Anda di halaman 1dari 62

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)


RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PEMBANGUNAN VILLA DAN FASILITASNYA
PT. GILI AIR ESCAPE
Dusun Gili Meno Desa Gili Indah
Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gili Meno yang merupakan salah satu pulau


wilayah desa Gili Indah semakin hari semakin semarak dengan
kunjungan wisatawan. Hal ini disebabkan karena keindahan
alam yang dimiliki Gili Meno, Karena keindahan tersebut maka
kunjungan wisatawan ke obyek wisata Gili Meno dipastikan
akan terus mengalami peningkatan. Untuk mendukung
peningkatan kunjungan wisatawan maka diperlukan
penyediaan sarana prasarana pariwisata yang memadai. Salah
satu prasarana pariwisata tersebut adalah penyediaan Villa dan
fasilitasnya

Pembangunan dan pengoperasian Villa dan Fasilitasnya


memiliki dampak terhadap lingkungan baik dampak positif
maupun dampak negatif. Dampak positifnya dapat
menghasilkan peningkatan pendapatan masyarakat dan
peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang pada akhirnya
meningkatkan perekonomian daerah sedangkan dampak
negatifnya akan memberikan tekanan terhadap lingkungan.

Page | 1
Dampak positif akan dimaksimalkan sedangkan dampak
negatif akan dikelola secermat mungkin.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun


2012 tentang Izin Lingkungan dan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.26/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 Tentang Pedoman
Penyusunan Dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen
Lingkungan Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, maka yang bertanda
tangan di bawah ini menyampaikan UKL dan UPL dari rencana
usaha dan/atau kegiatan Pembangunan Villa dan Fasilitasnya
dengan benar dan akan mematuhi segala persyaratan dan
kewajiban yang telah ditentukan dalam UKL dan UPL serta izin
yang diterbitkan oleh pejabat dari instansi yang berwenang.

B. Maksud dan Tujuan UKL Dan UPL


1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi rencana kegiatan
Pembangunan dan pengoperasian Villa dan Fasilitasnya
pada tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca
operasi terutama yang diperkirakan berpotensi menimbulkan
dampak terhadap lingkungan hidup;
2. Memprakirakan dan mengevaluasi timbulnya dampak tahap
pra konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi;
3. Memberikan uraian Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Sedangkan kegunaan dokumen UKL dan UPL ini adalah

Page | 2
1. Sebagai acuan dan pedoman teknis bagi pemrakarsa
dalam melakukan Pembangunan dan pengoperasian Villa
dan Fasilitasnya dan instansi sektoral terkait dalam upaya
pengelolaan dan pemantauan lingkungan
2. Sebagai acuan yang merupakan instrumen pengikat bagi
pihak Pemrakarsa dalam pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.
3. Mencegah, menanggulangi dan mengendalikan
kemungkinan timbulnya dampak terhadap lingkungan
secara terpadu, terencana dan berkesinambungan.
4. Memberikan bahan informasi kepada berbagai pihak yang
terkait tentang kegiatan Pembangunan dan pengoperasian
Villa dan Fasilitasnya dan kondisi lingkungan di sekitarnya.
Dengan tersusunnya pedoman tersebut, maka diharapkan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan dapat dilakukan
lebih terarah, efektif dan efisien.

Page | 3
C. Dasar Hukum
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup kegiatan Pembangunan dan
pengoperasian Villa dan Fasilitasnya dilaksanakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:

Tabel 1.1 Dasar Hukum


No Nomor Peraturan Tentang Keterkaitan
A UNDANG-UNDANG (UU)
1 UU No. 18/2008 Pengelolaan sampah Pengelolaan sampah
2 UU No. 10/2018 Kepariwisataan kepariwisataan
3 UU No. 26/2007 Penataan Ruang Rujukan kesesuaian ruang
untuk lokasi kegiatan
4 UU No. 32/2009 Perlindungan dan Landasan kebijakan
Penge-lolaan dalam pengelolaan
Lingkungan Hidup lingkungan hidup
B PERATURAN PEMERINTAH (PP)
1 PP No. 27/2012 Izin Lingkungan Acuan perizinan
lingkungan untuk
pembangunan dari suatu
rencana usaha/ kegiatan
2 PP No. 50/2012 Keselamatan dan Keselamatan dan
Kesehatan kerja Kesehatan kerja
3 PP No. 81/2012 Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Sejenis Sampah
Sampah Rumah Rumah Tangga
Tangga
4 PP No. 101/2014 Pengelolaan Limbah Acuan pengelolaan
Bahan Berbahaya Dan Limbah Bahan
Beracun Berbahaya Dan Beracun
(B3)
5 PP No.24 Tahun 2018 Pelayanan Perizinan Pelayanan Perizinan
Terintegrasi Secara Terintegrasi Secara
Elektronik Elektronik

Page | 4
No Nomor Peraturan Tentang Keterkaitan
C KEPUTUSAN MENTERI DAN PERATURAN MENTERI (KEPMEN dan PERMEN)
1 PERMEN LHK No Pedoman Penyusunan Pedoman Penyusunan
P.26/MENLHK/SETJEN/KU dan Penilaian Serta dan Penilaian Serta
M.1/7/2018 Pemeriksaan Dokumen Pemeriksaan Dokumen
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Dalam
Dalam Pelaksanaan Pelaksanaan Pelayanan
Pelayanan Perizinan Perizinan Berusaha
Berusaha Terintegrasi Terintegrasi secara
secara Elektronik Elektronik
2 PERMEN Pariwisata Dan Standar Usaha Villa Standar Usaha Villa
Ekonomi Kreatif Republik
Indonesia Nomor
PM.53/HM.001/MPEK/20
13

3 Peraturan Menteri Baku Mutu Air Limbah Acuan pengelolaan air


Lingkungan Hidup dan Domestik limbah domestik
Kehutanan Nomor :
P.68/Menlhk/Setjen/Kum
.1/8/2016
4 PERMENKES Nomor 32 Standar Baku Mutu Standar Baku Mutu
Tahun 2017 Kesehatan Lingkungan Kesehatan Lingkungan
Dan Persyaratan Dan Persyaratan
Kesehatan Air Untuk Kesehatan Air Untuk
Keperluan Higiene Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Sanitasi, Kolam Renang,
Renang, Solus Per Solus Per Aqua, Dan
Aqua, Dan Pemandian Pemandian Umum
Umum
5 KEPMEN LH No Kep- Baku Mutu Tingkat Baku Mutu Tingkat
48/MENLH/11/1996 Kebisingan Kebisingan

Page | 5
No Nomor Peraturan Tentang Keterkaitan
D PERATURAN DAERAH DAN KEPUTUSAN GUBERNUR
1 PERDA Kabupaten Rencana tata Ruang Rencana tata Ruang
Lombok Utara No. Wilayah Kabupaten Wilayah Kabupaten
9/2011 Lombok Utara Tahun Lombok Utara Tahun
2011-2031 2011-2031
2 PERDA Kabupaten Perlindungan dan Perlindungan dan
Lombok Utara No. Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan
3/2016 Lingkungan Hidup Hidup
3 PERBUP Kabupaten Tentang UKL-UPL dan Tentang UKL-UPL dan
Lombok UtaraNo.9/2017 SPPL SPPL
4 PERBUP Kabupaten Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Lombok Utara
No.3/2017
5 PERDA Kabupaten CSR CSR
Lombok Utara No.
4/2019
II. IDENTITAS PEMRAKARSA DAN PENYUSUN DOKUMEN UKL-UPL

A. Identitas Pemrakarsa :
1. Nama pemrakarsa : PT. GILI AIR ESCAPE
2. Penanggung Jawab : LEYNA FRANCES TOMMONY
3. Jabatan : Direktur
4. Alamat Perusahaan : Dusun Gili Meno, Desa Gili
Indah, Kecamatan Pemenang
Kabupaten Lombok Utara
5. Nomor Telepon/HP : +62 819 36219413
6. Email : gilimenoescape@gmail.com
7. Website : www.gilimenoescape.com
B. Identitas Penyusun Dokumen UKL-UPL :
1. Nama : Daria Lutfi Efendi, S.Kom
2. No Telpon : 082341361991
3. Sertifikat penyusun No: 07/PSLH-UGM/UKL-UPL/39/18

Page | 6
III. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

A. Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan:

Nama rencana Usaha dan/Kegiatan ini adalah Pembangunan


Villa dan Fasilitasnya.

B. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Villa dan fasilitasnya terletak di Dusun Gili Meno Desa Gili Indah
Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara

Adapun titik koordinat lokasi Villa dan fasilitasnya adalah


sebagai berikut :

• 8°20’51,69”S/116°3’26,11”E
• 8°20’51,26”S/116°3’27,05”E
• 8°20’52,41”S/116°3’27,43”E
• 8°20’52,72”S/116°3’26,52”E
Adapun batas-batas lokasi berdasarkan Rekomendasi TKPRD
adalah sebagai berikut :
• Sebelah utara : Jalan
• Sebelah selatan : Irfan
• Sebelah timur : Claudia
• Sebelah barat : Jesse
C. Skala Besaran Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
1. Luas : 1.107 m2, Luas dasar bangunan
Villa dan Fasilitasnya diberikan batas maksimal 60% (664,2 m2)
dan Koefisien Dasar Hijau seluas 20% (221,4 m2) sebagaimana
Perda Kabupaten Lombok Utara Nomor 9 Tahun 2011 Pasal 44
butir 9.

Page | 7
2. Jumlah Kamar : 6 kamar
3. Jumlah kolam renang : 1 kolam renang seluas 7x3 m2
4. Tenagakerja konstruksi : 10 orang
5. Tenagakerja operasional : 8 orang
6. Kebutuhan listrik : 20.7 kvh
7. Kebutuhan Air : Air bersih bersumber dari Penyedia
air bersih yang berizin, Kebutuhan
air bisa dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Kebutuhan air
Yang membutuhkan Potensi Limbah
No. kebutuhan air
air Cair
1 6 kamar (12 orang 6 kamar x 150 0,18 m3
tamu) liter/kamar/hari = 900
Liter/ hari = 0,9 m3/ hari
2 Karyawan 8 orang 8 orang x 50 liter = 400 0,32 m3
liter = 0,4 m3
3 Kolam renang 21 m2 x 1,5 meter = 31,5 Tidak
(pengisian awal) m3 menghasilkan
limbah
4 Penambahan air 21 m2 x 0,005 m = 0,105 Tidak
kolam harian karena m3 menghasilkan
menguap limbah
Total kebutuhan air
1,405 m3
harian
Total Perkiraan 80% dari 1,405 m2 = 1,124 m3
limbah/hari
Sumber: SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan
Plambing

Page | 8
D. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan :
1. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dengan Tata Ruang.
Perda Kabupaten Lombok Utara Nomor 9 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok
Utara tahun 2011-2031 mengamanatkan bahwa tiga gili dan
sekitarnya, yang salah satunya Gili Meno, merupakan
kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi dengan sektor unggulan pariwisata
dan industri pendukung pariwisata. Dengan demikian maka
usaha dan/atau kegiatan Villa dan fasilitasnya sudah sesuai
dengan tata ruang Kabupaten Lombok Utara.
Berdasarkan kesesuaian lokasi dengan tata ruang wilayah
Kabupaten Lombok Utara maka Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Lombok Utara telah
mengeluarkan Rekomendasi Pemanfaatan Ruang Untuk
Pembangunan Villa Nomor 600/210/DPU-PR/2019 tanggal 06
November 2019.
2. Uraian Mengenai Komponen Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan
Rangkaian aktivitas Pembangunan Villa dan Fasilitasnya
tersebut serta pengoperasiannya diperkirakan menimbulkan
dampak terhadap lingkungan di lokasi usaha tersebut.
Dampak terhadap lingkungan dimaksud jika tidak dikelola
dengan baik akan berakibat pada menurunnya daya
tampung dan daya dukung lingkungan.

Page | 9
Untuk mengetahui dampak lingkungan yang akan terjadi
akibat dari kegiatan pembangunan dan pengoperasian Villa
dan Fasilitasnya, terlebih dahulu akan diuraikan jenis kegiatan
yang akan dilakukan sejak prakonstruksi hingga pasca operasi
sebagai berikut :
a. Tahap Pra Konstruksi
1) Penyusunan Site Plan dan Desain Gambar
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengukuran di
lapangan dan merencanakan gambar desain
bangunan yang akan dibangun. Kegiatan ini
diperkirakan tidak menimbulkan dampak terhadap
lingkungan sekitar lokasi.
2) Pengurusan Perizinan
Pegurusan perizinan merupakan tahap yang harus
dilalui oleh pemrakarsa untuk mendapatkan legalitas
usaha. Pengurusan perizinan dimulai dari permohonan
persetujuan warga sandingan, dilanjutkan dengan
rekomendasi dari Kepala Desa Gili Indah dan Camat
Pemenang, rekomendasi TKPRD hingga Izin Lingkungan
dan izin operasional lainnya.
b. Tahap Konstruksi
1) Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi
Pekerjaan konstruksi diperkirakan membutuhkan tenaga
kerja (tukang) sebanyak 10 orang dan tukang yang
diterima diutamakan tukang yang berpengalaman dan
berasal dari Kabupaten Lombok Utara.

Page | 10
Tabel 3.2 Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi
No. Jenis Pekerjaan Jumlah
1 Kepala Tukang 1
2 Tukang Bangunan 1
3 Peladen 6
4 Tukang Cat 1
5 Tukang Besi 1
TOTAL 10

2) Pengadaan Alat dan Bahan Bangunan


Pengadaan Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
Pembangunan Villa dan Fasilitasnya sebagian besar
didatangkan dari Pulau Lombok. Alat dan bahan yang
dipakai 100% bahan lokal seperti bambu, alang-alang,
bata ringan, semen, kayu, semuanya didatangkan dari
Pulau Lombok. Alat transportasi yang digunakan untuk
pengangkutan alat dan bahan adalah perahu/boat
dari pelabuhan Bangsal ke pelabuhan Gili Meno. Dari
Pelabuhan Gili Meno selanjutnya diangkut oleh gerobak
yang ditarik tenaga kuda.
3) Pengerjaan Konstruksi Bangunan
Pekerjaan konstruksi sipil pada Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya ini meliputi kegiatan dari penyiapan pondasi
hingga siap operasi. Konsep bangunan yang akan
dibangun berbentuk bangunan permanen.Kegiatan
konstruksi berlangsung selama 8 bulan hingga siap
operasional.

Page | 11
4) Pembangunan Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang Villa dan fasilitasnya ini antara lain
pemasangan jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan
air kotor dan fasilitas pendukung lainnya berupa kolam
renang dan restaurant. Sumber energi listrik untuk
operasional bersumber dari PLN dengan kapasitas
terpasang 20,7 kva. Dan jika terjadi pemadaman listrik,
maka pemilik Villa dan fasilitasnya menyediakan sumber
listrik dari Solar Cell dan Baterai untuk menyimpan daya
listrik sebagai cadangan. Untuk kebutuhan air bersih
dipenuhi dari Perusahaan Penyedia Air Bersih yang
berizin termasuk untuk memenuhi kebutuhan air kolam
renang
Untuk fasilitas pengelolaan air kotor (limbah cair)
menggunakan sistem biofilter anaerob aerob dengan
kapasitas yang disesuaikan.

Gambar 3.1 Diagram Sistem Pengolahan Air Limbah


Biofiler Anaerob Aerob

Page | 12
c. Tahap Operasional
1) Rekrutmen Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan
pelayanan di Villa dan fasilitasnya diperkirakan
sebanyak 8 orang yang akan disesuaikan dengan
kebutuhan operasional Villa dan fasilitasnya.
Tabel 3.3 Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Operasional
No. Jenis Pekerjaan Kualifikasi Jumlah
1 Manager S1 1
2 Front Office S1 1
3 Housekeeper Min SMA 3
4 Security Min SMA 1
5 Dapur Min SMA 2
TOTAL 8
2) Operasional Villa dan fasilitasnya
Operasional Villa dan fasilitasnya meliputi pelayanan
tamu yang menginap baik tamu manca negara
maupun domestik, Jumlah tamu yang dapat
ditampung maksimal 12 orang dengan perhitungan 6
kamar yang terdiri dari 2 orang tamu/kamar, Potensi
dampak terletak pada limbah cair dari toilet dan
sampah yang dihasilkan oleh tamu, Volume limbah cair
yang dihasilkan berdasarkan perhitungan tabel 3.1
adalah 0,5 m3 perhari. Hal ini diperkirakan berdasarkan
kebutuhan air perkamar/hari sesuai dengan SNI 03-
7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Plambing
yang menyebutkan bahwa kebutuhan air bersih Villa

Page | 13
melati adalah 150 Liter/ kamar/hari. Limbah cair dari
kamar mandi dan toilet kemudian akan dialirkan ke
IPAL Biofilter anaerob aerob. Diperkirakan sampah
padat yang dihasilkan mencapai 50 liter /hari dengan
asumsi per orang yang terdiri dari karyawan dan tamu
menghasilkan sampah sebesar 2.5 lt/hari.

