2.
a. Virtual water adalah jumlah air yang terkandung dalam suatu produk. Jumlah
air ini adalah total seluruh air yang diperlukan dalam prose spertumbuhan
produk pertanian sampai dengan proses pembuatan produk industri termasuk
ke dalam perdagangan yang membutuhkan air. Contoh dari virtual water
adalah pada satu cangkir kopi (dari 10 gram kopi giling) adalah 210 L. Artinya
bahwa pada saat kita meminum secangkir kopi, setara kita telah
mengkonsumsi 210 L virtual water yang berasal dari daerah lain. Sedangkan
footprint water adalah jumlah air yan gdibutuhkan untuk menghasilkan barang
dan jasa untuk memenuhi konsumsi seseorang atau kelompok orang dalam
suatu kawasan atau region bahkan negara.
3. Misi dalam kebijakan pengelolaan sumber daya air tingkat nasional terdiri dari :
a. Konservasi sumber daya air yang berkelanjutan
b. Pendayagunaan sumber daya air yang adil untuk pemenuhan berbagai
kebutuhan masyarakat yang memenuhi syarat – syarat kualitas dan kuantitas
c. Pengendalian daya rusak air
d. Pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, swasta dan pemerintah
dalam pengelolaan dan pembangunan sumber daya air
e. Peningkatan keterbukaan dan ketersediaan data serta informasi dalam
pembangunan sumber daya air
Dalam upaya mewujudkan misi pengelolaan sumber daya air, pemerintah menerapkan
reformasi kebijakan sumber daya air melalui Water Sector Adjustment Program
(WATSAP). Sasaran dan agenda utama dari reformasi adalah :
a. Perbaikan produk – produk peraturan perundang – undnagan dan kerangka
kelembagaan nasional dalam rangka desentralisasi pengembangan dan
pengelolaan sumber daya air (SDA)
b. Perbaikan dan peningkatan kerangka kelembagaan SDA di daerah dan wilayah
sungai serta pembiayaan pengelolaan SDA tingkat wilayah sungai untuk
pelaksanaan desentralisasi pengembangan dan pengelolaan SDA.
c. Perbaikan dan peningkatan institusi daerah sebagai pengatur dan pelaksana
pengelolaan/manajemen kualitas air di tingkat daerah.
d. Perbaikan dan peningkatan kebijakan nasional, institusi dan peraturan tentang
pengelolaan irigasi yang bertujuan untuk memberikan kesempatan seluas –
luasnya kepada masyarakat (Petani) pemakai air untuk mengelola jaringan
irigasi.
Sumber referensi :
Purwanto, M Yanuar dan Agus Susanto. 2022. BMP Pengelolaan Sumber Daya Air Edisi 2
(PWKL4221). Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.
Laporan akhir Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tahun 2002