Anda di halaman 1dari 6

DRAINASE

Suripin (2004:7) menyatakan bahwa


drainase mempunyai arti mengalirkan,
menguras,
membuang,
atau
mengalihkan air. Secara umum,
drainase
didefinisikan
sebagai
serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan/atau
membuang kelebihan air dari suatu
kawasan atau lahan, sehingga lahan
dapat difungsikan secara optimal.

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


Nomor 12/PRT/M/2014, drainase adalah
prasarana yang berfungsi mengalirkan
kelebihan air dari suatu kawasan ke badan air
Conveyor
10%

Collector
90%

DRAINASE BERDASARKAN
HIRARKI

Hirarki

Jumlah

Panjang (m)

Conveyor

67

13086,31

Collector

605

60555,37

Pada data dan diagram tersebut kita dapat


melihat bahwa jumlah hirarki collector lebih
banyak daripada conveyor. Collector merupakan saluran pengumpul dari tiap rumah, dan
conveyor adalah saluran yang terhubung ke

SUNGAI
Sungai juga dapat disebut Main Drain dalam hirarki Drainase. Sungai dan
anak sungai di kelurahan Cemorokandang merupakan Sungai Amprong

HASIL SURVEY DRAINASE


DRAINASE BERDASARKAN KONSTRUKSI DAN FUNGSI
KONSTRUKSI

FUNGSI

Jumlah

Persentase
(%)

Panjang
(m)

Fungsi

Terbuka

445

66.2

48,363.5

Terpisah

Tertutup

227

33.78

24,670.8

Total

672

100

73,034.4

Konstruksi

Jumlah

Persentase
(%)

Panjang
(m)

1.2

869.46

Campuran

664

98.8

72,164.92

Total

672

100

73,034.37

DRAINASE BERDASARKAN BENTUK


Bentuk Saluran

Jumlah

Persentase

Panjang (m)

Persegi

365

54.315

39668.97

Trapesium

49

7.292

5325.42

Lingkaran

184

27.381

19997.51

Setengah Lingkaran

74

11.012

8042.48

672

100

73034.37

Total

Bentuk saluran yang mendominasi merupakan saluran


persegi. Saluran persegi
sesuai dengan daerah
perkotaan karena tidak
memakan banyak tempat
serta memuat air maksimal.

BANGUNAN PELENGKAP
Catch Basin

Pintu Air

482

Bak Kontrol

114

Inlet

Bangunan Terjun

68

PETA HASIL
SURVEY

FAKTA DAN ANALISA DRAINASE


ANALISA KONDISI FISIK

Fakta

ANALISA BANGUNAN PELENGKAP

Fakta

Analisa

Saluran terputus

Saluran drainase terputus dapat menyebabkan tidak mengalirnya air limpasan secara berlanjut ke tingkatan
saluran yang lebih besar.

Saluran tertimbun tanah

ini akan berdampak pada aliran air


yang tidak berjalan lancar sampai ke
saluran utama (maindrain) . Air yang
tidak mengalir dengan lancar akan
memunculkan resiko terjadi genangan.

Saluran tertimbun sampah

Saluran tertimbun sampah dapat


beresiko terjadinya luapan air apabila
tidak ada perawatan.

Saluran ditumbuhi tanaman

Akibat dari hal ini adalah air tidak


mengalir secara lancar dan fungsi
saluran drainase tidak bekerja secara
optimal.

Terdapat catch
basin yang tertutup tanah maupun tumbuhan
Persebaran
bangunan
pelengkap yang
kurang merata di
perumahan formal dan informal.
Pintu air di Kelurahan Cemorokandang
Bak kontrol tidak
bisa dibuka secara
langsung
Timbunan sampah di bawah
inlet.

Analisa
Catch basin yang tertutup tanah
dapat menghalangi air limpasan
untuk masuk kedalam drainase.
Hal ini kemungkinan disebabkan
pembangunan saluran drainase di
perumahan formal telah dilengkapi
dengan bangunan pelengkap yang
disediakan oleh developer.
Pintu air yang terdapat di Cemorokandang masih berfungsi dengan
baik. Pintu air digunakan pada saat
musim hujan dan musim kemarau..
Hal ini dapat menyebabkan kesusahan mengontrol saluran dan membersihkannya.
Hal ini jika dibiarkan dapat menimbulkan luapan ketika hujan karena
saluran tersumbat oleh sampah.

