Anda di halaman 1dari 29

PENGELOLAAN

PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
PELATIHAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
peraturan pengendalian
pencemaran air
Sumber Pencemaran Air
Sumber Pencemaran Air

•  Sumber lansung: Pencemaran yang berasal dari


sumber tertentu
contoh : Pabrik, Sistim buangan, sumur minyak

•  Sumber tak langsung : Pencemaran yang berasal


dari penyebaran sumber yang tidak jelas
contoh : Air dari jalan, dari kegiatan pertanian
UU No. 32/2009 Ig
Perlindungan dan PP 27/2012 Ig Izin
Pengelolaan Lingkungan
Hidup Lingkungan
Permen LHK No. 05 th 2018
Ig standarisasi
kompetensi

Kompetensi Operator PP 82/ 2001 Tentang


Produk
Instalasi PPA dan Pengelolaan Kualitas Air dan
Hukum Pengendalian Pencemaran Air
Penanggungjawab PPA

PerMenLH Nomor 5 Tahun Perman LH No. 01 tahun 2010


2014 Ig BMAL Industri tentang Tata Laksana
Permel LH No. 68 thn 2014 Pengendalian Pencemaran Air
Ig Limbah DomesYk
UUPPLH No. 32/2009

Ps 20(3) Pembuangan Limbah sesuai BM dan


mendapat Izin, Ps 22 AMDAL,
Ps 49 (2) Perintah Audit (wajib),
Ps 53 (1)Penanggulangan,
Ps 54(1) Pemulihan, Ps 58(1)Pengelolaan B3,
PENANGGUNG JAWAB USAHA Ps 59(1) Pengelolaan LB3, Ps 60 dumping,
DAN/ATAU KEGIATAN
Ps 68 Kewajiban, Ps 69 Larangan,
Ps 76-79 Sanksi Administrasi,
Ps 87 Penyelesaian Sengketa,
Ps 98 Sanksi Pidana, dst…
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 20
ayat 3 :

SeGap orang diperbolehkan membuang limbah ke media
lingkungan hidup dengan persyaratan :

q  Memenuhi baku mutu lingkungan hidup
q  Mendapat izin
Memenuhi Hasil Pengu-
BMAL uran

Usaha / Kegiatan SeGap bulan Pelaporan

IPAL
Lokasi TiGk
Penaatan
Membuang/
Mengeluar- Peman- Pemenuhan
kan Air tauan BMAL
Limbah
Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001

•  Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan


air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan
sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas
air tetap dalam kondisi alamiahnya;

•  Pengendalian pencemaran air adalah upaya


pencegahan dan penanggulangan pencemaran air
serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas
sesuai dengan baku mutu air;
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 82 TAHUN 2001

•  Pasal 37
“SeYap penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang
membuang air limbah ke air atau sumber air wajib
mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran
air.”

•  Pasal 40 ayat 1
“SeYap usaha dan/atau kegiatan yang membuang air
limbah ke air atau sumber air wajib mendapat izin tertulis
dari BupaG/Walikota”
PERSYARATAN PEMANFAATAN & PEMBUANGAN AIR LIMBAH

Pemanfaatan Air Limbah Pembuangan Air Limbah


Setiap penanggung jawab usaha dan Setiap penanggung jawab usaha dan
atau kegiatan wajib menyampaikan atau kegitan wajib menyampaikan
laporan tentang penataan persyaratan izin laporan tentang penaatan persyaratan
aplikasi air limbah pada tanah izin pembuangan air Iimbah ke air atau
Pasal 34 ayat (1), PP.82/2001 PP AIR sumber air.
Pasal 34 ayat (2), PP. 82/2001 PP AIR

Setiap usaha dan atau kegiatan yang “Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
akan memanfaatkan air Iimbah ke tanah membuang air limbah ke air atau sumber
untuk aplikasi pada tanah wajib mendapat air wajib mendapat izin tertulis dari
izin tertulis dari Bupat / Walikota Bupati/Walikota”
Pasal 35 ayat (1), PP. 82/2001 PP AIR Pasal 40 ayat (1), PP. 82/2001 PP AIR

Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan atau pihak ketiga yang ditunjuk untuk
melakukan penanggulangan pencemaran air dan pemulihan kualitas air, wajib
menyaimpaikan laporannya kepada Bupati / Walikota / Menteri.
Pasal 29, PP. 82/2001 PP AIR
KlASIFIKASI AIR BAKU (PP 82/2001)

•  Air Kelas Satu : air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air
baku air minum, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan
mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
•  Air Kelas Dua : air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana / sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
•  Air Kelas Tiga : air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut.
•  Air Kelas Empat : air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
Dalam persyaratan izin Pembuangan air Iimbah , wajib dicantumkan :
a. Kewajiban untuk mengelola Iimbah;
b. Persyaratan mutu dan kuantitas air limbah yang boleh dibuang ke media
lingkungan ;
c. Persyaratan cara pembuangan air limbah ;
d. Persyaratan untuk mengadakan sarana dan prosedur penanggulangan keadaan
darurat ;
e. Persyaratan untuk melakukan pemantauan mutu dan debit air limbah ;
f. Persyaratan lain yang ditentukan oleh hasil pemeriksaan analisis mengenai
dampak lingkungan yang erat kaitannya dengan pengendalian pencemaran air
bagi usaha dan atau kegiatan yang wajib melaksanakan analisis mengenai
dampak lingkungan ;
g. Larangan pembuangan secara sekaligus dalam satu atau pelepasan dadakan ;saat
h. Larangan untuk melakukan pengenceran air limbah dalam upaya penataan batas
kadar yang diperyaratkan;
i. Kewajiban melakukan swapantau dan kewajiban untuk melaporkan hasil
swapantau.
Pasal 35 ayat (2), PP. 82/2001 PK AIR & PP AIR
ALUR IZIN PEMBUANGAN AIR
KAJIAN LIMBAH
AMDAL/
UKL-UPL

PENANGGUNG
JAWAB USAHA BUPATI/
DAN ATAU WALIKOTA
KEGIATAN

Perbaikan

DITOLAK DIIZINKAN PENGAWASAN


PPLH
PERSYARATAN
IZIN & BMAL
- ReLokasi –
daya tampung
tak memadai
KEGIATAN
PEMBUANGAN
AIR LIMBAH
TYPE IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH

§  Bupati/Walikota menggunakan baku mutu air limbah yang


ditetapkan oleh Gubernur dalam menerbitkan izin pembuangan
air limbah ke sumber air, kecuali diperoleh baku mutu lain yang
lebih ketat dari hasil kajian dokumen lingkungan atau kajian
pembuangan air limbah ke sumber air
KE SUMBER AIR §  Jika Gubernur belum melakukan kajian ilmiah dan/atau
menetapkan baku mutu air limbah yang lebih spesifik dan/atau
lebih ketat, Bupati/Walikota dalam menerbitkan izin
pembuangan air limbah ke sumber air wajib menggunakan baku
mutu yang lebih ketat yang diperoleh dari hasil kajian dokumen
lingkungan atau kajian pembuangan air limbah ke sumber air

§  Menteri dalam menerbitkan izin pembuangan air limbah ke


laut wajib menggunakan baku mutu air limbah yang
KE LAUT
diperoleh dari hasil kajian dokumen lingkungan atau kajian
pembuangan air limbah ke laut
Pemanfaatan Air Limbah
(Kep. MENLH 28 & 29/2003)
Persyaratan teknis LA :

o Melakukan pengkajian tentang pengaruh pemanfaatan
terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman,
kualitas tanah dan air tanah, serta kesehatan
masyarakat
o BOD air limbah < 5000 mg/liter
o pH air limbah berkisar antara 6-9
o Dilakukan di lahan selain:
ü Lahan gambut
ü Lahan berpermeabilitas > 15 cm/jam atau < 1,5 cm/jam
ü Lahan yang kedalaman air tanahnya < 2 meter

  Areal seluas 10 – 20 persen dari seluruh areal yang akan
digunakan untuk pemanfaatan air limbah.
  Membuat sumur pantau
PRINSIP PENGENDALIAN

§  in-pipe pollution prevention : bertujuan untuk


meminimalkan volume limbah yang ditimbulkan, juga
konsentrasi dan toksisitas kontaminannya.

