Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................1

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG.................................................................4

1.2.TUJUAN PRAKTIKUM.............................................................5

1.3.MANFAAT...................................................................................5

BAB II:TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Waduk............................................................................................6

2.2.Parameter Fisika...........................................................................8

2.2.1...........................................................................................Suhu

2.2.2...........................................................................................Kecerahan
...........

2.2.3...........................................................................................Kedalaman
...........

2.2.4...........................................................................................Kecepatan
Arus...

2.3.Parameter Kimia...........................................................................

2.3.1. PH

BAB III : METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1.Waktu dan Tempat

3.2.Alat dan Bahan

3.3.Metode Praktikum

3.4..........................................................................................................Prosedur
Praktikum

3.4.1. Parameter Fisika


3.4.1.1. Suhu

3.4.1.2. Kecerahan
3.4.1.3. Kedalaman

3.4.1.4. Kecepatan Arus

3.4.2. Parameter Kimia

3.4.2.1. Ph

3.5. Analisis Data

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang maha esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Lab Ekologi Perairan ini dengan judul “ Tekhnik Sampling” tepat sebelum waktu
yang ditentukan.

Dalam mengerjakan laporan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih


kepada dosen dan asisten ekologi perairan yang telah memberi masukan dan saran
dalam mempelajari mata kuliah ekologi perairan ini, serta semua pihak yang telah
membantu memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.

Mungkin penulisan laporoan masih banyak terdapat kesalahan yang


penulistidak ketahui, oleh karena itu kepada asisten mohon kritik dan sarannya, untuk
penulisan laporan yang lebih baik ke depannya.
Pekanbaru, Maret 2020

Penulis
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Waduk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika) Universitas Riau

(UR) merupakan waduk buatan yang digunakan untuk membantu dan menunjang

kegiatan mahasiswa (praktikum).Waduk ini juga berfungsi untuk menampung air

dari kanal-kanal atau parit-parit yang ada di sekitar Universitas Riau, mencegah

terjadinya banjir, untuk mengairi kolam-kolam budidaya percobaan dan banyak

dikunjungi masyarakat.Waduk Faperika juga memiliki banyak sumberdaya hayati

yang salah satunya moluska.

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk

kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air

menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil 3)

tersedia di bumi.

Untuk menentukan kualitas air, pengamatan dilakukan berdasarkan berbagai

parameter air baik fisika, kimia, dan biologinya. Dari segi parameter fisika yaitu

suhu, tingkat kecerahan, kecepatan arus, kedalaman,. Parameter kimia yaitu Ph,

oksigen terlarut (DO), karbondioksida bebas(CO2), sedangkan untuk parameter

biologi yaitu plankton,perifiton,benthos,nekton,tumbuhan air.

Pengukuran kualitas air dapat dilakukan pada ekosistem perairan seperti

kolam waduk, sungai, laut, danau, teluk, delta, semenanjung dan perairan lainnya.

Dilakukannya pengukuran kualitas air untuk mengetahui kelayakan dari air

tersebut. Dalam praktikum ini, Pengukuran kualiltas air dilakukan diwaduk

FAPERIKA UR dengan menggunakan metode Teknik Sampling, yaitu


pengambilan sampel dilakukan dengan memperhatikan berbagai pertimbangan

kondisi serta keadaan daerah pengamatan. Analisis yang akan dilakukan

menggunakan dua cara, yakni analisis secara insitu, yaitu analisis sampel yang

dilakukan langsung dilokasi pengamatan dan analisis eksitu, yaitu analisis yang

dilakukan di laboratorium namun sebelumnya sampel telah diambil terlebih

dahulu dengan analisis insitu di waduk FAPERIKA UR.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kualitas air serta

cara Teknik Sampling di waduk FAPERIKA UR dan sebagai informasi mengenai

kualitas air bagi para pembaca, khususnya mahasiswa FAPERIKA UR juga untuk

memenuhi tugas laporan hasil praktikum ekologi perairan mengenai Pengukuran

Kualitas Air.

