Kesesuaian isi dokumen
Sistem Informasi pemenuhan standar teknis
Dokumen Persetujuan dengan besaran usaha dan
Lingkungan Teknis volume AL, BMAL, RPL
Perubahan Persetujuan Teknis
Wajib menyusun:
❑ perubahan desain dan/atau teknologi Instalasi
Pengolahan air limbah •kajian teknis,
jika perubahan teknis kegiatan
❑ pembangunan instalasi pengolahan Air Limbah; mengubah luas sebaran dampak
dan/atau
• standar teknis,
❑ perubahan pengelolaan Air Limbah.
Contoh: jika perubahan teknis kegiatan
tidak mengubah luas sebaran
- perubahan pemanfaatan air limbah, dampak
- perubahan teknik pemanfaatan,
- perubahan titik pembuangan air limbah,
- perubahan fase pertumbuhan dengan perubahan jenis tanaman.
PP 22/21 Pasal 89 ayat (2) huruf:
j. perubahan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup
k. SLO Usaha dan/atau Kegiatan yang lebih ketat dari Persetujuan Lingkungan yang dimiliki
PJ Usaha/Kegiatan Surat
keterangan
a. Penyelesaian
pembangunan sist Perbaikan dokumen
pengolahan air limbah d/a Melapor kpd Menteri, Gubernur,
(Pertek d/a Perling) Penyelesaian
fasilitas injeksi dan Bupati/Walikota
b. Penyelesaian uji coba air & Sarpras o/ Gakum
sesuai kewenangan penerbitan PerLing
limbah Usaha/Kegiatan
Menteri/Gubernur
/Bupati/Walikota 5 hr Penegakan
Menteri menugaskan pejabat madya
bid PPKL; Gubernur atau
Kesesuaian standar teknis
dg sarpras; berfungsinya
Hukum
Bupati/Walikota menugaskan pejabat Verifikasi sarpras & terpenuhi Arahan:
bid LH BMAL dlm Pertek 1. Perbaikan
sarpras
T 2. Perubahan Sesuai T
Sesuai Pertek d/a
Pertek? Perling
Verifikasi arahan
?
3. Jangka waktu
Y perbaikan 3 hk
Y
SLO
3 hk Dimulainya operasional usaha/kegiatan
Pengawasan ketaatan PJ U/K dalam
perijinan usaha
Selesai
1 Kesesuaian pembuangan air limbah:
a. desain sistem IPAL dan lumpur IPAL;
b. kapasitas IPAL;
c. alat ukur debit pada titik penaatan;
d. titik penaatan, nama, titik koordinat;
e. titik pembuangan, nama, titik koordinat; dan
f. titik pemantauan, nama, titik koordinat.
01 02 03
DASAR HUKUM LANGKAH-LANGKAH
KAJIAN KOMPENSASI KAJIAN KOMPENSASI
04
ALTERNATIF, PEMILIHAN
05
BENTUK DIKOMPENSASI ANALISA
DAN TARGET
01.
DASAR HUKUM
Undang-undang No 32 Tahun 2009
Undang –undang no 1 1 tahun 2020
DASAR HUKUM
Spesifik
1. Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021
Pasal 1 34 ayat 4
“Dalamhal alokasi beban pencemar air sudah terlewati,Usaha dan/atau Kegiatan tidak diperbolehkan
untuk melakukan pembuangarr Air Limbah atau diwajibkan:
a. untuk memanfaatkan Air Limbah sebagaimana dimaksud dalamPasal 1 28 ayat (3) huruf b; dan/atau
b. melakukan alternatif iain dalamupaya penurunan beban pencemar air pada sektor lain
2. Peraturan Menteri LHK No 5 Tahun 2021
Lampiran I pertanyaan 5 dan atau pertanyaan 7
“ Pertanyaan 5 : Alokasi beban pencemaran air terlampaui , penanggung jawab usaha dan atau kegiatan
wajib membuat kajian :
a. Pemanfaatan air limbah. Penapisan kajian ini mengikuti penapisan pemanfaatan air limbah atau
b. Alternatif kompensasi dalamupaya penurunan beban pencemar air pada sektor lain
“Pertanyaan 7 : parameter Baku Mutu air terlampaui sama dengan parameter kunci air limbah yang
akan dibuang ke Badan air permukaan, penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib membuat
kajian :
a. Pemanfaatan air limbah. Penapisan kajian ini mengikuti penapisan pemanfaatan air limbah
b. Alternatif kompensasi dalam upaya penurunan beban pencemar air pada sektor lain
.