§  end-pipe pollution prevention : setelah proses produksi
dimaksudkan untuk menurunkan kadar bahan pencemar
sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi baku mutu
yang sudah ditetapkan.
PengerGan : EFFLUENT DAN STREAM
(Air limbah, BMAL, BMA)


Plant

non point source IPAL


EFFLUENT
BMAL : COD 150 mg/L

Mixing
zone

STREAM
sungai

BMA ( kelas 1) : COD 10 mg/L



non point source

23

BMAL Industri Pada PerMenLH Nomor 5
Tahun 2014
BMAL Industri Pada PerMenLH Nomor 5 Tahun 2014
Pasal 3 Ayat (1) 18. industri pengolahan kedelai;
Usaha dan/atau kegiatan yang baku mutu air limbahnya 19. industri pengolahan obat tradisional atau jamu;
diatur dalam Peraturan Menteri ini terdiri dari: 20. industri peternakan sapi dan babi;
1. industri pelapisan logam dan galvanis; 21. industri minyak goreng dengan proses basah dan/atau
2. industri penyamakan kulit; kering;
3. industri minyak sawit; 22. industri gula;
4. industri karet; 23. industri rokok dan/atau cerutu;
5. industri tapioka; 24. industri elektronika;
6. industri monosodium glutamat dan inosin monofosfat; 25. industri pengolahan kopi;
7. industri kayu lapis; 26. industri gula rafinasi;
8. industri pengolahan susu; 27. industri Petrokimia Hulu;
9. industri minuman ringan; 28. industri rayon;
10. industri sabun, deterjen dan produk-produk minyak 29. industri keramik;
nabaY; 30. industri asam terejalat;
11. industri bir; 31. polyethylene terejalat;
12. industri baterai Ymbal asam; 32. industri petrokimia hulu;
13. industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran; 33. industri oleokimia dasar;
14. industri pengolahan hasil perikanan; 34. industri soda kosYk/khlor;
15. industri pengolahan hasil rumput laut; 35. industri pulp dan kertas;
16. industri pengolahan kelapa; 36. industri ethanol;
17. industri pengolahan daging; 37. industri baterai kering;
BMAL Industri Pada PerMenLH Nomor 5 Tahun 2014

38. industri cat;


39. industri farmasi;
40. industri pestisida;
41. industri pupuk;
42. industri tekstil;
43. perhotelan;
44. fasilitas pelayanan kesehatan;
45. rumah pemotongan hewan; dan
46. domestik, yang meliputi :
a. kawasan pemukiman, kawasan perkantoran, kawasan perniagaan, dan apartemen;
b. rumah makan dengan luas bangunan lebih dari 1000 m2 (seribu meter persegi); dan
c. asrama yang berpenghuni 100 (seratus) orang atau lebih.
PENGURANGAN PEMERIKSAAN PARAMETER

Yang sudah beroperasi:


a. Konsentrasi pencemar dalam aliran IPAL selalu lebih kecil dari 25 % dan/atau selalu lebih kecil
dari 75% untuk aliran masuk IPAL
b. Melakukan analisa parameter air limbah pada huruf a paling sedikit 10 kali berurutan dan
seluruh data paling lama 5 tahun

