DAN KOTA
INFRASTRUKTUR AIR BERSIH KEL. WAWOMBALATA
KEC. MANDONGA
AHMAD ZARKASIH
E1A3 16 001
PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan semua makhluk yang
berada di bumi. Sekitar 71 persen bumi mengandung air dan tubuh kita sendiri juga
mengandung sekitar 80 persen. Maka dari itu, air adalah barang yang sangat berharga
karena memiliki kegunaan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Di zaman
sekarang, sangat disayangkan karena banyak masalah – masalah yang timbul akibat dari
kurangnya air bersih. Hal ini disebabkan karena rendahnya kualitas air baku dan banyaknya
terjadi pencemaran lingkungan seperti pembuangan limbah plastik, detergen, DDT serta
pemukiman penduduk yang semakin padat. Kawasan pemukiman padat penduduk sering
hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan
yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah,
sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah,
akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada
musim kemarau sering kekurangan persediaan air bersih. Oleh sebeb itu, diperlukan
seistem penyediaan air bersih yang tepat untuk mengatasi hal tersebut di setiap daerah yang
mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi utamanya di daerah – daerah perkotaan.
Sistem penyediaan air bersih adalah salah satu komponen prasarana kota.
Prasarana kota memegang peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan suatu kota, karena prasarana dapat memberi dampak terhadap peningkatan
taraf dan mutu kehidupan masyarakat, pola pertumbuhan da prosek perkembangan
ekonomiya. Air bersih merupakan salah satu hal yang penting dan mendapt prioritas utama
dalam perencanaan kota.
B. Tujuan
C. Manfaat
PEMBAHASAN
Salah satu kebutuhan pokok sehari – hari makhluk hidup di dunia ini yang
tidak dapat terpisahkan adalah air. Tidak hanya penting bagi manusia, air
merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tumbuhan.
Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia ini karena semua makhluk
hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup.
Manusia mungkin dapat bertahan hidup beberapa hari, akan tetapi manusia
tidak akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum karena sudah mutlak
bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu terdiri dari 73 persen
adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat
terus berlangsung karena tersedianya air yang cukup. Dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air
yang cukup untuk dirinya sendiri.
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.
Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak
seorangpun dpat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu,
air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan
kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri,
pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi dan lain – lain.
Penyakit – penyakit manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan malalui air.
Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana – mana.
Instansi Pemerintah Kota Kendari yang menangani dan terkait dalam penyediaan
air bersih adalah Perusahaan Daeran Air Minum (PDAM) Tirta Anoa yang merupakan
satu – satunya perusahaan yang bergerak dalam penyediaan air bersih untuk kebutuhan
masyarakat. Secara keseluruhan PDAM memiliki 7 (tujuh) sumber air baku yang
produktif hingga sekarang. Sebelum intake Sungai Pohara dan Instalasi Pengolahan Air
(IPA) Punggoalaka dibangun dan beroperasi pada tahun 1980, sumber air baku PDAM
kota kendari berasal dari air permukaan yang disadap langsung dengan pompa dan
dialirkan dengan pipa transmisi menuju konsumen tanpa menggunakan IPA.
Untuk saat ini, yang menangani pendistribusian air bersih di Kelurahan
Wawombalata, Kecamatan Mandonga adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirta Anoa. Untuk pendistribusian air bersih, biasanya dilakukan setiap 5 (lima) hari
sekali dengan kapasitas waktu produksi selama 24 jam. Walaupun tidak selalu
pendstribusiannya berjalan sesuai yang direncanakan karena dalam keadaan tertentu
pipa pembawa air di wilayah tersebut tiba – tiba rusak/ pecah dan harus ditangani dalam
waktu yang tidak bisa ditentukan. Akan tetapi secara umum pelayanan air bersih yang
di berikan oleh PDAM di wilayah tersebut masih terbilang normal.
Permasalahan yang di hadapi dalam pelayanan air bersih yang terjadi di wilayah
Kelurahan Wawombalata adalah hal – hal yang terkait dengan aspek pendistribusian dan
aspek teknis. Dalam hal ini diuraikan sebagai berikut :
1. Distribusi air yang kadang tidak sesuai dengan kapasitas dan waktu
penyaluran air yang di berikan, bisanya kurang dari yang sudah di
tetapkan.
2. Kurangnya tekanan pada ujung jaringan pelayanan akibat jauhnya dan
faktor ketinggian lokasi pelayanan dan kurangnya penempatan Air Valve
dan kurangnya daya listrik untuk mengoperasikan Pompa pendorong.
3. Besarnya biaya operasional.
BAB III
KESIMPULAN
1. Air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan semua makhluk yang
berada di bumi. Sistem penyediaan air bersih adalah salah satu komponen
prasarana kota. Prasarana kota memegang peranan yang sangat penting bafi
pertumbuhan dan perkembangan suatu kota, karena prasarana dapat memberi
dampak terhadap peningkatan taraf dan mutu kehidupan masyarakat, pola
pertumbuhan da prosek perkembangan ekonomiya.
2. Air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini.
Selain sebagai keperluan rumah tangga, air bersih juga berfungsi untuk keperluan
umum, industri, pertanian, peternakan dan keperluan lainnya.
3. Distribusi dan pelayanan air bersih di Kelurahan Wawombalata Kecamatan
Mandonga untuk saat ini menggunakan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Anoa dan di operasikan setiap 5 (lima) hari sekali selama 24 jam.
4. Beberapa aspek permasalahan yang di hadapi dalam pelayanan air bersih di
Kelurahan Wawombalata yakni aspek Pendistribusian dan aspek teknis, antara lain
distribusi yang tidak sesuai, kurangnya tekanan ujung air akibat kondisi lokasi dan
kondisi mesin, serta biaya operasional yang tinggi.