Anda di halaman 1dari 100

5.3.

2 PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN PENGOLAHAN AIR


LIMBAH SISTEM SETEMPAT

5.3.2.2 TANGKI SEPTIK


Pemeliharaan tangki septik bertujuan mempertahankan fungsi dan efisiensi sistem
agar tetap stabil dan menambah usia teknis
1. Menjaga kebersihan jamban dengan menyiram dengan air secukupnya
2. Memeriksa kelengkapan fasilitas MCK
3. Penyedotan lumpur tinja secara berkala

5.3.2.3 CUBLUK
Pemeliharaan Cubluk bertujuan mempertahankan fungsi dan efisiensi sistem agar
tetap stabil.
1. Tutup Cubluk
∑ Memeriksa apakah tutup cubluk cukup kuat untuk mencegah bau keluar dan
serangga masuk.
∑ Memeriksa apakah masuknya air hujan ke lubang sumuran dapat dihindari
2. Saluran penghubung:
∑ Memastikan apakah tidak terjadi keretakan atau pecah
3. Menjaga kebersihan jamban dengan menyiram dengan air secukupnya
4. Menjaga kebersihan sekitar cubluk
5. Penyedotan lumpur tinja secara berkala

5.3.2.3 JOHKASOU
Pemeliharaan Johkasou bertujuan mempertahankan fungsi dan efisiensi sistem agar
tetap stabil. Pemeriksaan pemeliharaan bersamaan dengan pemeriksaan kualitas
dapat dilakukan sebulan sekali.

Pipa Aliran Masuk (Inflow)


1. Memeriksa kelancaran aliran masuk melalui lubang pemeriksa dan kotak kaca.
2. Bila terjadi kemacetan, dilakukan penggelontoran dengan air tambahan secukupnya
3. Apabila terjadi sumbatan pada pipa, dapat dibersihkan dengan sikat.
4. Perbaikan segera dilakukan bila terjadi keretakan, pecah.
5. Bersihkan dari kotoran dan serangga

Bak Sedimentasi
D a f t a r P u s t a ka
Crities, Ron and Tchobanoglous, George. 1998. Small and Decentralized Wastewater Management System. Singapore: McGraw-Hill.
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya 1999. Pekerjaan Pedoman Perencanaan, Pembangunan Dan Pengelolaan Air Limbah
Volume 2 : Pedoman Pengelolaan Air Limbah. : Jakarta.
JICA Expert. 2001. Pedoman Teknik Untuk Air Limbah dan Drainase. Direktorat Jendral Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan : Jakarta.
Kalbermatten, John, Julius, DeAnne S. And Gunnerson, Charles G. 1980. A Sanitation Field Manual. World Bank : USA.
Metcalf and Eddy. 1991. Wastewater Engineering. McGraw-Hill : Singapore.
Price, Joanne Kirkpatrick. 1991. Applied Math for Wastewater Plant Operators. Technomic Publishing CO., Inc : Pennslyvania.
Tim Penyusun Materi Teknis Produk-Produk Pembinaan dan Pengaturan Prasarana dan Sarana Bidang Air Limbah. 1999. Tata Cara Perencanaan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Sistem Kolam. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya : Jakarta.
Tim Penyusun Direktorat Jendral Cipta Karya. 1999. Petunjuk Teknis Bidang AIr LImbah. Direktorat Jendral Cipta Kraya : Jakarta.
Tim Penyusun Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah dan Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. 1983. Pedoman Perencanaan Lingkungan
Pemukiman Kota. Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan : Bandung.
Tim Penyusun Pusat Litbang Pemukiman. 1990. Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan Pekarangan. Yayasan Lembaga Penyelidikan
Masalah Bangunan : Bandung.
Tim Penyusun Pusat Litbang Pemukiman. 1991. Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum. Badan Standarisasi Nasional : Jakarta.
Tim Penyusun Pusat Litbang Pemukiman. 1989. Tata Cara Perencanaan Tangki Septik. Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan : Bandung.
Water and Sanitation Program East Asia and the Pacific. 2003. Management Models for Small Towns Water Supply : Lessons learned from case
studies in the Philipines. World Bank : Jakarta.
Water and Sanitation Program East Asia and the Pacific. 2003. Selling Sanitation in Vietnam : What Works ?. World Bank : Jakarta.
Water and Sanitation Program East Asia and the Pacific. 2003. Achieving Sustained Sanitation for The Poor : Policy and Strategy Lessons from
Participatory Assessments in Cambodia, Indonesia and Vietnam. World Bank : Jakarta.
Water and Sanitation Program East Asia and the Pacific. 2003. Translating the Millenium Development Goals (MGDs) into Action Through Water
Supply and Sanitation. World Bank : Jakarta.
Water and Sanitation Program East Asia and the Pacific. 2003. ìMenjual Jamban ?î ìBukan, Menjual Gaya Hidupí. World Bank : Jakarta.
Water and Sanitation Program East Asia and the Pacific. 2003. Sanitasi di Wonosobo : Membandingkan Dua Pendekatan Evaluasi Program. World
Bank : Jakarta.
Water and Sanitation Program East Asia and the Pacific. 2003. Towards Sustainability with Equity. World Bank : Jakarta.

