Lingkungan
(Environment Management System)
Pertemuan ke 2
Pengantar Teknik Lingkungan
PENGERTIAN
Sistem
Manajemen Standar International Standart Organization
Lingkungan yang keluar (ISO)
Harus dapat
diukur
Contoh :
ISO 14001 merupakan sertifikat
YANG DIKELUARKAN jika suatu bahan baku proses limbah
usaha dan/atau kegiatan telah Ketertiban
menerapkan system manajemen dokumen
lingkungan
Suatu perusahaan mendapatkan
ISO 14001 apabila memiliki
Sertifikat erdapat masa kada luarsanya dokumen lingkungan Recycle
Kebijakan Lingkungan
Perbaikan berkelanjutan
Persyaratan hukum dan
Pencegahan pencemaran PERENCANAAN persyaratan lainnya
Penataan terhadap
Tujuan, sasaran, dan
peraturan program
DEFINISI
AMDAL mulanya diatur dalam UULH 1982 yang selanjutnya diatur lebih rinci dengan PP No 29
Tahun 1986.
AMDAL merupakan suatu upaya atau pendekatan untuk mengkaji apakah kegiatan pemanfaatan
atau pengolahan SDA atau kebijakan pemerintah dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan yang selanjutnya dilakukan untuk mengambil keputusan kelayakan dan Izin
Lingkungan.
Negara yang pertama kali mengintrodusir pendekatan ini kedalam proses pengambilan keputusan adalah AS
melalui UU yang terkenal dengan nama “ the National Environmental Plicy Act” (NEPA) yang di undangkan
pada tahun 1967. berdasarkan NEPA pembangunan harus dikaji tidak saja manfaat ekonominya tetapi juga
dampaknya terhadap lingkungan hidup. Kajian tersebut dikenal sebagai Environmental Impact Assessment
(EIA). Perbedaan EIA dan AMDAL berada pada pengelolaan dampak. Di dalam AMDAL kajian dampak
tidak selalu di artikan pengaruh negatif tetapi juga pengaruh positif
Pengertian dan Penyusunan Dokumen AMDAL
Fungsi AMDAL
1. Memberi masukan dalam pengambilan keputusan
2. Memberi pedoman upaya pencegahan, pengendalian dan
pemantauan dampak kegiatan dan/atau lingkungan hidup
3. Memberikan informasi dan data bagi perencanaan pembangunan
suatu wilayah
Manfaat AMDAL
1. Mengetahui sejak awal dampak positif dan negatif suatu usaha
dan/atau kegiatan
2. Menjamin aspek keberlanjutan proyek pembangunan
3. Menghemat Penggunaan Sumber Daya Alam
4. Kemudahan dalam memperoleh kredit bank
Dokumen AMDAL
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan rencana kegiatan
1.3 Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun dok Amdal)
II. PELINGKUPAN
2.1 Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan;
2.2 Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal
2.3 Hasil pelibatan masyarakat
Susunan
2.4 Dampak penting hipotetik (DPH)
Kerangka Acuan 2.5 Batas wilayah studi dan batas waktu kajian
V. LAMPIRAN
Apabila KA diterima pada saat siding KA, maka dapat dilakukan penyusunan ANDAL
DOKUMEN AMDAL
I. PENDAHULUAN
1.2 Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan;
1.2 Ringkasan dampak penting yang ditelaah/dikaji
1.3 Batas wilayah studi dan batas waktu kajian
V. DAFTAR PUSTAKA
VI. LAMPIRAN
DOKUMEN AMDAL
1.PENDAHULUAN
2. RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
• Matrik/tabel untuk PENGELOLAAN dampak lingkungan
• Peta lokasi pengelolaan LH sesuai dengan kaidah kartograf
3. RENCANA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
RKL/RPL • Matriks/tabel untuk PEMANTAUAN dampak lingkungn
• Peta lokasi pemantauan LH sesuai dengan kaidah kartografi
5. PERNYATAAN KOMITMEN
PELAKSANAAN RKL-RPL
6. DAFTAR PUSTAKA
7. LAMPIRAN
Audit lingkungan telah dikenal sejak tahun 1970, tepatnya sejak beberapa badan usaha di AS secara sukarela
menerapkan audit lingkungan sebagai bagian dari manajemen usaha mereka dengan penamaan atau sebutan yang
berbeda-beda seperti “Environment reviews”, “Survey assessment”, dan “quality control”
Bagi kegiatan-kegiatan yang wajib AMDAL, audit lingkungan merupakan instrument yang dapat digunakan untuk
memastikan apakah RKL dan RPL dilaksanakan.