1.3. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui

seberapa layak air yang ada diwaduk FAPERIKA UR untuk digunakan. Kita juga

dapat memahami langkah-langkah untuk mengukur kualitas air disuatu perairan

sehingga juga dapat dilakukan pada area yang lainnya. Tak hanya itu, penulisan

makalah ini juga dapat menambah wawasan atau pengetahuan kita bagaimana

cara pengukuran parameter lingkungan perairan sehingga dapat meningkatkan

pemahaman praktikum tentang cara pengukuran parameter fisika, kimia dan

biologis.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Waduk

Waduk umumnya memiliki kedalaman 16 sampai 23 kaki (5-7 m)

Berdasarkan pada tipe sungai yang dibendung dan fungsinya, dikenal tiga tipe

waduk, yaitu waduk irigasi difungsikan untuk kebutuhan irigasi, waduk lapangan

difungsikan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat di sekitar waduk, dan waduk

serbaguna.

Waduk adalah genangan air yang terbentuk karena bendungan aliran sungai

yang di bangun oleh manusia, biasanya digunakan untuk keperluan pembangkit

tenaga listrik atau irgasi pertanian, juga untuk pariwisata dan olahraga air (Buku

Ekology Perairan, 2013). Waduk merupakan badan air yang mempunyai

karakteristik kimia, fisika, dan biologoy yang berbeda dengan sungai. Dengan

dibendungnya sungai menjadi waduk maka kualitas waduk akan lebih stabil

dibandingkan dengan produksi perikanan sungai.

Berdasarkan pada tipe sungai yang dibendung dan fungsinya, dikenal tiga tipe

waduk, yaitu waduk irigasi yang difungsikan untuk kebutuhan irigasi, waduk

lapangan yang difungsikan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat di sekitar

waduk dan waduk serbaguna. Waduk dicirikan dengan arus yang sangat lambat

(0.001-0.01 m/s) atau tidak ada arus sama sekali. Arus air waduk dapat bergerak

ke berbagai arah.

Waduk diklasifikan menjadi dua jenis yaitu:


1. Waduk eka guna (single purpose) adalah waduk yang dioperasikan untuk

memenuhi satu kebutuhan saja, misalnya untuk kebutuhan air irigasi, air baku

atau PLTA.

2. Waduk multi guna (multi purpose) adalah waduk yang berfungsi untuk

memenuhi berbagai kebutuhan, misalnya waduk untukmemenuhi kebutuhan

air, irigasi, air baku dan PLTA.

2.2. Parameter Fisika

2.2.1. Suhu

Suhu adalah suatu sifat fisika perairan yang secara langsung dipengaruhi

oleh adanya radiasi dan perambatan kedalam perairan. Suhu air mempunyai

pengaruh yang sangat besar terhadap proses kimiawi dan biologis dalam suatu

perairan. Suhu air yang optimal didaerah tropis biasanya berkisar 25 ͦ C- 35 ͦ C.

suhu air yang ideal adalah perbedaan antara siang dan malam tidak lebih3 dari 5 ͦ

C, yaitu antara 25 ͦ sampai 30 ͦ C. Suhu adalah rata-rata energi kinetik dari suatu

molekul. Jika temperatur tinggi maka energi kinetik rata-ratapun akan besar

(Nurdin, 2010). Suhu air normal adalah suhu air yang memungkinkan makhluk

hidup dapat melakukan metabolism dan berkembang biak (Handjojo dan Djoko

Setianto 2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu dan salinitas perairan

yaitu penyerapan panas, curah hujan, aliran sungai dan pola sirkulasi air

(Hadikusumah, 2008).

2.2.2. Kecerahan

Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan dalam air dan

dinyatakan dengan persen (%) dari beberapa panjang gelombang di daerah

spectrum yang terlihat cahaya yang melalui lapisan sekitar 1 meter, jatuh agak
lurus pada permukaan air (Kordi dan Tancung, 2007). Keceraan air berkisar 40-85

cm pada kemarau dan 60-80 cm pada musim hujan.Kecerahan dibawah 100 cm

tergolong rendah (Akromi dan Subroto, 2002).

Arus merupakan gerakan air yang sangat luas terjadi pada seluruh lautan di

dunia (Husabarat dan Stewart, 2008). Arus air adalah faktor yang mempunyai

peranan yang penting baik pada perairan letik maupun perairan lentik (Barus,

2001).