75 P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N daftar pustaka
Daftar Istilah
A Biochemical Oksigen Demand (BOD)
Aerobik Suatu ukuran standar kekuatan air limbah yang menunjukkan jumlah
Kondisi yang ditandai dengan adanya oksigen bebas. oksigen yang dikonsumsi dalam suatu periode waktu, biasanya lima hari
Anaerobik pada suhu 20∞C.
Kondisi yang ditandai dengan tidak adanya oksigen bebas.
Aerator C
Suatu alat yang digunakan untuk memasukkan oksigen atau udara ke Conventional sewerage (sistem jaringan saluran air limbah
dalam air atau air limbah. konvensional)
Air Limbah Sistem pengelolaan air limbah dengan perpipaan untuk menampung dan
Cairan atau limbah terbawa air yang terpolusi dari rumah tangga atau mengalirkan air limbah ke suatu lokasi untuk selanjutnya diolah di lokasi
operasi komersial/industri, bersama-sama air permukaan lainnya, air hujan tersebut.
atau infiltrasi air tanah. Cubluk
Air limbah domestik Satu sarana pengumpul dan pengolahan air limbah domestik pada sistem
Air limbah yang berasal dari usaha atau kegiatan permukiman (real estate), setempat yang terbuat dari konstruksi tidak kdap air dilengkapi dengan
rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan, apartemen, dan bidang rembesan.
asrama.
D
B Denitrifikasi
Bak ekualisasi Proses biologis dimana nitrat dirubah menjadi nitrogen. Pengurangan
Kolam penampung dimana variasi di dalam aliran dan komposisi cairan biologis tanpa udara untuk nitrat oksigen menjadi gas; juga, penghilangan
dirata-ratakan. Kolam ini digunakan untuk memberikan aliran volume dan keseluruhan nitrogen dari sistem.
komposisi yang seragam ke dalam unt pengolahan. Drop manhole
Bangunan penggelontor Tempat pertemuan saluran yang mempunyai perbedaan ketinggian relative
Bangunan yang dapat mengumpulkan air dan dilengkapi dengan peralatan besar 60-90 cm.
untuk keperluan penggelontoran yang dapat bekerja secara otomatis atau Debit rata-rata aliran (QR)
manual. Merupakan debit yang dihitung berdasarkan besarnya debit air limbah
Baku mutu air limbah domestik yang dihasilkan oleh suatu blok pelayanan.
Ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar Debit harian maksimum (Qmd)
yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah domestik yang akan Merupakan debit harian tertinggi relative terhadap hari-hari biasanya.
dibuang atau dilepas ke air permukaan. Debit Infiltrasi (Qinf)
Biodegradasi Merupakan debit air tanah yang masuk ke dalam saluran melalui sambungan
Suatu istilah yang digunakan untuk menerangkan bahan organik yang pipa atau celah-celah retakan pipa.
dapat terurai secara biologis. Debit Aliran puncak (Qp)
Merupakan debit aliran pada kondisi puncak.