Gambar 3. 2 Skema pengelolaan limbah cair

Untuk memastikan kualitas limbah sudah sesuai dengan


baku mutu berikut disampaikan baku mutu air limbah
domestik sesuai PermenLHK Nomor :
P.68/melhk/setjen/kum.1/8/2016 tentang baku mutu air
limbah domestik.
Tabel 3.4 Baku mutu air limbah domestik

Kadar
Parameter Satuan
maksimum
pH - 6-9
BOD mg/L 30
COD mg/L 100
TSS mg/L 30
Minyak dan mg/L 5
Lemak
Amoniak mg/L 10
Total Coliform jumlah/100 mL 3000

Page | 14
Kadar
Parameter Satuan
maksimum
Debit liter/orang/ 100
hari

Gambar 3.3 Skema pengelolaan Limbah padat

3) Operasional Kolam renang


Kolam renang seluas 21 m2 dengan kedalaman rata-
rata 1,5 meter membutuhkan air sebanyak 31.5 m3
untuk pengisian awal yang dipenuhi dari Perusahaan
Penyedia Air Bersih yang Memiliki izin. Air kolam ini
dalam operasionalnya tidak dilakukan penggantian
tetapi hanya dilakukan penambahan akibat
penguapan ataupun akibat melimpah oleh aktifitas
renang para tamu. Oleh karena itu untuk menjaga air
kolam tetap bersih maka dilakukan treatmen dan
pemeliharaan secara kontinyu dengan penambahan
bahan-bahan kimia yang terukur dan pembersihan
kolam dengan peralatan yang sudah baku.

Page | 15
Dalam operasional kolam renang kami berpedoman
pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air
Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus
Per Aqua, Dan Pemandian Umum.
Tabel 3.5 Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan untuk Media Air Kolam Renang
Standar
No Baku Mutu Keteranga
Parameter Unit
. (kadar n
Maksimum)
1 E-Colli CFU/100 <1 diperiksa
ml setiap
bulan
2 Heterotrophi CFU/100 100 diperiksa
c Plate ml setiap
Count (HPC) bulan
3 Pseudomon CFU/100 diperiksa
as ml <1 bila
aeruginora diperlukan
4 Staphylococ CFU/100 diperiksa
cus aureus ml <100 sewaktu-
waktu
5 Legeionell CFU/100 <1 diperiksa
a spp ml setiap 3
bulan
untuk air
yang
diolah dan
setiap
bulan
untuk SPA
alami dan
panas
Sumber : Permenkes Nomor 32 Tahun 2017

Page | 16
Tabel 3.6 Paramater Fisik Dalam Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan untuk Media Air Kolam Renang

Standar
Baku Mutu
No
Parameter Unit (kadar Keterangan
.
Maksimum
)
1 Bau Tidak
berbau
2 Kekeruhan NTU 0,5
3 Suhu 0C 16-40
4 Kejerniha piringa piringan merah
n n hitam (secchi)
terlihat berdiameter 20
jelas cm terlihat jelas
dari kedalaman
4,572 m

5 Kepadata 2
m /pere
n 2,2 kedalaman< 1 m
nang
perenang
2,7 kedalaman 1–1,5
4 kedalaman > 1,5
Sumber : Permenkes Nomor 32 Tahun 2017
Tabel 3.7 Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan untuk media Air Kolam Renang.
Standar
Baku
No Paramet Mutu
Unit Keterangan
. er (kadar
Maksimu
m)
1 pH 7 – 7,8 apabila
menggunakan khlorin
dan diperiksa
minimum 3 kali sehari
7-8 apabila
menggunakan
bromine dan diperiksa
minimum 3 kali sehari
2 Akalinita mg/l 80-200 semua jenis kolam
s renang

Page | 17
Standar
Baku
No Paramet Mutu
Unit Keterangan
. er (kadar
Maksimu
m)
3 Sisa mg/l kolam beratap/ tidak
1 – 1,5
Khlor beratap
bebas mg/l kolam panas dalam
2-3
ruangan
4 Sisa mg/l
semua jenis kolam
Khlor 3
renang
terikat
5 Total mg/l 2 – 2,5 kolam biasa
Bromin mg/l
4-5 heated pool
e
Sisa mg/l kolam beratap/ tidak
Bromin beratap/ kolam
3-4
e panas dalam
ruangan
Oxidation semua jenis kolam
Reductio renang
n mV 720
sisa khlor/bromine
Potensial diperiksa 3 kali
Sumber : Permenkes Nomor 32 Tahun 2017
d. Tahap Pasca Operasional
Penutupan Villa dan fasilitasnya ini belum dapat
dipastikan waktunya. Tetapi jika hal ini terjadi maka
diprediksikan akan berdampak terhadap hilangnya mata
pencaharian para karyawan sebagai akibat dari
pemutusan hubungan kerja. Selain itu akan berdampak
pula terhadap peninggalan aset perusahaan.

Page | 18
IV. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Secara rinci dampak yang ditimbulkan beserta upaya


pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan
lingkungan hidup disajikan dalam uraian berikut.
A. Tahap Pra Konstruksi
1. Perubahan Persepsi Masyarakat
a. Sumber Dampak : Pengurusan perizinan
b. Besaran Dampak : Sejumlah masyarakat Dusun Gili Meno
terutama warga yang memiliki lahan
sandingan dengan lokasi Pembangunan
Villa dan Fasilitasnya.
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar
terkait rencana kegiatan dan/atau usaha Villa dan
fasilitasnya.
• Memasang papan pengumuman/plank rencana
pembangunan usaha dan/atau kegiatan sebagai
media sosialisasi kepada masyarakat sekitar.
2) Lokasi Pengelolaan : Di lokasi pembangunan dan
Dusun Gili Meno
3) Periode Pengelolaan : Sebelum kegiatan
konstruksi dilaksanakan

Page | 19
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Memantau secara
langsung melalui wawancara
dengan informan kunci untuk
mengetahui persepsi masyarakat
sekitar.
2) Lokasi Pemantauan : Dusun Gili Meno
3) Periode Pemantauan : Sekali sebelum tahap
konstruksi dilaksanakan
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Kepala Dusun Gili Meno dan Kepala
Desa Gili Indah Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan: Kepala Desa Gili Indah dan Dinas
Lingkungan Hidup, Perumahan dan Kawasan
Permukiman (DLH-PKP) Kabupaten Lombok
Utara
B. Tahap Konstruksi
1. Adanya Lapangan Kerja
a. Sumber Dampak : Rekrutmen tenaga kerja konstruksi
(tukang)
b. Besaran Dampak : 10 orang pekerja
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan : Menerima tenaga kerja
dengan pola maksimal untuk
memberikan kesempatan yang
lebih banyak kepada calon

Page | 20
tenaga kerja serta memberikan
kesempatan seluas-luasnya bagi
tenaga kerja sekitar sebagai
tenaga kerja konstruksi sebelum
memberikan kesempatan kepada
tenaga kerja dari luar Kabupaten
Lombok Utara.
2) Lokasi Pengelolaan : Lokasi pembangunan
3) Periode Pengelolaan : Pada saat tahap konstruksi di
mulai
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Mengidentifikasi jenis
pekerjaan yang membutuhkan
tenaga kerja
2) Lokasi Pemantauan : Di lokasi Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya.
3) Periode Pemantauan : Sekali pada saat tahap
konstruksi dimulai
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : DTKPM-PTSP Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan: Dinas Tenaga Kerja, Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DTKPM-PTSP)
dan Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan dan Kawasan
Permukiman (DLH-PKP) Kabupaten Lombok Utara

Page | 21
2. Menurunnya Kualitas Udara
a. Sumber Dampak : Persiapan lahan dan pengangkutan
material oleh gerobak terutama jika kegiatan dilaksanakan
pada musim kemarau
b. Besaran Dampak: Debu yang timbul dari kegiatan
persiapan lahan termasuk penimbunan pondasi serta
pengangkutan material bisa menimbulkan gangguan bagi
10 orang pekerja dan masyarakat sepanjang jalan dari
pelabuhan Gili Meno ke lokasi pembangunan.
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Melakukan penyiraman pada saat melakukan
kegiatan persiapan lahan dan penimbunan pondasi
serta pengangkutan material
• Menyediakan masker bagi para pekerja dan
diharuskan memakainya agar kesehatan pekerja
tidak terganggu
2) Lokasi Pengelolaan : Lokasi Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya
3) Periode Pengelolaan : Selama melakukan
kegiatan persiapan lahan dan
pengangkutan material
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Memantau secara
langsung debu yang timbul
apakah sudah mengganggu