2.2.3. Kecapatan Arus

Arus merupakan suatu gerakan air yang mengakibatkan perpindahan

horizontal dan vertikal masa air. Arus dari sungai berubah dari deras pada bagian

hulu dan menjadi lambat pada bagian hilir.Perubahan ini juga bisa diikuti dengan

berubahnya keadaan spesies-spesies ikan yang menghuninya (Odum

1996).Kecepatan arus ditentukan oleh kemiringan, kedalaman dan substrat

dasarnya. Sungai dengan kecepatan arus lebih dari 100 cm/s termasuk sungai

dengan kecepatan arus sangat cepat sedangkan kecepatan arus sungai yang sangat

lambat adalah kurang dari 10 cm/s. Kecepatan arus antara 10-25 cm/s termasuk

sungai dengan kecepatan arus lambat (Setijanto dan Sulistyo, 2008).

2.2.4. Kedalaman

Kedalaman merupakan parameter yang penting dalam memecahkan

masalah teknik berbagai pesisir seperti erosi. Pertambahan stabilitas garis pantai,

pelabuhan dan kontraksi, pelabuhan, evaluasi, penyimpanan pasang surut,

pergerakan, pemeliharaan, rute navigasi (Roonawale et al, 2010). Bathmmetri

adalah ukuran tinggi rendahnya dasar laut (Ariana, 2002).


2.3 Parameter Kimia

2.3.1. pH

Derajat keasaman (pH) adalah ukuran tingkat keasaman dari air atau

besarnya konsentrasi ion H dalam air dan merupakan gambaran keseimbangan

antara asam (H+) dan basa(H-) dalam air (Tambunan, 2010). Nilai sangat

dipengaruhi oleh daya produktifitas suatu perairan. Air dengan kadar pH yang

tinggi pada umumnya mempunyai konsentrasi alkali karbonat yang lebih tinggi.

Alkali karbonat menimbulkan noda alkali dan meningkatkan farmasi pengapuran

pada permukaan yang keras (ICLEAN, 2007).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ”Teknik Sampling” dan “Pengukuran Kualitas Perairan” dilaksanakan

pada hari Selasa, 10 Maret 2020 pada pukul 13.15-15.15WIB. Dilakukan dan

berlokasi di Waduk FAPERIKA Universitas Riau.

Gambar 1. Waduk FAPERIKA

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum berupa : termometer raksa, secchi

disk, meteran, flow meter atau current meter,Tali rafia,Gagang secchi disc atau

tongkat skala,Pemberat,kertas pH, indikator pH, botol BOD (sampel), Ember, alat

kerikan (sikat gigi), botol film, Pipa paralon, nampan, saringan, Tangguk, Jala,

alat-alat tulis (Pensil, pena,penggaris) dan buku penuntun praktikum ekologi

perairan.

Bahan yang digunakan dalam pratikum berupa : Air sampel,larutan

standar, Larutan lugol/alkohol/formalin 4%.


3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum “Teknik Sampling” adalah

metode survey (secara langsung) yang juga dinamakan dengan metode in situ

dimana objek diambil dan diteliti secara langsung oleh mahasiswa/i untuk

mendapatkan hasil sesuai dengan buku penuntun praktikum ekologi perairan.

Dengan melakukan pengamatan dan pengambilan sampel dengan metode

pemuaian untuk suhu, metode pemantulan cahaya untuk kecerahan, metode

pengapungan untuk kecepatan arus, metode gravimetrik untuk kedalaman, metode

perubahan warna untuk pH, Kemudian akan dianalisis dan diidentifikasikan di

laboratorium.

3.4. Prosedur Praktikum

3.4.1. Parameter Fisika

3.4.1.1 Suhu

Gambar 2.Termometer

Pengukuran suhu dilakukakan sebagai berikut:

→ Siapkan Thermometer yang di ujung atasnya sudah di ikat menggunakan tali.

→ Kemudian, pegang tali tersebut, Thermometer digantung pada permukaan

perairan.

→ Lalu celupkan thermometer kedalam perairan.

→ Diamkan beberapa menit dan suhu dibaca setelah thermometer menunjukkan

angka konstan.
3.4.1.2. Kecerahan

Gambar 3.Secchi disc

Prosedur pengukuran kecerahan sebagai berikut:

۞ Pegang gagang ujung secchi tersebut.