daftar istilah P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N 76
Debit Aliran Minimum (Qm) Lumpur tinja
Merupakan debit aliran pada saat pemakaian air minimum. Seluruh isi tangki septik dan cubluk yang terdiri dari cairan dan endapan
Diffuser lumpur yang berasal dari pengurasan tangki septik dan cubluk.
Piringan atau tabung berpori dimana udara atau gas lain dipaksa dan
dibentuk menjadi gelembung untuk difusi di dalam cairan. M
Manhole
E Tempat untuk memeriksa atau memperbaiki saluran dari kotoran yang
Efluen terbawa aliran.
Air atau air limbah yang telah diolah secara keseluruhan atau sebagian
yang mengalir keluar dari kolam atau tempat pengolahan. N
Nitrifikasi
G Proses biologis dimana amoniak dirubah pertama menjadi nitrit kemudian
Grit Removal menjadi nitrat.
Proses pengolahan air limbah awal untuk menghilangkan pasir halus dari
bahan padat organik. P
Parit Oksidasi
I Danau air limbha dimana oksidasi biologi bahan organik terjadi secara
Influen alami atau dengan bantuan peralatan pemindahan oksigen mekanik.
Air atau air limbah atau cairan lain mengalir ke dalam dam, kolam, tempat Pengelolaan
pengolahan atau proses pengolahan. Kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan (termasuk pengolahan) dan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) pengusahaan prasarana dan sarana iar limbah domestik.
Instalasi yang mengolah lumpur yang berasal dari pengurasan tangki septik Pengolahan
dan cubluk. Upaya mengolah air limbah domestik menjadi air limbah domestik yang
layak dibuang ke badan air penerima sesuai dengan baku mutu limbah
J yang berlaku.
Junction Pipa persil
Tempat penggabungan beberapa buah saluran. Saluran yang menyalurkan air limbah dari rumah penduduk, bangunan
umum dan sebagainya ke pipa service.
K Pipa retikulasi
Klarifier Pipa retikulasi terdiri dari pipa service dan pipa lateral.
Tangki tetap yang digunakan untuk menghilangkan benda padat tersuspensi Pipa service
dengan pengendapan gravitasi. Tangki ini biasanya dilengkapi dengan rantai Saluran yang menyalurkan air limbah yang menghubungkan beberapa
dan tenaga mesin atau mekanisme alat untuk mengumpulkan endapan sambungan dari rumah, bangunan umum dan sebagainya (dari pipa persil)
sludge dan memindahkannya ke tempat pemindahan akhir. Pipa lateral
Saluran yang menampung air limbah dari pipa service untuk dialirkan ke
L pipa cabang.
Lagoon/Kolam Pipa mayor
Kolam penyimpanan besar, biasanya dengan dinding tanah, digunakan untuk Saluran percabangan laju-jalur pipa lateral pada suatu manhole pertemuan.
menampung air limbah sementara sedimentasi atau oksidasi biologis terjadi. Pipa cabang
Saluran air limbah yang menyalurkan air limbah dari pipa lateral ke pipa
induk.
77 P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N daftar istilah
Pipa induk T
Saluran air buangan yang menyalurkan air limbah dari pipa cabang menuju Tangki septik
instalasi pengolahan air limbah. Suatu ruang bangunan kedap air atau beberapa kompartemen ruangan,
Proses Lumpur Aktif yang berfungsi menampung dan mengolah air limbah domestik dengan
Proses pengolahan air limbah dimana campuran air limbah dan sludge yang kecepatan air yang lambat, sehingga memberi kesempatan untuk terjadi
diperkaya biologis dicampur dan diaerasi untuk memungkinkan dekomposisi pengendapan terhadap susupensi benda-benda padat dan kesempatan
aerobic oleh mikroba. untuk penguraian bahan-bahan organik oleh jasad renik anaerob dan
Proses Extended Aeration membentuk bahan-bahan larut air dan gas.
Suatu variasi dari proses Lumpur aktif dengan waktu tahanan yang lebih Terminal Clean-out
lama untuk memungkinkan terjadinya pernapasan endogen. Suatu bangunan pelengkap yang berfungsi sebagai lubang tempat penyisipan
alat permbersih ke dalam saluran dan pipa tempat penggelontoran saluran,
R yaitu dengan memasukkan air dari ujung bagian atas terminal cleanout.
Rotating Biological Contractor (RBC) Tikungan (Bend)
Suatu alat untung pengolahan air limbah yang terdiri dari piringan plastic Bangunan pelengkap yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran.
besar yang berjarak rapat yang berputar mengelilinngi tongkat horizontal. Transition
Piringan tersebut secara bergantian bergerak melalui air limbah dan udara Tempat terjadinya perubahan diameter saluran
dan mengembangkan pertumbuhan biologis pada permukaannya. Trikling Filter
Proses pengolahan air limbah film tetap dan aerobic dimana bahan organik
S yang terkandung pada air limbah diurai sewaktu didistribusikan melalui
Sistem pengelolaan air limbah Terpusat (Off-site sistem) lapisan saringan biologis.
Sistem penanganan air limbah domestik melalui jaringan pengumpul yang
diteruskan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). U
Sistem pengelolaan air limbah Setempat (On-site sistem) Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB)
Sistem penanganan air limbah domestik yang dilakukan secara individual Salah satu pengolahan air limbah anaerobic yang terdiri dari peralatan
dan atau komunal dengan fasilitas dan pelayanan dari satu atau beberapa sederhana dan memerlukan energi relative tinggi. Dalam proses ini, air
bangunan, yang pengolahannya diselesaikan secara setempat atau di lokasi limbah dimasukkan ke dasar reactor dan mengalir keatas melalui selimut
sumber. sludge terdiri dari partikel atau butiran yang terbentuk secara biologis.
Pengolahan terjadi saat air limbah menyentuh butiran gas tersebut. Gas
Shallow sewer yang dihasilkan dalam kondisi anaerobic menyebabkan sirkulasi internal,
Sistem sewerage yang dipasang secara dangkal dengan kemiringan yang yang membantu pembentukkan dan pemeliharaan butiran biologis. Untuk
lebih landai dibandingkan dengan sistem sewerage konvensional. menjaga agar selimut tetap tersuspensi, kecepatan aliran ke atas diatur
Small bore sewer pada range 0.6-0.9 m/det.
Sistem yang merupakan saluran air limbah dengan diameter kecil untuk
menerima limbah cair buangan tangki septik yang bebas benda padat. V
Syphon Ventilasi udara
Saluran tertutup, dimana sebagiannya terletak diatas garis kemiringan hidrolik, Lubang yang berfungsi untuk mengeluarkan gas yang terakumulasi dala
yang mengakibatkan tekanan kurang dari tekanan atmosfir dan memerlukan pipa untuk menyesuaikan tekanan udara dalam saluran atau manhole
ruang hampa di dalam saluran ini untuk dapat mulai mengalir. menjadi sama dengan tekanan udara luar.

