Anda di halaman 1dari 14

Halaman X - 1

BAB X
ANALISIS EKONOMI

10.1 UMUM

Analisis ekonomi terhadap rencana penanggulangan banjir, dilakukan


berdasarkan perbandingan besarnya biaya ekonomi proyek yang harus disediakan dan
manfaat yang akan diperoleh dengan adanya proyek ini.

Evaluasi ekonomi proyek meliputi evaluasi terhadap kelayakan proyek dengan


memperhitungkan nilai Economic Internal Rate of Return (EIRR), nilai Net Benefit Cost
Ratio (Net BCR) dan Net Present Value (NPV), dengan mempertimbangkan suku bunga
bank yang berlaku.

Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh perubahan


yang mungkin terjadi pada perhitungan biaya ataupun manfaat, terhadap hasil analisis
ekonomi/kelayakan proyek.

Untuk mendapatkan hasil analisis ekonomi dengan tingkat reliability yang optimum
maka beberapa asumsi berikut ini digunakan dalam perhitungan:
• Umur ekonomi bangunan yang diperhitungkan adalah 25 tahun.
• Harga ekonomi yang digunakan memperhitungkan standar harga satuan
tahun 2012 di Kabupaten Cirebon.
• Pajak (PPN 10%) merupakan “transfer payment”, tidak disertakan dalam
perhitungan biaya maupun manfaat proyek.
• Manfaat ekonomi proyek dihitung setelah selesai pelaksanaan proyek,
diperoleh dari tertanggulanginya masalah banjir dan kekeringan selain
manfaat lainnya yang tidak langsung terukur.
• Manfaat maksimum proyek diperhitungkan mulai tahun kelima dan
seterusnya. Pada tahun pertama dan kedua, manfaat diperoleh sebesar 60%
dan 80% dari manfaat penuh.

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 2

10.2 ASUMSI-ASUMSI

Dalam penilaian manfaat dan biaya proyek untuk usulan ini digunakan beberapa
asumsi sebagai dasar perhitungan.
1. Umur proyek
Pada analisis ini diasumsikan umur proyek yaitu masa dimana fungsi proyek
masih dapat berjalan dengan baik adalah 25 tahun terhitung dari tahun pertama
dimulainya pelaksanaan pekerjaan yang diusulkan. Sementara untuk waktu
pelaksanaan pembangunan sehingga proyek dapat berfungsi secara
keseluruhan dalam penanganan banjir di Kabupaten Cirebon yaitu di kawasan
Sungai Pekik sampai dengan Sungai Kumpulkuista diperlukan waktu lima tahun.

2. Biaya OP
Terhadap biaya Operasional dan Pemeliharaan meskipun perencanaan kualitas
bangunan telah didesain sedemikian rupa untuk memiliki umur proyek (life time)
25 tahun tanpa harus dilakukan aktivitas-aktivitas operasi maupun rehabilitasi
yang signifikan selama umur bangunan tersebut, namun untuk kegiatan
pemeliharaan kualitas kawasan serta kualitas bangunan direncanakan biaya
operasi dan pemeliharaan sebesar 2% dari biaya pembangunan dengan
kenaikan sebesar 30 persen setiap lima tahun.

3. Kawasan penerima manfaat


Daerah yang menerima manfaat dari rencana penanganan banjir di Kabupaten
Cirebon ini meliputi kawasan yang secara langsung fungsinya ditingkatkan atau
diselamatkan dari kejadian banjir yaitu kawasan permukiman dan ekonomi
(meliputi fungsi-fungsi perdagangan, administrasi pemerintahan, transportasi,
dan pelayanan masyarakat lainnya) di Kabupaten Cirebon bagian barat.

4. Tingkat penyelesaian masalah banjir pada daerah perencananaan yang dapat di


atasi diasumsikan hanya mencapai 100 % dari luas dan intensitas dampak banjir
yang terjadi pada tingkat debit banjir rencana.

10.3 PERKIRAAN BIAYA

Yang termasuk dalam perkiraan biaya adalah biaya finansial atau perkiraan
seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek dari mulai tahap mobilisasi
sampai dengan selesainya seluruh bangunan berikut fasilitas pelengkapnya.