02
KAJIAN KOMPENSASI
KEWAJIBAN KOMPENSASI DAN TUJUAN
YANG DIWAJIBKAN
TUJUAN
1. Menjaga agar beban pencemaran air di badan air permukaan yang digunakan
sebagai lokasi pembuangan kondisi beban pencemaran airnya minimal sama
dengan kondisi eksisting sebelum ada kegiatan atau beban pencemaran
airnya menurun
2. Menkompensasikan beban pencemaran air dari air limbah yang akan dibuang
dengan upaya penurunan beban pencemar air pada sektor lain.
03
LANGKAH –LANGKAH
KAJIAN KOMPENSASI
LANGKAH-LANGKAH KAJIAN KOMPENSASI
1. Memastikan parameter apa yang telampaui dan sesuai dengan parameter air
limbah
2. Mencari altenatif kegiatan kompensasinya
3. Menetapkan bentuk kegiatan kompensasi yang dipilih dan target
4. Menetapkan lokasinya
5. Melakukan perhitungan penurunan beban pencemaran air dengan dilakukannya
kompensasi per parameter yang dikompensasi
6. Membandingkan penurunan beban pencemaran air sesuai parameter yang akan
dibuang oleh perusahan dengan penurunan beban pencemaran air sesuai parameter
hasil kompensas (ANALISA)
7. Rincian Pembiayaan dan penjadwalan pelaksanaan kompensasi secara jelas
8. Pelaksanaan kompensasi
04
ALTERNATIF, PEMILIHAN BENTUK
DIKOMPENSASI DAN TARGET
ALTERNATIF, PEMILIHAN BENTUK DIKOMPENSASI DAN TARGET
ALTERNATIF KEGIATAN KOMPENSASI
❑ Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik;
❑ Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Usaha Skala Kecil (Industri Tahu
Dan Tempe, Ternak);
❑ Pembangunan Biodigester
❑ Pemanfaatan Air Limbah;
❑ Pengelolaan Sampah;
❑ Rehabilitasi Lahan;
❑ Ekoriparian;
❑ Pengelolaan Nir Titik; Dan/Atau
❑ Kegiatan Lain Di Bidang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sebelum tanpa
Rehabilitas 12,551 0.11 5.37 0.8 terbuka 1 teraseri 5,931
i ng
Setelah teraseri
semak
Rehabilitas 12,551 0.11 5.37 0.3 0.7 ng 1,557
belukar
i sebagia
n
CONTOH PERHITUNGAN DENGAN STOKIOMETRI UNTUK MENGKONVERSI PARAMETER
LAIN DENGAN PARAMTER COD DAN BOD
a. Konversi konsentrasi parameter BOD dan COD limbah menjadi Fenol
dan H2S melalui reaksi oksidasi adalah dengan rumus kimia sebagai
berikut:
Reaksi Fenol–COD:
C6H6O + 7 O2→ 6 CO2 + 3 H2O (1)
Reaksi H2S–COD:
S2– + 2 O2→ SO42– (2)
1 mg/L COD= mg/L Fenol = 0,42 mg/L Fenol Rasio BOD/COD Sungai Komering= = 0,12
02
ANALISIS
HASIL ANALISA DAN KEPUTUSAN
Perbandingan Hasil Penurunan Beban Pencemar Dari Bentuk Kegiatan Kompensasi Sektor Lain Dengan Beba
Pencemar Air Limbah Yang Akan Dibuang Menunjukkan:
Debit Air
1 m3/hari 200 m3/hari 200 m3/hari 1700
Limbah
2 COD mg/L 700 140 mg/L 38 7.60 132,40 mg/L 24 40,8 A> B Diterima
3 BOD mg/L 350 70 mg/L 15 3.00 67,00 mg/L 14 23,8 A> B Diterima
4 TSS mg/L 300 60 mg/L 13 2.60 57,40 mg/L 8 13,6 A> B Diterima
Untuk TSS
WWTP/SETTLING POND
KOMPENSASI dengan Rehabilitasi ANALISA KET
PERUSAHAAN
SELISIH BP STP
NO PARAMETER KADAR (kg/hari)-
KADAR (A)
BP Setelah BP KADAR BP (kg/hari)
Satuan Sebelum
(kg/hari) Rehabilitasi (kg/hari) OUTLET (B)
Rehabilitasi
Debit Air
1 m3/hari 200 200 1700
Limbah
• E-mail : suryasapta98@gmail.com
• Hp : 085811271742