daftar istilah P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N 78
C o n t o h Pe r h i t u n g a n B i a y a
MODUL CONVENTIONAL SEWER UNTUK 100 Ha. - Dia. 300 mm : 500 meter

- Dia. 250 mm : 250 meter

DASAR PERENCANAAN : - Dia. 200 mm : 7000 meter

- Kepadatan penduduk : 300 jiwa/ha - Dia. 150 mm : 7000 meter

- Jumlah penduduk terlayani : 30.000 jiwa 3. IPAL dengan kapasitas : 7200 m3/hari

- Jumlah KAMAR KECIL : 4000 ñ 5000 KAMAR KECIL

- Debit limbah (Qd) : 100 liter/orang.hari Prakiraan biaya :

20% berupa black water 1. Perpipaan : 2.005.000 US $

80% grey water 2. Instalasi (IPAL) : 400.000 US $

- Debit infiltrasi : 20% Qd TOTAL : 2.405.000 US $

- Faktor jam puncak : 2 untuk pemukiman di kota 3. COST/CAPITA : 100 US $

- Total debit (Qav) m3/hari : 7200 m3/hari 4. Biaya Operasi dan Pemeliharaan : 0,1 ñ 0,2 US $/ Cap.bulan

- Vmin dalam pipa : 0,6 m/dt (Tergantung jenis IPAL)

- Diameter minimum pipa : 150 mm

BILL OFF QUANTITIES :

1. Jumlah sambungan rumah : 4000 ñ 5000 unit

2. Perpipaan :

- Dia. 350 mm : 500 meter


Untuk menunjang program pengelolaan air limbah diperlukan studi-studi sebagai berikut :

1. studi menyangkut master plan dan studi kelayakan air limbah untuk kota besar dan metro

2. biaya studi untuk outline plan air limbah untuk kota-kota sedang

3. detail design untuk jaringan air limbah

4. detail design untuk instalasi pengolahan

5. detail design untuk instalasi pengolahan lumpur tinja.

Biaya untuk master plan dan feasibility study Rp. 1.500.000,- per kota.

Biaya untuk outline plan Rp. 300.000.000,- per kota.

Biaya untuk detail design 7% dari investasi.

Biaya untuk studi kali bersih Rp. 300 juta per kawasan.

No. Jenis Biaya


1 SISTEM KOMUNAL -Total Biaya/10.000 US $
- Luas 1 Paket : 1 Ha
- Septik Tank 2 bh
- Penduduk +/- 250 s/di 350 jiwa
- pipa diameter 100 mm sepanjang
300 meter
2 SEWER -100 US $/Jiwa
untuk kepadatan 300 orang/ha.
-30 US $/ha
dengan kepadatan 300/ha.
3 INTERCEPTOR Biaya 30 US $/Jiwa
4 IPAL Biaya 100 US $/Jiwa
O and M : 10-30% tarif air minum
5 IPLT & TRUK TINJA -120.000 US $/ Modul ditambah
1 Modul IPLT untuk 100.000/Jiwa -2 Truck Tinja/100.000 jiwa
C o n t o h Pe r h i t u n g a n D i s a i n
Saluran
1. Perhitungan Debit Untuk pipa cabang/induk d/D = 0,8 sehingga dari nomogram untuk pipa bulat diperoleh :
Pemakaian air bersih per orang per hari 200 l/h. Qp/Qf = 0,87
Air buangan yang dihasilkan 80% dari pemakaian air bersih. Q full = Q peak / 0,87
Debit air buangan rata-rata per 1000 penduduk (qr): = 0,154119 / 0,87
= 200 x 80% x 1000 = 0,1771482759 m3/s
86400
= 1.8519 l/dtk D full = {(4 x Qf)/(3,14 x Vfas)}0,5
= {(4 x 0,1771482759)/(3,14 x 1)}0,5
Debit harian maksimum (qmd) : = 0,4750 m
= 1,2 x qr = 19" (di pasaran 20" = 0,5 m)
= 1,2 x 1,8519
= 2,2223 l/dtk V full = (4 x Q full)/(3,14 x D2 full pasaran)
= (4 x 0,1771482759)/(3,14 x 0,52)
2. Debit Pipa Cabang/Induk = 0,902666374 m/s
Misal: Dari nomogram dengan Q min/Q full = 0,017381/0,1771482759 = 0,0981, didapat
Ekivalensi penduduk suatu zona pelayanan sebesar 24709 Dm/Df = 0,235, sehingga Dm = Dfx0,235 = 0,5x0,235 = 0,1175
Panjang pipa induk 135 m Vm/Vf = 0,53, sehingga Vm = Vfx0,53 = 0,9027x0,53 = 0,4784
cr = 0.2 Karena Vm dan Dm memenuhi syarat, yaitu : >0,6 m/dtk as > 10 ton
qinf = 3 l/km/dtk maka tidak perlu digelontor