Page | 22
pekerja dan masyarakat sekitar
atau tidak.
2) Lokasi Pemantauan : Lokasi Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya serta masyarakat
sepanjang jalur pengangkutan
material
3) Periode Pemantauan : Selama pelaksanaan
kegiatan persiapan lahan dan
pengangkutan material
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Pemerintah Desa Gili Indah
3) Penerima Laporan : Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lombok Utara
3. Gangguan Estetika
a. Sumber Dampak : Kegiatan konstruksi
b. Besaran Dampak : Gangguan estetika hanya terjadi di
lokasi Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya dan sekitarnya
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Membuat pagar keliling sebagai pengaman
sehingga estetika dalam lokasi pembangunan tidak
terlihat secara langsung dari luar.
• Menempatkan material bangunan seperti bekas
bongkaran tanah, semen, besi, kayu dan lain-lain

Page | 23
secara rapi dan terencana sehingga tidak
mengganggu pandangan masyarakat sekitar dan
wisatawan yang lalu lalang.
• Sampah berupa kemasan pasir dan semen serta
sampah lainnya dikumpulkan dan diserahkan
kepada pihak pengelola sampah di Gili Meno.
2) Lokasi Pengelolaan : Lokasi Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya.
3) Periode pengelolaan : Selama tahap konstruksi
dilaksanakan
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Mengamati secara
langsung penempatan material dan kemasan
bekas.
2) Lokasi Pemantauan : Lokasi Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya.
3) Periode Pemantauan: Selama tahap konstruksi
berlangsung
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Pemerintah Desa Gili Indah
3) Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lombok Utara
4. Kecelakaan Kerja dan Gangguan Kesehatan Serta
Keselamatan Kerja
a. Sumber Dampak : Pembangunan Villa dan Fasilitasnya

Page | 24
b. Besaran Dampak : 10 orang Tenaga kerja Konstruksi
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Menyediakan kotak P3K
• Menerapkan managemen K3
• Menggunakan alat pelindung diri (APD)
• Mendaftarkan seluruh tenaga kerja sebagai peserta
BPJS Ketenagakerjaan
2) Lokasi Pengelolaan : Lokasi Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya
3) Periode Pengelolaan : Sepanjang tahap konstruksi
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Memantau kondisi pekerja
secara periodik.
2) Lokasi Pemantauan : Pustu Gili Meno
3) Periode Pemantauan : 6 bulan sekali
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan:Dinas Dinas Tenaga Kerja,
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Lombok Utara,
5. Jenis dampak: Berkurangnya areal resapan air
a. Sumber Dampak: Kegiatan konstruksi
b. Besaran dampak: seluas tapak bangunan

Page | 25
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk pengelolaan:
• Membuat taman sebagai ruang terbuka hijau
• Membuat sumur resapan air hujan
• Membuat lubang resapan biopori
2) Lokasi Pengelolaan: Lokasi Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya
3) Periode pengelolaan: Sekali Pada tahap konstruksi
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk pemantauan:
• Menghitung prosentase RTH terhadap luas lahan
• Menghitung kebutuhan sumur resapan dan Lubang
resapan bipori dengan rumus : Jumlah Lubang
Biopori = intensitas hujan (mm/jam) x Luas bidang
kedap (m2) / Laju peresapan air per lubang
(liter/jam)
2) Lokasi pemantauan: Lokasi Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya
3) Periode pemantauan: Insidentil
e. Institusi pelaksana pengelolaan dan pemantauan
1) Pelaksana pengelolaan dan pemantauan :
Pemrakarsa
2) Lembaga Pengawas: Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lombok Utara

Page | 26
3) Instansi penerima laporan: Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lombok Utara
6. Jenis dampak: peningkatan kebisingan
a. Sumber Dampak: Kegiatan konstruksi
b. Besaran dampak: area sekitar lahan konstruksi
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk pengelolaan:
• Melakukan kegiatan konstruksi tidak pada malam hari
• Membuat pagar keliling di area konstruksi untuk
meredam kebisingan
2) Lokasi Pengelolaan: Lokasi Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya
3) Periode pengelolaan: selama tahap konstruksi
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk pemantauan:
• Memantau tingkat kebisingan apakah sudah melebihi
ambang batas atau tidak
• Memantau dan memastikan pagar keliling sudah
terpasang sebelum konstruksi dilaksanakan
• Memastikan para pekerja tidak bekerja pada malam
hari
2) Lokasi pemantauan: Lokasi Pembangunan Villa dan
Fasilitasnya
3) Periode pemantauan: Insidentil

Page | 27
e. Institusi pelaksana pengelolaan dan pemantauan
1) Pelaksana pengelolaan dan pemantauan :
Pemrakarsa
2) Lembaga Pengawas: Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lombok Utara
3) Instansi penerima laporan: Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lombok Utara
C. Tahap Operasional
1. Tersedianya Lapangan Kerja Sebagai Sumber Pendapatan
a. Sumber Dampak : Penerimaan tenaga kerja
b. Besaran Dampak : 8 orang karyawan
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Menerima tenaga kerja dengan pola maksimal untuk
memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada
calon tenaga kerja
• Memberikan gaji dengan berpedoman pada UMK
Kabupaten Lombok Utara yang berlaku sesuai
spesifikasi pekerjaan
2) Lokasi Pengelolaan : Lokasi Villa dan fasilitasnya
3) Periode Pengelolaan : Sejak mulai memperkerjakan
tenaga kerja

Page | 28
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan :
• Observasi langsung dengan mencermati lapangan
pekerjaan yang belum terisi sebagai dasar merekrut
tenaga kerja baru
• Mengevaluasi sistem penggajian terhadap
kesesuaian dengan UMK Lombok Utara
2) Lokasi Pemantauan: Lokasi Villa dan fasilitasnya.
3) Periode Pemantaua: Insidentil
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan
Dan Kawasan Permukiman serta Dinas
Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Lombok Utara
2. Munculnya Peluang Usaha Baru
a. SumberDampak : Operasional Villa dan fasilitasnya.
b. Besaran Dampak : Sejumlah jenis bidang pekerjaan
kebutuhan Villa dan fasilitasnya serta
berbagai jenis peluang usaha ikutan
lainnya.

Page | 29
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Memberikan kesempatan masyarakat lokal
memanfaatkan kesempatan kerja dan peluang
berusaha untuk memaksimalkan manfaat Villa dan
fasilitasnya kepada masyarakat sekitar
• Berupaya semaksimal mungkin membeli bahan
makanan dan minuman yang berasal dari
Kabupaten Lombok Utara untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar
2) Lokasi Pengelolaan : Masyarakat sekitar lokasi usaha
3) Periode Pengelolaan : sepanjang masa operasional
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Menghitung jumlah tenaga
kerja langsung dan tak langsung yang menikmati
kesempatan kerja dan peluang berusaha dengan
adanya Villa dan fasilitasnya.
2) Lokasi Pemantauan : lokasi Villa dan fasilitasnya.
3) Periode Pemantauan : 2 kali setahun
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan : Dinas Tenaga Kerja,
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu serta Dinas Lingkungan Hidup,

Page | 30
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lombok Utara
3. Timbulan Limbah Padat
a. Sumber Dampak : Limbah padat berasal dari kegiatan
tamu dan pemeliharaan lingkungan serta
taman
b. Besaran Dampak : Berdasarkan kapasitas Villa dan
fasilitasnya maka diperkirakan volume
sampah yang dihasilkan dengan asumsi
seluruh kamar terisi penuh ditambah
jumlah karyawan sebanyak 50 liter/hari
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan:
• Mengurangi penggunaan kemasan plastik, karena
lama hancurnya antara 50-80 tahun.
• Melakukan pemilahan sampah organik dan
anorganik
• Menyediakan bak sampah untuk masing-masing jenis
sampah (organik dan organik) secara terpisah
dengan jumlah yang memadai serta ditempatkan
pada tempat yang musah dijangkau tamu
• Bekerja sama dengan pihak ketiga pengelola
sampah dengan prinsip saling menguntungkan
antara kedua belah pihak dan ramah lingkungan
terutama untuk sampah yang tidak dapat dikelola
sendiri

Page | 31
• Melakukan pengelolaan sampah dengan prinsip 3 R
(reduce, reuse dan recycle) yaitu mengurangi
timbulan sampah, menggunakan kembali serta
mengolah sampah (misalnya membuat kompos).
• Menyampaikan pesan kebersihan lingkungan melalui
stiker yang ditempel di tempat yang mudah dibaca
pelanggan.
• Menerapkan prinsip produksi bersih (clean product)
dalam menjalankan usaha.
2) Lokasi Pengelolaan : Lokasi Villa dan fasilitasnya.
3) Periode Pengelolaan : Setiap hari.
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Mengukur volume limbah padat
harian
2) Lokasi Pemantauan : Lokasi Villa dan fasilitasnya.
3) Periode Pemantauan : Setiap hari
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan
Dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lombok Utara
3) Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lombok Utara
4. Timbulan Limbah Cair
a. SumberDampak : Limbah cair berasal dari pencucian
bahan baku makanan dan minuman,

