Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

NAMA : ROHMAT FAUZI


NIM : 044050495
PROGRAM STUDI : PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
MATA KULIAH : PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PWKL4221)
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan neraca air? Coba tuliskan rumus dan keterangannya, dan
apa manfaat neraca air dalam suatu kawasan?
2.
a. Apa yang dimaksud dengan virtual water, dan apa yang dimaksud dengan
footprint water
b. Pendekatan apa yang digunakan dalam footprint water
c. Apa saja komponen footprint water dan jelaskan
3. Sebutkan kebijakan pengelolaan sumber daya air secara nasional.
Jawaban:
1. Neraca air (water balace) adalah neraca masukan (inflow) dan keluaran air (outflow)
di suatu tempat pada periode tertentu sehingga dapat untuk mengetahui jumlah air
pada kawasan tersebut termasuk berlebih (surplus) atau kekurangan (defisit). Menurut
Seyhan (1990) neraca air adalah kuantitatif hubungan antara air yang diterima oleh
lahan (input) dan air yang keluar/hilang dari lahan (output) dan perubahan cadangan
air dalam tanah. Dalam menentukan neraca air, persamaan yang digunakan adalah :
P = E + Q + U + ∆S
Dimana :
P = Presipitasi ( Curah hujan)
E = Evaporasi
Q = Debit (run off)
U = Penggunaan air (konsumsi)
∆S = Strorage
Neraca air berguna untuk melihat keseimbangan antara ketersediaan air dan
kebutuhan air disuatu wilayah. Neraca air dapat menjadi dasar pembuatan drainase
sehingga kawasan yang kelebihan air dapat berbagi dengan kawasan yang kekurangan
air. Adanya drainase ini juga akan membuat kawasan kelebihan air dapat terhindar
dari banjir yang umumnya terjadi dikawasan perkotaan.

2.
a. Virtual water adalah jumlah air yang terkandung dalam suatu produk. Jumlah
air ini adalah total seluruh air yang diperlukan dalam prose spertumbuhan
produk pertanian sampai dengan proses pembuatan produk industri termasuk
ke dalam perdagangan yang membutuhkan air. Contoh dari virtual water
adalah pada satu cangkir kopi (dari 10 gram kopi giling) adalah 210 L. Artinya
bahwa pada saat kita meminum secangkir kopi, setara kita telah
mengkonsumsi 210 L virtual water yang berasal dari daerah lain. Sedangkan
footprint water adalah jumlah air yan gdibutuhkan untuk menghasilkan barang
dan jasa untuk memenuhi konsumsi seseorang atau kelompok orang dalam
suatu kawasan atau region bahkan negara.

b. Dalam penentuan footprint water, pendekatan yang dilakukan bottom up dan


top down. Pendekatan bottom up dilakukan dengan cara menghitunf dan
menjumlahkan hasil kali setiap barang kebutuhan kebutuhan hidup yang
dikonsumsi dengan nilai virtual waternya. Sedangkan pendekatan top down
dilakukan dengan menghitung tapak air konsumsi nasional sebagai total
penggunaan sumber daya air domestik ditambah jumlah air maya impor
dikurangi jumlah air maya ekspor.

c. Komponen dari footprint water adalah :


1) Tapak air lingkungan (green water)
Merupakan jumlah air tawar dari sumber daya air hujan yang
tersimpan didalam struktur tanah sebagai kandungan air produksi
barang dan jasa yang dikonsumsi oleh individu atau kelompok
masyarakat di suatu kawasan/negara
2) Tapak air biru (blue water)
Merupakan jumlah air tawar dari sumber daya air permukaan dan air
tanah untuk memproduksi barang dan jasa yang dikonsumsi asumsi
oleh seseorang atau kelompok masyarakat di suatu kawasan.
3) Tapak air kelabu (gray water)
Merupakan jumlah air tawar yang diperlukan untuk
menetralisir/mengencerkan air tercemar / cemaran akibat produksi
barang dan jasa untuk konsumsi seseorang atau kelompok masyarakat
di suatu kawasan sampai tingkat kualitas air yang dapat diterima.

3. Misi dalam kebijakan pengelolaan sumber daya air tingkat nasional terdiri dari :
a. Konservasi sumber daya air yang berkelanjutan
b. Pendayagunaan sumber daya air yang adil untuk pemenuhan berbagai
kebutuhan masyarakat yang memenuhi syarat – syarat kualitas dan kuantitas
c. Pengendalian daya rusak air
d. Pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, swasta dan pemerintah
dalam pengelolaan dan pembangunan sumber daya air
e. Peningkatan keterbukaan dan ketersediaan data serta informasi dalam
pembangunan sumber daya air
Dalam upaya mewujudkan misi pengelolaan sumber daya air, pemerintah menerapkan
reformasi kebijakan sumber daya air melalui Water Sector Adjustment Program
(WATSAP). Sasaran dan agenda utama dari reformasi adalah :
a. Perbaikan produk – produk peraturan perundang – undnagan dan kerangka
kelembagaan nasional dalam rangka desentralisasi pengembangan dan
pengelolaan sumber daya air (SDA)
b. Perbaikan dan peningkatan kerangka kelembagaan SDA di daerah dan wilayah
sungai serta pembiayaan pengelolaan SDA tingkat wilayah sungai untuk
pelaksanaan desentralisasi pengembangan dan pengelolaan SDA.
c. Perbaikan dan peningkatan institusi daerah sebagai pengatur dan pelaksana
pengelolaan/manajemen kualitas air di tingkat daerah.
d. Perbaikan dan peningkatan kebijakan nasional, institusi dan peraturan tentang
pengelolaan irigasi yang bertujuan untuk memberikan kesempatan seluas –
luasnya kepada masyarakat (Petani) pemakai air untuk mengelola jaringan
irigasi.

Sumber referensi :
Purwanto, M Yanuar dan Agus Susanto. 2022. BMP Pengelolaan Sumber Daya Air Edisi 2
(PWKL4221). Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.
Laporan akhir Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tahun 2002

Anda mungkin juga menyukai