Debit puncak (Q peak) : 3. Penggelontoran


= 5 x p0.8 x qmd + cr x p x qr + L/1000 x qinf Penggelontoran dilakukan jika salah satu atau kedua persyaratan tersebut diatas tidak terpenuhi.
= 5 x 24,7090,8 x 2.2223 + 0.2 x 24,709 x 1,8519 + 3x135/1000 Vw = Vm + {g[Ag.dg - Am.dm]/[Am(1 - Am/Ag)]}0,5
= 154.1196109 l/dtk Qg = Vw x (Ag - Am)
= 0,154119 m3/dtk Vg = L x (Ag - Am)
Dg = 0,4 Dg
Debit minimum (Q min) : Dm = 0,4 Dm
= 0.2 x p1,2 x qr
= 0,2 x 24,7091,2 x 1,8519 Dari nomogram untuk Qm/Qf, didapat :
= 17,38095882 l/dtk Am/Af = a, sehingga Am = a x Af
= 0,017381 m3/dtk Dm/Df = b, sehingga Dm = b x Df
Dari nomogram untuk Dg/Df, didapat : (Dg beton = 7,5 - 10 cm)
Ag/Af = c, sehingga Ag = c x Af

81 P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N contoh perhitungan
SEDIMENTASI
Contoh :
1. Waktu Tinggal (Detention Time) Sebuah tangki klarifier segi empat dengan total panjang weir 30 m. Berapa laju
limpahan weir dalam (m 3 /hari)/m ketika debit aliran 127.500 m 3 /hr ?

tangki
(12.750 m3/hr) m3/hr)
= 425
30m m
Aliran Menunggu tangki
Laju Limpahan Weir =
Volume Tangki, m3
Waktu Tinggal, jam =
Debit Aliran, m3/jam
Contoh :
Debit influen yang masuk ke tangki sedimentasi dengan ukuran panjang 70 m, 3. Laju Permukaan (Surface Overflow Rate)
lebar 25 m, dan tinggi 10 m adalah 65.750 m3/hari. Berapa jam waktu tinggal
dalam tangki ?

Debit Aliran, m3/hr


Laju permukaan =
Luar Permukaan, m2
Contoh:
Volume Tangki = (70 m)(25 m)(10 m) = 17.500 m3 Sebuah tangki sedimentasi dengan panjang 90 m dan lebar 25 m memiliki aliran
218.400 m3/jam?
3
Waktu Tinggal = 17.500 m
= 0.26 jam
3
65.750m /hr 216.400 m3/hr) m3/hr)
= 0.26 hr x 24 jam/hr = 6.2 jam Laju permukaan = = 97.1
(90m)(25m) m2

2. Laju Limpahan Weir (Weir Overflow Rate)


4. Laju Pembebanan (Solids Loading Rate)

Debit Aliran, m3/hr Persamaan Sederhana : Debit Aliran, m3/hr


Laju Limpahan Weir = Laju Pembebanan =
Panjang Weir, m Luar Permukaan, m2

contoh perhitungan P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N 82
Persamaan Panjang : Penyisihan BOD =
(MLSS,mg/L) x (debit,m3/hr)
x kg/m3 136 mg 1800 m3 1000 L 1 kg
Laju Pembebanan = x x x x = 244,8 kg/hr
Luar Permukaan, m2 L hr m3 10-6/mg

Contoh:
2nd clarifier berdiameter 70 m memiliki aliran 36.500 m3/hr. Jika konsentrasi
MLSS dalam aerator sebesar 3000 mg/L, berapa laju pembebanannya? 6. Efisiensi Unit Sedimentasi
Laju Pembebanan =
(3000 mg/L)(36.500 m3/hr)(1000 L/m3)(10-6 kg/mg) kg/hr
(1/4 n)(70m)2 = 28,45
m2

5. Penyisihan BOD dan SS, Kg/hr

SS Tersisihkan,mg/L
%SS Tersisihkan = x 100%
SS Total, mg/L

Perhitungan I, mg/L :
BOD Tersisihkan,mg/L
%BOD Tersisihkan = x 100%
Influen,mg/L-Efluen,mg/L=BOD dan SS Tersisihkan,mg/L BOD Total, mg/L

Perhitungan II, Kg/hr : Contoh:


Konsentrasi SS yang memasuki tangki clarifier adalah 182 mg/L. Jika konsentrasi
BOD/SS tersisihkan x Debit aliran x kg/m3 = BOD/SS tersisihkan
SS efluen sebesar 79 mg/L, berapa % penyisihan SS pada clarifier?
mg/L m3 /hr = kg/hr

Contoh:
Sebuah tangki clarifier memiliki aliran 1800 m3/hr. Jika konsentrasi influen BOD
210 mg/L dan efluen BOD 74 mg/L, berapa kg BOD per hari kah yang dihasilkan?