Biaya tersebut meliputi:


 Biaya Konstruksi

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 3

 Biaya Pembebasan Lahan


 Biaya Administrasi
 Biaya Persiapan Konstruksi, dan
 Biaya tak terduga

Biaya konstruksi yang dihitung mencakup:


 Persiapan
 Ground sill
 Danau Paparan Banjir
 Tanggul
 Rumah Pompa
 Instrumentasi
 Rumah Jag

Total biaya konstruksi diperkirakan sebesar Rp. 259 milyar dengan rekapitulasi
dan rincian pekerjaan disampaikan pada bab sebelumnya (bab 9).

10.4 USULAN KEGIATAN

Secara umum tindakan-tindakan pengendalian banjir dapat dikelompokkan


menjadi dua, yaitu metode dengan bangunan (structure measures) dan metode tanpa
bangunan (non-structure measures). Penanganan yang efektif atas bencana banjir dapat
diterapkan salah satu dari konsep yang diusulkan atau dikombinasikan secara bersama-
sama sesuai dengan kondisi spesifik daerah banjir atau kemampuan penganggaran yang
dimiliki pelaksana pembangunan.

Program atau skenario penanganan banjir di Kabupaten Cirebon, antara Sungai


Pekik sampai dengan Sungai Kumpulkuista atas dimensi ruang yang dibuat oleh aktivitas
pembangunan prasarana sumber daya wilayah khususnya sumber daya air. Kabupaten
Cirebon merupakan kawasan yang sudah memiliki konsep penanganan banjir dan
perencanaan detail yang relatif sudah banyak diimplementasikan, salah satu kegiatan
yang sudah dilakukan oleh dinas-dinas terkait diantaranya normalisasi sungai, pembuatan
tanggul dan pembuatan pasangan batu di kawasan rawan terjadi banjir.

Usulan-usulan yang disusun akan memberikan fokus terhadap upaya mereduksi


kejadian banjir pada wilayah perencanaan. Dalam Konsep usulan terdapat ketidak
mampuan alamiah yang memadai dalam menangani potensi banjir yang terjadi pada
tingkat kala ulang maksimal diluar rencana penanggulangan yang telah direncanakan.

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 4

10.4.1 Jadwal Pelaksanaan

Rencana kegiatan fisik/konstruksi Pengendalian Banjir di Sungai Pekik


sampai dengan Sungai Kumpulkuista dalam skenario yang optimis diharapkan
dapat dilaksanakan secara lengkap dalam tempo tiga tahun untuk sistem A dan
empat tahun untuk sistem B. Selama periode tersebut, berbagai komponen
bangunan teknis diharapkan telah dapat dilaksanakan satu per satu sesuai
dengan prioritas dan kebutuhan. Dengan demikian, manfaat struktur
penanggulangan banjir telah dapat dinikmati secara bertahap dari tahun kedua
hingga tahun keempat sampai terwujudnya sistem bangunan secara keseluruhan.

Tabel 10. 1 Rencana Jadwal Pembangunan Penanggulangan Banjir


Sistem A

NO KEGIATAN TAHUN KE
I II III IV V
1 Persiapan

2 Konstruksi

Tabel 10. 2 Rencana Jadwal Pembangunan Penanggulangan Banjir


Sistem B

NO KEGIATAN TAHUN KE
I II III IV V
1 Persiapan

2 Konstruksi

10.4.2 Kebutuhan Biaya Konstruksi

Kebutuhan biaya untuk pelaksanaan konstruksi usulan structured


countermeasure di Sistem A, disusun Berdasarkan analisis harga satuan
pekerjaan dan standar harga barang dan jasa yang berlaku di lokasi rencana,
serta menggunakan standar estimasi biaya umum atas bangunan sejenis. Biaya
yang dibutuhkan berdasarkan analisis rencana biaya yaitu sebesar ± Rp
82.459.564.025,90 dibulatkan menjadi ± Rp 82.459.564.000,-.

