Anda di halaman 1dari 9

Widyakala Volume 6 Special Issue Juli 2019

ISSN 2337-7313 e-ISSN 2597-8624

Alat Pengolahan Air Baku Sederhana Dengan Sistem Filtrasi


Ajeng Ari Novia 1, Aulia Nadesya 1, Dara Janti Harliyanti 1, Mohammad Ammar 1,
Rizka Arbaningrum 2
1
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Pembangunan Jaya
2
Center for Urban Studies, Universitas Pembangunan Jaya
rizka.arbaningrum@upj.ac.id

Abstract : Clean water is one of the basic needs for human life. Since 2004,
Indonesia has a law regulation of Water Resources, that is Law Number 7 of
2004. But in various regions in Indonesia, there are areas that still has shortages
of clean water. Making simple raw water treatment equipment using a filtration
system is expected to help the community to treat dirty water into raw water on a
household scale. The equipment is easy to operate, with cheap and easy-to-obtain
materials, and can be moved because it has dimension that are not to large.
Keywords : Filtration System, Raw Water, Water Treatment Equipment

Abstrak : Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan
manusia. Sejak tahun 2004, Indonesia telah memiliki undang-undang yang
mengatur tentang Sumber Daya Air, yaitu Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004.
Tetapi di berbagai wilayah di Indonesia masih ditemukan daerah yang mengalami
kekurangan persediaan air bersih. Pembuatan alat pengolahan air baku sederhana
menggunakan sistem filtrasi diharapkan dapat membantu masyarakat untuk
mengolah air kotor menjadi air baku dalam skala kebutuhan rumah tangga. Alat
tersebut mudah dioperasikan, dengan bahan yang murah dan mudah didapatkan,
serta dapat dipindahkan karena memiliki dimensi yang tidak terlalu besar.
Kata Kunci : Sistem Filtrasi, Air Baku, Alat Pengolahan Air

PENDAHULUAN Air bersih penting bagi kehidupan


Latar Belakang manusia. di banyak tempat di dunia terjadi
Air adalah zat atau materi atau kekurangan persediaan air. Hal tersebut
unsur yang penting bagi semua bentuk terjadi akibat pengelolaan sumber daya air
kehidupan yang diketahui sampai saat ini yang kurang baik, monopolisasi serta
di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air privatisasi yang bahkan menyulut konflik.
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Indonesia telah memiliki undang-undang
Terdapat 1,4 triliun kilometer. Terdapat yang mengatur sumber daya air sejak
1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil3) tahun 2004, yakni undang-undang nomor 7
air tersedia di bumi (Kodoatie, 2005). Air tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
sebagian besar terdapat di laut (air asin) Namun, masih terdapat beberapa daerah
dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan yang tidak dapat merasakan air bersih atau
puncak-puncak gunung), akan tetapi juga air baku yang layak digunakan, bahkan
dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, kekurangan persediaan air. Atas dasar
muka air tawar, danau, uap air, dan lautan inilah penulis mengangkat judul “Alat
es. Air dalam obyek-obyek tersebut Pengolahan Air Baku Sederhana Dengan
bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu : Sistem Filtrasi”, yaitu membuat alat
melalui penguapan, hujan, dan aliran air di pengolahan air portable yang murah dan
atas permukaan tanah (runoff, meliputi dengan mudah dioperasikan serta dapat
mata air, sungai, muara) menuju laut. dipindahkan ke tempat yang lain dengan
harapan dapat membantu masyarakat