Page | 32
pencucian perabot makan/masak, serta
toilet/kamar mandi.
b. Besaran Dampak : Kebutuhan air Rata-rata Villa dan
fasilitasnya perhari mencapai 1,405
m3/hari sehingga limbahnya = 80% dari
kebutuhan air = 1,124 m3/hari.
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Melakukan pengolahan limbah cair dengan proses
biofilter anaerobaerob (bioseptiktank)
• Tidak melakukan pengenceran air limbah
• Melakukan kampanye hemat air untuk mengurangi
volume limbah cair
• Menghindari masuknya air hujan kedalam saluran
limbah hingga inlet
• Menghemat penggunaan air
• Menerapkan clean product dalam menjalankan
usaha
• Tidak membuang air panas ke dalam bioseptiktank
2) Lokasi Pengelolaan : Didalam lingkungan Villa dan
fasilitasnya.
3) Periode Pengelolaan : Setiap hari selama
operasional Villa dan fasilitasnya.
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan :
• Menguji kualitas limbah yang dibuang ke lingkungan
dengan berpedoman pada Peraturan Menteri

Page | 33
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 68/Menlhk/Setjen/kum.1/8/2016 Tentang Baku
Mutu Air Limbah domestik dengan parameter pH,
COD, BOD, TSS, Minyak Lemak, Amonium, Total
coliform dan debit
• Mencatat volume limbah harian dengan memasang
flow meter
• Mencatat pH Harian Limbah cair
2) Lokasi Pemantauan : Outlet pengolah limbah
3) Periode Pemantauan : Untuk pengukuran pH dan
debit dilakukan setiap hari
sedangkan parameter kimia
dipantau setiap bulan.
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan
Dan Kawasan Permukiman
KabupatenLombok Utara
3) Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
KabupatenLombok Utara
5. Kurangnya kenyamanan tamu
a. Sumber Dampak : Operasional Villa dan Fasilistasnya.
b. Besaran Dampak : Sejumlah tamu Villa.

Page | 34
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Memasang petunjuk arah evakuasi dan petunjuk
titik kumpul (assembling point) untuk kenyamanan
tamu jika sewaktu-waktu ada bencana alam
• Memasang arah kiblat yang diperuntukkan bagi
tamu muslim sehingga tamu merasa nyaman untuk
melaksanakan ibadah solat di kamar.
2) Lokasi Pengelolaan: Di dalam lokasi Villa dan di dalam
kamar Villa
3) Periode Pengelolaan: Satu kali pada awal operasional.
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Memantau ketersediaan
petunjuk arah evakuasi dan titik kumpul serta petunjuk
arah kiblat
2) Lokasi Pemantauan : Dilokasi pemasangan petunjuk
arah evakuasi, titik kumpul dan petunjuk kiblat
3) Periode Pemantauan : Insidentil
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana: Pemrakarsa
2) Pengawas: BPBD dan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan: BPBD dan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Lombok Utara
6. Kebakaran
a. Sumber Dampak : Dampak potensi kebakaran
bersumber dari korsleting instalasi listrik dan dapur.

Page | 35
b. Besaran Dampak : Kebakaran bisa terjadi setiap saat dan
menghanguskan Villa dan fasilitasnya
serta bangunan sekitarnya.
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Pemasangan instalasi kelistrikan dilakukan oleh
instalator berpengalaman sehingga kemungkinan
korsleting dapat dihilangkan
• Menyediakan tabung pemadam kebakaran (APAR).
• Menyediakan hidran khusus untuk penanggulangan
kebakaran.
• Melatih karyawan mengoperasikan peralatan
pemadam kebakaran yang ada
2) Lokasi Pengelolaan : Di ruang dapur dan lokasi-lokasi
rawan kebakaran
3) Periode Pengelolaan : Setiap hari sepanjang
operasional Villa dan fasilitasnya.
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Mengecek sistem kelistrikan
dan kelengkapan penanggulangan kebakaran
2) Lokasi Pemantauan : Terminal/sambungan listrik
3) Periode Pemantauan : Insidentil
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana: Pemrakarsa
2) Pengawas : Satpol PP dan Pemadam Kebakaran
Kabupaten Lombok Utara

Page | 36
3) Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan Dan Kawasan Permukiman serta
Satpol PP dan Pemadam Kebakaran
Kabupaten Lombok Utara
7. Ketidakpuasan Pelanggan
a. Sumber Dampak : Ketidakpuasan pelanggan bersumber
dari kualitas pelayanan yang diberikan
b. Besaran Dampak : Jumlah pengunjung berkurang
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Memberikan pelayanan secara ramah
• Menyediakan kotak saran sebagai bahan perbaikan
kualitas pelayanan
2) Lokasi Pengelolaan : Lokasi usaha
3) Periode pengelolaan : Setiap hari
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Mengecek isi kotak saran
secara periodik
2) Lokasi Pemantauan : Kotak saran
3) Periode Pemantauan : Sekali seminggu
e. Institusi pelaksana
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan Dan Kawasan Permukiman serta

Page | 37
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Lombok Utara
8. Limbah B3
a. Sumber Dampak : pemeliharaan bangunan Villa dan
fasilitasnya
b. Besaran Dampak : Jumlah dan jenis limbah B3 yang
dihasilkan.
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Mengumpulkan limbah B3 seperti oli bekas dari
genset, bola lampu bekas dan lain-lain di tempat
khusus untuk sementara waktu sebelum diserahkan
ke pihak ketiga yang memiliki izin pengelolaan limbah
B3 sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun. Tempat khusus tersebut harus dilengkapi
dengan Kotak P3K, penerangan yang cukup, ventlasi
yang baik, Tabung APAR dan alarm.
• Menyediakan tempat penyimpanan sementara
Limbah B3
• Mengurus izin penyimpanan sementara LB3 pada
instansi terkait
2) Lokasi Pengelolaan : Dalam lingkungan Villa dan
fasilitasnya
3) Periode Pengelolaan : Setiap menghasilkan
limbah B3

Page | 38
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Menimbang dan mencatat
volume limbah B3 yang dihasilkan
setiap bulan dalam log book
2) Lokasi Pemantauan : Di lokasi penyimpanan
sementara limbah B3
3) Periode Pemantauan : Setiap menyimpan limbah
B3
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan
Dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lombok Utara
3) Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lombok Utara
9. Gangguan Keamanan
a. Sumber Dampak : Operasional Villa dan
fasilitasnya
b. Besaran Dampak : Sejumlah kasus gangguan keamanan
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar
melalui dana CSR perusahaan berupa bantuan
sosial, pendidikan dan pengembangan ekonomi
masyarakat.

Page | 39
• Memasang CCTV di lokasi yang rawan keamanan
dan menugaskan satpam
2) Lokasi Pengelolaan : Di dalam lingkungan Villa dan
fasilitasnya
3) Periode Pengelolaan : Setiap saat
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Memantau kondisi
kemanan secara langsung
maupun melalui layar CCTV
2) Lokasi Pemantauan : Di ruang pantau CCTV dan
di dalam lingkungan Villa dan
fasilitasnya
3) Periode Pemantauan : Setiap hari
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Polsek Pemenang
3) Penerima Laporan: Polsek Pemenang dan Dinas
Lingkungan Hidup, Perumahan Dan Kawasan
Permukiman
10. Kecelakaan Kerja dan Gangguan Kesehatan serta
Keselamatan Kerja
a. Sumber Dampak : Operasional Villa dan fasilitasnya
b. Besaran Dampak : 8 orang tenaga kerja
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Menyediakan kotak P3K

Page | 40
• Menerapkan managemen K3 (Keselamatan dan
kesehatan kerja)
• Mendaftarkan seluruh karyawan sebagai peserta
BPJS
2) Lokasi Pengelolaan : Di dalam lingkungan Villa dan
fasilitasnya
3) Periode Pengelolaan : Sepanjang tahap operasi
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Memantau kondisi pekerja
secara periodik.
2) Lokasi Pemantauan : Pustu Gili Meno
3) Periode Pemantauan : Setahun sekali
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan: Dinas Tenaga Kerja, Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintudan Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lombok Utara
11. Terjangkit penyakit mata, kulit, hepatitis, typus dan lain-lain
a. Sumber Dampak : Operasional kolam renang
Kolam renang dapat menjadi sumber terjangkitnya
penyakit mata, kulit, hepatitis, tipus dan lain-lain bagi
tamu (Mukono,1999).