Yang belum beroperasi:
a. Telah melakukan kajian air limbah untuk penentuan golongan penggunaan
b. Melakukan kajian untuk menentukan parameter kunci melipuY:
- Bahan baku yang digunakan
- Proses yang terjadi
- Produk yang dihasilkan
- IdenYfikasi seYap senyawa yang terkandung
c. Konsentrasi pencemar dalam aliran keluaran IPAL selalu lebih kecil dari 25% dan/atau selalu
lebih kecil dari 75% untuk aliran yang masuk ke IPAL
d. Kajian huruf b dilakukan terhadap seluruh parameter sebanyak 5 kali berturut-turut dg
rentang paling cepat 1 minggu dlm waktu paling lama 1 tahun



Permen LH No. 08 / 2009
BMAL KEGIATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERMAL

Oily water Blowdown Boiler dan Cooling


air limbah yang mengandung minyak
Tower
yang berasal dari drainase lantai kerja,
hasil bungan dari air sirkulasi atu
kebocoran (seepage), kebocoran air
limbah dari pencucian peralatan,
01 02 pendinginan .

tumpahan dari kegiatan operasional sumber


air
limbah

WWT atau 03 04 Air Bahang


air limbah dari proses pendinginan

demineralisasi menggunakan air laut sebagai air baku


yang dialirkan satu kali (one through)
proses pemurnian air baku melalui kondesor
untuk proses maupun
domestik
Permen LH No. 08 / 2009

•  Kondisi Normal : kondisi operasi


yang sesuai dengan parameter
desain operasi
•  kondisi tidak normal : kondisi
operasi diluar parameter normal apakah perusahaan telah
dan masih dapat dikendalikan memiliki SOP nya?
yaitu start up, shut down dan telah menginventarisasi
upset lokasi - lokasi yang
rawan? lokasi titik
•  kondisi darurat: kondisi operasi
penaatan?
diluar parameter normal dan tdk
dpt dikendalikan
Permen LH No. 08 / 2009

•  PLTU
•  PLTG Sumber air limbah:
•  proses utama
•  kegiatan pendukung
•  PLTGU •  kegiatan lain yg
menghasilkan oily water
•  PLTD
•  PLTP
Kewajiban Penanggung Jawab Kegiatan
q  Mengidentifikasi sumber-sumber air limbah, kode nama dan kuantitasnya,
q  menentukan titik koordinat sumber air limbah, titik penaatan dan titik
pembuangan air limbah,
q  melakukan pendokumentasian saluran air limbah
q  melakukan pengolahan air limbah sehingga memenuhi baku mutu
q  menggunakan sistem saluran air limbah yang kedap air
q  memisahkan saluran pembuangan air limbah dengan limpasan air hujan
q  memasang alat ukur debit dan pencatatan debit harian,
q  melakukan pencatan produksi bulanan
q  tidak melakukan pengenceran air limbah termaasuk mencampurkan
buangan air bekas pendingin kedalam saluran aliran pembuangan air
limbah
q  melakukan kalibrasi atau uji fungsi (function check) alat ukur air limbah
q  membuat log book system atai electronic enterprise system pengelolaan air
limbah
q  menyusun dan menetapkan prosedur penangan kondisi tidak normal dan
keadaan darurat
SUMBER PENGATURAN BMAL

•  BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERMAL SUMBER PROSES
UTAMA

•  BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN ATAU KEGIATAN


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERMAL AIR LIMBAH
MENGANDUNG MINYAK (OILY WATER)

•  BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERMAL SUMBER PROSES
UTAMA
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERMAL SUMBER PROSES UTAMA

•  Sumber Proses Utama

•  Sumber Blowdown Boiler

•  Sumber Blowdown Cooling Tower

•  Sumber Demineralisasi/WTP
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN ATAU KEGIATAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERMAL
SUMBER KEGIATAN PENDUKUNG

•  Sumber Pendingin (Air Bahang)

•  Sumber Desalinasi

•  Sumber FGD Sistem Sea Water Wet Scrubber

•  Sumber Coal Stockpile

Anda mungkin juga menyukai