12
Novia, A.A. et al./Alat Pengolahan Air Baku Sederhana Dengan Sistem Filtrasi/ Vol.6 Special Issue Juli 2019 pp 12 - 20

mendapat air bersih dengan mutu yang Bagian ini berisikan kesimpulan
layak. mengenai hasil pembuatan dan
pengujian alat pengolahan air baku.
Formulasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka KAJIAN PUSTAKA
dirumuskan masalah sebagai berikut : Definisi Air Baku
1. Bagaimana standar kualitas air baku? Sumber air baku memegang
2. Bagaimana proses pembuatan alat peranan yang sangat penting dalam
pengolahan air baku sederhana? industri air minum. Air baku atau Raw
3. Bagaimana hasil uji penjernihan air Water merupakan awal dari suatu proses
dengan teknik penjernih air sederhana? dalam penyediaan dan pengolahan air
bersih.
Tujuan Berdasarkan SNI 6773:2008
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah : tentang Spesifikasi unit paket Instalasi
1. Untuk mengetahui standar kualitas air
pengolahan air dan SNI 6774:2008 tentang
baku. Tata cara perencanaan unit paket instalasi
2. Untuk mengetahui proses pembuatan
pengolahan air pada bagian Istilah dan
alat pengolahan air baku sederhana. Definisi yang disebut dengan Air Baku
3. Untuk mengetahui hasil uji penjernihan
adalah : “Air yang berasal dari sumber air
air dengan teknik penjernih air pemukaan, cekungan air tanah dan atau air
sederhana.
hujan yang memenuhi ketentuan baku
Sistematika Penulisan mutu tertentu sebagai air baku untuk air
Penelitian ini dibagi menjadi enam minum” Sumber air baku bisa berasal dari
bagian dengan sistematika penulisan sungai, danau, sumur air dalam, mata air
sebagai berikut: dan bisa juga dibuat dengan cara
1. PENDAHULUAN membendung air buangan atau air laut.
Bagian ini membahas mengenai latar
belakang permasalahan, identifikasi Karakteristik Air Baku
masalah, tujuan penelitian, dan Penyediaan air bersih, selain
sistematika penelitian. kuantitasnya, kualitasnya pun harus
2. KAJIAN PUSTAKA memenuhi standar yang berlaku. Standar
Bagian ini berisikan tentang teori-teori kualitas air adalah baku mutu yang
yang digunakan dalam penelitian ini, ditetapkan berdasarkan sifat-sifat fisik,
dan standar-standar peraturan kimia, radioaktif maupun bakteriologis
penunjang topik yang dikaji. yang menunjukkan persyaratan kualitas air
3. METODOLOGI PENELITIAN tersebut. Peraturan Pemerintah Republik
Bagian ini berisikan tentang langkah- Indonesia No. 81 Tahun 2001 Tentang
langkah yang dilakukan dalam proses Pengelolaan Kualitas Air Dan
penelitian. Pengendalian Pencemaran Air
4. HASIL PENELITIAN DAN kegunaannya digolongkan menjadi :
ANALISIS  Kelas I : Air yang peruntukannya
Bagian ini berisikan tentang proses dapat digunakan untuk air baku air
kerja dari alat pengolahan air dan minum atau peruntukan lain yang
pengujian pengolahan air. Dijelaskan sama dengan kegunaan tersebut.
juga mengenai rinican biaya yang  Kelas II : Air yang peruntukannya
digunakan. digunakan untuk prasarana/sarana
5. KESIMPULAN rekreasi air, pembudidayaan ikan air
tawar, peternakan, air untuk mengairi
tanaman atau peruntukan lain yang
sama dengan kegunaan tersebut.

13
Novia, A.A. et al./Alat Pengolahan Air Baku Sederhana Dengan Sistem Filtrasi/ Vol.6 Special Issue Juli 2019 pp 12 - 20

