Anda di halaman 1dari 14

ABR- H1

Perencanaan ABR
(Anaerobic Bafle
Reactor)
Modul H:
Anaerobic
Pelatihan Bafle Reactor
Pengantar (ABR) (On-Site)
Sistem Setempat
Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-
S)

Agustus, 2015

Sanitasi.Ne
Anaerobic Bafle Reactor
(ABR)
PRINSIP KERJA

Sanitasi.Net
Anaerobic Bafle
Reactor
• Anaerobic Baffled Reactor, ABR atau tangki septik bersusun
adalah teknologi tangki septik yang dimodifikasi dengan
menambah beberapa kompartemen untuk menghasilkan aliran
keatas (upflow) melalui lumpur aktif anaerob dan meningkat-
kan waktu kontak antara biomas aktif dengan air limbah.
• Aliran seperti ini menyebabkan aliran air limbah yang masuk
(influent) lebih intensif terkontak dengan biomassa
anaerobik, sehingga meningkatkan kinerja pengolahan.
• Penurunan BOD dalam ABR lebih tinggi daripada tangki
septik biasa, yaitu sekitar 70-95%.

Sanitasi.Net
Anaerobic Bafle
Reactor
• ABR harus dilengkapi dengan saluran pembuangan gas
(ventilator) untuk melepaskan biogas yang dihasilkan
selama proses anaerobik.
• ABR dapat menurunkan senyawa organik (BOD,COD)
dan total padatan tersuspensi (TSS), sedangkan amoniak,
detergen dan hidrogen sulfida tidak bisa turun.

Sanitasi.Net
Model Aliran Air Limbah dalam
ABR
(Dewats 1998)

Biogas
Influen Efluen

Pengendap Awal

Sanitasi.Net
Keunggulan
ABR
1. Mampu menurunkan konsentrasi C O D > 70 %.
2. Tidak membutuhkan energi, tetapi justru dapat
menghasilkan
energi berupa gas Methana (CH4);
3. Dapat dibangun di bawah permukaan tanah sehingga
dapat mengatasi masalah keterbatasan lahan.
4. Lumpur yang dihasilkan sudah dalam kondisi stabil dan
aman bagi lingkungan dengan jumlah yang relatif sedikit.
5. Biaya operasi dan pemeliharaan rendah

Sanitasi.Net
Keunggulan
ABR
6. Sistim percampuran • Sistem ABR dapat
terjadi secara hidrolik digunakan untuk
(tanpa pengadukan mengolah air limbah
dengan beban organik
mekanis), tinggi maupun beban
7. tingkat stabilitas tinggi organik rendah
ataupun air limbah
terhadap perubahan dengan padatan
beban organik tersuspensi yang
tinggi.
8. memungkinkan
pengoperasian secara
intermitten
9. Interval waktu pengurasan
lumpur pada zona ABR
lebih lama.
Sanitasi.Net
Kelemahan
ABR
• Waktu startup waktu untuk mencapai kondisi tunak
(steady) cukup lama, umumnya berada pada kisaran (3-6)
bulan
• Bila terjadi kebocoran pada zona ambang bebas, kondisi
anaerobik tidak maksimal, maka efisiensi penurunan
parameter C O D atau BOD berkurang dan seringkali timbul
bau yang menyengat bila terjadi kebocoran
• Kualitas efluen umumnya masih belum memenuhi
persyaratan baku mutu untuk dibuang ke badan air
permukaan, utamanya kandungan oksigen terlarutnya, maka
diperlukan tambahan aerasi yang sekaligus melepaskan gas –
gas penyebab bau pada efluen.

Sanitasi.Net
Anaerobic Bafle Reactor (ABR)
KRITERIA P E R E N C A N A A N

Sanitasi.Net
Kriteria
Ruang/Bak Pengendap Awal
Perencanaan
1. Ruang/Bak Pengendap Awal
a. Kriteria Perencanaan :
Waktu retensi dalam ruang pengendap,td = (2-5)
jam. Kedalaman pengendap, H = (1,5 – 4) m
Beban Permukaan, SLR = 30 – 50 m3/m2.hari
Rasio P : L = (2 – 6)
Kemiringan dasar :
– Bak bentuk empat = (1 – 3 )%
persegi = 40 – 100
– Bak sirkular mm/m
Kedalaman Ruang Lumpur, t = 1/3
H

Sanitasi.Net
Kriteria
Ruang/Bak Pengendap Awal
Perencanaan
2. Rumus Perencanaan :
Td = Vol/Q = (PxLxH)/Q
Q l = Q / A permukaan = Q / (L x P) = m3/m2.hari
Dimana :
Td = waktu tinggal air limbah dalam ruang pengendapan,
Vol = Volume ruang pengendap = Panjang x Lebar x
Tinggi, Q = Debit air limbah yang diolah,
Q l = Beban Permukaan, m3/m2.hari
Across = Luas Penampang Aliran = Panjang x Lebar
P = Panjang, m
L = Lebar, m
H = Kedalaman air,
m Ht = Kedalaman
Total
Sanitasi.Net
Referens
i
Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PPLP)
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Sanitasi.Net
Daftar
Sistem Pengelolaan
ModulAir Limbah
Setempat
Modul Sub Modul
A. Pengantar Sistem Setempat G1 Perencanaan
B. Cubluk Kembar G2
C. Tangki Septik
D. Mandi-Cuci-Kakus (MCK) Pelaksanaan Konstruksi
E. Biofilter G3
F. Up-flow Aerobic Filter Operasi, Pemeliharaan dan
G. Rotating Biological Rehabilitasi
Contactor G4 Kelembagaan, Administrasi
H. Anaerobic Baffle Reactor dan Pembiayaan
I. Sarana Pengangkut Tinja G5
J. Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT) Pemantauan dan Evaluasi
Sanitasi.Net
Terima
kasih
Joy Irmanputhra

AFSI
FasilitatorSanitasi.Org

Sanitasi.Net

Anda mungkin juga menyukai