% Penyisihan

= 103 mg/L x 100% = 57 %


182 mg/L

83 P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N contoh perhitungan
ROTATING BIOLOGICAL CONTACTORS (RBC)

1. Laju Pembebanan Hidrolik (Hydraulics Loading Rate) Nilai K = 0,5 menunjukkan bahwa 50% dari SS adalah organik SS (atau ëBOD
partikelí)

3. Laju Pembebanan Organik (Organic Loading Rate)

Total Debit Air,m3/hr)


Laju Pembebanan Hidrolik =
Luas Area, m2
Contoh :
Sebuah RBC mengolah air limbah dengan debit 1000 m3/hr. Jika luas permukaannya
500 m2, berapa laju pembebanan hidroliknya ? Laju Pembebanan Organik,Kg/Hari/1000m2 =
BOD Terlarut,Kg/hr
Total Luas Area Seluruh Tahap, 1000m2

Tahap pertama Laju Pembebanan Organik =


BOD Terlarut,Kg/hr
Total Area Rahap, 1000m2

2. BOD Terlarut, mg/L


Contoh :
Total BOD.mg/L = BOD partikel,mg/L + BODTerlarut,mg/L Sebuah RBC mempunyai luas permukaan 500 m2 dengan debit 1000 m3/hr. Jika
konsentrasi BOD terlarut pada air limbah utama 170 mg/L, berapa laju pembebanan
organik pada RBC tersebut ?

(170mg/L)(1000m3/hr)
Laju Pembebanan Organik =
500 1000m2
Contoh:
Konsentrasi SS pada air limbah adalah 260 mg/L. Jika nilai K normal pada bangunan 0.34Kg/hr BOD Terlarut
pengolahan adalan 0,5, berapa perkiraan konsentrasi partikel BOD dari air limbah =
? 1000m2

contoh perhitungan P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N 84
TRIKLING FILTER

1. Beban Hidrolik (Hydraulic Loading Rate) 4200 kg/hr

Total Debit Air,m3/hr) 200mg 21000m3 2000L 1kg


Laju Pembebanan Hidrolik = BOD = x x x = 4200kg/hr
Luas Area, m2 L hr m3 106mg

Contoh :
4200kg/hr 0,74kg/hr
Berapakah beban hidrolik pada sebuah trickling filter berdiameter 95 m dengan Beban organik = =
7m x (1/4π)(55m)2 m3
debit influen sebesar 2200 m3/hr?
3. Penyisihan BOD & SS, kg/hr (BOD & SS Removal)

2200m3/hr) 0.31m3/hr)
Beban hidrolik = =
(1/4π)(95m)2 m2
BOD atau SS inluen,mg/L-BOD atau SS efluen, mg/L =
BOD atau SS penyisihan,mg/L
2. Beban Organik (Organic Loading Rate)
Contoh:
Sebuah trickling filter mempunyai debit aliran 46000 m3/hr. Jika konsentrasi BOD
efluen 150 mg/L dan konsentrasi BOD pada tangki filter sebesar 25 mg/L, berapa
kg BOD tersisihkan setiap harinya?

BOD,kg/hr
Beban Organik =
m3

Contoh :
Sebuah trickling filter berdiameter 85 m memiliki kedalaman rata-rata 7 m.
Berapakah beban organik dengan debit efluen sebesar 21000 m3/hr dan konsentrasi
125mg 46000m3 1000L 1kg
BOD sebesar 200 mg/L? Penyisihan BOD = x x x = 5750kg/hr
L hr m3 106mg

85 P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N contoh perhitungan
4. Unit Proses (Unit Process/Overall Efficiency) 5. Perbandingaan Resirkulasi (Recirculation Ratio)
Efisiensi Unit Proses:

BOD atau SS penyisihan,mg/l


% Efisiensi BOD atau SS = x 100
BOD atau SS total.mg/L Aliran resirkulasi.m3/L
Resirkulasi =
Aliran influen.m3/hr
Efisiensi Overall:

Contoh:
Suatu sistem pengolahan memiliki aliran influen sebesar 2500 m3/hr. Berapa perbadingan
1. Hitung penyisihan BOD atau SS (mg/L) resirkulasinya jika efluen resirkulasi trickling filter sebesar 4250 m 3 /hr?
BOD atau SS inluen,mg/L-BOD atau SS efluen,mg/L =
BOD atau SS penyisihan,mg/L

2. Hitung efisiensi overall


BOD atau SS penyisihan,mg/l
% Efisiensi overall = x 100
BOD atau SS total.mg/L

Contoh:
4250m3/hr
Konsentrasi SS influen sebuah trickling filter sebesar 135 mg/L. Jika konsentrasi Perbandingan resirkulasi = = 1,7
2500m3/hr
SS efluen sebesar 28 mg/L, berapa % efisiensi penyisihannya?