 Kelas III : Air yang peruntukannya ke permukaan zat padat yang


digunakan untuk pembudidayaan ikan menjerap (adsorban).
air tawar, peternakan, air untuk  Metode Koagulasi
mengairi tanaman atau peruntukan Koagulasi merupakan proses
lain yang sama dengan kegunaan pengolahan air dengan menggunakan
tersebut. sistem pengadukan cepat sehingga
dapat mereaksikan bahan kimia
Metode Pengolahan Air (koagulan) secara seragam ke seluruh
Dalam mengatasi masalah bagian air di dalam suatu reactor
pemenuhan kebutuhan air bersih sehingga dapat membentuk flok-flok
diperlukan penerapan teknologi yang berukuran lebih besar dan dapat
pengolahan air yang sesuai dengan kondisi diendapkan diproses sedimentasi.
sumber air baku, kondisi sosial budaya,
ekonomi, dan SDM masyarakat setempat. Standar Air Baku
Menurut Balitbang Provinsi Riau, terdapat Dalam standar air baku menurut
beberapa metode tersebut yaitu : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
 Metode Oksidasi No. 20 Tahun 1990 tentang
Proses menggunakan Ozon yang Pengelompokan Kualitas Air, terdapat
sering dikombinasikan dengan lampu persyaratan yang perlu diketahui untuk
ultraviolet atau hidrogen peroksida. memenuhi air baku yang bersih dan layak
Dengan melakukan kombinasi ini digunakan oleh masyarakat. Persyaratan
akan didapatkan dengan mudah standar air baku tersebut yaitu persyaratan
hidroksil radikal dalam air yang fisika, kimia, dan biologi.
sangat dibutuhkan dalam proses 1. Persyaratan Fisika
oksidasi senyawa organik. Teknologi  Kekeruhan
oksidasi ini tidak hanya dapat Kualitas air yang baik adalah jernih
menguraikan senyawa kimia beracun, (bening) dan tidak keruh.
tetapi juga dapat menghilangkannya Kekeruhan air disebabkan oleh
sehingga limbah padat (sludge) dapat partikel - partikel yang tersuspensi
diminimalisasi hingga mendekati di dalam air yang menyebabkan air
100%. terlihat keruh, kotor, bahkan
 Metode Flokulasi berlumpur.
Flokulasi adalah penggabungan dari  Tidak Berbau dan Rasanya Tawar
partikel-partikel hasil koagulasi Air yang kualitasnya baik tidak
menjadi partikel yang lebih besar dan berbau dan memiliki rasa tawar.
dapat mengendap dengan cara Bau dan rasa air merupakan dua hal
pengadukan lambat. Dalam hal ini yang mempengaruhi kualitas air.
proses koagulasi harus diikuti Bau dan rasa dapat dirasakan
flokulasi yaitu pengumpulan koloid langsung oleh indra penciuman dan
terkoagulasi sehingga membentuk flok pengecap.
yang mudah terendapkan atau  Jumlah Padatan Terapung
transportasi partikel tidak stabil, Air yang baik dan layak untuk
sehingga kontak antar partikel dapat diminum tidak mengandung
terjadi. padatan terapung dalam jumlah
yang melebihi batas maksimal yang
diperbolehkan (1000 mg/L).
 Metode Adsorbsi Padatan yang terlarut di dalam air
Adsorpsi (penyerapan) adalah suatu berupa bahan-bahan kimia
proses pemisahan dimana komponen anorganik dan gas–gas yang
dari suatu fase fluida/cairan berpindah terlarut.

14
Novia, A.A. et al./Alat Pengolahan Air Baku Sederhana Dengan Sistem Filtrasi/ Vol.6 Special Issue Juli 2019 pp 12 - 20