Internal
AUDIT
Eksternal
Instrumen Pengelolaan LH
PROGRAM PENILAIAN PERUSAHAAN DALAM
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PROPER)
Peringkat Uraian
Untuk usaha/kegiatan yang telah berhasil melaksanakan upaya
Hijau pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup dan mencapai hasil
lebih baik dari persyaratan yang ditentukan sebagaimana diatur dalam
peraturan peundang-undangan
Untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melaksanakan upaya
Aspek Indikator
1. Perusahaan tidak melalukan pengelolaan air limbah
(bila diperlukan)
Pencemaran air 2. Perusahaan tidak melakukan pengolahan air limbah
3. Air limbah > 500% dari BMAL (izin)
Aspek Indikator
9. Perusahaan belum mempunyai izin pembuangan air limbah
(apabila telah diwajibkan)
10. Perusahaan melakukan pengambilan contoh dan analisis air
limbah kurang dari sekali per bulan
11. Perusahaan belum melakukan pelaporan hasil pemantauan air
limbah setiap 3 bulan ke instansi terkait
12. Perusahaan belum mempunyai alat ukur debit atau alat ukur debit
Pencemaran air tidak berfungsi dengan baik
13. Tidak dilakukan pengukuran debit harian
14. Konsentrasi air limbah belum memenuhi BMAL atau persyaratan
yang ditetapkan dalam izin
15. Kualitas air limbah berdasarkan beban air limbah belum
memenuhi BMAL yang ditetapkan di dalam izin
Aspek Indikator
17. Stack yang mengeluarkan emisi belum dilengkapi
dengan tempat pengambilan sample emisi udara dan
peralatan pendukung lainnya
18. Stack yang ada belum dilengkapi dengan alat
pemantauan udara sebagaimana yang dipersyaratkan
(tergantung jenis industri)
19. Belum dilakukan pengukuran emisi udara untuk
Pencemaran udara semua stack sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
peraturan (harian atau setiap 6 bulan)
20. Perusahaan tidak melaporkan hasil pemantauan
emisi udara kepada instansi terkait sebagaimana
mestinya
21. Emisi udara yang dihasilkan belum memenuhi Baku
Mutu Emisi Udara sebagaimana yang
dipersyaratkan.