127mg/L
% efisiensi = x 100 = 79%
135mg/L

contoh perhitungan P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N 86
KOLAM PENGOLAHAN

1. Pembebanan BOD 3. Efisiensi Penyisihan BOD


BOD.KG/hr

BOD Influen,mg/L BOD Influen,mg/L


Kolam Kolam

(BOD,mg/L)(Debit Aliran,m3/hr)=Kg/hr BOD


BOD yang disisihkan, mg/L
Contoh :
Konsentrasi BOD pada air limbah adalah 200 mg/L. Jika debit air limbah 1000
m3/hari, berapa pembebanan BOD pada kolam pengolahan ?
BOD yang disisihkan,mg/L
(200 mg/L)(1.000,m3/hr)=200Kg/hr % Penyisihan BOD = x 100
Total BOD,mg/L

2. Laju Pembebanan Organik (Organic Loading Rate)


BOD.KG/hr
Contoh :
Konsentrasi BOD influen 200 mg/L dan konsentrasi BOD efluen 50 mg/L, berapa
efisiensi penyisihan BOD kolam pengolahan tersebut ?
Kolam

(BOD,mg/L)(Debit Aliran,m3/hr)
Laju Pembebanan Organik = 200 mg/L 50 mg/L
Luas Permukaan Kolam

Contoh :
Sebuah kolam pengolahan dengan luas 50 m2 menerima air limbah dengan debit
1000 m3/hari. Jika air limbah mengandung BOD sebesar 150 mg/L, berapa laju 150 mg/L
pembebanan organik ?

(150mg/L)(1000m3/hr) kg/hr) 250 mg/L


Laju Pembebanan Organik = =3 % penyisihan BOD = x 100 = 75%
50m2 m2 200 mg/L

87 P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N contoh perhitungan
4. Laju Pembebanan Hidrolik 6. Waktu Tinggal
Debit Aliran,m3/hr

Arah Aliran
Kolam
Kolam

Debit Aliran,m3/hr Volume Kolam,m3


Laju Pembebanan Organik = Waktu tinggal,hari =
Luas Permukaan,m2 Debit Aliran,m3/hr

Contoh :
Sebuah kolam pengolahan dengan luas 50 m2 menerima air limbah dengan debit Contoh :
1000 m3/hari. Berapa laju pembebanan hidrolik kolam tersebut ? Sebuah kolam pengolahan memiliki total volume 2500 m3. Jika air limbah mengalir
dengan debit 100 m3/hari, berapa waktu tinggal kolam tersebut ?
1000m3/hr m3/hr
Laju Pembebanan Hidrolik= 2 = 20
50m m2

Arah Aliran
5. Beban Populasi Kolam
orang
Beban Populasi =
luas
2500m3
Waktu tinggal = =25 hr
100m3/hr

Contoh :
Sebuah kolam pengolahan melayani area dengan populasi 1500 orang. Jika luas
kolam 65000 m2, berapa beban populasi kolam tersebut ?

1500 orang 61 orang


Beban Populasi = 2 =
65000m m2

contoh perhitungan P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N 88
LUMPUR AKTIF

1. Volume ñ Tangki Aerasi Contoh :


Hitunglah volume tangki dengan ukuran dimensi yang terdapat pada gambar.

Volume,m3= (panjang.m)(lebar,m)tinggi,m)
V = p.l.t. Volume,m3 = (0,785) (20 m)2 (5m)
= 1232,45 m3
Contoh :
Hitunglah volume tangki dengan ukuran dimensi yang terdapat pada gambar.
Volume ñ Clarifier Cone

Volume,m3 = (20 m) (10 m) (5m)


= 1000 m3 Volume total,m3= (Volume silinder.m3)(Volume Cone,m3)

(0.0785)(D2)(t1)
V = [(0.785)(D2)(t1)]+[ ]
3
Volume ñ klarifier Silinder
Volume ñ Parit Oksidasi

Volume,m3= (Luas penampang lingkungan, m2)tinggi,m

V = (0,785)(d3)(t.l) Volume,m3= (Luas penampang Trapesium.m2)(Total panjang)

(b1+b2))
V= (h)(2p+πD)
2

89 P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N contoh perhitungan
Contoh : Untuk menentukan berat MLSS di Tangki Aerasi :
(MLSS.mg/L)(Volume Aerasi,m3) = MLSS,Kg

Untyuk menentukan berat MLVSS di Tangki Aerasi :


(MLSS.mg/L)(Volume Aerasi,m3)(% Volatile Solid)=MLVSS,Kg = MLSS,Kg

Contoh : 1000mg/L
(2m+4m)
Total Volume =[ (3m)]{(100m)+(3,14)(20m)] MLSS
2

= [(3m)(3m)][162,8m] Jika konsentrasi MLSS adalah 1000mg/L dan volume tengki aerasi 1500m3, berapa jumlah
= 1465,2 m3 SS dalam tangki aerasi ?
Jumlah SS dalam tangki = (1000mg/L)(1500m3)
2. BOD atau COD Loading, Kg/hr = 1500Kg