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 5

Tabel 10. 3 Kebutuhan Biaya Konstruksi Usulan Pekerjaan di Sistem A


Jadwal Pelaksanaan Tahun ke
Kegiatan Total Biaya
No. (Ribu. Rp)
Sistem A (Ribu. Rp)
I II III IV V

Persiapan / Pra 205.000


1
Konstruksi

2 Konstruksi 24.925.238,9 57.329.325,12

82.459.564

Kebutuhan biaya untuk pelaksanaan konstruksi usulan structured


countermeasure di Sistem B disusun atas analisis harga satuan pekerjaan dan
standar harga barang dan jasa yang berlaku di lokasi rencana, serta
menggunakan standar estimasi biaya umum atas bangunan sejenis. Biaya yang
dibutuhkan berdasarkan analisis Rencana Biaya yaitu sebesar Rp
153.085.755.293,-.

Tabel 10. 4 Kebutuhan Biaya Konstruksi Usulan Pekerjaan di Sistem B


Jadwal Pelaksanaan Tahun ke
Kegiatan Total Biaya
No. (Ribu. Rp)
Sistem B (Ribu. Rp)
I II III IV V

Persiapan / Pra 185.000


1
Konstruksi

2 Konstruksi 90.346.626 34.506.328,7 28.047.800,5

153.085.755,3

Sehingga dengan PPN sebesar 10%, total biaya konstruksi


penanggulangan banjir Sungai Pekik sampai dengan Sungai Kumpulkuista yaitu
sebesar Rp. 259 miliar

10.5 ANALISA MANFAAT PROYEK

Untuk mengidentifikasi manfaat proyek, dilakukan pemilahan menurut kriteria


manfaat langsung maupun tidak langsung dan non pasar.
1. Manfaat Langsung

Manfaat langsung adalah adanya keuntungan-keuntungan yang diperoleh secara

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 6

langsung sebagai akibat dilaksanakannya proyek, dalam hal ini kerugian


langsung akibat banjir yang telah ditanggulangi peluang kejadiannya meliputi
antara lain sekitar 3.300 unit bangunan rumah di sepanjang dataran banjir dan
fasilitas umum bangunan jembatan, jalan, bangunan irigasi dan pengairan pada
umumnya, gedung kantor, sekolah, rumah sakit, korban jiwa/luka (jika ada),
kerugian ternak, gagal panen dan lain-lain.
a. Kerusakan bangunan rumah
Perhitungan jumlah bangunan rumah yang mengalami kerugian akibat
bencana banjir di kawasan Sungai Pekik dan Sungai Condong secara akurat
memang tidak diperoleh. Namun dengan menggunakan pendekatan tipe
luas lantai dan nilai bangunan saat ini atas desa-desa yang berada di
kawasan rentan banjir diperkirakan jumlah bangunan yang mengalami
dampak banjir mencapai 3.300 unit mengalami kerusakan dan 5 unit rumah
roboh. Tinggi genangan bervariasi mulai 1 cm hingga 1 m. Belum terhitung
harta benda penduduk yang jumlahnya tidak dapat dihitung. Nilai kerugian
bangunan perumahan yang mengalami kerusakan akibat tergenangi banjir
selama sekurang-kurangnya satu setengah jam didekati berdasarkan tipe
luas lantai rumah yang diasumsikan rataan kerugiannya nilai bangunan
keseluruhan.

Tabel 10. 5 Nilai Bangunan Permukiman yang Terendam Banjir

Rataan Luas Harga sat Jumlah


Jenis Bangunan 2
Harga (Rp ribu)
Bangunan per m Rumah (unit)

Sederhana 21 300,000 1400 8,820,000

Semi Permanen 36 400,000 1400 20,160,000

Permanen 70 500,000 500 17,500,000

3300 46,480,000
Nilai kerugian ditambah dengan 5 rumah dengan kondisi
rubuh (Rp.75.000.000) : 46.555.000
Ket: Data jenis dan jumlah bangunan dari hasil konservasi lapangan dan asumsi

Dari analisis Tabel 9.5. di atas diperkirakan total kerugian material dari
bidang perumahan pemukiman mencapai Rp. 46.555 milyar.