Page | 41
b. Besaran Dampak : sejumlah tamu yang menggunakan
kolam renang
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Menjaga nilai PH air kolam renang 7,2 – 7,6 ppm
pada skala Test Kit
• Melakukan Pengobatan Harian Residual Chlorine air
kolam tetap ideal sebesar 1,0 – 1,5 ppm
• Melakukan Pengobatan Bulanan dengan Super
Chlorination’ (Shock Treatment)
2) Lokasi Pengelolaan :Kolam renang
3) Periode Pengelolaan : pengelolaan Setiap hari
dan bulanan
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan :
• Melakukan tes pH kemudian membandingkan-nya
dengan pH ideal.
• Melakukan CHLORINE Test kemudian
membandingkannya dengan kandungan chlorin
ideal
2) Lokasi Pemantauan :Kolam renang
3) Periode Pemantauan : pemantauan harian dan
pemantauan bulanan
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa

Page | 42
2) Pengawas :Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan
dan Kawasan Permukiman dan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Utara
12. Gangguan lalu lintas
a. Sumber Dampak : Operasional Villa
b. Besaran Dampak : Pengguna jalan
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Menyediakan tempat parkir khusus sepeda
• Memberi himbauan berupa tanda atau plank agar
tidak parkir sepeda di trotoar atau badan jalan
2) Lokasi Pengelolaan : lokasi Villa
3) Periode Pengelolaan : selama operasional Villa
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan :
• Memastikan lahan parkir sepeda tersedia.
• Memastikan himbauan telah dipasang
2) Lokasi Pemantauan :Lokasi lahan parkir
3) Periode Pemantauan : sekali saat pembuatan lahan
parkir sepeda
e. Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Satpol PP Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan: Satpol PP Kabupaten Lombok Utara

Page | 43
D. Tahap Pasca Operasi
1. Hilangnya Mata Pencaharian Karyawan
a. SumberDampak : Hilangnya mata pencaharian karyawan
bersumber dari pemutusan hubungan
kerja
b. Besaran Dampak : 8 orang
c. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1) Bentuk Pengelolaan :
• Memberikan pesangon kepada mantan karyawan
sesuai dengan peraturan perusahaan yang telah
dibuat
• Memberikan seluruh hak karyawan sebelum PHK
• Memberikan surat keterangan pengalaman kerja
kepada mantan karyawan sebagai bahan mencari
pekerjaan sejenis di tempat lain
• Menginformasikan rencana penutupan usaha
minimal 1 bulan sebelum usaha benar-benar tutup
untuk memberikan kesempatan kepada karyawan
mempersiapkan diri.
2) Lokasi Pengelolaan : Lokasi usaha
3) Periode Pengelolaan : Pada saat rencana penutupan
usaha
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
1) Bentuk Pemantauan : Wawancara dengan
mantan karyawan
2) Lokasi Pemantauan : Lokasi usaha
3) Periode Pemantauan : Satu kali pada saat penutupan

Page | 44
e. Institusi pelaksana
1) Pelaksana : Pemrakarsa
2) Pengawas : Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan: Dinas Tenaga Kerja, Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
serta Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan
Dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Lombok Utara

Page | 45
Tabel 4.1 Matrik Dampak Lingkungan Beserta Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Usaha dan/atau Kegiatan Villa Dan Fasilitasnya

Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan


Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
1. Tahap Pra Konstruksi
Pengurusan Perubahan Sejumlah • Melakukan sosialisasi Di lokasi Sebelum Memantau secara Dusun Gili Sekali sebelum Pelaksana :
perizinan persepsi masyarakat kepada masyarakat pembangunan kegiatan langsung melalui Meno tahap Pemrakarsa
masyarakat Dusun Gili sekitar terkait rencana dan Dusun Gili konstruksi wawancara dengan konstruksi Pengawas :
Meno kegiatan dan atau usaha Meno dilaksanakan informan kunci untuk dilaksanakan Kepala Dusun Gili
terutama Villa dan fasilitasnya. mengetahui persepsi Meno dan Kepala
warga • Memasang papan masyarakat sekitar Desa Gili Indah
yang pengumuman/plank Kabupaten Lombok
memiliki rencana usaha dan atau Utara
lahan kegiatan sebagai media Penerima Laporan:
sandingan sosialisasi kepada Kepala Dusun Gili
dengan masyarakat sekitar. Meno dan DLH-PKP
lokasi Villa Kabupaten Lombok
dan Utara
fasilitasnya
2. Tahap Konstruksi
Rekrutmen Adanya 10 orang Menerima tenaga kerja Lokasi Pada saat Mengidentifikasi jenis Di lokasi Sekali pada Pelaksana :
tenaga kerja lapangan pekerja dengan pola maksimal untuk pembangunan tahap pekerjaan yang Pembangunan saat tahap Pemrakarsa
konstruksi kerja memberikan kesempatan konstruksi di membutuhkan Villa dan konstruksi di Pengawas :
(tukang) yang lebih banyak kepada mulai tenaga kerja Fasilitasnya mulai DTKPM-PTSP KLU
calon tenaga kerja serta Penerima Laporan :
Memberikan kesempatan DTKPM-PTSP dan
seluas-luasnya bagi tenaga DLH-PKP KLU
kerja sekitar sebagai tenaga
kerja konstruksi sebelum

46
Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
memberikan kesempatan
kepada tenaga kerja dari
luar Kabupaten Lombok
Utara
Persiapan Menurunnya Menimbul- • Melakukan penyiraman Lokasi Selama Memantau secara Lokasi Selama Pelaksana :
lahan dan kualitas kanganggu pada saat melakukan Pembangunan melakukan langsung debu yang Pembangunan pelaksanaan Pemrakarsa
pengangkutan udara an bagi 10 kegiatan persiapan lahan Villa dan kegiatan timbul apakah sudah Villa dan kegiatan Pengawas :
material orang dan penimbunan pondasi Fasilitasnya persiapan lahan mengganggu pekerja Fasilitasnya persiapan Pemerintah Desa Gili
dengan pekerja serta pengangkutan dan dan masyarakat serta lahan dan Indah
gerobak dan material pengangkutan sekitar atau tidak. masyarakat pengangkuta Penerima Laporan :
terutama jika masyarakat • Menutup bak pengangkut material sepanjang jalur n material DLHK-PKP KLU
kegiatan sepanjang bahan dan material pengangkutan
dilaksanakan Jalur secara menyuluruh material
pada musim pengangku menggunakan terpal
kemarau tan bahan • Menyediakan masker bagi
dan para pekerja dan
material diharuskan memakainya
agar kesehatan pekerja
tidak terganggu
Kegiatan Gangguan Gangguan • Membuat pagar keliling Lokasi Selama tahap Mengamati secara Lokasi Selama tahap Pelaksana :
konstruksi estetika estetika sebagai pengaman Pembangunan konstruksi langsung Pembangunan konstruksi Pemrakarsa
hanya sehingga estetika dalam Villa dan dilaksanakan penempatan material Villa dan berlangsung Pengawas :
terjadi di lokasi pembangunan tidak Fasilitasnya dan kemasan bekas. Fasilitasnya Pemerintah Desa
lokasi terlihat secara langsung Gili Indah
pembangu dari luar Penerima Laporan :
n-an Villa • Menempatkan material DLH-PKP KLU
dan bangunan seperti bekas
fasilitasnya bongkaran tanah, semen,
besi, kayu dan lain-lain

47
Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
secara rapi dan terencana
sehingga tidak
mengganggu pandangan
masyarakat sekitar dan
wisatawan yang lalu
lalang
• Sampah berupa kemasan
pasir dan semen serta
sampah lainnya
dikumpulkan dan
diserahkan kepada pihak
ketiga yang menangani
sampah di Gili Meno
Pembangunan Kecelakaan 10 orang • Menyediakan kotak P3K Lokasi Sepanjang Memantau kondisi Pustu Gili 6 bulan sekali Pelaksana:
Villa beserta kerja dan tukang • Menerapkan managemen Pembangunan tahap pekerja secara Meno Pemrakarsa
fasilitas gangguan K3 Villa dan konstruksi periodik Pengawas : DTKPM-
pendukung kesehatan • Menggunakan alat Fasilitasnya PTSP KLU
lainnya serta pelindung diri (APD) Penerima Laporan :
keselamatan • Mendaftarkan seluruh DTKPM-PTSPdan DLH-
kerja tenaga kerja sebagai PKP KLU
peserta BPJS
ketenagakerjaan
Kegiatan Berkurangnya Seluas • Membuat taman sebagai Lokasi Sekali Pada • Menghitung Lokasi Insidentil Pelaksana :
konstruksi areal resapan tapak ruang terbuka hijau Pembangunan tahap prosentase RTH Pembangunan Pemrakarsa
air bangunan • Membuat sumur resapan Villa dan konstruksi terhadap luas Villa dan Pengawas :
air hujan Fasilitasnya lahan Fasilitasnya DLH-PKP KLU
• Membuat lubang resapan • Menghitung Penerima Laporan :
biopori kebutuhan sumur DLH-PKPKLU
resapan dan