 Suhu Kandungan bahan kimia anorganik


Suhu air yang baik mempunyai pada air layak minum tidak
temperatur normal, 8º dari suhu melebihi jumlah yang telah
kamar (27ºC). Suhu air yang ditentukan. Bahan - bahan kimia
melebihi batas normal yang termasuk bahan kimia
menunjukkan indikasi terdapat anorganik antara lain garam dan
bahan kimia yang terlarut dalam ion - ion logam.
jumlah yang cukup besar  Tingkat Kesadahan
(misalnya, fenol atau belerang) atau Kesadahan air disebabkan adanya
sedang terjadi dekomposisi bahan kation (ion positif) logam dengan
organik oleh mikroorganisme. valensi dua, seperti Ca2+, Mn2+ ,
 Warna Sr2+, Fe2+ , dan Mg2+. Secara
Warna pada air disebabkan oleh umum, kation yang sering
adanya bahan kimia atau menyebabkan air sadah adalah
mikroorganik (plankton) yang kation Ca2+ dan Mg2+.
terlarut di dalam air.
3. Persyaratan Biologi
2. Persyaratan Kimia  Tidak Mengandung Organisme
 Derajat Keasaman (pH) Patogen
pH menunjukkan derajat keasaman Organisme patogen berbahaya bagi
suatu larutan. Air yang baik adalah kesehatan manusia. Beberapa
air yang bersifat netral (pH = 7). mikroorganisme pathogen yang
Air dengan pH kurang dari 7 terdapat pada air berasal dari
dikatakan air bersifat asam, golongan bakteri, protozoa, dan
sedangkan air dengan pH di atas 7 virus penyebab penyakit.
bersifat basa.  Tidak mengandung
 Kandungan Bahan Kimia Organik Mikroorganisme Nonpatogen
Air yang baik memiliki kandungan Mikroorganisme nonpatogen yaitu
bahan kimia organik dalam jumlah jenis mikroorganisme yang tidak
yang tidak melebihi batas yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
ditetapkan. Namun, apabila jumlah Namun, dapat menimbulkan bau
bahan kimia organik yang dan rasa yang tidak enak, lender,
terkandung melebihi batas dapat dan kerak pada pipa.
menimbulkan gangguan pada
tubuh. Hal itu terjadi karena bahan
kimia organik yang melebihi batas METODOLOGI PENELITIAN
ambang dapat terurai jadi racun Penelitian yang dilakukan adalah
pembuatan alat pengolahan air baku
berbahaya.
sederhana menggunakan sistem filtrasi,
 Kandungan Bahan Kimia
yang dapat digunakan dalam skala
Anorganik
kebutuhan rumah tangga.

15
Novia, A.A. et al./Alat Pengolahan Air Baku Sederhana Dengan Sistem Filtrasi/ Vol.6 Special Issue Juli 2019 pp 12 - 20

Alat yang digunakan:


Mulai 1. Gergaji Pipa
2. Wadah (4 buah)
3. Lem Tembak
Identifikasi Masalah 4. Palu
5. Bor
6. Cutter
Tujuan Penelitian

Fungsi bahan yang digunakan


Pada proses pengolahan air baku ini,
Studi Literatur
digunakan beberapa bahan yang efektif
dalam menyaring air kotor (sistem filtrasi),
Persiapan Alat & Bahan
menurut Adywater (2015), bahan-bahan
tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Zeolit (10 - 30 mm)
Persiapan Alat Bantu Persiapan Bahan Filtrasi:
Berfungsi untuk menyaring kotoran-
Pembuatan Alat Filtrasi - Pasir Silika kotoran yang ukurannya besar dalam
dan Media Proses Filtrasi - Zeloit
(Pipa PVC) - Karbon Aktif
air, seperti daun-daun maupun lumut.
- Aquadine Serta memberi celah sebagai
keluarnya air melalui lubang.
2. Zeolit (5 - 10 mm)
Proses Pembuatan Alat
Filtrasi
Berfungsi untuk menyaring kotoran-
kotoran yang ukurannya tidak terlalu
besar dalam air, seperti pasir.
Hasil dan Pembahasan 3. Pasir silika (4 – 30 mesh)
Efektif dalam menyaring lumpur,
endapan, pasir serta partikel asing
Kesimpulan
lainnya yang terkandung di dalam air.
4. Karbon Aktif
Selesai
Karbon aktif berfungsi untuk
menjernihkan air sekaligus
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
menghilangkan bau, serta menyaring
kandungan klorin.
Bahan yang digunakan: 5. Spons
1. Pipa PVC 3 inch (1 meter) Berfungsi untuk menyerap endapan-
2. Pipa PVC ½ inch (1 meter) endapan air yang membuat warna air
3. Tutup Pipa 3 inch (4 buah) menjadi keruh.
4. Lem Pipa (1 buah)
5. Elbow ½ inch (3 buah)
6. Sambungan Pipa 3 inch (2 buah)
7. Sambungan Pipa ½ inch (1 buah)
8. Kawat Kassa
9. Pasir Silika Ukuran 4-30 mesh (2 kg)
10. Zeloit Ukuran 5-30 mm (1 kg)
11. Karbon Aktif (1 kg)
12. Spons Aquadine Filter Mat (2 Buah)