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 7

b. Kerusakan fasilitas umum


Tidak diperoleh data mengenai angka kerugian terhadap fungsi infrastruktur
publik yang tekena dampak banjir: Namun secara faktual telah terjadi
amblesan, dan keretakan yang menyebabkan usia bangunan tidak mencapai
sasaran sehingga dalam hal ini dibuatkan asumsi besarnya nilai kerugian
pada prasarana publik sebesar 30% dari nilai kerugian di lingkungan
pemukiman.
Sehingga total kerugian prasarana umum dan pelayanan publik yang rusak
diperkirakan mencapai nilai Rp. 13.966.500.000.

c. Korban jiwa
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan terjadi sebagai akibat langsung
peristiwa banjir, sehingga tidak ada nilai kerugian langsung dari point ini.

d. Ternak
Tidak terdapat kerugian banjir yang disebabkan oleh karena hanyutnya
ternak peliharaan penduduk di sekitar daerah banjir.

e. Kegagalan panen
Pada umumnya lahan yang terkena banjir yaitu lahan pertanian, diperkirakan
hingga lebih dari 80% merupakan lahan terbuka atau lahan pertanian.
Terjadinya banjir tahunan menyebabkan gagal panen pada saat lahan
pertanian masyarakat terkena genangan. Berdasarkan data yang didapat
dari UPTD terkait, luas genangan yang terjadi pada lahan pertanian seluas
3.324 Ha. Dengan asumsi 1 Ha dapat menghasilkan padi seberat 6 Ton dan
harga 1 kg padi yaitu Rp. 3.300/kg padi. Sehingga besar kerugian sebesar
21,9 miliar.

Dengan demikian nilai kerugian langsung akibat banjir mencapai :


Tabel 10. 6 Nilai Kerugian Langsung Banjir

Peruntukan Nilai Kerugian (juta Rp)


1. Perumahan 46,555

2. Fasilitas umum 13,966

3. Jiwa 0,00

4. Ternak 0,00

5. Pertanian 21.938,4

Jumlah 35.904,5

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 8

2. Manfaat Tidak Langsung

Manfaat tidak langsung merupakan nilai kerugian tidak langsung yaitu mencakup
ganggunan terhadap sistem produksi, kebutuhan tambahan biaya untuk evakuasi
dan penanganan korban, kemacetan lalu-lintas, kemerosotan daya tarik wisata
dan lain sebagainya.

Kerugian nilai komersial tak langsung terdiri atas ganggunan lalu lintas,
terganggunya proses produksi industri (termasuk industri pariwisata), pelayanan
dan jasa untuk penanganan pasca banjir, peningkatan harga jual tanah/lahan
yang terbebas dari banjir dan lain-lain. Nilai kerugian diambil dari persentase nilai
kerugian langsung sebagai berikut :

Tabel 10. 7 Nilai Kerugian Tidak Langsung

Peruntukan Kerugian Koefisien Nilai Kerugian


langsung (Rp) pengali (juta Rp)
Perumahan 46.555 0,15 6983,25
Fasilitas umum 13.966 0,34 4.748,44
Peternakan 0,00 0,10 -
Pertanian 21.938,5 0,10 2.193,84

Jumlah 13.925,53

3. Kerugian tidak nyata non pasar

Kerugian tidak nyata non pasar terdiri dari kehilangan nyawa, produktifitas,
penurunan kualitas kehidupan dan lain-lain. Kerugian tidak nyata non pasar
diperhitungkan sebesar 5% dari jumlah pendapatan per kapita populasi yang
terkena genangan banjir. Pendapatan per kapita pada daerah studi adalah
sebesar Rp. 900.000 sedangkan rata-rata kepadatan efektif penduduk adalah
2.087 jiwa/km2. Dengan demikian nilai kerugian pada daerah genangan seluas
148.040 ha adalah sebagai berikut:

5,00 % x 148,04 km2 x 2.087 jiwa/km2 x 900.000 (Rp./jiwa) =


Rp. 13.903 juta

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 9

10.6 ANALISIS KELAYAKAN

Sebagai sebuah proyek dengan kepentingan sosial yang lebih tinggi dari
kepentingan bisnis, maka analisa kelayakan proyek dilakukan dengan pendekatan secara
ekonomis. Pendekatan secara ekonomis dilaksanakan untuk mengetahui layak tidaknya
suatu proyek dijalankan dengan mempergunakan pendekatan nilai-nilai atau potensi
ekonomis terhadap komponen-komponen biaya dan manfaat dari suatu proyek.
Kelayakan dalam hal ini semata-mata ditujukan pada kegiatan penanggulangan banjir
secara komprehensif yang meliputi kegiatan: pertama, perbaikan tebing-tebing sungai
untuk menghindari erosi dan sedimentasi; kedua, penataan ulang bangunan dipinggir
sungai untuk meningkatkan kapasitas pengaliran sungai-sungai rencana; dan ketiga,
mempertahankan fungsi prasarana transportasi sebagai pengemban urat nedi
perekonomian wilayah.

Kondisi-kondisi perencanaan menyangkut komponen biaya dan manfaatnya


adalah sebagai berikut:
1. Komponen Biaya

Dalam hal ini komponen biaya proyek yang diperhitungkan adalah:


a. Seluruh pengeluaran yang meliputi mobilisasi-demobilisasi, pekerjaan
persiapan, pekerjaan galian, pengadaan dan pemasangan struktur yang
diperhitungkan menjadi pengeluaran selama lima tahun periode perencanaan
hingga konstruksi selesai.
b. Terhadap biaya O&P diasumsikan sebesar 2% dari nilai proyek yang telah
dilaksanakan dan mengalami kenaikan sebesar 30% per 5 tahunan dari biaya
periode sebelumnya.
2. Komponen Manfaat

Sedangkan manfaat proyek diperhitungkan berdasarkan manfaat langsung


(kerugian akibat banjir secara langsung) serta manfaat tak langsung yang dapat
ditanggulangi akibat adanya struktur pengendali banjir, dengan usulan kegiatan ini,
maka diharapkan tinggi genangan akibat banjir 25-tahunan 100% intensitasnya
dapat dialirkan pada kapasitas alur yang baru.

Pada akhir usia teknis bangunan diasumsikan masih terdapat nilai sisa berupa
batuan dan kawat bronjong yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan
pembangunan lainnya. Walaupun secara teoritis usia teknis bangunan sudah habisnya,
tidak berarti manfaat struktur sudah tidak ada sama sekali, mengingat yang terjadi lebih
merupakan penurunan fungsinya secara optimal, dan oleh karena itu keberadaan struktur
yang telah dibangun tidak mesti harus dibongkar. Dalam kelaziman analisis ekonomi

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 10

bangunan ini masih mempunyai nilai sisa yang dalam hal ini ditetapkan sebesar 0% dari
nilai pembangunannya atau diabaikan.

10.7 NET PRESENT VALUE (NPV)

NPV adalah metode menghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang
(present). Lebih jelasnya, NPV merupakan selisih antara present value dari benefit dan
present value dari biaya proyek, pada tingkat suku bunga (discount rate) tertentu. Dengan
demikian, metode NPV pada dasarnya memindahkan cash flow yang menyebar
sepanjang umur investasi ke waktu awal investasi (t = 0). Tingkat suku bunga umumnya
digunakan sebesar 12%.

NPV dihitung dengan persamaaan berikut :

NPV = Pv . Benefit – Pv . Cost, atau :

t n
(Bt  Ct)
NPV = 
t 1 (1 i)
t

Dimana :
Bt = Benefit pada tiap tahun
Ct = Cost pada tiap tahun
t
1/(1+i) = Rumus Pv (Present Value)
t = 1,2,3…..
n = jumlah tahun
i = tingkat bunga

Jika diperoleh:NPV > 0 berarti proyek layak untuk dilaksanakan


NPV < 0 berarti proyek tidak layak untuk dilaksanakan.

