KERJA PRAKTEK
ANALISIS INSTALASI UNIT PENGOLAHAN AIR MINUM
PDAM TIRTA ANOA KOTA KENDARI
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan kasih-Nya
Proses Pengolahan Air Minum Tirta Anoa di Instalasi Pengolahan Air. Laporan kerja
praktek ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh program
terimakasih kepada :
2. Ibu Rini Sriyani, ST,MT., selaku pembimbing selama pelaksanaan kerja praktek.
3. Semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan ini.
karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
3.2 METODOLOGI
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air
harus dilindungi agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk
hidup yang lain. Dalam pengamatan dan pelestarian sumber daya air harus terus
(Effendi, 2003).
terbatas karena banyak sumber yang sudah tercemar. Pengolahan air bersih
adalah suatu usaha teknis yang dilakukan untuk memberikan perlindungan pada
sumber air dengan perbaikan mutu asal air sampai menjadi mutu yang diinginkan
dengan tujuan agar aman dipergunakan oleh masyarakat pengkonsumsi air bersih
dibidang jasa penyediaan air bersih harus mencukupi kebutuhan masyarakat akan
air bersih baik dalam segi kualitas, kuantitas dan kontinyuitas, serta meliputi
serta mencari laba sebagai sumber utama pembiayaan bagi daerah. Pelanggan
Untuk memenuhi pasokan air bersih bagi pelanggan, Tirta Anoa harus
memproduksi air dengan standar kualitas air minum. Standar kualitas air minum
tersebut dapat dicapai dengan melakukan proses yang baik terhadap air baku.
Proses pengolahan yang dilakukan terhadap air baku tersebut seharusnya sesuai
pengolahan air minum yang ada sehingga dapat memberikan gambaran melalui
kerja praktek (KP) terhadap kondisi-kondisi yang ada pada bangunan pengolahan
air, sehingga dapat memberikan masukan yang dianggap perlu dalam mengatasi
permasalahan yang ada diunit pengolahan air minum yang ada di instalasi (IPA)
Adapun rumusan masalah yang kami ambil pada kerja praktek ialah sebagai
berikut :
1. Bagaimana proses pengolahan unit air baku sehingga menjadi air minum?
2. Mengetahui kualitas air minum yang dihasilkan oleh PDAM Tirta Anoa?
2. Untuk mengetahui kualitas air minum yang dihasilkan oleh PDAM Tirta
Anoa.
Adapun manfaat yang dapat kita ambil dari kerja raktek (KP) ialah sebagai
berikut : Agar mahasiswa dapat mengetahui proses pengolahan unit air baku
sehingga menjadi air minum, serta mengetahui kualitas air minum PDAM Tirta
3. Pembahasan dibatasi hanya pada analisis proses pengolahan air minum saja
KAJIAN PUSTAKA
Air merupakan salah satu factor penting dalam penentuan kebutuhan manusia.
Keberadaan air dimuka bumi ini sangat berlimpah, mulai dari mata air, sungai,
waduk, danau, laut, hingga samudra. Luas wilayah perairan lebih besar dari pada
Pemanfaatan air sebagai air bersih dan air minum, tidak dapat dilakukan
Pengolahan dilakukan agar air tersebut dapat memenuhi standar sebagai air
bersih maupun air minum. Factor-faktor kualitas air baku dapat sangat
warna, kekeruhan, pH, kandungan logam, kandungan zat-zat kimia, dan lain-
Air baku adalah air yang dipersiapkan untuk dijadikan air minum yang
pemerintah no.82 tahun 2001 yang menetapkan kualitas air baku melalui 4
golongan, yaitu :
a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku, air
minum dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
kualitas air kelas satu, ada beberapa parameter yang harus diperhatikan
yaitu parameter fisik, kimia, mikrobiologi, dan zat radio aktif. Parameter
fisik seperti kekeruhan, rasa, bau dan warna pada umumnya mempengaruhi
sifat estetika dari air. Parameter kimia dan mikrobiologi akan berbahaya
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
yang terdapat pada air baku. Air baku untuk memenuhi kebutuhan air bagi
flourida dan nitrat. Air yang mengandung banyak kadar polutan BOD,
CODdan bakteri penyakit tidak layak untuk menjadi sumber air baku.
a. Kekeruhan
smapai yang kasar. Bahan organic yang masuk ke dalam air sungai
Turbidity Unit).
b. Warna
Penyebab warna dalam air adalah sisa-sisa bahan organic seperti daun
Rasa dan bau dalam air sering sebabkan adanya bahan-bahan organic
d. Suhu
Suhu untuk air minum yang diizinkan adlah sesuai dengan suhu
tinggi dari suhu normalnya, sehingga air dengan suhu tinggi biasanya
berasal dari air buangan industry. Ekosistem suatu air sungai dapat bila
tinggi menyebabkan air bersifat basa sehingga air terasa seperti air
kapur dan pada air tersebut akan timbul flok-flok halus berwarna putih
Besi ada didalam tanah dan batuan, kebanyakan dalam ferric oxide
(Fe2O3) yang tidak muda larut. Juga dalam hal ini tertentu berbentuk
ferrous carbonat (FeCO3) yang sedikit larut dalam air, karena air tanah
Air yang mengandung besi bila kontak dengan udara, oksigen dari
udara akan larut dan air menjadi keruh sehingga estetika air menjadi
besi menjadi bentuk Fe3+ yang berbentuk koloid. Untuk mengikat besi
perpipaan, menimbulkan warna pada air dan besi dalam air juga
g. Mangan (Mn)
Mangan yang berada didalam tanah berbentuk MnO2 dan tidak larut
dalam air yang mengandung CO2 tinggi, air yang mengandung mangan
ini akan menimbulkan rasa dan bau logam, menyebabkan noda pada
mangan bikarbonat.
mangan yang cukup tinggi adalah pakaian yang dicuci akan berwarna
menimbulkan rasa dan bau yang kurang enak. Dan terhadap system
Nomor 907/MENKES/SK/VH/2002.
2.3 Sumber Air
Sumber air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa sumber.
Berdasarkan letak sumbernya air dibagi menjadi empat, yaitu air permukaan, air
a. Air Permukaan
Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau,
makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah maka aliran permukaan
semakin besar. Alira permkaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah
urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama
yan membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju
telaga, waduk, rawa dan sumur permukaan. Sebagian besar air permukaan ini
berasal dari air hujan dan mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah
dan lainnya
b. Air Hujan
Air hujan merupakan sumber utama dari air di bumi. Air ini pada saat
pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih, tetapi pada saat
rongga dalam strata geologi. Zona ini jenuh harus dibedakan dari zona tak
jenuh, atau aerasi, zona di mana void diisi dengan air dan udara (Todd, 2005).
Menurut Effendi 2003 air tanah (groundwater) merupakan air yang berada
dibawah permukaan tanah. Air tanah ditemukan pada akifer. Pergerakan air
tanah sangat lambat; kecepatan arus berkisar antara 10⁻¹° - 10⁻³m/detik dan
kembali air (recharge). Karakteristik yang membedakan air tanah dari air
(residence time) yang sangat lama, dapat mencapai puluhan bahkan ratusan
tahun. karena pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal tersebut, air
Mata air air adalah keluarnya terkonsentrasi air tanah muncul di permukaan
tanah sebagai arus air yang mengalir. Harus dibedakan antara mataair dan
Air di daerah rembesan mungkin dari kolam dan meresap atau mengalir,
struktur batuan, debit, temperatur, dan variabilitas. Bryan 1919 dalam Todd
2005, membagi semua mataair ke dalam (a) yang dihasilkan dari kekuatan
nongravitational dan (b) yang dihasilkan dari gaya gravitasi. Dalam kategori
masing unit operasi yang digunakan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
jenis dan karakteristik air, variasi debit air, kualitas hasil olahan yang
berkaitan dengan ketersedian teknologi dan tenaga terampil serta aspek finansial
bangunan penyadap yang dibangun pada sumber air untuk mengambil air
baku yang kemudian akan diolah dengan unit unit pengolahan selanjutnya.
Kapasitas bangunan intake yang digunakan harus disesuaikan dengan
intake dan reservoir intake. River intake digunakan untuk air baku sungai
sedangkan reservoir intake digunakan pada air baku danau (AWWA, 1990).
a. mengumpulkan air dari sumber untuk menjaga kuantitas debit air yang
pembawa.
intake :
a. Kecepatan aliran pada saringan kasar (Qasim, Motley, & Zhu, 2000)
Rumus :
𝑄
𝑣=
𝐴
Dimana :
V : Kecepatan (m/s)
b. Kecepatan aliran pada saringan halus (Qasim, Motley, & Zhu, 2000)
Rumus :
𝑄
𝑣=
𝐴 × 𝑒𝑓𝑓
Dimana :
V : Kecepatan (m/s)
c. Kecepatan aliran pada pintu intake (Qasim, Motley, & Zhu, 2000)
Rumus :
𝑄
𝑣=
𝐴
Dimana :
V : Kecepatan (m/s)
dan warna pada sumber air baku umumnya adalah tanah liat, endapan
koagulasi selesai.
plankton lainnya.
d. Mengurangi rasa dan bau yang diakibatkan oleh partikel koloid dalam
air.
sehingga ion tidak tertinggal didalam air, presipitasi ini sangat membantu
adalah koagulan yang berupa garam logam, seperti aluminium sulfat, ferri
klorida, dan feeri sulfat. Polimer sintetik juga sering digunakan sebagai
a. Intensitas Pengadukan.
b. Gradien Kecepatan.
Pengadukan cepat terdiri atas dua jenis yaitu mekanik dan hidrolik.
Rumus :
𝑃
𝐺=
𝜇 ×𝑉
Dimana :
b. Operasional mudah
dan pemeliharanya serta aliran bertekanan dalam pipa (Schulz et al., 1992).
Assomadi, 2012).
terjunan (h), semakin besar nilai h L maka semakin besar pula nilai G.
Rumus :
𝐺 × ℎ𝐿
𝐺=√
𝑉 × 𝑇𝑑
Dimana :
(Darmasetiawan, 2001).
Keuntungan dari penggunaan tawas ialah harga relatif murah dan dikenal
(Anggraini, 2008).
membentuk flok dengan ukuran yang cukup besar (makro floc) dan dapat
semakin lambat, waktu detensi pada bak dihitung berdasarkan test terhadap
Guang Zhu, 2000). Hal tersebut dilakukan karna flok yang telah mencapai
ukuran tertentu tidak bias menahan gaya tarik dari aliran air dan dapat
konstruksi dari unit flokulasi ini harus menghindari aliran mati pada bak.
2011) :
membesar.
ataupun over and undel baffle. Pemilihan ini didasarkan pada ketersediaan
flokulasi yang memadai dapat dicapai pada aliran turbulen yang dihasilkan
sekat.
Rumus :
𝑔 × 𝜌 × ℎ𝐿
𝐺=√
𝜇 × 𝑡𝑑
Dimana :
Rumus :
𝑣2
ℎ𝐿 = 𝐾( )
2×𝑔
Dimana :
hL : Headloss (m)
k : Konstanta Empiris
2.4.5 Unit Sedimentasi
didalam bak tersebut memiliki aliran yang laminar dan tidak mengalami
sebagai unit terpisah dan tidak terlihat flokulasi atau interaksi antara
akan membesar dan mengendap dengan laju yang lebih cepat. Contoh
pengendapan tipe ini adalah pengendapan primer pada air buangan dan
flokulasi.
yang tetap satu sama lain dan semua mengendap dengan kecepatan
Pada bagian atas dari massa yang mengendap akan terdapat batasan
air adalah tipe aliran horizontal pada desain bak persegi, persegi empat
a. Zona Inlet
– 0,45 m/menit.
b. Zona Outlet
terlalu tinggi.
Rumus :
𝑄
𝐿=
𝑊𝑙
Dimana :
c. Zona Outlet
Pada zona ini air mengalir secara horizontal menuju zona outlet
pengendapan.
d. Zona Lumpur
lumpur.
tersebut dilewatkan melalui suatu media berpori atau materi berpori lainnya
mungkin. Proses ini digunakan pada instalasi pengoalahan air minum untuk
menyaring air yang telah dikoagulasi dan diendapkan untuk menghasilkan
antara lain : saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, bahkan dengan
dipergunakan saringan pasir cepat, karena filter jenis ini memiliki debit
pengolahan yang cukup besar, penggunaan lahan yang tidak terlalu besar,
merupakan antrasit atau pasir dengan gradasi yang baik (well graded
sand).
c. Filter Multimedia
ukuran lebih kecil daripada ukuran pori-pori media terdiri dari adhesi,
dan sebagian flok yang tertahan akan terbawa semakin dalam diantara
dengan media ganda. Hal ini dilakukan karena filter dengan media
yaitu : waktu filtrasi yang lebih panjang, laju filtrasi yang lebih besar,
Berat Ukuran
Porositas
Material Bentuk Spheritas Jenis Efektif
Relatif (%) mm
Pasir
Rounded 0,82 2,65 42 0,4 – 1,0
Silika
Pasir
Angular 0,73 2,65 53 0,4 – 1,0
Silika
Pasir
Spherical 0,95 2,65 40 O,4 – 1,0
Ottawa
Kerikil
Rounded 2,65 40 1,0 – 5,0
Silika
Garnet 3,1 – 4,3 0,2 – 0,4
1,50 –
Anthrasir Angular 0,72 55 0,4 – 1,4
1,75
Plastik Bisa Dipilih Sesuai Kebutuhan
Sumber : Droste 1997
2.4.7 Desinfeksi
dengan disinfektan, temperatur air, dan karakter kimia air (Qasim, Motley,
hipoklorit. Sodium hipoklorit hanya bisa berada dalam fase liquid, biasanya
harus disimpan ditempat yang dingin dan gelap, dan juga tidak disimpan
2.4.5 Reservoir
(Qasim, Motley, & Zhu, 2000). Air yang sudah diolah disimpan pada tanki
ini untuk kemudian ditransfer ke sistem distribusi. Desain dari reservoir
Reservoir terdiri dari dua jenis yaitu ground storage reservoir dan
dengan kapasitas relative kecil dibanding kan ground storage reservoir dan
dalam 24 jam (mass diagram). Selain untuk kebutuhan air bersih, kapasitas
reservoir juga meliputi kebutuhan air untuk operasi instalasi dan kebutuhan
Kriteria Desain :
Kedalaman (H) = (3 – 6) m
METODOLOGI
Adapun waktu dan tempat lokasi Kerja Praktek (KP) yang kami lakukan yaitu
sebagai berikut :
A. Waktu
B. Tempat
Adapum tempat lokasi Kerja Praktek (KP) yang kami lakukan yaitu
bertempat di PDAM TIRTA ANOA Kota Kendari, JL. R.Suprapto No. 90A,
3.2 Metodologi
a. Interview (wawancara)
Yaitu tanya jawab dengan pengawai atau teknis lapangan yang bersangkutan
secara langsung.
b. Field Research (metode observasi)
d. Analisis data, meliputi analisis proses pengolahan dan analisis data kualitas
Kendari dimulai tahun 1978 dan Kendari. Pelanggan dalam PDAM Tirta Anoa
±16.000.000. adapun intstalasi pengolahan air minum yang ada di PDAM Tirta
PEMBAHASAN
Unit pengolahan di dalam water treatment plant di PDAM Tirta Anoa Kendari
ada beberapa tahap dimana setiap tahap merupakan tahap yang penting dalam
pengolahan air bersih sehingga layak untuk digunakan. Instalasi Unit Pengolahan
Air Minum menggunakan sumber air baku yang berasal dari sungai pohara yang
dikelola oleh PDAM Tirta Anoa Kota Kendari. Secara umum, tahap pengolahan
air bersih di PDAM Tirta Anoa Kendari terdiri dari koagulasi, flokulasi,
sedimentasi, filtrasi, dan desinfektan. Debit yang masuk dalam unit pengolahan
PDAM Tirta Anoa ialah 275 liter/detik dengan debit yang keluar setelah melalui
berikut :
4.1.1 Koagulan
koloid bersifat stabil karena bermuatan elektro statis. Untuk mengatasi hal
dalam air yang akan diolah. Keefektivan pengadukan cepat sangat penting
merata koagulan dengan air baku. Ada tiga jenis pengaduk yaitu:
satu bak.
4.1.2 Flokulasi
Desain bak flokulasi berdasarkan dua kriteria yatu waktu detensi (t)
dengan baffled channel yang terdiri dari horizontal flow dan up-down
cocok untuk debit medium (100 – 300 L/s), sederhana dalam operasi dan
Pada unit ini tidak ada penambahan bahan kimia. Dilihat dari zat yang
diendapkan dalam bangunan penyediaan air minum, ada dua jenis unit
diatas pipa, dimana air masuk melalui pipa yang telah memiliki lubang-
lubang kecil (tempat keluar air) yang kemudian naik ke atas melalui
tudung yang berdiri. Sehingga secara otomatis air naik melewati tudung
4.1.4 Filtrasi
diperoleh dan ekonomis. Selain pasir, media penyaring lain yang dapat 68
kontaminan seperti bakteri, warna, rasa, bau, dan besi sehingga diperoleh
air yang bersih memenuhi standar kualitas air minum. Filter dibedakan
menjadi dua macam yaitu saringan pasir lambat dan saringan pasir cepat.
Saringan pasir lambat biasa digunakan pada perusahaan air minum, dan
4.1.5 Disinfektan
- Kimia
Larutan Kaporit
1. Menghilangkan bau
2. Membunuh bakteri
turun.
4. Mengoksidasi Mn
1. Waktu kontak
2. Jumlah mikroorganisme
3. Temperatur air,dan Ph
4.1.6 Reservoir
ketinggian yang cukup untuk mengalirkan air secara baik dan merata ke
3.
4.
5.
6.
7.
8. S
berikut :
a. Sebelum pengolahan
pH =7
Kekeruhan = 80 - 100
Suhu = 29°
b. Sesudah Pengolahan
akhir yang baik dan aman untuk alirkan atau didistribusikan ke pelanggan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Tirta Anoa Kendari menggunakan air
baku yang berasal dari Sungai Pohara yang dikelola oleh PDAM Tirta Anoa
Kendari.
limbahnya ke sungai.
3. Unit pengolahan yang ada di Instalasi PDAM Tirta Anoa Kendari adalah
4. Bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan air di Instalasi PDAM Tirta
5. Kualitas air minum yang dihasilkan PDAM Tirta Anoa Kendari telah
memenuhi baku mutu dengan standar kualitas air minum sesuai Permenkes
6. Air minum Instalasi PDAM Tirta Anoa disimpan di dalam reservoir sebelum
didistribusikan ke konsumen.
5.1 Kesimpulan
teratur.
3. Laboratorium yang belum termanfaatkan dengan baik dan mestinya. Serta alat-
dengan tidak membuang sampah atau limbah ke sungai atau sungai terutama
yang dijadikan sebagai air baku untuk instalasi pengolahan air minum.
DAFTAR PUSTAKA
TEKNIKA, (4)1.
PERMENKES NO 492/MENKES/PER/IV/2010
http://repository.fe.unj.ac.id/4431/1/laporan%20pkl_2018_luis20%mariah_82151415
77_s1%20manajemen.pdf