۞ Kemudian, turunkan secchi disc kedalam perairan sampai tidak kelihatan

warna putih pada piringan dari secchi tersebut.

۞ Setelah itu beri penanda pada gagang secchi disc.

۞Selanjutnya pinggan secchi ditarik sampai pinggan secchi kelihatan dan ukur

jaraknya.

۞ Nilai jarak tampak yang telah diperoleh dijumlahkan dengan nilai jarak hilang

dan dibagi dua.

Rumus menghitung kecerahan:

Jarak hilang (cm)+ jarak tampak (cm)


Kecerahan air (cm) =
2
Hasil pengukuran kedua nilai jarak tersebut merupakan nilai kecerahan yang

dinyatakan dalam satuan sentimeter. Keterangan:

Jarak hilang : jarak pinggan secchi tak tampak

Jarak tampak : Jarak pinggan sechi tampak.


3.4.1.3. Kedalaman

Gambar 4.Tongkat skala

Dalam pengukuran kedalaman, alat yang diperlukan adalah tongkat skala,

tali pemberat namun karna pada saat praktikum tongkat skala dan tali pemberat

tidak ada maka menggunakan gagang pada secchi disc. Prosedur kerjanya adalah:

≠ masukan tongkat skala terlebih dahulu ke dalam perairan hingga ujung tongkat

yang dimasukan ke dalam air sampai ke dasar perairan.

≠ Amati permukaan perairan yang menunjukkan skala batas kedalaman perairan

yang akan diamati.

≠ Setelah itu, angkat tongkat skala dari perairan

≠ kemudian catat hasilnya.

3.4.1.4. Kecepatan Arus

Gambar 5. Botol

Prosedur Kecepatan Arus:

▀ Pertama tentukan titik lokasi dimana botol akan dilepaskan.


▀ Setelah botol yang dilepaskan berhenti,

▀ ukurlah jarak dari titik pelepasan botol ke tempat botol tersebut berhenti.Serta

siapkan stopwatch untuk mengukur waktu (s) botol tersebut dari titik pelepasan

hingga titik henti.

▀ Lalu hitunglah kecepatan arus.

Jarak tempu h(m)


Rumus: Kecepatan Arus (V) = x 1,25
waktu( detik)
Keterangan :

Jaraktempuh : Jarak tempuh botol (m)

Waktu : Waktu tempuh botol (s)

1,25 : Kecepatan air lebih cepat 1,25x

3.4.2. Parameter Kimia

3.4.2.1. Ph

Gambar 6. Kertas lakmus

Yang harus dilakukan pertama-tama adalah:

● Mengambil kertas pH dan memasukannya kedalam perairan.

● Kemudian, angkat kertas pH dan sesuaikan dengan warna yang ada pada kotak

standar indicator pH.

● Lalu catatlah hasilnya.


3.5. Analisis Data

Data yang telah diperoleh dari hasil praktikum akan digambarkan secara

rinci dan dibuat dalam bentuk table dan gambar. Data yang digambarkan sesuai

dengan kenyataan dilapangan yang berpedoman pada literatur yang terdapat pada

buku penuntun praktikum. Kemudian akan dihitung dengan rumus yang telah ada

dalam buku penuntun praktikum.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang telah diperoleh dari praktikum “Pengukuran Kualitas Perairan”

dan “Teknik Sampling” diwaduk FPK Universitas Riau, Senin tanggal 10 Maret

2020 adalah sebagai berikut:

3.5 Parameter Fisika

Tabel.1 Pengukuran Kualitas Perairan dilapangan


No Pengukuran Kualitas Air Satuan Nilai
Fisika:
1 Suhu °c 35 ͦ
2 Kecerahan Cm 31, 5 cm
3 Kecepatan Arus m/det m
0,234
s
4 Kedalaman Air M 0,56 m

3.6 Parameter Kimia

a. Derajat Keasaman (pH)

Tabel. 2 Parameter Kualitas Perairan dilapangan

No Parameter Kualitas Air Satuan Nilai

Kimia:

1 Ph - 6
Tabel 1.3 kondisi umum di lapangan selama Praktikum

No Kondisi Keterangan

1. Iklim/Cuaca Panas terik

2. Warna air Coklat

3. Bau Amis

4. Rasa Tawar

5. Aktivitas Praktikum

Pembahasan ini adalah penjabaran mengenai hasil yang telah saya peroleh

dari tabel di atas melalui praktikum tentang “pengukuran kualitas air” dan”

Teknik Sampiling” sebagai berikut:

Untuk mengetahui apakah waduk Universitas Riau mempunyai kualitas air

yang baik atau tidak maka kita harus mengukur parameternya.