10.8 ECONOMIC INTERNAL RATE OF RETURN (EIRR)

EIRR merupakan metoda analisis untuk mengetahui seberapa besar tingkat


kemampuan cash-flow dalam mengembalikan investasi. Jadi pada metode IRR ini yang
akan dicari adalah suku bunganya di saat NPV sama dengan nol.

Tingkat pengembalian Internal (IRR atau EIRR = Economic Internal Rate of


Return) dihitung dengan persamaan berikut :

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 11

t n
(Bt  Ct)
IRR = i , bila  0
t 1 (1 i)
t

Dimana :
Bt = Benefit pada tiap tahun
Ct = Cost pada tiap tahun
t
1/(1+i) = Rumus Pv (Present Value)
t = 1,2,3…..
n = jumlah tahun
i = tingkat bunga

Apabila :
IRR > suku bunga yang ditetapkan, maka proyek layak untuk dilaksanakan
IRR < suku bunga yang ditetapkan, maka proyek tidak layak untuk
dilaksanakan.

10.9 BENEFIT COST RATIO (BCR)

BCR merupakan perbandingan antara aspek Manfaat (benefit) yang akan


diperoleh dengan aspek Biaya dan kerugian yang akan ditanggung (cost) akibat adanya
investasi tersebut. Perhitungan BCR diwali dari tahun pertama perencanaan
menggunakan persamaan sebagai berikut :

t n t n
Bt Ct
BCR   (1 i)t ;  (1 i)t
t 1 t 1

Dimana :
Bt = Benefit pada tiap tahun
Ct = Cost pada tiap tahun
t
1/(1+l) = Rumus Pv (Present Value)
t = 1,2,3 .....
n = jumlah tahun
i = tingkat bunga

Apabila :
BCR  1 maka proyek layak untuk dilaksanakan
BCR < 1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 12

10.10 EVALUASI KELAYAKAN PROYEK

Dengan memperhitungkan jangka waktu 25 tahun (lebih kecil dari usia efektif
bangunan yang di prediksi 30 tahun), nilai ekonomi pembangunan (NPV, EIRR dan BCR)
dihitung secara tabelaris sebagaimana disajikan pada tabel 9.10, maka diperoleh nilai-
nilai sebagai berikut :
Tabel 10. 8 Kelayakan Proyek

Nilai Keterangan
Parameter
Net Present Value (NPV dengan tingkat bunga 112,19 (x Rp. 10^6)
12%)
Economic Internal of Return (EIRR) 17,8 > 12%
Benefit Cost Ratio (BCR) dengan tingkat bunga 1,47 >1,00
12 %

Berdasarkan nilai parameter-parameter ekonomi diatas, maka dapat disimpulkan


bahwa bangunan-bangunan yang ditujukan dalam penanggulangan banjir Sungai Pekik
hingga Sungai Kumpulkuista ini layak untuk dibangun.

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 13

Tabel 10. 9 Evaluasi Ekonomi Penanggulangan Banjir Pekik - Kumpulkuista

Biaya Investasi: 259.100,00 juta Rp.