48
Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
Lubang resapan
bipori
Kegiatan Peningkatan Are asekitar • Melakukan kegiatan Lokasi Selama tahap • Memantau tingkat Lokasi insidentil Pelaksana :
Konstruksi kebisingan lahan Pembangunan konstruksi pembangunan Pemrakarsa
konstruksi tidak pada kebisingan apakah
konstruksi Villa Villa Pengawas :
malam hari sudah melebihi DLH-PKP KLU
Penerima Laporan :
• Membuat pagar keliling di ambang batas
DLH
area konstruksi untuk
atau tidak
meredam kebisingan
• Memantau dan
memastikan pagar
keliling sudah
terpasang
sebelum konstruksi
dilaksanakan
• Memastikan para
pekerja tidak
bekerja pada
malam hari
3. Tahap Operasional
Penerimaan Tersedianya 8 orang • Menerima tenaga kerja Lokasi Villa dan Sejak mulai • Observasi langsung Lokasi Villa dan Insidentil Pelaksana:
tenaga kerja Lapangan karyawan dengan pola maksimal fasilitasnya memperkerjaka dengan fasilitasnya Pemrakarsa
Kerja untuk memberikan n tenaga kerja mencermati Pengawas :
Sebagai kesempatan yang lebih lapangan DTKPM-PTSP KLU
Sumber banyak kepada calon pekerjaan yang Penerima Laporan :
Pendapatan tenaga kerja serta belum terisi sebagai DTKPM-PTSPdan DLH-

49
Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
• Memberikan gaji dengan dasar merekrut PKP KLU
berpedoman pada UMK tenaga kerja baru.
Kabupaten Lombok Utara • Mengevaluasi
yang berlaku sesuai sistem penggajian
spesifikasi pekerjaan terhadap
kesesuaian dengan
UMK Lombok Utara.
Operasional Villa Munculnya Sejumlah • Memberikan kesempatan Masyarakat Sepanjang Menghitung jumlah Lokasi Villa dan 2 kali setahun Pelaksana :
dan fasilitasnya peluang jenis bidang masyarakat lokal sekitar lokasi masa tenaga kerja fasilitasnya Pemrakarsa
usaha baru pekerjaan memanfaatkan usaha operasional langsung dan tak Pengawas :
kebutuhan kesempatan kerja dan langsung yang DTKPM-PTSP KLU
Villa dan peluang berusaha untuk menikmati Penerima Laporan :
fasilitasnya memaksimalkan manfaat kesempatan kerja DTKPM-PTSP dan
serta Villa dan fasilitasnya dan peluang DLH-PKP KLU
berbagai kepada masyarakat berusaha dengan
jenis sekitar adanya Villa dan
peluang • Berupaya semaksimal fasilitasnya
usaha mungkin membeli bahan
ikutan makanan dan minuman
lainnya yang berasal dari
Kabupaten Lombok Utara
untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat
sekitar
Operasional Villa Timbulan 50 liter/hari • Mengurangi penggunaan Lokasi Villa dan Setiap hari Mengukur volume Lokasi Villa dan Setiap hari Pelaksana :
dan fasilitasnya limbah kemasan plastik, karena fasilitasnya limbah padat harian fasilitasnya Pemrakarsa
padat lama hancurnya antara Pengawas :
50-80 tahun DLH-PKPKLU
• Melakukan pemisahan Penerima Laporan :

50
Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
sampah organik dan DLH-PKPKLU
anorganik
• Menyediakan bak sampah
untuk masing-masing jenis
sampah (organik dan
organik) secara terpisah
• Bekerja sama dengan
pihak ketiga pengelola
sampah dengan prinsip
saling menguntungkan
antara kedua belah pihak
dan ramah lingkungan
terutama untuk sampah
yang tidak dapat dikelola
sendiri
• Melakukan pengelolaan
sampah dengan prinsip 3
R (reduce, reuse dan
recycle)
• Menyampaikan pesan
kebersihan lingkungan
melalui stiker yang
ditempel di tempat yang
mudah dibaca pelanggan
• Menerapkan prinsip
produksi bersih (clean
product) dalam
menjalankan usaha

51
Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
Operasional Timbunan Kebutuhan • Melakukan pengolahan Didalam Setiap hari • Menguji kualitas limbah Outlet pengolah • Pengujian Pelaksana :
Villa dan Limbah cair air Rata- limbah cair dengan lingkungan Villa selama yang dibuang ke limbah kualitas limbah Pemrakarsa
fasilitasnya rata Villa bioseptiktank dengan dan fasilitasnya operasional Villa lingkungan dengan dilakukan Pengawas :
dan proses biofilter anaerob – dan fasilitasnya berpedoman pada setiap bulan DLH-PKPKLU
fasilitasnya aerob Peraturan Menteri • Untuk pH dan Penerima Laporan :
perhari • Tidak melakukan Lingkungan Hidup dan debit setiap DLH-PKPKLU
mencapai pengenceran air limbah Kehutanan Republik hari
1,405 • Melakukan kampanye Indonesia Nomor
m3/hari hemat air untuk 68/Menlhk/Setjen/kum.1
sehingga mengurangi volume /8/2016 Tentang Baku
limbahnya limbah cair Mutu Air Limbah
= 80% dari • Menghindari masuknya air domestik dengan
kebutuhan hujan kedalam saluran parameter pH, COD,
air = 1,124 limbah hingga inlet BOD, TSS, Minyak Lemak,
m3/hari • Menghemat penggunaan Amonium, Total coliform
air dan debit
• Menerapkan clean • Mencatat volume
product dalam limbah harian dengan
menjalankan usaha memasang flow meter
• Tidak membuang air • Mencatat pH dan debit
panas ke dalam harian
bioseptiktank
Operasional Kurangnya Sejumlah • Memasang petunjuk arah Di dalam lokasi Satu kali pada Memantau ketersediaan Dilokasi Insidentil Pelaksana :
Villa dan kenyamanan tamu Villa evakuasi dan petunjuk titik Villa awal operasional petunjuk arah evakuasi pemasangan Pemrakarsa
Fasilitasnya tamu kumpul (assembling point) dan titik kumpul serta petunjuk arah Pengawas : BPBD
untuk kenyamanan tamu petunjuk arah kiblat evakuasi, titik dan Dinas Pariwisata
jika sewaktu-waktu ada kumpul dan dan Kebudayaan
bencana alam petunjuk kiblat KLU
• Memasang arah kiblat Di dalam kamar Penerima laporan :

52
Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
yang diperuntukkan bagi Villa BPBD dan Dinas
tamu muslim sehingga Pariwisata dan
tamu merasa nyaman Kebudayaan KLU
untuk melaksanakan
ibadah solat di kamar

Konsleting Potensi Bisa terjadi • Pemasangan instalasi Di ruang dapur Setiap hari Mengecek sistem Terminal/samb Insidentil Pelaksana :
instalasi listrik Kebakaran setiap saat kelistrikan dilakukan oleh dan lokasi- sepanjang kelistrikan dan ungan listrik Pemrakarsa
dan dapur dan instalator berpengalaman lokasi rawan operasional kelengkapan Pengawas :
menghang sehingga kemungkinan kebakaran Villa dan penanggulangan Satpol PP dan
us-kan korsleting dapat fasilitasnya kebakaran Pemadam
seluruh dihilangkan. Kebakaran KLU
bangunan • Menyediakan tabung Penerima Laporan :
pemadam kebakaran DLH-PKP serta
(APAR) secukupnya Satpol PP dan
• Menyediakan hidran Pemadam
khusus untuk Kebakaran KLU
penanggulangan
kebakaran
• Melatih karyawan
mengoperasikan
peralatan pemadam
kebakaran yang ada
Kualitas Ketidakpuasan Jumlah • Memberikan pelayanan Lokasi usaha Setiap hari Mengecek isi kotak Kotak saran Sekali Pelaksana :
pelayanan pelanggan pengunjun secara ramah saran secara seminggu Pemrakarsa
yang diberikan g • Menyediakan kotak saran periodek Pengawas :
berkurang sebagai bahan perbaikan Dinas Pariwisata
kualitas pelayanan dan Kebudayaan
KLU

