Anda di halaman 1dari 17

Alternatif pengolahan limbah cair

Dr. Nopi Stiyati Prihatini, S.Si, M.T.


Pendahuluan
• Limbah cair/air limbah/air buangan adalah
sisa air yang dibuang yang berasal dari
rumah tangga, industri maupun tempat-
tempat umum lainnya, dan pada umumnya
mengandung bahan-bahan atau zat-zat
yang dapat membahayakan bagi
kesehatan manusia serta menggangu
lingkungan hidup.
• Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :

a. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes


water), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.
Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air
seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya
terdiri dari bahan-bahan organik.

b. Air buangan industri (industrial wastes water) yang berasal dari


berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang
terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan
baku yang dipakai oleh masing-masing industi, antara lain nitrogen,
sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral,
logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu,
pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi
lingkungan menjadi lebih rumit.

c. Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu air buangan


yang berasal dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel,
restoran, tempat-tempat umum, tempat-tempat ibadah, dan
sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis
air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
LAHAN BASAH BUATAN
Lahan Basah Buatan (LBB) atau Constructed wetland adalah salah satu metode
alternatif pengolahan air limbah yang meniru proses alami untuk membersihkan air.
LAHAN BASAH BUATAN

Jenis tumbuhan yang dapat ditanam di CW


LAHAN BASAH BUATAN
Keunggulan:
• Biaya pembangunan dan operasi relatif lebih
mudah
• Mudah dioperasikan dan perawatan, sehingga tidak
membutuhkan karyawan yang berkeahlian tinggi
• Relatif efektif
• Relatif toleran terhadap berbagai tingkat
konsentrasi bahan pencemar sebagai akibat
fliktuasi hidrolis
• Dapat digunakan pada berbagai jenis limbah
• Menyediakan keuntungan tidak langsung seperti
bertambahnya nilai estetika, kawasan hijau, habitat
satwa liar, kawasan rekreasi, dan pendidikan
Kriteria Desain LBB
Sumber: Wood, 1990
Sistem Aliran
Sistem
Bawah
Parameter Desain Satuan Permukaan Air
Permukaan
bebas (PAB)
(ABP)
Waktu detensi Hari 5 – 14 2–7
Kedalaman air m 0,1 – 0,5 0,1 – 1,0
BOD5 Loading rate Kg/ha.hari 80 75
Hydrolic Loading
m3/m2.hari 7 – 60 2 – 30
Rate
L:W - 2 : 1 – 10 -1 3 -1 – 5 : 1
Frekuensi
Tahun 3–5 3–5
permanen
Lahan Basah Buatan Aliran
Permukaan (LBB- AP)

(NSI, 2010)
Lahan Basah Buatan Aliran Bawah
Permukaan (LBB- ABP)

(NSI, 2010)
Kelebihan dan Kekurangan dari Sub Surface
Flow Wetlands (Halverson, 2004)
Kelebihan Kekurangan
Penghilangan kontaminan memiliki persentasi Membutuhkan lahan yang lebih luas dibandingkan
yang sangat tinggi dari pada sistem lahan basah dengan metode pengolahan secara konvensional,
buatan aliran permukaan (SF Wetlands), selain itu jika dilihat dari segi proses pengolahannya.
membutuhkan lahan yang sedikit untuk proses
pengolahannya dibandingkan SF Wetlands.

Dari segi biaya yang dikeluarkan berdasarkan total Proses persiapan lebih lambat dibandingkan
umur penggunaan lebih rendah dibandingkan pengolahan secara konvensional.
pengolahan secara konvensional.
Biaya lebih sedikit dalam pengoperasian Biaya lebih mahal untuk pembangunannya
dibandingkan dengan sistem lahan basah buatan dibandingkan dengan sistem lahan basah buatan
aliran permukaan (SF Wetlands). aliran permukaan (SF Wetlands).
Resiko kerusakan ekologi dapat diminimalkan Limbah yang mengandung TSS yang tinggi dapat
menyebabkan proses penyumbatan dalam sistem.

Lebih mudah dalam hal perawatan karena tidak ada


air yang menggenang.
Serangga tidak menimbulkan masalah sebab tinggi
muka air berada di bawah muka media.
Menyediakan habitat untuk tanaman dan kehidupan
makhluk hidup lainnya.
Proses pada LBB
• Proses fisik: sedimentasi dan filtrasi
• Proses fisik dan kimiawi: adsorbsi bahan
polutan oleh tumbuhan air, tanah dan
substrat organik. Flok-flok yang terbentuk
pada proses sedimentasi akan mengadopsi
partikel tersuspensi termasuk bahan organik
• Biokimiawi: penurunan bahan organik,
nitrifikasi, denitrifikasi, dekomposisi anaerobik
oleh bakteri dalam air yang melekat pada
tumbuhan jaringan akar, serta bagian atas
sedimen dan zona aerobik di akar tumbuhan
Mekanisme Penyisihan logam di LBB
(ITRC, 2003; Halverson, 2004)
Ilustrasi tipe aliran lahan
basah buatan (LBB)
(a) Aliran horizontal bawah permukaan (AHBP)

(b) Aliran vertikal bawah permukaan (AVBP)


Lahan Basah Buatan Aliran
Horizontal Bawah Permukaan
(LBB-AHBP)
• Air limbah mengalir di bawah permukaan
media secara horizontal melalui zona
perakaran tanaman rawa di antara
kerikil/pasir (Meutia et al., 2001)
• Dalam sistem pengaliran air di bawah
permukaan ini, mikroorganisme sangat
berperan dalam menghilangkan bahan
pencemar.
Lahan Basah Buatan Aliran Vertikal
Bawah Permukaan
(LBB-AVBP)
• Air limbah dialirkan di atas permukaan kolam
secara berselang - seling sehingga terjadi
percikan air yang merembes atau mengalir
ke bawah melalui media kerikil dan sistem
perakaran tanaman dimana proses - proses
penjernihan alami secara aerobik
berlangsung.
• Pengontrolan debit air perlu dilakukan agar
tidak terbentuk genangan air di bagian dasar
sistem rawa buatan sehingga kondisi aerobik
dapat tercipta di seluruh bagian kolam.

Anda mungkin juga menyukai