1. Parameter Fisika

a. Suhu

Praktikum suhu kali ini, kita di berikan pemahaman mengenai konversi

satuan suhu dari berbagai skala.Alat yang di gunakan untuk mengukur suhu

adalah thermometer. Sekala thermometer terdapat tiga jenis yaitu celcius,


Fahrenheit, dan kelvin. Dalam praktikum ini kita menggunakan thermometer

celcius.

Pengukuransuhudilakukan di Waduk FPK UR, denganmencelupkan

thermometer raksa kepermukaan air waduk.Setelah thermometer menunjukkan

angka yang konstan, maka hasilnya dapat dibaca.Dalam praktikum ini suhu

permukaan air di waduk adalah 350C.

b. Kecerahan

Dari praktikum pengukuran tingkat kecerahan air yang kami dapat saat

melakukan penelitian di waduk faperika unri yang memiliki perairan yang cukup

keruh karena seperti yang kita tahu bahwa sekarang ini perairan di Indonesia

sebagaian besar telah tercemar yang mengakibatkan keruhnya perairan.

Dalam pengukuran kecerahan air, pengukuran dilakukan menggunakan

pinggan secchi/secchi disk. Saat praktikum dilapangan didapatkan jarak hilangnya

adalah 33cm dan jarak tampaknya adalah 30 cm, sehingga apabila dimasukkan ke

rumus hasilnya adalah 31.5 cm.

Jarak hilang ( cm ) + jarak tampak (cm)


Rumus kecerahan=
2

c. Kecepatan Arus

Dalam pengukuran kecepatan arus di waduk FPK Universitas Riau, hasil

yang didapatkan yaitu jarak tempuhnya 1,5 m dan waktu yang didapatkan adalah
8 detik. Sehingga, apabila dimasukkan ke dalam rumus hasilnya adalah 0.234

m/det.

jarak tempuh (m)


Rumus kecepatan arus (v)= x 1.25
waktu (detik )

Kecepatan arus itu dipengaruhi oleh struktur kedalaman perairan semakin

dalam perairan tersebut hal itu dapat mempengaruhi kecepatan arus.Selain itu, ada

factor luar yang mempengaruhi kecepatan pada botol seperti halnya angin,

gelombang.

d. Kedalamaan

Dalam pengukuran kedalamaan di waduk FPK Universitas Riau, hasil

yang didapatkan yaitu o,56 meter. Kedalamaam berhubungan erat dengan dalam

mengukur kedalamaan dapat menggunakan sechi disk atau memanipulasi dengan

menggunakan tali dan pemberat.

2. Parameter Kimia

a. PH

Nilai PH menunjukan derajat keasaman atau kebebasan suatu perairan

didalam air PH di pengaruhi oleh kapasitas penyangga yaitu adanya garam-garam,


karbohidrat dan bikarbonat.Dalam pengukuran derajat keasaman (pH) perairan,

yang digunakan adalah kertas lakmus dan indikator pH. Kertas lakmus yang telah

dimasukkan ke dalam perairan akan disesuaikan dengan indikator pH yang tertera

pada kotak.Hasil yang kami dapatkan dari pengukuran PH di waduk Faperika

UNRI menyatakan bahwa PH waduk Faperika Unri adalah 6.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Setelah praktikum ”Pengukuran Kualitas Perairan” diwaduk FPK

Universitas Riau, dihasilkan bahwa pada parameter fisika terdapat suhu

dipermukaan air waduk adalah 350C, kecerahan 31,5 cm,kecepatan arus 0,234

m/s, kedalamaan 0,56 m. pada parameter kimia terdapat pH air waduk adalah 6,

serta terdapat biota yang hidup didalam perairan tersebut. Dari hasil yang telah

diperoleh saat praktikum pada senin tanggal10Maret 2020 dapat ditarik

kesimpulan bahwa kualitas air waduk FPK UR adalah tidak sesuai standar

kualitas pengukuran air waduk.