KRITERIA PERINGKAT PROPER
Aspek Indikator
22. Perusahaan belum mempunyai semua izin
pengelolaan limbah B3 yang dilakukan untuk semua
aspek sebagaimana yang dipersyaratkan
23. Perusahaan belum melakukan pelaporan pengelolaan
limbah B3 sesuai dengan yang dipersyaratkan
24. Penyimpanan Limbah B3 belum dilakukan
Limbah B3 sebagaimana yang dipersyaratkan dalam izin
25. Pengelolaan limbah B3 di lokasi (on site incenerator)
belum dilakukan sesuai dengan yang dipersyaratkan
26. Pengelolaan Limbah B3 di lokasi (on site landfil)
belum dikelola dengan baik dan sesuai dengan
sebagaimana yang dipersyratkan dalam izin
27. Perusahaan belum melakukan persyaratan-
persyaratan di dalam AMDAL dan RKL/RPL
AMDAL/UKL/UPL 28. Perusahaan tidak melakukan pelaporan UKL/UPL
kepada instansi terkait sebagaimana yang
dipersyaratkan
KRITERIA PERINGKAT PROPER
Aspek Indikator
29. Perusahaan mempunyai izin pembuangan air limbah (apabila
telah diwajibkan)
30. Perusahaan melakukan pengambilan contoh dan analisis air
limbah paling tidak sekali per bulan
31. Perusahaan melakukan pelaporan hasil pemantauan air limbah
setiap 3 bulan ke instansi terkait
32. Perusahaan mempunyai alat ukur debit atau alat ukur debit
Pencemaran air berfungsi dengan baik
33. Perusahaan telah melakukan pengukuran debit harian air
limbah
34. Konsentrasi air limbah memenuhi BMAL atau persyaratan
yang ditetapkan dalam izin
35. Kualitas air limbah berdasarkan beban air limbah memenuhi
BMAL yang ditetapkan di dalam izin
36. Perusahaan mempunyai izin untuk pembuangan limbah ke laut
Pencemaran air laut (dumping)
KRITERIA PERINGKAT PROPER
Aspek Indikator
37. Stack yang mengeluarkan emisi telah dilengkapi
dengan tempat pengambilan sample emisi udara dan
peralatan pendukung lainnya
38. Stack yang ada dilengkapi dengan alat pemantauan
udara sebagaimana yang dipersyaratkan (tergantung
jenis industri)
Pencemaran udara 39. Perusahaan melakukan pengukuran emisi udara
untuk semua stack sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam peraturan (harian atau setiap 6 bulan)
40. Perusahaan melaporkan hasil pemantauan emisi
udara kepada instansi terkait sebagaimana mestinya
41. Emisi udara yang dihasilkan memenuhi Baku Mutu
Emisi Udara sebagaimana yang dipersyaratkan.
KRITERIA PERINGKAT PROPER
Aspek Indikator
42. Perusahaan mempunyai semua izin pengelolaan
limbah B3 yang dilakukan untuk semua aspek
sebagaimana yang dipersyaratkan
43. Perusahaan melakukan pelaporan pengelolaan
limbah B3 sesuai dengan yang dipersyaratkan
44. Penyimpanan Limbah B3 belum dilakukan
Limbah B3 sebagaimana yang dipersyaratkan dalam izin
45. Pengelolaan limbah B3 di lokasi (on site incenerator)
dilakukan sesuai dengan yang dipersyaratkan
46. Pengelolaan Limbah B3 di lokasi (on site landfil)
dikelola dengan baik dan sesuai dengan sebagaimana
yang dipersyratkan dalam izin
47. Perusahaan melakukan persyaratan-persyaratan di
dalam AMDAL dan RKL/RPL
AMDAL/UKL/UPL 48. Perusahaan melakukan pelaporan UKL/UPL kepada
instansi terkait sebagaimana yang dipersyaratkan
KRITERIA PERINGKAT PROPER
Aspek Indikator
61. Perusahaan mempunyai komitmen dan kebijakan lingkungan
yang kuat
Sistem manajemen 62. Perusahaan mempunyai organisasi pengelolaan lingkungan
yang layak untuk mencapai target dan objektif pengelolaan
lingkungan yang ada
63. Perusahaan mempunyai STD (sitem tanggap darurat) yang
baik
64. Perusahaan mempunyai organisasi yang bertanggung jawab
dalam kegiatan pengembangan dan partisipasi masyarakat
65. Perusahaan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
disekitar lokasi kegiatan perusahaan
Partisipasi dan 66. Perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan
hubungan masyarakat masyarakat di sekitar lokasi kegiatan perusahaan
67. Perusahaan mengikutsertakan masyarakat dalam
pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat
sekitar baik langsung maupun tidak langsung
KRITERIA PERINGKAT PROPER
Pelaksanaan Perusahaan telah menggunakan bahan Peningkatan proyek BBMA (bahan bakar
produksi baku dan energi ramah lingkungan dan material alternatif)
bersih
Partisipasi & Perusahaan telah melaksanakan program Penajaman Program Comdev & Comrel
hubungan hubungan masyarakat (community
masyarakat relation) dan pengembangan masyarakat
(community development)