1. Rasio Makanan/Mikroorganisma (F/M)

BOD Loading.Kg/hr = (BOD.kg/L)(Debit Aliran,m3/hr

COD Loading.Kg/hr = (BOD.kg/L)(Debit Aliran,m3/hr


Persamaan Sederhana :
BOD,Kg/hr
Contoh : F/M =
MLVSS,Kg
Konsentrasi BOD yang memasuki aerator adalah 250 mg/L. Jika debit aliran adalah
1000 m3/hr, berapakan BOD loading (Kg/hr) ? Persamaan Lengkap :
(mg/L BOD)(Debit Aliran,m3/hr)
BOD = (250 mg/L) (1000 m3/hr) F/M =
(mg/L MLVSS)(Volume Aerasi,m3/hr)
= 250 Kg/hr
Contoh :
3.Jumlah Endapan di Tangki Aerasi Pada sebuah tangki aerasi Lumpur aktif, efluen primer mengalir debit 1000 m3/hr dengan
BOD sebesar 150 mg/L. MLVSS sebesar 2000 mg/L dan volume tangki aerasi 1500 m3.
Berapa rasio F/M ?

(150mg/L)(1000 m3/hr)
F/M =
(2000mg/L)(1500 m3/hr)

Untuk menentukan berat MLSS di Tangki Aerasi :

contoh perhitungan P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N 90
Kriteria Disain

LUMPUR AKTIF

waktu Penambahan Pembebanan Efisiensi


Modifikasi nilai F/M Kg Volume, Kg
Proses tinggal, MLSS, mg/L V/Q, Qr/Q Penyisihan
hari BOD5/Kg BOD5/103m3.hari BOD, %

Konvensional 5-15 0,2-0,4 0,32-0,64 1500-3000 4-8 0,25-0,75 85-95

Tercampur sempurna 5-15 0,2-0,6 0,8-1,92 2500-4000 3-5 0,25-1,0 85-95

Contact stabilization 5-15 0,2-0,6 0,96-12 (1000-3000)a (0,5-1,0)a 0,5-1,5 80-90


(4000-10000)b (3-6)b
Extended Aeration 20-30 0,05-0,15 0,16-0,4 3000-6000 18-36 0,5-1,5 75-95

High-rate Aeration 5-10 0,4-1,5 1,6-16 4000-10000 2-4 1,0-5,0 75-90

Kolam Oksidasi 10-30 0,005-0,30 0,08-0,48 3000-6000 8-36 0,75-1,50 75-95

Sequencing batch reactor TA 0,05-0,3 0,08-0,24 1500-5000c 12-50 TA 85-95


(Sumber : Metcalf and Eddy, 1991)
Keterangan :
a
Unit Kontak
b
Unit Pemisahan Padatan
c
MLSS bervariasi tergantung pengoperasian
TA = Tidak dapat diaplikasikan

91 P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N Kriteria Disain
CAKRAM BIOLOGI (RBC)

Faktor
Pembebanan Hidrolik, m3/m2.hari 0,08 ñ 0,16
Pembebanan Organik
Kg SBOD /m2.hari 0,004 ñ 0,01
Kg TBOD /m2.hari 0,01 ñ 0,017
Pembebanan Maksimum pada Tahap I
Kg SBOD /m2.hari 0,019 ñ 0,029
Kg TBOD /m2.hari 0,039 ñ 0,059
Waktu Tinggal Hidrolik, jam 0,7 - 1,5
BOD5 Efluen, mg/L 15 - 30
(Sumber : Metcalf and Eddy, 1991)

TRIKLING FILTER

Low-rate Intermediate High-Rate Super High rate Roughing Two-Stage


Rate
Media Filter Batu, slag Batu, slag Batu Plastik Plastik, redwood Batu, plastik
Pembebanan Hidrolik
m3/m2.hari 0,9 ñ 3,7 3,7 ñ 9,3 9,3 ñ 37 14 ñ 84 46 ñ 187c 9,3 ñ 37c
Pembebanan BOD5,
Kg/m3.hari 0,08 ñ 0,4 0,24 ñ 0,48 0,48 ñ 0,96 0,48 ñ 1,6 1,6 ñ 8 0,96 ñ 1,92
Kedalaman, m 1,8 ñ 2,4 1,8 ñ 2,4 0,9 ñ 1,8 3,0 ñ 12,2 4,6 ñ 12,2 1,8 ñ 2,4
Rasio Sirkulasi 0 0ñ1 1ñ2 1ñ2 1ñ4 0,5 - 2
Lalat Banyak Beberapa Sedikit Sedikit atau tidak Sedikit atau tidak Sedikit atau tidak
Peluruhan ada ada ada
(Sloughing) Intermittent Intermittent Continuous Continuous Continuous Continuous
Efisiensi Penyisihan
BOD5, % 80 ñ 90 50 ñ 70 65 ñ 85 65 ñ 80 40 ñ 65 85 ñ 95
Efluen Proses nitrifikasi Proses nitrifikasi Proses nitrifikasi Proses nitrifikasi Tidak terjadi Proses nitrifikasi
terjadi dengan baik hanya sebagian hanya sedikit hanya sedikit proses nitrifikasi terjadi dengan
baik
(Sumber : Metcalf and Eddy, 1991)

Kriteria Disain P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H D O M E S T I K P E R K O TA A N 92

Anda mungkin juga menyukai