Tahun COST BENEFIT B-C Faktor Future Future of


ke Investasi O&M cost Jumlah Irigasi Pemukiman fasilitas umum Jumlah discount Net Benefit Cost value Nilai disc.
(Rp juta) (Rp juta) Cost (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) benefit (Rp Juta) 12% Rp juta (Rp juta)
1 429,00 429,00 (429,00) 0,8929 383,04 (383,04)
2 126.797,00 126.797,00 (126.797,00) 0,7972 101.081,79 (101.081,79)
3 101.015,20 101.015,20 (101.015,20) 0,7118 71.900,62 (71.900,62)
4 30.858,30 6.218,40 37.076,70 0,00 0,00 (37.076,70) 0,6355 0,00 23.562,91 (23.562,91)
5 7.773,00 7.773,00 14.040,32 11.638,75 3.491,50 29.170,57 21.397,57 0,5674 16.552,16 4.410,61 12.141,56
6 7.773,00 7.773,00 17.550,40 23.277,50 6.983,00 47.810,90 40.037,90 0,5066 24.222,49 3.938,04 20.284,45
7 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,4523 37.300,26 3.516,11 33.784,15
8 10.104,90 10.104,90 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 72.354,10 0,4039 33.303,81 4.081,20 29.222,61
9 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,3606 29.735,54 2.803,02 26.932,52
10 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,3220 26.549,59 2.502,70 24.046,89
11 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,2875 23.704,99 2.234,55 21.470,44
12 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,2567 21.165,17 1.995,14 19.170,04
13 10.104,90 10.104,90 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 72.354,10 0,23 18.897,47 2.315,78 16.581,69
14 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,2046 16.872,75 1.590,51 15.282,24
15 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,1827 15.064,95 1.420,10 13.644,85
16 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,1631 13.450,85 1.267,94 12.182,90
17 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,1456 12.009,69 1.132,09 10.877,59
18 10.104,90 10.104,90 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 72.354,10 0,1300 10.722,93 1.314,04 9.408,90
19 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,1161 9.574,05 902,50 8.671,55
20 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,1037 8.548,26 805,80 7.742,46
21 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,0926 7.632,37 719,47 6.912,91
22 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,0826 6.814,62 642,38 6.172,24
23 10.104,90 10.104,90 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 72.354,10 0,0738 6.084,48 745,62 5.338,86
24 7.773,00 7.773,00 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 74.686,00 0,0659 5.432,57 512,10 4.920,47
25 10.104,90 10.104,90 21.938,00 46.555,00 13.966,00 82.459,00 72.354,10 0,0588 4.850,51 594,40 4.256,11
259.100 348.489,53 236.372,47

Net Present Value (NPV) dengan tingkat bunga 12% = 112.117,06 (xRp. 10 6)
Benefit Cost Ratio (BCR) dengan tingkat bunga 12% = 1,47
Economic Internal Rate of Return (EIRR) = 17,8%

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista
Halaman X - 14

DAFTAR ISI

BAB X ............................................................................................................................. 1
ANALISIS EKONOMI ....................................................................................................... 1
10.1 U M U M ............................................................................................................. 1
10.2 ASUMSI-ASUMSI ............................................................................................... 2
10.3 PERKIRAAN BIAYA ........................................................................................... 2
10.4 USULAN KEGIATAN .......................................................................................... 3
10.4.1 Jadwal Pelaksanaan.................................................................................... 4
10.4.2 Kebutuhan Biaya Konstruksi........................................................................ 4
10.5 ANALISA MANFAAT PROYEK........................................................................... 5
10.6 ANALISIS KELAYAKAN ..................................................................................... 9
10.7 NET PRESENT VALUE (NPV) ..........................................................................10
10.8 ECONOMIC INTERNAL RATE OF RETURN (EIRR).........................................10
10.9 BENEFIT COST RATIO (BCR) ..........................................................................11
10.10 EVALUASI KELAYAKAN PROYEK ...................................................................12

DAFTAR GAMBAR

No table of figures entries found.

DAFTAR TABEL

Tabel 10. 1 Rencana Jadwal Pembangunan Penanggulangan Banjir .............................. 4


Tabel 10. 2 Rencana Jadwal Pembangunan Penanggulangan Banjir .............................. 4
Tabel 10. 3 Kebutuhan Biaya Konstruksi Usulan Pekerjaan di Sistem A.......................... 5
Tabel 10. 4 Kebutuhan Biaya Konstruksi Usulan Pekerjaan di Sistem B.......................... 5
Tabel 10. 5 Nilai Bangunan Permukiman yang Terendam Banjir ..................................... 6
Tabel 10. 6 Nilai Kerugian Langsung Banjir ..................................................................... 7
Tabel 10. 7 Nilai Kerugian Tidak Langsung...................................................................... 8
Tabel 10. 8 Kelayakan Proyek ........................................................................................12
Tabel 10. 9 Evaluasi Ekonomi Penanggulangan Banjir Pekik - Kumpulkuista ..................13

Laporan Akhir
Perencanaan Penanggulangan Genangan Banjir antara Sungai Pekik s/d Sungai Kumpulkuista

Anda mungkin juga menyukai