53
Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
Penerima
Laporan :Dinas
Pariwisata dan
Kebudayaan serta
DLH-PKP KLU
pemeliharaan Limbah B3 Jumlah dan • Mengumpulkan limbah B3 Dalam Setiap Menimbang dan Di lokasi Setiap Pelaksana :
bangunan Villa (oli bekas, jenis limbah di tempat khusus untuk lingkungan menghasilkan mencatat volume penyimpanan menyimpan Pemrakarsa
dan fasilitasnya baterai B3 yang sementara waktu sebelum Villa dan limbah B3 limbah B3 yang limbah B3 limbah B3 Pengawas :
bekas, bola dihasilkan diserahkan ke pihak yang fasilitasnya dihasilkan setiap DLH-PKPKLU
lampu bekas memiliki izin pengelolaan bulan dalam log book Penerima Laporan :
dan lain-lain) limbah B3 sebagaimana DLH-PKPKLU
yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor
101 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Dan
Beracun.. Tempat khusus
tersebut harus dilengkapi
dengan Kotak P3K,
penerangan yang cukup,
ventlasi yang baik, Tabung
APAR dan alarm.
• Mengurus izin
penyimpanan sementara
LB3 pada instansi terkait
Operasional Gangguan Sejumlah • Memasang CCTV di lokasi Di dalam Setiap saat Memantau kondisi Di ruang Setiap hari Pelaksana :
Villa dan keamanan kasus yang rawan keamanan lingkungan kemanan secara pantau CCTV Pemrakarsa
fasilitasnya gangguan dan menugaskan satpam Villa dan langsung maupun dan di dalam Pengawas :

54
Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
keamanan • Melakukan fasilitasnya melalui layar CCTV lingkungan Polsek Pemenang
pemberdayaan Villa dan Penerima Laporan:
masyarakat melalui dana fasilitasnya DLH-PKP dan Polsek
CSR perusahaan berupa Pemenang
bantuan sosial,
pendidikan, dan
pengembangan ekonomi
masyarakat
Operasional Kecelakaan 8 orang • Menyediakan kotak P3K Di dalam Sepanjang Memantau kondisi Pustu Gili Setahun sekali Pelaksana :
Villa dan kerja dan tenaga • Mendaftarkan seluruh lingkungan tahap operasi pekerja secara Meno Pemrakarsa
fasilitasnya gangguan kerja karyawan sebagai peserta Villa dan periodik Pengawas : DTKPM-
kesehatan BPJS fasilitasnya PTSP KLU
serta • Menerapkan managemen Penerima Laporan :
keselamatan K3 ( keselamatan dan DTKPM-PTSP KLU
kerja kesehatan kerja)
Operasional Terjangkit Sejumlah • Menjaga nilai PH air kolam Kolam renang Harian dan • Melakukan tes pH Kolam renang Harian dan Pelaksana :
Kolam renang penyakit tamu yang renang 7,2 – 7,6 ppm pada bulanan kemudian bulanan Pemrakarsa
mata, kulit, menggunaka skala Test Kit membandingkan- Pengawas
hepatitis, typus n kolam • Melakukan Pengobatan :DLH-PKP
nya dengan pH
dll bagi tamu renang Harian Residual Chlorine air dan Dinas
ideal
(Mukono,1999) kolam tetap ideal sebesar Pariwisata dan
1,0 – 1,5 ppm • Melakukan KebudayaanKLU
• Melakukan Pengobatan CHLORINE Test Penerima Laporan:
Bulanan dengan Super kemudian DLH-PKP dan Dinas
Chlorination’ (Shock membandingkanany Pariwisata dan
Treatment) a dengan Kebudayaan KLU
kandungan chlorin

55
Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
ideal

Operasional Ganggguan Pengguna • Menyediakan tempat Lokasi Villa Selama • Memastikan lahan Lokasi lahan Sekali saat Pelaksana :
Villa lalu lintas jalan parkir khusus sepeda operasional parkir sepeda parkir pembuatan Pemrakarsa
• Memberi himbauan Villa tersedia lahan parkir Pengawas
berupa tanda atau sepeda :Satpol PP
• Memastikan
plank agar tidak parkir kabupaten Lombok
himbauan telah Utara
sepeda di trotoar atau
terpasang Penerima Laporan:
badan jalan
Satpol PP
Kabupaten Lombok
Utara
4. Tahap Pasca Operasi
Pemutusan Hilangnya 8 orang • Memberikan pesangon Lokasi usaha Pada saat Wawancara dengan Lokasi usaha Satu kali saat Pelaksana :
hubungan kerja mata kepada mantan karyawan rencana mantan karyawan penutupan Pemrakarsa
pencaharian sesuai dengan peraturan penutupan Pengawas :
karyawan perusahaan yang telah usaha DTKPM-PTSP
dibuat KLUPenerima
• Memberikan seluruh hak Laporan :
karyawan sebelum PHK DTKPM-PTSP KLU
• Menginformasikan kepada
karyawan mengenai
rencana penutupan usaha
minimal 1 bulan sebelum
perusahaan ditutup untuk
memberikan kesempatan
kepada karyawan mencari
pekerjaan lain sebelum
benar-benar di PHK

56
Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumber Jenis Besaran Institusi Pengelola
No. Lokasi Periode Lokasi Periode
Dampak Dampak Dampak Bentuk UKL Bentuk UPL &Pemantau
Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan
• Memberikan surat
keterangan pengalaman
kerja sebagai bahan
mencari pekerjaan di
tempat lain

57
V. JUMLAH DAN JENIS IZIN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (PPLH) YANG DIBUTUHKAN
Villa dan fasilitasnya seperti usaha kegiatan jasa akomodasi
lainnya, menghasilkan limbah cair, padat dan limbah B3.
Volume limbah cair yang dihasilkan, sebagaimana uraian
sebelumnya mencapai 1,124 m3/hari. Pembuangan dan atau
pemanfaatan limbah cair ke lingkungan setelah mengalami
pengolahan melalui bioseptiktank yang menggunakan sistem
biofilter anaerob-aerob serta memenuhi baku mutu air limbah
harus mendapatkan izin dari Pemerintah Kabupaten Lombok
Utara.

Dalam operasional Villa dan fasilitasnya juga menghasilkan


limbah B3 berupa oli bekas, bola lampu bekas, baterai bekas
dan lain-lain. Limbah B3 ini akan diserahkan ke pihak yang
memiliki izin pengumpulan Limbah B3. Dalam hal ini Villa dan
fasilitasnya harus memiliki izin penyimpanan sementara limbah
B3 sebelum diserahkan ke pihak yang memiliki izin
pengumpulan Limbah B3.

Dari uraian tersebut di atas maka ada 2 izin PPLH yang harus
dimiliki pada tahap operasional kelak yaitu:

1. Izin pemanfaatan Limbah Cair (IPLC)

2. Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3

Page | 58
VI. SURAT PERNYATAAN

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Pemrakarsa : PT. GILI AIR ESCAPE
Penanggung Jawab : LEYNA FRANCES TOMONY
Jabatan : Direktur
Nama Kegiatan : Pembangunan Villa dan Fasilitasnya
Lokasi Kegiatan : Dusun Gili Meno Desa Gili Indah
Kecamatan Pemenang Kabupaten
Lombok Utara
dengan ini menyatakan bahwa:
1. Dalam menyusun dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) ini
kami mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.26/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 Tentang Pedoman
Penyusunan Dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen
Lingkungan Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
2. Kami bersedia melakukan kegiatan yang tercantum pada
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dari kegiatan kami.
3. Jika kami lalai dalam melaksanakan upaya pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup kami bersedia menghentikan
usaha dan atau kegiatan kami dan bersedia menanggung
resiko yang ditimbulkannya serta ditindak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page | 59
4. Bersedia menyusun dan merevisi dokumen UKL-UPL ini apabila
terjadi perubahan terhadap luas, desain bangunan, kapasitas
dan kegiatan operasional lainnya yang belum dimasukkan
dalam dokumen awal.
5. Bersedia melaporkan pelaksanaan UKL-UPL kepada Dinas
Lingkungan Hidup, Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Lombok Utara ditembuskan ke instansi terkait setiap
6 bulan sekali.

Gili Meno, November 2019


PT. GILI AIR ESCAPE

LEYNA FRANCES TOMONY


Direktur

Page | 60
VII. DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Pariwisata


Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Damanhuri, Enri, dkk., 2010. Pengelolaan Sampah. Program Studi
Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.
Institut Teknologi Bandung
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Ijin
Lingkungan.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan.
Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 9 Tahun
2011 Tentang Rencana TataRuang Wilayah Kabupaten
Lombok Utara 2011-2031.
Perda Kabupaten Lombok Utara Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 9 Tahun 2017 tentang
Jenis usaha dan atau kegiatan yang wajib UKL-UPL
Sugiharto, 2005, Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah, UI Press,
Jakarta.
SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Sistem Perencanaan
Plambing
SNI 3242-2008 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis sampah rumah tangga.
Tim Tehnis Pembangunan Sanitasi, 2010. Buku Referensi Opsi
Sistem dan Teknologi Sanitasi

Page | 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page | 62

Anda mungkin juga menyukai