Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

PENGUKURAN SUHU DAN KELEMBABAN

Disusun Oleh :

Maharani Damayanti (2018031065)


Mita Selfia Dewi (2018031070)
Niken Ayu Ariesta (2018031081)
Nurfitri Khoerunnisa (2018031084)
Nurul Aisah (2018031086)
Nurul Hidayah (2018031087)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS FALETEHAN

TAHUN AJARAN 2021 – 2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam
atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara derajat panas disebut
thermometer. Biasanya pengukuran suhu atau temperatur udara dinyatakan dalam
skala Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F).

Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara
pada saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut
psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara daapat dibedakan menjadi :
1. Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang
menunjukkan beberapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter
kubik udara.
2. Kelembaban nisbi atau kelembaban relative, yaitu bilangan yang menunjukkan
beberapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara
dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.

Hubungan temperatur dengan kelembaban udara sangat berkaitan, sehingga bila suhu/
temperature udara berubah, maka kelembaban udara pun turut berubah. Semakin
sedikit olume air pada tanah dapat menyebabkan suhu udara meningkat. Hal ini
dikarenakan kandungan air dalam tanah dan di udara tidak dapat mempertahankan
suhu dan kelembaban. Oleh karena itu, penambahan olume air sangat erat
hubungannya dengan ketersediaan air dalam tanah.

B. Tujuan

Setelah melakukan praktikum pengukuran kelembaban dan suhu di ruang KA Prodi


dengan ruang Dosen PSKM, mahasiswa diharapkan mampu mengetahui tata cara
pengukuran suhu dan kelembaban di rumah.
BAB II

PROSEDUR KERJA

A. Alat
 Thermohygrometer
 Stopwatch
 Alat tulis

B. Bahan
Ruang KA Prodi dan ruang Dosen PSKM

C. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Tekan tombol power untuk menghidupkan thermohygrometer
3. Simpan thermohygrometer ditengah ruangan yang akan diukur
4. Membiarkan thermohygrometer itu sekitar 5 menit agar mendapatkan hasil yang
dibutuhkan
5. Tekan tombol hold untuk mengetahui rata-rata suhu dan kelembaban pada ruang
yang dikur
6. Tekan tombol Min/Max untuk mengetahui nilai minimal dan nilai maksimal suhu
dan kelembaban di ruang tersebut
7. Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberapa saat
sehingga didapatkan angka yang stabil
8. Catat hasil pengukuran suhu dan kelembaban ke dalam buku catatan
BAB III

HASIL PENGUKURAN

A. Hasil
a. Suhu
Ruangan Hasil Pengukuran
Hold Max Min
KA Prodi PSKM 25,7 ℃ 25,8℃ 25,1℃
KA Prodi PSKM 25,5 ℃ 25,5℃ 25,3℃
Dosen PSKM 26,3 ℃ 26,4℃ 26,2℃

b. Kelembaban

Ruangan Hasil Pengukuran


Hold Max Min
KA Prodi PSKM 63,6 % 65,4 % 61,4 %
KA Prodi PSKM 68,9 % 69,6 % 66,6 %
Dosen PSKM 65,6 % 67,4 % 63,4 %

B. Pembahasan

Dari tabel hasil pengukuran suhu dan kelembaban pada ketiga lokasi dapat diketahui
yaitu lokasi yang memiliki suhu tertinggi adalah ruangan Dosen PSKM dengan nilai
26,3 ℃, Sedangkan yang memiliki suhu terendah adalah dengan nilai 25,5 ℃.

Untuk kelembaban udara dari data tabel diatas dapat diketahui, yaitu ruangan
pengukuran yang memiliki kelembaban lebih tinggi adalah KA Prodi PSKM 68,9 %,
Sedangkan yang memiliki kelembapan terendah adalah dengan nilai 63,6 ℃.

Dapat di simpulkan bahwa dari hasil pengukuran suhu ketiga ruangan tersebut masih
dalam nilai normal, sedangkan kelembapan melebihin nilai normalnya yaitu 60%.

Nilai normal suhu ruangan : 18 – 30 ℃


Nilai normal Kelembapan : 40% - 60 %
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pengukuran suhu dan kelembapan maka dapat disimpulkan bahwa
pengukuran suhu ketiga ruangan tersebut masih dalam nilai normal yaitu ( 25,7℃,
25,5℃ dan 26,3℃ ) sedangkan kelembapan melebihin nilai normalnya yaitu ( 63,6
%, 68,9% dan 65,6%).

B. Saran

Dalam praktikum pengukuran suhu dan kelembaban harus teliti karena


menyangkutnyaman atau ketidaknyamanan seseorang yang bekerja ditempat tersebut.
Agar dapatmenetapkan suatu fasilitas untuk menangani suhu dan kelembaban di
tempat kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Fitria. (2014, April 26). academia. Retrieved November 09, 2021, from
https://www.academia.edu/7405568/laporan_praktikum_kesehatan_kerja_suhu_dan_kelemba
pan_
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai