Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

PERHITUNGAN DEBIT AIR DAN PENGAMBILAN SAMPEL AIR

Disusun Oleh :

Maharani Damayanti (2018031065)


Mita Selfia Dewi (2018031070)
Niken Ayu Ariesta (2018031081)
Nurfitri Khoerunnisa (2018031084)
Nurul Aisah (2018031086)
Nurul Hidayah (2018031087)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS FALETEHAN

TAHUN AJARAN 2021 - 2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Debit air adalah jumlah air yang mengalir dalam suatu penampang tertentu
(sungai/saluran/mata air). Pemilihan lokasi pengukuran debit air : dibagian sungai
yang relative lurus, jauh dari pertemuan cabang sungai, tidak ada tumbuhan air, air
tidak turbulensi, aliran tidak melimpah melewati tebing sungai. Pengukuran debit air
sangat dipengaruhi oleh kecepatan arus air.

Pengukuran debit air sangatlah penting guna mengetahui produksi mata air setiap
bulan selama setahun. Hal ini merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh teknisi
agar dapat mengetahui puncak penurunan debit dan maksimal debit dari mata air,
sehingga teknisi mampu mengatur air dalam sebuah system dalam memenuhi
kebutuhan harian penduduk/kelompok pemakai air.

Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas
memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata-rata kebutuhan air
setiap individu per hari berkisar 150-200 liter atau 35-20 galon. Kebutuhan air
tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan
kebiasaan masyarakat.

1.2 Tujuan
Setelah melakukan praktikum pengukuran debit air, mahasiswa diharapkan mampu
mengetahui tata cara pengukuran pengukuran debit air di lapangan.
BAB II

PROSEDUR KERJA PENGUKURAN DEBIT AIR

2.1 Alat
1. Wadah/Ember 2 Liter
2. Stopwatch
3. Talangan untuk pancuran
4. Formulir pengukuran

2.2 Bahan
Air keran

2.3 Cara Kerja


1. Tentukan sumber air yang akan dilakukan pengukuran
2. Tunggu aliran sampai air dari pancuran tersebut stabil (2 menit)
3. Ember dipasang pada pancuran serentak stopwatch dijalankan, tunggu sampai
wadah penuh dengan air dan penghitung waktu dihentikan
4. Catat lamanya waktu pengisian wadah tersebut dan lakukan pengukuran 4 kali
BAB III

HASIL PENGUKURAN PERHITUNGAN DEBIT AIR

Hasil Pengukuran debit air selanjutnya diinput pada tabel dibawah ini:

Hari/Tgl : Sabtu, 02 Oktober 2021

Waktu Pengukuran : 11.30 WIB

Tempat Pengukuran : Kran air bawah perpus UF

NA
Pengukuran (Detik)
No. Lokasi (liter/hari)
1 2 3 4

Kran air bawah - 39


1. 01.21 01.17 01.17 01.19
perpus UF (Kekurangan)

Rumus debit air:


Q=V/T
Q = Aliran air (liter/detik)
V = Volume (liter)
T = lama waktu pengisian air

Hasil Perhitungan

01.21+ 01.17+01.17+ 01.19


T=
4

= 1.1825 x 3600

= 101.952

Volume air yang dibutuhkan mahasiswa Universitas Faletehan

40 Liter x 1000 mahasiswa = 40.000 Liter/hari

101.952 – 40.000 = -39 (Kekurangan)


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok menganai Pengukuran Debit Air di keran air
perpustakaan Universitas Faletehan, bahwa diketahui debit airnya adalah -39
liter/hari. Berdasarkan WHO, setiap orang memiliki kebutuhan air minimal 40
liter/hari. Kebutuhan air untuk 1000 mahasiswa Universitas Faletehan adalah 40.000
liter perhari sedangkan ketersediaan air yang ada adalah -39 liter.

4.2 Saran
Sebaiknya pihak kampus dapat menyediakan air bersih yang cukup, agar kebutuhan
air untuk masyarakat kampus terpenuhi menurut standar WHO yaitu setiap orangnya
40 liter/hari.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2014.https://raharjabayu.wordpress.com/2011/06/13/pengukuran-debit-dan-
pengambilan-sampel

Mulyana, Deddy.2007.Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya

KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan


Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
LAMPIRAN

PERHITUNGAN DEBIT AIR


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan industry terdapat pengertian mengenai Air bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dapat diminum apabila dimasak.

Parameter kualitas air yang terpenting adalah BOD (Biochemical Oxygen Demand)
dan DO. (Dissolved Oxygen). BOD merupakan salah satu variabel kunci yang
digunakan untuk mengevaluasi kualitas air, sedangkan DO adalah salah satu
parameter yang biasa digunakan untuk mengukur kualitas suatu perairan yang
menunjukkan tingkat kesegaran air akibat dari pencemaran air oleh parameter
organic.

Air untuk keperluan Hygiene Sanitasi adalah air dengan kualitas terntentu yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda dengan kualitas air
minum. Sebuah kunci untuk praktek di laboratorium secara sukses ialah pengambilan
sampel secara tepat, serta penanganan dan penyimpanan sampel yang diambil.
Umumnya, prosedur sampling (khususnya sampel air) haruslah memastikan:
 Sampel yang diambil dapat mewakili sumber daya air yang bersangkutan
 Terhindar dari kontaminasi sekunder
 Sifat kimia dan fisik sampel air dipertahankan sampai pada proses analisa

1.2 Tujuan
Setelah melakukan praktikum pengambilan sampel air, mahasiswa diharapkan mampu
mengetahui tata cara pengukuran pengambilan sampel air di lapangan.
BAB II

PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SAMPEL AIR

2.1 Alat
1. Botol sampel steril
2. Tali
3. Pemberat besi

2.2 Bahan
Sampel air danau Universitas Faletehan

2.3 Cara Kerja


1. Pengambilan sampel air, tangan di aseptic terlebih dahulu dengan
menggunakan alkohol 70%
2. Siapkan botol sampel steril yang terbungkus dengan plastik steril
3. Buka plastik pembungkus botol sampel steril
4. Beri pemberat besi pada botol sampel
5. Buka tutup botol sampel
6. Isi botol sampel tersebut dengan sampel air yang telah ditentukan
7. Tutup mulut botol dengan menggunakan alumunium foil dan tutup botol
8. Simpan di cooling box
BAB III

HASIL PENGUKURAN SAMPEL AIR

Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu
kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan berbeda dari suatu
kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh kualitas air untuk keperluan irigasi berbeda dengan
kualitas air untuk keperluan air minum. Kuantitas/jumlah air umunya dipengaruhi oleh
lingkungan fisik daerah seperti curah hujan, topografi dan jenis batuan sedangkan kualitas air
sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial seperti kepadatan penduduk dan kepadatan sosial.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-
beda, namun jelas menghasilkan suatu dampak yang sama yaitu rusaknya ekosistem suatu
perairan. Salah satu usaha pengelolaan kualitas air di daerah pengaliran sungai adalah
pemantauan parameter-parameter kualitas air. Parameter kualitas air yang dipantau secara
umum adalah parameter fisika-kimia dan biologi, walaupun dalam praktiknya sering hanya
digunakan parameter fisika-kimia sepeti suhu air, warna, bau, rasa, Biochemical Oxygen
Demand (BOD), senyawa-senyawa nitrogen, padatan tersuspensi, serta materi terlarut dan
lain-lain.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan
suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan berbeda
dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh kualitas air untuk keperluan
irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum. Kuantitas/jumlah air
umunya dipengaruhi oleh lingkungan fisik daerah seperti curah hujan, topografi dan
jenis batuan sedangkan kualitas air sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial seperti
kepadatan penduduk dan kepadatan sosial

4.2 Saran
Sebaiknya pihak kampus lebih memperhatikan kualitas air
DAFTAR PUSTAKA

Hendrawan, Diana. Kualitas Air Sungai dan Situ di DKI Jakarta. Jurnal Makara, Teknologi
OL. 9, NO.1, 13-19 Jurusan teknik Lingkungan. Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi
Lingkungan, Universitas Trisakti, Jakarta Barat. 2005

PERMENKES RI No. 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Hygiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per
Aqua dan Pemandian Umum.

Noiyanti, Ayu (2019).Gambaran Sanitasi Dasar Penderita Diare di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019. Diploma thesis,
Poltekkes Tanjungkarang.
LAMPIRAN

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

Anda mungkin juga menyukai