5.2. SARAN

Kita semua mengetahui bahwa air merupakan elemen yang tak terlepaskan

dari kehidupan makhluk hidup. Setelah melakukan praktikum pengukuran kualitas

air di waduk FPK UR, dapat disimpulkan bahwa kualitas airnya adalah tidak

sesuai standar kualitas perairan waduk .Maka sebagai mahasiswa Universitas Riau

maupun sebagai masyarakat diluar Universitas Riau, adalah sebuah kewajiban kita

untuk menjaga kualitas air di waduk tersebut maupun diperairan lainnya agar tetap

dalam kondisi yang baik.Agar kehidupan disekitar kita dan kehidupan yang ada

didalam waduk FPK UR tetap terjaga dan stabil kondisinya.

DAFTAR PUSTAKA

Akromi dan Subroto. 2002. Kisaran Kecerahan Air. ranifiskimper.blogspot.com. Diakses

pada 4 Mei 2012.

Anonim. 2011. Pembahasan Mengenai Oksigen Terlarut.

ridhoanzari.blogspot.co.id/2013/10/laporan-do-dissolved-oxygen-praktikum.html.

Diakses pada 5 Maret 2018.

Ariana. 2002. Bathmmentri. ranifiskimper.blogspot.com Diakses pada 4 Mei 2012.

Barus. 2001. Pengertian Arus Air. ranifiskimper.blogspot.com. Diakses pada 4 Mei 2012.

Effendi.2003. Warna Perairan.ranifiskimper.blogspot.com. Diakses pada 4 Mei 2012.

Fajri, Nur El dkk.2018.Penuntun Praktikum dan Lembar Kerja Praktikum. Ekologi

Perairan .Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UR.Pekanbaru.


Gusriana. 2012. Sentra Edukasi. Budidaya Ikan (Jilid 1)

Hadikusumah. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu. ranifiskimper.blogspot.com.

Diakses pada 4 Mei 2012.

Handjojo dan Djoko Setianto.2005. Suhu Air Normal.ranifiskimper.blogspot.com. Diakses

pada 4 Mei 2012.

Husabarat dan Stewart. 2008. Pengertian Arus. ranifiskimper.blogspot.com. Diakses pada

4 Mei 2012.

iCLEAN, 2007. pH.http://www.mysaltz.net.Diakses pada5 Maret 2018.

Kordi dan Tacung. 2007. Pengertian Kecerahan. ranifiskimper.blogspot.com. Diakses

pada 4 Mei 2012.

Nurdin Riyanto. 2010. Pengertian Suhu. pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-

temperatur/. Diakses pada 5 Maret 2018

Roonawale et al. 2010.Pengertian Kedalaman. Ranifiskimper.blogspot.com. Diakses pada

4 Mei 2012.

Sihotang,C. danEfawani. 2006. Penuntun Praktikum Limnologi. Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan UR.Pekanbaru.

Tambunan. 2010. Dalam Lembaran Hasil Praktikum. pengertianmu.com.Diakses pada 5

Maret 2018.

Widjanarko. 2005. Tingkat Kesuburan Perairan. Kendari.


LAMPIRAN 1.Perhitungan

1. Perhitungan kecerahan

1. Perhitungan kecerahan

Jarak hilang ( cm )+ Jarak tampak ( cm )


Kecerahan ( cm ) =
2

33+30
= 2 = 32,5 Cm

2. Perhitungan kecepatan arus

Jarak tempuh ( m )
Kecepatan arus ( v ) = ×1,25
Waktu ( detik )
1,5
= 8 x 1,25

LAMPIRAN 2.Alat dan Bahan

Alat: pipa paralon, secchi disc, botol,

kertas lakmus, Aquades, Thermometer

Cara pengerjaan:
1.mengukur suhu 2.kecepatan arus

3.Mengukurkedalaman 4.kecerahan air5. kimia: PH

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tinjauan Praktikum

1.3

Anda mungkin juga menyukai