16
Novia, A.A. et al./Alat Pengolahan Air Baku Sederhana Dengan Sistem Filtrasi/ Vol.6 Special Issue Juli 2019 pp 12 - 20

Proses Pembuatan Alat Pengolahan Air

Tabel 1. Proses Pembuatan Alat Pengolahan Air

No. Gambar Cara Pembuatan

Kerikil Zeloit

Siapkan bahan yang


digunakan sebagai
material penyaringan
Potong pipa PVC air sederhana.
diameter 3 inch
menjadi 4 bagian, Pasir Silika
3 Pasir Silika, Kerikil
yang masing-
1 Zeloit, dan Karbon
masing memiliki
panjang 15 cm (a), Aktif yang sudah
10 cm (b), 15 cm dicuci terlebih
(c), dan 5 cm (d). dahulu, serta Spons
Aqua dine Filter mat.
Karbon Aktif

Spons Aquadine

Potong PVC
diameter ½ inch Siapkan elbow ½
menjadi 7 bagian inch, lem pipa, tutup
2 dengan masing- 4
pipa 3 inch, serta
masing panjang 5 sambungan pipa.
cm 3 buah, dan 10
cm 4 buah.

17
Novia, A.A. et al./Alat Pengolahan Air Baku Sederhana Dengan Sistem Filtrasi/ Vol.6 Special Issue Juli 2019 pp 12 - 20

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS


Analisis Alat Pengolahan Air Baku
Semakin tebal dan semakin banyak
bahan yang digunakan maka air kotor yang
disaring akan lebih bersih dari
sebelumnya, karena kotoran yang terdapat
Masukan bahan yang
dalam air telah tersaring pada bahan-bahan
digunakan ke dalam
yang digunakan, hasil penyaringan ini
pipa yang sudah
dikarenakan ketebalan bahannya tebal,
dipotong.
sehingga air yang tersaring lebih.
5 Pasir dapat menjernihkan air secara
Zeolit pada pipa a, optimal. Semakin tebal pasir yang
pasir silika pada pipa digunakan semakin jernih air yang
b, karbon aktif pada dikeluarkan. Hal tersebut dikarenakan
pipa c, dan spons dalam pembuatan alat saring ini ketebalan
pada pipa d. tertinggi terdapat pada pasir.

a. Biaya Pembuatan
Biaya yang dibutuhkan dalam
pembuatan alat pengolahan air baku
sebesar:

Lalu susun bahan Tabel 2. Biaya Pembuatan


yang sudah No Bahan Satuan Harga Total
dimasukan kedalam 1 Pipa PVC 3" 1m Rp 15,000
pipa menjadi satu. 2 Pipa PVC 1/2" 1m Rp 6,000
3 Tutup Pipa 3" 4 buah Rp 28,000
Gunakan kawat
6 4 Lem Pipa 1 buah Rp 35,000
kassa sebagai
5 Elbow 1/2" 3 buah Rp 13,000
pembatas antara
a 6 Sambungan Pipa 3" 2 buah Rp 16,000
zeolit dan pasir
c 7 Sambungan Pipa 1/2" 1 buah Rp 5,000
silika, serta antara
8 Kawat Kassa 1 m2 Rp 20,000
karbon aktif dengan
9 Pasir Silika 2 kg Rp 20,000
b d spons aquadine.
10 Zeloit 1 kg Rp 18,000
11 Karbon Aktif 1 kg Rp 20,000
12 Spons Aquadine 1 pack Rp 18,000
TOTAL Rp 215,000

Lem seluruh bagian


antar pipa b. Sampel Air
menggunakan lem Sampel air yang digunakan adalah air
7 pipa dan lem tembak dengan kadar lumpur yang cukup
agar tidak adanya tinggi, yang menyebabkan warna air
rongga disambungan menjadi keruh sehingga tidak
pipa. memungkinkan untuk langsung
digunakan. Air dengan karateristik
tersebut masih aman apabila digunakan
sebagai kebutuhan sehari-hari sesuai

18
Novia, A.A. et al./Alat Pengolahan Air Baku Sederhana Dengan Sistem Filtrasi/ Vol.6 Special Issue Juli 2019 pp 12 - 20

dengan kegunaannya pada golongan penjernihan air sederhana tersebut adalah


Kelas II (Peraturan Pemerintah untuk menyaring material - material yang
Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 berukuran besar, contoh : daun - daun,
lumut, ganggang, dan lain - lain.
Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Sementara pasir, dan spons berfungsi
Pengendalian Pencemaran Air). untuk menyaring atau menghilangkan bau,
warna, zat pencemar dalam air, sebagai
Hasil Penelitian Penggunaan Alat
pelindung dan penukaran resin dalam alat
Dari hasil percobaan penggunaan
atau penyulingan air.
alat, diambil sampel air yang memiliki
warna keruh, lalu air dimasukkan ke dalam KESIMPULAN
penyaring air. Setelah melalui tahap Dilihat dari hasil analisis dan
penyaringan di dalam pipa, dihasilkan air pembahasan diatas, maka dapat
yang jernih serta tidak berbau. Hasil disimpulkan sebagai berikut:
penjernihan air dapat dilihat pada gambar 1. Teknologi saringan sederhana ini
dibawah ini. menggunakan bahan yang mudah di
dapat di lingkungan sekitar dan tidak
menggunakan biaya yang relatif mahal.
2. Semakin tebal dan semakain banyak
bahan yang digunakan maka air kotor
yang disaring akan lebih bersih dari
sebelumnya, karena kotoran yang
terdapat dalam air telah tersaring pada
bahan-bahan yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar 2. Proses penyaringan air menggunakan 1. Adywater. (2015). Cara Mendesain
sampel air keruh
Teknik Penyaringan Air yang
Sederhana. Diunduh pada tanggal 2
Mei 2019 dari
https://www.adywater.com
2. Afrina, Poppy. (n.d). Air Baku.
Diunduh pada tanggal 5 Mei 2019 dari
https://www.academia.edu/8039594/A
IR_BAKU
3. Azhari, Achmad R. (2016).
“Pengolahan Air Minum”. Jawa
Tengah, Universitas Diponegoro.
4. Balitbang Provinsi Riau. (2014).
Identifikasi dan Strategi Penanganan
Daerah Rawan Air Bersih. Pekanbaru.
Gambar 3. Air hasil penyaringan 5. BSN (Badan Standarisasi Nasional)
(2008). SNI 6774-2008 Tentang Tata
Air yang semula warnanya keruh Cara Perencanaan Unit Paket
berubah menjadi lebih bening. Hal ini Instalasi Pengolahan Air. Jakarta:
karena bahan - bahan yang digunakan, Badan Standarisasi Nasional. Hal 1.
seperti batu kerikil (zeolit), karbon aktif,
dan spons. Adapun batu - batu kerikil dan
karbon aktif yang digunakan pada alat

19
Novia, A.A. et al./Alat Pengolahan Air Baku Sederhana Dengan Sistem Filtrasi/ Vol.6 Special Issue Juli 2019 pp 12 - 20

6. Maharani, Mifta., dan Hendra, Lalu.


(2015). “Teknik Penyediaan Air
Bersih”. Jawa Timur, Universitas
Brawijaya.
7. Republik Indonesia, Peraturan
Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990
tentang Pengelompokan Kualitas Air.
8. Republik Indonesia, Peraturan
Pemerintah Nomor 81 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
9. Republik Indonesia, Undang-undang
No 7 Tahun 2004 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air.
10. Robert, J Kodoatie., dan Roestam,
Sjarief. (2005). “Pengelolaan Sumber
Daya Air Terpadu”. Yogyakarta,
Penerbit Andi.

20

Anda mungkin juga menyukai