ANALISA ASPEK NON-TEKNIS


Fakta

Analisa

Pembersihan selokan dilakukan oleh seluruh


masyarakat.

Masyarakat sudah turut berperan aktif dalam membersihkan selokan.


Hal ini dapat dilihat ketika diadakan kegiatan gotong royong,
masyarakat turut mengikuti kegiatan tersebut.

Masyarakat membersihkan selokan hanya di


daerah sekitar rumah.

Meskipun masyarakat telah aktif membersihkan selokan, namun


kemungkinan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan yang lebih
luas atau daerah yang tidak berada pada jangkauan rumah mereka
masih kurang.
Kelembagaan telah memiliki kesadaran akan pentingnya merawat
drainase.

Pembersihan selokan dikoordinir oleh


lembaga formal dan informal
RW di Kelurahan Cemorokandang
mengajukan proposal terkait perawatan
drainase kepada LPMK

Selain berinisiatif memimpin drainase bersama masyarakat, lembaga


formal di Kelurahan Cemorokandang juga berinisiatif untuk
memanfaatkan bantuan yang akan diperoleh melalui LPMK dengan
cara mengajukan proposal.

ANALISA KEMAMPUAN SALURAN


9%

Intensitas Hujan Rancangan= 121,107


Debit Air kotor= 70% Kebutuhan air bersih
Q total= Q air kotor + Q limpasan

91%

Mampu = Q total < Q saluran


Tidak Mampu = Q total > Q saluran

613

Memenuhi

59

Tidak Memenuhi

PETA FAKTA
ANALISA

RENCANA DRAINASE
Jangka Pendek
Penambahan dimensi saluran
Penambahan bangunan pelengkap
Pembuatan inovasi lubang biopori dan sumur
resapan
Dilaksanakan secara bertahap
selama 20 tahun (periode
2017-2036)

Jangka Panjang
Pemeliharaan, perawatan dan pembersihan
saluran dan inovasi secara berkala.
Dilakukan rutin terus menerus.
Rencana dalam bentuk program untuk
masyarakat.

PEMANFAATAN POTENSI

RUANG TERBUKA HIJAU

17366,99 m2
Berguna untuk menyerapkan air
limpasan kedalam tanah melalui
tumbuhan yang tumbuh pada RTH

INOVASI

BIOPORI
RW

Jumlah

Spesifikasi
lubang biopori
yang digunakan
menggunakan
pipa dengan
diameter 15 cm20 cm serta
kedalaman 1 m.

SUMUR RESAPAN
RW

Jumlah

15

Spesifikasi sumur
resapan yaitu
dengan diameter
sumur 1,4 meter
serta kedalaman
sumur sedalam
3m-4m.

Waste Water Garden

Waste water garden adalah mendaur ulang semua air kotor termasuk air hujan untuk disimpan ke dalam sebuah tempat penampungan, disaring, lalu
dialirkan kembali sebagai air yang digunakan utuk menyiram tanaman di
rumah. Di Kelurahan Cemorokandang akan direncanakan sebuah waste water garden pada setiap rumah, hal ini akan berdampak pada fungsi drainase
yang hanya mengalirkan limpasan air hujan tanpa air limbah. Sehingga, air
limbah di Kelurahan Cemorokandang tidak teralir pada saluran drainase.

PENANGANAN MASALAH DRAINASE

PENAMBAHAN DIMENSI SALURAN

PENAMBAHAN SALURAN BARU


RW

Jumlah

18

Penambahan saluran mengikuti penambahan jalan pada setiap periodenya.


Penambahan saluran berbentuk persegi
karena sesuai dengan karakter kota
serta efektif.

RW

Jumlah

Penambahan dimensi meliputi penambahan lebar ataupun tinggi dari saluran. Penambahan berkisar antara
20cm-25cm

PENAMBAHAN BANGUNAN PELENGKAP


INLET
RW

Jumlah

Bangunan pelengkap
ditambahkan untuk
mempermudah masuknya air yang tergenang kedalam
saluran drainase

CATCH BASIN
RW

JUMLAH

RW

JUMLAH

10

10

Anda mungkin juga menyukai